Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

PEMANASAN GLOBAL
TUJUAN DIBUATNYA MAKALAH INI ADALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS
FISIKA DAN MEMBERIKAN INFORMASI BAGI PEMBACA

DISUSUN OLEH :
CINDY FRESYIRICA (07)
DEVY FRANSISKA SUSANTO (08)
PRINCESS JESSELYN LORENZA (29)
SANNIA JUWICA (33)

XI MIA 1

SMA KATOLIK SANTU PETRUS


PONTIANAK
2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa


karena dengan rahmat dan berkat kemurahan-Nya makalah yang
berjudul Pemanasan Global ini dapat kami selesaikan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini, kami membahas mengenai suatu
peristiwa yang sedang terjadi di era kehidupan modern sekarang ini
serta membahas mengenai penyebab, dampak, dan solusi yang
dapat kita lakukan dalam menjaga dunia sebagai rumah kita.
Pembuatan makalah ini bertujuan membahas dan
memperdalam pemahaman mengenai peristiwa pemanasan global
yang sangat perlu diketahui oleh masyarakat dunia dalam suatu
harapan kita dapat bersama mengatasi dan menjadikan dunia
menjadi tempat tinggal yang lebih baik, baik bagi kita maupun
generasi nantinya. Pembuatan makalah ini juga sekaligus bertujuan
untuk memenuhi tugas mata pelajaran Fisika yang diberikan oleh
guru.
Dalam proses penulisan makalah ini, tentu tidak lepas dari
bimbingan dan dukungan yang diberikan, oleh karena itu kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Nashrullah, S.T., selaku guru mata pelajaran Fisika yang
mengarahkan dan memberikan bimbingan serta kesempatan
dalam penulisan makalah.
2. Orang tua yang telah mendukung dan memfasilitasi kami.
Serta kami i berterima kasih kepada semua pihak atas dukungannya
yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Penulis telah berusaha dalam membuat makalah ini sebaik
mungkin, Apabila terdapat kekurangan maka mohon kritik dan saran
dari pembaca demi perbaikan makalah ini agar menjadi lebih baik
dari yang sebelumnya, mengingat tidak ada sesuatu yang sempuna
tanpa saran yang membangun.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini
berguna dan menambah wawasan bagi semua orang yang
membacanya sehingga kita dapat menjaga dan menjadikan dunia
yang lebih baik bersama.
Pontianak, 1 Maret 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam era modern ini, tidak asing lagi bagi kita tentang
adanya berita mengenai peristiwa naiknya permukaan air laut
akibat melelehnya sebagian bongkahan es di kawasan kutub.
Ini merupakan tanda dari hadirnya fenomena pemanasan
global yang tidak lagi dapat dipungkiri. Fenomena pemanasan
global masih belum menemukan titik terang dalam
penanggulangannya. Masih kurangnya tindakan dalam
mengatasi pemanasan global menyebabkan melonjaknya
dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh fenomena ini.

Untuk itu, dalam makalah ini penulis membahas tentang


fenomena pemanasan global beserta penyebab, dampak, dan
solusi dalam menanggulanginya sebagai referensi dan
wawasan agar dapat menyempurnakan topik yang
diperbincangkan dan agar semakin banyak masyarakat dunia
yang memahami dan mulai menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.

B. RUMUSAN MASALAH
Dalam penulisan makalah ini, penulis akan membahas
mengenai fenomena dunia yang dewasa ini mengancam yaitu
pemanasan global. Adapun pembahasan yang akan dibahas
oleh penulis, antara lain :
a. Apa itu Fenomena Pemanasan Global?
b. Apa penyebab yang ditimbulkan dari Pemanasan Global?
c. Apa dampak yang dihasilkan Pemanasan Global?
d. Apa solusi yang dapat kita lakukan dalam mengatasi dan
mengurangi dampak Pemanasan Global?
e. Bagaimana hasil kesepakatan internasional mengenai
iklim menurut IPCC (Intergovermental Panel on Climate
Change)?
f. Bagaimana hasil kesepakatan internasional mengenai
iklim menurut Kyoto Protocol?
g. Bagaimana hasil kesepakatan internasional mengenai
iklim menurut AAPDC (Asia Pasific Partnership on clean
Development and Climate)?

C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk :
a. Mengetahui pengertian Fenomena Pemanasan Global
b. Mengetahui penyebab yang ditimbulkan dari Pemanasan
Global
c. Mengetahui dampak yang dihasilkan Pemanasan Global
d. Mengetahui solusi yang dapat kita lakukan dalam
mengatasi dan mengurangi dampak Pemanasan Global
e. Mengetahui hasil kesepakatan internasional mengenai
iklim menurut IPCC (Intergovermental Panel on Climate
Change)
f. Mengetahui hasil kesepakatan internasional mengenai
iklim menurut Kyoto Protocol
g. Mengetahui hasil kesepakatan internasional mengenai
iklim menurut AAPDC (Asia Pasific Partnership on clean
Development and Climate)

D. METODE PENELITIAN
Metode yang kami gunakan untuk mengumpulkan data adalah
metode studi pustaka (surat kabar dan internet)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fenomena Pemanasan Global


Pemanasan global (bahasa Inggris: Global warming) adalah
suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan Bumi. Pemanasan global adalah fenomena di mana
sinar matahari yang memancarkan cahayanya sampai
menembus ke lapisan atmosfer sehingga menyebabkan
sebuah radiasi yang gelombang nya akan diserap oleh gas
rumah kaca sehingga menyebabkan sebuah gelombang
terperangkap ke dalam sebuah atmosfer bumi. Suhu rata-rata
global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 0.18 C
(1.33 0.32 F) selama seratus tahun terakhir. Fenomena
pemanasan dan perubahan iklim global yang antara lain
ditandai dengan naiknya permukaan air laut akibat
melelehnya sebagian bongkahan es di kawasan kutub
mengancam banyak daerah tujuan wisata dunia.

