Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
Pembelajaran pada dasarnya membahas pertanyan apa, siapa, mengapa, bagaimana
dan seberapa baik tentang pembelajaran. Pertanyaan apa berkitan dengan materi
pelajaran, pertanyaan siapa berkaitan dengan guru dan siswa sebagai subjek dari proses
pemebelajaran. pertanyaan mengapa berkaitan dengan penyebab atau alasan
dilakukannya prorses pembelajaran. Pertanyaan bagaimana berkaitan dengan proses
pembelajran yang lebih baik. Pertanyaan seberapa baik berkaitan dengan penilaian
proses pembelajaran yaitu sejauh mana siswa belajar dan guru mengajar. Kegiatan ini
meliputi teknik penilaian untuk menilai kompetensi siswa, seberapa jauh guru
merencanakan dan mengimplementasikan proses pembelajaran di kelas dan mendapatkan
umpan balik yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.
Upaya meningkatkan keberhasilan pembelajaran, merupakan tantangan yang selalu
dihadapi setiap orang yang berkecimpung di dunia pendidikan dan yang berprofesi di
keguruan. Upaya untuk lebih baik meningkatkan keberhasilan belajar siswa diantara
dapat dilakukan dengan memperbaiki proses pembelajaran. Dalam proses perbaikan
pembelajaran ini peran guru sangat penting, yaitu menetapkan model pembelajaran yang
tepat. Oleh karena itu sasaran proses pembelajaran adalah siswa belajar, amak dalam
menetapkan metode pembelajaran, focus dan perhatian guru adalah upaya membelajarkan
siswa. Mengajar harus dilakukan dengan model pembelajaran yang efektif agar di peroleh
hasil yang lebih baik.Sehingga di perlukan kemampuan mengajar yang baik harus di
dukung dengan menguasai model pembelajaran, selain itu juga di perlukan sikap mental
untuk mau memperbaiki atau meningkatkan kemampuan mengajar.
Model mengajar guru memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan mutu
kualtitas pendidikan.Demikian halnya dengan pendidikan jasmani, model mengajar juga
memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran serta mencapai
tujuan pendidikan jasmani.Salah satu bentuk model pendidikan jasmani yang
dikemukakan Metzeler adalah Instructional personal system. Pada model ini guru
memberikan instruksi-instruksi kepada individu-individu untuk melakukan tugas belajar.
Dalam pembahasan ini penulis mencoba memaparkan mengenai sistem instruksional
penjas yang dikemukakan dalam buku Metzeler.
1
BAB II
PEMBAHASAN
PERSONAL SYSTEM INSTRUCTIONAL (PSI)
(SISTEM INSTRUKSI PERSONAL)

A. Siswa Dapat Belajar Cepat Atau Lambat Sesuai Kemampuannya


Salah satu hal yang diharapkan dari hasil pengajaran pendidikan jasmani adalah
bagaimana menyediakan instruksi bagi setiap siswa dalam suatu kelas. Kelas yang besar,
waktu yang terbatas, sarana dan prasarana yang minim dan beragamnya kemampuan
setiap siswa membuat guru harus membuat perencanaan dan mengimplementasikan
program pembelajaran bagi setiap individu bagi siswa. Beberapa model lebih berhasil
dari pada model yang lain, tetapi hanya satu model yang memulai dan diproses dari
informasi bahwa sebenarnya instruksi individual tidak memungkinkan tetapi harus dapat
dicapai. Model tersebut disebut Personalized System for Instruction atau PSI. Model
ini juga disebut Keller Plan yang dikembangkan oleh Fred Keller.
PSI telah dikembangkan oleh Keller dan siswa lulusan Universitas Sao Paulo,
Brazil pada sekitar 1960-an dan diperbaiki beberapa tahun kemudian di Universitas
Negeri Arizona (Keller dan Sherman, 1974). Keller telah melakukan penelitian
tradisional untuk meneliti dan menganalisis tingkah laku. Penelitiannya fokus pada
observasi dan pengajaran dengan beberapa treatment untuk satu subjek, sehingga dia
membuat model yang menyediakan instruksi bagi setiap siswa. Pendidikan dunia telah
merilis PSI dalam artikelnya dengan judul, Selamat tinggal, guru! (Keller,1968).
Sekarang guru harus mempunyai peran dalam proses instruksi dan memberikan
pemahaman bahwa siswa dapat belajar lebih dengan keterlibatan guru secara langsung
dalam transfer isi dari pembelajaran.
Permasalahan yang paling besar dari model yang dibuat Keller adalah bagaimana
mengatur waktu untuk melaksanakannya. PSI merupakan satu-satunya model yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar tanpa batas waktu dan tidak dibatasi
oleh periode kelas dan peraturan akademik sekolah. Dia memodifikasi secara radikal
beberapa tuntutan pembelajaran dalam PSI. Dia tidak memaksakan guru untuk
memberikan instruksi individual untuk semua siswa tetapi hanya untuk beberapa siswa
2
yang mempunyai waktu yang tidak terbatas dalam suatu rentang waktu yang
diharapkan. Menurut sejarah kekuatan penelitian efektifitas PSI dalam setiap subjek dan
berbagai tingkatan umur guru. (Lowry dan Thornburg (1988) yang dipublikasikan dalam
kesimpulan penelitian termasuk 1500 referensi dari 1968 sampai 1988.

B. Tinjauan
PSI merupakan desain yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan
potensi dirinya melalui tugas gerak. Tugas pembelajaran diperoleh dari tugas analisis
untuk setiap keterampilan dan wilayah pengetahuan untuk mendukungnya, menetukan isi
dari bahan ajar yang akan disampaikan. Setiap modul tugas pembelajaran harus berisi
informasi dalam suatu format yang berupa persiapan, struktur tugas, analisis kesalahan,
dan kriteria penampilan yang dituangkan dalam bentuk tertulis. Intinya guru memberikan
informasi kepada siswa tidak melalui vidio. Hal ini mengandung arti bahwa guru harus
meluangkan waktu untuk hadir dalam kelas dan terlibat secara langsung dengan
siswa.Setelah siswa menyelesaikan tugas pembelajaran lalu masukan ke dalam criteria
penampilan yang diharapkan dan jika memenuhi maka berikan tugas berikutnya.
Kemajuan siswa dapat terlihat jika siswa tersebut mampu menyelesaikan tugas
sebelumnya. Guru hanya perlu menyadari tugas mana yang telah diselesaikan dan
menyediakan peralatan untuk melakukan tugas berikutnya. Fungsi dari persiapan seperti
itu merupakan bagian dari manajemen kelas, tugas pembelajaran, dan evaluasi yang dapat
diperoleh dari buku kerja dan media pembelajaran (typically videotapes).

