Anda di halaman 1dari 7

ACARA X

(PRESS)

A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum acara X Press adalah :
1. Mengetahui konstruksi dasar alat ekstrakting (press), bagian-bagian utama
dari alat berikut fungsi masing-masing bagian utama.
2. Mengetahui cara-cara pemakaian alat berikut cara pengaturannya sesuai
dengan syarat yang dikehendaki.
3. Mengetahui penampilan teknis mesin, yang meliputi :
a. Kapasitas alat/mesin
b. Kwalitas ekstrakting (data visual)
c. Randement ekstrakting

B. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Teori
Pengepresan mekanik merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau
lemak terutama untuk bahan yang berasal dari biji-bijian. Cara ini
dilakukan untuk memisahkan minyak dari bahan yang berkadar minyak
tinggi (30-70 %). Pada pengepresan mekanik ini diperlukan perlakuan
pendahuluan sebelum minyak atau lemak dipisahkan dari bijinya.
Perlakuan pendahuluan tersebut mencakup pembuatan serpih, perajangan
dan penggilingan serta tempering atau pemasakan. Dua cara yang umum
dalam pengepresan mekanik yaitu pengepresan hidrolik dan pengepresan
berulir. Pada pengepresan hidrolik, bahan dipres dengan tekanan sekitar
2000 pound/inch2 atau 136 atm. Banyaknya minyak atau lemak yang dapat
diekstraksi tergantung dari lamanya pengepresan, tekanan yang diberikan,
serta kandungan minyak dalam bahan asal. Sedangkan pengepresan berulir
terdiri dari proses pemasakan yang berlangsung pada suhu 115,50 C
dengan tekanan sekitar 15-20 ton/inch2. Kadar minyak atau lemak yang
dihasilkan sekitar 2,5-3,5 % (Ketaren, 1999).
Metode press dingin dilakukan dengan menggunakan alat
pengepres hidrolik. Pengepresan dilakukan pada satuan tekanan kg/cm2,
agar lebih sempurna pengepresan dilakukan sebanyak 2 kali. Hasil press
berbentuk emulsi ditampung pada botol-botol dekantasi. Dibiarkan selama
dalam lemari pendingin (6-100 C). Minyak akan memisah dari emulsi dan
berada pada bagian atas. Ekstraksi minyak dapat merupakan suatu usaha
pemanfaatan bahan pangan yang menghasilkan nilai ekonomis yang cukup
tinggi (Apriyantono, 1996).
Ekstraksi kadang-kadang lebih sering digunakan suatu bahan cair
dalam hal untuk melakukan suatu proses pemisahan. Bahan cair
dicampurkan terus menerus degan bahan atau bahna cair lainnya yang
komponen lainnya akan dipisahkan dan kemudian kedua aliran
dipisahkan.. Pengertian ekstraksi ialah pemindahan komponen dari suatu
aliran bahan cair (Earle, 1969). Seringkali campuran bahan padat dan cair
(misalnya bahan alami) tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan
metode pemisahan mekanis atau termis yang telah dibicarakan. Misalnya
saja, karena komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka
terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam
konsentrasiyang terlalu rendah. Contoh sebuah ekstraksi yang dapat dilihat
sehari-hari ialah pelarutan komponen-komponen kopi dengan
menggunakan air panas dari biji kopi yang telah dibakar atau digiling
(Bernasconi, 1988).
Fitur dasar dari press kelapa sawit adalah bingkai, ram hidrolik,
pompa hidrolik, katup 2 arah, motor listrik, kandang, kolektor, bertunas,
menekan piring, selang tekanan, dan tangki hidrolik. Mesin press ini
bertujuan untuk meringankan rasa sakit akibat press secara manual, stress,
padat karya, dan waktu konsumsi yang dihadapi dalam proses kelapa sawit
yang ada menekan. Mesin press memiliki kapasitas 330,96 KN/m2. Rata-
rata waktu menekan 4,35 menit dicapai selam tiga minyak sawit
penekanan dilakukan. Tekanan hidrolik diekstrak minyak dari buah
dicerna dengan tenaga kerja kurang (Azodo, 2013).
Bila pemisahan dengan destilasi tidak efektif atau sulit, maka