B. Penyebab Pemanasan Global


Penyebab pemanasan global dikarenakan oleh ulah manusia
sendiri dengan pertumbuhan populasi teknologi dan industri
serta penambahan populasi penduduk yang semakin
bertambah dan hal ini lah yang akan menyebabkan
pemanasan global di seluruh dunia. Adapun penyebab
pemanasan global, antara lain sebagai berikut :
a. Meningkatnya gas karbon monoksida dari
kendaraan bermotor
Penyebab pemanasan global ini disebabkan
oleh aktivitas manusia sendiri, semakin padat nya
penduduk yang ada di seluruh dunia dan populasi
manusia terus bertambah maka jumlah kendaraan
bermotor juga akan selalu bertambah.
Efek kendaraan bermotor sangat
berpengaruh bagi pemanasan global karena gas
yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor adalah
gas karbon monoksida (CO) yang sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia serta gas
karbon monoksida juga menyebabkan efek rumah
kaca.
b. Efek rumah kaca
Penyebab efek rumah kaca adalah akibat
efek panas yang dipantulkan ke permukaan bumi
yang terperangkap oleh gas-gas yang ada di
lapisan atmosfer sehingga mengalami
pemberhentian dan tidak dapat diteruskan
kembali ke luar angkasa dan akibatnya panas
cahaya matahari tersebut akan dipantulkan
kembali ke permukaan bumi.
Efek rumah kaca juga memberikan manfaat
bagi bumi serta makhluk hidup yang ada di bumi,
namun jika berlebih akan menimbulkan
pemanasan global yang mengakibatkan efek tidak
baik bagi kehidupan makhluk hidup yang ada
dibumi.
c. Gas buang dari industri
Gas buang dari industri adalah penyebab
efek rumah kaca yang berpengaruh juga dengan
kehidupan makhluk hidup karena dapat
menyebabkan pencemaran udara yang
disebabkan oleh asap pabrik yang berlebihan,
sebab asap pabrik mengeluarkan gas berupa
karbondioksida, karbon monoksida, gas metana,
dan yang lainnya
d. Penggunaan CFC yang tidak terkontrol
CFC atau Chloro Fluoro Carbon adalah
penyebab pemanasan global yang sifatnya masih
bisa ditangani, CFC merupakan bahan kimia yang
digabungkan dan digunakan untuk memproduksi
peralatan rumah tangga. CFC merupakan
senyawa-senyawa yang mengandung atom
karbon dengan klorin dan fluorin terikat padanya.
Pada zaman sekarang, banyak sekali
kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi,
barang yang dibutuhkan oleh masyarakat
sekarang banyak sekali yang menggunakan CFC.
Sebagian dari mereka menggunakan CFC dengan
cara yang tidak terkira banyaknya. Selama
bertahun-tahun, senyawa-senyawa kimia tersebut
secara luas dipakai untuk pendingin ruangan (AC),
media pendingin pada lemari es (kulkas), bahan
pelarut, bahan dorong, dan proses pembuatan
plastik. Selain itu CFC juga banyak digunakan
sebagai blowing agent dalam proses pembuatan
foam (busa), sebagai cairan pembersih (solvent),
bahan aktif untuk pemadam kebakaran, bahan
aktif untuk fumigasi di pergudangan, pra-
pengapalan, dan produk-produk pertanian dan
kehutanan.
CFC dapat merusak lapisa ozon. Lapisan
ozon melindungi Bumi dari radiasi berbahaya.
Sebagai hasil penggunaan CFC berlebih, lubang-
lubang mulai muncul di lapisan ozon di atas Kutub
Selatan setiap musim panas, semakin besar setiap
tahun. Pada dasarnya CFC tidak berbahaya, tetapi
karena pemakaiannya yang berlebih CFC dapat
merusak lapisan ozon yang melindungi bumi dari
radiasi matahari. CFC juga menjadi salah satu
pemegang andil dalam gas efek rumah kaca. Gas
efek rumah kaca disebabkan oleh karena naiknya
konsentrasi gas karbondioksida dan gas-gas
lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas
karbondioksida ini disebabkan oleh kenaikan
pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu
bara dan bahan bakar organik lainnya yang
melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan
laut untuk mengabsorbsinya.
e. Luas hutan yang semakin menurun
Luas hutan yang semakin menurun juga
menyebabkan pemanasan global, karena
seringnya ada pembakaran hutan secara liar
membuat lahan hutan semakin berkuran padahal
hutan berperan penting sekali bagi makhluk hidup
sebagai merupakan paru-paru dunia.
Efek hutan yang semakin berkurang adalah
cuaca semakin memburuk karena tidak ada peran
tumbuhan yang membantu menyerap
karbondioksida dan menghasilkan oksigen,
pernapasan pun menjadi terganggu karena cuaca
yang kurangnya masukan oksigen sehingga
menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
f. Polusi kendaraan dari bahan bakar bensin
Kendaraan yang ada di seluruh dunia sangat
memberikan pengaruh besar dalam pemanasan
global karena kendaraan yang menggunakan
bahan bakar minyak seperti mobil, motor dan
