Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH

SATUAN PROSES
ALKANA dan ALKENA

Disusun oleh :1. Bela Rahmasari


2. Darnia Anita
3. Herlisya Diana
4. Trisna Dewi
5. Utari Oktavia
Kelompok : 1 ( Satu )
Kelas : 3 KIA
Dosen Pengasuh : Idha Silviyati . S.T., M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah Subhanahu wa taala yang berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan Makalah Satuan Proses tentang
senyawa alkana dan alkena dapat diselesaikan sesuai waktunya. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahualaihi wa sallam yang selalu
menjadi motivasi untuk keinginan selalu bekerja keras. Penulisan makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas presentasi dan diskusi kelompok.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1 Idha Silviyati, ST, MT. Dosen pembimbing

2 Kedua orang tua penulis, terima kasih atas segala doa kepada penulis, saudara -
saudariku, atas segala doa dan dorongan semangat dari kalian.

3 Teman-teman Mahasiswa POLSRI kelas 3KIA terimakasih atas support kalian.


Tim penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan Makalah ini, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari segenap pembaca demi kebaikan dan kesempurnaan Makalah ini.

Palembang, Oktober 2016

Tim Penulis
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ................. ......................................................................... 1


DAFTAR ISI ......................................................................................................... 2

BAB I Pendahuluan............................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 3
1.2 Tujuan.......................................................................................................... 4

BAB II Pembahasan............................................................................................. 5
2.1 Pengertian Alkana....................................................................................... 5
2.1.1 Tata Nama Alkana.............................................. ...............................................6

2.1.2 Penggunaan Alkana....................................................................................10

2.1.3 Sifat Fisik dan Sifat Kimia Alkana.................................................................. 11

2.1.4 Reaksi-reaksi Senyawa Organik Alkana............ ................................................ 13

2.2 Pengertian Alkena................................................................................................. 17

2.2.1 Sifat Fisik dan Sifat Kimia Alkena....................................................................... 19

2.2.2 Tata Nama Alkena................................................................................................ 21

2.2.3 Reaksi-reaksi Senyawa Alkena............................................................................25

2.2.4 Pembuatan Alkana................................................................................................26

2.2.5 Kegunaan Alkena..................................................................................................26

BAB III Penutup ................. ................................................................................. 27


3.1 Kesimpulan ................. ........................................................................... 27
Daftar Pustaka ................. ............................................................................... 37
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Alkana termasuk dalam hidrokarbon jenuh (asiklik). Jenis alkana yang paling
sederhana adalah metana. Alkana tidak larut dalam air dan senyawa ini berbentuk
cairan yang lebih ringan dari air, karena itu alkana terapung di atas air. Hal ini
disebabkan karena alkana yang bersifat non polar.
Alkana mempunyai titik didih yang rendah dibandingkan dengan senyawa
organik lainnya dengan berat molekul yang sama. Hal ini disebabkan karena daya tarik
menarik diantara molekul non polar, lemah, sehingga proses pemisahan molekul satu
dengan yang lainnya (sama dengan proses perubahan dari fase cair ke fase gas) relatif
memerlukan sedikit energi.
Alkena merupakan suatu senyawa hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih
ikatan rangkap dua atom karbon. Alkena mempunyai ikatan sigma dan ikatan pi antara
dua atom karbon yang berhadapan. Alkena sering disebut juga olefin dan dikatakan
hidrokarbon tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang dapat
di tampung oleh tiap atom karbon.
Ikatan rangkap karbon-karbon merupakan gugus fungsional yang banyak
terdapat dalam produk-produk alam dan pada umumnya ikatan rangkap ini akan
bergabung dengan gugus fungsional yang lain. Selain itu alkena juga banyak
ditemukan dalam komponen-komponen minyak bumi.
Alkena mempunyai sifat non polar , larut dalam air sebab mempunyai ikatan
pi, dan mudah larut dalam lemak dan minyak. Alkena dapat dibuat melalui berbagai
reaksi senyawa-senyawa seperti reaksi alkil halida, dehalogenasi vicinil dihalida, reaksi
wittig (reaksi dengan ilid phosponium), dehidrasi alkohol, dan hidrogenasi alkuna.

Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang mempunyai ikatan


rangkap dua. Alkana dan alkena dapat dibedakan dengan berbagai macam reagen atau
pereaksi, diantaranya dengan pereaksi baeyer, yang mengandung KMnO 4 . kedua
golongan senyawa ini juga dapat dibedakan bila direaksikan dengan air brom (Br2). Ada
beberapa cara kimia lain yang juga dapat digunakan untuk membedakan kedua
golongan senyawa ini

1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang dikemukakan dalam makalah senyawa organik alkana dan
alkena adalah :

1. Apa itu golongan hidrokarbon alkana?

2. Bagaimana tata nama alkana?

3. Bagaimana sifat fisik dan kimia alkana?

4. Senyawa- senyawa apa saja yang termasuk alkana?

5. Apa itu golongan hidrokarbon alkena?

6. Bagaimana tata nama alkena?

7. Bagaimana sifat fisik dan kimia alkena?

8. Senyawa- senyawa apa saja yang termasuk alkena?

1.3 TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah :

1. Menjelaskan pengertian senyawa alkana dan alkena

2. Mengetahui sifat fisik dan kimia dari senyawa alkana dan alkena

3. Mengetahui struktur senyawa alkana dan alkena


4. Menjelaskan kegunaan senyawa alkana dan alkena dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 2

PEMBAHASAN

PENGERTIAN ALKANA
Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh
asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik, Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik
jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan
ikatan tunggal. Senyawa alkana mempunyai rumus : CnH2n + 2 (JamesE. Brady), Alkana
adalah rantai karbon yang memiliki ikatan tunggal (jenuh),

Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan
tunggal. Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan rumus CH4. Tidak ada batasan
berapa karbon yang dapat terikat bersama. Beberapa jenis minyak dan wax adalah contoh
alkana dengan atom jumlah atom karbon yang besar, bisa lebih dari 10 atom karbon.

Setiap atom karbon mempunyai 4 ikatan (baik ikatan C-H atau ikatan C-C), dan setiap
atom hidrogen mesti berikatan dengan atom karbon (ikatan H-C). Sebuah kumpulan dari
atom karbon yang terangkai disebut juga dengan rumus kerangka. Secara umum, jumlah atom
karbon digunakan untuk mengukur berapa besar ukuran alkana tersebut (contohnya: C 2-
alkana). Gugus alkil, biasanya disingkat dengan simbol R, adalah gugus fungsional, yang
seperti alkana, terdiri dari ikatan karbon tunggal dan atom hidrogen, contohnya adalah metil
atau gugus etil.

ALKANA

1. Alkana disebut juga senyawa hidrokarbon jenuh (senyawa parafin). Semua valensi C
telah terisi (jenuh) dengan H.

2. Hidrokarbon jenuh tidak punya gugus fungsional, sifat kimia tidak khas dibandingkan
dengan senyawa organik yang punya gugus fungsi.

3. Hidrokarbon jenuh memberi kerangka karbon bagi senyawa organik yang punya gugus
fungsi.

4. Susunan molekulnya hanya terdiri atas atom C dan H.


5. Golongan senyawa ini sangat sukar bereaksi dengan zat lain sehingga affinitas (daya
tarik menarik gabungan) kecil.
Alkana Rantai Lurus
Rumus umum alkana adalah C nH2n+2 dimana n adalah jumlah atom karbon pada
molekul alkana. Ada dua buah cara untuk menulis rumus struktur. Sebagai contoh, butana
dapat dituliskan sebagai CH3CH2CH2CH3 atau CH3(CH2)2CH3.

