Anda di halaman 1dari 27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Nusa Bangsa


Paket Keahlian : Teknik Pembangkit Tenaga Listrik
Mata Pelajaran : Instrumentasi dan Pengontrolan Pembangkitkan
Kelas/Semester : XII/5
Minggu ke : 13
Materi Pokok : Penyimpanan energi listrik secara kimiawi, kapasitas
baterai dan baterai sambung seri dan sambung paralel
Alokasi Waktu: 3 x (2 x 50 menit)

A. Kompetensi Inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan standar karakteristik operasional baterai.
3.1.1 Macam-macam baterai dan konstruksinya
3.1.2 Prinsip kerja macam-macam baterai
3.1.3 Kapasitas baterai
3.1.4 Perawatan baterai
4.1 Mengidentifikasi standar karakteristik operasional baterai
4.1.1 Proses kimia pembentukan baterai
4.1.2 Pengujian baterai
4.1.3 Cara penyederhanaan penjumlahan baterai

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1.1.1 Menguraikan konstruksi baterai basah
3.1.1.2 Menguraikan konstruksi baterai kering

1
3.1.2.1 Menerangkan prinsip kerja baterai basah
3.1.2.2 Menerangkan prinsip kerja baterai kering
3.1.3.1 Menjelaskan pengertian kapasitas baterai
3.1.3.2 Menjelaskan istilah yang menunjukkan kapasitas baterai
3.1.4.1 Menunjukkan cara perawatan baterai
3.1.4.1 Menunjukkan kerusakan baterai
4.1.1.1 Menganalisis proses kimia pembentukan baterai basah
4.1.1.2 Menganalisis proses kimia pembentukan baterai kering
4.1.2.1 Menggambarkan cara pengujian baterai kering
4.1.2.2 Menggambarkan cara pengujian baterai basah
4.1.2.1 Mengidentifikasi cara sambung baterai secara seri
4.1.2.2 Mengidentifikasi cara sambung baterai secara paralel

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian baterai sebagai penyimpan energi listrik secara
kimiawi sesuai dengan materi secara jujur dan tanggung jawab.
2. Menguraikan konstruksi baterai basah dan baterai kering sesuai dengan materi
secara jujur dan tanggung jawab.
3. Membedakan istilah-istilah yang digunakan untuk menunjukkan kapasitas
baterai sesuai dengan materi secara jujur dan tanggung jawab.
4. Menunjukkan karakteristik rating tegangan baterai sesuai dengan materi
secara jujur dan tanggung jawab.
5. Menunjukkan karakteristik rating arus baterai sesuai dengan materi secara
jujur dan tanggung jawab.
6. Menguraikan karakteristik kinerja baterai sesuai dengan materi secara jujur
dan tanggung jawab.
7. Menjelaskan kapasitas baterai dalam menyimpan daya listrik sesuai dengan
materi secara jujur dan tanggung jawab.
8. Menjelaskan kapasitas baterai dalam mengeluarkan arus (ampere-hour) sesuai
dengan materi secara jujur dan tanggung jawab.
9. Mendiskripsikan susunan / bagian-bagian baterai basah (accumulator) sesuai
dengan materi secara jujur dan tanggung jawab.
10. Mendiskripsikan susunan / bagian-bagian baterai kering sesuai dengan materi
secara jujur dan tanggung jawab.
11. Menganalisis prinsip kerja baterai basah (accumulator) sesuai dengan materi
secara jujur dan tanggung jawab.
12. Menganalisis prinsip kerja baterai kering sesuai dengan materi secara jujur
dan tanggung jawab.
13. Menerangkan cara perawatan baterai dan akibat kerusakan baterai sesuai
dengan materi secara jujur dan tanggung jawab.
14. Menggambarkan cara sambung baterai secara seri untuk penyederhanaan
penjumlahan baterai sesuai dengan materi secara jujur dan tanggung jawab.
15. Menggambarkan cara sambung baterai secara paralel untuk penyederhanaan
penjumlahan baterai sesuai dengan materi secara jujur dan tanggung jawab.

2
16. Menganalisis kaidah penyederhanaan baterai dengan perhitungan rangkaian
seri-paralel baterai melalui diskusi secara jujur, teliti, dan tanggung jawab.
17. Mensimulasikan cara mengukur tegangan rangkaian baterai secara seri
maupun paralel menggunakan alat ukur listrik secara teliti, jujur dan tanggung
jawab.

E. Materi Pembelajaran
PERTEMUAN I
1. Pengertian Baterai sebagai penyimpan energi listrik
Baterai adalah perangkat yang mengandung sel listrik yang dapat
menyimpan energi yang dapat dikonversi menjadi daya. Baterai menghasilkan
listrik melalui proses kimia. Baterai atau akkumulator adalah sebuah sel listrik
dimana didalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversible (dapat
berkebalikan ) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan reaksi
elektrokimia reversibel adalah didalam baterai dapat berlangsung proses
pengubahan kimia menjadi tenaga listrik ( proses pengosongan ) dan sebaliknya
dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia ( proses pengisian ) dengan cara proses
regenerasi dari elektroda - elektroda yang dipakai yaitu, dengan melewatkan arus
listrik dalam arah polaritas yang berlawanan didalam sel.
Baterai terdiri dari dua jenis yaitu, baterai primer dan baterai sekunder.
Baterai primer merupakan baterai yang hanya dapat dipergunakan sekali
pemakaian saja dan tidak dapat diisi ulang. Hal ini terjadi karena reaksi kimia
material aktifnya tidak dapat dikembalikan. Sedangkan baterai sekunder dapat
diisi ulang, karena material aktifnya didalam dapat diputar kembali. Kelebihan
dari pada baterai sekunder adalah harganya lebih efisien untuk penggunaan jangka
waktu yang panjang.
2. Konstruksi Baterai basah (accumulator)

Aki yang ada dipasaran ada 2 jenis yaitu aki basah dan aki kering. Aki
basah media penyimpanan arus listrik ini merupakan jenis aki yang paling umum
digunakan. Aki jenis ini masih perlu diberi air aki yang dikenal accu zuur.
Sedangkan jenis aki kering merupakan jenis aki yang tidak memakai cairan, mirip
seperti baterai telepon seluler. Aki ini tahan terhadap getaran dan suhu rendah.
Dalam aki ini terdapat jenis elemen dan sel untuk menyimpan arus yang
mengandung asam sulfat (H2SO4). Tiap sel berisikan pelat positif dan negatif.
Pada pelat positif terkandung oksidal timbal coklat (Pbo2), sedangkan pelat
negatif mengandung timbal (Pb). Pelat-pelat ditempatkan pada batang
penghubung. Pemisah atau separator menjadi isolasi diantara pelat itu, dibuat agar
baterai acid mudah beredar disekeliling pelat. Bila ketiga unsur kimia ini
berinteraksi, maka akan muncullah arus listrik.

