Anda di halaman 1dari 3

materi78.co.

nr FIS 2

Fluida Dinamis
A. PENDAHULUAN
Fluida adalah segala zat yang dapat mengalir,
A1.v1 A2.v2 A3.v3
yaitu zat cair dan gas.
Fluida dinamis adalah ilmu yang mempelajari
fluida dalam keadaan bergerak. Q 1 = Q2 = A1v1 = A2v2 =

Fluida terdiri atas fluida ideal dan fluida sejati. Perbandingan kecepatan aliran fluida dengan
Sifat-sifat fluida ideal: penampangnya memenuhi persamaan berikut:
1) Tidak kompresibel (tak termampatkan)
v1 A2 r2 2 D 2
Artinya tidak mengalami perubahan volume = =( ) = (D2 )
v2 A1 r1 1
atau massa jenis ketika ditekan saat mengalir.
2) Tunak (steady) Debit aliran dapat membangkitkan suatu daya
Artinya kecepatan aliran fluida pada suatu oleh energi potensial fluida dari suatu ketinggian.
titik mempunyai kelajuan konstan. P = daya (W)
= massa jenis fluida (kg/m3)
3) Tidak kental (non-viscous) P = Qgh Q = debit aliran fluida (m3/s)
Artinya tidak mengalami gaya gesekan ketika h = ketinggian aliran fluida (m)
mengalir. C. HUKUM BERNOULLI
4) Aliran garis arus (streamline) Tekanan fluida dan kelajuan fluida pada pipa
Artinya fluida mengalir dalam garis lurus mendatar dijelaskan oleh Azas Bernoulli.
lengkung yang jelas ujung dan pangkalnya.
Sifat-sifat fluida sejati:
1) Kompresibel (dapat termampatkan)
A B
Artinya mengalami perubahan volume atau
massa jenis ketika ditekan saat mengalir.
2) Tak tunak (non-steady) Pada pipa mendatar, tekanan fluida terbesar
ada pada bagian yang kelajuan airnya paling
Artinya kecepatan aliran fluida pada suatu
kecil (diameter melebar).
titik mempunyai kelajuan berubah-ubah.
3) Kental (viscous) Pada pipa mendatar, tekanan fluida terkecil
ada pada bagian yang kelajuan airnya paling
Artinya mengalami gaya gesekan ketika besar (diameter menyempit).
mengalir.
Hukum/persamaan Bernoulli menyatakan:
4) Aliran turbulen (laminar flow)
Jumlah dari tekanan, energi kinetik per
Artinya fluida dapat mengalir secara berputar
volume, dan energi potensial per volume
dengan arah gerak yang berbeda-beda.
memiliki nilai yang sama pada tiap titik di
B. PERSAMAAN KONTINUITAS sepanjang suatu garis arus.
Debit aliran adalah besaran yang menyatakan
volume fluida yang mengalir melalui suatu P2, v2
penampang dalam waktu tertentu.

V Q = debit aliran (m3/s)


Q= V = volume fluida (m3)
t t = waktu (s)

A = luas penampang (m2) h2


Q = A.v
v = kecepatan aliran (m/s)
P1, v1
Persamaan kontinuitas menjelaskan bahwa
massa fluida yang masuk ke dalam suatu h1
penampang akan keluar di ujung penampang lain
dengan massa yang sama. Dapat dirumuskan:
Oleh karena itu, debit fluida di seluruh titik
penampang adalah sama. P1 + 1/2 v12+ gh1 = P2 + 1/2 v22+ gh2

MEKANIKA FLUIDA 1
materi78.co.nr FIS 2
Hukum Bernoulli dapat diterapkan dalam dua Berlaku persamaan:
kasus, yakni fluida statis dan fluida dinamis.
1) Fluida statis P1 P2 = 1/2 (v22- v12) = gh

Dengan nilai v = 0, persamaan Bernoulli: Kecepatan aliran dapat dihitung:


P1 P2 = g(h2- h1)
v1 = v2 2 2gh v2 = v1 2 + 2gh
2) Fluida dinamis pada pipa mendatar
hubungan dengan persamaan kontinuitas:
Dengan nilai h1 = h2, persamaan Bernoulli:
2gh 2gh
P1 P2 = 1/2 (v22- v12) v1 = v2 =
A1 2 A 2
( ) - 1 1 - (A2 )
A2 1
D. PENERAPAN HUKUM BERNOULLI
Teorema Torricelli menjelaskan bahwa: 2) Venturimeter dengan manometer
Jika suatu wadah yang berhubungan dengan
P1, v1
atmosfer bagian atasnya, kemudian memiliki A1 A
P2, v2
lubang yang jauh lebih kecil dari luas
penampang wadah di bawah permukaan fluida,
maka kelajuan semburan fluida sama dengan h
kelajuan gerak jatuh bebas benda.

