TAUHID
TAUHID
Disusun Oleh :
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufik, dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Harapan kami, semoga
makalah ini berguna untuk membantu pembaca dalam mempelajari ketauhidan menurut non Al-
Asyariyah dan Al-Maturuidiyah serta integrasi ketauhidan dalam keilmuan dan perilaku.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan pengerjaan makalah ini masih banyak
kekurangan, sehingga penulis berharap saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak
agar makalah ini dapat lebih bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TAUHID
D. Qadimnya Al-Quran
Mutazilah mengatakan bahwa Al-Quran diciptakan (makhluk) sehingga tak qadim serta
pandangan mazhab Hambali dan Zahiriah yang mengatakan bahwa Al-Quran adalah kalam
Allah (yang qadim dan tidak diciptakan). Zahiriah bahkan berpendapat bahwa semua huruf, kata
dan bunyi Al-Quran adalah qadim. Dalam rangka mendamaikan kedua pandangan yang saling
bertentangan itu Al-asyari mengatakan bahwa walaupun Al-Quran terdiri atas kata-kata, huruf
dan bunyi, semua itu tidak melekat pada esensi Allah dan karenanya tidak qadim.
E. Melihat Allah
Al-asyari tidak sependapat dengan kelompok ortodoks ekstrim, terutama zahiriyah yang
menyatakan bahwa Allah dapat dilihat di akherat dan mempercayai bahwa Allah bersemayam di
1 Hamid,Jalal Muhammad Abd,Al-, Nasyiah Al-Asyariyah wa Tatawwaruh,Dar Al-
Kitab,Beirut,1975.
2
Arsy. Selain itu ia tidak sependapat dengan mutazilah yang mengingkari ruyatullah (melihat
Allah) di akherat. Al-asyari yakin bahwa Allah dapat dilihat atau bilamana ia menciptakan
kemampuan penglihatan manusia untuk melihatnya.
F. Keadilan
Pada dasarnya Al-asyari dan mutazilah setuju bahwa Allah itu adil. Al-asyari tidak
sependapat dengan mutazilah yang mengharuskan Allah berbuat adil sehingga ia harus menyiksa
orang yang salah dan memberi pahala kepada orang yang berbuat baik. Menurutnya, Allah tidak
memiliki keharusan apapun karena ia adalah penguasa mutlaq.
G. Kedudukan orang berdosa
Menurut Al-asyari mukmin yang berbuat dosa besar adalah mukmin yang fasik, sebab
iman tidak mungkin hilang karena dosa selain kufur.
E. Melihat Tuhan
Al-Maturidi mengatakan bahwa manusia dapat melihat Tuhan. Hal ini diberitahukan
oleh Al-Quran, antara lain firman Allah dalam surat Al-Qiyamah ayat 22dan 23. namun melihat
Tuhan, kelak di akherat tidak dalam bentuknya (bila kaifa), karena keadaan di akherat tidak sama
dengan keadaan di dunia.
Dalam konsep Islam (Timur), semua yang dipikirkan,. dikehendaki, dirasakan dan diyakini,
rnembawa manusia kepada pengetahuan dan secara sadar menyusunnya ke dalam sistem yang
disebut Ilmu. Tetapi berbeda dengan konsep Barat, yang mengelompokkan ilmu itu kepada tiga:
1. Natural Sciences (ilmu-ilmu kealaman, murni, biologi, fisika, kimia dan lainnya)
2. Social Sciences (ilmu- ilmu kemasyarakatan yang menyangkut perilaku manusia dalam
interaksinya dalam masyarakat, dan
Kajian relasi antara Tauhid dan Perilaku adalah sama halnya dengan kajian terhadap
sumber aktivitas dan aktivitas itu sendiri. Jika sumbernya baik sholih maka dapat di pastikan
bahwa hasilnyapun bersih dan baik, karena keduanya adalah satu kesatuan. Dalam pandangan ar-
Rz bahwa hubungan Tauhid dengan etika adalah keterkaitan baik dan buruknya akhlak atau
etika yang sangat bergantung pada bersih dan kotornya jiwa dan mencerminkan kualitas dari
iman dan tauhid itu sendiri.Artinya keduanya bagaikan kesatuan yang tak terpisahkan integrated.
BAB III
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Kelompok Asyariyah dan Al-maturidi muncul karena ketidakpuasan Abul Hasan Al-
Asyari dan Abu Manshur Muhammad ibn Muhammad ibn Mahmud Al-Maturidi terhadap
argumen dan pendapat-pendapat yang dilontarkan oleh kelompok Muktazilah. Dalam
4.http://ustadzmuis.blogspot.com/2009/02/paham-kalam-asyariyah.html#uds-search-results
5
perjalannya, Asyari sendiri mengalami tiga periode dalam pemahaman akidahnya, yaitu
Muktazilah, kontra Muktazilah, dan Salaf.
Antara Asyariyah dan Maturidiyah sendiri memiliki beberapa perbedaan, di antaranya
ialah dalam hal-hal sebagai berikut: Tentang sifat Tuhan, tentang perbuatan manusia, tentang
Al_Quran,kewajiban tuhan, Pelaku dosa besar, Rupa tuhan, dan juga janji tuhan.
Pokok-pokok ajaran al-Maturidiyah pada dasarnya memiliki banyak kesamaan dengan
aliran al-Asy'ariyah dalam merad pendapat-pendapat Mu'tazilah.Perbedaan yang muncul bisa
dikatakan hanya dalam penjelasan ajaran mereka atau dalam masalah cabang.
Pemikiran-pemikiran al Maturidi jika dikaji lebih dekat, maka akan didapati bahwa al
Maturidi memberikan otoritas yang lebih besar kepada akal manusia dibandingkan dengan
Asyari. Namun demikian di kalangan Maturidiah sendiri ada dua kelompok yang juga memiliki
kecenderungan pemikiran yang berbeda yaitu kelompok Samarkand yaitu pengikut-pengikut al
Maturidi sendiri yang paham-paham teologinya lebih dekat kepada paham Mutazilah dan
kelompok Bukhara yaitu pengikut al Bazdawi yang condong kepada Asyariyah.
Mengingat etika Islam berlandaskan pada al-Quran dan sunnah nabi Muhammad, maka
itu merupakan titik awal mula seseorang akan dinilai baik dan buruk. Karena hal ini merupakan
cerminan kuwalitas dan tingkatan etika yang ada pada dirinya. Untuk itu etika bukan hanya
sekedar konsep yang terpaku tanpa ada penerapannya, melainkan mempunyai wujud yang real
dalam agama.
6
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, Pengantar Teologi Islam, (Cet. 1; Jakarta: Pustaka Al Husna Baru: 2003),
Abd2ul Kadir bin Tahir bin Muhammad, Al-Farqu Bainal Firaq (Dar al-Kutub al-ilmiah: Beirut:
Hamid,Jalal Muhammad Abd,Al-, Nasyiah Al-Asyariyah wa Tatawwaruh,Dar Al-
Kitab,Beirut,1975.
http://ustadzmuis.blogspot.com/2009/02/paham-kalam-asyariyah.html#uds-search-results