kendaraan yang lainnya gas karbondioksida yang
berlebihan.
Gas karbondioksida tersebut berpengaruh
sekali dalam pemanasan global karena
karbondioksida merupakan gas yang menangkap
cahaya panas sehingga tidak bisa disalurkan lagi
ke luar angkasa. Pengaruhnya memberikan
dampak tidak baik bagi kesehatan karena
banyaknya polusi di lingkungan yang
penduduknya mayoritas tinggal di pinggir jalan
raya.
g. Boros nya pemakaian listrik
Boros menggunakan listrik juga dapat
menyebabkan terjadinya pemanasan global.
Karena adanya penguapan pada listrik jika listrik
terlalu sering digunakan. Seharusnya pemakaian
listrik digunakan secara efisien sesuai dengan
keperluan sehingga tidak menyebabkan
pemanasan global, walaupun tidak terlalu
berpengaruh namun bisa menambah gas
karbondioksida sehingga cepat terjadinya
pemanasan global.
Tak heran di sepanjang jalan pernah kita
lihat ada kampanye di TV atau di jalanan yang
menghimbau untuk hemat listrik. Karena
walaupun sedikit pengaruhnya jika semakin
banyak justru akan merusak lingkungan sekitar
dan merugikan diri sendiri serta membuat
lingkungan sekitar menjadi tercemar.
h. Polusi metana oleh pertanian, perkebunan, dan
peternakan
Gas metana merupakan gas yang sangat
berpengaruh dalam pemanasan global. Gas
metana disebabkan dari bahan-bahan organik
yang kurang pemecahan oleh bakteri pada
pertanian, perkebunan dan peternakan. Sebagai
contohnya adalah semakin tinggi produksi hewan
ternak maka gas metana akan semakin meningkat
yang akan dilepaskan ke permukaan bumi.
i. Konsep rumah modern
Konsep rumah modern akan menyebabkan
pemanasan global. Karena perkembangan di dunia
ini semakin berkembang, manusia lebih memilih
untuk mendesain rumah yang banyak terdiri dari
kaca. Hal ini menyebabkan cahaya matahari akan
memantul ke udara lagi sehingga hal tersebut
dapat menimbulkan efek rumah kaca, karena
cahaya yang mengenai bangunan tidak akan
menyerap cahaya sehingga cahaya akan
dipantulkan lagi ke udara yang akan
menyebabkan pengaruh lebih cepat terjadinya
pemanasan global.
j. Pengrusakan hutan
Pengrusakan hutan akan menyebabkan
pemanasan global. Karena hutan memiliki fungsi
yang akan meyerap gas karbondioksida dan akan
menghasilkan oksigen. Jika semakin banyak
adanya penebangan liar, pengundulan hutan
maka jumlah karbondioksida akan semakin
banyak karbon yang berkumpul di atmosfer yang
akan menyebabkan pemanasan global.
Sehingga diperlukannya reboisasi dan
penghijauan pada hutan agar pohon-pohon yang
ada di sekeliling hutan bisa tumbuh subur dan
lebih cepat, sehingga bisa sedikit mengurangi
pemanasan global karena banyaknya pohon yang
akan menyerap gas karbondioksida dan akan
menghasilkan oksigen.
k. Pencurian hutan yang merajalela
Pencurian hutan yang dilakukan oleh
manusia yang tidak bertanggung jawab yang tidak
dimanfaatkan dengan baik danyang menggunakan
lahan secara sembarangan, penebangan hutan
secara liar, serta penggundulan hutan dapat
menimbulkan pemanasan global. Semakin sering
adanya pencurian hutan maka lingkungan sekitar
akan semakin tercemar yang bisa menyebabkan
dampak akibat kerusakan hutan dan kerusakan
pada pernafasan sehingga gas karbondioksida
yang menumpuk di bumi pun tidak lagi bisa
diserap oleh tumbuhan dengan baik untuk
dijadikan gas oksigen.
l. Pembakaran sampah secara berlebihan
Pembakaran sampah secara berlebihan
setiap hari yang dilakukan juga dapat
menyebabkan pemanasan global. Pembakaran
sampah yang terkadang dilakukan oleh orang
yang tidak brtanggung jawab dengan sampah
yang sudah dibakar ditinggalkan begitu saja, hal
ini dapat menimbulkan gas metana yang akan
menangkap panas sehingga karbondioksida akan
sulit untuk diserap tumbuhan untuk nantinya
dihasilkan atau diuraikan menjadi oksigen dalam
proses fotosntesis.
m. Kekurangan pepohonan
Kekurangan pepohonan dapat menimbulkan
pemanasan global karena pepohonan juga dapat
membantu untuk mengatasi suhu panas dan
menghirup karbondioksida yang menyebabkan
terjadinya pemanasan global. Pepohonan memiliki
fungsi penting bagi lingkungan karena pohon bisa
membuat lingkungan menjadi sejuk, mengurangi
polusi, dan jauh dari pencemaran udara.
n. Polusi udara dari industri pabrik
Di Indonesia, memang lebih banyak industri pabrik
di bandingkan bisnis usaha yang dijalani masing-
masinh orang. Semakin banyaknya industri pabrik
yang berkembang akan menyebabkan kerugian
asap yang dihasilkan dari pabrik industri tersebut,
sehingga akan menyebabkan polusi udara yang
akan membuat lingkungan tercemar. Sehingga
akan semakin banyak terjadinya pemanasan
global pada bumi.

