Anda di halaman 1dari 8

370

Jurnal Produksi Tanaman


Vol. 4 No. 5, Juli 2016: 370-377
ISSN: 2527-8452

PENGARUH PEMBERIAN KOLKISIN TERHADAP PENAMPILAN FENOTIP


GALUR INBRIDA JAGUNG PAKAN (Zea mays L.) PADA FASE PERTUMBUHAN
VEGETATIF

THE EFFECT OF COLCHICINE TREATMENTS ON PHENOTYPE


OF YELLOW CORN (Zea mays L.) INBREED LINES IN THE VEGETATIVE
GROWTH PHASE
Evi Nur Aili, Respatijarti dan Arifin Noor Sugiharto*)

Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya


Jl. Veteran, Malang 65145, Jawa Timur, Indonesia
*)
E-mail: arifin.fp@ub.ac.id

ABSTRAK mempengaruhi mutasi atau merubah ploidi


jagung dan dilakukan pengamatan
Potensi hasil pada tanaman di kendalikan kromosom galur untuk memperjelas ploidi
oleh banyak gen (poligenik). Semakin yang akan dilakukan pada penelitian
banyak gen pada tanaman maka akan selanjutnya.
meningkatkan hasil produksi. Dosis gen
dapat ditingkatkan atau diperbanyak dengan Kata Kunci: Jagung, Galur, Kolkisin dan
menggunakan kolkisin. Telah dilakukan Fenotip
penelitian tentang pengaruh pemberian
kolkisin terhadap penampilan fenotip galur ABSTRACT
inbrida jagung pakan (Zea mays L.) pada
fase pertumbuhan vegetatif. Penelitian ini The potential results of plants are controlled
dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi, by polygenic. The more genes in the plant
Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. will increase the production. Gene dosage
Kedua galur jagung di tanam di desa can be increased or reproduced by using
Ampeldento, Karangploso, Malang. colchicine. The research was aimed to
Penelitian menggunakan 2 galur (G1 dan observe the effect of colchicine treatment on
G2) dan 3 taraf konsentrasi kolkisin (0 ppm, phenotype of yellow corn (Zea mays L.)
400 ppm dan 600 ppm). Karakter kuantitatif inbreed lines in the vegetative growth
yang diamati adalah jumlah tanaman yang phase. This research was conducted at
tumbuh, tinggi tanaman, lingkar batang, Biotecnology Laboratory, Agriculture
jumlah daun, panjang daun, lebar daun, Faculty, University of Brawijaya. Two lines
jumlah stomata, panjang stomata, lebar of corn were planted at Ampeldento village,
stomata, umur berbunga jantan dan umur Karangploso, Malang. The research used 2
berbunga betina. Sedangkan karakter lines (G1 and G2) and 3 level concentration
kualitatif yang diamati adalah warna daun. of colchicine (0 ppm, 400 ppm and 600
Hasil penelitian menunjukan perlakuan ppm). The quantitative character observed
kolkisin memberikan pengaruh yang nyata was the number of plants, plant height,
pada jumlah tanaman yang tumbuh, tinggi diameter of stem, number of leaves, leaf
tanaman, lingkar batang, jumlah daun, length, leaf width, number of stomata,
jumlah stomata, panjang stomata, lebar stomata length, stomata width, time of
stomata, umur berbunga jantan, umur anthesis and time of silk. While the
berbunga betina dan warna daun. Hasil ini qualitative character observed was the color
dapat dijadikan acuan awal bahwa of leaf. The result showed that colchicine
perlakuan kolkisin diduga efektif treatment gave a significant impact on
371

Aili, dkk, Pengaruh Pemberian Kolkisin.....