3
Aki memiliki 2 kutub / terminal, kutub positif dan kutub negatif. Biasanya
kutub positif (+) lebih besar atau lebih tebal dari kutub negatif (-), untuk
menghindarkan kelalaian bila aki hendak dihubungkan dengan kabel-kabelnya.
Pada aki terdapat batas minimum dan maksimum tinggi permukaan air aki untuk
masing-masing sel. Bila permukaan air aki di bawah level minimum akan
merusak fungsi sel aki. Jika air aki melebihi level maksimum, maka akan
mengakibatkan air aki menjadi panas dan meluap keluar melalui tutup sel.
a. Plat positif dan negatif

Plat positif dan plat negatif merupakan komponen utama suatu aki.
Kualitas plat sangat menentukan kualitas suatu aki, plat-plat tersebut terdiri dari
rangka yang terbuat dari paduan timbal antimon yang di isi dengan suatu bahan
aktif. Bahan aktif pada plat positif adalah timbal peroksida yang berwarna coklat,
sedang pada plat negatif adalah spons - timbal yang berwarna abu abu.

b. Separator dan lapisan serat gelas

Antara plat positif dan plat negatif disisipkan lembaran separator yang
terbuat dari serat cellulosa yang diperkuat dengan resin. Lembaran lapisan serat
gelas dipakai untuk melindungi bahan aktif dari plat positif, karena timbal
peroksida mempunyai daya kohesi yang lebih rendah dan mudah rontok jika
dibandingkan dengan bahan aktif dari plat negatif. Jadi, fungsi lapisan serat gelas
disini adalah untuk memperpanjang umur plat positif agar dapat mengimbangi
plat negatif, selain itu lapisan serat gelas juga berfungsi melindungi separator.

c. Elektrolit
Cairan elektrolit yang dipakai untuk mengisi aki adalah larutan encer asam
sulfat yang tidak berwarna dan tidak berbau. Elektrolit ini cukup kuat
untukmerusak pakaian. Untuk cairan pengisi aki dipakai elektrolit dengan berat
jenis 1.260 pada 20 C.
d. Penghubung antara sel dan terminal
Aki 12 volt mempunyai 6 sel, sedang Aki 6 volt mempunyai 3 sel. Sel
merupakan unit dasar suatu Aki dengan tegangan sebesar 2 volt. Penghubung sel
(conector) menghubungkan sel sel secara seri. Penghubung sel ini terbuat dari
paduan timbal antimon. Ada dua cara penghubung sel - sel tersebut. Yang pertama

4
melalui atas dinding penyekat dan yang kedua melalui (menembus) dinding
penyekat. Terminal terdapat pada kedua sel ujung (pinggir), satu bertanda positif
(+) dan yang lain negatif (-). Melalui kedua terminal ini listrik dialirkan
penghubung antara sel dan terminal
e. Sumbat
Sumbat dipasang pada lubang untuk mengisi elektrolit pada tutup aki,
biasanya terbuat dari plastik. Sumbat pada Aki motor tidak mempunyai lubang
udara. Gas yang terbentuk dalam Aki disalurkan melalui slang plastik/ karet. Uap
asam akan tertahan pada ruang kecil pada tutup aki, kemudian asamnya
dikembalikan kedalam sel.
f. Perekat bak dan tutup
Ada dua cara untuk menutup aki, yang pertama menggunakan bahan
perekat lem, dan yang kedua dengan bantuan panas (Heat Sealing). Yang pertama
untuk bak polystryrene sedang yang kedua untuk bak polipropylene.
Baterai basah mempunyai ciri ciri antara lain elektrolitnya berbentuk
cair, kapasitas umumnya besar dan bentuk fisik umumnya besar.
3. Konstruksi Baterai Kering
Baterai kering terdiri atas suatu silinder seng sebagai anode dan batang
karbon sebagai katode. Silinder diisi pasta yang terdiri atas campuran batu kawi
(MnO2), salmiak (NH4Cl), sedikit air, dan di tengah pasta itu diletakkan batang
karbon. Karena karbon merupakan electrode inert (sukar bereaksi), pasta
berfungsi sebagai oksidator (katode).
Potensial tiap baterai kering adalah 1,5 volt. Baterai kering jika sudah
habis tidak dapat diisi ulang sehingga disebut sel primer. Baterai kering
mempunyai ciri ciri antara lain elektrolitnya berbentuk pasta, bentuk fisik
umumnya lebih kecil dari baterai basah.

4. Prinsip Kerja Baterai

Proses pengosongan ( discharge ) pada sel berlangsung menurut gambar.


Jika sel dihubungkan dengan beban maka, elektron mengalir dari anoda melalui
beban melalui beban katoda, kemudian ion ion negatif mengalir ke anoda dan
ion ion positif mengalir ke katoda.
Pada proses pengisian menurut gambar dibawah ini adalah bila sel
dihubungkan dengan power supply maka elektroda positif menjadi anoda dan
elektroda negatif menjadi katoda dan proses kimia yang terjadi adalah sebagai
berikut:

5
- Aliran elektron menjadi terbalik, mengalir dari anoda melalui power supply ke
katoda.
- Ion ion negatif mengalir dari katoda ke anoda.
- Ion ion positif mengalir dari anoda ke katoda
Jadi, reaksi kimia pada saat pengisian (charging) adalah kebalikan dari saat
pengosongan (discharging).

