Anda di halaman 1dari 35

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NO : KM .

70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL N


IAGA MENTERI PERHUBUNGAN Menimbang : bahwa dengan diberlakukannya Amandement Int
ernational Convention on Standards of Training, Certification and Watchkeeping f
or Seafarers (STCW) 1995 sebagai penyempurnaan International Convention on Stand
ard of Training Certification and Watchkeeping for Seafarers (STCW) 1978, maka p
erlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Pengawakan Kapal Niaga; :
1. Undang-Undang No. 21 tahun 1992 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Tahun 1992
No. 98, Tambahan Lembaran Negara No. 3390); 2. Keputusan Presiden No.44 Tahun 1
974 tentang Pokok-pokok Organisasi Departemen; 3. Keputusan Presiden No. 60 Tahu
n 1986 tentang Pengesahan International Convention on Standard of Training Certi
fication and Watchkeeping for Seafarers 1978, sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Amandemen 1995; 4. Keputusan Presiden No. 61 Tahun 1998 tentang Kedudukan
, Tugas, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen; 5. Keputusan Menteri Perh
ubungan No. KM.91/OT002/Phb-80 dan KM.164/OT-002/Phb-80 tentang Organisasi dan T
ata Kerja Departemen Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputu
san Menteri Perhubungan No. KM.59 Tahun 1998; 6. Keputusan Menteri Perhubungan N
o. KM.18 year 1997 tentang Pendidikan, Ujian Negara dan Sertifikasi Kepelautan;
Mengingat
M E M U T US K A N
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
1
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.
PERHUBUNGAN
TENTANG
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Kapal
adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis apapun, yang digerakan dengan tena
ga mekanik, tenaga angin, atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung d
inamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung
yang tidak berpindah-pindah; Awak Kapal adalah orang yang bekerja atau dipekerj
akan di atas kapal oleh pemilik atau operator kapal untuk melakukan tugas di ata
s kapal sesuai dengan jabatannya yang tercantum dalam buku sijil; Nakhoda (Maste
r) adalah salah seorang dari awak kapal yang menjadi pimpinan umum di atas kapal
yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab tertentu sesuai dengan peraturan per
undang-undangan yang berlaku; Perwira Kapal (officer/engineer) adalah para Muali
m dan Masinis; Rating adalah awak kapal selain Nakhoda dan perwira; Mualim adala
h perwira kapal bagian dek; Masinis adalah perwira kapal bagian mesin; Operator
radio adalah perwira radio adalah perwira kapal yang bertanggung jawb atas tugas
jaga radio; Mualim I adalah perwira kapal bagian dek yang jabatannya setingkat
lebih rendah dari Nakhoda kapal dan yang akan mengantikan tugas Nakhoda kapal bi
lamana Nakhoda kapal tidak cakap (incapacity) untuk melaksanakan tugasnya;
2.
3.
4. 5. 6. 7. 8.
9.
10. Kepala Kamar Mesin (Masinis I) adalah perwira kapal bagian mesin yang bertan
ggung jawab atas penggerak mekanis kapal serta operasi dan perawatan instalasi m
ekanis dan listrik kapal;
11. Masinis II adalah perwira kapal bagian mesin yang jabatannya setingkat lebih
rendah dari Kepala Kamar Mesin dan yang akan menggantikan tugas Kepala Kamar Me
sin bilamana Kepala Kamar Mesin tidak cakap (incapacity) untuk melaksanakan tuga
snya;
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
2
12. Serang adalah kepala kerja seluruh bintara dan tamtama bagian dek; 13. Juru
Mudi adalah tamtama bagian dek; 14. Kelasi (Ordinary Sailor) adalah tamtama bagi
an dek; 15. Koki (juru masak kepala) adalah yang mengurus perbekalan permakanan
di atas kapal selain kapal penumpang; 16. Mandor Mesin adalah kepala kerja binta
ra dan tamtama bagin mesin; 17. Juru Minyak (Oiler) adalah tamtama bagian mesin;
18. Tenaga penggerak adalah jumlah tenaga maksimum yang dihasilkan dalam kilowa
tt dari seluruh mesin penggerak uatam kapal sebagaimana tertera dalam sertifikat
pendaftaran atau kebangsaan kapal atau dokumen resmi lainnya; 19. Tugas jaga ra
dio meliputi tugas jaga, perawatan dan perbaikan teknis yang dilaksanakan sesuai
dengan Peraturan Radio dan Konvensi SOLAS; 20. Kapal tangki minyak (oil tanker)
adalah kapal yang dibangun dan digunakan untuk mengangkut minyak atau produk mi
nyak bumi secara curah; 21. Kapal tangki bahan kimia (chemical carriers) adalah
kapal yang dibangun atau disesuaikan dan digunakan untuk mengangkut secara curah
produk cair yang tercantum dalam Bab 17 Koda Internasional Bahan Kimia Curah; 2
2. Kapal tangki gas cair (gas carriers) adalah kapal yang dibangun atau disesuai
kan dan digunakan untuk mengangkut gas cair atau produk lainnya yang tercantum d
alam Bab 19 Koda Internasional Pengangkutan Gas Cair ; 23. Kapal Ro-ro penumpang
(Ro-ro Passenger) adalah kapal dengan ruang muatan Ro-ro atau ruang muatan khus
us; 24. Koda STCW adalah Koda Standard Pelatihan, Sertifikasi dan Tugas Jaga Pel
aut yang disahkan oleh Resolusi dan Konferensi 1995; 25. Perusahaan adalah Badan
Hukum Indonesia yang bertanggung jawab atas pengoperasian kapal; 26. Pengalaman
adalah pengalaman berlayar/dinas di atas kapal; 27. Daerah pelayaran semua laut
an adalah daerah pelayaran untuk semua laut di dunia; 28. Daerah pelayaran kawas
an Indonesia (near coastal voyage) adalah daerah pelayaran yang meliputi daerah
yang dibatasi oleh garis-garis yang ditarik dari titik lintang 10 Utara di Pantai
Barat Malaysia, sepanjang Pantai Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja dan Vie
tnam Selatan di Tanjung Tiwan dan garisgaris yang ditarik antara Tanjung Tiwan d
engan Tanjung Baturampon di Philipina, sepanjang Pantai Selatan Philipina sampai
Tanjung San Augustin ke titik lintang 0 dan bujur 140 Timur, titik lintang 0 dan b
ujur 153Timur, titik lintang 12 Selatan dan bujur 153 Timur melalui sebagian Pantai
Utara Australia
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
3
kecuali Teluk Carpentaria, titik lintang 930 Selatan dan bujur 105Timur; titik lint
ang 2 Utara dan bujur 94 Timur, titik lintang 630 Utara dan bujur 94 Timur sampai den
gan titik lintang 10Utara di Pantai Barat Malaysia. 29. Daerah pelayaran lokal ad
alah daerah pelayaran yang meliputi jarak dengan radius 500 mil laut dari suatu
pelabuhan tertunjuk dan tidak memasuki wilayah perairan negara lain.
