Anda di halaman 1dari 8

PAKET PENYULUHAN

INFEKSI NOSOKOMIAL

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

RSUD DR.SAIFUL ANWAR MALANG

2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Infeksi Nosokomial


Sub Pokok Bahasan : Mencegah Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit
Sasaran : Klien dan keluarga
Tempat : Ruang 19 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Hari/Tanggal : Kamis / 4 Agustus 2016
Waktu Pertemuan : 30 menit

1. Latar Belakang
Rumah sakit adalah tempat dimana orang-orang sakit dirawat dengan berbagai macam
penyakit yang diderita. Dimana sebagai tenaga medis kita harus memperhatikan cara
perawatan pasien baik yang steril maupun non steril supaya pasien tidak terkena infeksi
diluar penyakitnya. Sebagian besar di rumah sakit telah banyak ditemukan pasien terkena
infeksi yang berasal diluar penyakit yang diderita atau biasa disebut dengan istilah infeksi
nosokomial.

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh dari rumah sakit dan tidak diderita
oleh psien sebelumnya. Untuk mengurangi infeksi nosokomial supaya pasien tidak terkena
infeksi dari luar penyakitnya bisa dilakukan upaya pencegahan seperti sebelum dan sesudah
melakukan tindakan kita harus cuci tangan dengan langkah yang benar.

2. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit diharapkan pasien dan
Keluarga Pasien mampu untuk mencegah penularan sekaligus menghindari Infeksi
Nosokomial selama berada di Rumah Sakit
3. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendengarkan penyuluhan kesehatan diharapkan klien dan keluarga/orang tua,
mampu :
3.1. Keluarga mengerti dan memahami pengertian dari Infeksi Nosokomial
3.2. Keluarga mengerti dan memahami sumber dan cara penularan Infeksi
Nosokomial
3.3. Keluarga mengerti dan memahami cara pencegahan Infeksi Nosokomial
3.4. Keluarga mengerti dan memahami cara mencuci tangan yang benar dengan
menerapkan 6 langkah cuci tangan.
4. Kreteria Evaluasi :
4.1. Keluarga mampu menyebutkan pengertian Infeksi Nosokomial
4.2. Keluarga mampu menyebutkan sumber dan cara penularan Infeksi
Nosokomial
4.3. Keluarga mampu menjelaskan kembali cara pencegahan Infeksi Nosokomial.
4.4. Keluarga mampu mendemonstrasikan 6 langkah cuci tangan dengan benar.

5. Strategi Pelaksanaan
4.1. Metode :
1 Ceramah
2 Tanya jawab
3 Diskusi
4.2. Media :
1 Leaflet
2 LCD dan Laptop
4.3. Sasaran : pasien, keluarga pasien dan pengunjung
4.4. Lokasi : Ruang 19 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
6. Rancangan pelaksanaan
5.1. Struktur organisasi
Penanggung Jawab : Seluruh Mahasiswa kelompok XI
a Penyaji :
b Moderator :
c Observer :
d Fasilitator :
5.2. Waktu
Pukul 09.00 09.30 (30 menit)
5.3. Setting Tempat
Keterangan :
L : Penyaji
: Moderator
F : Fasilitator
O : Observer
P : Peserta

A Kegiatan Penyuluhan

N Kegiatan Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu


o
1 Pembukaan Perkenalan Menjawab salam 5 menit
Mengemukakan latar Memperhatikan
belakang pokok materi Memperhatikan
yang akan disampaikan
Menggali pengetahuan dan Memperhatikan
mengajukan pertanyaan. Memperhatikan
2 Penatalaksanaan Menjelaskan: Memperhatikan 15
Pengertian infeksi Mendengarkan menit
Nosokomial
Sumber dan cara Menjawab dan
penularan infeksi memperagakan 6
langkah cuci
nosokomial
tangan
Cara pencegahan
Bertanya
infeksi nosokomial
6 langkah mencuci
tangan dengan benar
3 Penutup/Evaluasi Menegaskan kembali Memberikan 10
materi yang disampaikan pertanyaan menit
Menanyakan kembali hal- Mendengar
hal yang penting termasuk Menjawab dan
6 langkah mencuci tangan. memperagakan 6
langkah cuci
Menjawab pertanyaan
tangan
Menyimpulkan dan Bertanya
menutup diskusi
Mengucapkan salam
MATERI PENYULUHAN

A. Definisi
Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang terjadi di rumah sakit atau infeksi oleh
kuman yang dapat selama berada di rumah sakit. Infeksi nosokomial tidak saja menyangkut
penderita tetapi juga yang kontak dengan rumah sakit termasuk staf rumah sakit,
sukarelawan, pengunjung dan pengantar. Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang didapatkan
selama berada dalam tindakan perawatan dan pengobatan di RS.
Infeksi nosokomial atau infeksi yang diperoleh dari rumah sakit adalah infeksi yang
tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit melainkan setelah 72 jam berada di tempat
tersebut. Infeksi nosokomial ini terjadi di seluruh dunia dan berpengaruh buruk pada kondisi
kesehatan di negara-negara miskin dan berkembang. Infeksi nosokomial ini termasuk salah
satu penyebab kematian terbesar pada pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.
Contohnya, apabila seorang penjenguk menderita tuberkulosis (TBC) dan tidak
sengaja bersin di depan pasien dengan imunosupresi atau penurunan daya tahan tubuh,
kemudian beberapa hari kemudian setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pasien positif
terkena TBC. Hal ini yang disebut infeksi nosokomial. Penyebaran penyakit yang terjadi di
rumah sakit baik dari pasien, keluarga pasien, dan tenaga kesehatan.

