Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : P E R AT U R A N D A E R A H T E N TA N G R E N C A N A
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN 2014-2019.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Polewali Mandar.
2. Bupati adalah Bupati Polewali Mandar.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagi unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disingkat DPRD, adalah DPRD
Kabupaten Polewali Mandar.
5. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah
Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Polewali Mandar.
7. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan
yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya
yang tersedia.
Pasal 2
RPJMD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 20142019 merupakan :
a. Penjabaran dari visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati ke dalam arah
kebijakan keuangan daerah, tujuan dan sasaran, strategi pembangunan
daerah, kebijakan umum, dan program prioritas pembangunan daerah dalam
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
b. Dokumen perencanaan pembangunan daerah yang memberikan arah
sekaligus acuan bagi seluruh komponen pelaku pembangunan daerah dalam
mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan.
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3
Maksud dan tujuan penetapan RPJMD adalah untuk menetapkan pedoman
perencanaan pembangunan daerah sebagai acuan dalam :
a. Penyusunan Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD dan perencanaan penganggaran;
b. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu
antara perencanaan pembangunan Nasional, Provinsi dan Kabupaten serta
dengan Kabupaten yang berbatasan.
BAB IV
SISTEMATIKA RPJMD
Pasal 4
(1) Sistematika RPJMD terdiri dari :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN
BAB IV : ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
BAB V : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB VI : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VII : KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII : INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI
BAB V
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
Pasal 5
(1) Pemerintah Daerah melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap
pelaksanaan RPJMD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2014-2019.
(2) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD Kabupaten Polewali
Mandar Tahun 2014-2019 sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mengacu
pada peraturan yang berlaku.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 6
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati.
Pasal 7
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Diundangkan di Polewali
pada tanggal 7 Juli 2014
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR,
ISMAIL, AM
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................2
1.2 Landasan Hukum ...........................................................................3
1.3 Hubungan Antar Dokumen.............................................................6
1.4 Sistematika Penulisan ....................................................................7
1.5 Maksud dan Tujuan .........................................................................8
Gambar 1.1
Pola Hubungan Dokumen RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
diperhatikan
dipedomani
dijabarkan dijabarkan
diperhatikan diacu
Gambar 2.1
Peta Administrasi Kabupaten Polewali Mandar
13
Tabel 2.2
Letak Geografi dan Ketinggian dari Permukaan Laut Menurut Kecamatan
Kabupaten Polewali Mandar, 2012
Letak Geografi Ketinggian dari
No. Kecamatan
Lintang Selatan Bujur Timur Permukaan Laut
1 Tinambung 03o 30' 10,3" 119o 01' 36,6" 20
2 Balanipa 03o 30' 08,9" 119o 02' 48,0" 26
3 Limboro 03o 26' 12,6" 119o 00' 38,7" 24
4 Tubbi 03o 20' 34,6" 119o 01' 33,1" 123
Taramanu
5 Alu 03o 25' 36,6" 118o 59' 34,0" 47
6 Campalagian 03o 28' 13,2" 119o 08' 26,0" 22
7 Luyo 03o 22' 24,8" 119o 08' 09,2" 28
8 Wonomulyo 03o 23' 51,0" 119o 12' 36,4" 15
9 Mapilli 03o 24' 14,8" 119o 10' 52,3" 21
10 Tapango 03o 19' 18,2" 119o 14' 54,2" 46
11 Matakali 03o 23' 00,1" 119o 16' 59,3" 24
12 Polewali 03o 24' 27,2" 119o 18' 33,5" 12
13 Binuang 03o 26' 53,8" 119o 24' 09,6" 14
14 Anreapi 03o 23' 01,3" 119o 21' 04,7" 42
15 Matangnga 03o 07' 41,4" 119o 13' 03,6" 314
16 Bulo 03o 13' 50,1" 119o 09' 06,6" 480
Sumber Data : BPS Kab. Polewali Mandar, 2013
c. Topografi
Dari sisi topografi, sebagian besar atau >41 persen dari luas
Kabupaten Polewali Mandar memiliki topografi berbukit, >39 persen dari
luas kabupaten memiliki topografi bergunung, dan sisanya sekitar 20
persen dari luas kabupaten memiliki topografi datar, dengan kelas lereng
dominan antara 5-15 persen dan 15-40 persen (>70% dari luas
kabupaten). Dengan kondisi topografi seperti ini, maka perencanaan
pembangunan di Kabupaten Polewali Mandar harus dilakukan dengan
ekstra hati-hati agar sumberdaya alam yang tersedia dapat dimanfaatkan
secara optimal dan berkelanjutan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
d. Geologi
Berdasarkan peta geologi, Sulawesi skala 1:250.000 lembar Majene
dan Bagian Barat lembar Palopo, Sulawesi (Puslitbang Geologi, 1998)
Kabupaten Polewali Mandar terdiri dari enam formasi batuan, yaitu (Qa)
ALUVIUM; (Qpps) NAPAL PAMBAUANG; (Tmpi) BATUAN TEROBOSAN; (Tmpv)
BATUAN GUNUNG API WAILIMBONG; (Tmm) FORMASI MANDAR; (Tmpm)
FORMASI MAPI; (Tmav) BATUAN GUNUNG API ADANG; dan (Kls) FORMASI
LATIMOJONG. Gerakan-gerakan sesar banyak terdapat di sebelah barat
dengan arah yang bervariasi tapi umumnya berarah Barat Laut Tenggara.
Sesar ini sebagian besar berada pada Formasi Mandar. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 2.2
Peta Geologi Kabupaten Polewali Mandar
f. Klimatologi
Selama tahun 2012, jumlah hari hujan di Kabupaten Polewali
Mandar tercatat 155,6 hari hujan dengan curah hujan sebesar 2.061,2 mm.
Jumlah hari hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari (17,6 hari) sedangkan
jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember (289,8 mm). curah
hujan menurut bulan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
g. Penggunaan Lahan
Dari sisi penggunaan lahan, sebagian besar wilayah Kabupaten
Polewali Mandar berupa lahan perbukitan dan pegunungan yang ditutupi
hutan dan belukar. Lahan yang relatif datar diusahakan untuk pertanian yang
terdiri dari persawahan irigasi, sawah tadah hujan, tambak, tegalan,
perkebunan kakao rakyat, perkebunan cengkeh rakyat, pertanian lahan
kering/tegalan, dan kebun campuran. Lahan non-pertanian terdiri atas hutan,
semak belukar dan rumput-rumputan, gawir dan lahan miring curam, lahan
permukiman/ pekarangan, dan pulau karang. Penyebaran hutan primer dan
sekunder masih dijumpai di daerah perbukitan dan pegunungan. Dari hasil
pengamatan di lapangan, juga ditemukan beberapa perbukitan/gunung yang
telah gundul akibat penebangan kayu serta diusahakan petani untuk
perkebunan kakao, durian, langsat, dan cengkeh.
Perubahan penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Polewali
Mandar terjadi karena pertambahan penduduk dan terbukanya jaringan jalan
sehingga memungkinkan penduduk untuk membuka usaha pertanian
terutama pengembangan tanaman kakao pada lahan-lahan miring. Sedangkan
pada wilayah dataran rendah, terutama yang masih dekat dengan laut,
sebagian lahan persawahan telah diubah menjadi lahan tambak dan
sebagiannya lagi telah dijadikan lahan perkebunan dan permukiman. Sebagian
besar wilayah Kabupaten Polewali Mandar merupakan kawasan hutan yang
mencapai 121.490 Ha. Terdiri dari 77.550 Ha Hutan Lindung, 43.040 Ha Hutan
Produksi dan 900 Ha Cagar Alam. Berdasarkan proporsi luas kawasan hutan ini
maka dapat dikatakan masih cukup ideal, namun pada kenyataannya banyak
d. Kawasan Peternakan, yang terbagi atas tiga kawasan budidaya, yaitu: (1)
kawasan budidaya ternak besar tersebar di Kecamatan Binuang, Matakali,
Anreapi, Wonomulyo, Mapilli, Tapango, Bulo, Campalagian, Tubbi Taramanu
dan Matangnga; (2) kawasan budidaya ternak kecil tersebar di Kecamatan
Luyo, Campalagian, Balanipa, Tinambung, Limboro, Alu dan Tubbi Taramanu;
dan (3) kawasan budidaya ternak unggas tersebar di Kecamatan Binuang,
Matakali, Wonomulyo, Campalagian, Tinambung dan Limboro. Kesesuaian
lahan untuk peternakan hanya mengacu pada kelas kesesuaian lahan untuk
padang pengembalaan (pasture), hal ini disebabkan komoditas peternakan
tidak menghendaki persyaratan tanah dan iklim yang spesifik. Kabupaten
Polewali Mandar memiliki potensi pengembangan ternak besar maupun
ternak kecil dan unggas khusus untuk ternak besar pemasarannya melalui
perdagangan antar pulau, sedangkan ternak kecil sebagai konsumsi lokal.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di berikut ini :
Tabel 2.9
Jumlah Ternak yang Keluar dari Kabupaten Polewali Mandar (Ekor), 2008-2012
Tabel 2.11
Produksi Perikanan Budidaya dan Rumput Laut Kabupaten Polewali Mandar, 2008 - 2012
No Jenis Budidaya 2008 2009 2010 2011 2012
1 Budidaya Air Tawar
Luas Kolam (ha) 61,70 61,70 82,00 98,10 99,85
Produksi Ikan Nila (ton) 56,00 80,55 90,90 101,30 126,5
Produksi Ikan Mas (ton) 38,30 45,55 50,35 58,35 65,2
Produksi Ikan Lele (ton) 10,33 18,50 20,23 22,54 25,6
2 Budidaya Tambak
Luas Tambak (Ha) 5.123,32 5.123,32 5.123,32 5.123,32 5.123,32
Produksi Bandeng (Ton) 8.069,22 9.505.63 8.170,00 8.178,00 8.180,50
Produksi Udang (Ton) 795,20 723,25 795,58 798,50 805,25
3 Budidaya Rumput Laut
Luas lahan Budidaya (Ha) 100,0 150,0 300,0 690,0 700
Produksi Rumput Laut basah
2.250,0 3.300,0 5.300,0 12.150,0 11.100,0
(Ton)
SumberProduksi Rumput
Data : Dinas Laut Kering
Kelautan dan Perikanan Kab. Polewali Mandar, 2013
225,0 330,0 530,0 1.215,0 1.110,0
(Ton)
Sumber Data : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Polewali Mandar, 2013
Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2013, bahwa tahun
2008- 2012 panjang jalan tambak yang terbangun adalah 22,2 km yang artinya
dalam rangka meningkatkan aksesibilitas produksi perikanan masih diperlukan
sekitar 105,88 km jalan tambak, dan saluran irigasi tersier tambak yang telah
terbangun adalah 86,25 km yang artinya jika ingin meningkatkan produktifitas
tambak diperlukan 169,92 km saluran irigasi tersier.