Jumlah Karbon Nama Rumus Molekul Rumus Struktur


1 Metana CH4 CH4
2 Etana C2H6 CH3CH3
3 Propana C3H8 CH3CH2CH3
4 Butana C4H10 CH3CH2CH2CH3
5 Pentana C5H12 CH3CH2CH2CH2CH3
Heksan
6 C6H14 CH3(CH2)4CH3
a
7 Heptana C7H16 CH3(CH2)5CH3
8 Oktana C8H18 CH3(CH2)6CH3
9 Nonana C9H20 CH3(CH2)7CH3
10 Dekana C10H22 CH3(CH2)8CH3
TATA NAMA ALKANA
1. Nama alkana didasarkan pada rantai C terpanjang sebagai rantai utama. Apabila ada dua
atau lebih rantai yang terpanjang maka dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak
2. Cabang merupakan rantai C yang terikat pada rantai utama. di depan nama alkananya
ditulis nomor dan nama cabang. Nama cabang sesuai dengan nama alkana dengan
mengganti akhiran ana dengan akhiran il (alkil).
3. Jika terdapat beberapa cabang yang sama, maka nama cabang yang jumlah C nya sama
disebutkan sekali tetapi dilengkapi dengan awalan yang menyatakan jumlah seluruh
cabang tersebut. Nomor atom C tempat cabang terikat harus dituliskan sebanyak cabang
yang ada (jumlah nomor yang dituliskan = awalan yang digunakan), yaitu di = 2, tri = 3,
tetra =4, penta = 5 dan seterusnya.
4. Untuk cabang yang jumlah C nya berbeda diurutkan sesuai dengan urutan abjad ( etil lebih
dulu dari metil ).
5. Nomor cabang dihitung dari ujung rantai utama yang terdekat dengan cabang. Apabila
letak cabang yang terdekat dengan kedua sama dimulai dari :
Cabang yang urutan abjadnya lebih dulu ( etil lebih dulu dari metil )
Cabang yang jumlahnya lebih banyak ( dua cabang dulu dari satu cabang )

Contoh :
Apakah nama hidrokarbon di bawah ini ?

pertama kali kita tentukan rantai utamanya.....Rantai utama adalah rantai terpanjang :

rantai utamanya adalah yang di kotak merah...... Kenapa?? coba kalian perhatikan sisi sebelah
kiri, bila rantai utamanya yang lurus (garis putus2) maka sama2 akan bertambah 2 atom C
tapi hanya akan menimbulkan satu cabang (bagian yang belok ke bawah)....sedangkan bila
kita belokkan ke bawah akan timbul 2 cabang (Aturan no 1). Sekarang coba kalian perhatikan
bagian kanan, penjelasannya lebih mudah....bila rantai utamanya yang lurus (garis putus2)
hanya bertambah satu atom C sedangkan bila belok ke bawah maka akan bertambah 2 atom
C. Jadi rangkaian rantai utama itu boleh belak-belok dan gak harus lurus......asal masih dalam
satu rangkaian yang bersambungan tanpa cabang.
rantai karbon yang tersisa dari rantai utama adalah cabangnya.....

terlihat ada 3 cabang yakni 1 etil dan 2 metil.....penomoran cabang kita pilih yang angkanya
terkecil :
Bila dari ujung rantai utama sebelah kiri maka etil terletak di atom C rantai utama
nomor 3 dan metil terletak di atom C rantai utama nomor 2 dan 6
Bila dari ujung rantai utama sebelah kanan maka etil terletak di atom C rantai utama
nomor 6 dan metil di atom C rantai utama nomor 3 dan 7
kesimpulannya kira urutkan dari ujung sebelah kiri.....
Urutan penamaan : nomor cabang - nana cabang - nama rantai induk
jadi namanya : 3 etil 2,6 dimetil oktana
cabang etil disebut lebih dahulu daripada metil karena abjad nama depannya dahulu (abjad
"e" lebih dahulu dari "m"). karena cabang metil ada dua buah maka cukup disebut sekali
ditambah awalan "di" yang artinya "dua". karena rantai utamanya terdiri dari 8 atom C maka
rantai utamanya bernama : oktana.
bentuk struktur kerangka Alkana kadangkala mengalami penyingkatan.....misalnya :

CH3 (warna hijau) merupakan ujung rantai


CH2 (warna biru) merupakan bagian tenganh rantai lurus
CH (warna oranye) percabangan tiga
C (warna merah) percabangan empa

Contoh:
Alkana Bercabang
Cabang (substituen) yang mempunyai cabang, dinomori dari karbon substituen yang
melekat pada rantai induk.

Penomoran substituen dimulai dari karbon yang melekat pada rantai induk.

Keseluruhan nama dari cabang substituen ditulis dalam kurung, dengan didahului
nomor yang mencerminkan induk yang mana karbon itu bergabung.

Substituen ditulis urut abjad. Untuk mengurutkan sesuai abjad, abaikan awalan (di-,
tri, tetra-) tetapi jangan abaikan posisi seperti iso- dan tert-

Alkana Siklis
Rantai induk ditentukan dari karbon yang membentuk cincin terbesar (misal,
sikloalkana adalah sikloheksana)

Ketika dua cincin bergabung, cincin yang lebih besar adalah yang menjadi rantai
induk, sedangkan yang kecil menjadi cabang sikloalkil.

Penggunaan Alkana
Senyawa alkana dekat dengan kehidupan manusia. Penerapan senyawa alkana dalam
kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
Metana untuk bahan bakar roket

Butana untuk pengisi korek api

Pentana banyak digunakan untuk kebutuhan industri

Heksana dapat digunakan untuk mengisolasi senyawa alam yang sifatnya non polar

Pentana (bensin) digunakan untuk kendaraan bermotor.


Iso-oktana adalah bensin dengan kualitas tinggi (biasa disebut pertamax)

Sebagai bahan pembuatan polimer

Sebagai intermediet dalam sintesis senyawa organik

Bilangan Oktan
Pada bahan bakar bensin, biasanya dikenal dengan bilangan oktan. Bilangan oktan
adalah menyatakan persentase kandungan senyawa iso-oktana di dalam bahan bakar
bensin. Misalnya, suatu pertamax mempunyai bilangan oktan 95. Hal itu berarti pertamax
tersebut terdiri atas 95% iso-oktana dan sisanya (5%) pentana.
Semakin tinggi bilanagan oktan, maka semakin bagus. Bahan bakar bensin dengan
bilangan oktan rendah akan menghasilkan jelaga (arang) yang banyak.
Alkana umumnya digunakan untuk bahan bakar, minyak pelumas.
Alkana paling sederhana CH4 (metana).

CH4 terbentuk karena pembusukan tumbuh-tumbuhan (selulosa) pada rawa-rawa oleh


bakteri pd proses anaerob. Juga terbentuk CO2 dan N.

Gas metana = gas rawa = gas tambang

Sumber utama alkana adalah gas alam dan petroleum. Dengan distilasi fraksinasi
petroleum dapat dipisah menjadi beberapa fraksi.

SIFAT FISIK DAN KIMIA ALKANA


Alkana adalah senyawa non polar. Akibatnya, gaya tarik antar molekul lemah.
Alkana rantai lurus sampai dengan butana adalah gas pada temperatur kamar, sementara
alkana C5 sampai C7 cairan. Alkana rantai lurus dengan 18 atom C atau lebih adalah zat
padat. Titik didih suatu senyawa sebagaian bergantung pada banyaknya energi yang
diperlukan oleh molekul- molekulnya untuk lolos dari fase cair menuju fase gas. Titik
didih senyawa dalam deret homolog, seperti misalnya alkanabertambah sekitar 30 untuk
tiap gugus metilena ( CH2) tambahan. Kenaikan titik didih pada hakikat disebabkan oleh
membesarkan oleh membesarnya gaya tarik vander walss antara molekul yang makin
panjang. Deret deret homolog lain menunjukan gejala yang serupa.
Percabangan dalam bagian hidrokarbon molekul menurunkan titik didih
( dibandingkan harga yang diduga ) oleh karena terganggu gaya tarik van der walls antara
molekul- molekul dalam fase padat. Karena non polar, alkana larut dalam pelarut
nonpolar atau sedikit polar seperti misalnya alkana lain, dietil eter ( CH 3CH2OCHCH)
atau benzena . Kelarutan itu disesbabkan oleh gaya van der waals antara pelarut dan zat
terlarut. Alkana tidak larut dalam air.
Semua alkana lebih ringan daripada air , suatu fakta yang mudah diingat karena
benzena dan minyak motor mengapung dalam air.
Senyawa rendah : C1- C4 pada T dan P biasa: bentuk gas

Senyawa sedang : C5- C17 bentuk cair


Senyawa tinggi : C18 bentuk padat
Kelarutan : Alkana mudah larut dalam zat pelarut organik non polar, misal C 6H6,
CCl4, eter, CHCl3. Tak larut dalam pelarut polar, tak larut air.

Berat jenis : Setiap penambahan atom C, BJ naik tetapi paling tinggi 0,8.

