Anda di halaman 1dari 10

SPEKSIFIKASI TEKNIS

Program : Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun


Pekerjaan : Pembangunan Ruang Serbaguna SDN 1 Motoboi Kecil
Lokasi : Kota Kotamobagu
T.A : 2011

Spesifikasi teknis ini berisi tentang penjelasan dan ketentuan-ketentuan teknis atas
pekerjaan Konstruksi Pembangunan Ruang Serbaguna SDN 1 Motoboi Kecil.
Adapun Spesifikasi Teknis yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. TEMPAT 1.1. Pekerjaan : Pembangunan Ruang Serbaguna


PEKERJAAN SDN 1 Motoboi Kecil

1.2. Lokasi : Kota Kotamobagu

2. PENJELASAN 2.1. Pekerjaan yang dimaksud dalam Rencana Kerja dan syarat-
PEKERJAAN syarat ini adalah :
Program Wajib belajar Sembilan tahun

3. PERATURAN 3.1 Pekerjaan harus diselesaikan menurut dan sesuai dengan :


DAN SYARAT a. Peraturan dan syarat syarat yang tercantum dalam
SYARAT Rencana Kerja dan Syarat syarat ini.
PENYELENGGA b. Gambar gambar bestek, detail, dan konstruksi
RAAN c. Perubahan perubahan dan penambahan penambahan
PEKERJAAN yang tercantum dalam berita acara Aanwijzing.
d. Gambar gambar kerja yang dibuat Penyedia Jasa, pada
waktu pekerjaan berlangsung.

4. DASAR 4.1. Sebagai dasar untuk pengukuran tinggi lantai tinggi dasar 0.00
UKURAN M ( tinggi duga ) dipakai tinggi permukaan lantai yang akan
TINGGI DAN dilaksanakan. Selanjutnya titik ditentukan secara permanen, dan
UKURAN oleh Penyedia Jasa diberi tanda jelas dengan neot beton yang
UKURAN kokoh dan baru boleh dibongkar setelah pekerjaan selesai untuk
POKOK penyerahan pertama.
4.2. Ukuran ukuran pokok dan ukuran detail lainnya tertera pada
gambar bestek dan detail. Penyedia Jasa hendaknya meneliti
kembali ukuran ukuran tersebut. Jika ada perbedaan dan
ketidak cocokan, Penyedia Jasa melapor / memperbincangkan
dengan Direksi Teknik.
Penyedia Jasa harus memperhatikan hal hal sebagai berikut :
a. Ukuran yang tertera pada gambar konstruksi beton harus
disesuaikan dengan ukuran jadi.
b. Ukuran ukuran pada konstruksi kayu ( kosen, pintu dan
jendela ) adalah ukuran jadi setelah diserut.

5. PENGUKURAN 5.1. Penyedia Jasa wajib meneliti ukuran dilapangan dan


DAN PAPAN melaporkan segala sesuatu kepada Direksi Teknik.
PEMBANGUNAN 5.2. Pasangan patok patok untuk menentukan situasi harus
dilakukan bersama dan atas persetujuan Direksi teknik.
5.3. Segala pekerjaan pengukuran persiapan ( Uitzet ) adalah
tanggung jawab Penyedia Jasa.
5.4. Pengukuran pengukuran sudut siku, ketinggian ( Peil ) panjang
dan lebar harus menggunakan teropong Water Pass, Theodolit,
Prisma Penyiku dll. Pengukuran siku dengan benang secara
kecil saja dan tidak penting saja.
5.5. Ketidak cocokan yang mungkin ada mengenai lapangan antara
gambar dan kenyataan harus segera dilaporkan kepada Direksi
Teknik.
5.6. a. Papan Bowplank adalah termasuk pekerjaan Penyedia Jasa
dan harus dibuat dari kayu, bambu tidak diperkenankan
untuk di pergunakan.
b. Pekerjaan penggalian pondasi tidak boleh dimulai sebelum
papan Bowplank dipasang tinggi dasar ( 0.00 m), sumbu
sumbu dinding dan sumbusumbu kolom harus disetujui.