C. Fondasi PSI Untuk Pendidikan Jasmani


Teori dan Rasional
Ide pertama dalam mengembangkan PSI adalah dengan melakukan analisis
tingkah laku. Cabang ilmu psikologi mengungkapkan bahwa pengajaran manusia
dihasilkan dari adanya interaksi antara orang dengan lingkungannya. Konsekuensi dari
perilaku tertentu, disebut penguatan, penambahan kemungkinan perilaku yang diulangi
lagi. Konsekuensi lain, disebut hukuman, penurunan perilaku yang telah dilakukan. Ilmu
pengetahuan mengenai tingkah laku manusia didasari oleh interaksi antara manusia
dengan lingkungannya. B. F. Skinner telah menggunakan berbagai teori psikologi dalam
desain model pembelajaran dengan sekolah sebagai subjek. Bentuknya berupa Mesin
3
Pengajaran yang menghasilkan penguatan positive kepada siswa yang membuat jawaban
benar dengan menekan tombol, menyentuh layar atau dengan menarik tuas. Dasar dari
desain ini adalah untuk memudahkan guru menentukan pertanyaan dan jawaban yang
benar, tetapi harus terlebih dahulu memasukan data isi presentasi, umpan balik dan
penguatan kepada mesin sebelum digunakan.
Keller dan Sherman (1974) mengakui bahwa PSI merupakan dasar dari empat fitur
yang menyediakan jadwal penguatan bagai siswa yang tidak dimiliki oleh model lain:
1. Kemampuan untuk merancang materi pengajaran yang kreatif dan menarik
2. Biasanya, kemajuan kearah hasil pembelajaran
3. Umpan balik pengajaran dapat segera diketahui.
4. Perhatian setiap individu dari instruktur.

D. Asumsi Mengenai Pengajaran Dan Belajar


Asumsi mengenai pengajaran
1. Banyak fungsi pengajaran, khususnya tugas presentasi dan struktur tugas, dapat
dibuat melakui printer, visual, dan media audio (tetapi bukan guru)
2. Guru mempunyai peran utama untuk berinteraksi dengan siswa untuk belajar dan
memberi motivasi. Tidak untuk mengatur kelas. Manajemen kelas dapat
dikomunikasikan kepada siswa melalui tulisan dan dilakukan siswa dengan
sedikit peran dari guru.
3. Partisipasi siswa dan belajar lebih efektif dari pada peran yang besar dari guru.
4. Keputusan perencanaan dibuat dari data hasil belajar siswa.
5. Hal tersebut tidak cuma diinginkan tetapi memungkinkan untuk membuat desain
yang berisi instruksi bagi setiap individu.
Asumsi mengenai belajar
1. Siswa dapat belajar dengan sedikit peran dari guru.
2. Materi belajar siswa disesuaikan denga kemamnpuannya
3. Siswa memiliki sikap yang berbeda terhadap isi materi pengajaran
4. Jika diberikan waktu yang cukup dan untuk mencoba maka siswa akan
memperoleh hasil yang diharapkan.
5. Siswa akan lebih termotivasi dan bertanggung jawab dalam belajar mandiri.

4
Tema pokok untuk PSI : Kemajuan siswa dapat dengan cepat sesuai dengan
kemampuannya atau bias lambat sesuai dengan yang mereka butuhkan.
Desain dasar dari PSI adalah menyediakan bagi setiap siswa seperangkat instruksi
mengenai materi termasuk manajemen kelas, tugas presentasi, struktur tugas aktivitas
belajar dengan kriteria penampilan dan analisis kesalahan dan umpan balik. Siswa
kemudian melakukan tugas berdasarkan urutan aktivitas belajar, menyelesaikan tugas
sampai selesai kemudian berlanjut ke tugas berikutnya. Siswa diberi kesempatan untuk
mengembangkan dirinya sesuai dengan sikapnya terhadap isi dari pelajaran. Siswa
dengan kemampuan tinggi, berpengalaman, dan memiliki sikap yang lebih baik dapat
berkembang lebih cepat melalui isi pelajaran. Dan sebaliknya siswa dengan keterampilan
rendah, tidak berpengalaman, dan sikap yang kurang akan berkembag lebih lambat dan
dapat waktu tambahan sampai mereka dapat menyelesaikan seluruh aktivitas. Oleh
karena itu tema untuk PSI adalah siswa dapat berkembag lebih cepat jika mereka mampu
dan dapat berkembang lebih lambat sesuai dengan yang mereka butuhkan. (metzler dan
sebolt,1994)

E. Belajar Wilayah Prioritas Dan Interaksi


PSI merupakan model yang menitikberatkan pada penguasaan dan perolehan
siswa. Yang dimaksud dengan penguasaan adalah bahwa siswa harus menguasai terlebih
dahulu tugas yang diberikan kaemudian diberikan tugas berikutnya. Perolehan
mengandung maksud bahwa fokus outcome yang diharapkan melalui penampilannya,
salah satu dari kognitif atau psikomotor. Oleh karena itu prioritas pokok belajar dari PSI
adalah :
Prioritas Pertama : Psikomotor
Prioritas Kedua : Kognitif
Prioritas Ketiga : Afektif
Domain interaksi untuk PSI dapat dilakukan dengan berbagai cara. Siswa harus
menggunakan kemampuan kognitifnya untuk memahami tugas presentasi dan struktur
tugas yang berupa tulisan dan media visual. Mereka juga harus menggunakan
kemampuannya untuk merancang strategi penyelesaikan tugas. Bagaimanapun,
pengajaran terjadi melalui penampilan domain psikomotor. Yang mana criteria
5
penampilan telah ditentukan. Beberapa tugas ajar merupakan desain untuk domain
kognitif seperti pemahaman kuis, test strategi, tetapi yang paling banyak adalah criteria
penampilan untuk dalam bentuk tertulis untuk domain psikomotor. Dalam domain
interaksi bukan berarti menghiraukan aspek afektif, tetapi hal tersebut tidak dilakukan
secara langsung. Siswa yang merasa mampu akan senang dan merasa kuat bahwa dia bias
berpindah ke tugas berikutnya. Pemindahan ini merupakan level tinggi dari kemandirian
dan konsep diri siswa antar outcome dalam domain afektif.

