Spek Teknis RG Serbaguna SDN 1 Mocil
Spek Teknis RG Serbaguna SDN 1 Mocil
Spesifikasi teknis ini berisi tentang penjelasan dan ketentuan-ketentuan teknis atas
pekerjaan Konstruksi Pembangunan Ruang Serbaguna SDN 1 Motoboi Kecil.
Adapun Spesifikasi Teknis yang dimaksud adalah sebagai berikut :
2. PENJELASAN 2.1. Pekerjaan yang dimaksud dalam Rencana Kerja dan syarat-
PEKERJAAN syarat ini adalah :
Program Wajib belajar Sembilan tahun
4. DASAR 4.1. Sebagai dasar untuk pengukuran tinggi lantai tinggi dasar 0.00
UKURAN M ( tinggi duga ) dipakai tinggi permukaan lantai yang akan
TINGGI DAN dilaksanakan. Selanjutnya titik ditentukan secara permanen, dan
UKURAN oleh Penyedia Jasa diberi tanda jelas dengan neot beton yang
UKURAN kokoh dan baru boleh dibongkar setelah pekerjaan selesai untuk
POKOK penyerahan pertama.
4.2. Ukuran ukuran pokok dan ukuran detail lainnya tertera pada
gambar bestek dan detail. Penyedia Jasa hendaknya meneliti
kembali ukuran ukuran tersebut. Jika ada perbedaan dan
ketidak cocokan, Penyedia Jasa melapor / memperbincangkan
dengan Direksi Teknik.
Penyedia Jasa harus memperhatikan hal hal sebagai berikut :
a. Ukuran yang tertera pada gambar konstruksi beton harus
disesuaikan dengan ukuran jadi.
b. Ukuran ukuran pada konstruksi kayu ( kosen, pintu dan
jendela ) adalah ukuran jadi setelah diserut.
10. PASANGAN 10.1. Semua dinding dibuat sebagai dinding tidak memikul beban
BATU BATA dari pasangan batu bata tebal batu, diperkuat dengan kolom
MERAH kolom, sloof, dan ring balok menurut petunjuk gambar bestek
dan detail.
10.2. Apabila tidak tercantum dalam gambar, maka untuk dinding
tembok batu setiap luas 12 M2 harus diperkuat dengan
kolom praktis dan ring balok beton bertulang.
10.3. Ukuran dan tulangan kolom praktis sesuai dengan gambar
bestek dan gambar detail.
10.4. Pemasangan batu bata dengan :
a. Adukan 1 Pc : 3 Ps dilaksanakan untuk pasangan disekitar
kosen dan yang ditentukan dalam gambar bestek dan
gambar detail.
b. Adukan 1 Pc : 5 Ps dilaksanakan untuk pasangan bukan
trasraam.
10.5. Sebelum dipasang, batu bata harus direndam lebih dahulu.
Dalam hari yang sama setelah pasangan batu bata selesai
dikerjakan, siar siar dikeruk sedalam 1 cm agar plesteran
dapat melekat dengan baik.
10.6. Apabila kurang dari 1 M dipasang Rollag tinggi 1 batu
(knop) dengan adukan 1Pc : 3 Ps dan Rollag harus dipasang
sekaligus selesai, agar benar-benar berfungsi sebagai balok
pemikul.
10.7. Penyedia jasa diwajibkan mengajukan contoh dahulu untuk
disetujui Direksi. Direksi teknik berhak menolak batu bata
tersebut bila tidak memenuhi syarat syarat seperti :
a. Pembakaran kurang matang / merata
b. Banyak mengandung retak retak atau keropos
c. Dan lain sebagainya.
12. PEKERJAAN 12.1 Pada Pasangan Batu Bata, sebelum diplester bidang tembok
PLESTERAN / harus dibasahi sampai jenuh begitu selesai memasang batu bata,
PENGHALUS siar siar dikeruk kedalam 1 cm dengan tujuan agar supaya
BETON plesteran melekat dengan baik, dengan adukan 1 Pc : 5 Ps.