6. PEKERJAAN 6.1. Galian Tanah


TANAH a. Galian tanah dilaksanakan untuk :
a.1 Mendapatkan peil yang sesuai dengan peil
permukaan lantai yang tertera dalam
gambar
a.2
Konstruksi Pondasi Jalur
a.3
Pondasi Telapak
b. Jika terdapat tanah yang gembur pada dasar parit / galian
pondasi, harus digali dan ditimbun kembali dengan pasir
urug, disiram air dan dipadatkan.
c. Galian harus mencapai kedalaman seperti yang tercantum
dalam gambar Bestek dan cukup lebar untuk bekerja
dengan leluasa.
6.2. Urugan tanah harus dilaksanakan segera setelah urugan kembali
dari Parit / galian pondasi selesai dikerjakan agar cukup waktu
untuk dipadatkan.

7. URUGAN PASIR 7.1. Urugan pasir dilaksanakan untuk :


a. Mengurug kembali galian yang berada dibawah lantai dan
pasangan pondasi setebal 5 cm, disesuaikan dengan
gambar.
b. Tempat tempat lain yang dianggap perlu sebagai syarat
teknis yang baik dan sempurna ( Sesuai Gambar Bestek ).
7.2. Urugan pasir dilaksanakan lapis demi lapis setebal maksimum
10 cm dan tiap lapis harus ditumbuk serta diairi sampai padat
sebelum lapis berikutnya dipasang.

8. PEKERJAAN 8.1 a. Pekerjaan pondasi harus didasarkan pada pengukuran dan


PONDASI papan Bowplank yang teliti, sesuai dengan ukuran minimal
dalam gambar.
b. Perubahan pada konstruksi pondasi diperbolehkan setelah
mendapat persetujuan dari direksi teknik.
8.2 Pondasi pasangan batu kali :
a. Pondasi batu/kali gunung dengan campuran 1 Pc : 5 Ps.
b. pondasi setempat dengan campuran 1 PC : 5 PC
c. Sebelum diurug diperap dengan adukan 1 Pc : 5 Ps.
d. Batu kali yang dipakai adalah batu pecah/batu belah jenis
keras. Batu keropos, bulat, tipis/kecil tidak boleh dipakai.

9. PASANGAN 9.1 Yang harus dibuat dengan adukan kuat 1 Pc : 3 Ps adalah :


DALAM a Bagian bagian dinding tembok dimana menurut gambar
ADUKAN KUAT bestek dan gambar detail harus dibuat kedap air ( Water
Dict / Trasraam ) seperti plesteran sudut-sudut tembok.
b Bak Pemeriksaan saluran pembuangan
c Plesteran Lantai dan Saluran air hujan
d. Plesteran beton (Kolom, Balok, dan Sloof ).

10. PASANGAN 10.1. Semua dinding dibuat sebagai dinding tidak memikul beban
BATU BATA dari pasangan batu bata tebal batu, diperkuat dengan kolom
MERAH kolom, sloof, dan ring balok menurut petunjuk gambar bestek
dan detail.
10.2. Apabila tidak tercantum dalam gambar, maka untuk dinding
tembok batu setiap luas 12 M2 harus diperkuat dengan
kolom praktis dan ring balok beton bertulang.
10.3. Ukuran dan tulangan kolom praktis sesuai dengan gambar
bestek dan gambar detail.
10.4. Pemasangan batu bata dengan :
a. Adukan 1 Pc : 3 Ps dilaksanakan untuk pasangan disekitar
kosen dan yang ditentukan dalam gambar bestek dan
gambar detail.
b. Adukan 1 Pc : 5 Ps dilaksanakan untuk pasangan bukan
trasraam.
10.5. Sebelum dipasang, batu bata harus direndam lebih dahulu.
Dalam hari yang sama setelah pasangan batu bata selesai
dikerjakan, siar siar dikeruk sedalam 1 cm agar plesteran
dapat melekat dengan baik.
10.6. Apabila kurang dari 1 M dipasang Rollag tinggi 1 batu
(knop) dengan adukan 1Pc : 3 Ps dan Rollag harus dipasang
sekaligus selesai, agar benar-benar berfungsi sebagai balok
pemikul.
10.7. Penyedia jasa diwajibkan mengajukan contoh dahulu untuk
disetujui Direksi. Direksi teknik berhak menolak batu bata
tersebut bila tidak memenuhi syarat syarat seperti :
a. Pembakaran kurang matang / merata
b. Banyak mengandung retak retak atau keropos
c. Dan lain sebagainya.

