SATUAN PROSES
ALKANA dan ALKENA
Puji dan syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah Subhanahu wa taala yang berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan Makalah Satuan Proses tentang
senyawa alkana dan alkena dapat diselesaikan sesuai waktunya. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahualaihi wa sallam yang selalu
menjadi motivasi untuk keinginan selalu bekerja keras. Penulisan makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas presentasi dan diskusi kelompok.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1 Idha Silviyati, ST, MT. Dosen pembimbing
2 Kedua orang tua penulis, terima kasih atas segala doa kepada penulis, saudara -
saudariku, atas segala doa dan dorongan semangat dari kalian.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I Pendahuluan............................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 3
1.2 Tujuan.......................................................................................................... 4
BAB II Pembahasan............................................................................................. 5
2.1 Pengertian Alkana....................................................................................... 5
2.1.1 Tata Nama Alkana.............................................. ...............................................6
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Alkana termasuk dalam hidrokarbon jenuh (asiklik). Jenis alkana yang paling
sederhana adalah metana. Alkana tidak larut dalam air dan senyawa ini berbentuk
cairan yang lebih ringan dari air, karena itu alkana terapung di atas air. Hal ini
disebabkan karena alkana yang bersifat non polar.
Alkana mempunyai titik didih yang rendah dibandingkan dengan senyawa
organik lainnya dengan berat molekul yang sama. Hal ini disebabkan karena daya tarik
menarik diantara molekul non polar, lemah, sehingga proses pemisahan molekul satu
dengan yang lainnya (sama dengan proses perubahan dari fase cair ke fase gas) relatif
memerlukan sedikit energi.
Alkena merupakan suatu senyawa hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih
ikatan rangkap dua atom karbon. Alkena mempunyai ikatan sigma dan ikatan pi antara
dua atom karbon yang berhadapan. Alkena sering disebut juga olefin dan dikatakan
hidrokarbon tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang dapat
di tampung oleh tiap atom karbon.
Ikatan rangkap karbon-karbon merupakan gugus fungsional yang banyak
terdapat dalam produk-produk alam dan pada umumnya ikatan rangkap ini akan
bergabung dengan gugus fungsional yang lain. Selain itu alkena juga banyak
ditemukan dalam komponen-komponen minyak bumi.
Alkena mempunyai sifat non polar , larut dalam air sebab mempunyai ikatan
pi, dan mudah larut dalam lemak dan minyak. Alkena dapat dibuat melalui berbagai
reaksi senyawa-senyawa seperti reaksi alkil halida, dehalogenasi vicinil dihalida, reaksi
wittig (reaksi dengan ilid phosponium), dehidrasi alkohol, dan hidrogenasi alkuna.
Rumusan masalah yang dikemukakan dalam makalah senyawa organik alkana dan
alkena adalah :
1.3 TUJUAN
2. Mengetahui sifat fisik dan kimia dari senyawa alkana dan alkena
BAB 2
PEMBAHASAN
PENGERTIAN ALKANA
Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh
asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik, Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik
jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan
ikatan tunggal. Senyawa alkana mempunyai rumus : CnH2n + 2 (JamesE. Brady), Alkana
adalah rantai karbon yang memiliki ikatan tunggal (jenuh),
Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan
tunggal. Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan rumus CH4. Tidak ada batasan
berapa karbon yang dapat terikat bersama. Beberapa jenis minyak dan wax adalah contoh
alkana dengan atom jumlah atom karbon yang besar, bisa lebih dari 10 atom karbon.
Setiap atom karbon mempunyai 4 ikatan (baik ikatan C-H atau ikatan C-C), dan setiap
atom hidrogen mesti berikatan dengan atom karbon (ikatan H-C). Sebuah kumpulan dari
atom karbon yang terangkai disebut juga dengan rumus kerangka. Secara umum, jumlah atom
karbon digunakan untuk mengukur berapa besar ukuran alkana tersebut (contohnya: C 2-
alkana). Gugus alkil, biasanya disingkat dengan simbol R, adalah gugus fungsional, yang
seperti alkana, terdiri dari ikatan karbon tunggal dan atom hidrogen, contohnya adalah metil
atau gugus etil.