f. Kawasan Pertambangan terbagi atas tiga kawasan, yaitu: kawasan
pertambangan mineral dan batubara, kawasan pertambangan gas dan minyak
bumi, dan kawasan pertambangan panas bumi. Komoditi pertambangan
andalan Kabupaten Polewali Mandar terdiri dari tambang tembaga, biji besi,
granit dan sienit, mika, lempung, pasir kuarsa dan zeloit. Lahan pertambangan
ini pada umumnya memiliki luas 5000 Ha dan tersebar di beberapa kecamatan.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.14
Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja Industri Kecil dan Nilai Produksi
Kabupaten Polewali Mandar, 2012
Tenaga
Perusahaan
No Jenis Industri Kerja
(unit) (Rp.000)
(orang)
1 Ind. Pengeringan Ikan 133 277 1.956.000
2 Ind. Pembuatan Minyak Kelapa 438 850 7.401.990
3 Ind. Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) 2 15 493.466
4 Ind. Pengupasan Kemiri dan Kakao 391 760 6.616.000
5 Ind. Pengasapan Kopra 98 262 2.200.000
6 Ind. Pembuatan Roti dan Kue Kering 60 120 987.000
7 Ind. Pembuatan Gula Merah 398 694 3.747.600
8 Ind. Pengolahan Kopi Bubuk 13 28 262.000
9 Ind. Es Balok 9 19 254.000
10 Ind. Kecap 1 3 14.400
11 Ind. Tempe 96 120 624.000
12 Ind. Tahu 14 24 525.000
Ind. Makanan lainnya (wajek, madu,
13 kerupuk, Nata De Coco dan Garam 57 123 602.000
Beriodium)
Tabel 2.16
Titik Evakuasi Kabupaten Polewali Mandar, 2012
No. Kecamatan Titik Evaluasi MDPL
1 Mapilli - Lap. Sepakbola Tenggelang 38
2 Luyo - Kantor Camat & SMKN Luyo 27
- SMPN Luyo 25
- SDN 52 Mambu 26
- Lap. Tembak Lelo 44
- Masjid Nurul Huda Ugi Baru 25
3 Alu - Perbukitan Alu 107
- Puskesmas & MTS Prama Tutallu 58
- Kantor Desa & Pustu Todang-Todang 382
- MI DDI Libukang 30
- TPA Dusun Teppo 48
4. Tinambung - Puskesmas & MTS Prama Tutallu 58
5 Limboro - Kantor Desa & Pustu Todang-Todang 382
- MI DDI Libukang 30
- TPA Dusun Teppo 48
- SDN 027 Renggeang 28
- Masjid Nurul Bashar Tandung 30
- SDN 059 Inpres Limboro 31
- SMPN 4 Tinambung 29
- MA DDI Tinambung 32
- SMPN 5 Tinambung 35
Sumber Data : Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Polewali Mandar, 2013
Grafik 2.1
Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Polewali Mandar, 2008-2012
409.648
420 401.272
396.120
400
371.420 373.263
380
360
340
2008 2009 2010 2011 2012
2011 2012
Kelompok
No
Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
1 0-4 22.643 21.542 23.313 22.448
2 5-9 24.677 23.261 22.870 21.817
3 10-14 22.963 21.831 23.492 22.139
4 15-19 19.101 19.417 20.558 20.201
5 20-24 15.275 16.330 16.200 17.104
6 25-29 15.005 16.378 14.750 16.197
7 30-34 13.946 15.385 13.939 15.604
8 35-39 14.151 15.097 14.003 15.210
9 40-44 12.164 13.194 12.880 13.853
10 45-49 9.345 9.960 10.088 11.051
11 50-54 7.442 8.914 7.986 9.099
12 55-59 5.343 6.019 5.865 6.861
13 60-64 4.677 6.142 4.656 6.025
14 65-69 3.424 4.379 3.629 4.692
15 70-74 2.590 3.580 2.530 3.428
16 75+ 2.874 4.223 2.923 4.237
Jumlah 195.620 205.652 199.682 209.966
Sumber Data : BPS Kab. Polewali Mandar, 2013
15 10.55
9.69 9.91
7.65
10 4.92
0
2008 2009 2010 2011 2012
Grafik 2.6
Perbandingan Kontribusi PDRB Kabupaten Terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Barat, 2012
16.26 11.48
30.77
Majene
Polewali Mandar
Mamasa
31.00 Mamuju
10.49
Mamuju Utara
Tabel 2.19
Perkembangan Jumlah Pasar Kabupaten Polewali Mandar, 2008-201
Tabel 2.20
Distribusi PDRB Kabupaten Polewali Mandar atas Dasar Harga Berlaku, 2008-2012
No Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012
1 Pertanian 990.659,20 1.121.291,01 1.679.190,27 1.937.940,40 2.215.027,44
2 Pertambangan & Penggalian 4.964,14 5.618,10 9.972,51 14.910,13 17.190,13
3 Industri Pengolahan 55.148,22 63.497,05 71.126,35 81.585,87 90.085,07
4 Listrik,Gas & Air Bersih 12.804,67 15.231,87 20.966,71 27.890,09 32.710,83
5 Bangunan 39.357,65 62.306,59 82.306,59 99.733,48 108.946,22
6 Perdagangan, Hotel & Restoran 535.511,98 625.887,92 728.193,01 857.647,72 1.002.712,62
7 Pengangkutan & Komunikasi 61.218,06 69.110,79 58.820,44 68.446,51 75.004,71
Keuangan, Persewaan & Jasa
8 114.320,33 133.267,35 165.773,81 187.788,16 207.049,86
Perusahaan
9 Jasa-Jasa 378.054,76 451.038,06 537.882,06 621.790,73 733.129,43
Produk Domestik Regional Bruto
2.192.039,01 2.547.248,74 3.354.231,75 3.897.733,09 4.481.856,31
(PDRB)
Sumber Data : BPS Kab. Polewali Mandar, 2013
c. PDRB Perkapita
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, PDRB per kapita Kabupaten
Polewali Mandar juga bertumbuh secara konsisten. Selama periode 2008-
2012, PDRB per kapita Kabupaten Polewali Mandar meningkat dari Rp
6.066.383 menjadi Rp 10.940.749 atau meningkat rata-rata 16 persen per
tahun. Kenaikan PDRB yang bergerak lebih cepat dibandingkan dengan
kenaikan jumlah penduduk, menyebabkan PDRB per kapita mengalami
peningkatan. Namun capaian tersebut masih berada di bawah PDRB per
kapita Provinsi Sulawesi Barat yang pada tahun 2012 telah mencapai Rp
11,83 juta. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 2.7
Pertumbuhan PDRB Perkapita Kabupaten Polewali Mandar, 2008 2012
Grafik 2.8
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Polewali Mandar, 2008-2012
Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) Persentase Penduduk Miskin (Persen)
40.00
90,000
84,300
80,400 79,100 30.00
78,300 76,580
80,000
20.00
70,000
21.80 21.37 21.24 20.03 19.30
60,000 10.00
50,000 0.00
2008 2009 2010 2011 2012
Sumber Data : BPS Kab. Polewali Mandar, 2013
Grafik 2.9
Perbandingan IPM Kabupaten Polewali Mandar dengan Provinsi Sulawesi Barat, 2008-2012
Grafik 2.12
Angka Partisipasi Kasar SD, SMP dan SMA Kabupaten Polewali Mandar, 2009-2013
Grafik 2.13
Angka Partisipasi Murni SD, SMP dan SMA Kabupaten Polewali Mandar, 2009-2013
Tabel 2.25
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kabupaten Polewali Mandar, 2008-2012
Tabel 2.28
Jumlah Guru dan Murid Pendidikan Dasar Kabupaten Polewali Mandar, 2008-2012
Jenjang
No 2008 2009 2010 2011 2012
Pendidikan
1 SD/MI
1.1 Jumlah guru 3.933 4.024 4.116 4.303 4.420
1.2 Jumlah murid 52.372 51.523 52.219 53.205 59.138
1.3 Rasio 13.32 12.80 12.69 12.36 13.44
2 SMP/MTs
2.1 Jumlah guru 1.186 1.211 1.396 1.539 1.834
2.2 Jumlah murid 15.810 14.089 14.260 20.140 22.492
2.3 Rasio 13.07 11.63 10.21 13.09 12.26
Sumber Data : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Polewali Mandar, 2013
c. Jumlah Dokter
Jumlah dokter (umum, ahli dan gigi) di Kabupaten Polewali Mandar
menunjukkan kecenderungan meningkat, meski mengalami sedkit penurunan
pada tahun 2012, dari 86 dokter pada tahun sebelumnya menjadi 71 dokter
(tidak termasuk dokter PTT). Akibatnya rasio dokter terhadap penduduk
meningkat dari 4.666 penduduk untuk setiap dokter (2011) menjadi 5.770
penduduk untuk setiap dokter (2012). Meski demikian, rasio ini sudah jauh
lebih rendah dibandingkan dengan rasio lima tahun lalu. Secara umum, rasio
ini masih sangat tinggi dibandingkan dengan rasio ideal, yaitu 2.500 penduduk
untuk setiap dokter. Kecamatan Matangnga mencatat rasio paling rendah, dan
sebaliknya, Kecamatan Luyo mencatat rasio paling besar. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.31
Jumlah Dokter Kabupaten Polewali Mandar, 2008-2012
No Uraian 2008 2009 2010 2011 2011
1 Jumlah Dokter (Umum, Ahli, Gigi) 52 65 65 86 71
2 Jumlah Penduduk 371.420 373,263 396,120 401,272 409,648
3 Rasio Penduduk - Dokter 7.143 5.742 6.094 4.666 5.770
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Polewali Mandar, 2013
e. Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB)
Angka Kematian Bayi (AKB) mengukur kasus kematian yang terjadi
antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. AKB
di Kabupaten Polewali Mandar menunjukkan kecenderungan menurun dari
12,94 bayi (2009) menjadi 12,46 bayi per 1.000 kelahiran hidup (2012).