B. Sumber Dan Cara Penularan Infeksi Nosokomial


Sumber :
1. Hidup
a. Manusia yang menderita suatu penyakit
b. Binatang : kucing, tikus, lalat, dan kecoa
2. Mati
a. Debu
b. Air
c. Cairan yang dikeluarkan oleh manusia, seperti : air ludah, nanah, air kencing,
darah, muntahan, dan tinja.
Cara Penularan Infeksi Nosokomial:
1. Melalui saluran pernafasan
a. Batuk
b. bersin
2. Melalui saluran percernaan
a. Muntahan
b. Makanan atau minuman yang tercemari kotoran dari manusia atau binatang.
3. Melalui saluran perkemihan
Cebok dengan atau air yang kotor
4. Melalui kulit
a. Bersentuhan luka dengan luka
b. Masuknya darah melalui luka.
C. Cara Pencegahan Infeksi Nosokomial
a. Mencuci tangan.
Mencuci tangan secara rutin adalah tindakan terpenting untuk mencegah penularan
infeksi nosokomial, karena mampu mengurangi risiko penularan mikroorganisme kulit
dari satu orang ke orang lainnya.
b. Kebersihan ruangan.
Kebersihan permukaan ruangan rumah sakit terkadang diremehkan, namun penting.
Metode kebersihan modern mampu membasmi virus influenza, gastroenteritis, bakteri
MRSA secara efektif.
c. Sistem isolasi.
Sistem isolasi berfungsi untuk mencegah penyebaran organisme penyakit ke bagian lain
di dalam rumah sakit. Khususnya diberlakukan pada pasien yang berisiko menularkan
infeksi mereka.

d. Sterilisasi alat medis.


Para staf rumah sakit juga harus mensterilkan peralatan medis dengan cairan kimia,
radiasi ion, pengeringan, atau penguapan bertekanan, untuk membunuh semua
mikroorganisme.

e. Penggunaan sarung tangan.


Selain mencuci tangan, penting bagi staf rumah sakit untuk menggunakan sarung
tangan. Supaya risiko penularan mikroorganise kulit semakin kecil.

f. Lapisan antimikroba.
Untuk meminimalisir risiko berkembangnya bakteri, ada baiknya memilih perabotan
dari bahan yang bisa mengurangi risiko berkembangnya bakteri seperti tembaga atau
perak.

D. Enam Langkah cuci tangan


1. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan
2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin dan
sebaliknya
3. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci
5. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan
sebaliknya
6. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari tangan kanan
mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.

E. Faktor Risiko
a. Berusia di atas 70 tahun.
b. Dalam kondisi koma. Mengalami cidera cukup parah.
c. Pernah menjalani terapi antibiotik sebelumnya.
d. Dirawat di unit ICU lebih dari tiga hari.
e. Gagal ginjal akut.
f. Mengalami syok.
g. Menjalani perawatan ventilasi mekanis.
h. Sedang dalam pengobatan yang mempengaruhi sistem imun.
i. Memakai kateter dalam waktu lama.

F. Pengobatan
Pengobatan pada infeksi nosokomial terkait erat dengan jenis infeksi yang dialami.
Banyak jenis infeksi yang terjadi bisa ditangani dengan antibiotik. Khususnya untuk infeksi
nosokomial yang disebabkan oleh bakteri gram positif, terdapat banyak jenis antibiotik untuk
mengatasinya. Sedangkan infeksi nosokomial yang disebabkan bakteri gram negatif memiliki
jenis antibiotik yang lebih sedikit untuk mengatasinya. Berikut ini adalah prosedur
pengobatan infeksi nosokomial berdasar komplikasi yang ditimbulkan:
1. Infeksi luka operasi:
Infeksi luka operasi bisa ditangani dengan kombinasi antara antibiotik dengan
perawatan khusus luka pembedahan.
2. Infeksi aliran darah:
Pengobatan antifungal (jamur) atau pengobatan antiviral (virus) bisa dilakukan
bersamaan dengan pemberian antibiotik.
3. Infeksi saluran kemih:
Untuk melengkapi antibiotik, biasanya dokter akan memberikan pengobatan antifungal
(jamur) untuk menghindari terjadinya komplikasi yang lebih parah.
DAFTAR PUSTAKA

Babb, JR. Liffe, AJ. Pocket Reference to Hospital Acquired infection. Science Press limited,
Cleveland Street, London; 20155
Ducel, G. et al. Prevention of hospital-acquired infections, A practical guide. 2nd edition.
World Health Organization. Department of Communicable disease, Surveillance
and Response; 2012
Soeparman, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI, Jakarta; 2013
Suwarni, A. Studi Diskriptif Pola Upaya Penyehatan Lingkungan Hubungannya dengan
Rerata Lama Hari Perawatan dan Kejadian Infeksi Nosokomial Studi Kasus:
Penderita Pasca Bedah Rawat Inap di Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta
Provinsi DIY Tahun 1999. Badan Litbang Kesehatan Departemen Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial, Yogyakarta; 2011
Wenzel. Infection control in the hospital,in International society for infectious diseases,
second ed, Boston; 2012 Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ Make Money
Online : http://ow.ly/KNICZ

Anda mungkin juga menyukai