Titik didih : makin tinggi jumlah C, td makin tinggi, setiap penambahan 1 atom C,
rata-rata bertambah 20-30C. Makin banyak cabang C td makin rendah.

SIFAT KIMIA ALKANA


Alkana tidak reaktif dibandingkan dengan senyawa organik yang memiliki gugus
fungsional. Misalnya banyak senyawa organik bereaksi dengan asam kuat, basa, zat
pengoksid atau zat pereduksi. Umunya alkana tidak bereaksi dengan reagensia ini. Karena
sifat kurang reaktif ini, maka kadang- kadang alkana disebut sebagai parafin ( Latin :
parum affins afinitas kecil sekali ).
Ada dua reaksi utama alkana akan dibahas disini. Pertama ialah reaksi dengan
halogen, misalnya gas klor. Reaksi penting lain dari alkana ialah pembakaran alkana dan
penggunaannya sebagai sumber energi.
STRUKTUR ALKANA
ISOMERI
Adalah suatu senyawa yang berumus molekul sama tetapi rumus struktur berbeda

Pada deret alkana, yang mempunyai isomeri dimulai dari butana (C 4H10), punya 1
isomer: butana dan 2-metil propana.

pentana (C6H12), 3 isomer: pentana, 2-metil butana, 2,2-dimetilpropana

Makin besar jumlah C, makin banyak pula isomernya.


Reaksi reaksi senyawa organik alkana
1. Pembakaran
Pembakaran adalah reaksi cepat suatu senyawa dengan oksigen. Pembakaran
disertai dengan pembebasan kalor ( panas ) dan cahaya, yakni dua bentuk
energi yang dicari manusia sejak mereka pertama kali membuat api dan
menemukan bahwa api itu menghangatkan. Meskipun pembakaran dibahas
dalam alkana tapi perlu kita ingat bahwa semua senyawa organik itu dapat
terbakar.
Pembakaran campuran organik seperti kayu tidak selalu berupa pengubahan
sederhana menjadi CO2 dan H2O. Pembakaran adalah hasil sejumlah besar
reaksi yang rumit. Salah satu macam reaksi yang terjadi adalah pirolisis, yakni
pemecahan termal molekul besar menjadi molekul kecil tanpa kehaidran
oksigen. Pirolisis molekul- molekul besar dalam kayu misalnya, menghasilkan
molekul gas yang lebih kecil yang kemudian beraksi dengan oksigen diatas
permukaan kayu itu. Reaksi dengan oksigen ini menghasilkan nyala. Pada
permukaan kayu terjadi oksidasi lambat tetapi sangat panas ( dari ) residu
karbon. Sebagian besar kalor dari suatu api kayu atau batubara berasal dari
oksidasi lambat ini, bukan dari nyala yang sesungguhnya.
Pembakaran sempurna ialah pengubahan suatu senyawa menjadi CO2 dan
H2O. Jika persediaan oksigen tidak cukup untuk pembakaran sempurna ,
terjadilah pembakaran tak sempurna. Pembakaran tak sempurna menghasilkan
karbon monoksida, atau kadang- kadang menghasilkan karbon dalam bentuk
arang atau jelaga.
Tabel Panas pembakaran untuk bebrapa hidrokarbon
Nama - H Nama - H
kkal/mol kkal/mol
Metana 213 Siklopropana 500
Etana 373 Siklobutana 656
Propana 531 Siklo pentana 794
Butana 688 Sikloheksana 944
Pembakaran sempurna
2CH3CH 2CH3 + 7O2 6CO 2 +8H2O
Pembakaran tidak sempurna
CH3CH 2CH3 + O2 3C + 4H2O
- Kalor Pembakaran
Energi yang dibebaskan bila suatu senyawa teroksidasi sempurna menjadi CO 2 dan
H2O disebut kalor pembakaran H. Pada kondisi laboratorium yang terawasi, H
dapat diukur ( harga negatif bila energi dibebaskan , karena molekul kehilangan
energi )
CH4 +2O2 CO2 + 2H2O +213 kkal/mol
Metana
2CH3CH2CH2CH3 +13O2 8O2 +10H2O +688 kkal/mol
Butana
Harga kalor pembakaran terutama bergantung pada banyaknya hidrogen dan karbon
dalam sebuah molekul. Dalam deret homolog , energi yang dibebaskan bertambah
dengan sekitar 157kkal/mol untuk tiap gugus metilena tambahan.
2. Reaksi substitusi
Seperti yang diketahui bahwa ikatan pada alkana berciri tunggal, kovalen dan
nonpolar. Oleh karenanya alkana relatif stabil (tidak reaktif) terhadap kebanyakan
asam, basa, pengoksidasi atau pereduksi yang dapat dengan mudah bereaksi dengan
kelompok hidrokarbon lainnya. Karena sifatnya yang tidak reaktif tersebut, maka
alkana dapat digunakan sebagai pelarut.
Walaupun alkana tergolong sebagai senyawaan yang stabil, namun pada kondisi dan
pereaksi tertentu alkana dapat bereaksi dengan asam sulfat dan asam nitrat, sekalipun
dalam temperatur kamar. Hal tersebut dimungkinkan karena senyawa kerosin dan
gasoline mengandung banyak rantai cabang dan memiliki atom karbon tersier yang
menjadi activator berlangsungnya reaksi tersebut. Berikut ini ditunjukkan beberapa
reaksi alkana.
Pada reaksi subsitusi terjadi pergantian atau pertukaran suatu atom/gugus atom oleh
atom atau gugus lain.
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl metil klorida
(klorometana)
CH3Cl + Cl2 CH2Cl2 + HCl metil diklorida
(diklorometana)
CH2Cl2 + Cl2 CHCl3 + HCl metil triklorida
(triklorometana)
CHCl3 + Cl2 CCl4 + HCl karbon tetraklorida
(tetraklorometana)
CnH2n+2 + X2 CnH2n+1 X + HX

Reaksi Oksidasi
Alkana sukar dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak kuat seperti KMNO 4, tetapi
mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara bila dibakar. Oksidasi yang cepat dengan
oksigen yang akan mengeluarkan panas dan cahaya disebut pembakaran atau
combustion
Hasil oksidasi sempurna dari alkana adalah gas karbon dioksida dan sejumlah air.
Sebelum terbentuknya produk akhir oksidasi berupa CO2 dan H2O, terlebih dahulu
terbentuk alkohol, aldehid dan karboksilat.
Alkana terbakar dalam keadaan oksigen berlebihan dan reaksi ini menghasilkan
sejumlah kalor (eksoterm)
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2 + 212,8 kkal/mol
C4H10 + 2O2 CO2 + H2O + 688,0 kkal/mol
Reaksi pembakaran ini merupakan dasar penggunaan hidrokarbon sebagai penghasil
kalor (gas alam dan minyak pemanas) dan tenaga (bensin), jika oksigen tidak
mencukupi untuk berlangsungnya reaksi yang sempurna, maka pembakaran tidak
sempurna terjadi. Dalam hal ini, karbon pada hidrokarbon teroksidasi hanya sampai
pada tingkat karbon monoksida atau bahkan hanya sampai karbon saja.
2CH4 + 3O2 2CO + 4H2O
CH4 + O2 C + 2H2O
Penumpukan karbon monoksida pada knalpot dan karbon pada piston mesin
kendaraan bermotor adalah contoh dampak dari pembakaran yang tidak sempurna.
Reaksi pembakaran tak sempurna kadang-kadang dilakukan, misalnya dalam
pembuatan carbon black, misalnya jelaga untuk pewarna pada tinta.