F. Validasi
Validasi penelitian. PSI telah diterima secara luas dan sangat konsisten
berdasarkan penelitian sebagai instruksi model yang efektif. Sepuluh tahun yang lalu
Lowry dan Thornburg (1988) melalui 1500 artikel penelitian yang menggambarkan
bagaimana mengimplementasikan PSI dan bagaimana efektifnya model ini untuk
diterapkan dalam berbagai bidang seperti : Ilmu bumi, matematika, menulis, fisika,
kimia, kesehatan, psykologi dan masih banyak lagi.Sebagian besar penelitian dilakukan
di sekolah menengah. Beberapa penelitian dilakukan untuk mengukur efektivitas
penggunaan PSI dalam pendidikan jasmani.
Validitas pengetahuan keterampilan. Fakta bahwa PSI telah digunakan hampir di
setiap isi materi dan digeneralisasi sejumlah literatur tentang bagaimana
mengimplementasikan sebagai suatu fakta dari validitas pengetahuan keterampilan. Jika
hal tersebut tidak efektif dan jika tidak bisa diadaptasi terhadap isi materi maka hal
tersebut tidak dapat diterima sebagai sutu literatur dalam pendidikan.
Validitas Intuisi. Pada saat memulai bab ini, saya sepakat bahwa instruksi individu dapat
dijadikan alat oleh guru untuk mencapai tujuan dari pendidikan jasmani. Seluruh guru
mengetahui bahwa beberapa murid dapat belajar lebih cepat dari pada yang lainnya,
siswa yang terlibat dalam pendidikan jasmani memiliki berbagai variasi kemampuan. Hal
tersebut merupakan fakta intuisi bahwa system instruksi buat individu merupakan model
yang efektif untuk mengajarkan pendidikan jasmani dalam bebagai seting. Selanjutnya,
PSI menekankan pada perolehan belajar dasar pada ranah psikomotor secara dominan
dalam suatu unit pembelajaran.

6
G. Ciri Pengajaran Dan Belajar
1. Seleksi materi. Guru harus mengontrol isi dari materi dan urutannya dalam PSI.
Guru memutuskan apa yang ada dalam suatu unit, urutan tugas belajar ditata
dengan rapi dan kriteria penampilan yang digunakan untuk menilai setiap tugas.
Siswa menerima daftar isi materi secara sederhana dari guru.
2. Kontrol manajerial. Guru menentukan rencara manajerial, kebijakan kelas, dan
prosedur khusus dalam model PSI. Bagaimanpun, apa yang telah ditentukan,
siswa mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mengimplementasikan
manajemen kelas dalam setiap tugas.
3. Presentasi tugas. Presentasi tugas dapat disampaikan kepada siswa melalui
tulisan atau video. Hal tersebut berisi prosedur atau intruksi bagi siswa bagaimana
cara melaksanakan tugasnya, bagaimana membetulkan kesalahan. Hal ini
memungkinkan siswa untuk belajar mandiri dan memantau perkembangannya.
4. Pola keterikatan. Siswa berlatih mandiri selama mungkin dalam PSI.
Kebanyakan tugas belajar didesain untuk latihan individu; beberapa tugas
bersama siswa lain atau dalam kelompok kecil.
5. Instruksi Interaksi. Karena dalam PSI guru bertangungjawab dalam manajerial
kelas, yang memungkinkan siswa dengan instruksi interaksi level tinggi,
khususnya mengenai isi.
6. Loncatan. Siswa membuat pilihannya sendiri mengenai kapan memulai dan
menghentikan latihan, berapa kali percobaan akan dilakukan dan waktu antara
percobaan.
7. Tugas Progresiv. Siswa juga mengontrol seberapa cepat kemampuannya untuk
menyelesaikan tugas dan untuk berpindah ke tugas selanjutnya. Mereka bisa lebih
cepat jika mereka bisa dan dapat lebih lambat jika belum mampu.
Salah satu hal yang diharapkan dari hasil pengajaran pendidikan jasmani adalah
bagaimana menyediakan instruksi bagi setiap siswa dalam suatu kelas. Kelas yang besar,
waktu yang terbatas, sarana dan prasarana yang minim dan beragamnya kemampuan
setiap siswa membuat guru harus membuat perencanaan dan mengimplementasikan
program pembelajaran bagi setiap individu bagi siswa. Dari perspektif lain, hal tersebut
seharusnya menjadi catatan bahwa instruksi yang strategis dan model pembelajarannya
7
merupakan desain yang tidak simpel untuk instruksi individual dan pendidikan jasmani.
Beberapa model lebih berhasil dari pada model yang lain, tetapi hanya satu model yang
memulai dan diproses dari informasi bahwa sebenarnya instruksi individual tidak
memungkinkan tetapi harus dapat dicapai. Model tersebut disebut Personalized System
for Instruction atau PSI. Model ini juga disebut Keller Plan yang dikembangkan oleh
Fred Keller.
H. Presentasi Tugas dan Struktur Tugas
Fitur yang paling penting dari PSI adalah bahwa membiarkan para siswa untuk
sebagian besar tidak terikat pada guru di dalam manajemen kelas dan kemajuan melalui
aktivitas pelajaran. Gagasan itu bukanlah untuk memiliki guru menyelesaikan banyak
tugas yang rutin di dalam kelas bahwa menyingkirkan dari waktu dengan para siswa atau
mengurangi perikatan siswa yang aktif. Untuk memenuhi bahwa, model menggunakan
beberapa pendekatan yang unik dalam menyediakan para siswa dengan informasi tentang
presentasi tugas dan struktur.
Presentasi Tugas. Informasi tentang tugas-tugas yang pada umumnya disediakan
kepada para siswa melalui ceramah atau demonstrasi diberikan kepada para siswa dalam
PSI dengan media visual dan tertulis. Ingat fungsi-fungsi yang paling penting presentasi
tugas: (1) untuk memberi para siswa sebuah "gambar" dari cara yang benar untuk
melaksanakan suatu tugas atau ketrampilan, (2) untuk menyediakan isyarat pelajaran
dalam unsur-unsur kunci dari ketrampilan, dan (3) siswa siaga kepada kesalahan umum
bahwa terjadi ketika mempraktekkan ketrampilan itu.
Teks Ditulis. Kebanyakan para siswa tidak bisa mendapat informasi presentasi
tugas cukup dari teks bacaan saja. Perpindahan dari membacakan untuk sebuah "gambar
pikiran" dari suatu ketrampilan psikomotor adalah juga memisahkan untuk nyaris
beberapa pelajar, maka teks yang harus dilampirkan dengan pajangan-pajangan visual.
Foto-foto. Gambar-gambar dari model-model yang melaksanakan suatu
ketrampilan dapat sangat menolong untuk banyak belajar. Foto-foto dapat menunjukkan
detil baik dan dapat dilapiskan dengan teks dan grafik untuk informasi yang
ditambahkan.