Capaian ini tampak positif karena jumlah kelahiran hidup cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Namun tetap penting dicatat bahwa AKB ini
merupakan kasus kematian yang dilaporkan (facility based) dan tidak
sepenuhnya mencerminkan kasus kematian bayi yang sesunggguhnya
(community based). AKB tertinggi terjadi di Kecamatan Tapango dan Luyo,
sedangkan AKB terendah terjadi di Kecamatan Matangnga dan Limboro. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel di berikut ini:
Tabel 2.40
Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Menurut Kecamatan
Kabupaten Polewali Mandar, 2012
Jumlah Puskesmas Poliklinik Pustu
No Kecamatan
Penduduk Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio
1 Tinambung 23.153 1 23.153 - - 5 4.631
2 Balanipa 24.583 1 24.583 - - 8 3.073
3 Limboro 17.272 1 17.272 - - 3 5,757
4 Tubbi Taramanu 19.067 1 19.067 - - 5 3.813
5 Allu 12.331 1 12.331 - - 5 2.466
6 Campalagian 53.926 2 26.963 - - 2 26.963
7 Luyo 27.795 1 27.795 - - 2 13.897
8 Wonomulyo 46.726 2 23.363 2 23.363 6 7.788
9 Mapilli 27.767 1 27.767 - - 6 4.267
10 Tapango 22.421 1 22.421 - - 3 7.474
11 Matakali 22.141 1 22.141 - - 5 4.428
12 Polewali 57.095 2 28.547 2 28.547 6 9.516
13 Binuang 31.450 2 31.450 - - 4 7.862
14 Anreapi 9.622 1 9.622 - - 7 1.374
15 Matangnga 5.232 1 5.232 - - 3 1.744
16 Bulo 9.067 1 9.067 - - 2 4.533
Kab. Polewali Mandar 409.648 20 20.482 4 102.412 72 5.690
Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Polewali Mandar, 2013
3. Pekerjaan Umum
a. Panjang Jaringan Jalan
Secara umum, kualitas jalan di Kabupaten Polewali Mandar terus
membaik. Ini ditandai dengan meningkatnya, baik secara absolut maupun
relatif, panjang jalan dalam kondisi baik dan sedang. Secara absolut, panjang
jalan dalam kondisi baik meningkat sekitar tiga kali lipat selama kurun waktu
2009-2012. Secara relatif, proporsi panjang jalan dalam kondisi baik meningkat
dari 22,43 persen menjadi 60,27 persen pada periode yang sama. Sebaliknya,
panjang jalan dalam kondisi rusak ringan dan berat menunjukkan penurunan,
b. Jaringan Irigasi
Panjang jaringan irigasi, baik primer, sekunder maupun tersier, di
Kabupaten Polewali Mandar menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun
selama periode 2009-2013. Panjang jaringan irigasi primer meningkat dari
19.328 Km (2009) menjadi 21.104 Km (2013). Pada saat yang sama, panjang
jaringan irigasi sekunder meningkat dari 49.693 Km (2009) menjadi 55.820 Km
(2013). Sedangkan panjang jaringan irigasi tertier meningkat dari 70.032 Km
(2009) menjadi 79.098 Km (2013). Proporsi jaringan irigasi tertier mencapai
lebih dari setengah terhadap total panjang jaringan irigasi. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.42
Rasio Jaringan Irigasi Kabupaten Polewali Mandar, 2009-2013
Panjang Jaringan
No. Jaringan Irigasi 2009 2010 2011 2012 2013
1. Jaringan primer 19.328 19.328 19.328 19.514 21.104
2. Jaringan Sekunder 49.693 51.781 53.558 54.454 55.820
3. Jaringan Tersier 70.032 73.220 75.073 77.794 79.098
Total Panjang Jaringan 139.053 144.329 147.95 151.762 156.022
Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Polewali Mandar, 2013
763 Unit
4. Perumahan
Informasi tentang perumahan menjadi penting untuk melihat
sejauhmana masyarakat telah menikmati rumah. Dengan melihat kondisi
rumah, dapat dijadikan sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkat
sosial masyarakat dan keberhasilan pembangunan dibidang perumahan.
Penyediaan perumahan di Kabupaten Polewali Mandar masih didominasi oleh
rumah milik sendiri. Penyediaan jaringan/instalasi listrik maupun air PDAM dari
tahun ke tahun pun terus meningkat. Untuk mengetaui indikator perumahan
tahun 2011-2013 pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.45
Indikator Perumahan Kabupaten Polewali Mandar, 2011-2013
TAHUN
No URAIAN SATUAN
2011 2012 2013
Status Kepemilikan
1. a. Rumah Milik Sendiri 91,41 89,08
- Persen
b. Rumah Dinas/Bebas sewa 8,59 10,92
Rumah Menurut Jenis Lantai
2.
a. Bukan Tanah 97,27 96,51 - Persen
b. Tanah 2,73 3,49
Rumah Menurut Jenis Dinding
a. Tembok 30,82 33,62
3. b. Kayu 52,82 46,95 - Persen
c. Bambu 5,51 4,35
d. lainnya 10,81 15,09
4. Jumlah Sambungan Rumah Tangga (PLN)
a. Analog 18.118 18.241 18.233 RT
b. Prabayar 3.193 4.427 5.523 RT
Jumlah 21.311 22.668 23.486 RT
Jumlah Sambungan Rumah Tangga
5. 9.206 10.317 11.723 RT
(PDAM)
6. Luas Permukiman Kumuh - - 41.49 Ha
7. Jumlah rumah tinggal layak huni 69.196 Ha
Jumlah Rumah Tinggal Tidak Layak
8. 24.111 23.009 22.427 Unit
Huni
Sumber Data : Berbagai Sumber (BPS, PLN, PDAM dan Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kab. Polewali Mandar), 2014
1. Luas Ruang Terbuka Hijau (Ha) 104.043 104.43 104.25 104.57 107.85
2. Luas wilayah ber HPL/HGB (Ha) - - - - 360
3. Luas Wilayah - - - - 2.627
4. Rasio Ruang Terbuka Hijau - - - - 0.299
Sumber Data : Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kab. Polewali Mandar,. 2013
Grafik 2.17
Rasio Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Polewali Kabupaten Polewali Mandar, 2013
Sumber Data : Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kab. Polewali Mandar,. 2014
Tabel 2.48
Rasio Bangunan ber-IMB per Satuan Bangunan Menurut Kecamatan
Kabupaten Polewali Mandar, 2013
Jumlah Jumlah Bangunan Rasio Bangunan
No Kecamatan
Bangunan ber-IMB ber-No. IMB
1 Tinambung 4.729 6 0,13
2 Balanipa 5.071 2 0,04
3 Limboro 4.009 1 0,02
4 Tubbi Taramanu 4.149 - 0
5 Alu 2.706 - 0
6 Campalagian 11.473 2 0,02
7 Luyo 5.886 - 0
8 Wonomulyo 10.913 49 0,45
9 Mapilli 6.027 5 0,08
10 Tapango 5.025 4 0,08
11 Matakali 4.797 78 1,63
12 Polewali 12.139 646 5,32
13 Binuang 6.765 34 0,50
14 Anreapi 2.042 - 0
15 Matangnga 1.191 - 0
16 Bulo 1.990 - 0,93
Kab. Polewali 88.912 827 9,20
Mandar
Sumber Data : Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kab. Polewali Mandar, 2014
6. Perencanaan Pembangunan
Tabel 2.49
Dokumen Perencanaan Pembangunan Kabupaten Polewali Mandar, 2010-2013
Tahun
No Indikator
2010 2011 2012 2013
Tersedianya dokumen RPJPD
Tidak Tidak
1 Kabupaten Polewali Mandar yang Ada Ada
Ada Ada
telah ditetapkan dengan Perda
Tersedianya dokumen RPJMD yang
2 Ada Ada Ada Ada
telah ditetapkan dengan Perda
Tersedianya dokumen RKPD yang
3 Ada Ada Ada Ada
telah ditetapkan dengan Perkada
Persentase Renstra SKPD yang
4 35 35 100 100
Selaras dengan RPJMD, (%)
Persentase Renja SKPD yang Selaras
5 100 100 100 100
dengan RKPD, (%)
Sumber Data : Bappeda Kab. Polewali Mandar, 2014
7. Perhubungan
Sumber Data: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Polewali Mandar, 2014
Tabel 2.50
Rasio Ijin Trayek Kabupaten Polewali Mandar, 2009-2012
No Uraian 2009 2010 2011 2012
1. Izin trayek perkotaan - - - -
2. Izin trayek perdesaan 667 819 - 304
3. Jumlah izin trayek - - - -
4. Jumlah penduduk 373.263 396.120 401.272 409.648
5. Rasio izin trayek - - - 0.0007
Sumber Data : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Polewali Mandar, 2013
1. Mobil 915 501 0,5 954 483 0.5 962 354 0.4 963 210 0.2 1.200 176 0.1
Penumpang
2. Mobil Bus 1.240 386 0.3 1.629 407 0.2 1.785 308 0.2 2.010 205 0.1 5.040 166 0.0
3. Mobil 2.105 991 0.5 2.844 1.471 0.5 1.359 1.475 1.1 1.547 1.142 0.7 1.848 1.036 0.6
Barang
Jumlah 4.260 1.8798 0.4 5.427 2.361 0.4 4.106 2.137 2 4.520 1.557 1.1 8.088 1.378 0.7
Sumber Data : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Polewali Mandar, 2014
Grafik 2.19
Perkembangan Indeks Pembangunan Gender (IPG) dengan
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Kabupaten Polewali Mandar, 2009-2012
d. Jumlah Klinik KB
Klinik KB adalah fasilitas yang mampu dan berwenang memberikan
pelayanan kontrasepsi, berlokasi dan terintegrasi di fasilitas pelayanan
kesehatan dasar atau Rumah Sakit dikelola oleh pemerintah termasuk TNI dan
Polri maupun swasta dan lembaga swadaya organisasi masyarakat (LSOM) serta
telah terdaftar di dalam data K/O/KB. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 2.68
Persentase Keluarga Sejahtera I (KS I) Kabupaten Polewali Mandar, 2010-2013
No Uraian 2010 2011 2012 2013
1. KS I 25,682 26,010 26,834 28,535
2. Jumlah Keluarga 91,058 98,568 101,197 108,079
Jumlah 28,20 26,39 26,54 26,40
Sumber Data : BKKB dan Pemberdayaan Perempuan Kab. Polewali Mandar, 2014
Tabel 2.69
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera (Pra-S) dan Keluarga Sejahtera I (KS I)
Menurut Kecamatan Kabupaten Polewali Mandar, 2013
No Kecamatan Pra-S KS I Jumlah
1 Tinambung 1,880 1,650 3,530
2 Balanipa 2,356 2,221 4,577
3 Limboro 2,149 1,497 3,646
4 Tubbi Taramanu 634 1,549 2,183
5 Allu 1,239 1,622 2,861
6 Campalagian 1,861 3,178 5,039
7 Luyo 615 2,670 3,285
8 Wonomulyo 2,432 2,783 5,215
9 Mapilli 143 2,510 2,653
10 Tapango 2,471 1,871 4,342
11 Matakali 560 880 1,440
12 Polewali 1,551 1,821 3,372
13 Binuang 380 1,207 1,587
14 Anreapi 641 954 1,595
15 Matangnga 837 241 1,078
16 Bulo 46 1,881 1,927
Kab. Polewali Mandar 19,795 28,535 48,330
Sumber Data : BKKB dan Pemberdayaan Perempuan Kab. Polewali Mandar, 2014
14. Ketenagakerjaan
a. Angkatan Kerja
Pada tahun 2012, jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Polewali
Mandar sebanyak 274.898 orang atau 66,79 persen dari total penduduk.