number of plants, plant height, diameter of tanaman di kendalikan oleh banyak gen
stem, number of leaves, number of stomata, (poligenik). Semakin banyak gen pada
stomata length, stomata width, time of tanaman maka akan meningkatkan hasil
anthesis, time of silk and color of leaf. The produksi. Dosis gen dapat ditingkatkan atau
result can be used as reference that diperbanyak dengan menggunakan kolkisin.
treatment of colchicine is presume to be Dengan adanya poliploidi diharapkan hasil
effective to affect mutation or change ploidy dari setiap individu akan lebih baik dan
corn and there line chromosome unggul. Perubahan tanaman poliploidi dapat
observation to clarify the ploidy showed be langsung dilihat selama pada fase
done for the next research. vegetatifnya. Penampilan tanaman poliploidi
memiliki perbedaan penampilan yang
Keywords: Corn, Line, Colchicines and sangat menonjol dibandingkan tanaman
Phenotype diploidnya. Perlakuan kolkisin
memperlihatkan adanya penyimpangan
PENDAHULUAN morfologi pada fase pertumbuhan vegetatif.
Selain itu, penggunaan kolkisin dapat
Kebutuhan jagung semakin membuat atau menciptakan suatu
bertambah seiring dengan meningkatnya keragaman pada tanaman yag dapat
pertumbuhan penduduk dan perkembangan digunakan sebagai bahan bagi pemuliaan
industri pakan dan pangan. Namun, tanaman.
produksi jagung nasional belum bisa
mencukupi kebutuhan dalam negeri. Upaya BAHAN DAN METODE PENELITIAN
peningkatan kualitas dan kuantitas
produktivitas jagung dapat dilakukan Penelitian dilaksanakan pada bulan
dengan melakukan perbaikan genetiknya. April-Juli 2014 di desa Ampeldento,
Upaya ini telah dilakukan oleh tim peneliti Kecamatan Karangploso, Kabupaten
Universitas Brawijaya yang telah Malang. Bahan tanam yang digunakan ialah
membentuk varietas harapan hibrida benih dari 2 galur inbrida jagung pakan
dengan tujuan untuk meningkatkan hasil (SJB dan SF) yang telah dikecambahkan
produksi dan menciptakan karakter dengan terlebih dahulu. Benih jagung
cara menenentukan keragaman galur dikecambahkan dengan menggunakan
berdasarkan karakter fenotip dan penanda metode uji viabilitas UKDdp (Uji Kertas
molekuler menggunakan SSR dari 35 Digulung didirikan dalam plastik). Benih
genotip jagung (Kustanto et al., 2013). diletakkan diatas kertas merang yang sudah
Galur inbrida dibutuhkan menjadi dilapisi plastik dan dibasahi oleh air, bagian
tetua dalam pembuatan galur-galur hibrida. ujung bawah kertas merang dipotong
Galur-galur inbrida untuk menghasilkan sebagai tanda. Peletakan benih di atas
galur hibrida dikendalikan oleh dosis gen, kertas merang harus teratur yaitu arah
artinya semakin banyak jumlah gen maka tumbuh akar mengarah pada bagian kertas
semakin meningkatkan produksi. Salah satu merang yang ujungnya sudah dipotong,
langkah yang dapat dilakukan ialah dengan kemudian ditutup kembali dengan kertas
menggunakan teknik pemuliaan mutasi merang dan digulung. Semua gulungan
dengan cara meningkatkan ploidi. Poliploidi dengan galur yang sama diikat menjadi satu
dalam tanaman dapat terjadi secara alami kemudian dikecambahkan di dalam
dan buatan. Mutasi buatan paling sering inkubator selama 3 hari dengan suhu antara
digunakan dengan menggunakan zat-zat 25oC-28oC. Benih jagung yang sudah
kimia, salah satu diantaranya adalah berkecambah, bagian ujung akar dan ujung
kolkisin. tunasnya dipotong. Sehingga, ujung akar
Induksi mutasi menggunakan kolkisin memiliki panjang sekitar 2 cm dan bagian
diharapkan dapat memperbaiki sifat ujung tunas memiliki panjang 1 cm.
tanaman, baik secara kualitatif maupun Pemotongan ujung akar bertujuan untuk
kuantitatif khususnya dalam meningkatkan mempermudah penanganan ketika
produktivitas tanaman. Potensi hasil pada transplanting dan pemotongan ujung tunas
372