8
Ilustrasi-ilustrasi. Pekerjaan ini sama halnya memotret ketika yang digunakan
sebagai bingkai-bingkai tunggal, tetapi sudah potensi yang ditambahkan untuk
menunjukkan gerakan melalui animasi bagian tubuh dan gerakan-gerakan urutan.
Siaran ulang tv dari video. Salah satu cara terbaik untuk menunjukkan
presentasi-presentasi tugas adalah siaran ulang tv dari video yang mempunyai kedua-
duanya visual dan informasi audio tentang mereka.
CD ROM. Semakin banyak para guru pendidikan jasmani sedang menjadi
komputer pribadi di dalam gymnasium mereka. Jika suatu komputer ada tersedia,
dimungkinkan untuk menggunakan suatu CD ROM di dalam cara yang hampir sama
sebagai siaran ulang tv dari video untuk menyediakan informasi presentasi tugas.
Struktur Tugas. PSI menggunakan daftar aktivitas pelajaran yang berurutan di
dalam masing-masing dari bidang-bidang ketrampilan dan pengetahuan di dalam isi unit
itu yang mendaftarkan. Sebagai contoh, di suatu kursus tenis akan ada daftar aktivitas
pelajaran di bawah masing-masing bidang untuk menjadi tercakup di unit: pengarah
forehand, pengarah backhand, melayani, mengembalikan melayani, berondongan, aturan-
aturan, membuat angka, dan strategi. Masing-masing tugas pelajaran termasuk informasi
presentasi tugas yang diperlukan, analisis kesalahan, ukuran-ukuran kinerja, dan detil
tentang struktur tugas. Informasi struktur tugas perlu termasuk:
1. Peralatan diperlukan
2. Kebutuhan ruang praktek atau lokasi spesifik
3. Mengatur tugas pelajaran (menempatkan target)
4. Ukuran-ukuran kinerja untuk ketelitian, konsistensi, waktu, dll.
5. Arah untuk mengejar tugas, termasuk keselamatan
6. Prosedur untuk membuktikan penyelesaian tugas (diri sendiri, teman)
Poole, Sebolt, dan Metzler (1996) menggunakan enam macam yang berbeda dari
tugas-tugas untuk unit-unit PSI: (1) kesiap-siagaan, (2) pengertian dari tugas (3) ukuran
tugas, (4) tantangan dari tugas, (5) kuis, dan (6) permainan game atau pertandingan.
Masing-masing jenis dari tugas mempunyai suatu struktur yang berbeda.
Tugas-tugas Kesiap-Siagaan. Para siswa menerima presentasi tugas dan
membelanjakan suatu jangka pendek dari waktu di dalam perikatan yang tidak ukuran
untuk mendapat meraba-raba objek, dan gerakan mempola. Mereka hanya kerugian,
9
lemparan, tangkapan, lari, lompatan, atau ingin mencapai beberapa menit untuk menjadi
terbiasa dengan ruang, objek, dan peralatan.
Pengertian Tugas-tugas. Mereka sudah memahami unsur-unsur kunci dari
presentasi tugas dengan membuat suatu pajangan yang singkat untuk guru.Guru
mengamati masing-masing pajangan siswa dengan suatu daftar nama yang pendek dari
unsur-unsur kunci; ketika itu unsur-unsur telah secara benar dipertunjukkan, siswa
berlanjut kepada praktek independen.
Ukuran Mempraktekkan Tugas-tugas. Kebanyakan tugas-tugas praktek di PSI
adalah tugas-tugas ukuran, di mana para siswa harus menunjukkan penguasaan dari
ketrampilan yang ada kepada patokan-patokan yang dibentuk/mapan oleh guru. Para
siswa mempraktekkan tugas-tugas ini sampai mereka adalah siap untuk dimonitor untuk
penguasaan.
Tugas-tugas Tantangan. Tugas-tugas tantangan adalah kepemimpinan atas dan
memodifikasi game-game yang digunakan untuk mengizinkan[membiarkan para siswa
untuk mempraktekkan kombinasi-kombinasi ketrampilan-ketrampilan memperoleh di
dalam dua atau lebih tugas-tugas ukuran.
Beberapa contoh dari tugas-tugas tantangan adalah:
1. Tenis : Mengembalikan game-game (tidak ada berondongan)
2. Sepakbola : Tiga melawan tiga di suatu bidang yang kecil dan dengan
suatu gol yang kecil
3. Bolabasket : Dua lawan dua
4. Bola voli : Tiga melawan tiga
Kuis. Beberapa bidang isi akan mengembangkan pengetahuan tentang siswa
sejarah game, aturan-aturan, membuat angka, dan strategi. siswa PSI pada umumnya
belajar bahwa isi dengan membaca nya atau dengan mengamati siaran ulang tv dari video
atau CD ROM. Ketika sudah belajar mereka harus memberikan suatu ulangan atau ujian
suatu ukuran kinerja.
Game atau Match Play. Begitu para siswa sudah menyelesaikan semua bidang isi
di dalam unit, mereka maju untuk memainkan game-game atau pertandingan-
pertandingan. Para siswa yang mengambil lebih banyak waktu tambahan untuk
mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mereka, mengetahui mereka akan lebih sedia
10
untuk kompetisi ketika bahwa waktu datang. Mencapai bermain menurut aturan adalah
suatu memotivasi siswa.
Kecakapan. Di dalam kelas kecil yang guru sebagai saksi untuk semua penugasan. Di
dalam kelas yang lebih besar merupakan suatu gagasan yang baik untuk memiliki
menunjuk para mitra para siswa atau praktek bertindak sebagai monitor-monitor untuk
sebagian dari tugas yang tingkatnyalebih rendah di suatu bidang. Bagaimanapun jugaguru
mempertahankan perannya sebagai saksi untuk tugas yang akhir pada setiap modul isi,
karena penyelesaian tugas yang siswa kerjakan menunjukan kemajuan untuk melanjutkan
ke pada modul yang baru.