ALKANA
1. Alkana disebut juga senyawa hidrokarbon jenuh (senyawa parafin). Semua valensi C
telah terisi (jenuh) dengan H.
2. Hidrokarbon jenuh tidak punya gugus fungsional, sifat kimia tidak khas dibandingkan
dengan senyawa organik yang punya gugus fungsi.
3. Hidrokarbon jenuh memberi kerangka karbon bagi senyawa organik yang punya gugus
fungsi.
Contoh :
Apakah nama hidrokarbon di bawah ini ?
pertama kali kita tentukan rantai utamanya.....Rantai utama adalah rantai terpanjang :
rantai utamanya adalah yang di kotak merah...... Kenapa?? coba kalian perhatikan sisi sebelah
kiri, bila rantai utamanya yang lurus (garis putus2) maka sama2 akan bertambah 2 atom C
tapi hanya akan menimbulkan satu cabang (bagian yang belok ke bawah)....sedangkan bila
kita belokkan ke bawah akan timbul 2 cabang (Aturan no 1). Sekarang coba kalian perhatikan
bagian kanan, penjelasannya lebih mudah....bila rantai utamanya yang lurus (garis putus2)
hanya bertambah satu atom C sedangkan bila belok ke bawah maka akan bertambah 2 atom
C. Jadi rangkaian rantai utama itu boleh belak-belok dan gak harus lurus......asal masih dalam
satu rangkaian yang bersambungan tanpa cabang.
rantai karbon yang tersisa dari rantai utama adalah cabangnya.....
terlihat ada 3 cabang yakni 1 etil dan 2 metil.....penomoran cabang kita pilih yang angkanya
terkecil :
Bila dari ujung rantai utama sebelah kiri maka etil terletak di atom C rantai utama
nomor 3 dan metil terletak di atom C rantai utama nomor 2 dan 6
Bila dari ujung rantai utama sebelah kanan maka etil terletak di atom C rantai utama
nomor 6 dan metil di atom C rantai utama nomor 3 dan 7
kesimpulannya kira urutkan dari ujung sebelah kiri.....
Urutan penamaan : nomor cabang - nana cabang - nama rantai induk
jadi namanya : 3 etil 2,6 dimetil oktana
cabang etil disebut lebih dahulu daripada metil karena abjad nama depannya dahulu (abjad
"e" lebih dahulu dari "m"). karena cabang metil ada dua buah maka cukup disebut sekali
ditambah awalan "di" yang artinya "dua". karena rantai utamanya terdiri dari 8 atom C maka
rantai utamanya bernama : oktana.
bentuk struktur kerangka Alkana kadangkala mengalami penyingkatan.....misalnya :
Contoh:
Alkana Bercabang
Cabang (substituen) yang mempunyai cabang, dinomori dari karbon substituen yang
melekat pada rantai induk.
Penomoran substituen dimulai dari karbon yang melekat pada rantai induk.
Keseluruhan nama dari cabang substituen ditulis dalam kurung, dengan didahului
nomor yang mencerminkan induk yang mana karbon itu bergabung.
Substituen ditulis urut abjad. Untuk mengurutkan sesuai abjad, abaikan awalan (di-,
tri, tetra-) tetapi jangan abaikan posisi seperti iso- dan tert-
Alkana Siklis
Rantai induk ditentukan dari karbon yang membentuk cincin terbesar (misal,
sikloalkana adalah sikloheksana)
Ketika dua cincin bergabung, cincin yang lebih besar adalah yang menjadi rantai
induk, sedangkan yang kecil menjadi cabang sikloalkil.
Penggunaan Alkana
Senyawa alkana dekat dengan kehidupan manusia. Penerapan senyawa alkana dalam
kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
Metana untuk bahan bakar roket
Heksana dapat digunakan untuk mengisolasi senyawa alam yang sifatnya non polar
Bilangan Oktan
Pada bahan bakar bensin, biasanya dikenal dengan bilangan oktan. Bilangan oktan
adalah menyatakan persentase kandungan senyawa iso-oktana di dalam bahan bakar
bensin. Misalnya, suatu pertamax mempunyai bilangan oktan 95. Hal itu berarti pertamax
tersebut terdiri atas 95% iso-oktana dan sisanya (5%) pentana.