A1

Berlaku persamaan:
P1, v1
h1 P1 P2 = 1/2 (v22- v12) = ( - )gh
x
A2 Kecepatan aliran dapat dihitung:
P2, v2
h2 2('-)gh
v1 = A2
(A1 2 -A2 2 )

Persamaan yang berlaku dari teorema Torricelli:


2('-)gh
v2 = 2gh1 v2 = A1
(A1 2 -A2 2 )

Penurunan persamaan teorema Toricelli: Tabung pitot adalah tabung yang digunakan
untuk mengukur kelajuan gas.
Q = A22gh1
2.h2
tmaks = PB, v
xmaks = v. t xmaks = 2h1 .h2 g A
PA, v
Tabung venturi adalah sebuah pipa yang
memiliki bagian menyempit.
h
Venturimeter adalah suatu alat yang dibuat
berdasarkan konsep tabung venturi yang

digunakan untuk mengukur kelajuan fluida.
Venturimeter terdiri dari dua: Berlaku persamaan:
1) Venturimeter tanpa manometer (pipa venturi)
PB PA = 1/2 v2 = gh

h Kecepatan aliran dapat dihitung:

2'gh
v=

A1 P1, v1 P2, v2 A2

MEKANIKA FLUIDA 2
materi78.co.nr FIS 2
Penggunaan hukum Bernoulli dalam kehidupan E. VISKOSITAS FLUIDA
sehari-sehari: Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu
1) Penyemprot parfum fluida. Fluida yang memiliki viskositas tergolong
Cairan parfum dapat keluar karena: fluida sejati.
a. Diameter pipa kecil. Hukum Stokes menjelaskan bahwa viskositas
b. Pipa yang berhubungan dengan udara menyebabkan kelajuan lapisan-lapisan fluida
luar kelajuannya tinggi dan tekanannya tidak seluruhnya sama pada suatu pipa, karena
rendah (akibat ditekan). adanya gaya gesekan.
c. Pipa yang berhubungan dengan cairan v=0
parfum kelajuannya rendah dan
tekanannya tinggi.
2) Cerobong asap vmaks
Asap dapat keluar karena tekanan udara di
dalam rumah yang besar, berhubungan
Di dinding pipa, kelajuan fluida dapat mencapai
dengan tekanan udara luar yang rendah.
nilai v = 0, sedangkan pada pusat penampang
3) Lubang terowongan terdapat kelajuan terbesar.
Lubang terowongan dibuat di dua tempat Gaya gesekan suatu bola yang bergerak dalam
yang berbeda ketinggiannya, sehingga udara fluida sejati dapat dirumuskan:
dapat masuk ke dalam terowongan akibat
Ff = gaya gesekan fluida (N)
perbedaan tekanan. = koefisien viskositas (Pa. s)
Ff = 6rv
4) Pesawat terbang R = jari-jari bola (m)
v = kelajuan bola (m/s2)
Pada dasarnya, ada empat buah gaya yang
bekerja pada pesawat, yaitu: Kecepatan terminal adalah kecepatan terbesar
konstan yang dialami benda yang jatuh bebas
a. Gaya berat ke bawah,
dalam suatu fluida sejati/kental.
b. Gaya angkat pesawat ke atas,
Kecepatan terminal terjadi ketika gaya berat,
c. Gaya mesin ke depan,
gaya ke atas fluida, dan gaya gesekan fluida
d. Gaya gesek udara ke belakang. berada dalam kesetimbangan.
FA = pA. A Kecepatan terminal dapat dirumuskan:

g VB (B - f )
vT =
A vA 6r

vB Kecepatan terminal untuk benda berbentuk


bola dapat dirumuskan:
FB = pB. A
2 r2 g
Syarat agar pesawat terbang dapat terbang vT = ( B - f )
9
apabila:

vA > vB PB > PA

Syarat bagi pesawat terbang saat mengudara:


a. Tinggal landas (take-off), Fangkat > W.
b. Terbang konstan, Fangkat = W.
c. Mendarat/turun (landing), Fangkat < W.
Berlaku persamaan:

FB FA = (PB - PA).A

FB FA = 1/2 u (vA2- vB2) A

MEKANIKA FLUIDA 3

Anda mungkin juga menyukai