I. Task Presentation Dan Task Structure Untuk Suatu Badminton Skill High Deep
Serve Untuk Badminton
1. Pandang segmen siaran ulang tv dari video. Pasti untuk mencatat aturan-aturan
yang bisa diterapkan dan kunci unsur-unsur untuk ketrampilan bulu tangkis penting
ini.
2. Peralatan: raket, 10 pintalan, 2 kerucut kecil, pensil untuk merekam mencetak
prestasi.
3. Beri tanda pada satu baris 8 kaki dari batas yang balik dari hasil layanan
kebalikannya bertinju dan ditaruh 1 kerucut pada masing-masing sisi. Segiempat
panjang yang hasilnya adalah mengarahkan bidang mu untuk tugas ini. Praktekkan
ketinggian di dalam blok-blok dari 10 ditembakan, memelihara suatu catatan dari
bagaimana banyak yang ditembak pada setiap kelompok mempunyai suatu jalan
peluru dan lahan yang tinggi di dalam mengarahkan bidang. Ketika anda siap,
mempunyai mitra dan usaha penguasaan nilai. Ketika anda menjangkau ukuran,
mempunyai mitra mu memaraf dan tanggali di dalam bidang-bidang yang ditunjuk.
Kesalahan umum di High Deep Serve dan Their Correction
1. Tidak berjalan lurus
Pastikan cara mengatur kaki dengan benar. Ubah alur ayunan menjadi lebih
vertikal.
2. Service terlalu tinggi
Gunakan sedikit tenaga dan pergelangan tangan.

11
3. Memukul dengan konsisten, tidak ada pola yang salah
Teliti lagi semua unsur-unsur kunci dari diri anda tanpa membentur pintalan.
Praktekkan hal ini melayani tanpa adanya target sampai anda mendapatkan lebih
banyak konsistensi.

J. Keahlian Guru dan Kebutuhan-kebutuhan Termasuk/Tergantung


Keahlian Guru
Para guru yang menggunakan PSI akan perlu untuk memiliki kekuatan-kekuatan
yang tertentu di dalam beberapa bidang-bidang dari basis pengetahuan yang diusulkan
yang diperkenalkan di Bab 2.
Menerapkan Instruksi yang Sesuai Secara Pengembangan. Gedung utama
menghalangi karena PSI adalah yang dibedakan dari yang lain belajar tugas-tugas yang
dikejar oleh para siswa. Dari suatu sudut pandang yang managerial, para siswa harus
mampu memahami arah dengan bimbingan guru yang kecil, sehingga guru harus
mengetahui tingkatan yang sesuai di mana untuk menulis itu tugas-tugas. Dari satu sudut
pandang intruksional, guru harus banyak mengetahui tentang kemampuan siswa di dalam
teori dan psikomotor daerah-daerah sehingga ukuran-ukuran kinerja untuk tugas-tugas
dapat ditetapkan pada yang dapat dicapai, tetapi bukan yang sederhana, tingkatan-
tingkatan.
Belajar Sasaran hasil. Karena PSI bersandar pada urutan dari tugas-tugas pelajaran yang
berbasis penguasaan, para guru harus mampu menulis membersihkan dan sasaran hasil
pelajaran ringkas sering kali di dalam Mager (1984) bentuk. Belajar sasaran hasil yang
harus ditulis di tingkatan tingkah laku di dalam daerah-daerah psikomotor dan teori.

K. Kemajuan Analisis Tugas dan Isi


Masing-masing modul isi di suatu unit PSI akan berisi suatu urutan terpelajar tugas-tugas
melangkah maju dari sederhana ke kompleks. PSI para guru harus mempunyai
pengetahuan kuat bagaimana caranya meneliti ketrampilan-ketrampilan ke dalam bagian
komponen dan lalu urutan bagian ke dalam suatu kemajuan pelajaran koheren.
Penilaian.Tugas pelajaran PSI berisi satu komponen penilaian, paling sering kali
menyatakan sebagai suatu ukuran kinerja. PSI para guru akan perlu untuk mengetahui
bagaimana caranya menetapkan ukuran untuk masing-masing tugas dan cara terbaik
12
untuk menilai kemampuan-kemampuan kinerja dalam satu rencana perkembangan yang
berkelanjutan. Ketika mungkin untuk menulis penilaian-penilaian asli untuk tugas-tugas
PSI, seperti Bermain Menurut Aturan Instrumen Penilaian Kinerja, kebanyakan
cenderung penilaian-penilaian untuk bersifat statis atas pengetahuan siswa yang terpisah
di dalam kognitif dan psikomotor. guru PSI harus mengetahui bagaimana caranya
menulis penilaian-penilaian kinerja ke dalam struktur tugas diri sendiri.