ekstraksi zat cair merupakan alternative utama yang perlu diperhatikan.
Campuran dari zat yang titik didihnya berdekatan atau zat yang tidak
menahan kan suhu destilasi biarpun dalam vakum sekalipun biasanya
dipisahkan dengan kemurniaannya dengan cara ekstraksi yang
menggunakan perbedaan kimia sebagai pengganti perbedaan tenaga uap
(McCabe, 1999).
Bagian-bagian mesin pengepres hidrolik yaitu silinder pengepres
yang dilengkapi dengan sebuah plat pengepres. Batang pengepres yang
berbentuk ulir yang salah satu ujungnya berhubungan dengan plat
pengepres. Silinder penampung cairan hasil ekstraksi, pompa hidrolik,
manometer. Cara kerja alat mesin press hidrolik yaitu membungkus bahan
yang akan diekstraksi lebih dahulu dengan kain pengepress dan letakan
kemudian dalam silinder pengepres. Turunkan batang pengepres dan
memutar lengan pemutar ke arah kanan hingga alat pengepres menekan
bahan. Naikkan silinder pengepress. Besarnya tekanan alat dapat dilihat
pada manometer. Cairan ekstraksi ditampung kemudian setelah selesai
naikkan plat pengepres dan ampas dikeluarkan (Darsam, 1982).
Ekstraksi komponen volatil dari bahan tanaman dapat dilakukan
dengan beberapa metode, diantaranya adalah: (1) metode headspace yang
terdiri dari metode injeksi langsung dan metode pemekatan, (2) metode
distilasi yang terdiri dari metode distilasi uap dan metode distilasi
molekuler, dan (3) metode ekstraksi pelarut. Salah satu contoh metode
distilasi uap secara simultan adalah metode ekstraksi dengan
menggunakan alat Likens Nickerson. Pelarut-pelarut organik yang biasa
digunakan untuk ekstraksi komponen volatil adalah pentane, dietil eter,
dan diklorometana. Pelarut dietil eter adalah pelarut paling umum yang
digunakan karena memiliki titik didih yang cukup rendah yakni sekitar
350 C, sehingga dalam proses ekstraksi menggunakan alat Likens
Nickerson, pelarut ini tidak memerlukan suhu tinggi, juga positif pada
proses pemekatan sampel volatil (Murhadi, 2003).
Metode press atau ekstraksi Subcritical water adalah penggunaan
air sebagai pelarut dengan temperatur diantara titik didih (1000 C) dan
temperatur kritis air (370 C) dengan tekanan diatas 1 atm. Metode ini
relatif baru dan beberapa penelitian telah dilakukan untuk ekstraksi
senyawa bioaktif buah dan sayuran. Prinsip dasarnya adalah menurunkan
pelarut solven (pelarut) air sehingga mendekati polaritas solut (zat
terlarut), di lain pihak juga dapat menyebabkan penurunan tegangan
permukaan air sehingga meningkatkan kemampuan difusitasnya. Ekstraksi
cairan supercritical terbukti dapat memisahkan efektif minyak dan
turunannya dalam penggunaannya di bidang pangan, kosmetik, farmasi,
dan industri lainnya (Mohamed, 2002).
Pekerjaan pengepresan bahan ditekan selama 20 menit, di bawah
tekanan 1,8 kPa, kemudian dikeringkan pada suhu 70 C dan isi karoten
(13 mg/100 g) dan bahan kering (22 %) ditentukan dalam pekerjaan press
setelah ekstraksi (4,9 kg). Produk ekstrak dievaluasi untuk bahan kering
(0,279 %). Waktu yang dibutuhkan untuk ekstraksi bahan tergantung pada
perawatan dari sampel dan banyaknya sampel yang digunakan serta
kandungan air dalam sampel (Fikselova, 2008).
Tekanan mempengaruhi sebagian hasil minyak, diikuti oleh suhu
dan waktu ekstraksi. Waktu ekstraksi tidak berpengaruh pada komposisi
minyak. Tekanan ekstraksi dan suhu tidak mempengaruhi konsentrasi
tokoferol dari minyak untuk sebagian besar, sedangkan suhu yang tidak
mempengaruhi konsentrasi karotenoidnya. Kandungan minyak substrat
adalah 160 2 g/kg substrat kering. Hal ini menunjukkan bahwa SC-CO2
dapat mengekstrak minyak dengan lipid kecil, dan tekanan dalam kisaran