Reaksi halogenasi
Reaksi dari alkana dengan unsur-unsur halogen disebut reaksi halogenasi. Reaksi ini
akan menghasilkan senyawa alkil halida, dimana atom hidrogen dari alkana akan
disubstitusi oleh halogen sehingga reaksi ini bisa disebut reaksi substitusi.
Halogenasi biasanya menggunakan klor dan brom sehingga disebut juga klorinasi
dan brominasi. Halongen lain, fluor bereaksi secara eksplosif dengan senyawa organik
sedangkan iodium tak cukup reaktif untuk dapat bereaksi dengan alkana.
Laju pergantian atom H sebagai berikut H3 > H2 > H1. Kereaktifan halogen dalam
mensubtitusi H yakni fluorin > klorin > brom > iodin.
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl
Reaksi Sulfonasi
Sulfonasi merupakan reaksi antara suatu senyawa dengan asam sulfat. Reaksi antara
alkana dengan asam sulfat berasap (oleum) menghasilkan asam alkana sulfonat. dalam reaksi
terjadi pergantian satu atom H oleh gugus SO3H. Laju reaksi sulfonasi H3 > H2 > H1.
Reaksi Nitrasi
Reaksi nitrasi analog dengan sulfonasi, berjalan dengan mudah jika terdapat karbon
tertier, jika alkananya rantai lurus reaksinya sangat lambat.
Reaksi Pirolisis
Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana dengan jalan
pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar 10000 C tanpa oksigen, akan dihasilkan alkana
dengan rantai karbon lebih pendek
Proses pirolisis dari metana secara industri dipergunakan dalam pembuatan karbon-
black. Proses pirolisa juga dipergunakan untuk memperbaiki struktur bahan bakar
minyak, yaitu berfungsi untuk menaikkan bilangan oktannya dan mendapatkan senyawa
alkena yang dipergunakan sebagai pembuatan plastik. Cracking biasanya dilakukan pada
tekanan tinggi dengan penambahan suatu katalis (tanah liat aluminium silikat).

