Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pemilihan material benang bedah oleh para ahli bedah didasarkan pada :
Karakteristik biologi dari material dalam jaringan yaitu diserap atau tidak diserap dan
bersifat capilarity atau non capilarity.
karakteristik dan penyembuhan jaringan.
Lokasi dan panjang dari sayatan yang menjadi pertimbangan kosmetik.
Ada tidaknya infeksi, kontaminasi dan drainese. Pertimbangan ini mengingat
kemungkinan benang akan menjadi pembentukan jaringan granulasi dan proses yang
menjadi rongga ( sinus ) atau menjadi inti pengerasan yang kemungkinan berbentuk
batu apabila dipakai pada operasi kandung kemih atau kandung empedu.
Problem pasien seperti kegemukan, debil, umur penyakit lain yang mengganggu
proses penyembuhan yang lebih lama sehingga memerlukan penguatan yang lebih
lama.
Karakteristik fisik dari material benang untuk menembus jaringan, pengikatan simpul
dan juga alasan khusus tiap ahli bedah.
Ada tiga hal yang menentukan pemilihan jenis benang jahit, yaitu jenis bahannya,
kemampuan tubuh untuk menyerapnya dan susunan filamentnya. Benang yang dapat diserap
melalui reaksi enzimatik pada cairan tubuh kini banyak dipakai. Penyerapan benang oleh
jaringan dapat berlangsung antara tiga hari sampai tiga bulan tergantung jenis benang dan
kondisi jaringan yang dijahit.
Menurut bahan asalnya, benang dibagi dalam benang yang terbuat dari usus domba
meskipun namanya catgut dan dibedakan dalam catgut murni yang tanpa campuran dan
catgat kromik yang bahannya bercampur larutan asam kromat. Catgut murni diserap cepat,
kira kira dalam waktu satu minggu sedangkan catgut kromik diserap lebih lama kira kira 2-3
minggu.
Disamping itu ada benang yang terbuat dari bahan sintetik, baik dari asam poliglikolik
maupun dari poliglaktin-910 yang inert dan memiliki daya tegang yang besar. Benang ini
dalam dipakai pada semua jaringan termasuk kulit. Benang yang dapat diserap menimbulkan
reaksi jaringan setempat yang dapat menyebabkan fistel benang atau infiltrate jaringan yang
mungkin ditandai adanya indurasi.
Benang yang tidak dapat diserap oleh tubuh terbuat umumnya dari bahan yang tidak
menimbulkan reasksi jaringan karena bukan merupakan bahan biologik. Benang ini dapat
berasal dari sutera yang sangat kuat dan liat, dari kapas yang kurang kuat dan mudah terurai,
dan dari polyester yang merupkan bahan sintetik yang kuat dan biasanya dilapisi Teflon.
Selain itu terdapat juga benang nailon yang berdaya tegang besar, yang terbuat dari
polipropilen yang terdiri atas bahan yang sangat inert dan baja yang terbuat dari baja tahan
karat. Karena tidak dapat diserap maka benang akan tetap berada di jaringan tubuh. Benang
jenis ini biasanya di gunakan pada jaringan yang sukar sembuh. Bila terjadi infeksi akan
terbentuk fistel yang baru dapat sembuh setelah benang yang bersifat benda asing
dikeluarkan.
Benang alami terbuat dari sutera atau kapas. Kedua bahan alami ini dapat bereaksi
dengan jaringan tubuh meskipun minimal karena mengandung juga bahan kimia alami. Daya
tegangnya cukup dan dapat diperkuat bila dibasahi terlebih dahulu dengan larutan garam
sebelum digunakan.
Bahan sintetik terbuat dari polyester, nailon atau polipropilen yang umumnya dilapisi
oleh bahan pelapis Teflon atau Dacron. Dengan lapisan ini, permukaannya lebih mulus
sehingga tidak mudah bergulung atau terurai. Benang mempunyai daya tegang yang besar
dan dipakai untuk jaringan yang memerlukan kekuatan penyatuan yang besar.
Menurut bentuk untaian seratnya, benang dapat berupa monofilament bila hanya
terdiri dari satu serat saja, dan polifilamen bila terdiri atas banyak serat yang diuntai menjadi
satu. Cara menguntainya dapat sejajar dibantu bahan pelapis atau di untai bersilang sehingga
penampangnya lebih bulat, lebih lentur dan tidak mudah bergulung. Benang baja dapat
berbentuk monofilament atau polifilamen, sering dipakai pada sternum setelah torakotomi,
jika terkontaminasi mudah terjadi infeksi.