BAB II SUSUNAN AWAK KAPAL Pasal 2 (1) Pada setiap kapal niaga yang berlayar, har
us diawaki dengan : a. Seorang Nakhoda; b. Sejumlah perwira; c. Sejumlah rating;
(2) Susunan awak kapal sebagaimana simaksud dalam ayat (1), didasarkan pada : a
. Daerah pelayaran; b. Tonase kotor kapal (gross tonnage/GT); c. Ukuran tenaga p
enggerak kapal (kilowatt/KW).
BAB III PERSYARATAN AWAK KAPAL NIAGA DAN JENIS SERTIFIKAT KEPELAUTAN YANG HARUS
DIMILIKI OLEH AWAK KAPAL NIAGA Pasal 3 Setiap awak kapal harus memiliki sertifik
at keahlian pelaut (certificate of competency/COC) dan sertifikat keterampilan p
elaut (certificate of proficiency/COP). Pasal 4 Jenis-jenis sertifikat keahlian
pelaut (certificate of competency/COC) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdir
i dari : a. Sertifikat keahlian pelaut nautika; b. Sertifikat keahlian pelaut te
hnik permesinan; c. Sertifikat keahlian pelaut radio elektronika.
Pasal 5 (1) Sertifikat keahlian pelaut nautika sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4 huruf a, terdiri dari:
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
4
a. b. c. d. e. f.
Sertifikat ahli nautika tingkat I (ANT I); Sertifikat ahli nautika tingkat II (A
NT II); Sertifikat ahli nautika tingkat III (ANT III); Sertifikat ahli nautika t
ingkat IV (ANT IV); Sertifikat ahli nautika tingkat V (ANT V); Sertifikat ahli n
autika tingkat dasar.
(2) Sertifikat keahlian pelaut tehnik permesinan sebagaimana dimaksud dalam Pasa
l 4 huruf b, terdiri dari: a. b. c. d. e. f. Sertifikat ahli tehnika tingkat I (
ATT I); Sertifikat ahli tehnika tingkat II (ATT II); Sertifikat ahli tehnika tin
gkat III (ATT III); Sertifikat ahli tehnika tingkat IV (ATT IV); Sertifikat ahli
tehnika tingkat V (ATT V); Sertifikat ahli tehnika tingkat dasar.
(3) Sertifikat keahlian pelaut radio elektronika sebagaimana dimaksud dalam Pasa
l 4 huruf c, terdiri dari: a. b. c. d. Sertifikat radio elektronika I (REK I); S
ertifikat radio elektronika II (REK II); Sertifikat operator radio umum (ORU); S
ertifikat operator radio terbatas (ORT);
Pasal 6 Jenis-jenis sertifikat keterampilan pelaut (certificates sebagaimana dim
aksud dalam Pasal 3, terdiri dari: a. Sertifikat keterampilan dasar pelaut; b. S
ertifikat keterampilan khusus. Pasal 7 (1) Sertifikat keterampilan dasar pelaut
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a, adalah sertifikat keterampilan dasar
keselamatan (basic safety training/BST). (2) Sertifikat keterampilan khusus seb
agaimana dmaksud dalam Pasal 6 huruf b, terdiri dari: a. Sertifikat keterampilan
keselamatan kapal tangki yang terdiri dari : 1) Familiarisasi kapal tangki (tan
ker familiarization); 2) Program pelatihan tingkat lanjut tentang pengoperasian
kapal tangki minyak (advance training program on oil tanker operation); 3) Progr
am pelatihan tingkat lanjut tentang pengoperasian kapal tangki bahan kimia (adva
nce training program on chemical tanker operation); of proficiency/COP)
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
5
4) Program pelatihan tingkat lanjut tentang pengoperasian kapal tangki gas cair
(advance training program on liquefied gas tanker operation);
b. Sertifikat keterampilan keselamatan passenger), yang terdiri dari :
kapal
penumpang
Ro-ro
(Ro-ro
1) Pelatihan manajemen pengendalian massa (crowd management training); 2) Pelati
han familiarisasi kapal penumpang Ro-ro (familiarization training); 3) Pelatihan
keselamatan untuk personil yang memberikan pelayanan langsung kepada penumpang
pada ruang-ruang penumpang (safety training for personnel providing direct servi
ces to passengers in passenger spaces);
4) Pelatihan keselamatan penumpang, muatan dan kekedapan lambung (passenger safe
ty, cargo safety and hull integrity training); 5) Pelatihan pengendalian krisis
dan perilaku manusia (crisis management and human behavior training);
c. Sertifikat keterampilan penggunaan pesawat luput maut dan sekoci penyelamat (
survival craft and rescue boat ); d. Sertifikat keterampilan sekoci penyelamat c
epat (fast rescue boat); e. Sertifikat keterampilan pemadaman kebakaran tingkat
lanjut (advance fire fighting); f. Sertifikat keterampilan pertolongan pertama (
medical first aid);
g. Sertifikat keterampilan perawatan medis di atas kapal (medical care on board)
; h. Sertifikat keterampilan pengoperasian radar simulator dan alat bantu plotti
ng radar otomatis (radar observation and automatic radar plotting aid simulator/
ARPA simulator).