Sekitar 68,39 persen dari jumlah penduduk usia kerja merupakan angkatan
kerja, dan sisanya, 31,61 persen bukan angkatan kerja. Jumlah angkatan
kerja laki-laki lebih besar dari perempuan. Bahkan hampir setengah dari
seluruh perempuan usia kerja memutuskan untuk tidak bekerja atau
mencari pekerjaan. Dari seluruh angkatan kerja tersebut, 97,82 persen
bekerja dan selebihnya menganggur. Sedangkan dari seluruh bukan
angkatan kerja, sebagian besar (79,60 persen) mengurus rumah tangga,
b. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Kesempatan kerja (TKK)
Dalam lima tahun terakhir, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
di Kabupaten Polewali Mandar menunjukkan tren meningkat. Angka TPAK
meningkat 64,03 persen pada tahun 2008 menjadi 72,10 persen pada tahun
2011, dan kemudian menurun menjadi 68,39 persen pada tahun 2012.
Kecenderungan ini secara umum menunjukkan semakin banyaknya proporsi
Angkatan Kerja di Kabupaten Polewali Mandar yang memilih untuk bekerja atau
mencari pekerjaan. Peningkatan TPAK ini seiring dengan semakin
berkembangnya perekonomian Kabupaten Polewali Mandar dalam beberapa
tahun terakhir. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 2.20
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Kesempatan Kerja
Kabupaten Polewali Mandar, 2008-2012
6,500
6,065
6,000
5,500
5,000
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Sumber Data : Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kab. Polewali Mandar, 2014
Tabel 2. 83
Status Kewaspadaan Gizi dan Pangan Per Kecamatan
Kabupaten Polewali Mandar, 2009-2012
Status Kewaspadaan Gizi dan Pangan
No. Kecamatan
2009 2010 2011 2012
1 Tinambung Waspada Waspada Rawan Rawan
2 Balanipa Rawan Rawan Rawan Rawan
3 Limboro Rawan Rawan Rawan Rawan
4 Tubbi Taramanu Rawan Waspada Rawan Rawan
5 Alu Rawan Rawan Rawan Rawan
6 Campalagian Waspada Waspada Aman Aman
7 Luyo Waspada Rawan Rawan Rawan
8 Wonomulyo Waspada Waspada Aman Aman
9 Mapilli Waspada Rawan Rawan Aman
10 Tapango Aman Aman Rawan Rawan
11 Matakali Aman Waspada Aman Aman
12 Polewali Aman Aman Aman Aman
13 Binuang Waspada Aman Aman Aman
14 Anreapi Waspada Aman Rawan Rawan
15 Matangnga Waspada Waspada Rawan Rawan
16 Bulo Waspada Waspada Rawan Rawan
Sumber Data : BP4KKP Kab. Polewali Mandar, 2013
Tabel 2.86
Indikator Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Polewali Mandar, 2010-2013
No Uraian 2010 2011 2012 2013
Jumlah desa/kelurahan yang
1 difasilitasi penataan dan 10 Desa 20 Desa 40 Desa 64 Desa
pemgembangan kemasyarakatan
Persentase lembaga pemberdayaan 10
2 20 Persen 30 Persen 80 Persen
masyarakat yang aktif Persen
Jumlah bahan peralatan/hasil expo 10 15 20 25
3
Teknologi Tepat Guna (TTG) Peralatan Peralatan Peralatan Peralatan
4 Jumlah BUMDES - - - 3 Unit
Sumber Data : BPMPD Kab. Polewali Mandar, 2014
26. Perpustakaan
a. Jumlah perpustakaan
Jumlah perpustakaan, termasuk perpustakaan sekolah, di
Kabupaten Polewali Mandar meningkat pesat dalam lima tahun terakhir.
Mengacu pada data tahun 2009, jumlah perpustakaan meningkat hampir 15
kali lipat hingga tahun 2013. Jumlah perpustakaan pada tahun 2013 telah
mencapai 108 unit, dimana 103 diantaranya merupakan milik pemerintah
daerah dan 5 unit merupakan milik non pemerintah (perpustakaan
Perguruan Tinggi dan sekolah swasta). Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
b. Infrastruktur Pertanian
Berdasarkan data luas lahan persawahan di Kabupaten Polewali
Mandar tahun 2009-2012 mengalami fluktuasi, tahun 2009 tercatat lahan
persawahan seluas 27.191 Ha mengalami peningkatan pada tahun 2010 seluas
31.396 Ha, namun pada tahun 2011-2012 terus mengalami penurunan hingga
mencapai 29.614 Ha tetapi masih diatas luas lahan persewahan tahun 2009.
Salah satu hal yang mempengaruhi berkurangnya lahan pertanian adalah alih
fungsi lahan persawahan menjadi pemukiman khususnya pada daerah
perkotaan dan tercatat dari tahun 2010 hingga tahun 2012 luas lahan yang
beralih fungsi sebanyak 15, 46 Ha.
Tabel 2.95
Perkembangan Kondisi Lahan Persawahan Kabupaten Polewali Mandar, 2008-2012
Luas (Ha)
No. Kondisi Lahan Persawahan
2008 2009 2010 2011 2012
1 Beralih Fungsi - - 4,16 10,6 0,7
2 Percetakan Sawah 500 - - - -
Sumber Data : Dinas Pertanian dan Peternakan Kab.Polewali Mandar, 2013
Rasio jalan tani terhadap luas lahan persawahan saat ini adalah 1 :
1.817 yang artinya dalam 1.817 Ha persawahan hanya ada 1 kilometer jalan tani,
hal ini tentunya masih sangat jauh dari kondisi ideal. Demikian pula rasio lahan
persawahan terhadap jaringan irigasi tersier yaitu 1 : 384 yang artinya setiap 1
kilometer jaringan irigasi tersier melayani sekitar 384 ha lahan persawahan dan
ini juga masih sangat jauh dari kondisi ideal.
c. Perternakan
Komoditi andalan peternakan di Kabupaten Polewali Mandar adalah
Sapi dan Kambing, khusus ternak sapi, selama kurun waktu 5 (lima) tahun 2009-
2013 dari 3 (tiga) jenis yaitu sapi perah, sapi brahman dan sapi bali terus
mengalami trend peningkatan yang signifikan. Tahun 2012 sapi perah sudah
mulai memproduksi susu dengan kuantitas produksi 13.490 namun mangalami
penurunan pada tahun 2013 yang disebabkan menurunnya jumlah populasi dari
50 ekor tahun 2011 terus menurun hingga tersisi 39 ekor di tahun 2013. Untuk
jenis sapi brahman terus mengalami trend peningkatan yang positif dengan laju
pertumbuhan rata-rata tahun 2009-2013 adalah 74 ekor per tahun. Produksi
daging untuk komoditi ternak sapi lokal jenis sapi bali, mempunyai
kecenderungan penurunan berkisar 141,988 ton per tahun. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.99
Perkembangan Komoditi Kehutanan Non Kayu Kabupaten Polewali Mandar, 2009-2012
Jenis Kehutanan Non
No 2009 2010 2011 2012
Kayu
1 Murbey
Luas Lahan (ha) - 7 6 16
Produksi (ton) - 56 48 128
2 Rotan
Luas Lahan (Ha) - 55.720 55.780 55.720
Produksi (Ton) - 705 700 350
3 Aren
Luas Lahan (Ha) 979,55 1. 011,55 855,86 767,31
Produksi (Ton) 227,80 227,80 223,34 435,03
Sumber Data : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Polewali Mandar, 2013
Tabel 2.101
Perkembangan Jumlah Kelompok kehutanan Kabupaten Polewali Mandar, 2009-2013
Jika diamati dari besaran luas areal dan volume produksi, kelapa dalam
dan kakao merupakan dua komoditas penting bagi Kabupaten Polewali Mandar.
Pada tahun 2012, komoditas kelapa dalam mencatat luas areal dan produksi
masing-masing 20.413 Ha dan 18.338 ton. Sedangkan kakao mencatat luas areal
6. Perdagangan
Sektor perdagangan merupakan sektor sebagai penyumbang terbesar
kedua dalam pembentukan PDRB setelah sektor pertanian. Sebagai sektor
strategis, sektor perdagangan memegang peranan yang penting dalam
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Polewali Mandar karena sangat terkait
dengan sektor-sektor lain seperti sektor pertanian, industri, pariwisata dan
lainnya.
Capaian kinerja urusan perdagangan di tunjukkan oleh meningkatnya
kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB tahun 2010 sampai dengan tahun
2013.
Tabel 2.107
Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB ADHB
Kabupaten Polewali Mandar, 2010-2013
Tahun
Lapangan Usaha
2010 2011 2012 2013
Sektor Perdagangan 21,71 22,00 22,37 22,53
Sumber Data : BPS Kab. Polewali Mandar, 2013
7. Industri
Berbagai aspek yang terkait dengan Industri kecil di Kabupaten
Polewali Mandar menunjukkan peningkatan selama periode tahun 2008-2012..
Pada tahun 2008, jumlah industri kecil sebesar 6.681 unit dan kemudian
meningkat menjadi 6.788 unit pada tahun 2012. Peningkatan tersebut telah
berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja, peningkatan nilai investasi dan
peningkatan nilai produksi. Pada tahun 2012, nilai produksi telah mencapai Rp
172 milyar atau meningkat sebesar 23,11 persen dibanding lima tahun lalu.
