Anda di halaman 1dari 48

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH

BANGSA INDONESIA
Indonesia Dahulu Kala
Sebagai sebuah bangsa, embrio bangsa Indonesia
dapat dilacak dari abad ke-7M
Ditandai munculnya kerajaan Kutai, Mataram Kuno,
Sriwijaya, Singosari, Majapahit, Demak, Samudera
Pasai, Banten, Tidore, dll
Meskipun dalam perjalanan sejarah setiap
kerajaan/daerah terlibat berbagai konflik
Setiap Kerajaan/Daerah yang ada dalam wilayah
Nusantara memiliki jiwa (soul) yang sama
Jiwa bangsa yang dijunjung bersama tersebut, menjaga
eksistensi bangsa selama berabad-abad
Pada masa kerajaan ini, istilah Pancasila dikenali buku
Nagarakertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma
karangan Empu Tantular. Dalam buku tersebut istilah
Pancasila mempunyai arti berbatu sendi yang lima
(dalam bahasa Sansekerta), juga mempunyai arti
pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila Krama),
yaitu :
1. Tidak boleh melakukan kekerasan
2. Tidak boleh mencuri
3. Tidak boleh berjiwa dengki
4. Tidak boleh berbohong
5. Tidak boleh mabuk minuman keras
Pertengahan Abad ke-16, Nusantara mulai kedatangan
penjajah (kolonial)
Kolonialisme inilah yang merusak jiwa bangsa yang di
junjung berabad-abad
Kekayaan alam di nusantara dikuras, setiap daerah dan
kerajaan dipecah belah, dan bangsa Indonesia
diperbudak
20 Mei 1908 muncul Budi Utomo yang diperingati hari
kebangkitan nasional
28 Oktober 1928, Sumpah pemuda membangkitkan
kembali jiwa bangsa yang terpendam oleh
kolonialisme
SUMPAH PEMUDA

Sebagai salah satu tonggak sejarah yang merefleksikan


dinamika kehidupan kebangsaan yang dijiwai oleh nilai-nilai
Pancasila adalah termanifestasi dalam Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berbunyi :

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah


yang satu, tanah air Indonesia;
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang
satu, bangsa Indonesia;
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.
Sumpah pemuda menjadi awal kemunculan eksistensi
bangsa Indonesia
Bangsa yang tidak terkotak-kotak dalam kedaerahan,
tetapi sebagai satu kesatuan
Muncul juga organisasi dan tokoh yang mulai
memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia
Sukarno dan tokoh lain mulai memikirkan jiwa bangsa
Indonesia sebagai dasar negara
Proses perumusan jiwa bangsa sebagai dasar negara
dilakukan dalam sidang BPUPK
Apa jiwa bangsa yang dijunjung mulai dahulu kala itu?
SIDANG BPUPK PERTAMA

M. Yamin mengusulkan (29 Mei 1945) :


a. Peri Kebangsaan,
b. Peri Kemanusiaan,
c. Peri Ketuhanan,
d. Peri Kerakyatan dan
e. Kesejahteraan Rakyat
Prof. Dr. Soepomo (30 Mei 1945) :
Mengemukakan teori-teori Negara, yaitu: 1) Teori negara
perseorangan (individualis), 2) Paham negara kelas dan 3)
Paham negara integralistik
Soekarno (1 Juni 1945) :
a. Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)
b. Internasionalisme (peri kemanusiaan),
c. Mufakat (demokrasi),
d. Kesejahteraan sosial, dan
e. Ketuhanan Yang Berkebudayaan

Alternatifnya dapat diperas menjadi Tri Sila dan dapat


diperas lagi menjadi Eka Sila.
Tri Sila meliputi: socio-nationalisme, socio democratie
dan ke-Tuhanan. Sedangkan
Eka Sila Gotong Royong
Muncul pertama kali nama pancasila
Sehinga 1 Juni 1945 diperingati sebagai hari lahir
pancasila
Pancasila bukan di ciptakan tetapi hanya dirumuskan.
Pancasila sejatinya terdapat dalam setiap jiwa bangsa
Indonesia yang terwujud dalam nilai, kebiasaan, adat,
agama, watak, perangai bangsa Indonesia.
Mengiringi perjalanan sejarah bangsa Indonesia dari
beberapa abad yang lampau
PIAGAM JAKARTA
Perumusan dasar negara dalam sidang BPUPK masih
bersifat usulan perseorangan.
Dibentuk Panitia 9 yang diketuai oleh Soekarno yang pada
awalnya bertujuan menampung usulan-usulan yang bersifat
perorangan
Dalam perjalannya ternyata Panitia 9 juga berhasil
merumuskan Rancangan Mukadimah (Pembukaan) Hukum
Dasar yang dinamakan Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945 :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari at Islam
bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan tujuh kata : dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya dalam piagan
Jakarta, mendapat respon kurang sepakat dari tokoh
golongan non muslim.
Dalam proses pengesahan UUD 1945 pada tangal 18
Agustus 1945 dilakukan peniadaan tujuh kata dengan
kerelaan golongan muslim demi kepentingan nasional.
Pada tanggal 18 Agustus 1945 di sahkan Pancasila sebagai
Dasar Negara dengan disahkannya UUD 1945
Pancasila Era Kemerdekaan,
Orde Baru, Orde Lama, dan Era
Reformasi