11. PEKERJAAN 11.1 Persyaratan :


BETON a. Persyaratan utama dalam pekerjaan beton adalah bahwa
BERTULANG setelah semua pekerjaan pembesian dirakit dan siap untuk
DAN BETON dicoor, maka Penyedia Jasa terlebih dahulu harus menyurat
TIDAK kepada Pengguna Jasa / Direksi Teknik untuk dilakukan
BERTULANG pemeriksaan dalam hal kebenarannya dan kesesuaiannya
dengan gambar pelaksanaan dan untuk itu harus disertai
dengan Berita Acara.

c. Pekerjaan yang sudah diperiksa kebenarannya harus


mendapat persetujuan dari Direksi Teknis dan
diketahui oleh Direksi Pekerjaan, baru kemudian
pekerjaan pengecoran dapat dilaksanakan.
11.2 Lingkup pekerjaan :
Yang termasuk lingkup pekerjaan ini :
a. Pekerjaan beton bertulang terdiri dari kolom utama, sloof,
kolom praktis, ring balok, Plat Lantai.
b. Pekerjaan beton tak bertulang terdiri dari lantai rabat neut
beton dibawah kosen atau tempat lain atau sesuai dengan
gambar kerja.

11.3 Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Beton Bertulang :


a. Sebelum Pelaksanaan Pekerjaan ini dimulai pelaksana
wajib meneliti dimensi / ukuran.
b. Pelaksana pekerjaan ini berpedoman pada Beton Bertulang
Indonesia ( P B I ) N. I. 2.
c. Untuk konstruksi ini diisyaratkan memakai pasir campuran
pasir halus dan kasar, jadi tidak diperkenankan pasir halus.
Penggunaan Pasir harus mendapat persetujuan Direksi
Teknik dan Direksi Teknik berhak menolak/mengeluarkan
bahan pasir dilokasi pekerjaan setelah diperiksa tidak sesuai
dengan persyaratan Teknis.
d. Masa pengeringan beton minimal 21 hari, namun terhadap
bekisting penahan sisi vertikal dapat dilepas 3 hari sesudah
pengecoran atau menurut petunjuk Direksi Teknik.
e. Bahan bekisting harus cukup kuat terhadap cuaca. Sistim
pemasangan dibuat mudah lepas dan tidak mempengaruhi
konstruksi tersebut.
f. Pengecoran dapat dilaksanakan setelah pembesian diperiksa
dan disetujui oleh Direksi Teknik atau PTP.
g. Setelah pengecoran, beton harus selalu dibasahi dengan air
mimimal 2 X sehari, selama 7 hari kalender.
h. Kualifikasi bahan.
- Baik untuk beton bertulang maupun beton tak bertulang
agregat kerikil harus padat / tanpa rongga dan keras,
tidak berlumut / licin, tidak ringan, tidak berkarang /
bukan kerikil laut, dan bebas dari segala kotoran.
- Untuk konstruksi ini dipakai air yang bersih bebas dari
kotoran organik dan lumpur.
- Untuk konstruksi ini dipakai Semen yang mempunyai
sertifikat merek.

11.4 Pekerjaan Tidak Bertulang :


Untuk pekerjaan ini dengan menggunakan campuran 1 Pc:3 Ps:
5 Kr, dilakukan untuk :
- Lantai Ruangan
- Coor Beton Tumbuk dibuat setebal 7 cm
- Bagian yang tercantum dalam gambar kerja
- Beton tidak bertulang campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr. Dibuat
untuk neot kosen pintu setinggi 10 15 cm dengan besi
beton diameter 10 mm.

11.5 Pemeliharaan Pekerjaan Beton


a. Untuk menjamin umur dan kekuatan beton bertulang, maka
papan Bekisting pada balok dan plat lantai baru boleh
dilepas setelah beton berumur minimal 21 ( Dua Puluh
Satu ) hari.
b. Selama 14 ( empat belas ) hari setelah pengecoran
dilaksanakan, maka permukaan beton tersebut tetap harus
senantiasa dibasahi.
c. Perbaikan permukaan beton yang kasar dan berlubang
harus diperbaiki atau diplester dengan adukan 1 Pc : 2 Ps.
Dengan perhitungan tetap menggunakan analisa pekerjaan
beton dan tidak boleh menambah besaran / diameter diluar
ketentuan pada Gambar Kerja.
d. Jika terjadi kesalahan pekerjaan beton misalnya kelainan
karena terjadi penggeseran pada saat pengecoran sehingga
mengakibatkan hasilnya tidak sesuai gambar kerja maka
beton harus segera dibongkar pada saat masih dalam
keadaan basah atau belum kering dan kemudian harus dicor
kembali sesuai dengan ketentuan atau sesuai gambar kerja
dan segala kerugian yang terjadi akibat kesalahan ini
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