SENYAWA- SENYAWA ALKANA


1. METANA
Metana adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH 4 Ini adalah sederhana
alkana , dan komponen utama dari gas alam. Pembakaran metana dalam kehadiran
oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air . Kelimpahan relatif dari metana
membuatnya menjadi menarik bahan bakar . Namun, karena merupakan gas pada
suhu normal dan tekanan , metana sulit untuk mengangkut dari sumbernya. Hal ini
umumnya diangkut dalam jumlah besar oleh pipa dalam bentuk gas alam, atau
operator LNG dalam bentuk cair yang beberapa negara mengangkutnya dengan truk.
Metana ditemukan dan diisolasi oleh Alessandro Volta antara 1776 dan 1778 ketika
mempelajari gas rawa dari Danau Maggiore.
Metana adalah relatif ampuh gas rumah kaca . Dibandingkan dengan karbon
dioksida , ia memiliki tinggi potensi pemanasan global dari 72 (dihitung selama
periode 20 tahun) atau 25 (untuk jangka waktu 100 tahun). Ia memiliki seumur hidup
bersih sekitar 10 tahun, dan terutama dihapus oleh reaksi dengan radikal hidroksil di
atmosfer, menghasilkan karbon dioksida dan air. Metana juga mempengaruhi
degradasi lapisan ozon
Fraksi mol metana di atmosfer bumi pada tahun 1998 adalah 1745 nmol / mol
(bagian per miliar, ppb), naik dari 700 nmol / mol tahun 1750. Pada tahun 2008,
bagaimanapun, tingkat metana global, yang tinggal sebagian besar datar sejak tahun
1998, meningkat menjadi 1.800 nmol / mol. Pada tahun 2010, tingkat metana di
Arktik diukur pada 1850 nmol / mol, ilmuwan tingkat digambarkan sebagai lebih
tinggi dari pada setiap saat dalam 400.000 tahun sebelumnya. Secara historis, metana
konsentrasi di atmosfer dunia telah berkisar antara 300 dan 400 nmol / mol selama
periode glasial umumnya dikenal sebagai zaman es , dan antara 600 sampai 700
nmol / mol selama hangat interglasial periode.
Selain itu, ada sejumlah (tapi tidak diketahui) besar metana di clathrates
metana di lantai laut. Bumi kerak mengandung metana dalam jumlah besar. Sejumlah
besar metana diproduksi anaerobik oleh metanogenesis . Sumber-sumber lain
termasuk gunung berapi lumpur , yang dihubungkan dengan kesalahan geologi dalam;
TPA , dan peternakan (terutama ruminansia ) dari fermentasi enterik .
Sifat-Sifat Metana
Metana merupakan komponen utama gas alam, sekitar 87% volume. Pada
suhu kamar dan tekanan standar , metana adalah gas tidak berwarna, tidak berbau; bau
akrab gas alam seperti yang digunakan di rumah adalah ukuran keselamatan dicapai
dengan penambahan bau , sering methanethiol atau ethanethiol . Metana memiliki
titik didih -161 C (-257,8 F ) pada tekanan satu atmosfer . Sebagai gas itu mudah
terbakar hanya sedikit rentang konsentrasi (5-15%) di udara. Metana cair tidak
membakar kecuali mengalami tekanan tinggi (biasanya 4-5 atmosfer).
Sifat Fisik :- Rumus molekul : CH4- Berat molekul : 16 g/mol- Titik leleh : -182 C-
Titik didih : -162 C- Densitas : 0.423 g/cm3- Fase pada 250 C : gas Sifat Kimia :-
Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.- Dalam oksigen
berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, Karbondioksida dan uap air.- Jika
alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, I2), atom atom H pada
alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen.CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl Sifat
lainnya :Metana sangat mudah terbakar. Campuran dari metana dengan udara yang
eksplosif dalam kisaran 5-15% volume metana. Metana dapat bereaksi keras atau
eksplosif dengan oksidator kuat, seperti oksigen, halogen atau senyawa
interhalogen.Pada metana konsentrasi tinggi menyebabkan keadaan sesak nafas
bertindak sebagai suatu. Kegunaan Metana :
1. Bahanbakar
Metana adalah penting untuk pembangkit listrik dengan membakar sebagai bahan
bakar dalam turbin gas atau uap boiler . Dibandingkan dengan lain bahan bakar
hidrokarbon , terbakar menghasilkan metana kurang karbon dioksida untuk setiap
unit panas dilepaskan. Pada sekitar 891 kJ / mol, metana yang panas pembakaran
lebih rendah daripada hidrokarbon lainnya tetapi rasio panas pembakaran (891 kJ /
mol) dengan massa molekul (16,0 g / mol, yang 12,0 g / mol adalah karbon)
menunjukkan bahwa metana, menjadi hidrokarbon sederhana, menghasilkan panas
lebih per unit massa (55,7 kJ / g) dibandingkan hidrokarbon kompleks lainnya. Di
banyak kota, metana disalurkan ke rumah-rumah untuk domestik pemanasan dan
tujuan memasak. Dalam konteks ini biasanya dikenal sebagai gas alam , dan
dianggap memiliki kandungan energi dari 39 megajoule per meter kubik, atau
1.000 BTU per standar kaki kubik
Metana dalam bentuk gas alam digunakan sebagai bahan bakar kendaraan ,
dan diklaim lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil lainnya seperti
bensin / bensin dan solar. Penelitian adsorpsi metode penyimpanan metana untuk
tujuan ini telah dilakukan. Penelitian sedang dilakukan oleh NASA pada potensi
metana sebagai bahan bakar roket . Salah satu keuntungan dari metana adalah
bahwa hal itu melimpah di banyak bagian dari sistem surya dan berpotensi dapat
dipanen di situ (yaitu pada permukaan lain surya- sistem tubuh), menyediakan
bahan bakar untuk perjalanan pulang.
Mesin metana saat ini dalam pembangunan menghasilkan dorong 7.500
pound-force (33 kN ), yang jauh dari lbf 7.000.000 (31 MN) yang diperlukan untuk
meluncurkan pesawat ulang alik . Sebaliknya, mesin tersebut kemungkinan besar
akan mendorong pelayaran dari Bulan atau mengirim ekspedisi robot untuk lainnya
planet di tata surya.Baru metana yang dipancarkan dari tambang batubara telah
berhasil dikonversi ke listrik.
2. Penggunaan Dalam Industri Metana digunakan dalam proses industri kimia dan
dapat diangkut sebagai cairan didinginkan (gas alam cair, atau LNG. Sementara
kebocoran dari wadah cairan didinginkan pada awalnya lebih berat dari udara
karena kepadatan peningkatan gas dingin, gas pada suhu ambien lebih ringan dari
udara. pipa Gas mendistribusikan sejumlah besar gas alam, metana yang
merupakan komponen utama.Dalam industri kimia, metana adalah bahan baku
pilihan untuk produksi hidrogen, metanol , asam asetat , dan anhidrida asetat .
Ketika digunakan untuk memproduksi salah satu bahan kimia ini, metana adalah
pertama dikonversi menjadi gas sintesis , campuran karbon monoksida dan
hidrogen, dengan steam reforming . Dalam proses ini, metana dan uap bereaksi
dengan nikel katalis pada suhu tinggi (700-1100C). Rasio karbon monoksida ke
hidrogen dalam gas sintesis kemudian dapat disesuaikan melalui reaksi gas air
pergeseran ke nilai yang sesuai untuk tujuan yang dimaksudkan.Kurang signifikan
metana yang berasal dari bahan kimia termasuk asetilena , disiapkan dengan
melewati metana melalui busur listrik , dan chloromethanes ( chloromethane ,
diklorometana , kloroform , dan karbon tetraklorida ), diproduksi oleh metana
bereaksi dengan klorin gas. Namun, penggunaan bahan kimia ini menurun.
[ kutipan diperlukan ] Asetilen adalah digantikan oleh pengganti mahal kurang
[ rujukan? ], dan penggunaan chloromethanes berkurang karena masalah kesehatan
dan lingkungan.
PROSES PEMBUATAN
Proses Alamiah Tiga teori utama mengenai asal-usul metana disebut: thermogenik,
biogenik dan abiogenic. Teori thermogenik mengatakan metana yang terbentuk
ketika sisa-sisa tanaman dan hewan yang dikompresi pada tekanan jauh di bawah
tanah tinggi untuk jangka waktu yang panjang. Tumbuhan dan hewan tumpukan di
atas satu sama lain dan mendapatkan ditutupi dengan lumpur dan sedimen lainnya.
Akhirnya tekanan cukup diletakkan pada tanaman dan hewan untuk kompres itu.
Suhu tinggi jauh di bawah tanah dalam kombinasi dengan kompresi ini memecah
molekul karbon. Semakin dalam di tanah ini tumpukan kompos gas lebih alami
terbentuk. Dekat dengan permukaan deposito mengandung minyak lebih dari gas
alam karena minyak mengandung molekul karbon lebih dari gas alam dan suhu
tinggi tidak ada untuk memecahkan karbon. Teori biogenik bahwa metana tercipta
ketika bahan organik diubah oleh kecil mikroorganisme. Mikroorganisme ini
ditemukan di usus hewan dan di daerah yang paling dekat dengan permukaan bumi
di mana oksigen tidak tersedia. Banyak metana yang diproduksi dekat dengan
permukaan menghilang ke atmosfir. Hal ini juga terperangkap di bawah tanah dan
kemudian dapat pulih seperti gas alam. Landfill adalah contoh dari metana
biogenik.
Biogas, sumber-sumber lain metana, komponen utama gas alam, termasuk gas
lahan TPA, biogas dan hidrat metana. Biogas, dan terutama gas lahan TPA, sudah
digunakan di beberapa daerah, tetapi penggunaannya bisa sangat diperluas. Gas
lahan TPA adalah jenis biogas, namun biogas biasanya mengacu pada gas yang
dihasilkan dari bahan organik yang belum dicampur dengan limbah lainnya. Gas
lahan TPA dibuat dari dekomposisi sampah di tempat pembuangan sampah. Jika
gas tidak dihapus, tekanan mungkin mendapatkan begitu tinggi bahwa ia bekerja
jalan ke permukaan, menyebabkan kerusakan pada struktur TPA, bau yang tidak
menyenangkan, vegetasi mati-off dan bahaya ledakan. Gas dapat dilepaskan ke
atmosfer, menyala atau dibakar untuk menghasilkan listrik atau panas. Sistem
eksperimental sedang diusulkan untuk digunakan di bagian Hertfordshire, Inggris
dan Lyon di Perancis. Setelah uap air dihapus, sekitar setengah gas TPA adalah
metana. Hampir semua sisanya adalah karbon dioksida, tetapi ada juga sejumlah
kecil nitrogen, oksigen dan hidrogen. Biasanya ada melacak jumlah hidrogen
sulfida dan siloxanes, tetapi konsentrasi mereka sangat bervariasi. Gas lahan TPA
tidak dapat didistribusikan melalui jaringan pipa gas utilitas alam kecuali
dibersihkan untuk kurang dari 3% CO2, dan beberapa bagian per juta H2S, karena
CO2 dan H2S menimbulkan korosi pada pipa . Hal ini biasanya lebih ekonomis
untuk membakar gas di situs atau dalam jarak pendek dari TPA menggunakan pipa
khusus. Uap air sering dihapus, bahkan jika gas dibakar di situs. Jika suhu rendah
mengembun air dari gas, siloxanes bisa diturunkan juga karena mereka cenderung
mengembun dengan uap air. Non-metana komponen juga dapat dihapus dalam
rangka memenuhi standar emisi, untuk mencegah fouling peralatan atau untuk
pertimbangan lingkungan. Co-menembak TPA gas dengan gas alam meningkatkan
pembakaran, yang menurunkan emisi. Gas yang dihasilkan di pabrik pengolahan
limbah umumnya digunakan untuk menghasilkan listrik. Misalnya, limbah pabrik
Hyperion di Los Angeles luka bakar 8 juta kaki kubik (230.000 m3) gas per hari
untuk menghasilkan tenaga New York City menggunakan gas untuk menjalankan
peralatan di pabrik limbah, untuk menghasilkan listrik, dan dalam boiler.
Menggunakan gas limbah untuk membuat listrik tidak terbatas pada kota-kota
besar. Kota Bakersfield, California menggunakan cogeneration di pabrik saluran
pembuangan nya . California memiliki 242 pabrik pengolahan limbah air limbah,
74 dari yang telah terinstal digester anaerobik. Generasi biopower total dari 74
tanaman adalah sekitar 66 MW. Biogas biasanya diproduksi menggunakan bahan
limbah pertanian, seperti bagian lain tidak dapat digunakan tanaman dan pupuk.
Biogas juga dapat diproduksi dengan memisahkan bahan organik dari limbah yang
lain pergi ke tempat pembuangan sampah. Metode seperti ini lebih efisien daripada
hanya menangkap gas TPA menghasilkan. Menggunakan bahan yang lain akan
menghasilkan pendapatan tidak ada, atau bahkan biaya uang untuk menyingkirkan,
meningkatkan keseimbangan energi profitabilitas dan produksi biogas. Laguna
anaerobik menghasilkan biogas dari kotoran, sedangkan reaktor biogas dapat
digunakan untuk bagian pupuk kandang atau tanaman. Seperti gas TPA, sebagian
besar biogas metana dan karbon dioksida, dengan sejumlah kecil nitrogen, oksigen
dan hidrogen. Namun, dengan pengecualian pestisida, ada tingkat biasanya lebih
rendah dari kontaminan
ETANA
Etana adalah senyawa kimia dengan rumus kimia C 2H6. Etana ini adalah
alkana dua karbon satu-satunya yang merupakan hidrokarbon alifatik. Pada suhu dan
tekanan standar, etana merupakan gas berwarna, tidak berbau.
Etana digunakan untuk menghasilkan turunan terklorinasi, juga digunakan sebagai
pendingin dan bahan bakar gas, ( BBG adalah sekitar 5% etana, butana 5% , dan
propana 90% .) Penggunaan utamanya adalah sebagai bahan baku petrokimia untuk
produksi ethylene. Penggunaan utama dari etana dalam industri kimia dalam produksi
etena ( etilena) dengan steam-cracking. Etana juga dapat digunakan sebagai refrigeran
dalam sistem pendingin cryogenic. Pada skala yang lebih kecil, seperti dalam
penelitian ilmiah, Etana cair digunakan mem-vitrify ( menjadikan seperti kaca)
sampel kaya-air untuk mikroskopi elektron ( cryo-elektron mikroskop) .
PROPANA
Propana Berasal dari Gas Alam atau Minyak Bumi. Propana adalah gas yang
kaya energi, C3H8. Propana adalah salah satu gas minyak bumi cair (LP-gas atau LPG)
yang ditemukan bercampur di gas alam dan minyak bumi. Propana dan gas cair
lainnya, termasuk etana dan butana, dipisahkan dari gas alam di pusat pengolahan gas
alam, atau dari kilang minyak mentah. Jumlah propana yang dihasilkan dari gas alam
dan dari minyak bumi kurang lebih sama. Propana alami berbentuk sebagai gas.
Namun, pada tekanan tinggi atau suhu yang lebih rendah, gas ini menjadi cairan.
Karena propana 270 kali lebih kompak sebagai cairan daripada gas, propana diangkut
dan disimpan dalam bentuk cair. Propana menjadi gas lagi ketika katup dibuka untuk
melepaskannya dari wadah bertekanan-nya. Ketika kembali ke tekanan normal,
propana menjadi gas sehingga kita dapat menggunakannya. Liquefied Petroleum Gas
Ditemukan pada Tahun 1912 Liquefied Petroleum Gas adalah campuran dari propana,
etana, butana, dan gas lainnya yang dihasilkan di pusat pengolahan gas alam dan
kilang minyak LP-gas ditemukan pada tahun 1912 ketika seorang ilmuwan AS, Dr
Walter Snelling, menemukan bahwa gas ini dapat diubah menjadi cairan dan disimpan
di bawah tekanan moderat. Industri LP-gas dimulai tak lama sebelum Perang Dunia I
ketika terjadi masalah dalam proses distribusi gas alam. Salah satu bagian dari pipa di
satu tempat pemrosesan gas alam berada di tempat yang dingin, dan dingin yang
menyebabkan banyaknya cairan terbentuk di dalam pipa, terkadang menghambat
aliran di seluruh pipa. Segera, para insinyur menemukan solusi: dibangunlah fasilitas
untuk mendinginkan dan meng-kompres gas alam, dan memisahkan gas yang bisa
diubah menjadi cairan (termasuk propana dan butana).
BUTANA
Butana, juga disebut n-butana, adalah alkana rantai lurus dengan empat atom
karbon CH3CH2CH2CH3. Butana juga digunakan sebagai istilah kolektif untuk n-
butana dan satu-satunya isomernya, isobutana (disebut juga metilpropana), CH(CH3)3.
Butana sangat mudah terbakar, tidak berwarna, dan merupakan gas yang mudah
dicairkan. Nama butana diturunkan dari nama asam butirat. Butana berguna sebagai
bahan bakar kendaraan dan bahan baku karet sintesis.