L. Ketrampilan-Ketrampilan Pengajaran Efektif Berlaku Untuk PSI


Seorang guru akan menerapkan ketrampilan-ketrampilan pengajaran efektif di
dalam jalan?cara yang unik selagi menggunakan suatu Personalized System untuk
Instruction di dalam pendidikan jasmani.
Merencanakan. PSI memerlukan suatu jumlah yang substansiil tentang perencanaan di
tingkatan unit. Rencana-rencana yang managerial, terdaftar, tugas analisis, aktivitas
pelajaran, bahan-bahan presentasi tugas, dan ukuran-ukuran kinerja harus semua
dirancang dan yang dihasilkan untuk buku catatan siswa sebelum unit itu dapat mulai.
Seorang guru PSI perlu untuk melihat "gambar besar" dengan jelas di dalam pikiran di
dalam proses perencanaan.
Waktu dan Class Management. Manajemen waktu adalah gampang di PSI. Karena para
siswa mengetahui persisnya apakah mereka untuk merusak setiap kelas, dan semua
informasi tugas di dalam buku catatan mereka, guru tidak mempunyai untuk memonitor
atau membuat keputusan-keputusan managerial di dalam kelas. Yang sama mengambil
manajemen kelas, ketika para siswa mempunyai semua informasi yang perlu pada
pembuangan mereka di dalam buku catatan. Sangat utama, informasi di dalam buku
catatan siswa berlari kelas untuk guru, sehingga ketrampilan guru di dalam merancang
dan menulis buku catatan siswa adalah kritis di PSI.
Presentasi Tugas dan Structure. semua presentasi tugas dan informasi struktur
disediakan kepada para siswa melalui media intervi dan memberi suara buku catatan
siswa itu. Seorang guru PSI perlu untuk mengetahui bagaimana caranya memilih dan/atau
menghasilkan bahan-bahan ini sehingga para siswa dapat menggunakan mereka tanpa
bertanya kepada guru untuk klarifikasi atau menambahkan informasi. Merancang buku

13
catatan siswa adalah sangat dimudahkan oleh suatu ketrampilan dan pengetahuan guru
dengan pengolah kata dan teknologi informasi lain.
Komunikasi. Penulisan adalah gaya komunikasi kunci di PSI. Guru memutuskan apa
yang para siswa informasi akan kebutuhan di dalam unit dan menulis bahwa ke dalam
buku catatan siswa itu. Oleh karena itu, ketrampilan-ketrampilan penulisan baik di
tingkat pengertian siswa diperlukan di PSI.
Informasi Intervi. Karena guru bebas dari hampir semua fungsi-fungsi managerial di
PSI, ada lebih banyak waktu di dalam kelas untuk saling berhubungan dengan para siswa
di pengembangan ketrampilan, strategi, dan game/match kinerja. Metzler et al. (1989)
menemukan bahwa PSI para guru menyerahkan tiga kali jumlah dari umpan balik kepada
para siswa dibanding para guru yang menggunakan Direct Instruction, mungkin karena
PSI dapat menurunkan manajemen kelas untuk sekitar 1 persen dari kelas waktu istirahat
yang dapat digunakan untuk saling berhubungan dengan para siswa. Maka, guru yang
menggunakan PSI harus mempunyai ketrampilan-ketrampilan baik di dalam mengamati
kinerja siswa dan menyediakan beraneka macam dari umpan balik sehingga umpan balik
tidak jadinya "basi" dan tidak efektif. Peluang yang ditingkatkan untuk interaksi juga
meminta keahlian bertanya baik sehingga seorang guru PSI dapat dapat para siswa ke
berpikir dengan bebas ketika mereka sedang mempraktekkan dibedakan dari yang lain
belajar tugas-tugas. Para siswa akan manfaat lebih dari PSI jika mereka dapat
menjangkau suatu titik terpelajar bwv untuk belajar tanpa guru.
Tinjauan ulang dan Closure. Karena para siswa dapat mempraktekkan beraneka tugas
pelajaran di dalam pelajaran yang sama, tidaklah mungkin untuk menyediakan suatu
tinjauan ulang kelas yang utuh. Sebagai tambahan, operasi tinjauan ulang managerial
tidak usah setiap kali karena semua informasi managerial harus terdapat di buku catatan
siswa itu. Maka, PSI pelajaran-pelajaran pada umumnya tidak memiliki tinjauan ulang
dan penutup yang direncanakan; ketika tujuan kelas para siswa kembalikan peralatan
mereka, masuk buku catatan mereka kepada guru, dan cuti.

M. Persyaratan-persyaratan Pengembangan Siswa


PSI adalah suatu intervi yang unik model dengan beberapa kebutuhan-kebutuhan
pengembangan yang berbeda untuk para siswa di dalam pendidikan jasmani.

14
Membaca. PSI para siswa akan perlu untuk mampu membaca yang managerial dan
informasi tugas di dalam buku catatan pribadi mereka. Guru itu dapat menulis informasi
itu untuk rerata yang membaca kemampuan di dalam kelas, tetapi less-than-average
pembaca akan ditantang. PSI harus tidak digunakan di para siswa yang mempunyai
kelemahan membaca kemampuan, dengan mengabaikan tingkatan kelas mereka.
Teknologi. Ada banyak teknologi bahwa dapat digunakan untuk menyajikan PSI
informasi tugas dan struktur di samping mencetak media. Siaran ulang tv dari video, CD
ROM, dan komputer membantu instruksi semua bisa digunakan untuk bahwa tujuan. Para
siswa akan perlu untuk mampu operasikan setiap teknologi seperti itu yang digunakan di
suatu unit PSI.
Tanggung jawab Pribadi. Ketika Anda mengetahui sekarang juga, fitur desain kunci
dari PSI adalah pelajaran siswa yang individu dengan sangat kecil bimbingan yang
langsung oleh guru. PSI para siswa harus cukup dewasa untuk berhasil keputusan-
keputusan sekitar bagaimana mereka membelanjakan waktu mereka di dalam kelas.
Mereka harus pula mampu mengasumsikan tanggung jawab praktek pemantauan mereka
sendiri dan membuktikan penguasaan tugas mereka sendiri ketika self-checks diizinkan.
Meminta bantuan. Meski PSI fitur membedakan dari yang lain praktek, bahwa tidak
berarti para siswa tidak memiliki satu untuk memutar untuk karena membantu ketika
mereka memerlukan nya. Para siswa yang mendapat "dicucukkan" di suatu tugas atau
sudah mendukung kesukaran bagaimanapun juga perlu untuk mengambil inisiatip untuk
menggunakan yang ditunjuk mengatakan kepada para siswa apa yang isyarat perhatian
adalah dan sedang menantikannya di dalam kelas.

N. Konteks Yang Dibutuhkan Untuk PSI


PSI bisa digunakan dalam membentuk pendidikan fisik. Hal ini tidak dibatasi oleh
factor fasilitas ataupun lingkungan, pokok persyaratan kontek tersebut bahwa tidak ada
ruang yang cukup untuk pelajar yang bisa dijadikan praktek perseorangan, tanpa harus
menunggu, hal ini juga perlu perlengkapan yang cukup jadi semua pelajar bisa
mempraktekan task pembelajarannya. PSI lebih banyak membutuhkan setiap objek
dengan contoh yang cukup banyak.