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 4, Nomor 5, Juli 2016, hlm. 370 - 377

bertujuan untuk meningkatkan induksi HASIL DAN PEMBAHASAN


kolkisin.
Pembuatan larutan kolkisin yaitu Warna Daun
dengan cara bubuk kolkisin dilarutkan Warna daun diamati setelah tasseling
kedalam aquades bersamaan dengan 0,5% yaitu pada saat tanaman berumur 77 hst.
DMSO. Larutan kolkisin dengan konsentrasi Pada karakter warna daun genotip satu
400 ppm di buat dengan cara (G1) terjadi penurunan kepekatan warna
mencampurkan 0,4 g bubuk kolkisin ke daun dari konsentrasi 0 ppm sampai 600
dalam 1 liter aquades. Sedangkan larutan ppm. Sedangkan pada genotip dua (G2),
kolkisin dengan konsentrasi 600 ppm dibuat kepekatan warna daun semakin bertambah
dengan cara melarutkan 0,6 g bubuk dari konsentrasi 0 ppm sampai 600 ppm.
kolkisin ke dalam 1 liter aquades. Tanaman poliploid mempunyai
Kecambah jagung yang sudah dipotong ukuran sel lebih besar sehingga ukuran
bagian ujung akar dan ujung tunasnya stomata menjadi besar dengan demikian
direndam didalam aquades terlebih dahulu maka kloroplas pada sel penjaga menjadi
kemudian dilakukan perendaman dengan lebih banyak dan menyebabkan tanaman
larutan kolkisin selama 12 jam dengan memiliki warna hijau daun lebih tua
konsentrasi sesuai perlakuan. Setelah (Suharni, 2004 dan Damayanti et al., 2012).
direndam, kecambah jagung diambil dengan Menurut Adams et al. (1970) dalam Haryanti
cara disaring dan dicuci kembali dengan (2009) menjelaskan bahwa, proplastid ikut
aquades (Prasanna et al., 2012). membelah selama mitosis. Pada saat benih
Kecambah yang sudah diinduksi diperlakukan dengan kolkisin, mitosis pada
kolkisin selanjutnya dipindahkan ke dalam sel-sel embrio diikuti dengan pembelahan
polibag kecil yang sudah berisi media semai proplastid, meskipun kromosom yang telah
berupa pasir. Setelah berumur 14 hst, mengganda mungkin gagal berpisah pada
tanaman jagung dipindahkan ke lahan tahap anaphase akibat rusaknya formasi
percobaan. Parameter yang di amati ialah mikrotubula penyusun benang-benang
jumlah tanaman yang tumbuh, tinggi spindle oleh kolkisin, sehingga
tanaman, lingkar batang, warna daun, menghasilkan tanaman yang mempunyai
jumlah daun, panjang daun, lebar daun, kadar klorofil yang lebih tinggi.
jumlah stomata, panjang stomata, lebar Pada genotip satu, warna daun yang
stomata, umur berbunga jantan dan umur diberi kolkisin menjadi lebih muda. Hal ini
berbunga betina. mungkin disebabkan karena adanya faktor
Penelitian ini dilakukan dengan naungan dan intensitas cahaya matahari.
menggunakan metode RAKF (Rancangan Kandungan klorofil pada tanaman sangat
Acak Kelompok Faktorial). Terdiri dari 2 dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Daun
faktor, faktor pertama berupa genotip (G1 tanaman yang ternaungi mempunyai klorofil
dan G2) dan faktor kedua berupa yang lebih banyak, sedangkan daun yang
konsentrasi kolkisin (0 ppm, 400 ppm dan terkena sinar atau cahaya matahari yang
600 ppm). Perlakuan diulang sebanyak 4 kuat akan tampak berkurang warna hijaunya
kali. Penelitian ini terdiri atas data kualitatif atau tampak berwarna kekuning-kuningan
dan kuantitatif. Analisis untuk data kualitatif yang membuat jumlah klorofil b pada daun
menggunakan pendekatan statistika lebih banyak jika dibandingkan jumlah
deskriptif yang disajikan dalam bentuk klorofil a.
diagram distribusi frekuensi untuk kategori Hal ini didukung oleh Suharni (2004)
karakter warna daun. Analisis ragam data yang menyatakan bahwa warna daun pada
kuantitatif ditentukan dengan menggunakan tanaman jagung dipengaruhi oleh
uji F pada taraf 5 %. Jika hasil sidik ragam banyaknya klorofil, kandungan unsur N dan
menunjukkan pengaruh yang nyata maka sinar atau cahaya matahari. Jika sinar atau
dilakukan uji lanjut menggunakan uji lanjut cahaya matahari yang diterima lebih banyak
BNJ pada taraf 5 %. maka menyebabkan klorofil berkurang
warna hijaunya, klorofil menjadi hijau
kekuning-kuningan dan kepekaan setiap
373