1
Jawablah Pertanyaan berikut?
Kenapa kelompok pemuda mendesak Sukarno-Hatta
pada peristiwa Rangasdengklok untuk
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia segera,
apa dasar pertimbangannya?

2
Apakah kemerdekaan Indonesia hasil pemberian
Jepang?

3
Orde Lama adalah sebuah masa pemerintahan siapa,
mulai dan berakhir kapan?

4
Apakah pada masa Orde Lama dan Orde Baru terjadi
pelanggaran terhadap Pancasila?

5
PANCASILA ERA KEMERDEKAAN
Pada tanggal 6 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di kota
Hiroshima
Sehari kemudian 7 Agustus 1945 BPUPK berganti nama menjadi
PPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai)
Pada tanggal 9 Agustus1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas
Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah
Soekarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketua
BPUPK diterbangkan ke Dalat
Dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan
dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia
Tanggal 10 Agustus1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita
lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu
PANCASILA ERA KEMERDEKAAN
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi
Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada
Indonesia, menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal
24 Agustus.
Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali
ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno
segera memproklamasikan kemerdekaan
Sukarno tetap bertindak hati-hati
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang secara resmi menyerah
kepada Sekutu di kapal USS Missouri
Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, Golongan muda
membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru
berusia 9 bulan) dan Hatta, ke Rengasdengklok