PERTEMUAN 2
5. Kapasitas Baterai
Kapasitas baterai merupakan kemampuan baterai menyimpan daya listrik
atau besarnya energi yang dapat disimpan dan dikeluarkan oleh baterai. Besarnya
kapasitas, tergantung dari banyaknya bahan aktif pada plat positif maupun plat
negatif yang bereaksi, dipengaruhi oleh jumlah plat tiap-tiap sel, ukuran, dan tebal
plat, kualitas elektrolit serta umur baterai. Kapasitas energi suatu baterai
dinyatakan dalam ampere jam (Ah), misalkan kapasitas baterai 100 Ah 12 volt
artinya secara ideal arus yang dapat dikeluarkan sebesar 5 ampere selama 20 jam
pemakaian.
Besar kecilnya tegangan baterai ditentukan oleh besar / banyak sedikitnya
sel baterai yang ada di dalamnya. Sekalipun demikian, arus hanya akan mengalir
bila ada konduktor dan beban yang dihubungkan ke baterai. Kapasitas baterai juga
menunjukan kemampuan baterai untuk mengeluarkan arus (discharging) selama
waktu tertentu, dinyatakan dalam Ah (Ampere hour). Berarti sebuah baterai
dapat memberikan arus yang kecil untuk waktu yang lama atau arus yang besar
untuk waktu yang pendek. Pada saat baterai diisi (charging), terjadilah
penimbunan muatan listrik. Jumlah maksimum muatan listrik yang dapat
ditampung oleh baterai disebut kapasitas baterai dan dinyatakan dalam ampere
jam (Ampere - hour), muatan inilah yang akan dikeluarkan untuk menyuplai
beban ke pelanggan. Kapasitas baterai dapat dinyatakan dengan persamaan
dibawah ini :
Ah = Kuat Arus (ampere) x waktu (hours)
Dimana :
Ah = kapasitas baterai aki
I = kuat arus (ampere)
t = waktu (jam/sekon)
Hal-hal yang mempengaruhi kapasitas baterai antara lain:
a. Jumlah bahan aktif
Makin besar ukuran pelat yang bersentuhan dengan cairan elektrolit maka
makin besar kapasitasnya. Jadi untuk mendapatkan kapasitas yang besar luas pelat

6
dan banyaknya pelat haruslah ditingkatkan, dengan catatan bahwa pelat haruslah
terendam oleh cairan elektrolit. Dari sini kalian kembali bisa menyadari betapa
pentingnya bagi pelat-pelat agar terendam oleh cairan elektrolit karena bagian dari
pelat yang tidak terendam sama sekali tidak akan berfungsi bagi peningkatan
kapasitas.
b. Temperatur
Makin rendah temperatur (makin dingin) maka makin kecil kapasitas
baterai saat digunakan karena reaksi kimia pada suhu yang rendah makin lambat
tidak peduli apakah arus yang digunakan tinggi atapun rendah. Kapasitas baterai
biasanya diukur pada suhu tertentu, biasanya 25 derajat Celcius.
c. Waktu dan arus pengeluaran
Pengeluaran lambat (berupa pengeluaran arus yang rendah)
mengakibatkan waktu pengeluaran juga diperpanjang alias kapasitas lebih tinggi.
Kapasitas yang dinyatakan untuk baterai yang umum pemakaiannya pada
pengeluaran tertentu, biasanya 20 jam. Makin rendah arus yang
dikeluarkan/dipergunakan maka baterai mampu menyuplai dalam waktu yang
lebih panjang artinya kapasitas baterai bisa sama persis dengan kapasitas
efektifnya.
Pada saat ini ada beberapa istilah yang umum digunakan untuk
menyatakan kapasitas baterai yaitu CCA (cold cranking ampere), RC (reserve
capacity), AH (amper hour), dan daya (power, Watt). Dan berikut ini merupakan
penjelasan dari masing-masing istilah.

a. CCA (cold cranking ampere)


Dalam bahasa indonesia cca berarti arus starter dingin. Salah satu fungsi
baterai adalah menyediakan arus listrik untuk motor starter pada saat mesin
dihidupkan dan ke sistem kelistrikan mobil. Pada saat mesin di-start, pengeluaran
energi listrik sangat besar dan dalam waktu yang singkat. Pengertian Cold
Cranking Ampere yaitu menyatakan kemampuan suatu baterai (pada saat masih
terisi penuh) untuk mengeluarkan arus (dalam satuan Ampere) beban penuh pada
temperatur 0 derajat Fahrenheit (-17,8 derajat Celcius) selama 30 detik. Tegangan
dipertahankan pada 1,2 V pada tiap sel atau 7,2 V untuk ke enam sel pada baterai
12 V. Harga CCA baterai sekitar 350 sampai 560 A tergantung tipe dan jenis
baterai.
b. RC (Reserve Capasity)
Reserve Capasity atau Kapasitas cadangan menyatakan waktu (dalam
satuan menit) suatu baterai yang terisi penuh untuk mengalirkan arus sebesar 25 A
dan tegangan pada tiap sel dipertahankan 1,75 V atau 10,5 V untuk enam sel pada
baterai 12 V. Besarnya nilai RC berkisar antara 55 sampai 115 menit.
c. AH (Amper-Hour)
Istilah yang ketiga yang diguanakan untuk menyatakan kapasitas bateri
adalah Ah (Ampre-hout). Ini merupakan yang paling umum digunakan untuk
meyatakan kapasiatas bateri. Metode pengujian ini biasa disebut dengan metode

7
pemakaian baterai selama 20 jam. Ah menyatakan besarnya arus yang dapat
mengalir dalam waktu 20 jam pada temperatur 27 derajat Celcius (800F) dan
selama pengujian tegangan dipertahankan pada 1,75 V pada tiap sel atau 10,5 V
untuk enam sel pada baterai 12 V. Misalnya, sebuah baterai dapat mengalirkan
arus sebesar 3 A dalam waktu 20 jam, maka kapasitas baterai tersebut adalah 3 A x
20 jam = 60 amper-jam.
d. Power atau daya (Watt)
Kapasitas baterai juga dapat dapat juga dinyatakan dengan power atau
daya yang mempunyai satuan Watt. Daya baterai ditentukan dengan menentukan
arus dan tegangan baterai pada 0 derajat Fahrenheit (17,80C). Kedua besaran
tersebut kemudian dikalikan sehingga didapat daya. Daya pada baterai berkisar
antara 2000 sampai 4000 W.
6. Karakteristik Rating baterai

Dalam pemilihan baterai terdapat beberapa karakteristik yang ada di dalam


baterai tersebut antara lain:
(a). Karakteristik Rating Tegangan
Pemberian rating tegangan pada baterai kadang membingungkan, sebab
tegangan aktual baterai akan berbeda dengan rating yang tertulis dalam baterai.
Pada kebanyakan baterai rating tegangan menunjukan tegangan baterai pada
kondisi kosong. Sebagai contoh baterai Nickel Metal Hidrida (NIMH) memiliki
rating tegangan 1,2 V, yang menyatakan tegangan baterai tersebut bernilai 1,2V
bila telah habis terpakai (nilai nominal cell). Seiring dengan proses pengisian
baterai atau biasa disebut charging, tegangan baterai akan meningkat hingga
bernilai maksimum ketika baterai telah terisi penuh. Tegangan baterai saat terisi
penuh memiliki nilai lebih besar 15-25% dari rating tegangan baterai. Untuk
mendapatkan tegangan yang lebih besar, maka baterai dapat dipasang secara seri.
(b). Karakteristik Rating Arus
Rating arus pada baterai diberikan dalam bentuk satuan mA. Rating arus
menunjukan arus maksimum yang dapat diberikan baterai pada beban. Rating arus
sebenarnya sangat jarang diberikan dalam baterai terutama baterai NiMH dan
NiCd lain halnya dengan baterai yang berasal dari senyawa Lithium. Untuk
memperbesar arus, maka baterai dapat dipasang secara paralel.

7. Karakteristik Kinerja Baterai


Beberapa karakteristik yang bisa memengaruhi kinerja baterai antara lain
sebagai berikut:

(a). Karakteristik kimia sel


Tegangan nominal sel galvanis ditentukan oleh karakteristik elektrokimia
bahan kimia aktif yang digunakan dalam sel, yang disebut kimia sel. Tegangan
sebenarnya yang tampak pada terminal pada sembarang waktu tertentu,

8
tergantung pada arus beban dan impedansi internal sel dan ini berubah dengan
suhu, keadaan muatan listrik (state of charge) dan dengan umur sel.
Grafik dibawah menunjukkan kurva pemakaian (discharge) untuk sel
menggunakan beberapa kimia sel ketika dipakai pada laju 0,2 C. Ingat bahwa
setiap kimia sel memiliki tegangan nominal karakteristiknya dan kurva
pemakaiannya sendiri. Beberapa kimia seperti ion lithium memiliki kurva
pemakaian yang agak datar sedangkan lainnya seperti asam timbal memiliki
kemiringan yang jelas.

Daya yang diberikan oleh sel dengan kurva pemakaian miring turun secara
progresif diseluruh siklus pemakaian. Hal ini dapat menimbulkan masalah untuk
aplikasi daya tinggi kearah akhir siklus. Untuk aplikasi daya rendah yang
membutuhkan tegangan catu stabil, mungkin perlu memberikan pengatur
tegangan jika kemiringannya terlalu tajam. Ini biasanya tidak menjadi pilihan
untuk aplikasi daya tinggi karena rerugi dalam pengatur tegangan bahkan akan
merampok lebih banyak daya dari baterai.
Kurva pemakaian datar menyederhanakan perancangan aplikasi dimana
baterai digunakan karena tegangan catu tetap konstan diseluruh siklus pemakaian.
Kemiringan kurva menfasilitasi perkiraan keadaan terisi baterai karena tegangan
sel dapat digunakan sebagai ukuran isi yang tersisa dalam sel. Sel ion lithium
modern memiliki kurva pemakaian yang sangat datar dan metoda lain harus
digunakan untuk menentukan keadaan terisi.

Sumbu X menunjukkan karakteristik sel yang dinormalisasi sebagai


prosentase dari kapasitas sel sehingga bentuk grafik dapat ditunjukkan tidak
tergantung pada kapasitas sel sesungguhnya. Jika sumbu X didasarkan pada waktu
pemakaian, panjang setiap kurva pemakaian akan berbanding lurus dengan
kapasitas nominal sel.
(b). Karakteristik Suhu
Kinerja sel dapat berubah secara dramatis dengan suhu. Pada suhu yang
sangat rendah, pada baterai dengan elektrolit air, elektrolit sendiri bisa membeku
yang ini merupakan batas suhu terendah baterai dapat beroperasi. Pada suhu
rendah, baterai lithium terkena pelapisan lithium pada anoda yang menyebabkan
penurunan permanen dalam kapasitas. Pada suhu yang sangat tinggi, bahan kimia

9
aktif bisa rusak yang ini berarti juga merusak baterai. Diantara dua batasan suhu
ini, kinerja sel umumnya meningkat dengan suhu.

Grafik diatas menunjukkan bagaimana kinerja baterai ion lithium rusak


ketika suhu operasi turun. Barangkali yang lebih penting adalah bahwa, untuk
keduanya suhu tinggi dan rendah, semakin jauh suhu operasi dari suhu ruang
semakin besar terjadinya penurunan siklus hidup.

PERTEMUAN 3
8. Cara Perawatan Baterai
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat penyimpanan baterai :
a. Baterai yang tidak dipakai harus disimpan di tempat yang kering, sejuk
dan tidak kena sinar matahari langsung, karena bias mempercepat reaksi
kimia (self discharge).
b. Baterai yang diterima lebih dahulu sebaiknya didahulukan pemakaiannya.
c. Untuk baterai tipe basah, perlu adanya pengisian secara periodi, yaitu
minimal 1 bulan sekali, untuk menjaga baterai tetap full charge dan tidak
cepat rusak.
Kerusakan-kerusakan yang bisa terjadi pada baterai diakibatkan karena factor-
faktor :
a. Pemakaian arus berlebihan
b. Ada kebocoran arus listrik/konsleting
c. Sistem pengisian tidak normal
d. Sel-sel kimia baterai sudah jelek
e. Untuk baterai basah, air aki sudah jelek

9. Proses Kimia Pembentukan Baterai


Pada akumulator, timah hitam terjadi proses elektrokimia yang bersifat
reversible (dapat berbalikan), yaitu proses pengisian dan proses pengosongan,
setiap molekul cairan elektrolit asam sulfat (H2SO2) akan terurai menjadi ion
positif hidrogen (2H+) dan ion negatif sulfat (SO4--). Tiap ion negatif sulfat akan
bereaksi dengan katoda (Pb) menjadi timah sulfat (PbSO4) samil melepaskan dua
elektron. Dua ion hidrogen (2H+) akan bereaksi dengan anoda (PbO2) menjadi
timah sulfat (PbSO4) sambil mengambil dua elektron dan bersenyawa dengan
atom oksigen membentuk H2O (molekul air). Pengambilan dan pelepasan

10
elektron dalam proses kimia ini akan menyebabkan timbulnya beda potensial
antara katoda dan anoda.

Sedangkan proses kimia baterai kering yaitu pada beterai kering, elektroda
positif berupa batang karbon dan pembungkus terbuat dari seng yang merupakan
elektroda negatif. Elektrolit larutan yang menghantarkan arus listrik berupa
larutan amonium klorida (NH4CL) dan depolarisasinya zat kimia yang etrbuat
dari mangan dioksida (MnO2) bercampur serbuk karbon. Elemen kering atau
baterai disebut juga elemen primer karena elemen ini tidak dapat dimuati (diisi
ulang) kembali jika muatannya habis. Selama bekerja, seng berubah menjadi seng
klorida, hidrogen dibebaskan dan seng serta amonium klorida berkurang.

10. Pengujian Baterai


Kondisi dari sebuah baterai ditunjukan oleh berat jenis larutan
elektronitnya. Salah satu cara yang paling sederhana dan lebih dipercaya adalah
dengan mengukur berat jenis dari larutan elektrolit. Alat untuk mengukur berat
jenis elektrolit disebut Hydrometer dan dilengkapi dengan thermometer untuk
mengetahui temperatur elektrolit. Berikut gambar hydrometer.

11. Cara Sambung Baterai Secara Seri


Untuk kebutuhan daya biasanya baterai dijumlahkan, ada dua cara
penyederhanaan baterai ini yaitu sambung seri dan sambung paralel.

11
Dari Gambar Rangkaian Seri Baterai diatas, 4 buah baterai masing-masing
menghasilkan Current atau kapasitas arus listrik (Ampere) yang sama seperti Arus
Listrik pada 1 buah baterai, tetapi Tegangannya yang dihasilkan menjadi 4 kali
lipat dari Tegangan 1 buah baterai. Empat buah Baterai yang masing-masing
bertegangan 1,5 Volt dan 1.000 miliampere per jam (mAh) akan menghasilkan 6
Volt Tegangan tetapi kapasitas arus listriknya (Current) akan tetap yaitu 1.000
miliampere per jam (mAh).

Vtot = Vbat1 +Vbat2 + Vbat3 + Vbat4


Vtot = 1,5V + 1,5V + 1,5V + 1,5V
Vtot = 6 V

Untuk menghitung tegangan dari rangkaian seri baterai yaitu dengan


menjumlahkan tegangan tiap baterai. Contohnya seperti gambar berikut :

Dengan E=tegangan, I= arus, R=hambatan, apabila hambatan dalam


baterai tidak diperhitungkan maka rumus jumlah tegangan rangkaian seri tersebut
adalah : E total = E1+E2+E3
E 1+ E 2+ E 3
Untuk mencari arus maka : I = .
R
Sedangkan jika hambatan dalam (rd) tiap baterai diperhitungkan, maka untuk
mencari arus menjadi:
E 1+ E 2+ E 3
I= .
R+(rd 1+rd 2+rd 3)
Contoh soal:
Apabila 4 baterai dengan tegangan masing-masing 10 Volt dirangkai seri dan tiap
baterai memiliki hambatan dalam 0,2. Kemudian dirangkai dengan beban
sebesar 5, maka arus yang mengalir adalah ?
Jawab :
E1=E2=E3=E4=10 V maka E total = E1+E2+E3+E4= 10+10+10+10=40 Volt
rd=rd1+rd2+rd3+rd4=0,2+0,2+0,2+0,2=0,8
R=5
40 40
I= = =6,89 A
5+ 0,8 5,8
12. Cara Sambung Baterai Secara Paralel

12
Gambar yang kedua merupakan Rangkaian Paralel yang terdiri dari 4 buah
Baterai. Tegangan yang dihasilkan dari Rangkaian Paralel adalah sama yaitu 1,5
Volt tetapi Current atau kapasitas arus listrik yang dihasilkan adalah 4.000 mAH
(miliampere per Jam) yaitu total dari semua kapasitas arus listrik pada Baterai.
Itot = Ibat1 +Ibat2 + Ibat3 + Ibat4

Itot = 1.000mAh + 1.000mAh + 1.000mAh + 1.000mAh

Itot = 4.000mAh

Untuk menghitung arus dari rangkaian paralel baterai contohnya seperti gambar
berikut :

Dengan E=tegangan, I= arus, R=hambatan, apabila hambatan dalam


baterai tidak diperhitungkan maka rumus jumlah tegangan rangkaian paralel
tersebut sama dengan tegangan pada tiap baterai : E total = E1=E2=E3
E
Untuk mencari arus maka : I = .
R
Sedangkan jika hambatan dalam (rd) tiap baterai diperhitungkan, maka untuk
mencari arus menjadi:
E
I=
1 1 1 .
R+( + + )
rd 1 rd 2 rd 3
Contoh soal:
Apabila 4 baterai dengan tegangan masing-masing 10 Volt dirangkai paralel dan
tiap baterai memiliki hambatan dalam 0,2. Kemudian dirangkai dengan beban
sebesar 5, maka arus yang mengalir adalah ?
Jawab :
E1=E2=E3=E4=10 V maka E total = E1=E2=E3=E4= 10 Volt
1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 0,2
= + + + = + + + = => rd= =0,05
rd rd 1 rd 2 rd 3 rd 4 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 4
R=5
10 10
I= = =1,98 A
5+ 0,05 5,05

13
13. Mengukur tegangan rangkaian seri baterai dan parallel baterai, baterai
dihubung parallel dengan alat ukur avometer.
a. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
b. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika
tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk
memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi
kerusakan pada multimeter.
c. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah
pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-
hati agar jangan sampai terbalik.
d. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

F. Pendekatan/Model/Metode
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode pembelajaran : Ceramah Interaktif, Tanya Jawab, Diskusi,
Penugasan

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


PERTEMUAN 1:
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru Deskripsi Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
Pendahuluan Salam dan Doa Salam dan Doa 5 menit
Guru mengucapkan salam Siswa membalas salam guru.
pembuka dan mempersilahkan Ketua kelas memimpin doa dan
ketua kelas memimpin doa. siswa berdoa.
Presensi Presensi
Guru memeriksa kehadiran Siswa mengacungkan tangan
siswa. ketika namanya dipanggil guru
Motivasi saat presensi.
Guru memberikan motivasi Motivasi
kepada siswa mengenai Siswa mendengarkan dengan
pentingnya mempelajari materi cermat motivasi yang
yang akan disampaikan. disampaikan guru.
Apersepsi materi Apersepsi materi
Guru menggali pengetahuan Siswa menjawab pertanyaan
siswa tentang materi yang akan guru tentang pengetahuannya
dipelajari dengan bertanya yang berkaitan dengan materi
kepada siswa. yang akan dipelajari.
Penyampaian tujuan belajar Penyampaian tujuan belajar

14
Guru menyampaikan tujuan Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang akan belajar yang akan dicapai.
dicapai.
Inti Fase 1: Stimulation Fase 1: Stimulation (Pemberian 40 menit
(Pemberian rangsangan) rangsangan)
Guru menjelaskan materi Siswa memperhatikan
tentang karakteristik rating penjelasan tentang
baterai. pengertian baterai,
Guru menjelaskan materi konstruksi baterai dan
tentang karakteristik kinerja prinsip kerja baterai.
baterai. Siswa memperhatikan
Guru menjelaskan materi penjelasan tentang
tentang kapasitas baterai pengertian baterai,
dalam menyimpan daya konstruksi baterai dan
Guru menjelaskan materi prinsip kerja baterai.
tentang konstruksi baterai. Siswa memperhatikan
(Mengamati). penjelasan tentang
pengertian baterai,
konstruksi baterai dan
prinsip kerja baterai.
Siswa memperhatikan tentang
pengertian baterai,
konstruksi baterai dan
prinsip kerja baterai.
Fase 2: Problem statement (Mengamati). 10 menit
(pertanyaan/identifikasi Fase 2: Problem statement
masalah) (pertanyaan/identifikasi
Guru menanyakan materi yang masalah)
belum jelas. Siswa mengajukan pertanyaan
Guru memberikan orientasi tentang berbagai hal yang
masalah berupa pertanyaan- tidak diketahuinya terkait
pertanyaan tentang materi dengan materi yang
20 menit
yang sudah disampaikan. disampaikan.

Fase 3: Data collection


(pengumpulan data/mencoba) Fase 3: Data collection
(pengumpulan data/mencoba)
Mengumpulkan sumber
literatur melalui dokumen,
buku untuk menjawab 10 menit
pertanyaan yang diajukan
guru.
Fase 4: Data Proccessing (Mengumpulkan informasi/
(pengolahan data) mencoba).
Fase 4: Data Proccessing
(pengolahan data)

15
Siswa melakukan diskusi dengan
teman. 10 menit
Siswa mendokumentasikan hasil
diskusinya untuk mendapatkan
Fase 5: Generalization solusi terkait dengan
(menarik permasalahan.
kesimpulan/generalisasi) (Mengasosiasi/menalar)
Guru memberikan penguatan Fase 5: Generalization
kepada siswa terkait dengan (menarik
jawaban yang disampaikan kesimpulan/generalisasi)
siswa. Siswa melakukan penelaahan
informasi secara cermat untuk
menjawab permasalahan yang
telah dirumuskannya berikut
jawaban sementaranya.
Siswa menyampaikan hasil
diskusinya kepada guru.
Masing-masing siswa membuat
generalisasi terkait dengan
permasalahan yang
dihadapinya.
(Mengkomunikasikan)
Siswa mencermati penguatan
yang diberikan oleh guru.
Penutup Refleksi pembelajaran Penarikan kesimpulan 5 menit
Guru merefleksikan hasil Guru menstimulus siswa agar
belajar pada kehidupan sehari berani menyampaikan
hari. kesimpulan dari materi yang
Penyampaian materi di telah dipelajari.
pertemuan selanjutnya Piket kelas
Guru menjelaskan gambaran Siswa membersihkan kelas
singkat materi yang akan sesuai dengan jadwal piket.
dipelajari berikutnya. Doa penutup dan salam
Piket kelas Siswa bersama-sama berdoa
Guru memberikan instruksi dipimpin ketua kelas.
mengenai pembersihan kelas Siswa menjawab salam guru.
atau piket
Doa penutup dan salam
Guru menginstruksikan ketua
kelas untuk memimpin doa.
Guru menyampaikan salam.
TOTAL 100
menit

PERTEMUAN 2:

16
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru Deskripsi Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
Pendahuluan Salam dan Doa Salam dan Doa 5 menit
Guru mengucapkan salam Siswa membalas salam guru.
pembuka dan mempersilahkan Ketua kelas memimpin doa dan
ketua kelas memimpin doa. siswa berdoa.
Presensi Presensi
Guru memeriksa kehadiran Siswa mengacungkan tangan
siswa. ketika namanya dipanggil guru
Motivasi saat presensi.
Guru memberikan motivasi Motivasi
kepada siswa mengenai Siswa mendengarkan dengan
pentingnya mempelajari cermat motivasi yang
materi yang akan disampaikan. disampaikan guru.
Apersepsi materi Apersepsi materi
Guru menggali pengetahuan Siswa menjawab pertanyaan
siswa tentang materi yang guru tentang pengetahuannya
akan dipelajari dengan yang berkaitan dengan materi
bertanya kepada siswa. yang akan dipelajari.
Penyampaian tujuan belajar Penyampaian tujuan belajar
Guru menyampaikan tujuan Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang akan belajar yang akan dicapai.
dicapai.
Inti Fase 1: Stimulation Fase 1: Stimulation (Pemberian 40
(Pemberian rangsangan) rangsangan) menit
Guru menjelaskan materi Siswa memperhatikan

tentang prinsip kerja penjelasan tentang kapasitas
baterai. baterai, karakteristik rating
Guru menjelaskan materi baterai dan karakteristik
tentang tahapan-tahapan rating baterai.
menghitung tegangan total Siswa memperhatikan tentang
rangkaian seri maupun kapasitas baterai,
paralel baterai. karakteristik rating baterai
(Mengamati). dan karakteristik rating
baterai.
(Mengamati).
Fase 2: Problem statement Fase 2: Problem statement 10
(pertanyaan/identifikasi (pertanyaan/identifikasi menit
masalah) masalah)
Guru menanyakan materi yang Siswa mengajukan pertanyaan
belum jelas. tentang berbagai hal yang
Guru memberikan orientasi tidak diketahuinya terkait
masalah berupa pertanyaan- dengan materi yang
pertanyaan tentang materi disampaikan.
yang sudah disampaikan. 20
Fase 3: Data collection menit
(pengumpulan data/mencoba) Fase 3: Data collection

17
(pengumpulan data/mencoba)
Mengumpulkan sumber
literatur melalui dokumen,
buku untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan 10
guru. menit
Fase 4: Data Proccessing (Mengumpulkan informasi/
(pengolahan data) mencoba).
Fase 4: Data Proccessing
(pengolahan data)
Siswa melakukan diskusi dengan
teman.
Siswa mendokumentasikan hasil
diskusinya untuk mendapatkan 10
Fase 5: Generalization solusi terkait dengan menit
(menarik permasalahan.
kesimpulan/generalisasi) (Mengasosiasi/menalar)
Guru memberikan penguatan Fase 5: Generalization (menarik
kepada siswa terkait dengan kesimpulan/generalisasi)
jawaban yang disampaikan Siswa melakukan penelaahan
siswa. informasi secara cermat untuk
menjawab permasalahan yang
telah dirumuskannya berikut
jawaban sementaranya.
Siswa menyampaikan hasil
diskusinya kepada guru.
Masing-masing siswa membuat
generalisasi terkait dengan
permasalahan yang
dihadapinya.
(Mengkomunikasikan)
Siswa mencermati penguatan
yang diberikan oleh guru.
Penutup Refleksi pembelajaran Penarikan kesimpulan 5 menit
Guru merefleksikan hasil Guru menstimulus siswa agar
belajar pada kehidupan sehari berani menyampaikan
hari. kesimpulan dari materi yang
Penyampaian materi di telah dipelajari.
pertemuan selanjutnya Piket kelas
Guru menjelaskan gambaran Siswa membersihkan kelas
singkat materi yang akan sesuai dengan jadwal piket.
dipelajari berikutnya. Doa penutup dan salam
Piket kelas Siswa bersama-sama berdoa
Guru memberikan instruksi dipimpin ketua kelas.
mengenai pembersihan kelas Siswa menjawab salam guru.
atau piket