C. Dampak Pemanasan Global


Beberapa dampak atau akibat yang dapat dirasakan akibat
pemanasan global antara lain adalah sebagai berikut:

1 Mencairnya es yang berada di kutub utara dan


kutub selatan Bumi

Akibat pemanasan global yang pertama yang akan kita


bahas adalah mencairnya es yang berada di kutub utara
dan juga kutub selatan Bumi. Seperti yang kita ketahui
bersama bahwasanya kutub utara dan kutub selatan
Bumi adalah berupa es (baca: hujan es). Es yang berada
di area kutub volumenya lebih besar daripada yang
berada di wilayah bukan kutub Bumi.

Pemanasan global merupakan peristiwa niknya suhu


rata- rata yang ada Bumi. Kenaikan suhu ini akan
menyebabkan mencairnya es- es yang ada di Bumi,
termasuk juga es yang ada di wilayah kutub Bumi. Hal
ini tentu saja akan mengakibatkan berkurangnya
volume es yang berada di Bumi. Akibat selanjutnya
adalah suhu di wilayah kutub Bumi menjadi lebih hangat
dan penguapan air menjadi lebih banyak.

2 Naiknya permukaan air laut

Pemanasan global akan menyebabkan suhu rata- rata di


Bumi menjadi meningkat. Memang kenaikan suhu ini
tidak terjadi secara drastis atau dengan kata lain
berangsunr- angsur. Meski demikian kenaikan suhu rata-
rata di Bumi ini mampu menyebabkan perubahan pada
kondisi global di Bumi. Adapun suhu rata- rata di Bumi
ini juga tidak lepas dari suhuatmosfer Bumi yang
meningkat.

Meningkatnya suhu rata- rata Bumi dan atmosfer Bumi


ini akan menyebabkan es di kutub menjadi cair, baik
kutub Utara Bumi maupun kutub Selatan Bumi. Akibat
mencairnya bongkahan es atau gunung es ini, air laut
(baca: ekosistem air laut) pun menjadi bertambah
volumenya. Hal ini karena es yang mencair akan lari ke
dalam lautan dan akan menambh jumlah atau volume
air laut. Ketika volume air laut bertambah, maka
permukaan air laut pun menaik. Kasus kenaikan
permukaan air laut sendiri selama abad 20 sudah
mencapai 10 cm hingga 25 cm. Kemudian prediksi oleh
lembaga IPCC, kenaikan air laut hingga abad 21 akan
mencapai 88 cm.

3 Banyaknya daratan yang tenggelam

Pemanasan global pada akhirnya akan menyebabkan


dampak yang berupa tenggelamnya daratan
(baca: ekosistem darat) yang ada di Bumi. Hal ini
terutama menyerang pulau- pulau kecil dan juga
daratan yang ada di pesisir pantai (baca: ekosistem
pantai). Hal ini tidak lepas dari dua akibat pemanasan
global yang telah dijelaskan sebelumnya, yakni
mencairnya es di wilayah kutub dan juga naiknya
permukaan air laut.

Mencairnya es di kutub yang akan menambah volume


air laut dan menyebabkan permukaan air laut ini menaik
ini akan menggeser garis permukaan pada pantai
menjadi naik dan menciutkan wilayah daratan yang
bebas dari air. Akibatnya banyak pulau- pulai kecil yang
akan tenggelam atau permukaannya tertutup oleh air
dan juga garis pantai menjadi naik. Garis pantai yang
menik ini akan menyebabkan daratan di suatu wilayah
lebih sempit daripada semula.

4 Menipisnya lapisan ozon

Pemanasan global juga akan menyebabkan masalah


yang sangat serius. Masalah serius yang akan
dimunculkan dari adanya pemanasan global diantaranya
adalah menipisnya lapisan ozon yang menyelimuti
Bumi. Seperti yang telah kita ketahui bersama
bahwasannya lapisan ozon ini sangatlah penting
keberadaannya di Bumi karena dapat melindungi Bumi
dari berbagai macam ancaman buruk, seperti
menyaring sinar ultraviolet yang akan masuk ke
permukaan Bumi sehingga tidak langsung menyinari
permukaan Bumi dan memberikan berbagai dampak
penyakit.

Pemanasan global yang membuat suhu rata- rata Bumi


menjadi naik ini akan menyebabkan lapisan ozon
menjadi tipis dan bahkan berlubang. Apabila lapisan
ozon berlubang maka berbagai macam ancaman yang
membahayakan akan masuk ke Bumi. Hal ini berarti
lapisan ozon tidak akan menjalankan fungsinya dengan
semestinya. Dan ketika lapisan ozon tidak berfungsi
dengan baik, maka Bumi akan mendapatkan banyak
kerugian akibat menipisnya lapisan ozon tersebut
(baca: penyebab tipisnya lapisan ozon).

5 Terjadinya pergantian musim yang tidak teratur

Pemanasan global ini membuat suhu rata- rata di Bumi


menjadi meningkat. Meningkatnya suhu rata- rata di
Bumi ini tidak hanya membuat Bumi menjadi terasa
lebih panas, banyak makhluk hidup yang mati, bahkan
juga akan membuat pergantian musim
(baca: pembagian musim di Indonesia) menjadi tidak
stabil. Pergantian musim yang tidak stabil ini membuat
musim yang ada sebelumnya menjadi sulit diprediksi
pergantiannya. Terkadang satu musim lebih lama terjadi
daripada musim yang lainnya.

