Anda di halaman 1dari 6

1 Proses terbentuknya bumi menurut para ahli

Zaman Arkhaikum (Azoikum)


Zaman ketika belum ada kehidupan di bumi berlangsung sekitar 2.500 juta hingga 1.200 tahun yang
lalu. Hal ini disebabkan bumi masih panas dan merupakan bola gas panas yang berputar pada
porosnya.
Zaman Paleozoikum
Zaman Paleozoikum adalah zaman ketika terdapat kehidupan makhluk pertama di bumi. Zaman ini
disebut zaman primer (karena untuk pertama kalinya ada kehidupan).

Zaman Mesozoikum
Zaman Mesozoikum disebut zaman sekunder (zaman hidup kedua) dan disebut juga zaman reptil
sebab muncul reptil yang besar seperti Dinosaurus dan Atlantosaurus. Zaman ini terbagi menjadi tiga.
Trias, terdapat kehidupan ikan, amfibi, dan reptil.
Jura, terdapat reptil dan sebangsa katak.
Calcium, terdapat burung pertama dan tumbuhan berbunga
Zaman Neozoikum
Zaman Neozoikum adalah zaman bumi baru (bumi sudah terbentuk seluruhnya). Zaman ini terbagi
menjadi zaman tersier dan zaman kuarter.
1. Zaman tertier, yaitu zaman hidup ketiga, makhluk hidupnya berupa binatang
menyusui sejenis monyet dan kera, reptil raksasa mulai lenyap, dan pada akhir zaman ini
sudah ada jenis kera-manusia. Zaman ini ditandai dengan munculnya tenaga endogen
yang dahsyat sehingga mematahkan kulit bumi. Kejadian tersebut membentuk rangkaian
pegunungan besar di seluruh dunia. Karena adanya pegunungan tersebut, timbullah
letusan-letusan gunung berapi yang membentuk relief permukaan bumi. Zaman tertier
terbagi atas Eosen, Miosen, Oligosen, dan Pliosen. Pada zaman tertier inilah, binatang
menyusui berkembang sepenuhnya. Muncul juga orang utan di masa Miosen, daerah
asalnya dari Afrika sekarang. Pada saat itu, Benua Afrika masih menyatu dengan Jazirah
Arab.
2. Zaman kuarter, yaitu zaman hidup keempat. Pada zaman ini, mulai muncul
kehidupan manusia. Zaman ini dibedakan menjadi zaman Pleistosen (Diluvium) dan kala
Holosen (Aluvium). Pada zaman Diluvium ini, terjadi penurunan suhu dengan drastis
bahkan sampai di bawah 0oC sehingga muncul zaman Es (zaman Glasial). Pada zaman
Glasial, permukaan laut menurun sehingga perairan dangkal berubah menjadi daratan.
Pulau Bali, Jawa, Kalimantan, dan Sumatra menyatu dengan daratan Asia. Ketika es
Kutub Utara mencair (interglasial), permukaan air laut naik dan menenggelamkan
sebagian Eropa Utara, Asia Utara, dan Amerika Utara. Pulau Jawa, Bali, Kalimantan, dan
Sumatra terpisah dari daratan Asia, membentuk laut dangkal yang disebut Paparan
Sunda, sedangkan Pulau Papua dan sekitarnya terpisah dengan daratan Australia yang
melahirkan Paparan Sahul. Antara Paparan Sahul dan Paparan Sunda dipisahkan oleh
perairan dalam yang dinamakan daerah Wallacea dan menjadi garis Wallacea yang
membedakan jenis flora dan fauna. Kepulauan Indonesia dalam bentuknya sekarang
terjadi pada zaman Glasial Wurm. Zaman Holosen atau zaman Aluvium adalah zaman
lahirnya jenis Homo sapiens, yaitu jenis manusia seperti manusia sekarang.

2.prose terbentuk nya bumi menurut agama


Vasettha, terdapat suatu saat, cepat atau
lambat, setelah suatu masa yang lama sekali, ketika dunia ini hancur. Dan ketika hal ini terjadi,
umumnya mahluk-mahluk terlahir kembali di Abhassara (alam cahaya); di sana mereka hidup
dari ciptaan batin (mano maya), diliputi kegiuran, memiliki tubuh yang bercahaya, melayang-
layang di angkasa, hidup dalam kemegahan. Mereka hidup demikian dalam masa yang lama
sekali.