Seperti halnya dengan Koperasi, tidak semua industri kecil
memperoleh pembinaan dari pemerintah daerah. Pada tahun 2012, cakupan
pembinaan industri kecil yang dilakukan oleh pemerintah daerah hanya sekitar
seperempat (24,2 persen) dari total industri kecil yang ada. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Grafik 2.23
Persentase Industri Kecil Berdasarkan Komoditi Kabupaten Polewali Mandar, 2012
8. Ketransmigrasian
Capaian kinerja layanan umum pada urusan ketransmigrasian di
Kabupaten Polewali Mandar diukur dengan indikator kinerja: Transmigrasi
Swakarsa Mandiri (TSM), dan jumlah lokasi transmigrasi baru.
Tabel 2.109
Jumlah Pemberangkatan Transmigran Kabupaten Polewali Mandar, 2009-2013
Tahun
No Jenis Transmigran Satuan
2009 2010 2011 2012 2013
1 TSM Non Program 125 125 75 49 49 KK
Jumlah Lokasi
2 - - - 1 Lokasi
Transmigrasi Baru
Sumber Data : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Polewali Mandar, 2014
Grafik 2.25
Pengeluaran Konsumsi Makanan dan Non-Makanan Perkapita Sebulan
Kabupaten Polewali Mandar, 2008 dan 2012
1. Dermaga 3.600 12.6 3.600 12.6 4.320 18,0 4.320 18,0 4.320 18,0
2. Bandara - - - - - - - - - -
Jumlah 510.444 12.6 558.180 12.6 604.260 18,0 652.536 8,0 555.220 18,0
Sumber Data : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Polewali Mandar, 2013
f. Fasilitas Listrik
Fasilitas wilayah lainnya yang sangat penting adalah jaringan listrik.
Pada tahun 2012, jumlah KWH terjual oleh PT. PLN sebanyak 67.072.947 KWH
dengan jumlah pelanggan 59.052 unit. Dari jumlah tersebut, 55.348 unit (93,73
persen) merupakan pelanggan rumah tangga. Jika dibandingkan dengan total
rumah tangga yang ada di Kabupaten Polewali Mandar, yang mencapai 92.859
rumah tangga, maka PLN hanya mampu melayani kurang dari 60 persen.
Kemampuan PLN untuk menyediakan listrik bagi seluruh RT di
Polewali Mandar yang masih relatif terbatas, menuntut Pemerintah Daerah
untuk mengupayakan listrik non-PLN di wilayah-wilayah yang tidak mampu
dilayani oleh PLN. Pada tahun 2012, jumlah RT yang telah menggunakan listrik
non-PLN di wilayah yang tidak terlayani PLN sebanyak 1.800 RT. Capaian ini,
meskipun telah sesuai dengan target pemerintah daerah namun masih
tergolong rendah. Jumlah RT di Polewali Mandar saat ini, menurut data BPS,
sebanyak 89.092 RT. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 58,64 persen (52.242
RT) diantaranya yang telah terlayani oleh listrik PLN. Ini berarti bahwa masih
terdapat sebanyak 41,36 persen (36.850 RT) yang belum terlayani listrik PLN.
Dengan demikian, target dan capaian sebesar 1.800 RT sesungguhnya masih
sangat rendah karena hanya 4,88 persen dari seluruh RT yang tidak terlayani
listrik PLN.
g. Fasilitas Telepon dan Sarana Telekomunikasi
Kecuali Warung Telekomunikasi (Warnet), semua sarana
telekomunikasi di Kabupaten Polewali Mandar menunjukkan peningkatan
selama tahun 2009-2012. Jumlah pelanggan telepon meningkat dari 2.709
sambungan (2009) menjadi 2.750 sambungan (2012). Pada periode yang sama,
Tabel 2.115
Jenis dan Jumlah Bank dan Cabang-cabangnya Kabupaten Polewali Mandar, 2008-2012
No Nama Bank 2008 2009 2010 2011 2012
1. BRI 9 9 9 10 10
2. Bank Sulselbar 2 2 2 2 2
3. BNI 2 2 2 2 2
4. Bank Danamon 1 1 1 1 1
5. Bank Mandiri 1 1 1 2 2
6. BTPN - 1 1 1 1
7. BPRS Nurul Ikhwan - 1 1 1 1
8. Bank Yustima - - 1 1 1
Jumlah 15 17 18 20 20
Sumber Data : BPS Kab. Polewali Mandar, 2013
c. Jumlah Demonstrasi
Jumlah demonstrasi dan unjuk rasa di Kabupaten Polewali Mandar
dalam dua tahun terakhir menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Pada
tahun 2012, jumlah demonstrasi sebanyak 7 kali dan menurun menjadi 4 kali
pada tahun 2013. Isu politik dan isu ekonomi menjadi pemicu terjadinya
demonstrasi. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.120
Jumlah Demonstrasi Kabupaten Polewali Mandar, 2009-2013
No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
1. Bidang Politik - - - 4 2
2. Ekonomi - - - 3 2
3. Kasus pemogokan kerja - - - - -
4. Jumlah Demonstrasi/ Unjuk Rasa - - - 7 4
Sumber Data : Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Polewali Mandar, 2014
e. Kemudahan Perijinan
Dari berbagai Layanan perizinan di Kabupaten Polewali Mandar,
menunjukkan bahwa layanan IMB memiliki waktu pengurusan lebih lama (17
hari) dibanding layanan perizinan yang lain (rata-rata 3 hari). Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.122
Lama Proses Perizinan Kabupaten Polewali Mandar, 2013
No Uraian Lama mengurus Jumlah persyaratan Biaya resmi
(hari) (dokumen) (rata-rata maks Rp)
1. SIUP 3 6 -
2. TDP 3 5 -
3. IUI 3 6 -
4. TDI - - -
5. IMB 17 6 8.000/M
6. HO 3 9 1.008.000
Sumber Data : Dinas Pendapatan dan Perizinan Kab. Polewali Mandar, 2013
f. Pengenaan Pajak Daerah (Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah)
Tabel 2.123
Jumlah dan Macam Insentif Pajak dan Retribusi Daerah yang Mendukung Iklim Investasi
Kabupaten Polewali Mandar, 2009-2013
No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
1. Jumlah Pajak yang dikeluarkan 6 6 9 9 9
2. Jumlah Insentif Pajak yang mendukung 3 3 6 6 6
iklim investasi
3. Jumlah Retribusi yang dikeluarkan 8 10 13 11 12
4. Jumlah Retribusi yang mendukung iklim 4 5 6 5 6
investasi
Sumber Data : Dinas Pendapatan dan Perizinan Kab. Polewali Mandar, 2013
Tabel 2.124
Jumlah Angkatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan (Jiwa)
Kabupaten Polewali Mandar, 2010-2013
No Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2010 2011 2012
1. Tidak /belum pernah sekolah dan tidak/belum tamat SD 66.064 63.845 62.45
2. SD 52.196 50.903 45.696
3. SMP 25.425 31.309 26.672
4. SMA 27.010 31.204 34.801
5. Diploma dan Universitas 9.575 14.707 18.384
Jumlah 180.270 191.968 188.003
Sumber Data : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Polewali Mandar, 2013
b. Tingkat Ketergantungan
Tingkat atau rasio ketergantungan penduduk di Kabupaten
Polewali Mandar cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2009, rasio ketergantungan sebesar 0,67. Rasio ini
menunjukkan bahwa setiap penduduk usia produktif (umur 15-64 tahun)
hanya menanggung 0,62 penduduk usia tidak produktif (<15 tahun dan
>64 tahun). Penurunan rasio ini juga mengindikasikan membaiknya
struktur penduduk yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk usia
produktif yang lebih cepat ketimbang pertumbuhan usia tidak produktif.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Grafik 3.1
Proporsi Realisasi Belanja Langsung Menurut Jenisnya
Kabupaten Polewali Mandar, 2010-2012
80
63.96
57.66 54.3
60
46.58 46.9
39.66 45.12 43.48
40 34.89
27.36
20 8.68 9.62
7.45 6.03 8.03
0
2009 2010 2011 2012 2013*
Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal
Sumber Data : Diolah dari Data Bagian Pengelola Keuangan Setda Kab. Polewali Mandar, 2014
Ket : *) Angka sementara
INVESTASI JANGKA
22,99 21,17 15,17 16,66 17,87 -5%
PANJANG
Investasi Non
13,27 11,46 10,62 10,60 10,33 -6%
Permanen
Investasi dalam Dana
13,27 11,46 10,62 10,6 10,33 -6%
Bergulir
JUMLAH ASET
683,70 817,75 783,74 781,63 897,05 7%
DAERAH
KEWAJIBAN JANGKA
2.2 4,79 3,25 1,67 1,01 428,876,845.66 -44%
PANJANG
Utang Dalam Negeri 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0%
Utang Dalam Negeri-
4,79 3,25 1,67 441,002,896.88 -64%
pemerintah Pusat
Utang Dalam Negeri-
pemerintah Daerah 0.00 0.00 0.00 577,931,110.56 428,876,845.66 -6%
Lainnya
EKUITAS DANA
3.2. 668,16 790,14 741,40 755,40 880,04 8%
INVESTASI
Diinvestasikan dalam
Investasi Jangka 22,99 21,17 15,17 16,66 17,87 -5%
Panjang
Diinvestasikan dalam
3.2.1. 644,33 766,70 722,19 732,84 855,85 8%
aset tetap
Diinvestasikan dalam
3.2.2. 5,65 5,52 5,72 6,93 6,76 5%
aset lainnya
Dana yang harus
disediakan untuk (428,876,845.66)
3.2.3. (4,79) (3,25) (1,67) (1,01) -44%
pembayaran Utang
Jangka Panjang
JUMLAH KEWAJIBAN
683,70 817,75 783,74 781,63 897,05 7%
DAN EKUITAS DANA
Sumber Data : Diolah dari Data Bagian Pengelola Keuangan Setda Kab. Polewali Mandar, 2013
Sumber Data : Diolah dari Data Bagian Pengelola Keuangan Setda Kab. Polewali Mandar, 2013
Ket : *) Angka Sementara
4. Pelampauan penerimaan
lain-lain pendapatan -
18.378.736.48 112,6 418.645.53 1,4 (19.032.807.89) (11.055.682.301,00) -2848 -16,31%
daerah yang sah 185,4
5. Sisa penghematan
belanja atau akibat 17.459.919.60 107,0 30.267.481.75 100 10.552.450.18 102,8 599.286.011,72 154 -28,70%
lainnya
Sumber Data : Diolah dari Data Bagian Pengelola Keuangan Setda Kab. Polewali Mandar, 2013
3.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama
Pada periode tahun 2010-2012, terlihat bahwa selama tiga tahun
terakhir, total pengeluaran wajib dan mengikat pemerintah Kabupaten
Polewali Mandar rata-rata Rp.327,27 milyar atau bertumbuh dengan rata-rata
11,47 persen. Untuk komponen belanja tidak langsung wajib dan mengikat
rata-rata per tahunnya sebesar Rp.314,99 milyar (11,44 persen) selama tiga
tahun terakhir (2010-2012). Belanja gaji dan tunjangan mendominasi struktur
belanja tidak langsung wajib dan mengikat dengan rata-rata 93,31 persen dan
sebesar rata-rata 5,57 persen teralokasi pada belanja bantuan keuangan, serta
A. Urusan Wajib :
1. Urusan Pendidikan
a. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas di semua
jenjang/tingkatan pendidikan masih terbatas terutama di daerah-daerah
terpencil;
b. Masih tingginya angka buta huruf;
c. Masih rendahnya angka partisipasi sekolah khususnya pada
jenjang/tingkatan pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA;
d. Kualitas guru masih rendah dan distribusinya belum merata;
e. Kemampuan penyediaan layanan PAUD relatif masih rendah;
f. Fasilitas/sarana penunjang pendidikan termasuk pengembangan
perpustakaan dan laboratorium sebagai sarana minat dan budaya baca
belum memadai;
g. Lokasi dan sarana prasarana sekolah umumnya belum mewadahi
kebutuhan tumbuh dan kembang anak;
h. Penguasaan dan pengembangan IPTEK masih rendah.