Semakin tinggi bilanagan oktan, maka semakin bagus. Bahan bakar bensin dengan
bilangan oktan rendah akan menghasilkan jelaga (arang) yang banyak.
Alkana umumnya digunakan untuk bahan bakar, minyak pelumas.
Alkana paling sederhana CH4 (metana).
Sumber utama alkana adalah gas alam dan petroleum. Dengan distilasi fraksinasi
petroleum dapat dipisah menjadi beberapa fraksi.
Berat jenis : Setiap penambahan atom C, BJ naik tetapi paling tinggi 0,8.
Titik didih : makin tinggi jumlah C, td makin tinggi, setiap penambahan 1 atom C,
rata-rata bertambah 20-30C. Makin banyak cabang C td makin rendah.
Pada deret alkana, yang mempunyai isomeri dimulai dari butana (C 4H10), punya 1
isomer: butana dan 2-metil propana.
Reaksi Oksidasi
Alkana sukar dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak kuat seperti KMNO 4, tetapi
mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara bila dibakar. Oksidasi yang cepat dengan
oksigen yang akan mengeluarkan panas dan cahaya disebut pembakaran atau
combustion
Hasil oksidasi sempurna dari alkana adalah gas karbon dioksida dan sejumlah air.
Sebelum terbentuknya produk akhir oksidasi berupa CO2 dan H2O, terlebih dahulu
terbentuk alkohol, aldehid dan karboksilat.
Alkana terbakar dalam keadaan oksigen berlebihan dan reaksi ini menghasilkan
sejumlah kalor (eksoterm)
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2 + 212,8 kkal/mol
C4H10 + 2O2 CO2 + H2O + 688,0 kkal/mol
Reaksi pembakaran ini merupakan dasar penggunaan hidrokarbon sebagai penghasil
kalor (gas alam dan minyak pemanas) dan tenaga (bensin), jika oksigen tidak
mencukupi untuk berlangsungnya reaksi yang sempurna, maka pembakaran tidak
sempurna terjadi. Dalam hal ini, karbon pada hidrokarbon teroksidasi hanya sampai
pada tingkat karbon monoksida atau bahkan hanya sampai karbon saja.
2CH4 + 3O2 2CO + 4H2O
CH4 + O2 C + 2H2O
Penumpukan karbon monoksida pada knalpot dan karbon pada piston mesin
kendaraan bermotor adalah contoh dampak dari pembakaran yang tidak sempurna.
Reaksi pembakaran tak sempurna kadang-kadang dilakukan, misalnya dalam
pembuatan carbon black, misalnya jelaga untuk pewarna pada tinta.
Reaksi halogenasi
Reaksi dari alkana dengan unsur-unsur halogen disebut reaksi halogenasi. Reaksi ini
akan menghasilkan senyawa alkil halida, dimana atom hidrogen dari alkana akan
disubstitusi oleh halogen sehingga reaksi ini bisa disebut reaksi substitusi.
Halogenasi biasanya menggunakan klor dan brom sehingga disebut juga klorinasi
dan brominasi. Halongen lain, fluor bereaksi secara eksplosif dengan senyawa organik
sedangkan iodium tak cukup reaktif untuk dapat bereaksi dengan alkana.
Laju pergantian atom H sebagai berikut H3 > H2 > H1. Kereaktifan halogen dalam
mensubtitusi H yakni fluorin > klorin > brom > iodin.
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl
Reaksi Sulfonasi
Sulfonasi merupakan reaksi antara suatu senyawa dengan asam sulfat. Reaksi antara
alkana dengan asam sulfat berasap (oleum) menghasilkan asam alkana sulfonat. dalam reaksi
terjadi pergantian satu atom H oleh gugus SO3H. Laju reaksi sulfonasi H3 > H2 > H1.
Reaksi Nitrasi
Reaksi nitrasi analog dengan sulfonasi, berjalan dengan mudah jika terdapat karbon
tertier, jika alkananya rantai lurus reaksinya sangat lambat.