Pasal 8 Awak kapal yang mengawaki kapal niaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1), harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Bagi Nakhoda, Mualim a
tau Masinis harus memiliki sertifikat keahlian pelaut yang jenis dan tingkat ser
tifikatnya sesuai dengan daerah pelayaran, tonase kotor dan ukuran tenaga pengge
rak kapal dan memiliki sertifikat keterampilan pelaut;
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
6
b. Bagi operator radio harus memiliki sertifikat keahlian pelaut bidang radio ya
ng jenis dan tingkat sertifikatnya sesuai dengan peralatan radio yang ada di kap
al dan memiliki sertifikat keterampilan pelaut; c. Bagi rating harus memiliki se
rtifikat keahlian pelaut dan sertifikat keterampilan pelaut yang jenis sertifika
tnya sesuai dengan jenis tugas, ukuran dan jenis kapal serta tata susunan kapal.
BAB IV STANDAR KEAHLIAN DAN KETERAMPILAN PELAUT Pasal 9 Standar keahlian dan ket
erampilan yang harus dimiliki oleh pelaut bagian dek yang mengawaki kapal niaga
adalah sebagai berikut: a. Nakhoda dan Mualim I pada kapal ukuran GT 3.000 atau
lebih wajib memiliki: 1) Sertifikat keahlian sebagai Nakhoda dan Mualim I untuk
kapal ukuran GT 3.000 atau lebih; 2) Sertifikat keahlian pelaut radio elektronik
a, sekurang-kurangnya sertifikat operator radio umum (ORU); 3) Sertifikat ketera
mpilan pengoperasian radar simulator dan alat bantu plotting radar otomatis (rad
ar observation and automatic radar plotting aid/ARPA), untuk yang bekerja di kap
al yang dilengkapi dengan ARPA; 4) Sertifikat keterampilan perawatan medis di at
as kapal (medical care on board); 5) Sertifikat keterampilan keselamatan kapal t
angki bagi yang bekerja di kapal oil tanker/chemical carriers/gas carriers; 6) S
ertifikat keterampilan keselamatan kapal penumpang Ro-ro bagi yang bekerja pada
kapal penumpang Ro-ro; 7) Sertifikat keterampilan pemadaman kebakaran tingkat la
njut (advance fire fighting); 8) Sertifikat kesehatan yang masih berlaku.
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
7
b. Nakhoda dan Mualim I pada kapal ukuran GT 500 s/d kurang dari GT 3.000 wajib:
1) Sertifikat keahlian sebagai Nakhoda dan Mualim I untuk kapal ukuran GT 500 s
/d kurang dari GT 3.000; 2) Sertifikat keahlian pelaut radio elektronika, sekura
ng-kurangnya sertifikat operator radio umum (ORU); 3) Sertifikat keterampilan pe
ngoperasian radar simulator dan alat bantu plotting radar otomatis (radar observ
ation and automatic radar plotting aid/ARPA), untuk yang bekerja di kapal yang d
ilengkapi dengan ARPA;
4) Sertifikat keterampilan perawatan medis di atas kapal (medical care on board)
; 5) Sertifikat keterampilan keselamatan kapal tangki bagi yang bekerja di kapal
oil tanker/chemical carriers/gas carriers; 6) Sertifikat keterampilan keselamat
an kapal penumpang Ro-ro bagi yang bekerja pada kapal penumpang Ro-ro; 7) Sertif
ikat keterampilan pemadaman kebakaran tingkat lanjut (advance fire fighting); 8)
Sertifikat kesehatan yang masih berlaku.
c. Nakhoda pada kapal ukuran kurang dari GT 500 wajib memiliki : 1) Untuk kapal
yang beroperasi di daerah pelayaran kawasan Indonesia wajib memiliki: a) Sertifi
kat keahlian sebagai Nakhoda pada kapal ukuran GT 500 s/d kurang dari GT 3.000;
Sertifikat keahlian pelaut radio elektronika, sekurang-kurangnya sertifikat oper
ator radio umum (ORU); Sertifikat keterampilan pengoperasian radar simulator dan
alat bantu plotting radar otomatis (radar observation and automatic radar plott
ing aid/ARPA), untuk yang bekerja di kapal yang dilengkapi dengan ARPA; Sertifik
at keterampilan perawatan medis di atas kapal (medical care on board); Sertifika
t keterampilan keselamatan kapal tangki bagi yang bekerja di kapal oil tanker/ch
emical carriers/gas carriers; Sertifikat keterampilan keselamatan kapal penumpan
g Ro-ro bagi yang bekerja pada kapal penumpang Ro-ro;
b)
c)
d)
e)
f)
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
8
g)
Sertifikat keterampilan pemadaman kebakaran tingkat lanjut (advance fire fightin
g); Sertifikat kesehatan yang masih berlaku.
h)
2) Untuk kapal yang beroperasi di daerah pelayaran lokal wajib memiliki:
a)
Sertifikat keahlian sebagai Nakhoda pada kapal ukuran kurang dari GT 500; Sertif
ikat keahlian pelaut radio elektronika, sekurang-kurangnya sertifikat operator r
adio umum (ORU); Sertifikat keterampilan pengoperasian radar simulator dan alat
bantu plotting radar otomatis (radar observation and automatic radar plotting ai
d/ARPA), untuk yang bekerja di kapal yang dilengkapi dengan ARPA; Sertifikat ket
erampilan perawatan medis di atas kapal (medical care on board); Sertifikat kete
rampilan keselamatan kapal tangki bagi yang bekerja di kapal oil tanker/chemical
carriers/gas carriers; Sertifikat keterampilan keselamatan kapal penumpang Ro-r
o bagi yang bekerja pada kapal penumpang Ro-ro; Sertifikat keterampilan pemadama
n kebakaran tingkat lanjut (advance fire fighting); Sertifikat kesehatan yang ma
sih berlaku.