20-40 MPa adalah parameter yang paling penting yang mempengaruhi
hasil minyak dan komposisi (Uquiche, 2012).
Tekanan pengepresan berdasarkan pada gaya yang dibutuhkan
untuk berkorelasi dengan luas penampang silinder pengepres dan tekanan
yang ditunjukkan pengepres hidrolik yang digunakan. Pengujian dilakukan
terhadap mesin baik uji fungsional dan uji kinerja. Uji fungsional untuk
mengetahui apakah komponen dan bagian mesin masih berfungsi dengan
baik. Uji kinerja untuk mengetahui kapasitas, bobot pakan komplit, dan
kualitas pengepresan (Unadi, 2007).
Ketika di uji oleh disk metode difusi, ekstrak pericarp dari garcinia
mangostana menunjukkan aktivitas yang signifikan terhadap
Staphylococcus aureus, Micrococcus lutus dan Staphylococcus albus pada
masing-masing 12mm, 14mm, dan 17 mm. Aktivitas anti bakteri ekstrak
itu penting. Ekstrak dari manggis pericap efektif terhadap Staphylococcus
aureus dan Micrococcus lutus. Aktivitas bakteri yang kuat anti ekstrak
menunjukkan bahwa itu adalah obat yang baik pilihan yang mungkin bisa
membantu dalam mencegah kemajuan berbagai penyakit dan dapat juga
digunakan dalam sistem alternatif obat-obatan (Priya, 2010).
Metode press atau ekstraksi Subcritical water adalah penggunaan
air sebagai pelarut dengan temperatur diantara titik didih (100 C) dan
temperatur kritis air (37 C) dengan tekanan diatas 1 atm. Metode ini
relatif baru dan beberapa penelitian telah dilakukan untuk ekstraksi
senyawa bioaktif buah dan sayuran. Prinsip dasarnya adalah menurunkan
pelarut solven (pelarut) air sehingga mendekati polaritas solut (zat
terlarut), di lain pihak juga dapat menyebabkan penurunan tegangan
permukaan air sehingga meningkatkan kemampuan difusitasnya. Ekstraksi
cairan supercritical terbukti dapat memisahkan efektif minyak dan
turunannya dalam penggunaannya di bidang pangan, kosmetik, farmasi,
dan industri lainnya (Mohamed, 2002).
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengepressan antara lain
tekanan yang digunakan, ukuran partikel, kelembapan, suhu dan
pemanasan. Leaching merupakan ekstraksi dari solut yang terdapat dalam
padatan dengan menggunakan pelarut organik. Mekanisme yang terjadi
pada proses leaching adalah perpindahan pelarut ke permukaan padatan
kemudian pelarut mendifusi ke dalam padatan, sehingga solut yang
terdapat didalamnya akan larut dalam pelarut tersebut akan mendifusi ke
luar menuju ke permukaan padatan, dan akhirnya solut akan berpindah ke
badan larutan (Kurniawan, 2008).
2. Tinjauan Bahan
Buah kelapa (Cococ nucifera L.) telah menjadi salah satu sumber
makanan sejak jaman dahulu. Buah ini merupakan bagian tidak
terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam kehidupan
tradisional, daging buah kelapa merupakan sumber nutrisi yang penuh
dengan santan berasa gurih. Terdapat beberapa cara untuk mengekstraksi
minyak dari daging buahnya, yaitu secara fisika, kimia, dan fermentasi.
Proses tradisional melalui cara fisika (pemanasan) menghasilkan minyak
dengan kualitas rendah karena kandungan airnya tinggi dan menyebabkan
ketengikan. Ekstraksi minyak dengan cara kimia dapat menyebabkan
penurunan kualitas beberapa unsur nutrisi penting, antara lain asam laurat
dan tokoferol serta menyebabkan tingginya bilangan peroksida. Buah
kelapa yang sudah tua diparut lalu dicampur dengan air setelah diperas
(diekstraksi) dan disaring, santan ditampung pada wadah berkatup
kemudian dibiarkan selama 1-2 jam. Santan terpisah menjadi dua bagian,
yaitu bagian krim dan skim santan. Krim santan digunakan untuk diproses
menjadi minyak sedangkan skim santan digunakan untuk pembuatan
starter (Soeka, 2008).
DAFTAR PUSTAKA