Reaksi Pirolisis
Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana dengan jalan
pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar 10000 C tanpa oksigen, akan dihasilkan alkana
dengan rantai karbon lebih pendek
Proses pirolisis dari metana secara industri dipergunakan dalam pembuatan karbon-
black. Proses pirolisa juga dipergunakan untuk memperbaiki struktur bahan bakar
minyak, yaitu berfungsi untuk menaikkan bilangan oktannya dan mendapatkan senyawa
alkena yang dipergunakan sebagai pembuatan plastik. Cracking biasanya dilakukan pada
tekanan tinggi dengan penambahan suatu katalis (tanah liat aluminium silikat).
PENTANA
Pentana adalah sebuah senyawa organik dengan rumus kimia C5H12 yaitu,
alkana dengan 5 atom karbon. Rumus kimia ini dapat merujuk untuk ketiga isomer
strukturnya sesuai dengan tatanama IUPAC, tapi, pentana yang dimaksud disini
adalah hanya untuk isomer n-pentana saja, dua yang lain disebut "metil butana" dan
"dimetil propana". Siklopentana bukanlah isomer dari pentana. Pentana pada
umumnya digunakan sebagai campuran bahan bakar dan juga dipakai sebagai bahan
pelarut di laboratorium. Ciri-ciri senyawa ini sangat mirip dengan butana dan
heksana.
HEKSANA
Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia
C6H14 (isomer utaman-heksana memiliki rumus CH3(CH2)4CH3). Awalan heks-
merujuk pada enam karbon atomyang terdapat pada heksana dan akhiran -ana berasal
dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang menghubungkan atom-atom
karbon tersebut. Seluruh isomer heksana amat tidak reaktif, dan sering digunakan
sebagai pelarut organik yang inert. Heksana juga umum terdapat pada bensin dan lem
sepatu, kulit dan tekstil. Dalam keadaan standar senyawa ini merupakan cairan tak
berwarna yang tidak larut dalam air. Heksana diproduksi oleh kilang-kilang
minyak mentah. Komposisi dari fraksi yang mengandung heksana amat bergantung
kepada sumber minyak, maupun keadaan kilang. Produk industri biasanya memiliki
50%-berat isomer rantai lurus, dan merupakan fraksi yang mendidih pada 6570 C.
pelarutheksana
PENGERTIAN ALKENA
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan
rangkap (C = C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena,
yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena,dan seterusnya.
Bagaimana rumus umum alkena? Perhatikan senyawa-senyawa di bawah ini
kemudian bandingkan!
Apa kesimpulan yang Anda ambil? Ya benar, alkena ternyata mengikat lebih sedikit
dua atom hidrogen dibandingkan alkana. Karena rumus umum alkana CnH2n + 2,
maka rumus umum alkena adalah :CnH2n (James E.Brady, 1990)
Alkena ialah suatu hidrokarbon yang mengandung suatu ikatan rangkap dua
antara dua atom C yang berurutan. Kadang-kadang alkena disebut olefin, dari kata
olefiant gas (gas yang membentuk minyak), suatu nama lain untuk etilena
(CH2=CH2). Alkena disebut juga hidrokarbon tidak jenuh karena tidak mempunyai
jumlah maksimum atom yang dapat ditampung oleh setiap atom karbon. Alkena
mempunyai ikatan sigma dan ikatan phi antara dua atom karbon yang berhadapan.
Ikatan rangkap karbon-karbon merupakan gugus fungsional yang banyak
terdapat dalam produk-produk alam dan pada umumnya ikatan rangkap ini akan
bergabung dengan gugus fungsional yang lain. Selain itu alkena juga banyak
ditemukan dalam komponen-komponen minyak bumi.
Dalam system IUPAC, rantai lurus alkena diberi nama sesuai dengan alkana
dengan mengganti akhiran ana menjadi ena.
Etana propena
1) Isomer Bangun
Semua alkena yang memiliki 4 atau lebih atom karbon memiliki isomeri
bangun. Ini berarti bahwa ada dua atau lebih rumus bangun yang bisa dibuat untuk
masing-masing rumus molekul.