Aili, dkk, Pengaruh Pemberian Kolkisin.....

spesies tanaman akan berbeda terhadap dipengaruhi oleh perlakuan kolkisin.


perlakuan kolkisin. Semakin tinggi konsentrasi kolkisin yang
diberikan kepada kedua genotip akan
Jumlah Tanaman Tumbuh memberikan pengaruh terhadap penurunan
Jumlah tanaman yang tumbuh tinggi tanaman. Perbedaan tinggi tanaman
diamati pada saat tanaman berumur 77 hst. ini sudah dapat diamati saat tanaman
Jumlah tanaman yang tumbuh dari kedua berumur 10 hst.
genotip mengalami penurunan. Penurunan Pada beberapa penelitian, pemberian
ini diduga karena kondisi benih yang tidak kolkisin dapat menyebabkan ukuran sel
vigor, pengaruh pemberian kolkisin dan tanaman menjadi lebih besar namun tinggi
serangan penyakit yang membuat tanaman tanaman menjadi lebih pendek. Menurut
menjadi mati pada saat di lahan. Pada Nugroho (2002), tinggi tanaman jagung
umumnya benih yang dibutuhkan yang pendek dapat meningkatkan daya
bergantung pada kesehatan benih, hasil karena tanaman jagung yang
kemurnian benih dan daya tumbuh benih. tergolong pendek dapat ditanam pada
Sifat viabilitas dan vigor pada benih kerapatan yang tinggi dengan resiko
berbeda-beda pada setiap genotip tanaman. mengalami kerebahan yang kecil.
Benih yang akan digunakan sebaiknya Penambahan kelipatan jumlah
bermutu tinggi, baik mutu genetik, fisik kromosom memiliki suatu limit yang tidak
maupun fisiologinya. Semakin tinggi akan menambah ukuran bagian tanaman.
konsentrasi kolkisin yang diberikan kepada Tanaman jagung oktoploid tampak lebih
genotip, semakin rendah daya tumbuh dari rendah dan kuat daripada yang tetraploid
tanaman tersebut. tetapi bersifat steril. Tipe keragaman pada
Kolkisin merupakan senyawa yang tanaman seperti tanaman yang menjadi
bersifat racun bagi tanaman. Hal ini kerdil biasanya berasal dari mutasi tunggal.
mengakibatkan biji dan kecambah dengan Semakin tinggi dosis mutagen maka
vigor rendah menjadi mati ketika setelah semakin besar kemungkinan terjadinya
mendapatkan perlakuan. Mutasi sebagian mutasi, salah satunya mutasi pada
besar bersifat resesif dan menyebabkan pertumbuhan vegetatif tanaman yang
kematian pada organisme. Tanaman mutan semakin jelas berbeda dibandingkan
yang kurang klorofil umumnya tidak dapat dengan perlakuan kontrol (Herman, 2013).
hidup. Hal ini didukung oleh Damayanti et al
(2012), yang menyatakan bahwa kolkisin Lingkar Batang
adalah senyawa mutagen kimia yang dapat Lingkar batang diamati pada saat
menghambat pembentukan benang-benang tanaman berumur 35 hst sampai 82 hst..
gelendong yang pada akhirnya dapat Perlakuan kolkisin memberikan pengaruh
menghambat pertumbuhan bahkan dapat yang nyata terhadap parameter lingkar
menyebabkan kematian tanaman. batang. Semakin tinggi konsentrasi kolkisin
Secara umum, konsentrasi yang yang diberikan kepada genotip akan
tinggi dan durasi yang lebih lama dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan
mengurangi jumlah tanaman yang tumbuh. lingkar batang.
Mutasi induksi menghasilkan beberapa Lingkar batang mempunyai korelasi
mutan yang berbeda sifat klorofilnya serta yang positif dengan tinggi tanaman,
dapat menyebabkan pertumbuhan semakin tinggi tanaman akan mempunyai
terhambat dan akhirnya mati. Perubahan lingkar batang yang semakin besar dan
sifat pada mutan mencapai 95-98%, terjadi sebaliknya. Namun menurut
umumnya dari sifat dominan ke resesif Sulistianingsih (2004), tanaman poliploid
(Soedjono, 2003). yang telah diberi kolkisin biasanya tanaman
terlihat lebih kekar, bagian-bagian tanaman
Tinggi Tanaman menjadi lebih besar (akar, batang, daun,
Tinggi tanaman diamati pada saat bunga dan buah). Pendugaan awal dari
tanaman berumur 35 hst sampai 82 hst. mengecilkan diameter batang setelah diberi
Pada parameter tinggi tanaman sangat kolkisin adalah tidak termutasinya sel-sel
374