PENTANA
Pentana adalah sebuah senyawa organik dengan rumus kimia C5H12 yaitu,
alkana dengan 5 atom karbon. Rumus kimia ini dapat merujuk untuk ketiga isomer
strukturnya sesuai dengan tatanama IUPAC, tapi, pentana yang dimaksud disini
adalah hanya untuk isomer n-pentana saja, dua yang lain disebut "metil butana" dan
"dimetil propana". Siklopentana bukanlah isomer dari pentana. Pentana pada
umumnya digunakan sebagai campuran bahan bakar dan juga dipakai sebagai bahan
pelarut di laboratorium. Ciri-ciri senyawa ini sangat mirip dengan butana dan
heksana.
HEKSANA
Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia
C6H14 (isomer utaman-heksana memiliki rumus CH3(CH2)4CH3). Awalan heks-
merujuk pada enam karbon atomyang terdapat pada heksana dan akhiran -ana berasal
dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang menghubungkan atom-atom
karbon tersebut. Seluruh isomer heksana amat tidak reaktif, dan sering digunakan
sebagai pelarut organik yang inert. Heksana juga umum terdapat pada bensin dan lem
sepatu, kulit dan tekstil. Dalam keadaan standar senyawa ini merupakan cairan tak
berwarna yang tidak larut dalam air. Heksana diproduksi oleh kilang-kilang
minyak mentah. Komposisi dari fraksi yang mengandung heksana amat bergantung
kepada sumber minyak, maupun keadaan kilang. Produk industri biasanya memiliki
50%-berat isomer rantai lurus, dan merupakan fraksi yang mendidih pada 6570 C.
pelarutheksana

PENGERTIAN ALKENA
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan
rangkap (C = C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena,
yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena,dan seterusnya.
Bagaimana rumus umum alkena? Perhatikan senyawa-senyawa di bawah ini
kemudian bandingkan!
Apa kesimpulan yang Anda ambil? Ya benar, alkena ternyata mengikat lebih sedikit
dua atom hidrogen dibandingkan alkana. Karena rumus umum alkana CnH2n + 2,
maka rumus umum alkena adalah :CnH2n (James E.Brady, 1990)
Alkena ialah suatu hidrokarbon yang mengandung suatu ikatan rangkap dua
antara dua atom C yang berurutan. Kadang-kadang alkena disebut olefin, dari kata
olefiant gas (gas yang membentuk minyak), suatu nama lain untuk etilena
(CH2=CH2). Alkena disebut juga hidrokarbon tidak jenuh karena tidak mempunyai
jumlah maksimum atom yang dapat ditampung oleh setiap atom karbon. Alkena
mempunyai ikatan sigma dan ikatan phi antara dua atom karbon yang berhadapan.
Ikatan rangkap karbon-karbon merupakan gugus fungsional yang banyak
terdapat dalam produk-produk alam dan pada umumnya ikatan rangkap ini akan
bergabung dengan gugus fungsional yang lain. Selain itu alkena juga banyak
ditemukan dalam komponen-komponen minyak bumi.
Dalam system IUPAC, rantai lurus alkena diberi nama sesuai dengan alkana
dengan mengganti akhiran ana menjadi ena.

CH2 = CH2 CH3CH = CH2

Etana propena

ISOMER DALAM ALKENA

1) Isomer Bangun
Semua alkena yang memiliki 4 atau lebih atom karbon memiliki isomeri
bangun. Ini berarti bahwa ada dua atau lebih rumus bangun yang bisa dibuat untuk
masing-masing rumus molekul.
Sebagai contoh, untuk C4H8, tidak terlalu sulit untuk menggambarkan ketiga
isomer bangunnya, sebagaimana ditunjukkan oleh gambar berikut:

2) Isomeri Geometris (cis-trans)


Ikatan karbon-karbon rangkap (C=C) tidak memungkinkan adanya rotasi
dalam struktur. Ini berarti bahwa gugus-gugus CH 3 pada kedua ujung molekul bisa
dikunci pada posisinya baik pada salah satu sisi molekul atau pada dua sisi yang
berlawanan.
Apabila gugus-gugus berada pada satu sisi disebut sebagai cis2-butena dan
apabila gugus-gugus berada pada dua sisi yang berlawanan disebut trans2-butena.

SIFAT ALKENA

Sifat fisik Alkena

1. Titik Didih

Masing-masing alkena memiliki titik didih yang sedikit lebih rendah


dibanding titik didih alkana yang sama jumlah atom karbonnya. Etena,
propena dan butena berwujud gas pada suhu kamar, selainnya adalah
cairan.

C1 sampai C4 pada suhu kamar berbentuk gas

C5 ke atas pada suhu kamar berbentuk cair

Satu-satunya gaya tarik yang terlibat dalam ikatan alkena adalah gaya
dispersi Van der Waals, dan gaya-gaya ini tergantung pada bentuk molekul
dan jumlah elektron yang dikandungnya. Gaya Van der Waals adalah gaya
antar molekul pada senyawa kovelen. Untuk gaya Van der Waals pada
alkena yang bersifat non-polar disebut gala London (dipil sesaat). Makin
besar Mr senyawa alkena, gaya Van del Waals makin kuat, sehingga titik
didih (TD) makin tinggi. Masing-masing alkena memiliki 2 lebih sedikit
elektron dibanding alkana yang sama jumlah atom karbonnya.

2. Kelarutan
Alkena hampir tidak dapat larut dalam air, tapi larut dalam pelarut-pelarut
organik, seperti lemak dan minyak.

3. Kereaktifan Kimiawi

a. Ikatan dalam alkena

Sifat-sifat ikatan kimia dalam senyawa etena yang mengandung ikatan


karbon rangkap dua (C=C) berlaku pada ikatan C=C dalam alkena yang
lebih kompleks.

Etena digambarkan sebagai berikut:

Ikatan rangkap antara atom karbon adalah dua pasang elektron bersama. Salah
satu dari pasangan elektron dipegang pada sebuah garis lurus antara dua inti
karbon, tapi pasangan lainnya dipegang dalam sebuah orbital molekul di atas
dan di bawah bidang molekul. Orbital molekul adalah sebuah ruang dalam
molekul dimana terdapat kemungkinan besar untuk menemukan sepasang
elektron tertentu.