Sebagai contoh, untuk C4H8, tidak terlalu sulit untuk menggambarkan ketiga
isomer bangunnya, sebagaimana ditunjukkan oleh gambar berikut:
SIFAT ALKENA
1. Titik Didih
Satu-satunya gaya tarik yang terlibat dalam ikatan alkena adalah gaya
dispersi Van der Waals, dan gaya-gaya ini tergantung pada bentuk molekul
dan jumlah elektron yang dikandungnya. Gaya Van der Waals adalah gaya
antar molekul pada senyawa kovelen. Untuk gaya Van der Waals pada
alkena yang bersifat non-polar disebut gala London (dipil sesaat). Makin
besar Mr senyawa alkena, gaya Van del Waals makin kuat, sehingga titik
didih (TD) makin tinggi. Masing-masing alkena memiliki 2 lebih sedikit
elektron dibanding alkana yang sama jumlah atom karbonnya.
2. Kelarutan
Alkena hampir tidak dapat larut dalam air, tapi larut dalam pelarut-pelarut
organik, seperti lemak dan minyak.
3. Kereaktifan Kimiawi
Ikatan rangkap antara atom karbon adalah dua pasang elektron bersama. Salah
satu dari pasangan elektron dipegang pada sebuah garis lurus antara dua inti
karbon, tapi pasangan lainnya dipegang dalam sebuah orbital molekul di atas
dan di bawah bidang molekul. Orbital molekul adalah sebuah ruang dalam
molekul dimana terdapat kemungkinan besar untuk menemukan sepasang
elektron tertentu.
Pada gambar di atas, garis antara kedua atom karbon menunjukkan sebuah
ikatan normal - pasangan elektron bersama terletak dalam sebuah orbital
molekul pada garis antara dua inti. Ikatan ini disebut ikatan sigma.Pasangan
elektron yang lain ditemukan di suatu tempat dalam bagian berarsir di atas
atau di bawah bidang molekul. Ikatan ini disebut ikatan pi. Elektron-elektron
dalam ikatan pi bebas berpindah kemanapun dalam daerah berarsir ini dan bisa
berpindah bebas dari belahan yang satu ke belahan yang lain. Elektron pi tidak
sepenuhnya dikendalikan oleh inti karbon seperti pada elektron dalam ikatan
sigma, dan karena elektron pi terletak di atas dan di bawah daerah kosong dari
molekul, maka elektron-elektron ini relatif terbuka untuk diserang oleh
partikel lain.
Contoh:
C2H4 etena
C3H6 propena
C4H8 butena
a. Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap.
Contoh:
b. Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai
induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil (bukan berdasarkan
posisi cabang).
Contoh:
KEISOMERAN ALKENA
1. Keisomeran Struktur
Keisomeran struktur, yaitu keisomeran yang terjadi jika rumus molekul sama,
tetapi rumus struktur berbeda. Keisomeran pada alkena mulai ditemukan pada
C4H8 terus ke suku yang lebih tinggi. Perhatikan contoh di bawah ini!
2. Keisomeran Geometri
1. Titik didih dan titik leleh alkena naik dengan pertambahan nilai Mr.
2. Alkena bersifat non-polar sehingga sukar larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi
mudah larut dalam pelarut organik non-polar seperti etanol.
3. Sifat fisis alkena (titik didih dan titik leleh) dengan Mr yang sama (isomer) untuk
rantai lurus lebih tinggi dari rantai bercabang.
4. Titik didih senyawa alkena yang berisomer geometri, struktur cis lebih tinggi dari
trans. Mislanya cis-2-butena (3,7 0C) lebih tinggi dari trans-2-butena (0,8 0C).
5. C2-C4 berwujud gas, C5-C17 berwujud cair, dan C18 dst berwujud padat.
KEGUNAAN
a.Oleofin digunakan dalam industri petrokimia.
b.Alkena suku rendah digunakan dalam industri polimer (contoh :
plastik).
Keamanan Lingkungan
Propena diproduksi secara alami secara vegetasi, terutama jenis pohon
tertentu. Ini juga merupakan produk pembakaran, dari kebakaran hutan dan
asap rokok untuk kendaraan bermotor dan knalpot pesawat. Senyawa ini juga
sebagai pengotor dalam beberapa gas pemanasan. Konsentrasi diamati telah di
kisaran 0,1-4,8 bagian per miliar (ppb) di udara pedesaan, 4-10,5 ppb di
perkotaan udara, dan 7-260 ppb dalam sampel udara industri.