Pada waktu itu (bumi kita ini) semuanya terdiri dari air, gelap gulita. Tidak ada matahari atau
bulan yang nampak, tidak ada bintang-bintang maupun konstelasi-konstelasi yang kelihatan;
siang maupun malam belum ada, ..... laki-laki maupun wanita belum ada. Mahluk-mahluk hanya
dikenal sebagai mahluk-mahluk saja.

Vasettha, cepat atau lambat setelah suatu masa yang lama sekali bagi mahluk-mahluk tersebut,
tanah dengan sarinya muncul keluar dari dalam air. Sama seperti bentuk-bentuk buih (busa) di
permukaan nasi susu masak yang mendingin, demikianlah munculnya tanah itu. Tanah itu
memiliki warna, bau dan rasa. Sama seperti dadi susu atau mentega murni, demikianlah warna
tanah itu; sama seperti madu tawon murni, demikianlah manis tanah itu. Kemudian Vasettha, di
antara mahluk-mahluk yang memiliki sifat serakah (lolajatiko) berkata : 'O apakah ini? Dan
mencicipi sari tanah itu dengan jarinya. Dengan mencicipinya, maka ia diliputi oleh sari itu, dan
nafsu keinginan masuk dalam dirinya. Mahluk-mahluk lainnya mengikuti contoh perbuatannya,
mencicipi sari tanah itu dengan jari-jari ..... mahluk-mahluk itu mulai makan sari tanah,
memecahkan gumpalan-gumpalan sari tanah tersebut dengan tangan mereka. Dan dengan
melakukan hal ini, cahaya tubuh mahluk-mahluk itu lenyap. Dengan lenyapnya cahaya tubuh
mereka, maka matahari, bulan, bintang-bintang dan konstelasi-konstelasi nampak ..... siang dan
malam ..... terjadi.
Demikianlah, Vasettha, sejauh itu bumi terbentuk kembali.

Vasettha, selanjutnya mahluk-mahluk itu menikmati sari tanah, memakannya, hidup dengannya,
dan berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Berdasarkan atas takaran yang
mereka makan itu, maka tubuh mereka menjadi padat, dan terwujudlah berbagai macam bentuk
tubuh. Sebagian mahluk memiliki bentuk tubuh yang indah dan sebagian mahluk memiliki tubuh
yang buruk. Dan karena keadaan ini, mereka yang memiliki bentuk tubuh yang indah
memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh yang buruk ..... maka sari tanah itupun
lenyap ..... ketika sari tanah lenyap ..... muncullah tumbuhan dari tanah (bhumipappatiko). Cara
tumbuhnya seperti cendawan ..... Mereka menikmati, mendapatkan makanan, hidup dengan
tumbuhan yang muncul dari tanah tersebut, dan hal ini berlangsung demikian dalam masa yang
lama sekali ..... (seperti di atas). Sementara mereka bangga akan keindahan diri mereka, mereka
menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan yang muncul dari tanah itu pun lenyap.
Selanjutnya tumbuhan menjalar (badalata) muncul ..... warnanya seperti dadi susu atau mentega
murni, manisnya seperti madu tawon murni .....

Mereka menikmati, mendapatkan makanan dan hidup dengan tumbuhan menjalar itu ..... maka
tubuh mereka menjadi lebih padat; dan perbedaan bentuk tubuh mereka nampak lebih jelas;
sebagian nampak indah dan sebagian nampak buruk. Dan karena keadaan ini, maka mereka
yang memiliki bentuk tubuh indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh buruk
..... Sementara mereka bangga akan keindahan tubuh mereka sehingga menjadi sombong dan
congkak, maka tumbuhan menjalar itu pun lenyap.

Kemudian, Vasettha, ketika tumbuhan menjalar lenyap ..... muncullah tumbuhan padi (sali) yang
masak di alam terbuka, tanpa dedak dan sekam, harum, dengan bulir-bulir yang bersih. Pada
sore hari mereka mengumpulkan dan membawanya untuk makan malam, pada keesokkan
paginya padi itu telah tumbuh dan masak kembali. Bila pada pagi hari mereka mengumpulkan
dan membawanya untuk makan siang, maka pada sore hari padi tersebut telah tumbuh dan
masak kembali, demikian terus menerus padi itu muncul.