12. PEKERJAAN 12.1 Pada Pasangan Batu Bata, sebelum diplester bidang tembok
PLESTERAN / harus dibasahi sampai jenuh begitu selesai memasang batu bata,
PENGHALUS siar siar dikeruk kedalam 1 cm dengan tujuan agar supaya
BETON plesteran melekat dengan baik, dengan adukan 1 Pc : 5 Ps.
12.2 Dengan adukan 1 Pc : 3 Ps dilakukan semua plesteran dasar
sudut sudut tembok dan semua permukaan pasangan batu bata
dan batu kali yang terpendam didalam tanah harus diplester
kasar ( berapen ) dengan adukan yang sama dengan adukan
badannya. Selanjutnya tebal plesteran tembok diambil
maksimum 1,5 cm. Plesteran tembok boleh dilakukan apabila
selesai pemasangan pipa saluran air dan listrik. Pembobolan
plesteran untuk instalasi tersebut tidak diperkenankan. Setelah
pekerjaan pekerjaan selesai maka dilanjutkan dengan acian
dinding 1 : 8
12.3. Alat yang digunakan pada pekerjaan adalah Mistar Alumunium
( Jidar ) dan tidak dibenarkan menggunakan setrika kayu.

13. PEKERJAAN 13.1 Pekerjaan Lantai :


PASANGAN a. Pekerjaan lantai dibuat dengan 1 : 3 : 5 tebal 7 cm..
cor
LANTAI / Dilaksanakan pada semua ruangan dan teras ( sesuai
TEGEL dengan gambar bestek )
b. Pekerjaan pasangan tegel keramik ukuran 40 x 40 cm (
aster ) 1 Pc : 3 Ps dipasang pada lantai sesuai dengan
gambar bestek.
c. Pekerjaan pasangan tegel plint ukuran 10 x 40 Cm
13.2 Bahan Material :
a. Keramik yang digunakan produksi dalam negeri dari bahan
baku keramik tunggal atau campurannya yang dibakar
matang pada suhu tinggi dengan ketebalan 19 mm. Bahan
mempunyai permukaan keras ( tidak kurang dari 5 skala
mohr ) dengan sistem pembakaran single firing
berukuran (40 x 40) cm, (10 x 40) cm.
b. Permukaan keramik harus rata, tidak bergelombang atau
menggelembung, mempunyai ukuran sama rata satu sudut
siku yang tepat dan sesuai SII 022-81 dan mempunyai
corak/motif/warna dan kualitas setara dengan produksi
super Italia.

14. PEKERJAAN 14.1 Lingkup Pekerjaan.


KAYU Lingkup pekerjaan ini meliputi :
a. Pekerjaan konstruki atap yang terdiri dari kuda kuda,
gording, ikatan angin, balok pengaku, dan papan lisplank,
atau pekerjaan lainnya yang tertera dalam Gambar Kerja.
b. Pekerjaan langit-langit dan rangka penggantung lainnya
yang tertera dalam Gambar Kerja.
14.2 Persyaratan Jenis dan Ukuran.
a. Semua kayu yang terpakai harus kering, berumur cukup
tua, lurus dan tidak retak, tidak bengkok serta mempunyai
derajat kelembaban ukuran dari 15 % dan memenuhi
persyaratan yang tercantum dalam PPKI 1971-NI. 5.
b. Semua jenis kayu untuk setiap bagian pekerjaan terlebih
dahulu harus mendapat persetujuan dari direksi teknik.
c. Jenis kayu yang digunakan terdiri dari :
- Pekerjaan kozen : Ky.kls II Cempaka
- Pekerjaan kuda-kuda : Ky.kls II Cempaka
- Pekerjaan gording : Ky.kls II Cempaka
- Balok angin : Ky.kls II Cempaka
- Pekerjaan listplank : Ky.kls II Cempaka
- Pekerjaan rangka : Ky.kls III
plafond : ky. Meranti uk.3 cm
- Profil List plafond : Ky.kls II Cempaka
- Jalusi : Ky.kls II Cempaka
- Daun jendela : Ky.kls II Cempaka
- Daun pintu : Ky.kls II Cempaka
- Kozen pintu / jendela
d. Ukuran kayu yang dipergunakan
- Pekerjaan kozen : 5 x 15 cm
- Pekerjaan kuda-kuda : 7,5 x 11,5 cm
- Pekerjaan balok jepit : 4,5 x 9,5 cm
- Pekerjaan balok angin : 4,5 x 9,5 cm
- Pekerjaan gording : 4,5 x 9,5 cm
- Pekerjaan listplank : 2,5 x 29 cm
- Pekerjaan rangka pintu : 3,5 x 12 cm
- Pekerjaan rangka : 3,5 x 9 cm
jendela : 2 x 13,5 cm
- Pekerjaan papan jalusi : 4,5 x 6,5 cm
- Pekerjaan rangka
plafond
- Pekerjaan balok penggantung : 4,5 x 6,5 cm
Semua ukuran kayu tercantum diatas adalah ukuran jadi
terpasang.