12.2 Dengan adukan 1 Pc : 3 Ps dilakukan semua plesteran dasar
sudut sudut tembok dan semua permukaan pasangan batu bata
dan batu kali yang terpendam didalam tanah harus diplester
kasar ( berapen ) dengan adukan yang sama dengan adukan
badannya. Selanjutnya tebal plesteran tembok diambil
maksimum 1,5 cm. Plesteran tembok boleh dilakukan apabila
selesai pemasangan pipa saluran air dan listrik. Pembobolan
plesteran untuk instalasi tersebut tidak diperkenankan. Setelah
pekerjaan pekerjaan selesai maka dilanjutkan dengan acian
dinding 1 : 8
12.3. Alat yang digunakan pada pekerjaan adalah Mistar Alumunium
( Jidar ) dan tidak dibenarkan menggunakan setrika kayu.
15. PEKERJAAN 15.1. Bahan penutup atap dipakai Sakura Roof produksi dalam negeri
PENUTUP ATAP kualitas baik dengan memenuhi persyaratan PUBB 1971
15.2. Untuk seluruh bagian penutup atap ini harus berasal dari satu
pabrik sehingga keseragaman dan kekuatan serta mutu dari
bahan tersebut dapat dijamin.
15.3. Pemasangan atap ini harus mengikuti kemiringan dan kerataan
rangka atap yaitu 30 derajat sesuai dengan Gambar Kerja.
15.4. Apabila terdapat bagian yang tidak rata dari pemasangan
gording dan rangka atap, maka penutup atap tersebut belum
diperkenankan untuk dipasang.
15.5. Penyelesaian bubungan / nok seng, dari bahan yang sejenis
dengan penyelesaian pemasangan yang rata.
15.6. Pemasangan nok yang tidak rata atau berombak harus
dibongkar dan diperbaiki atas biaya Penyedia Jasa.
16. PEKERJAAN 16.1. Tiap daun pintu dipasang 3 buah engsel ring nylon sejenis
PENGGANTUNG ARCH, ukuran (4)
& PENGUNCI 16.2. Tutup pintu bagian dalam dipasang 3 buah engsel nylon sejenis
ARCH, ukuran (4)
16.3. Tiap daun jendela/ventilasi membuka keluar dipasang 2 buah
engsel ring nylon sejenis ARCH, ukuran (3)
16.4. Untuk pintu dipasang kunci tanam 3 slaag dan 2 slaag merk
Union.
16.5. Setiap bingkai jendela dan ventilasi dilengkapi dengan 1 buah
grendel, 2 buah kait angin dan 1 buah tarikan.
16.6. Cara Pemasangan :
a. Cara pemasangan harus rapi, kuat dan tidak macet dan
mudah dipergunakan, pintu dapat ditutup rapat.
b. Pemasangan semua alat penggantung dan kunci benar-
benar kokoh dan semua acsessories yang terdapat dalam
perangkat alat penggantung tersebut harus dipasang.
c. Pemasangan yang tidak baik, goyah atau mudah lepas harus
dibongkar dan diperbaiki atas biaya Penyedia Jasa.
17. PEKERJAAN 17.1. Kaca-kaca yang dipasang baik untuk pemasangan jendela kaca,
KACA ventilasi kaca dan pintu dari kaca bening sedangkan ukuran
ketebalan mengikuti Gambar Kerja yaitu 5 mm.
17.2. Pemasangan kaca bagian dalam alur dioleskan plamur kayu
pemasangan kaca harus rata dan tidak rapat mengingat
kemungkinan menggelembung / mengembang dan menyusut
akibat perubahan temperatur.
18. PEKERJAAN 18.1. Semua kayu yang menempel dibeton atau pasangan harus di
TEAK OIL / CAT menie terlebih dahulu sebelum dipasang.
18.2. Semua kayu yang dikerjakan diluar lokasi pekerjaan tidak boleh
didumpul dan diampelas serta dimenie untuk dilihat
kesempurnaan kayu yang digunakan sehingga dapat ditentukan
diterima atau tidak oleh Konsultan Pengawas / Direksi Teknik.
18.3. Semua bidang kayu yang nampak, sebelum dilakukan dicat
mengkilap harus terlebih dahulu didumpul diampelas hingga
mempunyai permukaan halus.
18.4. Semua permukaan pintu panel harus dicat berulang-ulang
sampai halus minimal 3 (tiga) kali pengecatan dengan cat
Glotex coklat tua.
18.5. Permukaan kayu yang sudah halus menurut pendapat Direksi
Teknik, baru dapat dicat dasar dengan minimal pengecatan dua
kali.