Pada gambar di atas, garis antara kedua atom karbon menunjukkan sebuah
ikatan normal - pasangan elektron bersama terletak dalam sebuah orbital
molekul pada garis antara dua inti. Ikatan ini disebut ikatan sigma.Pasangan
elektron yang lain ditemukan di suatu tempat dalam bagian berarsir di atas
atau di bawah bidang molekul. Ikatan ini disebut ikatan pi. Elektron-elektron
dalam ikatan pi bebas berpindah kemanapun dalam daerah berarsir ini dan bisa
berpindah bebas dari belahan yang satu ke belahan yang lain. Elektron pi tidak
sepenuhnya dikendalikan oleh inti karbon seperti pada elektron dalam ikatan
sigma, dan karena elektron pi terletak di atas dan di bawah daerah kosong dari
molekul, maka elektron-elektron ini relatif terbuka untuk diserang oleh
partikel lain.

TATA NAMA ALKENA

1. Alkena rantai lurus


Nama alkena rantai lurus sesuai dengan namanama alkana, tetapi dengan
mengganti akhiran ana menjadi ena.

Contoh:

C2H4 etena

C3H6 propena

C4H8 butena

2. Alkena rantai bercabang

Urutan penamaan adalah:

a. Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap.

Contoh:

b. Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai
induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil (bukan berdasarkan
posisi cabang).
Contoh:

c. Penamaan, dengan urutan:

- nomor atom C yang mengikat cabang


- nama cabang
- nomor atom C ikatan rangkap
- nama rantai induk (alkena)
Contoh:

(John Mc. Murry Fay 4th ed)

KEISOMERAN ALKENA

Alkena mempunyai dua keisomeran sebagai berikut.

1. Keisomeran Struktur

Keisomeran struktur, yaitu keisomeran yang terjadi jika rumus molekul sama,
tetapi rumus struktur berbeda. Keisomeran pada alkena mulai ditemukan pada
C4H8 terus ke suku yang lebih tinggi. Perhatikan contoh di bawah ini!

a) C4H8 mempunyai tiga macam isomer, yaitu:


b) C5H10 mempunyai lima macam isomer, yaitu:

2. Keisomeran Geometri

Keisomeran geometri, yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan


orientasi gugus-gugus di sekitar C ikatan rangkap.
Contoh:
2butena mempunyai dua isomer geometri, yaitu cis2butena dan trans2butena.

Syarat terjadinya isomer geometri adalah apabila masing-masing atom karbon


yang berikatan rangkap mengikat 2 atom atau 2 gugus yang berbeda, sehingga jika
atom atau gugus yang diikat tersebut bertukar tempat, maka strukturnya akan menjadi
berbeda.

Sifat Fisik alkena


Nama Rumus Mr Titik leleh Titik didih (0C) Wujud pada
alkena molekul (0C) 25 0C
Etena C2H4 28 -169 -104 gas
Propena C3H6 42 -185 -48 gas
1-Butena C4H8 56 -185 -6 gas
1-Pentena C5H10 70 -165 30 cair
1-Heksena C6H12 84 -140 63 cair
1-Heptena C7H14 98 -120 94 cair
1-Oktena C8H16 112 -102 122 cair
1-Nonena C9H18 126 -81 147 cair
1-Dekena C10H20 140 -66 171 cair
Rumus CnH2n
umum

1. Titik didih dan titik leleh alkena naik dengan pertambahan nilai Mr.
2. Alkena bersifat non-polar sehingga sukar larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi
mudah larut dalam pelarut organik non-polar seperti etanol.
3. Sifat fisis alkena (titik didih dan titik leleh) dengan Mr yang sama (isomer) untuk
rantai lurus lebih tinggi dari rantai bercabang.
4. Titik didih senyawa alkena yang berisomer geometri, struktur cis lebih tinggi dari
trans. Mislanya cis-2-butena (3,7 0C) lebih tinggi dari trans-2-butena (0,8 0C).
5. C2-C4 berwujud gas, C5-C17 berwujud cair, dan C18 dst berwujud padat.

SIFAT KIMIA ALKENA


Alkena lebih reaktif dibandingkan alkana, karena memiliki ikatan rangkap dua C=C.
Reaksi yang terjadi pada alkena :
1. Reaksi adisi alkena (ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal)
a. Reaksi alkena dengan halogen (halogenasi)
CH2=CH2 + Cl2 CH2Cl-CH2Cl
Etena klorin 1,2-dikloroetana
b. Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)
CH2=CH2(g) + H2(g) katalis Ni/Pt CH3-CH3(g)
Etena etana
c. Reaksi alkena dengan hidrogenhalida/asam halida (hidrohalogenasi)
Aturan Markovnikov : pada alkena tidak simetris atom H dari asam halida
(HX) akan terikat pada atom C yang mempunyai ikatan rangkap dan mengikat atom
H lebih banyak.
CH3CH=CH2 + HBr CH3CH-CH3Br
1-propen a2-bromopropana
d. Reaksi alkena dengan air (hidrasi)
Alkena bereaksi dengan air membentuk alkohol.
CH2=CH2(g) + H2O katalis H+ CH3-CH2-OH(g)
Etena 300 0C, 70 atm etanol
e. Reaksi alkena dengan asam sulfat (H2SO4)
CH2=CH2(g) + H2SO4
CH3-CH2-OSO3H + H2O
C2H5OH + H2SO4
suhu ruang panas
f. Polimerisasi adisi pada alkena
Pada senyawa alkena jika antara molekul-molekul (manomer) yang sama
mengadakan reaksi adisi, maka akan terbentuk molekul-molekul besar dengan
rantai yang panjang. Peristiwa ini disebut polimerisasi. Polimer-polimer sintesis
banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh polimer dari alkena
misalnya polietilen (plastik), polivinil klorida (pipa paralon), dan politetraetena
(teflon).
Polimerisasi etena : n/2(CH2=CH2)
(CH2)n Etena katalis polietena
Pembakaran alkena
C2H4(g) + 3O2(g)
2CO2(g) + 2H2O(g) , bersifat eksotermik
Reaksi oksidasi alkena
OH-
CH2=CH2 + KMnO4
CH2OH-CH2OH
Etena 1,2-etanadiol (etilen gliko
Pembuatan
a. Dehidrasi alkohol
Suatu alkena dibuat dengan mereaksikan alkohol dengan asam sulfat pada suhu
1650C. Produk samping yang dihasilkan adalah uap air.
Contoh : CH3-CH2-OH-CH2-CH2-O

b. Dehidrohalogenasi alkil halida


Alkil halida dapat diubah menjadi alkena dengan mereaksikannya dengan
larutan kalium hidroksida dalam etanol. Hasil samping yang dihasilkan berupa garam
kalium halida dan air.
c. Dehalogenasi dihalida visinal
Suatu alkil dihalida dapat diubah menjadi alkena dengan bantuan seng dalam
metanol. Produk samping yang dihasilkan adalah garam seng(II) halida.
d. Pemecahan (Cracking) hidrokarbon dalam minyak bumi
Pembuatan alkena juga dibuat dengan pemecahan hidrokarbon dalam minyak
bumi dengan katalis platina pada suhu tinggi. Hasil yang didapatkan berupa campuran
beberapa senyawa organik.

KEGUNAAN
a.Oleofin digunakan dalam industri petrokimia.
b.Alkena suku rendah digunakan dalam industri polimer (contoh :
plastik).