1. Seide (silk/sutera)
Bersifat tidak licin seperti sutera biasa karena sudah dikombinasi dengan perekat,
tidak diserap tubuh. Pada penggunaan disebelah luar maka benang harus dibuka
kembali.
Warna : hitam dan putih
Ukuran : 5,0-3
Kegunaan : menjahit kulit, mengikat pembuluh arteri (arteri besar) dan sebagai teugel
(kendali).
2. Plain catgut
Diserap tubuh dalam waktu 7-10 hari
Warna : putih dan kekuningan
Ukuran : 5,0-3
Kegunaan : untuk mengikat sumber perdarahan kecil, menjahit subkutis dan dapat
pula dipergunakan untuk menjahit kulit terutama daerah longgar (perut, wajah) yang
tak banyak bergerak dan luas lukanya kecil.
Plain catgut harus disimpul paling sedikit 3 kali, karena dalam tubuh akan
mengembang.
3. Chromic catgut
Berbeda dengan plain catgut, sebelum dipintal ditambahkan krom, sehinggan menjadi
lebih keras dan diserap lebih lama 20-40 hari.
Warna : coklat dan kebiruan
Ukuran : 3,0-3
Kegunaan : penjahitan luka yang dianggap belum merapat dalam waktu 10 hari, untuk
menjahit tendo untuk penderita yang tidak kooperatif dan bila mobilisasi harus segera
dilakukan.
4. Ethilon
Benang sintetis dalam kemasan atraumatis (benang langsung bersatu dengan jarum
jahit) dan terbuat dari nilon lebih kuat dari seide atau catgut. Tidak diserap tubuh,
tidak menimbulkan iritasi pada kulit dan jaringan tubuh lain
Warna : biru dan hitam
Ukuran : 10,0-1,0
Penggunaan : bedah plastic, ukuran yang lebih besar sering digunakan pada kulit,
nomor yang kecil digunakan pada bedah mata.
5. Ethibond
Benang sintetis(polytetra methylene adipate). Kemasan atraumatis. Bersifat lembut,
kuat, reaksi terhadap tubuh minimum, tidak terserap.
Warna : hiaju dan putih
Ukuran : 7,0-2
Penggunaan : kardiovaskular dan urologi
6. Vitalene
Benang sintetis (polimer profilen), sangat kuat lembut, tidak diserap. Kemasan
atraumatis
Warna : biru
Ukuran : 10,0-1
Kegunaan : bedah mikro terutama untuk pembuluh darah dan jantung, bedah mata,
plastic, menjahit kulit
7. Vicryl
Benang sintetis kemasan atraumatis. Diserap tubuh tidak menimbulkan reaksi
jaringan. Dalam subkuitis bertahan 3 minggu, dalam otot bertahan 3 bulan
Warna : ungu
Ukuran : 10,0-1
Penggunaan : bedah mata, ortopedi, urologi dan bedah plastic
8. Supramid
Benang sintetis dalam kemasan atraumatis. Tidak diserap
Warna : hitam dan putih
Kegunaan : penjahitan kutis dan subkutis
9. Linen
Dari serat kapas alam, cukup kuat, mudah disimpul, tidak diserap, reaksi tubuh
minimum
Warna : putih
Ukuran : 4,0-0
Penggunaan : menjahit usus halus dan kulit, terutama kulit wajah
10. Steel wire
Merupakan benang logam terbuat dari polifilamen baja tahan karat. Sangat kuat tidak
korosif, dan reaksi terhadap tubuh minimum. Mudah disimpul
Warna : putih metalik
Kemasan atraumatuk
Ukuran : 6,0-2
Kegunaan : menjahit tendo
Ukuran benang dinyatakan dalam satuan baku eropa atau dalam satuan metric.
Ukuran terkecil standar eropa adalah 11,0 dan terbesar adalah ukuran 7. Ukuran benang
merupakan salah satu factor yang menentukan kekuatan jahitan. Oleh karena itu pemilihan
ukuran benang untuk menjahit luka bedah bergantung pada jaringan apa yang dijahit dan
dengan pertimbangan factor kosmetik. Sedangkan kekuatan jahitan ditentukan oleh jumlah
jahitan, jarak jahitan, dan jenis benangnya. Pada wajah digunakan ukuran yang kecil (5,0 atau
6,0)
DAFTAR PUSTAKA