18.6. Bidang kayu yang sudah dicat dasar dicat kilap sebanyak 3 kali,
sehingga mendapat permukaan cat yang mengkilap dan rata.
18.7. Cat kilap untuk bidang kayu yang nampak harus dari pabrik
yang sama dengan warna akan ditentukan kemudian.
18.8. Untuk bidang tembok, sebelum dicat terlebih dahulu harus diaci
dan diplamur.
18.9. Pengecatan tembok atau dinding yang telah diaci dan diplamur,
bilamana dianggap oleh Direksi Teknik masih belum
mendapatkan permukaan yang rata, Penyedia Jasa harus
mengadakan plamur ulang pada bagian yang belum rata
kemudian diampelas kembali baru pengecatan dapat diteruskan.
18.10. Pengecatan plafond dan tembok menggunakan cat metrolite
warna putih no. 01.
18.11. Semua bidang kayu kap, kuda-kuda, gording, kayu skor dan
balok angin harus diresidu agar kayu tersebut dapat lebih awet.
18.12. Cat residu yang dipergunakan adalah residu kaleng, kecuali
dengan persetujuan Direksi Teknik, maka campuran aspal
masak dengan minyak tanah dapat dipergunakan.
18.13. Merk cat kayu yang dipergunakan adalah Glotex/Save ( warna
Coklat Tua ) sedangkan untuk listplank kayu menggunakan cat
Glotex warna Hijau Tua .
18.14. Untuk mengecat atap Sakura Roof digunakan Cat menie merk
Glotex warna Hijau Muda
21. DISIPLIN / 21.1. Selain Persyaratan Teknis yang tersebut diatas, Penyedia Jasa
LAIN-LAIN diwajibkan mengadakan pengurusan pengurusan yakni Ijin
Mendirikan Bangunan ( IMB) dan Administrasi Proyek
lainnya.
21.2. Sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan, penyedia Jasa wajib
meneliti semua bagian pekerjaan yang belum sempurna dan
harus memperbaikinya. Semua ruangan dan lantai selasar harus
dalam keadaan bersih dan sudah dipel bersih.
21.3. Meskipun telah ada Konsultan Pengawas dan Unsur Teknis
lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan Bestek dan
Gambar menjadi tanggungan Pelaksana, untuk itu Penyedia
Jasa harus menyelesiakan Pekerjaan dengan sebaik mungkin.
21.4. Selama Masa Pemeliharaan, Penyedia Jasa wajib merawat
mengamankan dan memperbaiki segala cacat yang timbul
sehingga sebelum penyerahan kedua dilaksanakan, pekerjaan
telah benar-benar sempurna.
21.5. Dari hasil Pelelangan yang berhasil menjadi pemenang maka
semua dokumen lelang yang dilampirkan dalam kontrak harus
diparaf oleh Panitia yang bersangkutan.
22. PENUTUP 22.1. Semua jenis pekerjaan yang nyata- nyata menjadi bagian dari
pekerjaan ini, meskipun tidak terurari dalam Rencana Kerja dan
Syarat ini, namun mempunyai hubungan dan kepentingan serta
berkaitan dengan pekerjaan tetap harus
pelaksanaan
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dan merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
ini.
22.2. Jika dianggap perlu Penyedia Jasa diwajibkan membuat
Gambar-gambar Revisi pada Gambar-gambar Bestek dan
Gambar Detail yang telah dilaksanakan (Ass Bulit Drawing),
gambar-gambar dalam rangkap 3 ( tiga ) diserahkan kepada
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen pada waktu Penyerahan
Pertama, dua rekaman gambar tersebut diserahkan kepada
Konsultan Perencana dan Pengawas pada waktu yang sama.
22.3. Semua hal yang belum tercantum dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat ini, akan ditambahkan dan ditentukan kemudian
dalam Rapat Penjelasan Aanwijzing dengan
Pekerjaan
dilengkapi dengan BA penjelasan yang telah disetujui dan
ditandatangani oleh Panitia dan Rekanan dan pada lembar yang
telah tertera tanda tangan harus diparaf dan oleh Panitia dari
Instansi Teknis.
Demikian Uraian mengenai Spesfikasi Teknis ini. Sekian terima kasih .
Kotamobagu, 9
September 2011