7
PANCASILA ERA KEMERDEKAAN
Merealisasikan tekad kemerdekaan, pada 16 Agustus 1945
terjadi perundingan antara golongan muda dan golongan tua
dalam penyusunan teks proklamasi yang berlangsung
singkat, mulai pukul 02.00-04.00.
Teks proklamasi sendiri disusun oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh.
Hatta dan Mr. Ahmad Soebardjo di ruang makan Laksamana
Tadashi Maeda tepatnya di jalan Imam Bonjol No 1.
Tanggal 17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Tanggal 18 Agustus 1945 di sahkan UUD 1945
Secara yuridis formal Pancasila yang dituangkan dalam
pembukaan UUD 1945 disahkan
PANCASILA ERA KEMERDEKAAN
Pada 23 Agustus 1945 Inggris bersama tentara Belanda mendarat
di Sabang, Aceh.
15 September 1945, tentara Inggris selaku wakil Sekutu tiba di
Jakarta,
Kehadiran tentara Sekutu ini, diboncengi NICA (Netherland
Indies Civil Administration - pemerintahan sipil Hindia
Belanda)
Peristiwa 10 November, Palagan Ambarawa, Bandung Lautan Api
Pada tanggal 20 Juli 1947 tengah malam (tepatnya 21 Juli 1947)
Belanda melancarkan agresi militer I
Pada 19 Desember 1948 Belanda melancarkan agresi militer II
23 Agustus hingga 2 November 1949 Konferensi Meja Bundar
Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember
1949, terbentuk RIS
9
PANCASILA ERA ORDE LAMA
Republik Indonesia Serikat dibubarkan pada 17 Agustus 1950
Berlaku UUDS Tahun 1950
Dibentuk Badan Konstituante untuk menggantikan UUDS 50
Ada dua pandangan besar terhadap Dasar Negara yang berpengaruh
terhadap Badan Konstituante:
a. Kembali ke Undang- Undang Dasar 19 dengan Pancasila sebagaimana
dirumuskan dalam Piagam Jakarta sebagai Dasar Negara.
b. Kembali ke Undang-Undang Dasar 19 , tanpa cadangan, artinya dengan Pancasila
seperti yang dirumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar yang disahkan
PPKI 18 Agustus 1945
Kedua usulan tersebut tidak mencapai kuorum keputusan sidang
konstituante.
PANCASILA ERA ORDE LAMA
Konstituante menemui jalan buntu hingga bulan Juni 1959.
Presiden Soekarno turun tangan dengan sebuah Dekrit Presiden
yang disetujui oleh kabinet tanggal 3 Juli 1959, yang kemudian
dirumuskan di Istana Bogor pada 4 Juli 1959 dan diumumkan
secara resmi oleh presiden pada 5 Juli 1959 pukul 17.00 di depan
Istana Merdeka.
Dekrit Presiden tersebut berisi :
1. Pembubaran konstituante;
2. Undang-Undang Dasar 1945 kembali berlaku; dan
3. Pembentukan MPRS.
Penyimpangan Orla terhadap Pancasila dengan dicetuskannya
Nasakom
Pengangkatan Presiden seumur hidup
Pembubaran DPR oleh Presiden
PANCASILA ERA ORDE BARU
Orde baru bercita-cita melaksanakan Pancasila dan UUD 1945
secara Murni dan Konsekwen
Pada tanggal 22 Maret 1978 ditetapkan TAP MPR Nomor
II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa), yang meliputi 36 butir.
Pasal 4 menjelaskan : Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
pancasila (P4) merupakan penuntun dan pegangan hidup
dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara bagi
setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara
serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan,
baik Pusat maupun di Daerah dan dilaksanakan secara bulat
dan utuh .
Nilai-nilai Pancasila yang terdiri atas 36 butir, Pada 1994
disarikan/dijabarkan kembali oleh BP-7 Pusat menjadi 45 butir
P4.
PANCASILA ERA ORDE BARU
P4 merupakan hasil tafsir tunggal Orde Baru terhadap Pancasila
Hasil tafsir sepihak Orde Baru terhadap Pancasila, dijadikan ideologi
tunggal dan satu-satunya sumber nilai serta kebenaran.
Nilai-nilai hasil tafsiran orde baru selalu ditanamkan dalam benak
masyarakat melalui doktrinasi.
Warga negara yang berbeda tafsir, tidak sepemahaman, dan tidak
melaksanakan hasil tafsir sepihak Orde Baru dianggap melanggar
ideologi dan dasar negara.
Melalui berbagai legitimasi hukum, Orde Baru menjadikan Pancasila
sebagai alat legitimasi politik.
Menjadikan Pancasila dan UUD 1945 sebagai tameng pelanggaran
HAM dan pelanggaran hukum lainnya.
Menjadikan seolah Pancasila selalu identik dengan rezim Orde Baru.
PANCASILA ERA REFORMASI
Puncak dari Rezim Orde Baru ditandai dengan hancurnya ekonomi
nasional, yang kemudian melahirkan Gerakan Reformasi di segala
bidang politik, ekonomi dan hukum
Era Reformasi memunculkan fobia terhadap Pancasila.
Segala hal yang berbau Pancasila seolah harus dihindari karena
merepresentasikan Orde Baru
Segala kesalahan Orde Baru dilimpahkan kepada Pancasila
Adanya fobia terhadapa Pancasila sebagai jiwa bangsa melahirkan
berbagai konflik yang mengancam disintegrasi bangsa pada masa
awal Reformasi . Misal konflik Ambon, Poso, Sambas dan Sampit,
GAM, Ninja Banyuwangi, dll
Diskursus tentang Pancasila kembali menghangat dan meluas mulai
tahun 2006.
Sekretariat Wapres Republik Indonesia, pada tahun 2008/2009 secara
intensif melakukan diskusi-diskusi untuk merevitalisasi dan
sosialisasi nilai-nilai Pancasila.
PANCASILA ERA REFORMASI
Tahun 2009 Dirjen Dikti, membentuk Tim Pengkajian Pendidikan
Pancasila di Perguruan Tinggi
Di perguruan tinggi pendidikan Pancasila kembali disajikan sebagai
bagian mata kuliah pengembang kepribadian.
MPR-RI melakukan kegiatan sosialisasi nilai-nilai Pancasila yang
dikenal dengan sebutan Empat Pilar Kebangsaan , yang terdiri dari:
Pancasila, Undang-Undang Dasar tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.
Menetapkan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
negara (Pasal 2 UU No. 12 Tahun 2011).
Sosialisasi dan pengamalan kembali nilai-nilai Pancasila berlahan dan
pasti meredakan konflik yang terjadi pada awal Reformasi.
Apa pendapat Anda?
Universitas Negeri Malang

www.themegallery.com
LOGO
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Dasar merupakan alas atau fundamen yang menjadi
pijakan untuk memberikan kekuatan.
Dasar negara merupakan alas atau fundamen yang
menjadi pijakan untuk memberikan kekuatan
berdirinya sebuah negara.
Negara merupakan sebuah organisasi yang dinamis.
Organisasi yang selalu bergerak ke arah tujuan yang
hendak dicapai.
Jadi negara selalu bergerak dinamis menuju ke arah
tujuan negara tersebut yang hendak di capai.
Apabila negara diibaratkakan kereta api, maka
kereta api tersebut selalu bergerak di atas rel
menuju stasiun yang di tuju.