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 4, Nomor 5, Juli 2016, hlm. 370 - 377

menjadi tanaman poliploidi dan atau tanaman yang diberi kolkisin menunjukkan
penampakan sel-sel yang termutasi belum jumlah daun yang lebih sedikit serta
terlihat pada populasi M1 karena banyak panjang dan lebar daun lebih kecil jika
sifat tanaman lebih memperlihatkan dibandingkan dengan tanaman jagung yang
perbedaan tingkatan fenotip kontinu tidak diberi perlakuan kolkisin.
daripada perbedaan fenotip yang jelas dan Hal ini diduga karena perubahan
tegas. Hal ini didukung oleh pernyataan dari morfologi pada tanaman akibat pemberian
Herman (2013), seringkali penampilan kolkisin sangat bervariasi. Setiap tanaman
akibat mutasi baru muncul setelah generasi memiliki respon yang berbeda-beda apabila
selanjutnya, yakni M2, V2 atau diberi perlakuan kolkisin. Kolkisin yang
kelanjutannya. diberikan pada tanaman tidak
Menurut Sudarka (2009), mutasi mempengaruhi semua sel tanaman, tetapi
dapat menghambat penampakan dari gen hanya sebagian sel saja dan masuknya zat
mutan. Mutasi jarang terjadi tetapi dapat kimia kolkisin ke dalam sel tanaman tidak
menimbun setelah beberapa waktu artinya dalam waktu yang bersamaan. Adanya
mutasi dapat terjadi secara berulang-ulang pengaruh yang berbeda pada sel tanaman
dan bukan merupakan kejadian yang sekali disebabkan kolkisin hanya efektif pada sel
saja. Sebagian besar mutasi adalah resesif tanaman yang sedang aktif membelah.
dan kurang dari 1% yang bersifat dominan Pengaruh perlakuan kolkisin sering
lengkap. Jadi, hampir tidak terlihat pada terlambat karena mutasi mungkin tidak
populasi F1. Hanya bila mutan resesif tampak pada sel organisme yang
menjadi homosigot yang dapat dikenal. diperlakukan.