SENYAWA- SENYAWA ALKENA


1. ETENA
Etena atau etilena adalah senyawa alkena paling sederhana yang terdiri dari
empat atom hidrogen dan dua atom karbon yang terhubungkan oleh suatu
ikatan rangkap. Karena ikatan rangkap ini, etena disebut pula hidrokarbon tak
jenuh atau olefin. Pada suhu kamar, molekul etena tidak dapat berputar pada
ikatan rangkapnya sehingga semua atom pembentuknya berada pada bidang
yang sama. Sudut yang dibentuk oleh dua ikatan karbon-hidrogen pada
molekul adalah 117, sangat dekat dengan sudut 120 yang diperkirakan
berdasarkan hibridisasi ideal sp2. Etena digunakan terutama sebagai senyawa
antara pada produksi senyawa kimia lain seperti plastik. Etena juga dibentuk
secara alami oleh tumbuhan dan berperan sebagai hormon. Ia diketahui
terutama merangsang pematangan buah dan pembukaan kuncup bunga.
2. PROPENA
Nama Senyawa : Propena
Rumus Molekul : C3H6
Rumus Struktur :
Propena dikenal sebagai propilena atau methylethylene merupakan senyawa
organik tak jenuh yang memiliki rumus kimia C3H6. Propena memiliki satu
ikatan rangkap, dan merupakan anggota paling sederhana kedua kelas
hidrokarbon alkena, dan juga kedua dalam kelimpahan alam.
Struktur dan Sifat Propena
Pada suhu kamar dan tekanan atmosfer, propena adalah gas, dan seperti
alkena lainnya, juga tidak berwarna dengan bau yang lemah tapi
menyenangkan. Propena memiliki kepadatan lebih tinggi dan titik didih dari
etilena karena ukurannya lebih besar. Ia memiliki titik didih sedikit lebih
rendah dari propana dan dengan demikian lebih tidak stabil. Ini tidak
memiliki ikatan kuat kutub, namun molekul memiliki momen dipol yang kecil
karena simetri direduksi (grup jalur adalah Cs). Propena memiliki rumus
empiris sama seperti siklopropana tetapi atom mereka yang terhubung dalam
cara yang berbeda, membuat molekul-molekul isomer struktural.
Sifat Fisik Propena
Rumus molekul : C3H6
Massa molar : 42,08 g mol-1
Penampilan : tak berwarna
Kepadatan :1,81 kg/m3,
Gas : (1,013 bar, 15 C)
Massa jenis : 613,9 kg/m3
titik lebur- 185,2 C, 88 K, -301 F
titik didih- 47,6 C, 226 K, -54 F
Kelarutan dalam air 0,61 g/m3
Viskositas 8,34 Pa S pada 16,7 C
Dipol momen 0,366 D (gas)
Penggunaan
Propena adalah produk kedua yang paling penting mulai dalam industri
petrokimia setelah etilena. Ini adalah bahan baku untuk berbagai produk.
Produsen account polypropylene plastik untuk hampir dua pertiga dari semua
permintaan. Polypropylene adalah, misalnya, diperlukan untuk produksi film,
topi kemasan, dan penutupan serta untuk aplikasi lain. Pada tahun 2008
penjualan di seluruh dunia dari propena mencapai nilai lebih dari 90 miliar
dolar AS. Propena dan benzene dikonversi ke aseton dan fenol melalui proses
kumena. Propena juga digunakan untuk memproduksi isopropanol (propan-2-
ol), akrilonitril, propilena oksida (epoxypropane) dan epiklorohidrin.
Reaksi
Propena menyerupai alkena lain dalam hal ini mengalami reaksi tambahan
yang relatif mudah pada suhu kamar. Kelemahan relatif dari ikatan rangkap
(yang kurang kuat dari dua ikatan tunggal) menjelaskan kecenderungan untuk
bereaksi dengan zat yang dapat mencapai transformasi ini. Reaksi alkena
meliputi: 1) polimerisasi, 2) oksidasi, 3) halogenasi dan hydrohalogenation, 4)
alkilasi, 5) hidrasi, 6) oligomerisasi, dan 7) hidroformilasi.

Keamanan Lingkungan
Propena diproduksi secara alami secara vegetasi, terutama jenis pohon
tertentu. Ini juga merupakan produk pembakaran, dari kebakaran hutan dan
asap rokok untuk kendaraan bermotor dan knalpot pesawat. Senyawa ini juga
sebagai pengotor dalam beberapa gas pemanasan. Konsentrasi diamati telah di
kisaran 0,1-4,8 bagian per miliar (ppb) di udara pedesaan, 4-10,5 ppb di
perkotaan udara, dan 7-260 ppb dalam sampel udara industri.
Di Amerika Serikat dan beberapa negara eropa Ambang Batas Nilai dari 500
bagian per juta (ppm) didirikan untuk kerja (8-jam waktu rata-rata tertimbang)
eksposur. Hal ini dianggap senyawa organik volatil (VOC) dan emisi yang
diatur oleh pemerintah, tetapi tidak terdaftar oleh US Environmental
Protection Agency (EPA) sebagai polutan udara berbahaya di bawah Clean
Air Act. Memiliki relatif pendek setengah-hidup di atmosfer, dan tidak
diharapkan untuk bioaccumulate, berdasarkan faktor biokonsentrasi dihitung
dari 13,18 menggunakan nilai log Kow dari 1,77. Propena memiliki toksisitas
akut rendah dari inhalasi. Menghirup gas dapat menyebabkan efek anestesi
dan konsentrasi pada sangat tinggi, tidak sadarkan diri. Namun, batas sesak
napas bagi manusia adalah sekitar 10 kali lebih tinggi (23%) daripada tingkat
yang lebih rendah mudah terbakar.
Proses Pembuatan :
Penyulingan Minyak
Propena diproduksi dari bahan bakar fosil-minyak bumi, gas alam, dan, pada
tingkat yang jauh lebih rendah, batubara. Propena adalah produk sampingan
dari penyulingan minyak dan pengolahan gas alam. Selama penyulingan
minyak, etilen, propena, dan senyawa lain yang diproduksi oleh sebagai
akibat dari retak molekul hidrokarbon yang lebih besar untuk menghasilkan
hidrokarbon lebih dalam permintaan. Sebuah sumber utama dari propena yang
retak dimaksudkan untuk menghasilkan etilen, tetapi juga hasil dari kilang
retak memproduksi produk lainnya. Propen dapat dipisahkan dengan distilasi
fraksional dari campuran hidrokarbon yang diperoleh dari proses penyulingan
cracking dan lainnya;. Kilang kelas propena adalah tentang 50 sampai 70%.
Sumber lain petrokimia penting dari propena adalah dehidrogenasi propana.
Rute ini sangat populer di daerah, seperti Timur Tengah, di mana ada banyak
propana dari operasi minyak / gas. Sumber propena kurang umum adalah
proses Fischer-Tropsch, metatesis dari etilena atau campuran etilena / butena,
dan konversi katalitik metanol.Propena produksi tetap statis di sekitar 35 juta
ton (Eropa dan Amerika Utara saja) dari 2000 hingga 2008, tetapi telah
meningkat di Asia Timur, terutama Singapura dan Cina [4] [5] Total produksi
dunia propena. Saat ini sekitar setengah dari etilena.
BAB 3
KESIMPULAN

- Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh
asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik, merupakan senyawa hidrokarbon alifatik
jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya
merupakan ikatan tunggal. Senyawa alkana mempunyai rumus : CnH2n + 2
- Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C =
C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang
mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena. Alkena ternyata mengikat lebih
sedikit dua atom hidrogen dibandingkan alkana. Karena rumus umum alkana
CnH2n + 2, maka rumus umum alkena adalah :CnH2n. Alkena ialah suatu
hidrokarbon yang mengandung suatu ikatan rangkap dua antara dua atom C yang
berurutan
- Penggunaan senyawa alkana dalam kehidupan sehari-hari :
Metana untuk bahan bakar roket

Butana untuk pengisi korek api

Pentana banyak digunakan untuk kebutuhan industri

Heksana dapat digunakan untuk mengisolasi senyawa alam yang sifatnya non
polar

Pentana (bensin) digunakan untuk kendaraan bermotor.

Iso-oktana adalah bensin dengan kualitas tinggi (biasa disebut pertamax)

Sebagai bahan pembuatan polimer


Sebagai intermediet dalam sintesis senyawa organik

Penggunaan senyawa alkena dalam kehidupan sehari-hari

Oleofin digunakan dalam industri petrokimia.

Alkena suku rendah digunakan dalam industri polimer (contoh : plastik).

DAFTAR PUSTAKA

Hart, Harold.1990. Kimia Organik suatu kuliah singkat. Erlangga :Jakarta.


Fessenden, J Ralp, dkk . 1995. Kimia Organik edisi ketiga. Erlangga : Jakarta.
Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Erlangga :Jakarta.

http://khayasar.wordpress.com/2012/10/28/alkana-rumus-umum-alkana-cnh2n-2-r-
alkil-cnh2n-1/)

http://id.wikipedia.org/wiki/Alkana, (21 September 2013 )

http://id.wikipedia.org/wiki/Alkana , (1 Oktober 2013 )

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-sma-ma/rumus-umum-gugus-alkil
dan-tata-nama-alkana/ (1 Oktober 2013 )

http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/04/alkana-alkena-alkuna-dan-alkil
halida.html (1 Oktober 2013 )
http://www.chem-is-try.org/kategori/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/alkana1/(1
Oktober 2013 )
http://khayasar.wordpress.com/2012/10/28/alkana-rumus-umum-alkana-cnh2n-2-r-
alkil-cnh2n-1/(1 Oktober 2013 )

Anda mungkin juga menyukai