LOGO
Pancasila Sebagai Dasar Negara

Kereta api dapat bergerak karena ada roda yang


mengerakkannya.
Roda kereta api harus bergerak di atas jalan/alas
yang benar yaitu rel.
Apabila kereta tidak dijalankan di atas rel, kereta
tersebut tidak akan mampu bergerak secara baik.
Negara juga demikian harus ada yang
menggerakkannya.
Roda yang menggerakkan negara ke arah tujuan
yang hendak dicapai adalah peraturan perundang-
undangan.

LOGO
Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara
Ibarat rel kereta api, peraturan perundang-undangan
harus bergerak di atas alas/dasar/fundamen yang
telah ditentukan.
Dasar bergeraknya peraturan perundang-undangan
adalah Pancasila.
Artinya seluruh Peraturan perundang-undangan yan
digunakan untuk menjalankan negara dan
pemerintahan harus berdasarkan pada nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila.
Apabila peraturan perundang-undangan tidak
berdasarkan Pancasila, NKRI tidak akan mampu
berjalan dengan baik.

LOGO
Mana Pancasila Sebagai
Dasar Negara
Memiliki makna semua peraturan
perundang-undangan yang digunakan
untuk melaksanaan sistem
ketatanegaraan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) harus
bersumberkan Kepada Pancasila

LOGO
Hubungan Pembukaan dan Pasal-
Pasal UUD NRI Tahun 1945
Sila-sila Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan
UUD NRI Tahun 1945 dijabarkan dalam pasal-pasal
UUD NRI Tahun 1945
Hubungan Pembukaan dengan Pasal-pasal UUD NRI
Tahun 1945 bersifat kausal dan organis.
Kausal mengandung makna pembukaan menjadi
penyebab keberadaan pasal-pasal UUD NRI Tahun
1945.
Organis mengandung makna pembukaan dan pasal-
pasal UUD NRI Tahun 1945 merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan.

LOGO
Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara

Dalam sistem hierarki peraturan perundang-


undangan, Pancasila berkedudukan sebagai
Grundnorm
Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum negara (pasal 2 UU No 12
Tahun 2011)
Menjadi sumber tertinggi norma hukum
negara yang berjenjang dari UUD NRI Tahun
1945, Tap MPR, UU/Perpu, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Presiden, Perda
Provinsi, dan Perda Kab/Kota.

LOGO
Kedudukan Pancasila berdasarkan Teori
Hans Kelsen

Grundnorm
Pancasila

Sistem Hukum
Nasional

LOGO
Kedudukan Pancasila berdasarkan Teori
Hans Nawiasky

Staatsfundamentalnorm
Pancasila

UUD NRI
Tahun 1945

Tap MPR

UU/Perpu
Sistem Hukum
Peraturan Pemerintah
Nasional
Peraturan Presiden

Perda Povinsi

Perda Kab/Kota

LOGO
Hierarki Peraturan Perundang-undangan

Hierarki Peraturan Perundang-undangan


berjenjang berbentuk Piramida.
Peraturan dibawahnya harus sesuai dengan
peraturan di atasnya hingga pada Pancasila.
Apabila diindikasi terjadi ketidak sesuaian
peraturan di bawahnya dengan di atasnya
dapat di uji
Pengujian UU terhadap UUD dilakukan oleh
MK
Pengujian peraturan di bawah UU terhadap
UU dilakukan oleh MA

LOGO
Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara

Sumber dari segala sumber hukum (sumber


tertib hukum Indonesia)
Nilai yang menjiwai pasal-pasal UUD NRI
Tahun 1945
Nilai dan cita-cita hukum bagi seluruh
peraturan perundang-undangan
Sumber nilai bagi penyelenggara negara
dalam melaksanakan pemerintahan

LOGO
Bentuk Pengalaman Pancasla sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar negara memiliki


makna, Pancasila menjadi sumber nilai dan
landasan seluruh peraturan perundang-
undangan.
Pengamalan Pancasila sebagai dasar negara
dapat dilihat dari pengamalan warga negara
terhadap peraturan perundangundangan.
Contoh pengamalan pancasila sebagai dasar
negara: tertip lalu lintas dan membayar
pajak.