Sebagai contoh di Indonesia sendiri. Musim hujan dan


juga musim kemarau pada dasarnya terjadi masing-
masing selama enam bulan. Waktu berlangsungnya
musim ini pun sangat tertatur, yakni musim hujan dari
November Maret dan musim kemarau dari Oktober
April. Namun adanya pemanasan global terkadang
membuat keberadaan musim- musim tersebut menjadi
tidak teratur dan sulit sekali diprediksi kapan terjadinya
musim tersebut.

Akibatnya di Indonesia hujan turun di musim- musim


yang biasanya berlangsung musim kemarau dan
terkadang musim kemarau berlangsung terlalu lama
daripada biasanya. Hal ini akan membawa berbagai
macam dampak buruk kepada manusia dan juga
makhluk hidup lainnya, sebagai contoh adalah bencana
kekeringan.

6 Terjadinya ketidakstabilan iklim

Pemanasan global menyebabkan iklim (baca: iklim di


Indonesia) yang ada menjadi tidak stabil dan juga sulit
diprediksi. Iklim yang seperti ini sulit sekali diprediksi
dan tidak seperti kondisi iklim pada biasanya. Pada
kondisi pemanasan global ini kondisi di kutub utara
Bumi lebih panas dan ini menyebabkan salju yang ada
di wilayah kutub Bumi menjadi mencair. Akibat
pemanasan global inilah daerah- daerah yang di dekat
kutub yang pada awalnya mengalami hujan salju ringan
menjadi tidak lagi mengalami hujan salju ringan.

Hal ini disebabkan karena di wilayah kutub utara Bumi


ini mempunyai lapisan ozon yang berlubang lebih besar
daripada kondisi lapisan ozon di kutub selatan. Karena
iklim yang tidak stabil dan lebih mengarah pada
meningkatnya suhu ini, mengakibatkan pada musim
dingin suhu lebih meningkat daripada musim dingin
sebelumnya. Hal ini akan berdampak pada penguapan
air yang lebih besar dan menyebabkan banyak wilayah
yang mengalami kekeringan yang lebih panjang.

7 Produksi pertanian menjadi menurun

Dampak lainnya yang akan dirasakan akibat pemanasan


global adalah turunnya produksi pertanian masyarakat.
Hal ini tidak terlepas dari dampak pemanasan global
yang membuat iklim tidak stabil. Ketidakstabilan iklim
ini akan membuat lamanya musim hujan dan kemarau
menjadi sulit diprediksi. Lamanya curah hujan
(baca: proses terjadinya hujan) turun menjadi berbeda-
beda di setiap wilayahnya.

Lama tidaknya curah hujan ini akan mempengaruhi


produksi pertanian yang ada. Misalnya di Kanada,
ketidakstabilan iklim membuat musim hujan di Kanada
lebih panjang daripada biasanya. Sehingga produksi
pertanian di Kanada akan melimpah karena masa tanam
yang lebih panjang. Sebaliknya, di daerah Afrika akan
mengalami masa kekeringan dan musim tanam yang
lebih pendek. Sehingga hal ini akan menyebabkan
produksi pertanian menjadi menurun. Kenaikan suhu
secara global ini menyebabkan produksi pertanian
menjadi turun hingga mencapai 4 persen setiap kali
panen.

8 Terjadinya perubahan pola hidup binatang dan


juga tumbuhan

Dampak selanjutnya dari pemanasan global adalah


terjadinya perubahan pola hidup binatang dan juga
tumbuh- tumbuhan. Wilayah Bumi yang mengalami
kenaikan suhu rata- rata (terutama di wilayah utara)
menyebabkan banyak binatang bermigrasi mencari
tempat yang lebih dingin (di daerah selatan misalnya).

Sehingga hal ini menyebabkan di daerah yang memiliki


suhu yang lebih dingin memiliki banyak hewan. Hal ini
juga terjadi pada tumbuhan. Banyak tumbuhan yang
mati karena suhu di tempat yang lama sudah memanas.
Hal ini menyebabkan tumbuhan mulai tumbuh di
tempat- tempat yang baru yang mempunyai suhu yang
lebih dingin. Kenaikan suhu juga membuat banyak
binatang dan tumbuhan yang mati. Banyak rerumputan
dan tumbuhan sebagai produsen yang mati, sehingga
makanan alami yang tersedia pun akan berkurang
jumlahnya.

9 Menimbulkan banyak penyakit bagi manusia

Dampak selanjutnya yang ditimbulkan dari pemanasan


global adalah timbulnya berbagai macam jenis penyakit
bagi manusia. Banyak penyakit yang dapat timbulkan
dari pemanasan global ini. Penyakit yang dapat
ditimbulkan tersebut antara lain stress, gangguan
kardiovaskular, hingga stroke.

Selain penyakit yang langsung muncul dari virus- virus


yang dapat menyerang syaraf- syaraf di dalam tubuh,
banyak juga penyakit yang dapat ditimbulkan oleh
berbagai jenis binatang. Sebagai contoh adalah panyakit
malaria dan juga demam berdarah yang ditimbulkan
oleh serangga jenis nyamuk. Binatang ini akan
berkembang biak dengan cepat seiring dengan
meningkatnya suhu di permukaan Bumi. Oleh karena
itulah pemanasan global akan menyebabkan
perkembangan penyakit jenis ini menjadi merebak luas.

