Anda di halaman 1dari 7

Bab I Pendahuluan

Dalam makalah ini akan dijelaskan beberapa hal mengenai Pergerakan Ratu Adil
yang sempatmengadakan kudeta militer di Indonesia, Angkatan perang yang
didirikan oleh bekas tentara Belandayang juga dibantu oleh orang pribumi.
Kudeta berdarah ini memakan banyak korban dari kalanganTentara Nasional
Indonesia. Tentara ini adalah tentara Pro Belanda yang mengadakan kudeta di
masaRevolusi Indonesia.gerakan ini ini mengadakan pemberontakan karena
mereka tidak suka padapengaruh Soekarno.Gerakan ini melakukan pergolakan di
daerah Jawa, mereka pernah berhasil menguasai KotaBandung, tetapi mereka
tidak berhasil menguasai. Kota kota lain yang berada di daerah daerah
lainnya.Dalam pergolakan ini mereka juga sempat meminta bantuan kepada
Tentara Islam Indonesia, tetapibantuan dari Tentara Islam Indonesia tidak datang
sesuai perjanjian. Gerakan ini adalah gerakan yangberani memberi ultimatum
kepada para petinggi pemerintah Indonesia.Pemimpin dari gerakan ini adal
Raymond Westerling, dia yang mencetuskan semua konspirasiuntuk
menggulingkan pengaruh pengaruh Nasionaalisme yang dicetuskan oleh
Soekarno. Westerlingtidak sendirian dalam melakukan aksinya di juga dibantu
oleh salah satu sultan yaitu, Sultan Hamid II.Gerakan ini juga melakukan banyak
pembantaian kepada masyarakat yang ada didaerah Sulawesi.Nama dari
gerakan ini diambil dari ramalan Buku Jawa Kuno (Kitab Jayabaya),didalam
kitabtersebut di ramalkan bahwa pada suatu saat nanti akan muncul seseorang
yang akan menegakan hukumdan juga akan membebaskan rakyat Indonesia dari
segala bentuk penjajahan dan jugabelenggunya.gerakan ini merencanakan
pembunuhan terhadap banyak anggota pemerintahandiantaranya Sultan
Hamengkubuwono dan Ali Budiarjo namun upaya yang sudah direncanakan ini
tidakberhasil di realisasikan, malahan otak dari konspirasi itu dapat
diketahui.Otak dari gerakan tersebut salah satunya berhasil ditangkap oleh
Tentara Nasional Indonesiayaitu Sultan Hamid I yang juga salah satu dari
anggota RIS, namun Raymond Westerling berhasilmelarikan diri ke luar Negeri
dengan menumpang pesawat Catalina Milik Belanda.

Bab II Perumusan Masalah

Apakah Gerakan Ratu Adil itu?


Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu AdilatauKudeta23 Januariadalah
peristiwa yang terjadi pada23 Januari1950dimana kelompokmilisiAngkatan
Perang Ratu Adil(APRA) yang ada di bawah pimpinan mantan
KaptenKNILRaymond Westerling yang juga mantan komandan Depot Speciale
Troepen (Pasukan Khusus)KNIL, masuk ke kotaBandungdan membunuh semua
orang berseragamTNIyang mereka temui. Aksi gerombolan ini telah
direncanakan beberapa bulan sebelumnya oleh Westerling dan bahkan telah
diketahuioleh pimpinan tertinggi militer Belanda.