www.themegallery.com LOGO
Universitas Negeri Malang

www.themegallery.com
LOGO
Pandangan Hidup Individu

Manusia selalu berusaha mencapai kehidupan yang lebih


baik.
Menunjang usahanya tersebut manusia memerlukan nilai-
nilai luhur.
Nilai-nilai tersebut dapat bersumber dari kebiasaan, adat-
istiadat, kebudayaan, dan agama yang dianut oleh
manusia.
Nilai-nilai luhur yang diyakini kemudian dijunjung tinggi
sebagai pandangan hidup.
Nilai luhur adalah suatu tolak ukur kebaikan yang
berkenaan dengan hal-hal yang bersifat mendasar dan
abadi dalam hidup manusia.
Pandangan hidup adalah kesatuan rangkaian nilai-nilai
luhur yang diyakini dapat menunjang secara menyeluruh
terhadap kehidupan menjadi lebih baik.

LOGO
Pandangan Hidup Sosial
Manusia disamping mahluk individu juga sebagai makhluk
sosial.
Sebagai makhluk sosial manusia tidak mungkin memenuhi
kebutuhan hidupnya sendiri.
Manusia mengembangkan potensi kemanusiaannya,
dengan berhubungan dengan orang lain.
Manusia akan senaniasa hidup sebagai bagian dari
lingkungan sosial.
Mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara.
Dalam kehidupan sosial setiap individu juga
mengaktualisasikan pandangan hidupnya yang diyakini
secara individu dalam kehidupan sosial.
Nilai-nilai yang diyakini dan dilaksanakan oleh masyarakat
untuk menunjang hidupnya disebut pandangan hidup
sosial/masyarakat.

LOGO
Pandangan Hidup Bangsa
Disamping bermasyarakat, manusia juga mengembangkan
potensi kemanusiaannya dalam lingkup yang lebih luas
yaitu bangsa.
Dalam kehidupan berbangsa manusia membutuhkan tekad
kebersamaan, cita-cita yang ingin dicapat yang bersumber
pada pandangan hidupnya.
Oleh karenanya, manusia juga mengaktualisasikan nilai
yang dianggap benar untuk menunjang kehidupan
berbangsa.
Nilai nilai-nilai ang diaktualisasikan adalah nilai yang
bersifat universal yang diterima oleh bangsa tersebut
sebagai kebenaran.

LOGO
Pandangan Hidup Bangsa
Dalam konteks Bangsa Indonesia, nilai-nilai yang
diyakini sebagai kebenaran adalah: ketuhanan,
kemanusiaan, persatuaan, kerakyatan, dan keadilan.
Nilai-nilai tersebut diberi nama Pancasila.
Jadi, pancasila merupakan nilai-nilai yang dijadikan
pandangan hidup oleh bangsa Idonesia.
Nilai-nilai Pancasila sejatinya adalah nilai-nilai yang
bersumber dari pada akar budaya dan nilai-nilai
relegiusnya yang diyakini, hidup, dan dilaksanakan
oleh bangsa Indonesia.
Pandangan Hidup Bangsa Indonesia yang
dilembagakan menjadi pandangan hidup negara
disebut sebagai Ideolog Negara.

LOGO
Proses Perumusan Pandangan Hidup Bangsa

Pandangan Hidup Individu

Pandangan Hidup Masyarakat

Pandangan Hidup Bangsa

Pandangan Hidup Negara


(Ideologi Negara)

LOGO
Fungsi Pandangan Hidup

BERFUNGSI SEBAGAI KERANGKA


ACUAN BAIK DALAM MENATA
KEHIDUPAN DIRI PRIBADI MAUPUN
DALAM INTERAKSI ANTAR MANUSIA
DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
BANGSA DAN NEGARA.

LOGO
Fungsi Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bnagsa
Indonesia

1. Memberikan arah tujuan (cita-cita)


bangsa Indonesia
2. Memberikan pegangan dan pedoman
dalam menghadapi dan memecahkan
masalah
3. Dasar pikiran dan gagasan mengenai
wujud kehidupan yang lebih baik
4. Asas pemersatu bangsa Indonesia

LOGO
Makna Pancasila Sebagai Pandanga Hidup Bangsa

Pancasila sebagai pandangan hidup


bangsa merupakan suatu kristalisasi
dari nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu pengamalan nilai-nilai


baik yang dijunjung oleh masyarakat
merupakan bentuk pengamalan nilai-
nilai Pancasila.

LOGO

Anda mungkin juga menyukai