2. Urusan Kesehatan
a. Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang berkualitas masih
5.1 V I S I
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan,
tantangan dan peluang yang ada di Kabupaten Polewali Mandar serta
mempertimbangkan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat, maka Visi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar yang hendak
dicapai pada tahun 2019 adalah :
161
162
VISI : Terwujudnya Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan Menuju Masyarakat Polewali Mandar yang Sejahtera
TARGET AKHIR RPJMD
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR
(TAHUN 2018)
3. Meningkatkan kesempatan 1. Meningkatnya keinginan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 73 persen
kerja dan berusaha masyarakat untuk bekerja dan
berusaha
2. Tersedianya lapangan kerja bagi
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2,01 persen
pencari kerja baru
4. Meningkatkan 1. Meningkatnya produksi dan mutu
Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB 56,95 persen
produktivitas dan produk komoditi pertanian, (ADHK)
pengelolaan potensi perkebunan, peternakan dan
Jumlah produksi perikanan darat 57.408,45 ton
sumberdaya alam yang perikanan unggulan daerah
Jumlah produksi perikanan laut 130.616,62 ton
berkelanjutan 2. Terkendalinya luasan lahan
Proporsi luas lahan persawahan terhadap luas 8 persen
pangan berkelanjutan guna wilayah
mendukung Polewali Mandar
Kontribusi produksi padi Polewali Mandar 53 persen
sebagai lumbung pangan Sulawesi terhadap Sulawesi Barat
Barat
3. Meningkatnya konservasi dan
Proporsi luas hutan lindung terhadap luas 64 persen
rehabilitasi hutan dan lahan kritis kawasan hutan
serta pemeliharaan
Proporsi luas kawasan hutan mangrove 77 persen
keanekaragaman hayati
4. Meningkatnya pembinaan dan
Persentase penambang yang memiliki izin yang 100 persen
pengawasan usaha pertambangan memenuhi good mining practices
5. Meningkatnya perlindungan dan
Proporsi luas RTH terhadap luas kawasan 30 persen
pengelolaan lingkungan hidup perkotaan
Persentase kasus pengaduan lingkungan yang 100 persen
71 unit
2. Meningkatnya ketersediaan
Rasio jaringan irigasi dengan luas lahan sawah 75,42 persen
infrastruktur irigasi dan
sumberdaya air lainnya
3. Meningkatnya sarana dan
Persentase ketersediaan sarana dan prasarana 100 persen
prasarana transportasi transportasi
Persentase ketersediaan sarana dan prasarana 90 persen
keselamatan transportasi darat
4. Meningkatnya pelayanan akses
Cakupan layanan akses informasi 100 persen
163
164
VISI : Terwujudnya Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan Menuju Masyarakat Polewali Mandar yang Sejahtera
TARGET AKHIR RPJMD
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR
(TAHUN 2018)
Misi 4 : 1. Memperkuat kelembagaan 1. Meningkatnya kualitas
Predikat LAKIP B
Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah manajemen pemerintahan daerah
Peringkat LPPD Peringkat 70
pemerintahan yang baik
Opini Pengelolaan Keuangan daerah WTP
dan bersih serta
menyediakan pelayanan 2. Meningkatnya Kualitas
Persentase usulan masyarakat melalui 40 persen
publik yang berkualitas perencanaan pembangunan musrenbang yang diakomodir dalam dokumen
daerah dan pengelolaan data perencanaan pembangunan
Persentase data SKPD yang terintegrasi 100 Persen
167
168
Visi:
Terwujudnya Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan Menuju Masyarakat Polewali Mandar yang Sejahtera
Misi 1:
Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas Berlandaskan Pada Nilai-Nilai Agama dan Budaya
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Mewujudkan kesetaraan Membaiknya indeks Pengarus Utamaan Gender (PUG) Pembangunan yang responsif gender (kebijakan yang
dan keadilan gender pembangunan dan diarahkan pada upaya-upaya pembangunan yang
pemberdayaan gender memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan pengalaman
perempuan dan laki-laki yang diintegrasikan ke dalam
perencanaan dan penganggaran yang responsif gender)
Misi 2:
Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara Berkelanjutan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan Usaha Membaiknya kinerja Pemberdayaan badan usaha ekonomi desa Mengembangkan dan memberdayakan kelembagaan
ekonomi kerakyatan perekonomian daerah melalui pengembangan ekonomi lokal usaha ekonomi masyarakat
berbasis pemberdayaan Mengembangkan kerjasama antar pihak swasta Mengembangkan kemitraan antara pelaku usaha sektor
potensi usaha ekonomi lokal dengan sektor UMKM dari hulu hingga hilir UMKM dengan swasta
Berkembangnya usaha industri Meningkatkan dan memperluas pembinaan dan Peningkatan kegiatan pembinaan dan pendampingan
mikro, kecil dan menengah pendampingan kepada UMKM berbasis UMKM dalam bentuk bantuan permodalan, manajemen
keaksaraan fungsional (Vokasional) usaha, peralatan dan keterampilan
Berkembangnya pariwisata Memperluas dan menata obyek-obyek wisata Peningkatan kerjasama dengan para pelaku usaha yang
daerah bergerak di sektor pariwisata
Peningkatan intensitas promosi dan publikasi obyek -obyek
wisata
169
170
Visi:
Terwujudnya Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan Menuju Masyarakat Polewali Mandar yang Sejahtera
Misi 2:
Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara Berkelanjutan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Intensifikasi dan ekstensifikasi pengelolaan sumber daya
perikanan laut melalui penyediaan sarana dan prasarana
produktivitas
Pengembangan lahan budidaya perikanan darat hingga ke
daerah terpencil
Meningkatkan kualitas, kuantitas, sarana dan Peningkatan kinerja tenaga penyuluh pertanian,
prasarana tenaga penyuluh peternakan dan perikanan terhadap kelompok tani yang
dibina
Terkendalinya luasan lahan Menjaga dan mempertahankan luasan lahan Pengendalian alih fungsi lahan terutama bagi lahan
pangan berkelanjutan guna sawah potensial persawahan
mendukung Polewali Mandar Pencetakan lahan persawahan baru
sebagai lumbung pangan Intensifikasi dan ekstensifikasi lahan persawahan dataran
Sulawesi Barat tinggi
Meningkatnya konservasi dan Meningkatkan peranserta masyarakat dalam Peningkatan keterlibatan masyarakat dalam konservasi
rehabilitasi hutan dan lahan upaya konversi dan rehabilitasi hutan, dan rehabilitasi hutan dan lahan kritis
kritis serta pemeliharaan mangrove dan lahan kritis Peningkatan keterlibatan masyarakat dalam upaya
keanekaragaman hayati konservasi dan rehabilitasi mangrove
Meningkatnya pembinaan dan Melaksanakan pembinaan dan pengawasan Meningkatkan pengelolaan usaha pertambangan
pengawasan usaha usaha pertambangan
171
172
Visi:
Terwujudnya Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan Menuju Masyarakat Polewali Mandar yang Sejahtera
Misi 4 :
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih Serta Menyediakan Pelayanan Publik yang Berkualitas
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Memperkuat kelembagaan Meningkatnya kualitas Meningkatkan kinerja dan akuntabilitas Peningkatan kualitas dan ketepatan waktu penyusunan
pemerintahan daerah manajemen pemerintahan penyelenggaraan pemerintahan daerah laporan kinerja dan akuntabilitas penyelenggaraan
daerah pemerintahan daerah
Peningkatan pengawasan kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah
Meningkatnya kualitas Mewujudkan perencanaan yang berkualitas dan Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan
perencanaan pembangunan akuntabel pembangunan daerah yang berkualitas
daerah dan pengelolaan data Peningkatan pengendalian dan evaluasi pembangunan
sebagai umpan balik bagi perencanaan
Mewujudkan integrasi data melalui pengelolaan Mewujudkan pengelolaan data yang akurat, relevan dan
satu data pembangunan terkini dengan membangun koneksi data SKPD untuk
mendukung proses perencanaan pembangunan daerah
Meningkatnya kualitas dan Meningkatkan kompetensi sumber daya Pengembangan pendidikan formal dan pelatihan
profesionalisme SDM manusia dalam berbagai bidang sesuai dengan keterampilan
aparatur tugas pokok dan fungsinya
Terwujudnya tertib Mengembangkan dan menata sistem Pengembangan perangkat keras dan lunak administrasi
administrasi kependudukan administrasi kependudukan kependudukan
Meningkatkan kualitas Meningkatnya kualitas Meningkatkan kualitas administrasi pelayanan Pengembangan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu
pelayanan publik layanan perizinan pemerintah melalui penataan proses layanan (PTSP)
Terwujudnya layanan Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana Pengembangan standar pelayanan publik dan pelayanan
181
182
Arah Kebijakan/ Capaian Kinerja Program Pembangunan SKPD Penanggung
No Sasaran Strategi Indikator Bidang Urusan