Karakter Daun Karakter Stomata


Karakter daun yang diamati meliputi Pengamatan pada karakter stomata
jumlah daun, panjang daun dan lebar daun. meliputi jumlah stomata tiap satuan bidang
Pemberian kolkisin memberikan pengaruh pandang (689,9 m x 513,9 m), panjang
terhadap penurunan jumlah daun. stomata dan lebar stomata yang dihitung
Pembelahan sel yang lambat akibat pada perbesaran 400x. Data karakter
pemberian kolkisin dapat menyebabkan stomata diamati pada saat tanaman
pembentukan dan perkembangan primordial berumur 35 hst dilahan. Perlakuan kolkisin
daun yang lambat (Haryanti, 2009). sangat memberikan pengaruh terhadap
Sedangkan pada parameter panjang dan parameter jumlah stomata, panjang stomata
lebar daun kolkisin tidak memberikan dan lebar stomata. Semakin tinggi
pengaruh yang nyata. Genotip dengan konsentrasi kolkisin yang diberikan kepada
perlakuan kolkisin 0 ppm memiliki rata-rata tanaman akan memberikan pengaruh
jumlah daun, panjang daun dan lebar daun terhadap pengurangan jumlah stomata serta
lebih tinggi jika dibandingkan dengan penambahan ukuran panjang dan lebar
genotip yang diberikan perlakuan kolkisin daun (Gambar 1 dan Gambar 2).
(Tabel 1). Semakin tinggi konsentrasi
kolkisin yang diberikan kepada genotip akan
memberikan pengaruh terhadap penurunan
jumlah daun, panjang daun dan lebar daun.
Kolkisin bersifat sebagai racun dapat a b c
mengganggu proses mitosis yang terjadi di a b c
dalam sel. Mutasi akibat kolkisin tidak Gambar 1 Stomata Genotip Satu
hanya memberikan dampak perubahan Keterangan: a.) Kolkisin 0 ppm b.) Kolkisin 400
jumlah dan ukuran yang lebih besar ppm c.) Kolkisin 600 ppm
dibandingkan kontrolnya, namun juga dapat
berdampak pada penyusutan ukuran daun
(Herman, 2013). Tanaman yang diberi zat
kimia kolkisin akan memiliki ukuran daun
lebih besar. Namun pada penelitian ini,
375

Aili, dkk, Pengaruh Pemberian Kolkisin.....