15
O. Peranan Dan Tanggungjawab Guru Dan Pelajar Dalam Psi
Setiap bentuk instruksional akan melakukan beberapa operasi yang dibutuhkan
untuk melengkapi fungsi berdasarkan designnya, beberapa operasi ini dilakukan oleh
para guru, yang lainnya dibawa oleh satu pelajar atau lebih. Tabel dibawah ini
menunjukan operasi yang utama dalam model PSI, dan mengindikasikan siapa yang
bertanggungjawab untuk melengkapi model tersebut tiap tiap pelajarannya.

OPERASI ATAU SIAPA YANG MELAKUKANNYA DALAM


TANGGUNGJAWAB PSI
Kelas dimulai Setiap murid mulai untuk melakukan praktek
ketika dia telah tiba, tidak ada pernanan guru
dalam memulai prosedur ini
Membawa pertengkapan kekelas Guru memeriksa, untuk melihat task apa yang
akan dipraktekan dikelas, dan membawa
perlengkapan yang dibutuhkan
Mengedarkan dan Pelajar mendapatkan perlengkapan yang
mengembalikan dibutuhkan, untuk task selanjutnya dan
pelengkaapannya mengembalikannya ketika sudah seleai dipakai
Panggilan (absensi) Pelajar menulis kehadirannya dibuku catatan,
guru memeriksanya setelah pelajaran berkakhir
Persentasi task Pelajar membacakan informasi persentasi seperti
halnya mereka memulai tugas yang baru
Task structural Pelajar menyusun task baru, berdasarkan
petunjuk buku catatannya
Penilaian Pelajar memeriksa setiap task dibuku tugasnya,
beberap tugas dapat di cek sendiri, dengan
temanya atau oleh guru
Memonitor kemajuan Pelajar memutuskan kalu mereka cukup cepat
pembelajaran dalam melengkapi task dengan tepat waktu. Guru
memonitor kemajuannya dengan memeriksa buku
catatannya
P. Pembelajaran Dan Tanda Pembelajaran Untuk PSI

16
Para guru yang menggunakan PSI dapat mempelajari tanda untuk para pola
tingkah pelajarnya. Guru dan murid berikutnya member tanda pada pemeriksaannya yang
bentuk PSI sudah dibentuk dan diimplementasikannya dengan tingkat yang dapat
dipercaya dan diterima, hal ini memungkinkan peningkatan yang pembelajaran
pelajarnya dapat dicapai sebagai berikutnya
Benchmark Guru Bagaimana Memeriksa
Bahan kursus PSI menjelaskan pada Memonitor sejumlah dan jenis pertanyaan
pelajar pertanyaan pelajar yang ditanyakan
setelah membaca informasi dalam buku
tugasnya
Guru memiliki persentasi yang rendah Menggunakan stopwatch untuk mengukur
dlm penyusunan waktu didalam kelas berapa lama waktu guru berada dikelas
Guru memiliki rangking yang tinggi dari Pelajaran Audiotape dan menghitung
instruksi interaksi perseorangan dalam persyarat, timbale balik dan pertanyaan
kelas secara langsung secara individu dikelas
Kriteria penampilan untuk task Pelajar secara langsung memperaktekan
membentuk tingkat kesulitan task (dengan 10 kali pemeriksaan)
mencatat sejumlah pemeriksaan yang
dianggap sukses setiap bloknya, kalau
hampir semua pelajar menguasai satu atau
2 blok, berarti tasknya terlalu mudah,
kalau pelajar merasa stuck dalam task
berarti tasknya terlalu sulit, sesuaikan task
menurut kriterianya
Guru tidak boleh menghabiskan banyak Penghitungan waktu guru dalam
waktu dalam memeriksa menguasai kelas. Bila hal ini berjalan dari
petunjuk waktu maka harus
memeprhatikan : 1. Memeriksa test
dengan partnernya atau perseorangan, 2.
Pelajar yang dapat dipercaya
dibuatsebagai saksi
Guru harus membuat beberapa task Menghitung jumlah persentasi task yag
persentasi dibuat didalam kelas.kalau hal ini berasal
17
Benchmark Guru Bagaimana Memeriksa
dari instruksi waktu pelajar secara
perseorangan, design dan dibuat melalui
media maka hal ini berdasarkan test
persentasi
Pelajar memahami tulisan 1. Memeriksa pemahamannya
2. Test pemahaman yang yang
pelajarnya secara langsung
mendemonstrasikan kunci elemen
dari persentasi task
3. Mencatat nomor dan pola
pertanyaan pelajar
Murid tinggal ditempat ketika task Secara periodik memonitor dan
menghitung jumlah pelajar yang
sedang melakukan test didalam
kelas
Murid mengadakan aktifitas pembelajaran Meneliti setiap muris yang
dari informasi structural task tertulis mengadakan pembelajaran,
catatlah berapa lama setiap orang
dari mereka selesai dan bisa
melakukannya dengan tepat
Pelajar tidak boleh membuat Mengulang kemajuan pelajar
perkembangan yang tidak tepat melalui grafik setiap hari,
(contohnya, menyontek) perhatikan perkembangan yang
diharapakan lebih cepat
Pelajar membuat dirinya Memeriksa sejumlah pertanyaan
maju(berkembang) yang ditanyakan guru. Guru yang
terlalu percaya pada murid bisa
membuat kemajuan pelajar lambat
Kurang atau lebihnya kemajuan pelajar 1. Pelajar melengkapi praktek
blokuntuk memeriksa test
apakah terlalu sulit atau mudah
2. Pelajar bisa membuat kesimpul

18
Benchmark Guru Bagaimana Memeriksa
untuk mengulang kmebali task
sebelumnya ketika mengalami
kegagalan dalam serangakaian
tasknya