Kebijakan Umum 2014 2018 Daerah Jawab
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
- Program pencegahan dan Kesehatan Dinas Kesehatan
penanggulangan penyakit
menular
- Program peningkatan Kesehatan Dinas Kesehatan
pelayanan kesehatan
lansia
183
184
Arah Kebijakan/ Capaian Kinerja Program Pembangunan SKPD Penanggung
No Sasaran Strategi Indikator Bidang Urusan
Kebijakan Umum 2014 2018 Daerah Jawab
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
5 Membaiknya Pengarus Utamaan Gender Pembangunan yang - Indeks 65,95 71,75 - Program peningkatan Pemberdayaan Badan Koordinasi
indeks (PUG) responsif gender (kebijakan Pembanguna peran serta dan Perempuan & KB &
pembangunan yang diarahkan pada n Gender kesetaraan gender Perlindungan Pemberdayaan
dan upaya-upaya pembangunan (IPG) 70,46 78,26 dalam pembangunan Anak Perempuan
pemberdayaan yang memperhatikan
gender aspirasi, kebutuhan dan - Indeks - Program penguatan Pemberdayaan Badan Koordinasi
pengalaman perempuan Pemberday kelembagaan pengarus Perempuan & KB &
dan laki-laki yang aan Gender utamaan gender dan Perlindungan Pemberdayaan
diintegrasikan ke dalam (IDG) anak Anak Perempuan
perencanaan dan
penganggaran yang - Program peningkatan Pemberdayaan Badan Koordinasi
responsif gender) kualitas hidup dan Perempuan & KB &
perlindungan hidup Perlindungan Pemberdayaan
perempuan Anak Perempuan
2 Berkembangnya Meningkatkan Peningkatan - Nilai produksi Rp . ( juta ) Rp . ( juta ) - Program peningkatan Industri Dinas
185
186
Capaian Kinerja SKPD
Arah Kebijakan / Program Pembangunan
No Sasaran Strategi Indikator Bidang urusan Penanggung
Kebijakan Umum 2014 2018 Daerah
Jawab
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
-
3 Berkembangnya Memperluas Peningkatan Jumlah 300.000 1.730.000 Program pengembangan Dinas
Pariwisata
pariwisata dan menata kerjasama dengan kunjungan W isatawan W isatawan destinasi pariwisata Kebudayaan &
daerah obyek -obyek Pariwisata
para pelaku usaha wisata per
wisata
yang bergerak di tahun
- Program pengembangan Pariwisata Dinas
sektor pariwisata Kebudayaan &
kemitraan
Peningkatan Pariwisata
intensitas promosi
dan publikasi - Program pengembangan Pariwisata Dinas
obyek - obyek wisata pemasaran pariwisata Kebudayaan &
Pariwisata
4 Meningkatnya Meningkatkan Pemberian Kontribusi 28,76% 30,12% - Program perlindungan Perdagangan Dinas
aktifitas dan kemudahan bagi sektor konsumen dan pengamanan Perindustrian &
perdagangan , memperluas para pelaku usaha perdagangan, perdagangan Perdagangan
restoran , dan usaha dan perdagangan , restoran dan
hotel kegiatan restoran , dan hotel hotel - Program peningkatan
perdagangan, efisiensi perdagangan dalam Perdagangan Dinas
restoran, dan negeri Perindustrian &
hotel Perdagangan
5 Membaiknya Memperluas Perluasan dan Persentase 16,55% 10,92% - Program peningkatan Ketahanan BP 4KKP
taraf hidup akses penduduk pemerataan penduduk kesejahteraan petani Pangan
masyarakat terhadap
kegiatan ekonomi miskin
kegiatan Dinas
hingga ke - Program pengembangan Industri
ekonomi Perindustrian &
187
188
Capaian Kinerja SKPD
Arah Kebijakan / Program Pembangunan
No Sasaran Strategi Indikator Bidang urusan Penanggung
Kebijakan Umum 2014 2018 Daerah
Jawab
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
9 Tersedianya Meningkatkan Menciptakan Tingkat 2,14% 2,01% - Program peningkatan Ketenagakerjaan Dinas Sosial
lapangan kerja dan lapangan kerja baru Pengangguran kualitas dan produktivitas Tenaga Kerja &
bagi pencari memperluas melalui Terbuka (TPT) tenaga kerja Transmigrasi
kerja baru usaha-usaha
pemberdayaan
ekonomi
masyarakat dan - Program peningkatan Pemberdayaan Badan
berbasis potensi
sumber daya ekonomi lokal keberdayaan masyarakat Masyarakat Pemberdayaan
lokal perdesaan dan Desa Masyarakat &
Menciptakan Mengidentifikasi Pemdes
iklim usaha dan kebutuhan dan
investasi yang penyempurnaan - Program pengembangan Dinas
kondusif
regulasi yang sentra-sentra industri Industri Perindustrian &
mendukung iklim potensial Perdagangan
usaha dan investasi
Menfasilitasi para - Program pemberdayaan Kelautan dan Dinas Kelautan
investor dalam ekonomi masyarakat pesisir Perikanan & Perikanan/
melakukan kegiatan BP4KKP
penanaman modal - Program penciptaan iklim Koperasi dan Dinas Koperasi,
usaha kecil menengah yang UMKM UMKM
kondusif
189
190
Capaian Kinerja SKPD
Arah Kebijakan / Program Pembangunan
No Sasaran Strategi Indikator Bidang urusan Penanggung
Kebijakan Umum 2014 2018 Daerah
Jawab
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
12 Meningkatnya Meningkatkan Peningkatan - Proporsi luas 64% 64% - Program perlindungan dan Kehutanan Dinas Kehutanan
konservasi dan peran serta keterlibatan hutan lindung konsevasi sumber daya & Perkebunan/
rehabilitasi masyarakat masyarakat dalam terhadap luas hutan BP4KKP
hutan dan dalam upaya
konservasi dan kawasan hutan
191
192
Capaian Kinerja SKPD
Arah Kebijakan / Program Pembangunan
No Sasaran Strategi Indikator Bidang urusan Penanggung
Kebijakan Umum 2014 2018 Daerah
Jawab
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
13 Meningkatnya Melaksanakan 1. Meningkatkan Persentase 40% 100% - Program pembinaan dan Energi dan Dinas
pembinaan pembinaan dan pengelolaan Penambang pengembangan geologi Sumber Daya Pertambangan,
dan pengawasan Energi &
usaha yang memiliki dan sumber daya mineral Mineral Mineral
pengawasan usaha
pertambangan izin yang
usaha pertambangan
pertambangan memenuhi good - Program pembinaan dan Energi dan Dinas
Mining Practice pengawasan bidang Sumber daya Pertambangan,
Energi &
pertambangan Mineral Mineral
14 Meningkatnya Meningkatkan Melaksanakan - Proporsi luas 21% 30% - Program pengelolaan Lingkungan Badan
perlindungan perlindungan pembinaan dan RTH terhadap ruang terbuka hijau Hidup Lingkungan
dan dan pengelolaan pengawasan luas kawasan Hidup/ Dinas
pengelolaan lingkungan
terhadap perkotaan Tata Ruang &
lingkungan hidup
hidup pengelolaan 100% 100% Permukiman
lingkungan - Persentase
kasus - Program pengendalian Penataan Dinas Tata Ruang
pengaduan pemanfaatan ruang Ruang & Permukiman
lingkungan 30% 50%
yang
terselesaikan - Program pengendalian Lingkungan Badan
pencemaran dan hidup Lingkungan
- Cakupan pengrusakan lingkungan Hidup
penghijauan/ hidup
penanaman
vegetasi untuk 18,89% 80%
produksi bio - Program rehabilitasi dan Lingkungan Badan
massa di pemulihan cadangan SDA Hidup Lingkungan
193
194
Misi 3. Meningkatkan Infrastruktur Guna Mendorong Daya Saing Daerah
Arah Kebijakan Capaian Kinerja
Program Pembangunan Bidang SKPD Penanggung
No Sasaran Strategi / Kebijakan Indiakator Kinerja
2014 2018 Daerah Urusan Jawab
Umum
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Meningkatnya Meningkatkan Pengembangan - Panjang jalan 51 Km 137,20 Km - Program pembangunan Pekerjaan Dinas Pekerjaan
kuantitas dan kondisi jaringan jaringan jalan kabupaten jalan dan jembatan Umum Umum
kualitas jaringan jalan dan dan jembatan dalam kondisi
jalan dan jembatan jembatan
baik - Program rehabilitasi/
kabupaten
50 Km 250 Km pemeliharaan jalan dan Pekerjaan Dinas Pekerjaan
- Panjang jalan jembatan Umum Umum
kabupaten
dalam kondisi - Program inspeksi Pekerjaan Dinas Pekerjaan
sedang 20% 50% kondisi jalan dan Umum Umum
jembatan
- Persentase jalan
desa dalam 53 Unit 71 Unit
kondisi baik - Program Pekerjaan Dinas Pekerjaan
pengembangan wilayah Umum Umum
- Jumlah strategis dan cepat
jembatan dalam tumbuh
kondisi baik
2 Meningkatnya Meningkatkan Mewujudkan Rasio jaringan 74,14% 75,42% - Program Pekerjaan Dinas Pekerjaan
ketersediaan infrastruktur pengembangan irigasi dengan luas pengembangan dan Umum Umum
infrastruktur irigasi irigasi dan dan lahan sawah pengelolaan jaringan
sumberdaya air pengelolaan
dan sumber daya air irigasi dan infrastruktur
3 Meningkatnya Meningkatkan Pengembangan - Persentase 25% 100% - Program pembangunan Perhubungan Dinas
sarana dan sarana dan sarana dan ketersediaan prasarana dan fasilitas Perhubungan,
prasarana prasarana prasarana sarana dan perhubungan Kominfo
transportasi transportasi transportasi
prasarana
darat, laut dan
penyeberangan transportasi - Program pembangunan Perhubungan Dinas
sarana dan prasarana Perhubungan,
perhubungan Kominfo
Arah Kebijakan Capaian Kinerja
Program Pembangunan Bidang SKPD Penanggung
No Sasaran Strategi / Kebijakan Indiakator Kinerja
2014 2018 Daerah Urusan Jawab
Umum
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
4 Meningkatnya Meningkatkan Peningkatan Cakupan layanan 19% 100% - Program Komunikasi Dinas
pelayanan akses layanan akses kapasitas media akses informasi pengembangan dan Perhubungan,
informasi informasi layanan akses komunikasi, informasi Informatika Kominfo
informasi
dan media massa