Itulah berbagai macam akibat atau dampak buruk yang


dapat ditimbulkan dari adanya pemanasan global.
Akibat- akibat tersebut merupakan akibat yang
dirasakan oleh Bumi maupun makhluk hidup yang ada di
dalamnya. Akibat dari pemanasan global memang
sebagian besar memang merupakan dampak yang
bersifat negatif. Selain dampak yang telah disebutkan di
atas, masih banyak lagi dampak atau akibat yang dapat
ditimbulkan oleh pemanasan global ini baik yang kita
sadari ataupun tidak kita sadari.
Jika pemanasan global semakin lama tidak segera
ditangani dengan baik, maka hal ini bisa berbahaya dan
bisa semakin memperburuk keadaan Bumi serta
makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Oleh karena
itulah perlu bagi manusia untuk mengupayakan
berbagai cara mencegah pemanasan global ini agar
dampaknya tidak terlalu menyebar luas.

D. Solusi Untuk Mengurangi Dampak Pemanasan Global


Cara Mencegah Pemanasan Global :

Pemanasan global merupakan peristiwa


yang tidak baik. Pemanasan global ini dapat
menyebabkan berbagai macam dampak yang
negatif untuk Bumi dan isinya, seperti yang telah
kita ketahui sebelumnya. Oleh karena itulah
sebagai manusia yang menjadi penghuni Bumi,
kita wajib melindungi dan menjaga kesehatan
Bumi, termasuk juga melindungi Bumi dari adanya
pemansan global. Ada berbagai macam cara yang
dapat kita lakukan untuk mencegah atau
meminimalisir terjadinya pemanasan global ini.
Cara- cara yang dapat dilakukan bisa dari diri kita
pribadi maupun berkelompok. Beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
pemanasan global antara lain adalah sebagai
berikut:

Upaya yang dapat dilakukan secara pribadi

Menghemat listrik

Upaya pertama yang dapat kita lakukan secara


pribadi untuk mencegah terjadinya pemanasan
global adalah menghemat listrik. Hal ini karena
untuk memproduksi listrik kita menggunakan
fosil sebagai bahan bakar (baca: kekurangan
dan kelebihan bahan bakar fosil). Ketika
menggunakan fosil sebagai bahan bakar maka
hal ini akan memproduksi gas- gas yang dapat
menyebabkan pemanasan global.

Sehingga ketika kita menggunakan listrik


dengan boros, maka kita mendukung produksi
listrik secara berlebihan yang pada akhirnya
menyebabkan terjadinya pemanasan global.
Cara menghemat listrik yang dapat kita
lakukan diantaranya adalah mematikan
peralatan yang beroperasi menggunakan listrik
apabila tidak digunakan lagi. Selain itu kita
juga bisa mencabut chrager hp, laptop,
maupun yang lainnya.

Menanam pohon

Upaya selanjutnya yang dapat kita lakukan


untuk mencegah pemanasan global
selanjutnya adalah dengan menanam
pepohonan. Pepohonan sangat dibutuhkan
untuk memproduksi gas- gas yang dibutuhkan
oleh Bumi. Gas yang dapat diproduksi oleh
pepohonan seperti Oksigen.

Oksigen sangat dibutuhkan oleh Bumi untuk


mentralisir kondisi di Bumi agar tidak terlalu
panas. Oksigen akan memerangi gas- gas yang
membuat Bumi menjadi panas sehingga udara
di Bumi menjadi lebih segar. Ketika stock
Oksigen di Bumi ini melimpah, maka hal ini
akan gas- gas yang menyebabkan pemanasan
global tidak akan bekerja secara maksimal. Hal
ini tentu saja akan menyebabkan lambatnya
pemanasan global ini.

Membiasakan menggunakan transportasi


umum

Dengan kita membiasakan diri menggunakan


sarana transportasi umum, maka
intensitas polusi udara yang ditimbulkan dari
kendaraan akan berkurang. Seperti yang kita
ketahui bersama bahwasannya polusi yang
dihasilkan oleh kendaraan dapat menyebabkan
pemanasan global. Sehingga apabila
masyarakat membiasakan diri mengendarai
transportasi umum, hal ini akan membuat
kendaraan yang beredar di masyarakat
menjadi berkurang jumlahnya dan otomatis
mengurangi produksi gas- gas penyebab
pemanasan global.

Mengganti bahan bakar dengan bahan


bakar yang ramah lingkungan

Upaya kita mengganti bahan bakar kendaraan


dengan bahan bakar yang ramah lingkungan
juga akan meminimalisir terjadinya pemanasan
global. Bahan bakar yang ramah lingkungan
tidak akan menyebabkan timbulnya gas- gas
yang berbahaya dan menyebabkan pemanasan
global. Oleh karena itulah apabila kita tetap
ingin menggunakan kendaraan, maka kita bisa
menggunakan bahan bakar yang ramah
lingkungan agar tidak menimbulkan
pemanasan global.

Mengganti bahan pembersih dengan


pembersih yang ramah lingkungan

Tidak hanya bahan bakar kendaraan saja yang


dapat menimbulkan gas- gas pemanasan
global. Bahan pembersih rumah tangga yang
digunakan sehari- hari pun juga dapat
menimbulkan gas- gas penyebab pemanasan
global. Maka dari itulah kita membutuhkan
bahan- bahan pembersih yang alami dan
ramah lingkungan agar tercipta lingkungan
yang asri dan bebas pemanasan global.