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
d.
Mualim yang melaksanakan tugas jaga pada kapal ukuran GT 500 atau lebih wajib me
miliki: 1) Sertifikat keahlian sebagai Mualim pada kapal ukuran GT 500 atau lebi
h; 2) Sertifikat keahlian pelaut radio elektronika, sekurang-kurangnya sertifika
t operator radio umum (ORU); 3) Sertifikat keterampilan pengoperasian radar simu
lator dan alat bantu plotting radar otomatis (radar observation and automatic ra
dar plotting aid/ARPA), untuk yang bekerja di kapal yang dilengkapi dengan ARPA;
4) Sertifikat keterampilan keselamatan kapal tangki bagi yang bekerja di kapal
oil tanker/chemical carriers/gas carriers;
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
9
5) Sertifikat keterampilan keselamatan kapal penumpang Ro-ro bagi yang bekerja p
ada kapal penumpang Ro-ro;
6) Sertifikat keterampilan pemadaman kebakaran tingkat lanjut (advance fire figh
ting) bagi yang ditunjuk bertanggung jawab dalam pengendalian pemadaman kebakara
n; 7) Sertifikat kesehatan yang masih berlaku.
e.
Mualim yang melaksanakan tugas jaga pada kapal ukuran kurang dari GT 500 wajib m
emiliki: 1) 2) Sertifikat keahlian sebagai Mualim untuk kapal ukuran kurang dari
GT 500; Sertifikat keahlian pelaut radio elektronika, sekurang-kurangnya sertif
ikat operator radio umum (ORU); Sertifikat keterampilan pengoperasian radar simu
lator dan alat bantu plotting radar otomatis (radar observation and automatic ra
dar plotting aid/ARPA), untuk yang bekerja di kapal yang dilengkapi dengan ARPA;
Sertifikat keterampilan keselamatan kapal tangki bagi yang bekerja di kapal oil
tanker/chemical carriers/gas carriers; Sertifikat keterampilan keselamatan kapa
l penumpang Ro-ro bagi yang bekerja pada kapal penumpang Ro-ro; Sertifikat keter
ampilan pemadaman kebakaran tingkat lanjut (advance fire fighting) bagi yang dit
unjuk bertanggung jawab dalam pengendalian pemadaman kebakaran; Sertifikat keseh
atan yang masih berlaku.
3)
4)
5)
6)
7)
f.
Rating bagian dek yang melaksanakan tugas jaga wajib memiliki : 1) 2) 3) Sertifi
kat keahlian sebagai rating bagian dek; Sertifikat keterampilan dasar keselamata
n (basic safety training); Sertifikat keterampilan penggunaan pesawat luput maut
dan sekoci penyelamat (survival craft and resque boats) bagi yang ditunjuk seba
gai koordinator untuk penggunaan pesawat luput maut dan sekoci penyelamat;
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
10
4)
Salah satu sertifikat keterampilan keselamatan kapal tangki yaitu tanker familia
rization bagi yang bekerja pada kapal oil tanker/chemical carriers/gas carriers;
5)
Sertifikat keterampilan keselamatan kapal penumpang Ro-ro bagi yang bekerja pada
kapal penumpang Ro-ro; Sertifikat keterampilan pemadaman kebakaran tingkat lanj
ut (advance fire fighting) bagi yang ditunjuk bertanggung jawab dalam pengendali
an pemadaman kebakaran; Sertifikat kesehatan yang masih berlaku.
6)
7)
g. Rating bagian dek lainnya wajib memiliki: 1) 2) 3) Sertifikat keterampilan da
sar keselamatan (basic safety training); Sertifikat keterampilan khusus sesuai d
engan jenis kapal; Sertifikat kesehatan yang masih berlaku.
Pasal 10 Standar keahlian dan keterampilan yang harus dimiliki oleh pelaut bagia
n mesin yang mengawaki kapal niaga adalah sebagai berikut : a. Kepala Kamar Mesi
n (Chief Engineer) dan Masinis II (Second Engineer) pada kapal dengan tenaga pen
ggerak 3.000 KW atau lebih wajib memiliki : 1) Sertifikat keahlian sebagai Kepal
a Kamar Mesin dan Masinis II untuk kapal dengan tenaga penggerak 3.000 KW atau l
ebih; Sertifikat keterampilan keselamatan kapal tangki bagi yang bekerja di kapa
l oil tanker/chemical carriers/gas carriers; Sertifikat keterampilan keselamatan
kapal penumpang Ro-ro bagi yang bekerja pada kapal penumpang Ro-ro; Sertifikat
keterampilan pemadaman kebakaran tingkat lanjut (advance fire fighting); Sertifi
kat kesehatan yang masih berlaku.
2)
3)
4)
5)
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
11
b. Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) dan Masinis II (Second Engineer) pada kap
al dengan tenaga penggerak 750 KW s/d kurang dari 3.000 KW wajib memiliki : 1) S
ertifikat keahlian sebagai Kepala Kamar Mesin dan Masinis II untuk kapal dengan
tenaga penggerak 750 KW s/d kurang dari 3.000 KW;
2)
Sertifikat keterampilan keselamatan kapal tangki bagi yang bekerja di kapal oil
tanker/chemical carriers/gas carriers; Sertifikat keterampilan keselamatan kapal
penumpang Ro-ro bagi yang bekerja pada kapal penumpang Ro-ro; Sertifikat ketera
mpilan pemadaman kebakaran tingkat lanjut (advance fire fighting); Sertifikat ke
sehatan yang masih berlaku.