5 Meningkatnya Meningkatkan Peningkatan Luas kawasan 40 Ha 20 Ha Program pembangunan Pekerjaan Dinas Pekerjaan
kualitas lingkungan kualitas kualitas kumuh saluran drainase/ Umum Umum
permukiman lingkungan lingkungan gorong-gorong
permukiman permukiman
kumuh kumuh
6 Meningkatnya Meningkatkan Peningkatan Jumlah rumah 400 Unit 7.400 Unit Program pengembangan Perumahan Dinas Tata Ruang &
kualitas rumah tidak kualitas rumah kualitas rumah tidak layak huni perumahan Permukiman
layak huni tidak layak huni tidak layak huni yang tertangani
195
196
Arah Kebijakan Capaian Kinerja
Program Pembangunan Bidang SKPD Penanggung
No Sasaran Strategi / Kebijakan Indiakator Kinerja
2014 2018 Daerah Urusan Jawab
Umum
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
7 Meningkatnya Meningkatkan Peningkatan Cakupan layanan 55% 75% Program pengembangan Pekerjaan Dinas Pekerjaan
cakupan layanan air cakupan layanan cakupan air minum infrastruktur perdesaan Umum Umum
minum air minum layanan air perpipaan
perpipaan minum
perpipaan
8 Meningkatnya Meningkatkan Peningkatan Persentase 35% 55% Program pengembangan Lingkungan Dinas Tata Ruang &
cakupan layanan cakupan layanan cakupan layanan sampah kinerja pengelolaan Hidup Permukiman/
persampahan persampahan layanan terangkut ke TPA persampahan Badan Lingkungan
persampahan
Hidup
9 Meningkatnya akses Membangun dan Penyediaan Rasio elektrifiksi 82% 100% Program pembinaan dan Energi dan Dinas
penduduk terhadap mengembangkan tenaga listrik pengembangan Sumber daya Pertambangan,
ketenagalistrikan infrastruktur dan energi di ketenagalistrikan dan mineral Energi & Mineral
ketenagalistrikan wilayah-wilayah
energi
terpencil
197
198
Capaian Kinerja SKPD
Arah Kebijakan / Program
No Sasaran Strategi Indikator Bidang urusan Penanggung
Kebijakan Umum 2014 2018 Pembangunan Daerah
Jawab
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2 Meningkatnya Mewujudkan Peningkatan - Persentase usulan 20% 40% - Program Perencanaan Bappeda
kualitas perencanaan partisipasi masyarakat melalui perencanaan Pembangunan
perencanaan yang berkualitas masyarakat dalam musrenbang yang pembangunan daerah
pembangunan dan akuntabel diakomodir dalam
perencanaan
daerah dan dokumen - Program peningkatan Perencanaan
pembangunan Bappeda
pengelolaan data perencanaan kapasitas pembangunan
daerah yang pembangunan kelembagaan
berkualitas
perencanaan
Peningkatan - Persentase data
pengendalian dan SKPD yang pembangunan daerah
50% 100%
evaluasi terintegrasi.
pembangunan - Program Perencanaan Bappeda
sebagai umpan balik perencanaan pembangunan
bagi perencanaan pembangunan
Mewujudkan Mewujudkan ekonomi
integrasi data pengelolaan data
melalui yang akurat, relevan - Program Perencanaan
pengelolaan satu Bappeda
dan terkini dengan perencanaan sosial pembangunan
data
membangun koneksi budaya
pembangunan
data SKPD untuk
- Program
mendukung proses Perencanaan Bappeda
perencanaan
perencanan prasarana wilayah pembangunan
pembangunan dan sumber daya
daerah alam
199
200
Capaian Kinerja SKPD
Arah Kebijakan / Program
No Sasaran Strategi Indikator Bidang urusan Penanggung
Kebijakan Umum 2014 2018 Pembangunan Daerah
Jawab
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
6 Terwujudnya Meningkatkan Pengembangan Indeks Kepuasan 50% 70% Program peningkatan Otoda Pemerin. Umum, Sekretariat
layanan kualitas sarana standar pelayanan Masyarakat (IKM) kualitas pelayanan Adm. Keu. Daerah, Daerah
pemerintahan yang dan prasarana publik dan publik Perangkat Daerah, Kepeg.
efisien, efektif, dan pemerintahan pelayanan & Persandian
transparan administrasi
terpadu kecamatan
Peningkatan sarana Persentase sarana 54% 73% Program peningkatan Pekerjaan Umum Dinas
dan prasarana dan prasarana sarana dan prasarana Pekerjaan
pemerintahan pemerintahan dalam pemerintahan Umum
kondisi baik
Program-program untuk
pemenuhan layanan SKPD
dalam menyelenggarakan
APBN urusan pemerintahan daerah
APBD Kab.
Polewali Mandar
APBD PROVINSI
Kinerja Program
(Outcomes)
Sumber Lainnya
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
BELANJA TIDAK LANGSUNG 546,864,443,150 617,631,101,383 673,530,218,857 734,096,561,738 792,971,702,382 3,365,094,027,510 Semua SKPD
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Tingkat ketepatan menyerahkan Dinas Pendidikan Pemuda
1 01 04 100% 100% 33,109,000 100% 33,936,725 100% 34,785,143 100% 38,263,657 100% 40,176,840 100% 180,271,366
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan laporan kinerja dan keuangan & Olahraga
APM SD/MI 93,4 % 92,05% 92,50% 92,60% 92,70% 93,1% 93,40% 93,40%
Angka Putus Sekolah SD/MI 0,87% 0,87% 0,85% 0,80% 0,75% 0,70% 0,70%
Dinas Pendidikan Pemuda
1 01 06 Program Wajib Belajar Dasar Sembilan Tahun APM SMP/MTS 61,90% 61,95% 13,625,978,500 62% 14,307,277,425 62,5% 15,022,641,296 63,50% 16,524,905,426 64,5% 18,012,146,914 64,5% 77,492,949,561
& Olahraga
Angka Putus Sekolah SMP/MTs 0,65% 0,65% 0,60% 0,55% 0,50% 0,45% 0,45%
Angka kelulusan SMP/MTs 94,44% 94,05% 94,06% 94,07% 95% 96% 96%
100% 100% 676,195,000 100% 693,099,875 100% 710,427,372 100% 781,470,109 100% 820,543,615 100% 3,681,735,970 Dinas Kesehatan
Cakupan pelayanan administrasi
1 02 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
perkantoran secara tepat waktu Rumah Sakit Umum
100% 100% 1,657,471,900 100% 1,698,908,698 100% 1,741,381,415 100% 1,915,519,556 100% 2,011,295,534 100% 9,024,577,103
Daerah
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Cakupan pelayanan sarana dan 100% 100% 688,500,000 100% 705,712,500 100% 723,355,313 100% 795,690,844 100% 835,475,386 100% 3,748,734,042 Dinas Kesehatan
1 02 02
Aparatur prasarana aparatur Rumah Sakit Umum
100% 100% 2,617,798,000 100% 1,262,960,000 100% 1,294,534,000 100% 1,423,987,400 100% 1,495,186,770 100% 8,094,466,170
Daerah
Tingkat disiplin aparatur yang 100% 100% 30,000,000 100% 30,750,000 100% 31,518,750 100% 34,670,625 100% 36,404,156 100% 163,343,531 Dinas Kesehatan
1 02 03 Program Peningkatan Disipiln Aparatur menggunakan pakaian dinas dan
Rumah Sakit Umum
pakaian hari tertentu 100% 100% 72,600,000 100% 74,415,000 100% 76,275,375 100% 83,902,913 100% 88,098,058 100% 395,291,346
Daerah
100% 100% 346,656,000 100% 355,322,400 100% 364,205,460 100% 400,626,006 100% 420,657,306 100% 1,887,467,172 Dinas Kesehatan
Persentase sumberdaya aparatur
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
1 02 04 yang memiliki kompetensi sesuai
Aparatur Rumah Sakit Umum
bidangnya 100% 100% 500,000,000 100% 512,500,000 100% 525,312,500 100% 577,843,750 100% 606,735,938 100% 2,722,392,188
Daerah
203
204
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Awal
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
No. Indikator Kinerja Program RPJMD SKPD Penanggung Jawab
Prioritas Pembangunan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
(Tahun 2013) Tahun 2018
100% 100% 94,954,500 100% 97,328,363 100% 99,761,572 100% 109,737,729 100% 115,224,615 100% 517,006,778 Dinas Kesehatan
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Tingkat ketepatan menyerahkan
1 02 05
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan laporan kinerja dan keuangan Rumah Sakit Umum
100% 100% 39,823,500 100% 40,819,088 100% 41,839,565 100% 46,023,521 100% 48,324,697 100% 216,830,371
Daerah
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Cakupan pelayanan sarana dan Dinas Tata Ruang &
1 05 02 100% 100% 103,776,000 100% 106,370,400 100% 109,029,660 100% 119,932,626 100% 125,929,257 100% 565,037,943
Aparatur prasarana aparatur Permukiman
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Tingkat ketepatan menyerahkan Dinas Tata Ruang &
1 05 05 100% 100% 22,162,000 100% 22,716,050 100% 23,283,951 100% 25,612,346 100% 26,892,964 100% 120,667,311
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan laporan kinerja dan keuangan Permukiman
205
206
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
No. Bidang Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kondisi Awal SKPD
dan Program Prioritas RPJMD Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD Penanggung Jawab
Pembangunan
Program
(Tahun 2013)
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
16 16
Cakupan wilayah pemanfaatan 16 16 16 Dinas Tata Ruang &
1 05 07 Program Pemanfaatan Ruang - - - 50,000,000 52,500,000 57,750,000 Kecamata 62,947,500 Kecamata 223,197,500
ruang Kecamatan Kecamatan Kecamatan Permukiman
n n
16 16 16
Cakupan wilayah pengendalian 16 16 16 16 Dinas Tata Ruang &
1 05 08 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 163,391,000 171,560,550 180,138,578 198,152,435 Kecamata 215,986,154 Kecamata 929,228,717
pemanfaatan ruang Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Permukiman
n n