14.3. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Pekerjaan Kozen
- Semua pekerjaan kozen harus dilaksanakan sesuai
Gambar Kerja dan Detail.
- Penyambungan hubungan kozennya boleh dilaksanakan
dengan cara memasang pasak kayu dan tidak
diperkenankan menggunakan paku.
- Sebelum dilaksanakan pemotongan kayu, Penyedia Jasa
terlebih dahulu meneliti kebenaran ukuran dan bilamana
keraguan-keraguan dalam menentukan ukuran maka
harus dikonsultasi dahulu dengan Direksi Teknik.
- Untuk memperkuat hubungan kozen dengan bidang
pasangan, maka dalam tiap kozen dalam hubungan
dengan tembok/kolom beton diperkuat dengan anker
diameter 8 mm atau 12 mm yang dibengkokan yakni 3
buah untuk setiap pintu dan jendela/bouvenlight.
- Kozen-kozen yang akan dipasang harus betul-betul siku
dan waterpas dan setelah dipasang dan distel dengan
benar dan harus disetujui Direksi Teknik.
- Kozen-kozen yang sudut-sudutnya harus di Rother/profil
secara keseluruhan karena ini bagian dari estetika.
b. Pekerjaan Kap/Kuda-Kuda/Listplank
- Sebelum melaksankan pemotongan kayu, maka Penyedia
Jasa terlebih dahulu mengadakan penelitian mengenai
ukuran untuk setiap masing masing fungsi.
- Pekerjaan kap/kuda-kuda harus mengikuti Gambar dan
Detail yang tercantum dalam Bestek. Pemasangan kuda-
kuda kecuali ditentukan oleh Konsultan Pengawas harus
mengikuti peraturan yang berlaku yaitu setelah 28 (dua
puluh delapan) hari setelah pengecoran ring balok.
- Kuda-kuda hanya dapat dipasang mati setelah sebagian
besar struktur kuda-kuda terpasang dan ketepatan garis
vertikal dan horisontal telah disetujui oleh Direksi
Teknis.
- Kuda-kuda dipasang harus dilengkapi dengan pembautan,
besi plat, besi beugel dan lain-lain sesuai dengan jumlah
dan kondisi dalam Gambar Kerja.
- Baut-baut yang terpasang harus kualitas fabrikan dari
jenis besi kualitas tinggi yang drat/ulirnya tidak mudah
rusak, disamping itu diperlukan pemasangan cincin baja
tegangan tinggi untuk baut.
- Pasangan gording harus rata dan benar sehingga dijamin
bahwa kedudukan penutup atap mempunyai landasan
yang bagus.
- Penyambungan kayu gording harus tepat diatas tumpukan
kuda-kudadan tidak diperkenankan menyambung
gording pada bagian tengah antara kuda-kuda.
- Pekerjaan listplank dipasang ganda/bersusun sesuai
dengan gambar kerja.
- Penyambungan listplank secara horisontal harus benar-
benar rapat dan tidak dibenarkan memasang papan yang
pecah atau mempunyai permukaan yang melengkung.