Vasettha, selanjutnya mahluk-mahluk itu menikmati padi (masak) dari alam terbuka,
mendapatkan makanan dan hidup dengan tumbuhan padi tersebut, dan hal ini berlangsung
demikian dalam masa yang lama sekali. Berdasarkan atas takaran yang mereka nikmati dan
makan itu, maka tubuh mereka tumbuh lebih padat, dan perbedaan bentuk mereka nampak lebih
jelas. Bagi wanita nampak jelas kewanitaannya (itthilinga) dan bagi laki-laki nampak jelas kelaki-
lakiannya (purisalinga). Kemudian wanita sangat memperhatikan tentang keadaan laki-laki, dan
laki-laki pun sangat memperhatikan keadaan wanita. Karena mereka saling memperhatikan
keadaan diri satu sama lain terlalu banyak, maka timbullah nafsu indriya yang membakar tubuh
mereka. Dan sebagai akibat adanya nafsu indriya tersebut, mereka melakukan hubungan
kelamin.

3.proses terbentuknya bumi menurut mitos

1. Kitab Kejadian (Genesis)

Kitab Kejadian, merupakan buku pertama dari Ajaran Yahudi dan Kitab Suci Kristen, berisikan
atas kisah penciptaan alam semesta dan isinya. Kisah ini merupakan kisah yang diterima secara
umum sebagai awal bagaimana bumi diciptakan sebagaimana bentuknya sekarang ini. Berikut
kisahnya:

Pertama, Tuhan menciptakan langit dan bumi dan Tuhan berkata, "Jadilah Terang." Lalu
terang itu jadi. Dalam 6 hari, Tuhan menciptakan langit, darat, laut, tumbuhan, matahari
dan bulan, binatang dan manusia. Tuhan-pun berkata, "Beranakcuculah dan bertambah
banyak; " Pada hari ketujuh, Tuhan beristiharat dan menguduskannya sebagai hari Sabat.

Sesudah Tuhan menciptakan manusia pertama - Adam - dari tanah, ia membuat taman
Eden untuk Adam, dan melarangnya memakan buah pada 1 pohon tertentu, dan Adam
diperbolehkan untuk memakan buah pada semua pohon lainnya kecuali pohon tersebut.
Karena Adam terlihat kesepian, maka dari tulang rusuknya-lah diciptakan wanita pertama,
Eve.

Seekor ular yang dapat berbicara, Sang Iblis membujuk Eve untuk memakan buah
terlarang tersebut, dan Eve membujuk Adam untuk melakukan hal yang serupa. Pada saat
Tuhan mengetahui hal tersebut, diusirnya-lah mereka dari taman Eden dan membuat
mereka menjadi Manusia yang dapat merasakan sakit dan kematian (mortal), serta
dihukumlah si Ular agar ia bergerak dengan menjalar dan memakan debu sepanjang
hidupnya.

Nama dari pohon terlarang tersebut adalah Pohon Pengetahuan, yang memperbolehkan
Manusia yang memakannya mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk.

3. Titan dan Dewa Yunani (Kisah Yunani)

Dalam kisah ini dikatakan bahwa awalnya bumi dipenuhi oleh kekacauan, dan dari
kekacauan ini lahirlah Erebus, tempat dimana kematian berkumpul dan Malam. Lalu Cinta-
pun lahir, dari Cinta muncul Cahaya dan Siang. Dari Cahaya dan siang ini, lahirlah Gaia, si
Bumi. Malam-pun menciptakan kematian, takdir, tidur, mimpi, permusuhan dan kegelapan
lainnya.

Gaia, si Bumi kemudian menciptakan Uranus, si langit, untuk menyelimuti dirinya. Dari hubungan
merekalah lahir para 12 Titan dan beberapa monster.

Monster seperti Hecatonchires, monster dengan 50 kepala dan ratusan tangan, dan
Cyclops, monster besar bermata satu. Lalu 12 Titan, 6 laki-laki dan 6 perempuan. Uranus
membenci anak-anaknya karena menyerupai monster, ia mengurung mereka di Tartarus,
Perut Bumi. Mengetahui hal ini, Gaia-pun marah dan membuat sebuah senjata yang
diberikannya ke anak bungsunya, Kronos.

Pada saat Uranus sedang bermesraan dengan Gaia, Kronos melompat dan memotong
alat kelamin ayahnya yang kemudian membuat Uranus berdarah-darah jatuh ke tanah.
Kronos-pun menjadi penguasa selanjutnya yang akan melahirkan dewa-dewa Yunani
lainnya dari hubungan dengan Rhea, adiknya. Salah satu di antara dewa itu adalah Zeus,
penguasa selanjutnya sehabis Kronos.