Karakter Bunga
Karakter bunga yang diamati meliputi
umur berbunga jantan dan umur berbunga
betina. Pada perlakuan yang diberi kolkisin,
munculnya bunga jantan dan bunga betina
a b c memiliki umur yang lebih panjang jika
Gambar 2 Stomata Genotip Dua dibandingkan dengan tanaman kontrol.
Keterangan: a.) Kolkisin 0 ppm b.) Kolkisin 400 Semakin tinggi konsentrasi kolkisin yang
ppm c.) Kolkisin 600 ppm diberikan kepada tanaman jagung maka
semakin panjang atau lama munculnya
Penggunaan kolkisin dapat bunga jantan dan bunga betina pada
meningkatkan jumlah kromosom sebelum tanaman tersebut. Perbedaan waktu
terjadi penggandaan. Poliploidi ialah berbunga jantan dan berbunga betina pada
keadaan dimana individu memiliki lebih dari tanaman, di duga adanya pengaruh
dua genom. Tanaman poliploidi mempunyai pemberian kolkisin yang menyebabkan
jumlah kromosom lebih banyak daripada tanaman menjadi bersifat poliploid. Hal ini
tanaman diploidnya dan tanaman akan di dukung oleh Sofia (2007) yang
terlihat lebih kekar, bagian-bagian tanaman menyatakan bahwa tanaman poliploidi
menjadi lebih besar, sel-selnya lebih besar, biasanya memiliki masa vegetatif yang lebih
inti sel lebih besar, buluh-buluh pengangkut panjang dari pada tanaman diploidnya dan
mempunyai diameter lebih besar dan masa vegetatif yang lebih panjang ini
stomata lebih besar. Damayanti et al (2012) membuat waktu berbunga jantan dan
menyatakan bahwa ukuran stomata dapat berbunga betina pada tanaman jagung
mengindikasikan tingkat ploidi dimana menjadi lebih lama. Tanaman yang diberi
semakin besar ukuran stomata maka mutagen kimia menghasilkan sejumlah efek
semakin tinggi tingkat ploidi. fisiologis dan morfologi yang berbeda jika
Pemberian perlakuan kolkisin dengan dibandingkan dengan tanaman kontrolnya.
berbagai konsentrasi pada tanaman jagung Semua mutagen dapat menunda munculnya
membuat tanaman tersebut bersifat bunga jantan/fase tasseling selama 4-8 hari
poliploid. Stomata yang memiliki ukuran pada tanaman. Dosis yang lebih tinggi dari
besar akan membuat jumlah stomata daun mutagen membuat tanaman membutuhkan
dalam satu kesatuan luas jaringan waktu yang lebih lama untuk memasuki fase
epidermis daun menjadi berkurang. tasseling (Gnanamurthy et al., 2012).
Tanaman yang memiliki ukuran stomata Penyebab masa vegetatif yang panjang ini
yang lebih besar dapat meningkatkan diduga karena hasil fotosintat pada daun
proses fotosintesis. yang dihasilkan pada waktu fase vegetatif,
selain digunakan untuk pertumbuhan

Tabel 1 Rerata Parameter Kuantitatif


Rerata Karakter Kuantitatif
No Perlakuan
TT LB JD PD LD JS PS LS
b b a
1 G1K0 177,77 7,65 13,05 88,53 8,13 9,4 96,93 55,19
b a bc
2 G1K1 164,62 7,70 12,95 86,02 8,29 7,0 126,42 64,29
b ab b
3 G1K2 151,68 7,52 12,23 84,71 8,37 7,8 120,98 63,11
a c a
4 G2K0 149,52 7,81 12,73 81,52 6,60 11,3 100,94 57,01
a a b
5 G2K1 131,79 7,10 11,40 81,15 6,21 7,5 123,24 59,67
a a c
6 G2K2 128,80 6,88 10,78 76,39 6,11 6,8 132,99 61,87
Keterangan : TT: Tinggi tanaman; LB: Lingkar Batang; JD: Jumlah Daun; PD: Panjang Daun; LD: Lebar
Daun; JS: Jumlah Stomata; PS: Panjang Stomata; LS: Lebar Stomata
376

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 4, Nomor 5, Juli 2016, hlm. 370 - 377

organ tanaman lainnya sehingga terjadi California, USA. J. of Cell Science.