c. Pekerjaan Rangka Plafond Dan Plafond


- Pemasangan rangka plafond disesuaikan dengan Gambar
Kerja, yaitu dipasang balok rangka uk. 60 x 120 cm.
- Semua rangka plafond menggantung pada balok induk
yang dipasang pada sisi tembok dan diatas balok kuda-
kuda atau sesuai Gambar Kerja, sehingga rangka plafond
benar-benar kaku.
-Jenis Plafond yang digunakan adalah Plafond dengan bahan
Gypsum Board dengan Tebal 9 mm, dan untuk List Profil
menggunakan Profil List Gypsum 12 Cm.

d. Pekerjaan Pintu, Daun Jendela


- Rangka pintu dan jendela harus benar-benar siku, lurus,
kokoh dan rata agar dapat dengan mudah dibuka dan
ditutup.
- Semua pintu dibuat dengan model panel ukuran harus
disesuaikan dengan Gambar Kerja.
- panel pintu dan jendela harus
Penyambungan
menggunakan pasak dan lem kayu.
- Pekerjaan yang tidak rapi, kasar bengkok tidak di
Rother/Profil serta tidak menggunakan bahan yang telah
. ditentukan, harus dibongkar dan diganti dengan atas
biaya Pengguna Jasa.

15. PEKERJAAN 15.1. Bahan penutup atap dipakai Sakura Roof produksi dalam negeri
PENUTUP ATAP kualitas baik dengan memenuhi persyaratan PUBB 1971
15.2. Untuk seluruh bagian penutup atap ini harus berasal dari satu
pabrik sehingga keseragaman dan kekuatan serta mutu dari
bahan tersebut dapat dijamin.
15.3. Pemasangan atap ini harus mengikuti kemiringan dan kerataan
rangka atap yaitu 30 derajat sesuai dengan Gambar Kerja.
15.4. Apabila terdapat bagian yang tidak rata dari pemasangan
gording dan rangka atap, maka penutup atap tersebut belum
diperkenankan untuk dipasang.
15.5. Penyelesaian bubungan / nok seng, dari bahan yang sejenis
dengan penyelesaian pemasangan yang rata.
15.6. Pemasangan nok yang tidak rata atau berombak harus
dibongkar dan diperbaiki atas biaya Penyedia Jasa.

16. PEKERJAAN 16.1. Tiap daun pintu dipasang 3 buah engsel ring nylon sejenis
PENGGANTUNG ARCH, ukuran (4)
& PENGUNCI 16.2. Tutup pintu bagian dalam dipasang 3 buah engsel nylon sejenis
ARCH, ukuran (4)
16.3. Tiap daun jendela/ventilasi membuka keluar dipasang 2 buah
engsel ring nylon sejenis ARCH, ukuran (3)
16.4. Untuk pintu dipasang kunci tanam 3 slaag dan 2 slaag merk
Union.
16.5. Setiap bingkai jendela dan ventilasi dilengkapi dengan 1 buah
grendel, 2 buah kait angin dan 1 buah tarikan.
16.6. Cara Pemasangan :
a. Cara pemasangan harus rapi, kuat dan tidak macet dan
mudah dipergunakan, pintu dapat ditutup rapat.
b. Pemasangan semua alat penggantung dan kunci benar-
benar kokoh dan semua acsessories yang terdapat dalam
perangkat alat penggantung tersebut harus dipasang.
c. Pemasangan yang tidak baik, goyah atau mudah lepas harus
dibongkar dan diperbaiki atas biaya Penyedia Jasa.

17. PEKERJAAN 17.1. Kaca-kaca yang dipasang baik untuk pemasangan jendela kaca,
KACA ventilasi kaca dan pintu dari kaca bening sedangkan ukuran
ketebalan mengikuti Gambar Kerja yaitu 5 mm.
17.2. Pemasangan kaca bagian dalam alur dioleskan plamur kayu
pemasangan kaca harus rata dan tidak rapat mengingat
kemungkinan menggelembung / mengembang dan menyusut
akibat perubahan temperatur.