Apriyantono, Anton dan Nugroho, Agung. 1996. Ekstraksi dan Karakteristik


Minyak Kulit Jeruk Pontianak. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol 7
No. 2.
Azodo, P. A and Hassan, A.B. 2013. Design and Fabrication of Motorized
Hydraulically Operated Palm Oil Press. The Pacific Journal of Science and
Technology Vol 14 No. 1.
Bernasconi, G. 1988. Teknologi Kimia. PT Pradnya Paramita. Jakarta.
Darsam dan K Muchtar Afandi. 1879. Petunjuk Praktek Alat/Mesin Pengolahan
Hasil Pertanian 3. Suryadi. Jakarta.
Earle. 1969. Satuan Operasi dalam Pengolahan Bahan Pangan. Erlangga. Jakarta
Fikselova, Martina and Silhar, Stanislav. 2008. Extraction of Carrot Carotenes
under Different Condition. Czech Journal Food Science Vol 26 No. 4: 268-
274.
Ketaren, S. 1999. Minyak dan Lemak Pangan. UI-Press. Jakarta.
Kurniawan, Adityo., Chandra Kurniawan., Nani Indraswati., dan Mudjijati. 2008.
Ekstraksi Minyak Kulit Jeruk Dengan Metode Destilasi, Pegepressan dan
Leaching. Jurnal Widya Teknik Vol. 7, No. 1.
McCabe, Warren L. 1999. Operasi Teknik Kimia. Erlangga. Jakarta.
Mohamed, Rahoma S and Mansoori, G. Ali. 2002. The Use of Supercritical Fluid
Technology Vol 6. Extraction Technology in Food Processing. Featured
Journal.
Mohamed, Rahoma S and Mansoori, G. Ali. 2002. The Use of Supercritical Fluid
Extraction Technology in Food Processing. Featured Journal, Food
Technology Vo. 6. London.
Priya, Vishnu and Jainu, Mallika. 2010. Antimicrobial Activity of Pericarp Extract
of Garcinia Mangostana Linn. International Journal of Pharma Sciences and
Research Vo 1 No. 8: 278-281.
Soeka, Yati Sudaryati, Joko Sulistyo, dan Elidar Naiola. 2008. Analisis Biokimia
Minyak Kelapa Hasil Ekstraksi secara Fermentasi. Biodiversitas Volume 9,
Nomor 2 Halaman : 91-95 April 2008. Pusat Penelitian Biologi, Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong, Bogor.
Unadi, Astu dan Gultom, Reni Yuliana. 2007. Rekayasa Teknologi Mesin
Pengepres Pakan Balok. Jurnal Enjiniring Pertanian Vol 5 No. 1.
Uquiche, E and Romero, V. 2012. Extraction of Oil and Minor Lipids from Cold-
Chemical Engineering Press Rapessed Cake with Supercritical CO2.
Brazilian Journal of Food Science. Vol 29 No. 3: 585-597.

Anda mungkin juga menyukai