3)
4)
5)
c. Masinis yang melaksanakan tugas jaga wajib memiliki: 1) 2) Sertifikat keahlia
n sebagai Masinis; Sertifikat keterampilan keselamatan kapal tangki bagi yang be
kerja di kapal oil tanker/chemical carriers/gas carriers; Sertifikat keterampila
n keselamatan kapal penumpang Ro-ro bagi yang bekerja pada kapal penumpang Ro-ro
; Sertifikat keterampilan pemadaman kebakaran tingkat lanjut (advance fire fight
ing) bagi yang ditunjuk bertanggung jawab dalam pengendalian pemadaman kebakaran
; Sertifikat kesehatan yang masih berlaku.
3)
4)
5)
d. Rating bagian mesin yang melaksanakan tugas jaga wajib memiliki: 1) 2) 3) Ser
tifikat keahlian sebagai rating bagian mesin; Sertifikat keterampilan dasar kese
lamatan (basic safety training); Salah satu sertifikat keterampilan keselamatan
kapal tangki yaitu tanker familiarization bagi yang ditunjuk untuk bertanggung j
awab dalam penanganan muatan pada kapal oil tanker/chemical carriers/gas carrier
s; Sertifikat keterampilan keselamatan kapal penumpang Ro-ro bagi yang bekerja p
ada kapal penumpang Ro-ro;
4)
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
12
5)
Sertifikat keterampilan pemadaman kebakaran tingkat lanjut (advance fire fightin
g) bagi yang ditunjuk bertanggung jawab dalam pengendalian pemadaman kebakaran;
Sertifikat kesehatan yang masih berlaku.
6)
e. Rating bagian mesin lainnya wajib memiliki : 1) 2) 3) Sertifikat keterampilan
dasar keselamatan (basic safety training); Sertifikat keterampilan khusus sesua
i dengan jenis kapal; Sertifikat kesehatan yang masih berlaku.
BAB V PERSYARATAN JUMLAH JABATAN, SERTIFIKAT KEPELAUTAN DAN JUMLAH AWAK KAPAL Pa
sal 11 Persyaratan minimal jumlah jabatan, sertifikat kepelautan dan jumlah awak
kapal bagian dek dan pelayanan di kapal niaga untuk daerah pelayaran semua laut
an ditentukan sebagai berikut : a. Untuk kapal tonase kotor GT 10.000 atau lebih
, jumlah awak kapal 12 (dua belas) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat se
bagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat ahli
nautika tingkat I (ANT I), dan telah memperoleh pengukuhan sebagai Nakhoda dan
memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a.2) s/d 8); 1 (sat
u) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat I (
ANT I) dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a.2) s/d
8); 2 (dua) orang Mualim yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat III (ANT
III) dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf d.2) s/d
7); 1 (satu) orang operator radio yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat RE
K II atau 2 (dua) orang yang dirangkap oleh Nakhoda dan Mualim yang memiliki sek
urang-kurangnya sertifikat ORU atau 2 (dua) orang yang dirangkap oleh Mualim yan
g memiliki sekurang-kurangnya sertifikat ORU; 1 (satu) orang serang yang memilik
i sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f;
2)
3)
4)
5)
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
13
6)
3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pas
al 9 huruf f;
7)
2 (dua) orang kelasi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
huruf g; 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dala
m Pasal 9 huruf g; 1 (satu) orang pelayan yang memiliki sertifikat sebagaimana d
imaksud dalam Pasal 9 huruf g;
8)
9)
b. Untuk kapal tonase kotor GT 3.000 s/d kurang dari GT 10.000, jumlah awak kapa
l 12 (dua belas) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut: 1)
1 (satu) orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat I
(ANT I), yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Nakhoda dan memiliki sertifika
t sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a.2) s/d 8); 2) 1 (satu) orang Muliam
I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat I (ANT I) dan memi
liki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a.2) s/d 8); 3) 1 (satu
) orang Mualim yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat II (ANT II) dan mem
iliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf d.2) s/d 7); 4) 1 (sat
u) orang operator radio yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat REK II atau
2 (dua) orang yang dirangkap oleh Nakhoda dan Mualim yang memiliki sekurang-kura
ngnya sertifikat ORU atau 2 (dua) orang yang dirangkap oleh Mualim yang memiliki
sekurang-kurangnya sertifikat ORU; 5) 1 (satu) orang serang yang memiliki serti
fikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f; 6) 3 (tiga) orang juru mudi ya
ng memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f; 7) 2 (dua) or
ang kelasi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf g;
8) 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 huruf g; 9) 1 (satu) orang pelayan yang memiliki sertifikat sebagaimana dimak
sud dalam Pasal 9 huruf g;
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
14
c. Untuk kapal tonase kotor GT 500 s/d kurang dari GT 1.500, jumlah awak kapal 7
(tujuh) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut: 1) 1 (satu)
orang Nakhoda (Master) yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat II (ANT II
), yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Nakhoda dan memiliki sertifikat seba
gaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b.2) s/d 8); 2) 1 (satu) orang Muliam I (Ch
ief Mate) yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat II (ANT II) dan memiliki
sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b.2) s/d 8); 3) 1 (satu) or
ang Mualim yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat III (ANT III) dan memil
iki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf d.2) s/d 7); 4) 1 (satu)
orang operator radio yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat REK II atau 2
(dua) orang yang dirangkap oleh Nakhoda dan Mualim yang memiliki sekurang-kurang
nya sertifikat ORU atau 2 (dua) orang yang dirangkap oleh Mualim yang memiliki s
ekurang-kurangnya sertifikat ORU; 5) 1 (satu) orang serang yang memiliki sertifi
kat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f; 6) 2 (dua) orang juru mudi yang
memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f; 7) 1 (satu) oran
g koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf g; Pasa
l 12 Persyaratan minimal jumlah jabatan, sertifikat kepelautan dan jumlah awak k
apal bagian mesin di kapal niaga untuk daerah pelayaran semua lautan ditentukan
sebagai berikut : a. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 7.500 KW atau lebih, ju
mlah awak kapal 9 (sembilan) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai
berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin yang memiliki sertifikat ahli teh
nika tingkat I (ATT I), dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 huruf a.2) s/d 5); 2) 1 (satu) orang Masinis II yang memiliki sertifikat ahl
i tehnika tingkat II (ATT II) dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 huruf a.2) s/d 5);
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
15
3) 2 (dua) orang Masinis yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat II (ATT I
I) dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c.2) s/d 5)
; 4) 1 (satu) orang mandor mesin yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud d
alam Pasal 10 huruf d; 5) 3 (tiga) orang juru minyak (oiler) yang memiliki serti
fikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d; 6) 1 (satu) orang pembantu di
kamar mesin (wiper) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
0 huruf e;
b.
Untuk kapal dengan tenaga penggerak 3.000 KW s/d kurang dari 7.500 KW, jumlah aw
ak kapal 8 (delapan) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut
: 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin yang memiliki sertifikat ahli tehnika tin
gkat I (ATT I), dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huru
f a.2) s/d 5); 2) 1 (satu) orang Masinis II yang memiliki sertifikat ahli tehnik
a tingkat II (ATT II) dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
0 huruf a.2) s/d 5); 3) 1 (satu) orang Masinis yang memiliki sertifikat ahli teh
nika tingkat III (ATT III) dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pa
sal 10 huruf c.2) s/d 5); 4) 1 (satu) orang mandor mesin yang memiliki sertifika
t sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d; 5) 3 (tiga) orang juru minyak (oi
ler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d; 6) 1
(satu) orang pembantu di kamar mesin (wiper) yang memiliki sertifikat sebagaiman
a dimaksud dalam Pasal 10 huruf e;
c.
Untuk kapal dengan tenaga penggerak kurang dari 3.000 KW, jumlah awak kapal 8 (d
elapan) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu)
orang Kepala Kamar Mesin yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat II (ATT
II), dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b.2) s/d
5); 2) 1 (satu) orang Masinis II yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat I
II (ATT III) dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b
.2) s/d 5);
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
16
3) 1 (satu) orang Masinis yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat III (ATT
III) dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c.2) s/d
5);
4) 1 (satu) orang mandor mesin yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dal
am Pasal 10 huruf d; 5) 3 (tiga) orang juru minyak (oiler) yang memiliki sertifi
kat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d; 6) 1 (satu) orang pembantu di k
amar mesin (wiper) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
huruf e;
Pasal 13 Persyaratan minimal jumlah jabatan, sertifikat kepelautan dan jumlah aw
ak kapal bagian dek dan pelayanan di kapal niaga untuk daerah pelayaran kawasan
Indonesia ditentukan sebagai berikut : a. Untuk kapal tonase kotor GT 10.000 ata
u lebih, jumlah awak kapal 12 (dua belas) orang dengan jumlah jabatan dan sertif
ikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda yang memiliki sertifikat ahli n
autika tingkat I (ANT I), yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Nakhoda dan m
emiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a.2) s/d 8); 2) 1 (s
atu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat I
(ANT I) dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a.2) s
/d 8); 3) 2 (dua) orang Mualim yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat III
(ANT III) dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf d.2)
s/d 7); 4) 1 (satu) orang operator radio yang memiliki sekurang-kurangnya serti
fikat operator radio umum (ORU) bagi kapal yang dilengkapi dengan stasiun radio
telephony atau 1 (satu) orang operator yang memiliki sekurang-kurangnya sertifik
at radio elektronika klas II (REK II) bagi kapal yang dilengkapi dengan stasiun
radio telephony yang semata-mata melakukan pelayaran dalam negeri, atau 1 (satu)
orang operator radio yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat REK II atau 2
(dua) orang yang dirangkap oleh Nakhoda dan Mualim yang memiliki sekurang-kurang
nya sertifikat ORU atau 2 (dua) orang yang dirangkap oleh Mualim yang memiliki s
ekurang-kurangnya sertifikat ORU bagi kapal yang dilengkapi dengan GMDSS; 5) 1 (
satu) orang serang yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 h
uruf f;
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
17
6) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 huruf f; 7) 1 (satu) orang kelasi yang memiliki sertifikat sebagaimana d
imaksud dalam Pasal 9 huruf g; 8) 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat s
ebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf g; 9) 1 (satu) orang pelayan yang memili
ki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf g;
b. Untuk kapal tonase kotor GT 3.000 s/d kurang dari GT 10.000, jumlah awak kapa
l 12 (dua belas) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1)
1 (satu) orang Nakhoda yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat I (ANT I),
yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Nakhoda dan memiliki sertifikat sebaga
imana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a.2) s/d 8); 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chie
f Mate) yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat I (ANT I) dan memiliki ser
tifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a.2) s/d 8); 3) 2 (dua) orang M
ualim yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat III (ANT III) dan memiliki s
ertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf d.2) s/d 7); 4) 1 (satu) oran
g operator radio yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat operator radio umum
(ORU) bagi kapal yang dilengkapi dengan stasiun radio telephony atau 1 (satu) o
rang operator yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat radio elektronika klas
II (REK II) bagi kapal yang dilengkapi dengan stasiun radio telephony yang sema
ta-mata melakukan pelayaran dalam negeri, atau 1 (satu) orang operator radio yan
g memiliki sekurang-kurangnya sertifikat REK II atau 2 (dua) orang yang dirangka
p oleh Nakhoda dan Mualim yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat ORU atau 2
(dua) orang yang dirangkap oleh Mualim yang memiliki sekurang-kurangnya sertifi
kat ORU bagi kapal yang dilengkapi dengan GMDSS; 5) 1 (satu) orang serang yang m
emiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f; 6) 3 (tiga) orang
juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f;
7) 1 (satu) orang kelasi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pas
al 9 huruf g;
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
18
8) 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 huruf g; 9) 1 (satu) orang pelayan yang memiliki sertifikat sebagaimana dimak
sud dalam Pasal 9 huruf g;
c. Untuk kapal tonase kotor GT 1.500 s/d kurang dari GT 3.000, jumlah awak kapal
11 (sebelas) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1
(satu) orang Nakhoda yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat II (ANT II),
yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Nakhoda dan memiliki sertifikat sebagai
mana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b.2) s/d 8); 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief
Mate) yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat II (ANT II) dan memiliki se
rtifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b.2) s/d 8); 3) 2 (dua) orang
Mualim yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat III (ANT III) dan memiliki
sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf d.2) s/d 7); 4) 1 (satu) ora
ng operator radio yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat operator radio umu
m (ORU) bagi kapal yang dilengkapi dengan stasiun radio telephony atau 1 (satu)
orang operator yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat radio elektronika kla
s II (REK II) bagi kapal yang dilengkapi dengan stasiun radio telephony yang sem
ata-mata melakukan pelayaran dalam negeri, atau 1 (satu) orang operator radio ya
ng memiliki sekurang-kurangnya sertifikat REK II atau 2 (dua) orang yang dirangk
ap oleh Nakhoda dan Mualim yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat ORU atau
2 (dua) orang yang dirangkap oleh Mualim yang memiliki sekurang-kurangnya sertif
ikat ORU bagi kapal yang dilengkapi dengan GMDSS; 5) 1 (satu) orang serang yang
memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f; 6) 3 (tiga) oran
g juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f;
7) 1 (satu) orang kelasi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pa
sal 9 huruf g; 8) 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimak
sud dalam Pasal 9 huruf g; 9) 1 (satu) orang pelayan yang memiliki sertifikat se
bagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf g;
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
19
d. Untuk kapal tonase kotor GT 500 s/d kurang dari GT 1.500, jumlah awak kapal 9
(sembilan) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (s
atu) orang Nakhoda yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat II (ANT II), ya
ng telah memperoleh pengukuhan sebagai Nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaima
na dimaksud dalam Pasal 9 huruf b.2) s/d 8); 2) 1 (satu) orang Muliam I yang mem
iliki sertifikat ahli nautika tingkat II (ANT II) dan memiliki sertifikat sebaga
imana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b.2) s/d 8); 3) 1 (satu) orang Mualim yang me
miliki sertifikat ahli nautika tingkat III (ANT III) dan memiliki sertifikat seb
agaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf d.2) s/d 7); 4) 1 (satu) orang operator ra
dio yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat operator radio umum (ORU) bagi k
apal yang dilengkapi dengan stasiun radio telephony atau 1 (satu) orang operator
yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat radio elektronika klas II (REK II)
bagi kapal yang dilengkapi dengan stasiun radio telephony yang semata-mata melak
ukan pelayaran dalam negeri, atau 1 (satu) orang operator radio yang memiliki se
kurang-kurangnya sertifikat REK II atau 2 (dua) orang yang dirangkap oleh Nakhod
a dan Mualim yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat ORU atau 2 (dua) orang
yang dirangkap oleh Mualim yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat ORU bagi
kapal yang dilengkapi dengan GMDSS; 5) 1 (satu) orang serang yang memiliki serti
fikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f; 6) 3 (tiga) orang juru mudi ya
ng memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f; 7) 1 (satu) o
rang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf g; e
. Untuk kapal tonase kotor kurang dari GT 500, jumlah awak kapal 5 (lima) orang
dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhoda
yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat IV (ANT IV), yang telah memperole
h pengukuhan sebagai Nakhoda dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 huruf c.1) b) s/d h); 2) 1 (satu) orang Muliam I (Chief Mate) yang memil
iki sertifikat ahli nautika tingkat IV (ANT IV) yang telah memperoleh pengukuhan
sebagai Mualim I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 hur
uf e.2) s/d 7); 3) 1 (satu) orang operator radio yang memiliki sekurang-kurangny
a sertifikat operator radio umum (ORU) bagi kapal yang dilengkapi dengan stasiun
radio telephony atau 1 (satu) orang operator yang memiliki sekurang-kurangnya s
ertifikat radio elektronika klas II (REK II) bagi kapal yang dilengkapi dengan s
tasiun radio telephony yang semata-mata melakukan pelayaran dalam negeri, atau 1
(satu) orang operator radio yang memiliki sekurang-kurangnya
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
20
sertifikat REK II atau 2 (dua) orang yang dirangkap oleh Nakhoda dan Mualim yang
memiliki sekurang-kurangnya sertifikat ORU atau 2 (dua) orang yang dirangkap ol
eh Mualim yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat ORU bagi kapal yang dileng
kapi dengan GMDSS; 4) 1 (satu) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaim
ana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f; 5) 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifi
kat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf g;
Pasal 14 Persyaratan minimal jumlah jabatan, sertifikat kepelautan dan jumlah aw
ak kapal bagian mesin di kapal niaga untuk daerah pelayaran kawasan Indonesia di
tentukan sebagai berikut : a. Untuk kapal dengan tenaga penggerak 7.500 KW atau
lebih, jumlah awak kapal 9 (sembilan) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat
sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin yang memiliki sertifikat
ahli tehnika tingkat I (ATT I), dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud da
lam Pasal 10 huruf a.2) s/d 5); 2) 1 (satu) orang Masinis II yang memiliki serti
fikat ahli tehnika tingkat II (ATT II) dan memiliki sertifikat sebagaimana dimak
sud dalam Pasal 10 huruf a.2) s/d 5); 3) 2 (dua) orang Masinis yang memiliki ser
tifikat ahli tehnika tingkat III (ATT III) dan memiliki sertifikat sebagaimana d
imaksud dalam Pasal 10 huruf c.2) s/d 5); 4) 1 (satu) orang mandor mesin yang me
miliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d; 5) 3 (tiga) orang
juru minyak (oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
0 huruf d; 6) 1 (satu) orang pembantu di kamar mesin (wiper) yang memiliki serti
fikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf e; b. Untuk kapal dengan tenaga
penggerak 3.000 KW s/d kurang dari 7.500 KW, jumlah awak kapal 8 (delapan) orang
dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Kepala
Kamar Mesin yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat I (ATT I), dan memili
ki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a.2) s/d 5); 2) 1 (satu)
orang Masinis II yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat II (ATT II) dan
memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a.2) s/d 5);
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
21
3) 1 (satu) orang Masinis yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat III (ATT
III) dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c.2) s/d
5); 4) 1 (satu) orang mandor mesin yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksu
d dalam Pasal 10 huruf d; 5) 3 (tiga) orang juru minyak (oiler) yang memiliki se
rtifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d; 6) 1 (satu) orang pembantu
di kamar mesin (wiper) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasa
l 10 huruf e;
c.