kompetisi di dalam tubuh tanaman itu 115 (19): 3747-3756.
sendiri. Banyak penelitian yang menyatakan Gnanamurthy S., Dhanavel D., Girija M.,
bahwa tanaman yang diberi konsentrasi Pavadai P and Bharathi, T. 2012.
kolkisin tinggi akan menunjukkan Effect of Chemical Mutagenesis on
penyimpangan pada morfologi dan Quantitative Traits of Maize (Zea
kromosom serta kelainan organ reproduksi mays L.). Division of Cytogenetics
(Mohammadi et al., 2007). and Plant Breeding. Department of
Botany. Annamalai University. India.
KESIMPULAN J. International of Research in
Botany. 2(4): 34-36.
Terdapat perbedaan pada beberapa Haryanti, S., Rini Budi Hastuti, Nintya
karakter fenotip galur inbrida jagung Setiari dan Agung Banowo. 2009.
pakan/yellow corn pada fase vegetatif Pengaruh Kolkisin Terhadap
antara tanaman kontrol dengan tananaman Pertumbuhan, Ukuran Sel Metafase
yang diberikan perlakuan kolkisin. Dan Kandungan Protein Biji Tanaman
Perbedaan tersebut terjadi pada karakter Kacang Hijau (Vigna radiata (L)
jumlah tanaman yang tumbuh mengalami Wilczek). Jurusan Biologi FMIPA.
penurunan setelah diberi perlakuan kolkisin, Universitas Diponegoro Semarang. J.
terjadi pemendekan tinggi tanaman, lingkar Penelitian Sains dan Teknologi. 10
batang menjadi lebih kecil, jumlah stomata (2): 112-120.
menjadi lebih sedikit, panjang stomata dan Herman, Irma Natalina M dan Dewi
lebar stomata menjadi semakin besar, Indriyani Roslim. 2013. Pengaruh
jumlah daun berkurang, warna daun Mutagen Kolkisin Pada Biji kacang
menjadi lebih tua, waktu muncul bunga Hijau (Vigna radiata L.) Terhadap
jantan dan bunga betina menjadi lebih lama. Jumlah Kromosom dan Pertumbuhan.
Hasil ini dapat dijadikan sebagai acuan awal Jurusan Biologi FMIPA Universitas
untuk melakukan pendugaan bahwa Riau. Pekanbaru. J. BioETI. : 13-20.
tanaman yang diberi kolkisin efektif Kustanto, H., Nur Basuki, A. N. Sugiharto
mempengaruhi mutasi atau merubah ploidi and A. Kasno. 2012. Genetic
jagung. Diversities In The Sixth - Generation
Of Selection (S6) Of Some Inbred
DAFTAR PUSTAKA Lines Of Maize Based On The
Phenotypic Characters And SSR. J.
Atichart, P. 2013. Polyploid Induction by of Agricultural Science Agrivita. 2
Colchicine Treatments and Plant (34):127-135.
Regeneration of Dendrobium Prasanna,B.M, Vijay Chaikam and
chrysotoxum. Department of Biology. George Mahuku (eds). 2012.
Faculty of Science. Mahasarakham Doubled Haploid Technology in Maize
University. Thailand. J. Thai Breeding. Theory and Practice.
Agricultural Science. 46 (1): 59-63. Mexico. D.F. CIMMYT. : 24-29.
Azrai, M. 2005. Pemanfaatan Markah Soedjono, S. 2003. Aplikasi Mutasi Induksi
Molekuler Dalam Proses Seleksi dan Variasi Somaklonal Dalam
Pemuliaan Tanaman. Balai Penelitian Pemuliaan Tanaman. Balai Penelitian
Tanaman Serealia. Maros. J. Tanaman Hias. Jawa Barat. J.
AgroBiogen. 1 (1): 26-37. Litbang Pertanian. 22 (2): 70-78.
Cowan, C.R and W. Zacheus Cande. Sofia, D. 2007. Respon Pertumbuhan Dan
2002. Meiotic Telomere Clustering is Produksi Mentimun (Cucumis sativus
Inhibited by Colchicine But Does Not L.). Karya Tulis. Fakultas Pertanian
Require Cytoplasmic Microtubules. Universitas Sumatera Utara. USU
Department of Plant and Microbial Repository. 1-20.
Biology and Department of Molecular Sulistianingsih, R., Suyanto Z.A dan Noer
and Cell Biology. University of Anggia E. 2004. Peningkatan
377

Aili, dkk, Pengaruh Pemberian Kolkisin.....

Kualitas Anggrek Dendrobium Hibrida Yogyakarta. J. Ilmu Pertanian. 11 (1):


Dengan Pemberian Kolkhisin. 13-21.
Fakultas Pertanian UPN Veteran

Anda mungkin juga menyukai