Q. Penilaian Pembelajaran Dalam PSI


Menilai pembelajaran pelajar dalam PSI secara otomasis, hal ini bisa terjadi setiap
waktusetiap seorang pelajar melengkapi setiap task pembelajaran yang berdasar kepada
criteria performance yang dispesifikan, kalau task strukural yang secara langsung pelajar
kesuksesannya dalam setiap praktek, kemudian guru bisa dengan mudah mengetahui,
berapa banyak setiap murid bisa menguasai setiap task. Hal ini bisa mebuat penilaian
membuat guru mendapat informasi yang berguna :
1. Membiarkan guru mengetahui kalau tasknya terlalu sulit atau mudah, dari hal
ini, guru dapat membuat penyesuian, menghapus, menambah atau
mengkombinasikan task,
2. Hal ini bisa digunakan untuk menghitung jumlah rata rata dari pemeriksaan
murid yang dibutuhkan untuk setiap task
3. Hal ini bisa digunakan untuk menentukan pemeriksaan tingkat yang telah
dikuasai (terlalu sedikit atau banyak)
4. Membiarkan guru mengidentifikasi pelajar yang berkembang terlalu lambat atau
membutuhkan perhatian extra
R. Keutamaan penilaian yang berlanjut ini juga bermanfaat bagi pelajar :
1. Mereka medapatkan hasil dari pengetahuannya dan bisa bercerita, ketika mereka
membutuhkan bantuan extra dari para guru
2. Mereka merancang kalau ada jadwal untuk melengkapi kursus
3. Sering kali ada kekuatan untuk bisa sukses dan hal ini bisa diprediksikan
S. Menyeleksi Dan Memodifikasi PSI Untuk Pendidikan Fisik
PSI dapat digunakan dalam pendidkan fisik yang membentuk variasi content yang
luas. Hal ini sangat efektif untuk kegiatannya yang bisa masuk kedalam area pengetahuan
dan skill yang bisa dipelajari dalam sebuah rangkaian pendefinisian. Hal ini bisa dibentuk

19
untuk unit yang memiliki tingkat yang kuat dalam mempelajari domain psikomotor.
Disini saya akan merekomendasikan tipe content mengunakan PSI dalam pendidikan
fisik
1. Olahraga perorangan
2. Tim olahraga
3. Mengkreasikan aktifitas
4. Menari dengan menentukan langkah (berbaris, segi empat)
5. Konsep fitness personal
6. Program fitness personal

T. Tingkat Adaptasi
PSI akan lebih efektif dengan para pelajar yang persayaratan kemampuan yang
telah didiskusikan pada bab sebelumnya. Pelajar harus bisa membaca pentunjuknya,
membuat pertanggungjawaban keputusan tentang penilaian dan meminta bantuan ketika
dibutuhkan.

BAB III
KOMENTAR& PENUTUP

A. Komentar
Melihat dari keterangan serta pemaparan mengenai PSI (sistem instruksi personal)
yang telah dijelaskan di atas, penulis memiliki berbagai komentar yang hendak
dikemukakan. Metode pembelajaran PSI dapat diterapkan pada proses belajar mengajar
yang terjadi di kelas yang besar, waktu yang terbatas, sarana dan prasarana yang minim
20
dan beragamnya kemampuan setiap siswa membuat guru harus membuat perencanaan
dan mengimplementasikan program pembelajaran bagi setiap individu bagi
siswa..penggunaan alat elektronik dapat membantu guru dalam mengajar, terkadang guru
penjas belum memiliki keterampilan atau pengetahuan mengenai peralatan elektronik
yang canggih yang harus digunakan dalam PSI, seperti penjelasan mengenai materi yang
berupa video atau yang lainnya dan pemeberian tugas. Selain itu masih pula banyak
berbenturan dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan baik itu dari pihak sekolah
dengan keterbatasan alat.
Namun demikian sebetulnya asal ada kemauan guru untuk melakukannya, segala
kemungkinan bisa saja dilakukan agar dapat menerapkan metode PSI. Guru jangan
sampai terpaku karena tidak adanya alat, dia tidak mau melakukan perubahan. Tetapi
seorang guru harus memiliki kreativitas yang tinggi untuk dapat memberikan
pembelajaran yang baik dan efektif.
Siswa dituntut untuk memenguasai materi secara menyeluruh sebelum mereka
berpindah ke materi yang lain, apabila tidak terpenuhi guru memberikan batasan-batasan
agar terpenuhi capaian penguasaan siswa.Sehingga siswa dapat mengembangkan potensi
didalam dirinya melalui tugas gerak yang di berikan guru.

B. Penutup
Barangkali masalah yang paling besar dalam model PSI yang terjadi, ketika guru
berharap mengimplementasikan petunjuk individual tapi mengalami kegagalan unuk
mengikuti rencana Keller yang dapat dipercaya, karena PSI sangat unik, hal ini penting
bahwa guru pendidik fisik tidak mengkompromikan design tersebut. Hal tersebut tidak
cuma diinginkan tetapi memungkinkan untuk membuat desain yang berisi instruksi bagi
setiap individu.Banyak fungsi pengajaran, khususnya tugas presentasi dan struktur tugas,
dapat dibuat melakui printer, visual, dan media audio (tetapi bukan guru). Guru
mempunyai peran utam untuk berinteraksi dengan siswa untuk belajar dan memberi
motivasi. Tidak untuk mengatur kelas. Manajemen kelas dapat dikomunikasikan kepada
siswa melalui tulisan dan dilakukan siswa dengan sedikit peran dari guru.Partisipasi
siswa dan belajar lebih efektif dari pada peran yang besar dari guru yang menyesuaikan
materi belajar sehingga siswa memiliki sikap yang berbeda terhadap isi materi pengajaran

21
dan jika diberikan waktu yang cukup dan untuk mencoba maka siswa akan memperoleh
hasil yang diharapkan.Siswa akan lebih termotivasi dan bertanggung jawab dalam belajar
mandiri.

TUGAS
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

CHAPTER REPORT
CHAPTER 8 PERSONAL SYSTEM INSTRUCTIONAL (PSI)
(SISTEM INSTRUKSI PERSONAL)

DOSEN : Prof. Dr. BeltasarTarigan, M.S., AIFO.


Dr.BambangAbduljabar, M.Pd.

22
Oleh:
Kelompok 8
Nama : M. Dzikry Abdullah Al Ghazaly 160321
2
Reza Pahlevi 160467
2
Semester I/C
/ Kelas :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA


SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2016

23

Anda mungkin juga menyukai