Bab III ISI

Pada bulan November 1949, dinas rahasia militer Belanda menerima laporan,
bahwa Westerlingtelah mendirikan organisasi rahasia yang mempunyai pengikut
sekitar 500.000 orang. Laporan yangditerima Inspektur Polisi Belanda J.M.
Verburgh pada8 Desember 1949 menyebutkan bahwa namaorganisasi bentukan
Westerling adalah Ratu Adil Persatuan Indonesia (RAPI) dan memiliki
satuanbersenjata yang dinamakan Angkatan Perang Ratu Adil(APRA).
Pengikutnya kebanyakan adalah mantananggota KNIL dan yang melakukan
desersi dari pasukan khusus KST/RST. Dia juga mendapat bantuandari temannya
orang Tionghoa, Chia Piet Kay, yang dikenalnya sejak berada di kota Medan.Pada
5 Desember malam, Westerling menghubungi Letnan Jenderal Buurman van
Vreeden,Panglima Tertinggi Tentara Belanda, pengganti Letnan Jenderal Spoor.
Westerling menanyakanbagaimana pendapat van Vreeden, apabila setelah
penyerahan kedaulatan Westerling berencanamelakukan kudeta terhadap
Sukarno dan kliknya Jenderal van Vreeden, sebagai yang harusbertanggung-
jawabatas kelancaran penyerahan kedaulatan pada 27 Desember
1949,memperingatkan Westerling agar tidak melakukan tindakan tersebut, tapi
van Vreeden tidak segeramemerintahkan penangkapan Westerling.
Pada hari Kamis tanggal 5 Januari 1950, Westerling mengirim surat kepada
pemerintah RIS yangisinya adalah suatu ultimatum. Ia menuntut agar
Pemerintah RIS menghargai negara-negara bagian,terutama Negara Pasundan
serta Pemerintah RIS harus mengakui APRA sebagai tentara
Pasundan.Pemerintah RIS harus memberikan jawaban positif dalm waktu 7 hari
dan apabila ditolak, maka akantimbul perang besar. Ultimatum Westerling ini
tentu menimbulkan kegelisahan tidak saja di kalanganRIS, namun juga di pihak
Belanda dan dr. H.M. Hirschfeld (kelahiran Jerman), Nederlandse
HogeCommissaris (Komisaris Tinggi Belanda) yang baru tiba di Indonesia.Kabinet
RIS menghujani Hirschfeld dengan berbagai pertanyaan yang membuatnya
menjadisangat tidak nyaman. Menteri Dalam Negeri Belanda, Stikker
menginstruksikan kepada Hirschfeld untukmenindak semua pejabat sipil dan
militer Belanda yang bekerjasama dengan Westerling. Pada 10Januari 1950,
Hatta menyampaikan kepada Hirschfeld, bahwa pihak Indonesia telah
mengeluarkanperintah penangkapan terhadap Westerling. Sebelum itu, ketika
A.H.J. Lovink masih menjabat sebagaiWakil Tinggi Mahkota Kerajaan Belanda, dia
telah menyarankan Hatta untuk mengenakan pasalexorbitante rechten terhadap
Westerling.Saat itu Westerling mengunjungi Sultan Hamid II di Hotel Des
Indes,Jakarta. Sebelumnya,mereka pernah bertemu bulan Desember 1949.
Westerling menerangkan tujuannya, dan memintaHamid menjadi pemimpin
gerakan mereka. Hamid ingin mengetahui secara rinci mengenai
organisasiWesterling tersebut. Namun dia tidak memperoleh jawaban yang
memuaskan dari Westerling. Dalamotobiografinya, Mmoires, yang terbit tahun
1952, Westerling menulis, bahwa telah dibentuk KabinetBayangan di bawah
pimpinan Sultan Hamid II dari Pontianak, oleh karena itu dia
harusmerahasiakannya.Pertengahan Januari 1950, Menteri UNI dan Urusan
Provinsi Seberang Lautan, Mr. J.H. vanMaarseven berkunjung ke Indonesia untuk
mempersiapkan pertemuan Uni Indonesia-Belanda yang
akan diselenggarakan pada bulan Maret 1950. Hatta menyampaikan kepada
Maarseven, bahwa diatelah memerintahkan kepolisian untuk menangkap
Westerling. Ketika berkunjung ke Belanda, MenteriPerekonomian RIS Juanda pada
20 Januari 1950 menyampaikan kepada Menteri Gotzen, agar pasukanelit RST
yang dipandang sebagai faktor risiko, secepatnya dievakuasi dari Indonesia.
Sebelum itu, satuunit pasukan RST telah dievakuasi ke Ambon dan tiba di Ambon
tanggal17 Januari 1950.Pada 21 Januari Hirschfeld menyampaikan kepada
Gotzen bahwa Jenderal Buurman vanVreeden dan Menteri Pertahanan Belanda
Schokking telah menggodok rencana untuk evakuasi pasukanRST. Pada 22
Januari pukul 21.00 dia telah menerima laporan, bahwa sejumlah anggota
pasukan RSTdengan persenjataan berat telah melakukan desersi dan
meninggalkan tangsi militer di Batujajar. MayorKNIL G.H. Christian dan Kapten
KNIL J.H.W. Nix melaporkan, bahwa kompi Erik yang berada diKampemenstraat
malam itu juga akan melakukan desersi dan bergabung dengan APRA untuk ikut
dalamkudeta, namun dapat digagalkan oleh komandannya sendiri, Kapten G.H.O.
de Witt. Engles segeramembunyikan alarm besar.Dia mengontak Letnan Kolonel
TNI Sadikin, Panglima Divisi Siliwangi. Engles juga melaporkankejadian ini kepada
Jenderal Buurman van Vreeden di Jakarta. Antara pukul 8.00 dan 9.00 dia
menerimakedatangan komandan RST Letkol Borghouts, yang sangat terpukul
akibat desersi anggota pasukannya.Pukul 9.00 Engles menerima kunjungan
Letkol. Sadikin. Ketika dilakukan apel pasukan RST di Batujajarpada siang hari,
ternyata 140 orang yang tidak hadir. Dari kamp diPurabaya dilaporkan, bahwa
190tentara telah desersi, dan dari SOP di Cimahi dilaporkan, bahwa 12 tentara
asal Ambon telah desersi.Namun upaya mengevakuasi Regiment Speciale
Troepen (RST), gabungan baret merah dan baret hijautelah terlambat untuk
dilakukan.Dari beberapa bekas anak buahnya, Westerling mendengar mengenai
rencana tersebut, dansebelum deportasi pasukan RST ke Belanda dimulai, pada
23 Januari 1950, Westerling melancarkankudetanya. Subuh pukul 4.30, Letnan
Kolonel KNILT. Cassa menelepon Jenderal Engles dan melaporkan:
Satu pasukan kuat APRA bergerak melalui Jalan Pos Besar menuju Bandung.
Westerling dan anak