Di Amerika Serikat dan beberapa negara eropa Ambang Batas Nilai dari 500
bagian per juta (ppm) didirikan untuk kerja (8-jam waktu rata-rata tertimbang)
eksposur. Hal ini dianggap senyawa organik volatil (VOC) dan emisi yang
diatur oleh pemerintah, tetapi tidak terdaftar oleh US Environmental
Protection Agency (EPA) sebagai polutan udara berbahaya di bawah Clean
Air Act. Memiliki relatif pendek setengah-hidup di atmosfer, dan tidak
diharapkan untuk bioaccumulate, berdasarkan faktor biokonsentrasi dihitung
dari 13,18 menggunakan nilai log Kow dari 1,77. Propena memiliki toksisitas
akut rendah dari inhalasi. Menghirup gas dapat menyebabkan efek anestesi
dan konsentrasi pada sangat tinggi, tidak sadarkan diri. Namun, batas sesak
napas bagi manusia adalah sekitar 10 kali lebih tinggi (23%) daripada tingkat
yang lebih rendah mudah terbakar.
Proses Pembuatan :
Penyulingan Minyak
Propena diproduksi dari bahan bakar fosil-minyak bumi, gas alam, dan, pada
tingkat yang jauh lebih rendah, batubara. Propena adalah produk sampingan
dari penyulingan minyak dan pengolahan gas alam. Selama penyulingan
minyak, etilen, propena, dan senyawa lain yang diproduksi oleh sebagai
akibat dari retak molekul hidrokarbon yang lebih besar untuk menghasilkan
hidrokarbon lebih dalam permintaan. Sebuah sumber utama dari propena yang
retak dimaksudkan untuk menghasilkan etilen, tetapi juga hasil dari kilang
retak memproduksi produk lainnya. Propen dapat dipisahkan dengan distilasi
fraksional dari campuran hidrokarbon yang diperoleh dari proses penyulingan
cracking dan lainnya;. Kilang kelas propena adalah tentang 50 sampai 70%.
Sumber lain petrokimia penting dari propena adalah dehidrogenasi propana.
Rute ini sangat populer di daerah, seperti Timur Tengah, di mana ada banyak
propana dari operasi minyak / gas. Sumber propena kurang umum adalah
proses Fischer-Tropsch, metatesis dari etilena atau campuran etilena / butena,
dan konversi katalitik metanol.Propena produksi tetap statis di sekitar 35 juta
ton (Eropa dan Amerika Utara saja) dari 2000 hingga 2008, tetapi telah
meningkat di Asia Timur, terutama Singapura dan Cina [4] [5] Total produksi
dunia propena. Saat ini sekitar setengah dari etilena.
BAB 3
KESIMPULAN
- Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh
asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik, merupakan senyawa hidrokarbon alifatik
jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya
merupakan ikatan tunggal. Senyawa alkana mempunyai rumus : CnH2n + 2
- Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C =
C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang
mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena. Alkena ternyata mengikat lebih
sedikit dua atom hidrogen dibandingkan alkana. Karena rumus umum alkana
CnH2n + 2, maka rumus umum alkena adalah :CnH2n. Alkena ialah suatu
hidrokarbon yang mengandung suatu ikatan rangkap dua antara dua atom C yang
berurutan
- Penggunaan senyawa alkana dalam kehidupan sehari-hari :
Metana untuk bahan bakar roket
Heksana dapat digunakan untuk mengisolasi senyawa alam yang sifatnya non
polar
DAFTAR PUSTAKA
http://khayasar.wordpress.com/2012/10/28/alkana-rumus-umum-alkana-cnh2n-2-r-
alkil-cnh2n-1/)
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-sma-ma/rumus-umum-gugus-alkil
dan-tata-nama-alkana/ (1 Oktober 2013 )
http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/04/alkana-alkena-alkuna-dan-alkil
halida.html (1 Oktober 2013 )
http://www.chem-is-try.org/kategori/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/alkana1/(1
Oktober 2013 )
http://khayasar.wordpress.com/2012/10/28/alkana-rumus-umum-alkana-cnh2n-2-r-
alkil-cnh2n-1/(1 Oktober 2013 )