Nah, di masa kekuasaan Zeus inilah ras manusia diciptakan, para dewa tertarik untuk
menciptakan mahluk yang menyerupai mereka tetapi tidak abadi, yaitu manusia.
3. Kisah Penciptaan Rig Veda (Kisah Hindu)

Kosmologi Hindu menceritakan banyak sekali kisah penciptaan. Salah satu kisahnya adalah Rig
Veda, kisah mengenai mahluk raksasa, Purusha yang memiliki ribuan kepala, mata dan kaki. Ia
menyelimuti bumi.

Pada saat Sang Dewa mengorbankan Purusha, beberapa bagian badannya berubah menjadi
dewa Agni, Vayu, dan Indra, serta 4 kasta yang dikenal dalam agama Hindu, yakni Brahmana,
Ksatria, Waisya dan Sudra, kasta-kasta inilah yang menjadi manusia umumnya.

Dalam kisah ini dikatakan bahwa bumi selalu berada dalam siklus yang sama, yaitu penciptaan-
pemeliharaan-penghancuran. Hal ini dilakukan oleh Dewa Trimurti, yakni Brahma (pencipta),
Vishnu (pemelihara), dan Shiva (penghancur). Brahma akan menciptakan dunia ini dan bertahan
selama 4,32 miliar tahun, kemudian dalam masa itu Vishnu akan memelihara dunia ini. Setelah
tiba saatnya, Shiva akan menghancurkan dunia ini dan siklus diulang lagi.Pada awalnya, dewa-
dewa menciptakan 2 ilahi (mahluk suci) bersaudara, Sang Kakak Laki-laki Izanagi dan Sang Adik
Perempuan Izanami. Menggunakan tombak berlian Sang Dewa, mereka menciptakan pulau
pertama, Onogoro.

Pada pulau tersebut, Izanagi dan Izanami meinkah, menghasilkan keturunan yang cacat. Para
dewa menyalahkan perbuatan mereka yang melanggar adat dimana Si Perempuan, Izanami,
berbicara terlebih dahulu di ritual pernikahan mereka. Setelah mereka mengulang dan
memperbaiki ritual pernikahan tersebut, pasangan ini menghasilkan pulau Jepang dan dewa-
dewa lainnya.

Pada saat melahirkan dewa api - Kagutsuchi-no-kami -, Izanami meninggal. Di saat


kematiannya, Izanami memberikan nyawanya untuk melahirkan manusia dan binatang.

Izanagi yang tidak mamu menerimanya, datang ke tanah kematian, Di sisi lain, Izanami yang
telah memakan makanan di Yomi, telah membusuk badannya. Izanagi yang melihatnya takut
dan kabur, Izanami-pun marah dan mengejar Izanagi. Setelah Izanagi berada di gerbang Yomi,
ia menutupnya dengan batu besar karena ketakutannya. Hal inilah yang menjadi cikal bakal
terpisahnya kehidupan dan kematian. (Seperti Kisah Persephone dan Hades).

5. Yin dan Yang, Pagu dan Dewi Nuwa (Kisah Cina)

Sebuah telur kosmik yang berada di kekosongan tanpa waktu, berisikan sebuah kekuatan Yin
dan Yang. Setelah beribu-ribu tahun, mahluk pertama muncul, dengan nama Pangu. Kekuatan
Yin yang lebih berat, menciptakan bumi dan Kekuatan Yang yang lebih ringan, menciptakan
langit.
Setelah Pangu tumbuh secara terus menerus, 10 kaki per hari selama 18 ribu tahun,
pekerjaannya selesai dan ia meninggal. Bagiannya menciptakan berubah menjadi elemen-
elemen di alam semesta ini, seperti binatang, fenomena alam, petir, matahari, bulan, gunung,
sungai, bintang, dan sebagainya.

Sang Dewi Nuwa kesepian, jadi ia menciptakan manusia dari tanah dari Sungai Kuning (Yellow
River). Ia merasa senang dengan manusia pertama ciptaannya, tetapi karena pembuatannya
memakan waktu lama, ia menggunakan tetesan lumpur yang setiap tetesannya menjadi
manusia baru.

Anda mungkin juga menyukai