buahnya menembak mati setiap anggota TNI yang mereka temukan di jalan. 94
anggota TNI tewasdalam pembantaian tersebut, termasukLetnan Kolonel
Lembong, sedangkan di pihak APRA, tak adakorban seorang pun. Sementara
Westerling memimpin penyerangan di Bandung, sejumlah anggotapasukan RST
dipimpin oleh Sersan Meijer menuju Jakarta dengan maksud untuk menangkap
PresidenSoekarno dan menduduki gedung-gedung pemerintahan.

Namun dukungan dari pasukan KNIL lain dan Tentara Islam Indonesia (TII) yang
diharapkanWesterling tidak muncul, sehingga serangan ke Jakarta gagal
dilakukan. Setelah puas melakukanpembantaian di Bandung, seluruh pasukan
RST dan satuan-satuan yang mendukungnya kembali ketangsi masing-masing.
Westerling sendiri berangkat ke Jakarta, dan pada 24 Januari 1950 bertemu
lagidengan Sultan Hamid II di Hotel Des Indes. Hamid yang didampingi oleh
sekretarisnya,dr. J. Kiers,melancarkan kritik pedas terhadap Westerling atas
kegagalannya dan menyalahkan Westerling telahmembuat kesalahan besar di
Bandung. Tak ada perdebatan, dan sesaat kemudian Westerling
pergimeninggalkan hotel. Setelah itu terdengar berita bahwa Westerling
merencanakan untuk mengulangtindakannya.Pada 25 Januari, Hatta
menyampaikan kepada Hirschfeld, bahwa Westerling, didukung oleh
RSTdanDarul Islam, akan menyerbu Jakarta. Engles juga menerima laporan,
bahwa Westerling melakukankonsolidasi para pengikutnya di Garut, salah satu
basis Darul Islam waktu itu. Akhir dari pemberontakanini terjadi ketika TNI
berhasil menangkap dalang dari Pemberontakan Ratu Adil yaitu Sultan Hamid
II,namun westerling berhasil melarikan diri ke Luar negeri.

Bab IV Penutup
Seperti yang telah di kemukakan tadi, bahwa Pergerakan Ratu Adil yang di
pimpin oleh RaymondWesterling dan di dalangi oleh Sultan Hamid II,gerakan ini
ingin melakukan pembunuhan kepada tokoh-tokoh penting, diantaranya Sultan
Hamengkubuwono. Munculnya gerakan gerakan seperti ini adalahwujud dari
ketidakpuasan terhadap pemerintah. Gerakan ratu adil sendiri muncul karena
kepercayaanmasyarakat Jawa pada saat itu tentang akan munculnya seseorang
yang akan menciptakan kedaimaiandan ketentraman di Jawa, kepercayaan
tersebut menyebabkan rakyat ingin bergabung dengan sangRatu Adil agar
keinginan mereka dapat terpenuhi, Namun itu semua adalah tipu daya yang
dilakukanoleh para petinggi negara yang ingin melakukan kudeta terhadap
negara.Ratu Adil yang didalangi oleh salah satu petinggi RIS tersebut telah
membuat banyak anggotaTNI yang berada di Bandung tewas dan gerakan
tersebut sempat menguasai Kota Bandung. Danakhirnya gerakan gerakan yang
dilakukan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab dapatditumpas
dengan persatuan seluruh elemen masyarakat Indonesia, maka dari itu kita
sebagai penerusgenerassi bangsa agar tidak mementingkan diri sendiri. Dan
sebagai warga negara yang baik kita harusmempunyai jiwa Nasionalisme dan
persatuan yang baik agar negara kita tidak gampang untuk dirasukioleh faham
faham yang bertentangan dengan Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai