Anda di halaman 1dari 43

JAN

gangguan pada telinga

GANGGUAN PADA TELINGA

fisiologi

Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya bunyi oleh daun telinga dala
m bentuk gelombang yangdialirkan melalui udara atau tulang ke koklea.

Getaran tersebut menggetarkan membran tympani ke telinga tengah me


lalui tulang pendengaran ygakan mengamplifikasi getaran melalui daya un
gkit tulang pendengaran dan luas membran tympanidan tingkap lonjong
diteruskan ke stapes yg akan menggerakkan tingkap lonjong shg perilimf
epada vestibuli bergerak.

Getaran diteruskan melalui membrana Reissner yang mendorong endolimfe s


ehingga akan menimbulkangerak relatif antara membran basilaris dan me
mbran tektoria, yang merangsang terjadinya defleksistereosilia sel-
sel rambut kanal ion terbuka terjadinya pelepasan ion dari badan sel
menimbulkan proses depolarisasi sel rambut melepaskan neurotransmi
ter ke dlm sinapsis yg akanmenimbulkan potensial aksi pada saraf auditori
us dilanjutkan ke nukleus auditorius sampai kekorteks pendengaran di
lobus temporalis (area 39-40) MENDENGAR

Gangguan telinga luar

Kelainan kongenital telinga luar *

Perikondritis aurikular*

Serumen dan benda asing *

Otitis eksterna *

Otomikosis*
Herpes zooster otikus *

Keratosis obturans *

Kolesteatoma eksterna *

Otitis eksterna maligna

Kelainan Kongenital Telinga Luar

1. Mikrotia

2. Fistula Preaurikular

3. apendiks

Penilaian Kelainan Auricula

Kriteria menurut Aguilar dan Jahrsdoerfer, yaitu

Derajat I: jika telinga luar terlihat normal tetapi sedikit lebih


kecil. Tidak diperlukan prosedur operasi untukkelainan daun telinga ini.

Derajat II: jika terdapat defisiensi struktur telinga


seperti tidak terbentuknya skapa, lobul, heliks atau konka.Ahli THT-KL
dapat memilih berbagai teknik operasi rekonstruksi
tergantung defisiensi kelainan telinganya.

Derajat III: terlihat seperti bentuk kacang tanpa struktur telinga atau anotia.
Kelainan ini membutuhkanproses operasi rekonstruksi dua tahap atau
lebih.

1. Mikrotia

kelainan kongenital berupa malformasi Auricula yang memperlihatkan


kelainan bentuk dengan derajat kelainan dari ringan sampai berat, daun
telinga berukuran kecil sampai tidak terbentuk sama sekali (anotia)

Penyakit Penyerta

Atresia liang telinga

Kelainan telinga tengah

Gangguan perkembangan tulang pendengaran yang menyebabkan gangguan


konduksi hantaran suara

Terapi
Operasi rekonstruksi

2.Fistula Preaurikular Kongenital

suatu kanal atau lubang atau traktus yang didasari oleh epitel skuamos yang
bermula di depan dauntelinga.

etiologi

Kelainan ini disebabkan oleh kegagalan dari penutupan hillocks of


His (tonjolan) pada arkus branchialis pertama dan kedua yang akan
membentuk daun telinga, pada tahapan embrionik.

Diagnosis

Bisa diuji dengan larutan methyline blue ke dalam saluran-durante operatif

Menggunakan fistulografi, yaitu dengan memasukan zat kontras ke dalam


muara fistel, kemudian di periksa dengan radiologik.

Terapi

Konservatif : Pembersihan muara fistula dengan alkohol/antiseptik

Medikamentosa : bila terjadi infeksi

Bedah

3. Apendiks

Suatu malformasi pada telinga dimana terdapat penonjolan kulit (Skin


Tags) auricula tambahan

Perikondritis aurikula

DEFINISI&ETIOLOGI

Perikondritis aurikula adalah suatu keradangan supuratif pada perikondrium


tulang rawan aurikula.

Etiologi :

1. S. aureus

2. P. aeraginosa

PATOFISIOLOGI
Patofisiologi :
- Trauma
- Gigitan serangga

Bisa merupakan komplikasi dari :

- Operasi telinga

- OMK, furunkel MAE, dan otutus eksterna

Luka

kuman masuk terjadi proses inflamasi nanah terkumpul diantara kart


ilago dan lapisan jaringanikat di sekitarnya (perikondrium).
Kadang nanah menyebabkan terputusnya aliran darah ke kartilago, menye
babkan kerusakan padakartilago dan pada akhirnya menyebabkan kelainan
bentuk telinga.
Meskipun bersifat merusak dan menahun, tetapi perikondritis cenderung h
anya menyebabkan gejala-gejala yang ringan.

DIAGNOSA

DIAGNOSIS

1. Anamnesis :

a.Aurikula bengkak, nyeri, dan merah.

b.Demam (+/-)

c.Merupakan komplikasi dari:


Trauma , Operasi teling OMK, Furunkel MAE, Otitis eksterna.

2. Pemeriksaan:

a. Edema, nyeri, dan hiperemia aurikula dapat meluas keluar aurikula

b. Terdapat fluktuasi pada stadium supurasi

c. Terdapat deformitas pada stadium nekrosis

d. Pembesaran kelenjar getah bening regional

e. Suhu tubuh naik dan leukosit naik


PENATALAKSANAAN

Antibiotik

Ringan : cloxacilline 3 x 500 mg/hari peroral

Berat : gentamycine 2 x 80 mg/hari intra vena

Anti inflamasi / analgesik

Asam mefenamic

Piroxicam

diclofenac

Jika sudah terjadi supurasi dilakukan insisi, dilanjutkan eksisi bila sudah
nekrosis

Serumen dan benda asing

SERUMEN

Ialah hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminsa, epitel kulit yang
terlepas dan partikel debu.

Normal terletak pada 1/3 luar liang telinga dengan konsistensi lunak, kadang
kering.

Berfungsi memberikan efek proteksi dengan cara mengikat kotoran,


menyebarkan aroma yang tidak disenangi serangga sehingga serangga
enggan masuk ke liang telinga.

Gumpalan serumen yang menumpuk dapat menimbulkan gangguan


pendengaran tuli konduktif. Terutama bila telinga masuk air, serumen
mengembang sehingga menimbulkan rasa tertekan.

Serumen dibersihkan menurut konsistensinya, serumen yang lembik


menggunakan kapas yang dililit, serumen yang keras menggunakan
pengait atau kuret.

Apabila serumen tidak bisa keluar dilunakkan dengan tetes karbolgliserin


10% selama 3 hari.

Apabila serumen sudah terlalu jauh terdorong irigasi menggunakan air


hangat dan harus dipastikan tidak ada perforasi membran timpani.

BENDA ASING

Bisa berupa benda mati atau benda hidup, binatang, komponen tumbuh-
tumbuhan, mineral.
Pada anak kecil sering ditemukan kacang hijau, manik, mainan, karet
penghapus. Sedangkan pada orang dewasa sering ditemukan cotton
bud yang tertinggal, potongan korek api, patahan pensil, serangga.

Cara mengeluarkan:

1.Anak dipegang kuat sehingga tubuh dan kepala tidak bergerak bebas

2.Bila masih hidup, binatang harus dimatkan dengan ditetesi minyak kelapa atau
baby oil ke liang telinga jika nyeri + lidokain,binatang mati dikeluarkan
dengan pinset atau diirigasi dengan air bersih yang hangat

3.Benda asing seperti baterai jangan dibasahi ! efek korosif

4.Benda asing besar menggunakan pengait serumen sedangkan yang kecil diambil
dengan cunam atau pengait.

Otitis eksterna

DEFINISI

Adalah radang telinga luar akut maupun kronis yang disebabkan oleh bakteri,
jamur dan virus

ETIOLOGI & FAKTOR PREDISPOSISI

Etiologi

Kuman, jamur, virus

Faktor yang mempermudah radang telinga luar:

pH diliang telinga. Bila pH menjadi basa, proteksi terhadap kuman akan


menurun.

Pada keadaan yang hangat dan lembab, kuman dan jamur mudah tumbuh

Trauma ringan (ketika mengorek telinga)

Berenang, yg menyebabkan perubahan kulit karena kena air

Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkel=Bisul)

Kulit di sepertiga luar liang telinga mengandung adneksa kulit, maka


ditempat ini dapat terjadi infeksi pilosebaseus, sehingga membentuk
furunkel

Kuman penyebab: S.aureus atau S. Albus


Gejala:

rasa nyeri yang hebat tidak sesuai dg besar bisul.

gangguan pendengaran bila furunkel besar dan menyumbat liang telinga.

Rasa nyeri saat membuka mulut

Saat aurikula digerakkan

Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkel=Bisul)

Terapi :

Bila sudah menjadi abses - diaspirasi secara steril untuk mengeluarkan


nanahnya. Lokal diberikan antibiotika dalam bentuk salep, seperti
polymixin B atau Bacitracin, atau anti septik (asam asetat 2-5% dalam
alkohol 2%)

Kalau dinding furunkel tebal dilakukan insisi kemudian dipasang salir


(drain) untuk mengalirkan nanahnya

Kadang perlu antibiotika sistemik,

simptomatik

Otitis Eksterna Difus

Biasanya menenai kulit liang telinga duapertiga dalam

Tampak kulit liang telinga hiperemis dan edema dengan tidak jelas batasnya
serta tidak terdapat furunkel

Kuman penyebab :pseudomonas, S.albus, E. Coli

Gejala :

Sama seperti otitis eksterna sirkumskripta

Nyeri tekan tragus,

Kadang, terdapat sekret (musin) yang berbau dan KGB membesar + nyeri
tekan

Otitis Eksterna Difus

Terapi : membersihkan liang telinga, memasukkan tampon yang mengandung


antibiotika ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara obat
dengan kulit yang meradang. Kadang kadang diperlukan obat antibiotika
sistemik.

OTOMIKOSIS

Definisi

Otomikosis ( dikenal juga dengan Singapore Ear ), adalah infeksi telinga yang
disebabkan oleh jamur, atau infeksi jamur, yang superficial pada kanalis
auditorius eksternus.

Etiologi

Pityrosporum menyebabkan terbentuknya sisik yang menyerupai ketombe


dan merupakan predisposisi otitis eksterna bakterialis.

Aspergillus

Kandida albikan

Aktinomises

Jamur ini tertanan terutama di stratum korneum dan berproliferasi setelah


fase istirahat (dormant phase)

Gejala Klinis :

Rasa gatal keluhan yang sangat menonjol bersama-sama dengan rasa penuh
di telinga denganpenumpukan debris basah di dalam liang telinga

otore (keluar cairan dari telinga) , otalgia (sakit pada telinga), gangguan
pendengaran dan tinnitus

Px Klinis :

Pada pemeriksaan liang telinga, tampak massa putih keabu-


abuan, menyempit, lapisan seperti kertas basah berbintik-bintik
mengisi liang telinga

Konidiofor dari infeksi aspergilus niger akan tampak sebagai bintik-bintik


hitam pada debris atau sebagai filamen-filamen yang menonjol di dinding
liang telinga

Pemeriksaan Laboratorium :
a. Preparat langsung : skuama dari kerokan kulit liang telinga diperiksa dengan
KOH 10 % akan tampak hifa-hifa lebar, berseptum, dan kadang-kadang
dapat ditemyukan spora-spora kecil dengan diameter 2-3 u.

b. Pembiakan : Skuama dibiakkan pada media Agar Saboraud, dan dieramkan


pada suhu kamar. Koloni akan tumbuh dalam satu minggu berupa koloni
filament berwarna putih. Dengan mikroskop tampak hifa-hifa lebar dan
pada ujung-ujung hifa dapat ditemukan sterigma dan spora berjejer
melekat pada permukaannya.

Terapi infeksi jamur :

Ear toilet

Cara/keadaan ini paling baik dilakukan dengan alat pengisap (suction)


atau diirigasi ika membran timpani tidak perforasi.

Obat antifungal spesifik dapat dioleskan seperti nistatin yang


terutama efektif terhadap spesies kandida tapi kurang aktif
melawan Aspergilus.

Klotrimazol sangat efektif sebagai antifungal apabila dipakai sebagai krem


1% di liang telinga

Larutan asam asetat 2 %, dapat digunakan sebagai tetes telinga


pada penatalaksanaan otomikosis.

Herpes zooster otikus

Herpes zoster

DEFINISI:

Herpes zoster otikus adalah infeksi virus yang

mengenai ganglion genikulatum. Herpes zoster

otikus yang disertai dengan paralisis nervus

fascialis disebut Ramsay-Hunt Syndrom tipe I

ETIOLOGI

Postulat pertama James Ramsay Hunt

mengatakan bahwa Herpes zoster otikus


disebabkan oleh virus varicella zoster golongan

herpes virus, yang mengalami reaktivasi dari

infeksi yang sebelumnya merupakan infeksi laten

virus varicella pada ganglion genikulatum

PATOGENESIS

Saat terinfeksi varicella, virus varicella zoster melewati lesi masuk ke


permukaan kulit dan mukosa menuju ujung ujung saraf sensoris dan di
transportasikan oleh serat serat saraf ke ganglion sensoris.

Di gangglion virus menetap dan mejadi infeksi latensepanjang hidup.

Selama virus laten di gangglion tidak tampak gejala infeksi.

Mekanisme yang menyebabkan reaktivasi virus varicella zoster ini masih


belum jelas

sering berhubungan dengan orang-orang dengan daya tahan tubuh yang


menurun, stress emosional, suatukeganasan, terapi radiasi, kemoterapi,
atau infeksi HIVmempunyai risiko yang tinggi untuk terjadinyareaktifasi
herpes virus zoster

Gejala awal

Setelah masa inkubasi 4 20 hari, muncul

gejala prodromal berupa demam, sakit kepala,

malaise, kadang-kadang mual dan muntah.

Kemudian diikuti dengan nyeri yang hebat dan rasa terbakar pada

daerah telinga dan mastoid yang biasanya

mendahului timbulnya lesi yang berupa vesikula

yang berada diatas kulit yang hiperemis.

GEJALA DAN TANDA KLINIS

virus ganglion genikulatum hiperakusis,

gangguan sekresi kelenjar lakrimalis, paralisis

fasial, gangguan sekresi kelenjar liur dan

penurunan rasa pengecapan pada duapertiga depan lidah.

lesi distal korda timpani kelumpuhan otot-otot wajah unilateral.


Lesi lebih proksimal pons sampai ke meatus akustikus internus disertai
strabismus,gangguan pendengaran dan keseimbangan

DIAGNOSIS

Anamnesis

Pasien dengan gejala berupa nyeri pada telinga, rasa


tebakar di sekitar telinga, wajah, mulut, dapat juga terjadi di lidah.

hoyong, mual dan muntah dapat terjadi, disertai gangguan pendengaran,


hiperakusis atau tinnitus.

Pemeriksaan fisik

Tampak vesikel pada liang telinga, konka dan daun


telinga. Bintikbintikmerah juga dapat terlihat pada kulit di
belakang telinga,dinding lateral hidung, palatum molle dan
lidah bagiananterolateral. Vertigo, tuli sensorineural dan paralise saraf
fasialis dapat terjadi.

Pemeriksaan penunjang

CT scan

Magnetic Ressonance Imaging (MRI) dengan menggunakan


gadolinium diethylene-triamine pentaacetic acid ( Gd-DTPA)

PENATALAKSANAAN

standar terapi lini pertama untuk herpes zoster otikus ---- anti viral

Acyclovir 5x800 mg/hari selama 5-7 hari.

10 mg/ kgbb/8 jam selama 1 minggu (IV)

Valacyclovir 3x1000 mg ( selama 10-14 hari)

Famciclovir 3x500 mg/hari selama 10 hari.

Terapi simptomatis anti inflamasi dan analgetik

Keratosis obturans

KERATOSIS OBTURANS

Pada keratosis obturans ditemukan gumpalan epidermis


di liang telinga disebabkan oleh terbentuknya selepitel yang berlebihan ya
ng tidak bermigrasi ke arah telinga luar.

Normalnya epitel liang telinga bermigrasi keluar

MANIFESTASI KLINIS
Pada pasien dengan keratosis obturans terdapat :

tuli konduktif akut,

nyeri yang hebat,

liang telinga yang lebih lebar sehingga liang telinga tampak lebih luas

Biasanya bilateral

Bisa bersama dengan bronkiektaksis dan sinusitis

membran timpani utuh tapi lebih tebal dan

jarang ditemukan adanya sekresi telinga.

Gangguan pendengaran dan rasa nyeri


yang hebat disebabkan oleh desakan gumpalan epitelberkeratin di liang tel
inga.

TERAPI

Keratosis diangkat

Tampon telinga menggunakan Zalf betadine.

Koleostoma eksterna

Kolesteatoma Eksterna

Kolesteatoma adalah suatu kista epiterial yang berisi deskuamasi epitel(kera


tin)

Diduga sebagai akibat migrasi epitel yang salah & periostitis sirkumskripta

Diawali dengan penumpukan deskuamasi epidermis diliang telinga terbent


uk gumpalan danmenimbulkan rasa penuh pd telinga.

Biasanya unilateral.

Keluhan berupa nyeri tumpul dan otorea.

Kolesteatoma Eksterna kolesteatoma yg tdk ditanggulangi dengan baik sh


g terjadi erosi kulit & bagiantulang liang telinga.

tersusun atas epitel gepeng &debristumpukan pengelupasan keratinlembab


karena menyerap air resikoinfeksi
Penatalaksanaan

Operasi, agar kolesteatoma dan tlang yg nekrotik bisa diangkat sempurna.

Indikasi operasi jika sdh adanya destruksi tulang yang telah meluas ke telin
ga tengah, erosi tulangpendengaran, kelumpuhan N.VII, tjd fistel labirin at
au otore yang berkepanjnagan.

Jika kolesteatoma msh kecil kolesteatoma dan jar.nekrotik diangkat sampai


bersih, diikuti pemberian ABscr berkala.

Otitis Eksterna Maligna

PENDAHULUAN

Otitis eksterna maligna (otitis eksterna nekrotikans) adalah infeksi difus di


liang telinga luar dan struktur lain di sekitarnya

EPIDEMIOLOGI

- Di Amerika serikat : > di daerah beriklim lembab dan basah

- Laki-laki > perempuan

- 99% mempunyai riwayat DM

- Jarang

PATOGENESIS

GEJALA KLINIS

DIAGNOSIS

STADIUM

Pembagian stadium pada otitis eksterna nekrotikan dibuat oleh Levenson et


al, Corey et al, Benecke dan Davis et al. berdasarkan luasnya kerusakan
jaringan atau tulang dan besarnya komplikasi neurologik yang terjadi :

DIAGNOSIS BANDING

KOMPLIKASI
PENATALAKSANAAN

PENATALAKSANAAN (cont.)

Pengobatan: memperbaiki imunosupresi, pengobatan lokal pada liang


telinga, terapi sistemik AB jangka panjang dan intervensi bedah

MRS min 4-6 minggu

Gentamisin sulfat IM / tobramisin IM: 3-5/kgBB dibagi tiap 8 jam (awasi kadar
kreatinin, urin & pendengaran diperiksa secara periodik o.k gentamisin &
tobramisin bersifat nefrotoksik & ototoksik )

Karbenisilin IV: 4-5 mg setiap 4 jam

AB parenteral diteruskan 2 minggu sampai infeksi teratasi

AB: ciprofloxasin, ticarcillin-clavulanat, piperacillin(dikombinasi dg


aminoglikosida), ceftriaxone,ceftazidine, cefepim(maxipime), tobramicin
(kombinasi dg aminoglikosida), gentamicin (kombinasi dg ggolongan
penicillin)

Bersihkan telinga setiap hari & olesi salep gentamisin. Diantara waktu
membersihkan, beri obat tetes gentamisin tiap 4-6 jam.

Setelah terapi diberikan & infeksi terkontrol pengangkatan jaringan


granulasi dg anastesi lokal, kec perlu debrideman MAE

Biasanya tak perlu pembedahan (mastoidektomi radikal) kec bila keadaan


pasien tak membaik walau diberi tx medis

TERIMA KASIH

Daftar pustaka

Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher, FK UI.
2007. Jakarta.

Pelajaran ilmu penyakit telinga hidung dan tenggorok , FK Undip.


1991.Semarang

http://chartyan.blogspot.com/2009/11/otomikosis.html

http://dephicamunis.wordpress.com/2011/06/20/otomikosis/

http://www.vetmed.wisc.edu/pbs/courses/mycology/labslides.html

Diposkan 5th January 2013 oleh sany agnia


0
Tambahkan komentar

MATA DUNIA

membuka mata melihat ragam

dunia

Magazine

Beranda

MAY
18

epidural hematoma
1 EPIDURAL HEMATOMA

Perdarahan epidural adalah sebuah bentuk cedera kepala yang mudah ditangani yang
selalu berhubungan dengan prognosa yang baik. Pada beberapa kejadian yang jarang,
perdarahan seperti itu bisa terjadi spontan. Kemajuan dalam pencitraan CT kontemporer
telah memberi konfirmasi diagnosa perdarahan epidural dengan cepat dan akurat. (1)

Perdarahan epidural muncul dalam ruang potensial diantara dura dan kranium. Epi dalam
bahasa Yunani berarti diatas. Sebuah perdarahan epidural bisa juga merujuk pada
ekstradural (diluar dura). (1)

Perdarahan epidural akibat gangguan pembuluh darah dura, termasuk cabang-cabang


arteri dan vena meningea media, sinus venosus dura, dan pembuluh darah kranium.
Perdarahan dan pertumbuhan berkelanjutan bisa mengakibatkan hipertensi intrakranial.
MAY
18

WSD

merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan


(darah,pus) dari rongga pleura, rongga thorax; dan mediastinum dengan menggunakan
pipa penghubung.

Indikasi

a. Pneumothoraks :

- Spontan > 20% oleh karena rupture bleb

- Luka tusuk tembus

- Klem dada yang terlalu lama

- Kerusakan selang dada pada sistem drainase

b. Hemothoraks :

- Robekan pleura

- Kelebihan antikoagulan

- Pasca bedah thoraks

c. Thorakotomy :

- Lobektomy

- Pneumoktomy

d.

MAR
14

JARI ANDA PENIS ANDA


Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa panjang jari jemari Anda ada kaitannya
dengan ukuran penis Anda.

Kami tantang Anda untuk tidak melihat tangan setelah membaca artikel ini: pria dengan
jari telunjuk lebih pendek dari jari manis cenderung memiliki penis yang lebih besar
dibandingkan dengan sebaliknya. Itulah hasil temuan dari penelitian yang termuat
di Asian Journal of Andrology.

Bagaimana para peneliti memperoleh informasi ini? Sangat berhati-hati.

MAR
13

GARAXY
liburan kayak gini , biasanya pengen ketemu anak anak garaxy. udah lama ga ketemu
mereka kangen euy. kangen dany yang lagi di cirebon lagi usaha bikin tempat
eek,mamat ato yang sekarang jadi tukang kredit barang barang sehari hari, lalu jang
aem yang lagi kerja di pabrik yamaha,jang faiz yang lagi gawe di toko emas jang idi di
pesantren jadi OB dan si aki lagi magang sigana mah... kangen ka barudak garaxy yg
pada gokil abiss ...

MAR
13

6 Virus Paling Mematikan di Dunia


1. Virus Ebola

Ebola (Virus Kongo) adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan
juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Penyakit Ebola sangat
mematikan.

Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar
Anus, dan demam. Tingkat kematian sampai 90%. Asal katanya adalah dari sungai Ebola
di Kongo. Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh
atau kulit.

FEB
3

awal feb
wah udah lama ga buka blog...lagi males nulis sesuatu

JAN
14

penyakit telinga luar konginetal


dikarenakan blok THT udh terlewati jadi bagi bagi ilmu aja

biar kalian cepet ngerjain soalnya mesti ngerti inti intinya aja

daun telinga

konginetal : mikroti - rudimenter , deformitas telinga lobus


bifidus,telinga tegak (kelelawar)

hemangioma (ada kapiler,kavernosa,kompakta)

linfangioma,dermoid kiste

preaurikula kiste/fistel

-tergantung dari perkembangan arkus brakhialis pertama dan kedua

-terapi : operasi extirpasi,kosmetik,fungsional

hemangioma

-pele

JAN
5

konjungtivitis
KONJUNGTIVITIS

Definisi

Peradangan pada konjungtiva atau peradangan pada selaput lendir yang menutupi
bagian belakang kelopak mata dan bola mata.

Klasifikasi dan Etiologi

Berdasarkan waktunya dibedakan menjadi:

1. Akut, biasanya disebabkan oleh infeksi, baik itu infeksi bakteri, virus, clamidia, dan
jamur.

Bakteri yang dapat mengakibatkan konjungtivitis antara lain:

a.

JAN
5

konjungtivitis
KONJUNGTIVITIS

Definisi

Peradangan pada konjungtiva atau peradangan pada selaput lendir yang menutupi
bagian belakang kelopak mata dan bola mata.

Klasifikasi dan Etiologi

Berdasarkan waktunya dibedakan menjadi:

1. Akut, biasanya disebabkan oleh infeksi, baik itu infeksi bakteri, virus, clamidia, dan
jamur.

Bakteri yang dapat mengakibatkan konjungtivitis antara lain:

a.

JAN
5

gangguan pada telinga


GANGGUAN PADA TELINGA

fisiologi

Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang yang
dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea.

Getaran tersebut menggetarkan membran tympani ke telinga tengah melalui tulang pendengaran yg akan
mengamplifikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan luas membran tympani dan tingkap
lonjong diteruskan ke stapes yg akan menggerakkan tingkap lonjong shg perilimfe pada
vestibuli bergerak.

JAN
4

blok mata
blok sekarang kebetulan nih aku lagi blok mata

susah banget (gara gara males belajar ) jadi intinya klo menghadapi blok atau kuliah
mata yang pertama musti dilakuin harus baca anatomi ama fungsi perbagian mata lalu
perjalanan aquos humor serta proses refraksi mata itu udah bekal utama klo udah ngerti
itu semua penyakit mata bisa gampang dimengerti...

JAN
3

foto pas lagi di ranu regulo mahameru...2400 dpl ademnya kagak nahan,walaupun anak
kedokteran urusan jalan jalan ya jangan terlewatkanhahahha

biar ga dikira belajar terus kayak orang kutu kupret (pahal jarang belajar)

cobain deh ndah bgt ni tempat ampe di film in di film 5cm yg lumayan hits di akhir 2012

pemandangan indah harus dibayar usaha melewati track lumayan panjang bisa
ditempuh selama 5 jam an lah klo ngebut 4 jam (jalan kaki sa ngebut ngebutnya
maksudnya) kgak ada kendaraan coy jadi

JAN
3

ilmu khodam ??
Ilmu Asmak Khodam Ilmu Asmak Khodam Siapakah khodam itu? Istilah 'khodam' berasal
dari bahasa Arab. Orang Jawa menyebut khodam dengan 'perewangan' yaitu makhluk
gaib yang menjadi pembantu manusia. Aliran kejawen dan hikmah berbeda pendapat
mengenai siapakah khodam itu? Aliran kejawen beranggapan bahwa perewangan adalah
jenis makhluk tertentu yang memang diciptakan Tuhan untuk membantu manusia.
Menurut faham kejawen, perewangan bukanlah jin dan bukan malaikat, melainkan
makhluk gaib khusus yang berfungsi menimbulkan kekuatan supranatural pada manusia
sakti atau benda bertuah. Sedangkan aliran hikmah yakin bahwa 'khodam' sebetulnya
hanya julukan bagi Jin atau Malaikat yang menbantu manusia. Pendapat ini setidaknya
berdasarkan dua alasan sebagai berikut: Pertama, Khodam dalam bahasa Arab berarti
pembantu, penjaga, atau pengawal yang selalu mengikuti. Dalam bahasa Arab,
pembantu rumah tangga, sopir, tukang kebun dan bodyguard juga bisa disebut sebagai
khodam. Kedua, dalam kitab suci Al-Quran, sudah diterangkan bahwa Tuhan hanya
menciptakan hambanya yang berakal dalam tiga bentuk saja, yaitu: Malaikat, Manusia,
dan Jin. Kalaupun ada yang istilah 'khodam' , maka tidak lain hanyalah nama alias untuk
ketiga jenis makhluk tersebut. Seperti istilah 'setan' sebetulnya bukanlah jenis makhluk,
melainkan hanya julukan bagi jin dan manusia yang suka berbuat kejahatan. Dalam teori
metafisika, datangnya khodam bisa dipelajari atau diusahakan. Usaha untuk memperoleh
pendamping gaib bisa dilakukan dengan puasa tertentu, wirid atau mantra, meditasi
atau cara yang paling mudah yaitu: pemindahan khodam dari guru yang sudah
menguasai Ilmu Khodam. Setidaknya ada 3 manfaat utama jika Anda memiliki khodam,
yaitu: khodam selalu mengikuti, melindungi dan membantu Anda menyelesaikan
masalah-masalah Anda. Sifat khodam. Sebagian dari Anda mungkin menjadi takut
mempelajari ilmu khodam setelah tahu bahwa selain Malaikat, khodam juga bisa berasal
dari bangsa jin. Namun, ketahuilah bahwa jin yang menjadi khodam sifatnya sangat
berbeda dengan jin penggangu yang Anda khawatirkan. Jin yang menjadi khodam
bersifat pasif dan tidak memiliki nafsu seksual. Dia tidak bisa mempengaruhi pikiran
Anda, dan tidak bisa menampakkan diri. Penampilannya pun dalam bentuk yang indah
dan sopan. Umumnya khodam tampil dalam bentuk laki-laki berpakaian serba putih
dengan wajah yang tampan. Meskipun khodam selalu mengikuti Anda, dia tidak akan
berkomentar apa pun tentang tindakan Anda. Khodam juga tidak bisa berkomunikasi
dengan Anda, kecuali Anda sudah mencapai Ilmu Khodam tingkat tinggi dan Anda ingin
melihat sosok khodam. Jadi intinya, meskipun ratusan khodam mengikuti Anda, Anda
tetaplah diri Anda yang merdeka, boleh melakukan apa saja sesuka hati. Anda tidak perlu
takut dengan khodam karena khodam sepenuhnya hanya akan membantu Anda tanpa
minta imbalan dan tidak mengganggu. Khodam Ilmu/Qorin.

JAN
3

gadang lagi
malem ini mesti gadang lagi , baca slide kuliah ga selesai coba baca buku ikut mumet...
ah ujian lagi sistem blok ini bikin mumet tiap 6 minggu sekali bukannya ujiannya tambah
gampang malahan tambah susah makin lama tuh.

mana ada ujian skill lab yang ikut ngerepoti walaupun cuma berharga 1 SKS tpi cukup
menyia waktu buat belajar. terpaksa harus belajar ekstra biar ga remed lagian males bgt
musti remed di akhir semester kan bisa liburan lebih lama klo ga remed ...