18
Doa penutup dan salam
Guru menginstruksikan ketua
kelas untuk memimpin doa.
Guru menyampaikan salam.
TOTAL 100
menit

PERTEMUAN 3:
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru Deskripsi Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
Pendahuluan Salam dan Doa Salam dan Doa 5 menit
Guru mengucapkan salam Siswa membalas salam guru.
pembuka dan mempersilahkan Ketua kelas memimpin doa dan
ketua kelas memimpin doa. siswa berdoa.
Presensi Presensi
Guru memeriksa kehadiran Siswa mengacungkan tangan
siswa. ketika namanya dipanggil guru
Motivasi saat presensi.
Guru memberikan motivasi Motivasi
kepada siswa mengenai Siswa mendengarkan dengan
pentingnya mempelajari cermat motivasi yang
materi yang akan disampaikan. disampaikan guru.
Apersepsi materi Apersepsi materi
Guru menggali pengetahuan Siswa menjawab pertanyaan
siswa tentang materi yang guru tentang pengetahuannya
akan dipelajari dengan yang berkaitan dengan materi
bertanya kepada siswa. yang akan dipelajari.
Penyampaian tujuan belajar Penyampaian tujuan belajar
Guru menyampaikan tujuan Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang akan belajar yang akan dicapai.
dicapai.
Inti Fase 1: Stimulation Fase 1: Stimulation (Pemberian 40
(Pemberian rangsangan) rangsangan) menit
Guru menjelaskan materi Siswa memperhatikan
tentang prinsip kerja penjelasan tentang perawatan
baterai. baterai, proses pembentukan
Guru menjelaskan materi baterai pengujian baterai,
tentang tahapan-tahapan dancara sambungan baterai.
menghitung tegangan total Siswa memperhatikan tentang
rangkaian seri maupun perawatan baterai, proses
paralel baterai. pembentukan baterai
(Mengamati). pengujian baterai, dancara
sambungan baterai.
Siswa memperhatikan tahapan-
tahapan menghitung
tegangan total rangkaian seri

19
maupun paralel baterai.
Fase 2: Problem statement (Mengamati). 10
(pertanyaan/identifikasi Fase 2: Problem statement menit
masalah) (pertanyaan/identifikasi
Guru menanyakan materi yang masalah)
belum jelas. Siswa mengajukan pertanyaan
Guru memberikan orientasi tentang berbagai hal yang
masalah berupa pertanyaan- tidak diketahuinya terkait
pertanyaan tentang materi dengan materi yang
yang sudah disampaikan. disampaikan.
Fase 3: Data collection 20
(pengumpulan data/mencoba) menit
Fase 3: Data collection
(pengumpulan data/mencoba)
Mengumpulkan sumber
literatur melalui dokumen,
buku untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
Fase 4: Data Proccessing guru. 10
(pengolahan data) (Mengumpulkan informasi/ menit
mencoba).
Fase 4: Data Proccessing
(pengolahan data)
Siswa melakukan diskusi dengan
teman.
Siswa mendokumentasikan hasil
Fase 5: Generalization diskusinya untuk mendapatkan 10
(menarik solusi terkait dengan menit
kesimpulan/generalisasi) permasalahan.
Guru memberikan penguatan (Mengasosiasi/menalar)
kepada siswa terkait dengan Fase 5: Generalization (menarik
jawaban yang disampaikan kesimpulan/generalisasi)
siswa. Siswa melakukan penelaahan
informasi secara cermat untuk
menjawab permasalahan yang
telah dirumuskannya berikut
jawaban sementaranya.
Siswa menyampaikan hasil
diskusinya kepada guru.
Masing-masing siswa membuat
generalisasi terkait dengan
permasalahan yang
dihadapinya.
(Mengkomunikasikan)
Siswa mencermati penguatan
yang diberikan oleh guru.

20
Penutup Refleksi pembelajaran Penarikan kesimpulan 5 menit
Guru merefleksikan hasil Guru menstimulus siswa agar
belajar pada kehidupan sehari berani menyampaikan
hari. kesimpulan dari materi yang
Penyampaian materi di telah dipelajari.
pertemuan selanjutnya Piket kelas
Guru menjelaskan gambaran Siswa membersihkan kelas
singkat materi yang akan sesuai dengan jadwal piket.
dipelajari berikutnya. Doa penutup dan salam
Piket kelas Siswa bersama-sama berdoa
Guru memberikan instruksi dipimpin ketua kelas.
mengenai pembersihan kelas Siswa menjawab salam guru.
atau piket
Doa penutup dan salam
Guru menginstruksikan ketua
kelas untuk memimpin doa.
Guru menyampaikan salam.
TOTAL 100
menit

H. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Alat dan Bahan
1. Laptop/PC Dekstop
2. LCD projector, Powerpoint.
3. Whiteboard dan Boardmaker
4. Kertas folio
5. Gambar-gambar
6. Modul pelajaran
Sumber Pembelajaran
1. Tables for the electric trade (GTZ) GmbH,Eschborn Federal Republic of
Germany
2. Prinsip dan Pengoperasian Alat Ukur Listrik, Oleh: Brayan Munthe,
Penerbit Yrama Widya, 2012. bandung
3. Kurtz, Ronal, L, Phd. 2005. Securing SCADA System. Wiley Publishing,
Indiana Canada
4. Del Toro, Vincent. Electric Power Systems. Prentice-Hall International
Inc. new York.