18. PEKERJAAN 18.1. Semua kayu yang menempel dibeton atau pasangan harus di
TEAK OIL / CAT menie terlebih dahulu sebelum dipasang.
18.2. Semua kayu yang dikerjakan diluar lokasi pekerjaan tidak boleh
didumpul dan diampelas serta dimenie untuk dilihat
kesempurnaan kayu yang digunakan sehingga dapat ditentukan
diterima atau tidak oleh Konsultan Pengawas / Direksi Teknik.
18.3. Semua bidang kayu yang nampak, sebelum dilakukan dicat
mengkilap harus terlebih dahulu didumpul diampelas hingga
mempunyai permukaan halus.
18.4. Semua permukaan pintu panel harus dicat berulang-ulang
sampai halus minimal 3 (tiga) kali pengecatan dengan cat
Glotex coklat tua.
18.5. Permukaan kayu yang sudah halus menurut pendapat Direksi
Teknik, baru dapat dicat dasar dengan minimal pengecatan dua
kali.
18.6. Bidang kayu yang sudah dicat dasar dicat kilap sebanyak 3 kali,
sehingga mendapat permukaan cat yang mengkilap dan rata.
18.7. Cat kilap untuk bidang kayu yang nampak harus dari pabrik
yang sama dengan warna akan ditentukan kemudian.
18.8. Untuk bidang tembok, sebelum dicat terlebih dahulu harus diaci
dan diplamur.
18.9. Pengecatan tembok atau dinding yang telah diaci dan diplamur,
bilamana dianggap oleh Direksi Teknik masih belum
mendapatkan permukaan yang rata, Penyedia Jasa harus
mengadakan plamur ulang pada bagian yang belum rata
kemudian diampelas kembali baru pengecatan dapat diteruskan.
18.10. Pengecatan plafond dan tembok menggunakan cat metrolite
warna putih no. 01.
18.11. Semua bidang kayu kap, kuda-kuda, gording, kayu skor dan
balok angin harus diresidu agar kayu tersebut dapat lebih awet.
18.12. Cat residu yang dipergunakan adalah residu kaleng, kecuali
dengan persetujuan Direksi Teknik, maka campuran aspal
masak dengan minyak tanah dapat dipergunakan.
18.13. Merk cat kayu yang dipergunakan adalah Glotex/Save ( warna
Coklat Tua ) sedangkan untuk listplank kayu menggunakan cat
Glotex warna Hijau Tua .
18.14. Untuk mengecat atap Sakura Roof digunakan Cat menie merk
Glotex warna Hijau Muda

19. PEKERJAAN 19.1. Lingkup Pekerjaan


INSTALASI Seperti dalam Gambar Rencana, Pekerjaan Instalasi Listrik
LISTRIK meliputi penyediaan dan pemasangan semua bahan yang
diperlukan dalam pekerjaan ini. Adapun lingkup pekerjaan
adalah :
a. Pembuatan Shop Drawing, sebelum melaksanakan
pekerjaan.
b. Instalasi penerangan, stop kontak termasuk Fixture.
c. Uji coba berfungsinya aliran listrik setelah pemasangan
instalasi.
d. Panel penerangan dan panel dan induk
distribusi
instalasinya.
e. Pemasangan Miniatur Circuit Breaker pada
( MCB )
bangunan.
f. Pertanahan / Grounding / Arde
g. Pengujian dan percobaan.
h. Pembuatan As Build Drawing dan segala pekerjaan yang
termasuk didalamnya.
19.2. Ketentuan Pekerajaan.
a. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh instalator yang sudah
mempunyai izin dari PLN setempat.
b. Semua pemasangan Instalasi Listrik dipasang dengan siap
menyala.
c. harus memperhatikan sisi keamanan dan kehandalan
instalasi sesuai dengan Peraturan Undang-Undang Instalasi
Listrik (PUIL) yang berlaku.
19.3. Material dan Pemasangan
a. Kualitas Peralatan
Semua peralatan yang dipergunakan harus dalam keadaan
baru dan termasuk dalam Standar Industri Internasional
(SII) dan disetujui oleh Pemberi Tugas dan Instalasi Teknis.
b. Kabel Instalasi Listrik.
- Kabel instalasi penerangan dengan stop kontak dipakai
jenis NYA, NYM, NYY dengan diameter 2,5 mm dan 1,5
mm.
- Penyambungan kabel harus menggunakan terminal box
dan harus memasang inbow.
- Untuk pemasangan instalasi yang tertanam pada tembok,
harus dilengkapi dengan conduit, pipa PVC 3/8 atau
sesuai dengan keperluan.
- Pasak hubungan antara aliran listrik tiap bangunan
melalui MCB yang terpasang pada setiap bangunan.
c. Saklar dan Stop Kontak.
- Pemasangan saklar dan stop kontak harus dilengkapi
dengan inbow dan mempunyai kapasitas minimum 10
ampere.
- Ketinggian pemasangan Stop Kontak adalah 150 cm
diatas permukaan lantai ( sesuai PUIL ).
- Merk Stop Kontak atau saklar harus yang berkualitas atau
setara Broco.
d. Lighting Fixture
- TL ( Fluorrescent Tubes ) Ballast dan Strater buatan
Philips 20 Watt.
- Warna TL adalah 33 ( White ) atau 54 ( Day-light ).
- Capasitor Colder ( Fitting ) buatan Philips atau Nasional.
- Lampu Pijar setara Philips 25 Watt.
e. Pengaman / Pemutus Group
- Pengaman Group adalah sekring otomatis, semua
pengaman aliran/saluran daya pada lampu lampu dan
stop kontak lewat panel kontrol MCB pada tiap tiap
bangunan.
- Isolator untuk kabel dipasang diatas plafond, yang terbuat
dari keramik.
- Instalasi group harus dilengkapi dengan arde /
pertanahan.
20. PEKERJAAN 20.1 Lingkup Pekerjaan
SANITASI, Seperti dalam Gambar Rencana, Pekerjaan Instalasi dan
SALURAN AIR Sanitasi Air meliputi penyediaan dan pemasangan semua bahan
yang diperlukan dalam pekerjaan ini meliputi :
Air hujan dibuang langsung ke saluran pembuangan air hujan
keliling bangunan ( disesuaikan dengan gambar ).