JAN
1

tanjung papuma
kalo kalian butuh tempat liburan di jember ada yang lumayan bagus lho,,tanjung
papuma. perjalanan dari jember kota ke situ cuma satu jam setengah naik motor agak
ngebut...

klo mw hunting foto foto lucu bareng pacar,keluargaa,temen lumayan juga kok disitu.

JAN
1

tahun baruan SEPIII + gerutu


perasaan baru tahun baruan 2013 ini paling ngenes,udah ga bareng pacar malah kaya
homo bareng temen cowok keliling keliling ga jelas,ga tw dah tujuannya daripada
ngejedok di kost an jadi bangke sih mending keliling keliling menghirup angin malam.

DEC
31

seputar glaukoma
Penjelasan singkat glaukoma

1. Pengertian

Glaukoma adalah suatu keadaan dimana tekanan bola mata tidak normal atau
lebih tinggi dari pada normal yang mengakibatkan kerusakan saraf penglihatan dan
kebutaan (Sidarta Ilyas, 2004).

(Ilyas, Sidharta. 2004. Ilmu Perawatan Mata. Jakarta : Balai Penerbit FKUI)

Galukoma adalah adanya kesamaan kenaika tekanan intra okuler yang berakhir
dengan kebutaan (Fritz Hollwich, 1993).

DEC
31
Sifat Cewek berdasarkan BULAN LAHIR

JANUARI

Jika Anda bertemu dengan wanita yang lahir di bulan Januari, mereka tergolong wanita
yang enak diajak bicara, sedikit pemalu dan jika melakukan sebuah pekerjaan mereka
adalah seorang yang bersungguh-sungguh.

FEBRUARI

Jika pasangan Anda lahir di bulan Februari, ia adalah sosok yang dapat dipercaya.
Kemampuannya dalam mengerjakan sesuatu tidak diragukan lagi, hanya saja perlu
berhati-hati karena mereka senang bermain cinta.

JAN
31

Arti Tahi Lalat di Tubuh Kita


Percaya tidak percaya, tahi lalat tak sekedar menempel begitu saja di tubuh kita. Bagi
yang percaya, letak tahi lalat ada hubungannya terhadap kepribadian seseorang. Coba
deh perhatikan sekali lagi letak tahi lalat Anda dan temukan artinya di bawah ini.

SEPUTAR WAJAH

Pelipis kanan: Menandakan Anda seorang yang pandai menyimpan rahasia. Bagi Anda,
rahasia yang Anda pegang pantang dibocorkan pada pihak lain.Pelipis kiri: Anda punya
jiwa sosial yang oke.

JAN
15

DIABETES MELITUS
Pendahuluan

Diabetes Melitus (DM) adalah kelainan metabolisme karbohidrat, di mana glukosa darah
tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia.

Public Health
Publichealthnote menyediakan informasi seputar penyakit dan obat sebagai referensi bagi tenaga kesehatan dan
sebagai wawasan tambahan bagi masyarakat umum. Tidak disarankan untuk mengkonsumsi obat-obatan tanpa
petunjuk dokter.

Terima kasih atas kunjungan Anda. Semoga blog ini bisa bermanfaat bagi masyarakat dan dapat menjadi amal
jariyah bagi penulis.

Monday, May 7, 2012

Kelainan Telinga Luar


I. Kelainan Kongenital

1. Atresia Liang Telinga dan Mikrotia

Selain dari liang telinga yang tidak terbentuk, juga biasanya disertai dengan kelainan daun telinga dan tulang pendengaran.

Penyebab kelainan ini belum diketahui dengan jelas, diduga karena faktor genetik, seperti infeksi virus atau intoksikasi
bahan kimia pada kehamilan muda.

Diagnosis atresia telinga kongenital hanya dengan melihat daun telinga yang tidak tumbuh dan liang telinga yang atresia
saja.

Atresia liang telinga dapat unilateral atau bilateral. Tujuan rekonstruksi adalah selain dari memperbaiki fungsi pendengaran
juga untuk kosmetik. Operasi dilakukan dengan bedah mikro telinga.

2. Fistula Periaurikular

o Fistula periaurikular terjadi ketika pembentukan daun telinga dalam masa embrio. Kelainan ini berupa gangguan embrional pada
arkus brakial 1 dan 2.

o Fistula dapat ditemukan di depan tragus atau di sekitarnya, dan sering terinfeksi. Pada keadaan tenang tampak muara fistula
berbentuk bulat atau lonjong, berukuran seujung pensil. Dari muara fistula sering keluar sekret yang berasal dari kelenjar
sebasea.

o Bila tidak ada keluhan, operasi tidak perlu dilakukan. Akan tetapi bila terdapat abses berulang dan pembentukan sekret kronis,
maka perlu dilakukan pengangkatan fistula itu seluruhnya, oleh karena apabila tidak bersih dapat menyebabkan kekambuhan.

3. Lop Ear (Bats Ear)

Kelainan ini merupakan kelainan kongenital, yaitu bentuk abnormal daun telinga. Tampak daun telinga lebih lebar dan lebih
berdiri. Secara fisiologik tidak terdapat gangguan pendengaran, tetapi dapat menyebabkan gangguan psikis karena estetik.

II. Kelainan Daun Telinga

1. Hematoma

Hematoma daun telinga disebabkan oleh trauma, sehingga terdapat penumpukan bekuan darah di antara perikondrium dan
tulang rawan. Bila bekuan darah ini tidak dikeluarkan dapat terjadi organisasi dari hematoma, sehingga tonjolan menjadi padat
dan permanen.

Cara mengeluarkan bekuan darah itu ialah dengan melakukan insisi secara steril. Komplikasi yang terjadi, bila tindakan tidak
steril ialah perikondritis.

2. Perikondritis

o Perikondritis (radang pada tulang rawan daun telinga) terjadi karena trauma, pasca operasi telinga (mastoiditis) dan sebagai
komplikasi pseudokista.
o Pengobatan dengan antibiotik sering gagal. Dapat terjadi komplikasi, yaitu tulang rawan hancur dan menciut serta keriput,
sehingga terjadi telinga lisut (cauliflower ear).

3. Pseudokista

Pada kelainan ini terdapat cairan kekuningan di antara tulang rawan daun telinga dan perikondrium. Pasien tidak merasa nyeri,
datang ke dokter karena ada benjolan di daun telinga yang tidak diketahui penyebabnya.

Sebagai terapi dilakukan pungsi secara steril, kemudian dilakukan balut tekan atau dengan gips selama seminggu supaya
perikondrium melekat di tulang rawan. Apabila perlengketan tidak sempurna dapat timbul kekambuhan, dan bila pungsi tidak
steril, dapat terjadi perikondritis dan berlanjut menjadi telinga lisut(cauliflower ear).

III. Kelainan Liang Telinga

1. Serumen

Serumen ialah hasil produksi kelenjar sebasea dan kelenjar serumen yang terdapat di kulit sepertiga luar liang telinga.
Konsistensinya biasanya lunak, tetapi kadang-kadang padat, terutama dipengaruhi oleh faktor keturunan di samping faktor lain
seperti iklim dan usia.

Walaupun tidak mempunyai efek anti bakteri maupun anti jamur, serumen mempunyai efek proteksi, sebab membantu
membawa kotoran yang ada di liang telinga, seperti pengelupasan kulit, debu yang masuk ke liang telinga.

Pada keadaan normal serumen tidak akan tertumpuk di liang telinga. Serumen itu akan keluar sendiri pada waktu
mengunyah, dan setelah sampai di liang telinga akan menguap karena panas.

Serumen yang menumpuk di liang telinga dapat mengakibatkan gangguan pendengaran (tuli konduktif). Untuk
membersihkan serumen tergantung pada konsistensinya.

Gejala klinik: Keluhan rasa tersumbat di telinga, pendengaran berkurang dan kadang-kadang berdengung. Pada
pemeriksaan liang telinga tampak serumen dalam bentuk lunak, liat, keras dan padat.

Penatalaksanaan:

a. Serumen cair

Bila serumen sedikit, bersihkan dengan kapas yang dililitkan pada pelilit kapas atau disedot dengan pompa penghisap.

b. Serumen lunak

Bila serumen banyak dan tidak ada riwayat perforasi membran timpani, lakukan irigasi liang telinga dengan larutan
permanganat 1/1000 suhu larutan sesuai suhu tubuh. Bila ada riwayat perforasi membran timpani, maka tidak dapat dilakukan
irigasi. Bersihkan serumen dengan kapas yang dililitkan pada pelilit kapas.

c. Serumen liat

Dikait dengan pengit serumen, apabila tidak berhasil lakukan irigasi dengan syarat tidak ada perforasi membrana timpani.

d. Serumen keras dan padat


Apabila serumen berukuran besar dan menyumbat liang telinga, lunakkan terlebih dahulu dengan meneteskan karboliserin
10% selama 3 hari, kemudian keluarkan dengan pengait atau dilakukan irigasi.

2. Benda Asing di Liang Telinga

Benda asing di liang telinga dapat berupa benda mati, benda hidup, binatang, komponen tumbuh-tumbuhan atau mineral.
Adanya benda asing di liang telinga dapat menyebabkan tuli konduktif. Benda asing dapat ditarik dengan pengait serumen,
bisa juga dengan menggunakan cunam atau pengait.

3. Otitis Eksterna

Otitis eksterna ialah radang telinga akut ataupun kronis yang disebabkan oleh bakteri. Seringkali timbul bersama penyebab
lain, seperti jamur, alergi, atau virus sehingga sulit dibedakan.

Faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya penyakit ini adalah udara yang hangat dan lembab, pH di liang telinga (pH
biasanya normal atau asam. pH yang basa akan menurunkan proteksi terhadap infeksi). Pada keadaan yang hangat dan
lembab, kuman dan jamur mudah tumbuh. Hal lain ialah trauma ringan (ketika mengorek telinga) atau karena berenang yang
menyebabkan perubahan pada kulit karena terkena air.

a. Otitis Eksterna Akut

- Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkel = Bisul)

o Oleh karena di sepertiga luar liang telinga mengandung adneksa kulit, seperti folikel rambut, kelenjar sebasea, dan kelenjar
serumen, maka di tempat itu dapat terjadi infeksi pada pilosebaseus, sehingga membentuk furunkel (bisul).

o Kuman penyebabnya (etiologi) biasanya Staphilococcus aureus atau Staphilococcus albus.

o Gejalanya ialah rasa nyeri yang hebat, tidak sesuai dengan besar bisul. Hal ini diseabkan karena kulit liang telinga tidak
mengandung jaringan longgar di bawahnya, sehingga rasa nyeri timbul pada penekanan perikondrium.

o Rasa nyeri dapat juga timbul spontan pada waktu membuak mulut (sendi temporomandibula). Selain itu dapat juga terjadi
gangguan pendengaran, bila furunkel besar dapat menyumbat liang telinga.

o Penatalaksanaan:

Diberikan antibiotik dalam bentuk salep seperti neomisin, polimiksin B, atau basitrasin; atau antiseptik (asam asetat 2-5%
dalam alkohol 2%); atau tampon iktiol dalam liang telinga selama 2 hari.

Bila sudah menjadi abses, diaspirasi secara steril untuk mengeluarkan nanahnya (pus). Kalau dinding furunkelnya tebal,
dilakukan insisi kemuadian dipasang drain untuk mengalirkan nanah. Tidak perlu diberikan antibiotik sistemik, cukup obat
simtomatik, seperti analgetik dan obat penenang.

- Otitis Eksterna Difus

Otitis eksterna difus dapat terjadi sekunder pada otitis media supuratif kronis (OMSK) atau otitis media akut (OMA).

Kuman penyebabnya (etiologi) biasanya golongan pseudomonas, Staphilococcus albus, Escherichia coli dan Enterobacter
aerogenes.
Gejala klinis: Gejala sama dengan otitis media sirkumskripta. Tampak duapertiga dalam kulit liang telinga sempit, hiperemis,
dan edema tanpa batas yang jelas, serta tidak ditemukan furunkel. Kadang terdapat sekret yang berbau, tidak mengandung
lendir. Dapat disertai demam dan pembesaran kelenjar getah bening regional.

Penatalaksanaan: masukkan tampon yang mengandung antibiotik ke liang telinga supaya terjadi kontak yang baik antara
obat dengan kulit yang meradang.

Dapat diberikan kompres rivanol 1/1.000 selama 2 hari. Dapat digunakan obat tetes telinga yang mengandung polimiksin
B/kolistin, neomisin dan hidrokortison atau kloramfenikol.

Bila kasus berat, diperlukan antibiotik sistemik atau oral. Bila terjadi akibat infeksi telinga tengah maka penyebabnya yang
harus diobati.

b. Otitis Eksterna Maligna

o Merupakan suatu tipe khusus dari infeksi akut yang difus di liang telinga luar. Biasanya pada orang tua dengan diabetes melitus.
Pada otitis eksterna maligna peradangan dapat meluas secara progresif ke lapisan subkutis dan organ di sekitarnya. Dengan
demikian dapat menimbulkan kelainan berupa kondritis, osteitis, dan osteomielitis yang dapat mengakibatkan kehancuran
tulang temporal.

o Etiologi (penyebab): Pseudomonas

o Gejala dapat dimuali dengan rasa gatal di liang telinga yang dengan cepat diikuti oleh nyeri hebat dan sekret yang banyak dan
pembengkakan liang telinga. Rasa nyeri akan semakin menghebat, liang telinga akan tertutup oleh tumbuhnya jaringan
granulasi secara subur.

o Saraf fasial dapat terkena sehingga menimbulkan paresis atau paralisis fasial.

o Kelainan patologik yang penting ialah osteomielitis yang progresif (disebabkan infeksi kumanPseudomonas aeroginosa).

o Terapi: Pengobatan dengan pemberian antibiotik dosis tinggi terhadap Pseudomonas aeroginosa yang dikombinasikan dengan
aminoglikosida dan diberikan secara parenteral 4-6 minggu. Bila perlu dilakukan debridemen pada jaringan nekrotik di liang
telinga dan kavum timpani. Yang terpenting, gula darah harus dikontrol (pada pasien DM).

4. Otomikosis

- Infeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh kelembaban yang tinggi. Yang tersering ialah jamur aspergilus. Kadang-kadang
kandida albikans, dll.

- Gejala berupa rasa gatal dan rasa penuh di liang telinga. Tapi kadang juga tanpa keluhan.

- Pengobatan dengan membersihakn liang telinga. Larutan asam asetat 2-5% dalam alkohol biasanya dapat menyembuhkan.
Kadang diperlukan obat anti jamur (salep) secara topikal.

Referensi

1. Adams Boies Higler, BOIES Buku AjarPenyakit THT edisi 6, Penerbit EGC, Jakarta, 1997.
2. Departemen Kesehatan RI, Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Ditjen Binfar & Alkes, Jakarta, 2007.

3. Mansjoer Arif, dkk, Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1, Penerbit Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta, 2001.

4. Staf Pengajar Ilmu Penyakit THT FKUI. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tengorok Kepala Leher Edisi ke 6 Cetakan
ke 1, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 1990.

Kelainan Pada Telinga Luar


DEFINISI
Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna atau aurikel) dan saluran telinga
(meatus auditorius eksternus).
Kelainan pada telinga luar meliputi:
- penyumbatan
- infeksi
- cedera
- tumor.

PENYUMBATAN

Kotoran telinga (serumen) bisa menyumbat saluran telinga dan


menyebabkan gatal-gatal, nyeri serta tuli yang bersifat sementara. Dokter
akan membuang serumen dengan cara menyemburnya secara perlahan
dengan menggunakan air hangat (irigasi). Tetapi jika dari telinga keluar
nanah, terjadi perforasi gendang telinga atau terdapat infeksi telinga yang
berulang, maka tidak dilakukan irigasi.

Jika terdapat perforasi gendang telinga, air bisa masuk ke telinga tengah
dan kemungkinan akan memperburuk infeksi. Pada keadaan ini, serumen
dibuang dengan menggunakan alat yang tumpul atau dengan alat penghisap.
Biasanya tidak digunakan pelarut serumen karena bisa menimbulkan iritasi
atau reaksi alergi pada kulit saluran telinga, dan tidak mampu melarutkan
serumen secara adekuat.

Anak-anak sering memasukkan benda-benda kecil ke dalam saluran


telinganya, terutama manik-manik, penghapus karet atau kacang-kacangan.
Biasanya benda-benda tersebut oleh dokter dikeluarkan dengan bantuan kait
yang tumpul. Benda-benda yang masuk terlalu dalam lebih sulit dikeluarkan
karena memiliki resiko menimbulkan cedera pada gendang telinga dan
tulang-tulang pendengaran di telinga tengah.

Kadang manik-manik dari kaca atau logam dikeluarkan dengan cara irigasi.
Jika anak meronta-ronta atau pengeluaran benda sulit dilakukan, bisa
dilakukan pembiusan umum.
OTITIS EKSTERNA

Otitis eksterna adalah suatu infeksi pada saluran telinga. Infeksi ini bisa
menyerang seluruh saluran (otitis eksterna generalisata) atau hanya pada
daerah tertentu sebagai bisul (furunkel). Otitis eksterna seringkali disebut
sebagaitelinga perenang (swimmer's ear).

Sejumlah bakteri atau jamur (lebih jarang) bisa menyebabkan otitis eksterna
generalisata; bakteri stafilokokus biasanya menyebabkan bisul. Orang-orang
tertentu (penderita alergi, psoriasis), eksim atau dermatitis pada kulit
kepala) sangat peka terhadap otitis eksterna. Cedera pada saluran telinga
ketika sedang membersihkannya atau masuknya air/bahan iritan
(misalnya hari spray atau cat rambut) bisa menyebabkan otits eksterna.

Saluran telinga bisa membersihkan dirinya sendiri dengan cara membuang


sel-sel kulit yang mati dari gendang telinga melalui saluran telinga.
Membersihkan saluran telinga dengan cotton bud (kapas pembersih) bisa
mengganggu mekanisme pembersihan ini dan bisa mendorong sel-sel kulit
yang mati ke arah gendang telinga sehingga kotoran menumpuk disana.

Penimbunan sel-sel kulit yang mati dan serumen akan menyebabkan


penimbunan air yang masuk ke dalam saluran ketika mandi atau berenang.
Kulit yang basah dan lembut pada saluran telinga lebih mudah terinfeksi
oleh bakteri atau jamur.

Gejala-gejala dari otitis eksterna generalisata adalah gatal-gatal, nyeri dan


keluarnya cairan berbau busuk. Jika saluran telinga membengkak atau terisi
oleh nanah dan sel-sel kulit yang mati, maka bisa terjadi gangguan
pendengaran. Biasanya jika daun telinga ditarik atau kulit didepan saluran
telinga ditekan, akan timbul nyeri. Dengan menggunakan otoskop, kulit pada
saluran telinga tampak merah, membengkak dan penuh dengan nanah dan
sel-sel kulit yang mati. Bisul menyebabkan nyeri yang hebat. Jika bisul ini
pecah, akan keluar darah dan nanah dari telinga.

Untuk mengobati otitis eksterna generalisata, pertama-tama dilakukan


pembuangan sel-sel kulit mati yang terinfeksi dari saluran telinga dengan
alat penghisap atau kapas kering. Setelah saluran telinga diersihkan, fungsi
pendengaran biasanya kembali normal. Biasanya diberikan obat tetes telinga
yang mengandung antibiotik selama bebarapa hari. Beberapa tetes teling
ada yang mengandung kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan.
Kadang diberikan obat tetes telinga yang mengandung asam asetat untuk
mengembalikan keasaman pada saluran telinga.

Untuk mengurangi nyeri pada 24-48 jam pertama bisa diberikan


acetaminophen atau codein. Infeksi yang sudah menyebar keluar saluran
telinga (selulitis) diobati dengan antibiotik per-oral (melalui mulut).

Bisul dibiarkan pecah dengan sendirinya karena jika sengaja disayat bisa
menyebabkan penyebaran infeksi. Obat tetes telinga yang mengandung
antibiotik tidak efektif. Untuk meringankan nyeri dan mempercepat
penyembuhan bisa dilakukan pengompresan hangat (sebentar saja) dan
pemberian obat pereda nyeri.

PERIKONDRITIS

Perikondritis adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar.
Perikondritis bisa terjadi akibat:
- cedera
- gigitan serangga
- pemecahan bisul dengan sengaja.

Nanah akan terkumpul diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat di


sekitarnya (perikondrium). Kadang nanah menyebabkan terputusnya aliran
darah ke kartilago, menyebabkan kerusakan pada kartilago dan pada
akhirnya menyebabkan kelainan bentuk telinga. Meskipun bersifat merusak
dan menahun, tetapi perikondritis cenderung hanya menyebabkan gejala-
gejala yang ringan.

Untuk membuang nanahnya, dibuat sayatan sehingga darah bisa kembali


mengalir ke kartilago. Untuk infeksi yang lebih ringan diberikan antibiotik
per-oral, sedangkan untuk infeksi yang lebih berat diberikan dalam bentuk
suntikan. Pemilihan antibiotik berdasarkan beratnya infeksi dan bakteri
penyebabnya.

EKSIM

Eksim pada telinga merupakan suatu peradangan kulit pada telinga luar dan
saluran telinga, yang ditandai dengan gatal-gatal, kemerahan, pengelupasan
kulit, kulit yang pecah-pecah serta keluarnya cairan dari telinga. Keadaan ini
bisa menyebabkan infeksi pada telinga luar dan saluran telinga. Dioleskan
larutan yang mengandung alumunium asetat (larutan Burow). Untuk
mengatasi gatal-gatal dan peradangan bisa diberikan krim atau salep
corticosteroid. Jika daerah yang terkena mengalami infeksi, bisa diberikan
salep atau obat tetes antibiotik.

CEDERA

Cedera pada telinga luar (misalnya pukulan tumpul) bisa menyebabkan


memar diantara kartilago dan perikondrium. Jika terjadi penimbunan darah
di daerah tersebut, maka akan terjadi perubahan bentuk telinga luar dan
tampak massa berwarna ungu kemerahan. Darah yang tertimbun ini
(hematoma) bisa menyebabkan terputusnya aliran darah ke kartilago
sehingga terjadi perubahan bentuk telinga. Kelainan bentuk ini
disebut telinga bunga kol, yang sering ditemukan pada pegulat dan petinju.

Untuk membuang hematoma, biasanya digunakan alat penghisap dan


penghisapan dilakukan sampai hematoma betul-betul sudah tidak ada lagi
(biasanya selama 3-7 hari). Dengan pengobatan, kulit dan perikondrium akan
kembali ke posisi normal sehingga darah bisa kembali mencapai kartilago.
Jika terjadi robekan pada telinga, maka dilakukan penjahitan dan
pembidaian pada kartilagonya.

Pukulan yang kuat pada rahang bisa menyebabkan patah tulang di sekitar
saluran telinga dan merubah bentuk saluran telinga dan seringkali terjadi
penyempitan. Perbaikan bentuk bisa dilakukan melalui pembedahan.

TUMOR

Tumor pada telinga bisa bersifat jinak atau ganas (kanker). Tumor yang jinak
bisa tumbuh di saluran telinga, menyebabkan penyumbatan dan penimbunan
kotoran telinga serta ketulian. Contoh dari tumor jinak pada saluran telinga
adalah:
Kista sebasea (kantong kecil yang terisi sekresi dari kulit)
Osteoma (tumor tulang)
Keloid (pertumbuhan dari jaringan ikat yang berlebihan setelah
terjadinya cedera).
Seruminoma (kanker pada sel-sel yang menghasilkan serumen) bisa tumbuh
pada sepertia saluran telinga luar dan bisa menyebar. Untuk mengatasinya
dilakukan pembedahan untuk mengangkat kanker dan jaringan di
sekitarnya.

Kanker sel basal dan kanker sel skuamosa seringkali tumbuh di pada telinga
luar setelah pemaparan sinar matahari yang lama dan berulang-ulang. Pada
stadium dini, bisa diatasi dengan pengangkatan kanker atau terapi
penyinaran. Pada stadium lanjut, mungkin perlu dilakukan pengangkatan
daerah telinga luar yang lebih luas. Jika kanker telah menyusup ke kartilago,
dilakukan pembedahan.

Kanker sel basal dan sel skuamosa juga bisa tumbuh di dalam atau menyebar
ke saluran telinga. Keadaan ini diatasi dengan pembedahan untuk
mengangkat kanker dan jaringan di sekitarnya yang diikuti dengan terapi
penyinaran.
Medical Doctor Story Muslimah Zone's Resep Masakan Welcome to my blog...

SELASA, 27 AGUSTUS 2013

KELAINAN TELINGA LUAR

K E L A I N A N KO N G E N I TA L

Atresia liang telinga dan mikrotia

Pada mikrotia, daun telinga bentuknya lebih kecil dan tidak sempurna. Kelainan ini sering
disertai dengn tiak terbentuknya liang telinga dan kelainan tulang pendengaran. Namun
keadaan ini jarang disertai dengan kelainan telinga dalam, karena proses embriologinya
berbeda.
Bila ditemukan mikrotia bilateral maka pikirkan kemungkinan adanya sindroma kraniofasial
(sindroma treacher collins, sindrom nager).
Penyebab kelaianan ini masih belum jelas diduga adlaha faktor genetik, infeksi virus,
intoksikasi bahan kimia dan obat teratogenik pada kehamilan muda.
Diagnosis mikrotia ini dapat ditegakkan dengan cara melihat bentuk daun telinga yang tidak
sempurna dan tidak terbentuknya liang telinga.
Pemeriksaan fungsi pendengaran dan CT-Scan temporal dengan resolusi tinggi diperlukan
untuk menilai keadaan telinga tengah dan telinga dalam. Hal ini digunakan untuk
memprediksi tingkat keberhasilan bila dilakukan rekonstruksi.

Tata laksana yaitu dengan operasi yang bertujuan untuk ememprebaiki pendengaran dan
kosmetik.
Pada atresia liang telinga yang bilateral, untuk menghindari terjadinya keterlambatan
berbahasa maka dilatih dengan menggunakan alat bantu dengar hantaran tulang sejak dini.
Jika dari hasil pemeriksaan menunjukkan keadaan telinga dalam yang bagus maka
direncanakan operasi pada usia 5-7 tahun. Operasi ini dilakukan dengan beberapa tahap
yaitu diawali dengan pemebentukan daun telinga kemudian dilanjutkan pembentukan liang
telinga dan penataan telinga tengah.
Sedangkan pada atresia unilateral, maka operasi dilakukan setelah anak dewasa.
Komplikasi dari operasi ini adalah paresis nervus VII, hilangnya pendengaran, dan yang
paling sering adalah terjadinya restenosis.

Fistula pre aurikuler (3A)

Fistula preaurikel terjadi ketika pembentukan daun telinga dalam masa embrio. Kelainan
berupa gangguan embrional pada arkus brakial 1 dan 2. Sering ditemukan pada suku bangsa
di asia dan afrika, dan merupakan kelainan herediter yang dominan.
Fistel dapat ditemukan didepan tragus atau skitarnya, dan sering terinfeksi. Pada keadaan
tenang tampak muara fistel berbentuk bulat atau lonjong, berukuran seujung pensil, dari
muara fistel sering keluar sekret yang berasal dari kelenjar sebasea.
Biasanya pasien datang berobat oleh karena terdapat obstruksi dan infeksi fistel. Sehingga
terjadi pioderma atau selulitis fasial. Dengan memasukkan biru metilen ke dalam fistel dapat
diduga panjang fistel. Cara ini digunakan pada waktu operasi. Cara lain adalah dengan
fistulografi, yaitu dengan memasukkan bahan kontras ke dalam muara fistel, lalu dilakukan
pemeriksaan radiologic.
Tata laksana:
Bila tidak ada keluhan, operasi tidak perlu dilakukan. Akan tetapi apabila terdapat abses
berulang dan pembentukan secret kronis, maka perlu dilakukan pengangkatan fistel-fistel
itu seluruhnya, oleh karena bila tidak bersih akan menimbulkan kekambuhan.

Lop ear (bats ear)

Daun telinga tampak lebih lebar dan lebih menonjol. Fungsi pendengaran tidak terganggu,
namun karena bentuknya yang tidak enak dipandang maka sering dilakukan operasi
otoplasti.

KELAINAN DAUN TELINGA

HEMATOMA
Definisi
Hematoma adalah koleksi (kumpulan) darah diluar pembuluh darah. Hematoma terjadi
karena dinding pembuluh darah, arteri, vena atau kapiler, telah dirusak dan darah telah
bocor kedalam jaringan-jaringan dimana ia tidak pada tempatnya. Hematoma mungkin
adalah kecil, dengan hanya satu titik darah atau ia dapat menjadi besar dan menyebabkan
pembengkakan yang signifikan.

Hematoma aurikuler adalah hematoma daun telinga akibat suatu rudapaksa yang
menyebabkan tertimbunnya darah dalam ruang antara perikondrium dan kartilago..
Perdarahan daun telinga yang diikuti oleh pembengkakan dan orang yang beresiko 40%
pada atlet.
Epidemiologi
Hematoma biasanya terjadi pada remaja atau orang dewasa yang mempunyai kegiatan yang
melibatkan kekerasan, namun bisa saja dijumpai pada usia lanjut dan anak-anak. 40%
berpeluang terjadi pada atlet. Menurut penelitian yang dilakukan oleh H. Soekerman
DSTHT yang dilakukan di RSU Banjarmasin Propinsi Kalimantan selatan selama periode
1989 s/d 1994 didapatkan data dari 100% penderita hematoma aurikuler berjenis kelamin
laki-laki, penderita anak dari 0-4 tahun hanya 1 orang (5%). Usia lanjut > 50 tahun hanya
satu orang (5%).
Etiologi
Hematoma aurikurel biasanya disebabkan oleh rudapaksa atau trauma. Dimana taruma ini
biasanya terjadi olahraga yang berhubungan dengan kekerasan seperti tinju. Dengan adanya
taruma ini bisa menyebabkan tertimbunnya darah dalam ruang antara perikhondrium dan
kartilago. Jika terjadi penimbunan darah pada daerah tersebut, maka akan terjadi
perubahan bentuk telinga luar dan tampak massaa berwarna ungu kemerahan. Darah yang
tertimbun ini bias menyebabkan terputusnya aliran darah ke kartilago sehingga dapat terjadi
perubahan bentuk telinga. Selain karena trauma, hematoma aurikula bisa juga disebabkan
karena gigitan serangga. Dimana gigitan serangga ini dapat menembus pembuluh darah dan
dapat merusak pembuluh darah yang ada di daun telinga sehingga bisa terjadi hematoma
aurikula.
Manifestasi klinis
1. Pembengkakan (karena ada gumpalan darah).
2. Perubahan bentuk telinga (deformitas).
3. Ada/tidak ada rasa nyeri.
4. Perubahan warna (tampak massa berwarna ungu).
5. Ada rasa panas.
6. Kemerahan.
7. Benjolan di aurikula (daun telinga).
8. Fluktuasi/ kenyal
Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Pada hematoma aurikuler biasanya ditemukan benjolan pada aurikular bagian depan pada
daerah cekungan, pembengkakan karena ada gumpalan darah, adanya perubahan bentuk
pada telinga atau deformitas, perubahan warna dimana biasanya tampak massa berwarna
ungu, kemerahan dan benjolan di aurikula (daun telinga).
Palpasi
Kaji adanya nyeri tekan, benjolan di aurikula (daun telinga) dan adanya fluktuasi atau terasa
kenyal.
inti: diaspirasi atau insisi kemudian di balut tekan dengan meggunakan kasa atau
gibsTindakan penanganan atau terapi
Mengeluarkan isi hematoma yaitu bisa secara aspirasi atau insisi. Aspirasi dilakukan dengan
jarum aspirasi nomor 18 untuk mencegah reakumulasi dari hematoma. Prinsip selanjutnya
setelah dilakukan aspirasi atau insisi dilakukan penekanan untuk mencegah reakumulasi
antara lain dengan cara : pembalutan seperti pemasangan perban, penekanan paksa
mastoidektomi, penekanan lokal dengan blaster yang dijahit. Menggunakan penekanan gips
yang dipasang di depan dan di belakang. Menggunakan perban gipsona yang melingkari
daun telinga. Disamping kedua tahap ini, juga penting pemberian antibiotik yang adekuat
(Fariz, 2006).
Selain itu ada beberapa cara atau metode dalam penanganan hematoma aurikuler, yaitu:
1. Bebet tekan melingkar
2. Bantalan kapas atau kasa dijahitkan menembus aurikula
3. Bantalan kasa yang jenuh dengan salep antibiotika dan pipa karet yang masing-masing
didepan dan dibelakang aurikulum dijahit menembus aurikuler
4. bantalan kapas atau kasa yang dicelupkan dalan cairan kolodion dan diletakkan pada
telinga yang sakit(Stuteville)
5. white wool atau webrig yang dicelupkan dalam cairan kolodion dan diletakkan pada
telinga yang sakit
6. gips yang dicampur air secukupnya dan dicetakkan pada telinga yang sakit
7. penekanan dengan memakai bloster yang dijarit
8. bantalan kasa yang padat dibasahi betadine masing-masing didepan dan dibelakang
aurikula dijahit menembus aurikula dan difiksasi dengan pipa plastik dan bekas selang infus
pada bagian belakang aurikula(soekirman 1995)
PSEUDOKISTA

Benjolan di daun telinga disebabkan kumpulan cairan kekuningan di antara lapisan


perikondrium dan tulang rawan telinga. Benjolan ini tidak nyeri dan tidak diketahui
penyebabnya. Kumpulan cairan ini harus dikeluarkan secara steril untuk mencegah timbul
perikondritis. Kemudian dilakukan balut tekan dengan bantuan semen gips selama
seminggu supaya perikondrium melekat pada tulang rawan kembali. Apabila perlekatan
tidak sempurna dapat timbul kekekambuhan.

PERIKONDRITIS AURIKULA

Efusi serum atau pus di antara lapisan perikondrium dan kartilago telinga luar.

Etiologi
Stafilokokus, streptokokus, pseudomonas
Perikondritis bisa terjadi akibat:
- cedera
- gigitan serangga
- pemecahan bisul dengan sengaja.
Nanah akan terkumpul diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat di sekitarnya
(perikondrium). Kadang nanah menyebabkan terputusnya aliran darah ke kartilago,
menyebabkan kerusakan pada kartilago dan pada akhirnya menyebabkan kelainan bentuk
telinga. Meskipun bersifat merusak dan menahun, tetapi perikondritis cenderung hanya
menyebabkan gejala-gejala yang ringan.
Patofisiologi
Trauma : laserasi atau akibat kerusakan yang tidak disengaja pada pembedahan telinga,
memar
Radang : Furunkel dengan pengobatan yang tidak adekuat.
infiltrasi perikondrium supurasi nekrosis tulang rawan
dapat terjadi deformitas daun telinga
Diagnosis
Anamnesis
- aurikula bengkak, nyeri, merah
- kadang dapat disertai demam
Pemeriksaan
- kriteria dx : edema luas aurikula, hiperemia, panas, nyeri palpasi
- suhu tubuh
- supuratif fluktuasi (+)
- nekrosis deformitas (+)
- pembesaran KGB regional
- lekosit
Penatalaksanaan
- Untuk membuang nanahnya, dibuat sayatan sehingga darah bisa kembali mengalir ke
kartilago.
- Antibiotik : bila ringan, Kloksasilin oral 3 x 500 mg/hari. Bila berat, gentamisin IV 2
x 80 mg / hari atau aminoglikosida lain.
- Antiinflamasi/analgesik : as. mefenamat, piroksikam atau diklofenak
- Insisi bila terjadi supurasi
- Eksisi bila terjadi nekrosis tulang rawan
Komplikasi
Bila telah terjadi nekrosis dapat terjadi deformitas permanen aurikel (Cauliflower ear)

KELAINAN LIANG TELINGA

SERUMEN

Serumen ialah hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang
terlepas dan partikel debu. Dalam keadaan normal serumen terdapat di sepertiga luar liang
telinga karena kelenjar tersebut hanya ditemukan di daerah ini. Konsistensinya biasanya
lunak, tetapi kadang kering. Dipengaruhi usia, suhu, iklim, dan keadaan lingkungan
Serumen dapat keluar sendiri dari liang telinga akibat migrasi epitel kulit yang bergerak dari
arah membran timpani menuju keluar serta dibantu oleh gerakan rahang sewaktu
mengunyah. meski tidak memilki efek anti bakteri ataupun anti jamur, serumen mempunyai
efek proteksi. Serumen mengikat kotoran, menyebarkan aroma yang tidak disenangi
serangga, sehingga serangga enggan masuk liang telinga. Serumen harus dibedakan dengan
pelepasan kulit yang biasanya terdapat pada orang tua, maupun dengan kolesteatosis atau
keratosis obturans.
Sumbatan serumen adalah gangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan
serumen di liang telinga dan menyebabkan rasa tertekan yang mengganggu.
Faktor yang menyebabkan serumen terkumpul, mengeras dan menyumbat di liang telinga
adalah :
1. Dermatitis kronik liang telinga luar.
2. Liang telinga yang sempit.
3. Produksi serumen yang banyak dan kental.
4. Adanya eksostosis liang telinga.
5. Serumen terdorong ke dalam karena kebiasaan mengorek telinga.

Gumpalan serumen yang menumpuk di liang telinga akan menimbulkan gangguan


pendengaran berupa tuli konduktif. Terutama bila telinga masuk air (sewaktu mandi,
berenang), serumen mengembang sehingga menimbulkan rasa tekan dan gangguan
pendengaran semakin dirasakan sangat menganggu.

Diagnosis
1. Telinga tersumbat sehinga pendengaran berkurang.
2. Timbul rasa nyeri bila serumen keras menekan dinding liang telinga.
3. Telinga berdengung (tinitus) dan pusing (vertigo), bila serumen menekan membran
timpani.
4. Batuk bila n.vagus terangsang melalui cabang aurikular.

Terapi
Serumen dapat dibersihkan sesuai dengan konsistensinya. Serumen yang lembek,
dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada pelilit kapas. Serumen yang keras
dikeluarkan dengan pengait atau kuret. Apabila dengan cara ini serumen tidak dapat
dikeluarkan, maka serumen harus dilunakkan lebih dahulu dengan tetesan karbol gliserin
10% selama 3 hari.
Serumen yang sudah terlalu terdorong ke dalam liang telinga sehingga dikuatirkan
menimbulkan trauma pada membran timpani sewaktu mengeluarkannya, dikeluarkan
dengan mengalirkan (irigasi) air hangat yang suhunya sesuai dengan suhu tubuh. Sebelum
melakukan irigasi telinga, harus dipastikan tidak ada (riwayat) perforasi pada membran
timpani

BENDA ASING DI LUAR TELINGA

Benda asing (corpus alienum) yang berada dalam telinga bisa berupa benda mati, benda
hidup, binatang, komponen tumbuhan dan mineral. Kacang hijau dan karet penghapus
banyak ditemukan pada pasien anak-anak. Pasien dewasa seringkali berupa potongan korek
api dan binatang seperti kecoa, semut dan nyamuk.

Etiologi
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan benda asing diliang telinga yaitu : faktor
kesengajaan (biasa terjadi pada anak-anak balita), faktor kecerobohan sering terjadi pada
orang dewasa sewaktu menggunakan alat alat pembersih telinga misalnya kapas, tangkai
korek api atau lidi yang tertinggal di dalam telinga, yang terakhir adalah faktor kebetulan
terjadi tanpa sengaja dimana benda asing masuk kedalam telinga contoh masuknya
serangga, kecoa, lalat dan nyamuk.
Diagnosis
Pada anamnesis pasien mengeluh rasa tidak enak di telinga, sumbatan liang telinga dan
gangguan pendengaran, rasa nyeri di liang telinga akan timbul bila benda asing berupa
binatang yang masuk tersebut bergerak dan melukai dinding liang telinga. Pemeriksaan fisik
dengan atau tanpa corong telinga atau menggunakan otoskop akan tampak benda asing.
Terapi
Usaha dalam mengeluarkan benda asing sering kali malah lebih ke dalam telinga.
Mengeluarkan benda asing harus hati-hati. Bila kurang hati-hati atau bila pasien tidak
kooperatif, berisiko trauma yang merusak membran timpani atau struktur telinga tengah.
Anak harus dipegang sedemikian rupa sehingga tubuh dan kepala tidak beregerak bebas.
Bila masih hidup, binatang di liang telinga harus dimatikan lebih dahulu dengan
memasukkan tampon basah ke liang telinga lalu meneteskan cairan (misalnya larutan
rivanol atau obat anastesi lokal) lebih kurang 10 menit. Setelah binatang mati, dikeluarkan
dengan pinset atau diirigasi dengan air bersih yang hangat. Atau bial darurat binatang juga
bisa dimatikan dengan menggunakan minyak kelapa.
Benda asing berupa baterai, sebaiknya jangan dibasahi mengingat efek korosif yang
ditimbulkan
Benda asing yang besar dapat ditarik dengan pengait serumen, sedangkan yang kecil bisa
diambil dengan cunam atau pengait.

OTITIS EKSTERNA

Definisi
Radang telinga akut maupun kronis yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus dan alergi.
Infeksi dapat terjadi sebagai akibat dari factor-faktor predisposisi tertentu sebagai berikut:
1. perubahan pH kulit kanalis yang biasanya asam menjadi basa menjadikan proteksi
terhadap infeksi menurun.
2. perubahan lingkungan terutama gabungan peningkatan suhu dan kelembaban
3. suatu trauma ringan seringkali karena berenang atau membersihkan telinga secara
berlebihan.
Klasifikasi
Otitis eksterna dibagi menjadi:
1. otitis eksterna akut
a. otitis eksterna sirkumskripta
b. otitis eksterna difus
c. herpes zooster optikus
d. otomikosis
e. otitis eksterna maligna
2. otitis eksterna kronis

1.a. Otitis eksterna sirkumskripta


Merupakan radang pada 1/3 liang telinga yang terinfeksi pada polisebaseus sehingga
membentuk furunkel
Disebabkan oleh bakteri staphylococcus aureus dan staphylococcus albus
Gejala: rasa nyeri yang hebat, nyeri saat membuka mulut dan tidak sesuai dengan besar
bisul/furunkel karena kulit liang telinga tidak mengandung jaringan longgar di bawahnya
sehingga rasa nyeri timbul pada penekanan perikondrium. Terjadi penurunan pendengaran
karena furunkel yang besar menyumbat telinga
diaspirasi secara steril untuk mengeluarkan nanahnyaTerapi: bila sudah abses
dalam bentuk salep seperti polymixin b atau bacitracin atau antiseptik (asam asetat 2-5%
dalam alkohol 2%)Lokal diberikan antibiotik
diinsisi kemudian dipasang drain untuk mengalirkan nanahKalau dinding furunkel tebal
analgesik dan penenangDiberikan obat simtomatik

b. Otitis eksterna difus


Merupakan radang pada 2/3 liang telinga dan tidak terdapat furunkel hanya tampak kulit
liang telinga yang hiperemi dan edema, disebut juga dengan swimmers ear
Sering terjadi pada cuaca panas dan lembab, disebabkan oleh pseudomonas, stafilokokus
albus, e.coli dsb.Dapat juga terjadi sekunder pada otitis media supuratif kronis
Gejala: nyeri hebat, nyeri tekan tragus, kulit liang telinga tampak hiperemis, edem dengan
tidak jelas batasnya, tidak terdapat furunkel, terdapat sekret yang berbau dan tidak
mengandung lendir (musin) seperti sekret yang keluar dari kavum timpani pada otitis media
Terapi: memasukkan tampon yang mengandung antibiotik ke liang telinga supaya terdapat
kontak yang baik antara obat dengan kulit yang meradang. Kadang-kadang diperlukan
antibiotik sistemik.
c. Otomikosis
Infeksi jamur di liang telinga yang disebabkan oleh yang tersering adalah jamur aspergilus,
dan sangat dipengaruhi oleh kelembaban
Gejala: rasa gatal dan rasa penuh di telinga tengah tetapi sering pula tanpa keluhan
Terapi: membersihkan telinga dengan larutan asam asetat 2-5% dalam alkohol diteteskan ke
liang telinga.
d. Otitis eksterna maligna
suatu tipe khusus dari infeksi akut yang difus di liang telinga luar.
Sering terjadi pada lansia dan penderita DM
dapat menimbulkan kelainan berupa khondritis, osteitis dan osteomielitis yang
mengakibatkan kehancuran temporalPeradangan dapat meluas secara progresif ke lapisan
subkutis dan organ sekitarnya
Gejala: gatal kemudian disertai dengan cepat oleh nyeri hebat dengan sekret yang banyak
dan pembengkakan liang telinga
parese atau paralisis fasial. Kelainan patologik terpenting adalah adanya osteomelitis yang
disebabkan akibat pseudomonas aeroginosaSaraf fasial dapat terkena
Pengobatan : dosis tinggi antibiotik terhadap pseudomonas aeroginosa yang dikombinasikan
dengan aminoglikosida melalui parenteral selama 4-6 minggu. Kombinasi tersering adalah
karbecilin, ticarcilin atau pipercilin dengan gentamicin, tobramicin, cholismethate atau
amikacin dan dilakukan debridement yang steril.
2. otitis eksterna kronis
terjadi karena infeksi atau radang yang terjadi secara akut tidak diobati, pengobatan yang
kurang memadai, trauma berulang, adanya benda asing, atau otitis media yang terus-
menerus mengeluarkan sekret.
Radang yang terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan stenosis liang telinga akibat
penebalan fibrotik
Gejala yang paling menonjol adalah rasa gatal yang terus menerus di telinga jadi bukan rasa
nyeri.
DDx: atopic dermatitis, seborrheic dermatitis, psoriasis, dan dermatomycosis
Terapinya adalah mengidentifikasi dan mengobati/mengeluarkan proses penyumbatan yang
terjadi. Tetapi resolusi sempurna sulit untuk didapatkan.

KERATOSIS OBLITERANS DAN KOLESTEATOMA


EKSTERNA

Dua kondisi yaitu keratosis obliterans dan Kolesteatoma eksterna liang telinga dapat
bermanifestasi sebagai sumbat keratin pada liang telinga. Keratosis obliterans biasanya
bersifat bilateral dan dapat disertai bronkiektasis dan sinusitis kronis. Pasien datang dengan
keluhan nyeri dan gangguan pada pendengaran. Penyakit ini ditandai dengan penumpukan
deskuamasi epidermis di liang telinga, sehingga mmbentuk gumpalan dan menimbulkan
rasa penuh serta kurang dengar. Bila tidak ditanggulangi dengan baik akan terjadi erosi kulit
dan dan bagian tulang liang telinga. Keadaan terakhir ini disebut sebagai Kolesteatoma
eksterna yang biasaya disertai dengan rasa nyeri hebat akibat peradangan setempat. Erosi
bagian tulang bagian tulang liang telinga dapat sangat progresif memasuki rongga mastoid
dan kavum timpani. Etiologinya belum diketahui, sering terjadi pada pasien dengan
kelainan paru kronik, seperti bronkiektasis, juga pada pasien sinusitis. Klesteatoma pada
liang telinga bersifat unilateral. Pasien mengeluhkan nyeri tumpul dan otore intermiten
akibat erosi tulang dan infeksi sekunder.

Penyakit ini biasanya dapat dikontrol; dengan melakukan pembersihan liang telinga secara
periodik, misalnya setiap 3 bulan. Pemberian obat tetes telinga dari campuran alkohol atau
gliserin dalam peroksid 3 %, 3 kali seminggu seringkali dapat menolong. Pada pasien yang
pernah mengalami erosi tulang liang telinga, seringkali ditemukan tindakan bedah dengan
melakukan tandur jaringan ke bawah kulit untuk menghilangkan gaung di dinding liang
telinga. Yang penting adalah membuat agar liang telinga berbentuk seperti corong sehingga
pembersihan liang telinga secara spontan lebih terjamin.

NEOPLASMA (EXOSTOSIS DAN SQUAMOUS CELL


CA) TUMOR TELINGA LUAR

DEFINISI
Tumor pada telinga bisa bersifat bukan kanker (benign) atau bersifat kanker (malignant).
Banyak tumor telinga ditemukan pada saat seseorang memperhatikan tumor tersebut, atau
ketika seorang dokter memeriksa ke dalam telinga karena seseorang merasa sepertinya
pendengarannya berkurang.

Tumor yang tidak bersifat kanker kemungkinan terjadi di saluran telinga, menutup saluran
telinga dan menyebabkan hilangnya pendengaran dan membentuk kotoran telinga.
Beberapa tumor mengandung kantung kecil yang berisi kulit yang menonjol (kista
sebaceous), osteomas (tumor tulang), dan berkembangnya jaringan parut sehabis luka
(keloid). Kebanyakan pengobatan yang berhasil adalah operasi pengangkatan tumor. Setelah
pengobatan, pendengaran biasanya kembali menjadi normal.

PENGOBATAN
Sel basal dan kanker sell squamous adalah kanker kulit umum yang sering terjadi di bagian
luar telinga setelah terus-menerus dan dalam jangka waktu lama terkena sinar matahari.
Ketika kanker ini terlihat pertama kali, kanker tersebut bisa berhasil disembuhkan dengan
mengangkat tumor tersebut lewat operasi atau dengan melakukan terapi radiasi. Kanker
yang lebih tinggi tingkatannya bisa memerlukan operasi pengangkatan dengan daerah lebih
besar bagian luar telinga.

Ceruminoma (kanker pada sel yang memproduksi kotoran telinga) dibentuk di lapisan luar
ketiga dari saluran telinga dan dapat menyebar. Ceruminomas tidak berpengaruh apapun
dengan kotoran telinga. Pengobatan terdiri dari pengangkatan kanker dan pembedahan
jaringan di sekelilinginya.
EXOSTOSIS
Definisi:
Penonjolan tulang pada canalis auditori eksterna yang berasa dari tulang lamelar (tulang
rawan).
Etiologi:
Diduga ada kaitan dengan sering berenang pada air dingin

Gambaran klinis:
- Asimptomatik
- Jika besar, dapat menyebabkan impaksi dari serumen atau otitis eksterna dengan manifes
seperti penurunan pendengaran, nyeri jika mendesak tulang dan membran timpani, vertigo,
dsb.
Treatment
- Asimtomatik: tidak ada terapi
- Simptomatik dan pasien begitu terganggu : lamerotomi.

SQUAMOSA CELL CA

- Asal
Banyak Ca sel squamosa berasal dari liang telinga dan kemudian menginvasi telinga tengah
dan mastoid secara sekunder
Terutama mencurigai setiap lesi pada liang telinga yang tidak menyembuh secara spontan
atau dengan pengobatan yang sesuai biopsi

Gejala klinik
- lesi yang tidak kunjung sembuh
- nyeri
- rasa penuh dalam telinga
- gangguan vertigo (bila labirin vestibulat terlibat)
pengeluaran sekret terutama sekret berdarah- bila terjadi infeksi

Prognosis
Bila ditemukan dini: prognosis baik
Bila terlambat: dilakukan reseksi temporal dengan kemungkinan kelangsungan hidup yang
sempit.

Sumber:
Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT

Anda mungkin juga menyukai