I. Penilaian
TEKNIK PENILAIAN
Mata Pelajaran : Instrumentasi dan Pengontrolan Pembangkitkan
Kelas/Semester : XII/5
1. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
No Nama Siswa/ Jujur Tanggu Disiplin Teliti Nilai
Kelompok ng Akhir

21
Jawab

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
dst.
Keterangan:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
c. Tidak mencontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi
b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Tanggung Jawab
a Melaksanakan tugas secara teratur.
b Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
c Mengajukan usul pemecahan masalah.
d Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
Teliti
a. Mengerjakan tugas dengan baik dan benar
b. Memanfaatkan bahan diskusi dengan efektif dan efisien
c. Melakukan perhitungan rangkaian seri-paralel dengan benar
d. Menggunakan peralatan yang ada di sekolah sesuai standar
Nilai akhir sikap diperoleh dari modus (skor yang paling sering muncul) dari
keempat aspek sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
a. Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 4
b. Baik jika memperoleh nilai akhir 3
c. Cukup jika memperoleh nilai akhir 2
d. Kurang jika memperoleh nilai akhir

2. PENILAIAN PENGETAHUAN

22
Kompetensi Indikator Indikator Jenis Soal Soal
Dasar Soal
3.1 Menjelaskan Peningkata Tes Tulis Berapa persen
Mendeskripsik karakteristik n tegangan tegangan
an standar baterai.. dari rating baterai yang
karakteristik Menjelaskan tegangan meningkat
operasional kapasitas baterai dari rating
baterai. baterai setelah tegangan
dalam terisi yang telah
menyimpan penuh. ditentukan
daya listrik. Rangkaian ketika baterai
Menjelaskan untuk terisi penuh?
kapasitas meningkat Untuk
baterai kan meningkatka
dalam kapasitas n kapasitas
mengeluark baterai. baterai,
an arus Kapasitas baterai perlu
(ampere- pada dirangkai
hour). baterai apa?
Menjelaskan diukur Apa arti dari
konstruksi dengan kapasitas
baterai mengguna baterai 1000
basah kan satuan mAh?
(accumulato mAh. Larutan apa
r). Bagian- yang
Menjelaskan bagian digunakan
konstruksi accumulat untuk
baterai or. melakukan
kering. Bagian- proses kimia
bagian pada accu?
baterai Seng
kering. pembungkus
baterai
kering
digunakan
untuk kutub?
4.1 Menganalisis Prinsip kerja Tes Tulis Jelaskan
Mengidentifika prinsip kerja baterai. prinsip kerja
si standar baterai. Mengukur baterai!
karakteristik Mengidentifik besaran Apabila 4
operasional asi cara yang baterai
baterai. sambung dihasilkan dengan

23
baterai dari tegangan
secara seri. rangkaian masing-
Mengidentifik seri baterai. masing 10
asi cara Mengukur Volt dirangkai
sambung besaran seri dan tiap
baterai yang baterai
secara dihasilkan memiliki
paralel. dari hambatan
rangkaian dalam 0,2.
paralel Kemudian
baterai. dirangkai
dengan beban
sebesar 5,
maka arus
yang
mengalir
adalah ?
Apabila 4
baterai
dengan
tegangan
masing-
masing 10
Volt dirangkai
paralel dan
tiap baterai
memiliki
hambatan
dalam 0,2.
Kemudian
dirangkai
dengan beban
sebesar 5,
maka arus
yang
mengalir
adalah ?

3. RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN


Materi : Penyimpanan energi listrik secara kimiawi, kapasitas baterai dan
baterai sambung seri dan sambung paralel

24
No Nama Siswa/ Jumlah skor Jumlah Nilai
Kelompok yang skor
diperoleh maksimal
1.
2.
3.
4.
dst.

Indikator penilaian pengetahuan:


Peningkatan tegangan dari rating tegangan baterai setelah terisi penuh.
1) Jika menjawab lengkap dengan benar skor 4
2) Jika menjawab cukup dengan benar skor 3
3) Jika menjawab dengan benar skor 2
4) Jika salah jawabannya skor 1
Rangkaian untuk meningkatkan kapasitas baterai.
1) Jika menjawab lengkap dengan benar skor 4
2) Jika menjawab cukup dengan benar skor 3
3) Jika menjawab dengan benar skor 2
4) Jika menjawab salah skor 1
Kapasitas pada baterai diukur dengan menggunakan satuan mAh.
1) Jika menjawab lengkap dengan benar skor 4
2) Jika menjawab cukup dengan benar skor 3
3) Jika menjawab dengan benar skor 2
4) Jika menjawab salah skor 1
Bagian-bagian accumulator.
1) Jika menjawab lengkap dengan benar skor 4
2) Jika menjawab cukup dengan benar skor 3
3) Jika menjawab dengan benar skor 2
4) Jika menjawab salah skor 1
Bagian-bagian baterai kering.
1) Jika menjawab lengkap dengan benar skor 4
2) Jika menjawab cukup dengan benar skor 3
3) Jika menjawab dengan benar skor 2
4) Jika menjawab salah skor 1
Prinsip kerja baterai.
1) Jika menjawab lengkap dengan benar skor 4
2) Jika menjawab cukup dengan benar skor 3
3) Jika menjawab dengan benar skor 2
4) Jika menjawab salah skor 1
Mengukur besaran yang dihasilkan dari rangkaian seri baterai.
1) Jika menjawab lengkap dengan benar skor 4

25
2) Jika menjawab cukup dengan benar skor 3
3) Jika menjawab dengan benar skor 2
4) Jika menjawab salah skor 1
Mengukur besaran yang dihasilkan dari rangkaian paralel baterai.
1) Jika menjawab lengkap dengan benar skor 4
2) Jika menjawab cukup dengan benar skor 3
3) Jika menjawab dengan benar skor 2
4) Jika menjawab salah skor 1

4. RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN


Aspek Skor Kriteria
Isi 4 menguasai topik bahasan; relevan dengan topik yang
dibahas
3 cukup menguasai permasalahan; relevan dengan topik,
tetapi kurang terperinci
2 penguasaan permasalahan terbatas; substansi kurang;
pengembangan topik tidak memadai
1 tidak menguasai permasalahan; tidak ada substansi;
tidak relevan; tidak layak dinilai
Ketepatan 4 menjawab pertanyaan sesuai dengan topik bahasan; urut;
benar

3 menjawab pertanyaan sesuai dengan topik bahasan;


tidak urut; benar

2 menjawab pertanyaan sesuai dengan topik bahasan;


tidak urut; tidak benar

1 menjawab pertanyaan tidak sesuai dengan topik


bahasan; tidak urut; tidak benar; tidak patut dinilai

Penjelasan 4 lengkap; terarah; sesuai dengan topik bahasan

3 cukup lengkap; cukup terarah; sesuai dengan topik


bahasan

2 tidak lengkap; terarah; tidak sesuai dengan topik

1 Tidak lengkap; tidak terarah; tidak sesuai dengan topik


bahasan; tidak patut dinilai

Kelengkapa 4 Menjawab semua sola-soal dengan benar, laporan yang


n dibuat sangat baik

3 Menjawab sebagian soal-soal benar, laporan baik

2 Menjawab beberapa soal-soal benar, laporan kurang

26
baik

1 Menjawab semua (sedikit) soal-soal benar, laporan jelek

Malang, 30 Nopember 2016


Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Kepanjen Guru Mapel,

Drs. Hari Putranto Ade Citra Kurnia Melati Putri, S.Pd


NIP : 196106161986011002 NIP : 140534600160

27

Anda mungkin juga menyukai