Upaya yang bisa dilakukan secara kolektif

Melestarikan hutan

Hutan merupakan rumah bagi banyak sekali


jenis pohon dan juga binatang. Seperti yang
kita ketahui sebelumnya bahwa pohon
sangatlah penting untuk mengurangi berbagai
hal yang berkaitan dengan penyebab
pemanasan global. Adanya pepohonan dalam
jumlah besar akan sangat membantu
mengurangi polusi udara yang ada di Bumi
yang menyebabkan terjadinya pemanasan
global. Pepohonan di hutan akan menetralisir
kondisi udara yang ada di Bumi bahkan yang
telah tercemar sekalipun kita harus
memiliki cara menjaga kelestarian hutan.
Menggunakan energi alternatif

Penggunaan energi alternatif yang aman perlu


dilakukan oleh suatu negara. Energi alternatif
secara kolektif akan sangat membantu
mengurangi produksi gas- gas rumah kaca.
Penggunaan energi alternatif ini bisa dilakukan
dalam produksi listrik. Kita bisa mengganti
penggunaan fosil dan beralih menggunakan
energi- energi yang alami seperti energi
matahari, air, angin, dan lain sebagainya.

Mengurangi penggunaan CFC

CFC merupakan jenis gas yang sangat


membantu terjadinya pemanasan global. Maka
dari itulah CFC perlu diminimalisir
penggunaannya agar terjadinya pemanasan
global menjadi berkurang. CFC dapat dihasilkan
dari penggunaan berbagai peralatan elektronik,
diantaranya adalah hair dryer, air conditioner
atau AC dan juga lemari pendingin.

Bila kita lihat dari fungsi alat- alat pendingin,


mereka memang bisa membuat udara sekitar
menjadi segar. Namun dibalik itu semua kita
bisa menemukan bahwa efek samping
penggunaan alat- alat tersebut adalah
munculnya gas- gas CFC dan penyebab
pemanasan global lainnya. Maka dari itulah
kita harus meminimalisir penggunaan alat- alat
yang menyebabkan timbulnya gas- gas
tersebut.
Itulah beberapa upaya yang dapat kita lakukan
untuk mencegah terjadinya pemanasan global.
Upaya pencegahan tersebut dapat kita lakukan
secara pribadi maupun bersama- sama atau
secara kolektif. Apabila kita tidak melakukan
upaya- upaya tersebut, maka yang kita
dapatkan hanyalah pemanasan global yang
semakin parah. Kita sebagai manusia memang
yang wajib menjaga kondisi di Bumi ini. Hal ini
salah satu alasannya adalah karena manusia
juga yang temasuk menimbulkan kerusakan
yang ada di Bumi. Maka dari itulah kewajiban
manusia untuk mengembalikannya ke kondisi
semula.

E. Hasil Kesepakatan Internasional tentang Iklim


1. IPCC ( Intergovermental Panel on Climate Change)
IPCC adalah sebuah panel antar-pemerintah yg
terdiri dari ilmuwan dan ahli dari berbagai disiplin ilmu
di seluruh dunia. Tugasnya menyediakan data-data
ilmiah terkini yang menyeluruh, tidak berpihak dan
transparan mengenai informasi teknis, sosial, dan
ekonomi yang berkaitan dengan isu perubahan iklim.
Termasuk informasi mengenai sumber penyebab
perubahan iklim, dampak yang ditimbulkan serta
strategi yang perlu dilakukan dalam hal mengurangi
emisi, pencegahan, dan adaptasi. IPCC bersekretariat
di Jenewa ( Swiss ) dan bertemu satu tahun sekali di
sebuah rapat pleno yang membahas 3 hal utama :
1. Informasi ilmiah mengenai perubahan iklim
2. Dampak, adaptasi, dan kerentanan
3. Mitigasi (upaya) perubahan iklim
Pada 1990, IPCC menerbitkan hasil penelitian
pertama ( First Assessment Report). Laporan tersebut
menyebutkan bahwa perubahan iklim dipastikan
merupakan ancaman bagi kehidupan manusia. IPCC
menyerukan pentingnya sebuah kesepakatan global
untuk menanggulangi masalah perubahan iklim,
mengingat hal tersebut merupakan sebuah proses
global yang berdampak pada seluruh dunia.
Majelis umum PBB menanggapi seruan IPCC
dengan secara resmi membentuk sebuah badan
negosiasi antar pemerintah, yaitu Intergovermental
Negotiating Committee (INC) untuk merundingkan
sebuah konversi mengenai perubahan iklim. Laporan
IPCC terakhir tahun 2007 secara garis besar terdiri dari :
Laporan kelompok kerja 1 dikeluarkan pada
Februari 2007, menekankan bahwa manusia
adalah penyebab utama peningkatan gas rumah
kaca ( GRK ) di lapisan udara.
Laporan kelompok kerja 2 mengenai dampak
dan adaptasi perubahan iklim dikeluarkan awal
April 2007, membeberkan perkiraan ancaman
bencana di banyak negara apabila tidak dilakukan
upaya segera untuk mengurangi kegiatan yang
dapat menyebabkan pemanasan global.
Laporan kelompok kerja 3 yang dikeluarkan Mei
2007 menganalisis proses pengurangan emisi
karbon yang sudah dan harus dilakukan, dan
strategi adaptasi untuk bertahan terhadap
dampak perubahan iklim yang tidak bisa dihindari.