21. DISIPLIN / 21.1. Selain Persyaratan Teknis yang tersebut diatas, Penyedia Jasa
LAIN-LAIN diwajibkan mengadakan pengurusan pengurusan yakni Ijin
Mendirikan Bangunan ( IMB) dan Administrasi Proyek
lainnya.
21.2. Sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan, penyedia Jasa wajib
meneliti semua bagian pekerjaan yang belum sempurna dan
harus memperbaikinya. Semua ruangan dan lantai selasar harus
dalam keadaan bersih dan sudah dipel bersih.
21.3. Meskipun telah ada Konsultan Pengawas dan Unsur Teknis
lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan Bestek dan
Gambar menjadi tanggungan Pelaksana, untuk itu Penyedia
Jasa harus menyelesiakan Pekerjaan dengan sebaik mungkin.
21.4. Selama Masa Pemeliharaan, Penyedia Jasa wajib merawat
mengamankan dan memperbaiki segala cacat yang timbul
sehingga sebelum penyerahan kedua dilaksanakan, pekerjaan
telah benar-benar sempurna.
21.5. Dari hasil Pelelangan yang berhasil menjadi pemenang maka
semua dokumen lelang yang dilampirkan dalam kontrak harus
diparaf oleh Panitia yang bersangkutan.

22. PENUTUP 22.1. Semua jenis pekerjaan yang nyata- nyata menjadi bagian dari
pekerjaan ini, meskipun tidak terurari dalam Rencana Kerja dan
Syarat ini, namun mempunyai hubungan dan kepentingan serta
berkaitan dengan pekerjaan tetap harus
pelaksanaan
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dan merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
ini.
22.2. Jika dianggap perlu Penyedia Jasa diwajibkan membuat
Gambar-gambar Revisi pada Gambar-gambar Bestek dan
Gambar Detail yang telah dilaksanakan (Ass Bulit Drawing),
gambar-gambar dalam rangkap 3 ( tiga ) diserahkan kepada
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen pada waktu Penyerahan
Pertama, dua rekaman gambar tersebut diserahkan kepada
Konsultan Perencana dan Pengawas pada waktu yang sama.
22.3. Semua hal yang belum tercantum dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat ini, akan ditambahkan dan ditentukan kemudian
dalam Rapat Penjelasan Aanwijzing dengan
Pekerjaan
dilengkapi dengan BA penjelasan yang telah disetujui dan
ditandatangani oleh Panitia dan Rekanan dan pada lembar yang
telah tertera tanda tangan harus diparaf dan oleh Panitia dari
Instansi Teknis.
Demikian Uraian mengenai Spesfikasi Teknis ini. Sekian terima kasih .

Kotamobagu, 9
September 2011

Mengetahui : Dibuat oleh :

CV. CARTES UTAMA

SAMUEL E PORUNG CLAUDIA F GIROTH


Direktur Pimtek

Anda mungkin juga menyukai