2. Protokol Kyoto
Protokol Kyoto adalah sebuah kesepakatan atau
persetujuan Internasional mengenai pemanasan global
yang merupakan sebuah amandemen terhadap
Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim
(UNFCCC). Protokol Kyoto dinegosiasikan di Kyoto pada
Desember 1997, dibuka untuk penandatanganan pada
16 Maret 1998 dan ditutup pada 15 Maret 1999.
Persetujuan ini mulai berlaku pada 16 Februari 2005
setelah ratifikasi resmi yang dilakukan Rusia pada 18
November 2004 dan pada tanggal 3 Desember 2007,
sebanyak 174 negara sudah meratifikasi Protokol
tersebut termasuk Indonesia.
Protokol Kyoto berisi aturan-aturan standarisasi
mengenai emisi karbon dan gas efek rumah kaca yang
timbul dari penggunaan bahan bakar fosil yang
berlebihan. Negara-negara yang meratifikasi protokol
tersebut berkomitmen untuk mengurangi
emisi/pengeluaran karbon dioksida dan lima gas rumah
kaca lainnya, atau bekerja sama dalam perdagangan
emisi jika mereka menjaga jumlah atau menambah
emisi gas-gas tersebut, yang telah dikaitkan dengan
pemanasan global.
Pengendalian emisi karbon dan gas rumah kaca
melalui Protokol Kyoto sangat diperlukan bagi semua
negara. Hal ini dikarenakan, melalui pengendalian
tersebut maka akan menurunkan dan mengatasi
semakin hancurnya dunia yang timbul karena bencana-
bencana yang terjadi. Dengan pengendalian yang tepat
maka suhu bumi akan kembali segar dan kehidupan
makhluk hidup akan kembali normal.

A. Isi Protokol Kyoto


Protokol Kyoto memberikan izin adanya pembentukan
sistem berbasis pasar untuk memperdagangkan sisa
kuota karbon atau Certified Emission Reduction (CERs).
Perdagangan karbon memungkinkan perusahaan yang
menyebabkan polusi mencapai targetnya dengan
membeli emisi karbon dari perusahaan lain yang belum
menggunakan sisa kuotanya, atau kredit karbon yang
dihasilkan oleh proyek pengurangan emisi. Secara
khusus, Protokol Kyoto menyetujui hal-hal berikut:
(Murdiyarso, 2003)
1. Menentukan target emisi yang mengikat
secara hukum untuk negara industri untuk
mengurangi emisi CO2 kolektif hingga 5% di
bawah level tahun 1990 dalam jangka waktu
Komitmen tahun 2008 hingga tahun 2012.
2. Menentukan periode komitmen lima tahun
berikutnya dimana pengurangan emisi CO2 lebih
lanjut akan disepakati bersama antar negara-
negara anggota protokol Kyoto.
3. Mendefinisikan sistem perdagangan
internasional dimana sisa kuota emisi
karbondioksida dan kredit dari komitmen dapat
dibeli atau dijual.
4. Menyetujui sistem akreditasi dimana kredit
karbon dapat dikeluarkan pada negara non
industri berdasarkan Clean Development
Mechanism (CDM) atau pada negara industri
berdasarkan Joint Implementation Mechanism (JI).
5. Menentukan CO2 sebagai unit standar
perdagangan, menentukan potensi pemanasan
global pada setiap gas rumah kaca non-CO2.
6. Promosi kerjasama antar pemerintah,
meningkatkan efisiensi energi, reformasi energi
dan kebijakan transportasi, energi terbarukan dan
mengelola endapan karbon seperti hutan dan
lahan pertanian.

3. Asia-Pasific Partnership on Clean Development and Climent


(APPCDC)
Asia-Pasific Partnership on Clean Development and
Climent, dikenal sebagai APP, merupakan kerjasama
internasional yang bersifat sukarela antara Australia,
Kanada, India, Jepang, RCC, Korea Selatan yang
mengumumkan pembentukannya pada tanggal 28 juli
2005. Menteri luar negeri, lingkungan dan energi dari
negara-negara serta sepakat untuk bekerja sama dalam
pengembangan dan tranfer teknologi yang memungkinkan
pengurangan emisi GRK yang bersesuaian dengan UNFCCC
dan perangkat internasional lainnya seperti Protokol Kyoto.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi
sorotan utama umat manusia. Pemanasan global terjadi karena
tindakan manusia sendiri dan dampaknya juga dirasakan oleh
manusia sendiri. Untuk mengatasi pemanasan global perlu usaha
yang keras karena untuk menghentikan pemanasan global adalah
hampir tidak mungkin. Pemanasan global memang sulit diataso,
namun kita dapat mengurangi efeknya. Terjadinya pemanasan
global juga karena kurangnya kesadaran manusia akan bumi. Kita
harus mencintai bumi kita dan sadar akan apa yang akan menimpa
kita akibat pemanasan global yang tidak segera diatasi ini.
Dampak dari pemanasan global ini juga banyak. Secara
langsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung yaitu
dengan merusak lingkungan dan secara langsung yaitusuhu akan
terasa lebih panas dan menganggu kesehatan manusia. Pemanasan
global harus bisa di kurangi mulai dari pengembangan teknologi
yang berwawasan lingkungan dan prinsip daur ulang, menggunakan
kembali barang yang masih bisa dipakai, dan mengurangi
penggunaan SDA yang tidak perlu.
B. SARAN
Kita harus menjaga dan melestarikan bumi kita untuk
kelangsunga hidup manusia. Saat melakukan sesuatu kita juga
harus memikirikan efek dari perbuatan kita untuk bumi kita
beberapa dekade kedepan.kita harus menciptakan bu,i yang sehat
untuk semua mahkluk hidup yang ada dibumi dan melestarikannya.
Stop global warming.

Anda mungkin juga menyukai