Untuk kapal dengan tenaga penggerak 750 KW s/d kurang dari 3.000 KW, jumlah awak
kapal 7 (tujuh) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1)
1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat
II (ATT II), atau memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat III (ATT III) yang t
elah memperoleh pengukuhan sebagai Kepala Kamar Mesin dan memiliki sertifikat se
bagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b.2) s/d 5);
2) 1 (satu) orang Masinis II yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat III (
ATT III), yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Masinis II dan memiliki serti
fikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b.2) s/d 5); 3) 1 (satu) orang M
asinis yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat III (ATT III) dan memiliki
sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c.2) s/d 5); 4) 1 (satu) or
ang mandor mesin yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 hu
ruf d; 5) 3 (tiga) orang juru minyak (oiler) yang memiliki sertifikat sebagaiman
a dimaksud dalam Pasal 10 huruf d;
d.
Untuk kapal dengan tenaga penggerak kurang dari 750 KW, jumlah awak kapal 7 (tuj
uh) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) ora
ng Kepala Kamar Mesin yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat IV (ATT IV),
dan memperoleh pengukuhan sebagai Kepala Kamar Mesin dan memiliki sertifikat se
bagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c.2) s/d 5);
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
22
2) 1 (satu) orang Masinis II yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat IV (A
TT IV), dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c.2) s
/d 5); 3) 1 (satu) orang Masinis yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat V
(ATT V) dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c.2)
s/d 5); 4) 1 (satu) orang mandor mesin yang memiliki sertifikat sebagaimana dima
ksud dalam Pasal 10 huruf d; 5) 3 (tiga) orang juru minyak (oiler) yang memiliki
sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d;
Pasal 15 Persyaratan minimal jumlah jabatan, sertifikat kepelautan dan jumlah aw
ak kapal bagian dek dan pelayanan di kapal niaga untuk daerah pelayaran lokal di
tentukan sebagai berikut : a. Untuk kapal tonase kotor GT 10.000 atau lebih, jum
lah awak kapal 10 (sepuluh) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai b
erikut :
1) 1 (satu) orang Nakhoda yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat II (ANT
II), yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Nakhoda dan memiliki sertifikat se
bagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a.2) s/d 8); 2) 1 (satu) orang Muliam I y
ang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat III (ANT III) yang telah memperoleh
pengukuhan sebagai Mualim I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 huruf a.2) s/d 8); 3) 1 (satu) orang Mualim yang memiliki sertifikat ahl
i nautika tingkat III (ANT III) dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dal
am Pasal 9 huruf d.2) s/d 7); 4) 1 (satu) orang operator radio yang memiliki sek
urang-kurangnya sertifikat operator radio umum (ORU) bagi kapal yang dilengkapi
dengan stasiun radio telephony atau 1 (satu) orang operator yang memiliki sekura
ng-kurangnya sertifikat radio elektronika klas II (REK II) bagi kapal yang dilen
gkapi dengan stasiun radio telephony yang semata-mata melakukan pelayaran dalam
negeri, atau 1 (satu) orang operator radio yang memiliki sekurang-kurangnya sert
ifikat REK II atau 2 (dua) orang yang dirangkap oleh Nakhoda dan Mualim yang mem
iliki sekurang-kurangnya sertifikat ORU atau 2 (dua) orang yang dirangkap oleh M
ualim yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat ORU bagi kapal yang dilengkapi
dengan GMDSS; 5) 1 (satu) orang serang yang memiliki sertifikat sebagaimana dim
aksud dalam Pasal 9 huruf f;
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
23
6) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 huruf f; 7) 1 (satu) orang kelasi yang memiliki sertifikat sebagaimana d
imaksud dalam Pasal 9 huruf g; 8) 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat s
ebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf g;
b. Untuk kapal tonase kotor GT 3.000 s/d kurang dari GT 10.000, jumlah awak kapa
l 10 (sepuluh) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1
(satu) orang Nakhoda yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat III (ANT III
), yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Nakhoda dan memiliki sertifikat seba
gaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a.2) s/d 8);
2) 1 (satu) orang Muliam I yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat III (AN
T III) yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Mualim I dan memiliki sertifikat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a.2) s/d 8); 3) 1 (satu) orang Mualim
yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat IV (ANT IV) dan memiliki sertifika
t sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf d.2) s/d 7); 4) 1 (satu) orang operat
or radio yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat operator radio umum (ORU) b
agi kapal yang dilengkapi dengan stasiun radio telephony atau 1 (satu) orang ope
rator yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat radio elektronika klas II (REK
II) bagi kapal yang dilengkapi dengan stasiun radio telephony yang semata-mata
melakukan pelayaran dalam negeri, atau 1 (satu) orang operator radio yang memili
ki sekurang-kurangnya sertifikat REK II atau 2 (dua) orang yang dirangkap oleh N
akhoda dan Mualim yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat ORU atau 2 (dua) o
rang yang dirangkap oleh Mualim yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat ORU
bagi kapal yang dilengkapi dengan GMDSS; 5) 1 (satu) orang serang yang memiliki
sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f; 6) 3 (tiga) orang juru mu
di yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f; 7) 1 (sa
tu) orang kelasi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 hur
uf g;
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
24
8) 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 huruf g;
c. Untuk kapal tonase kotor GT 1.500 s/d kurang dari GT 3.000, jumlah awak kapal
9 (sembilan) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1
(satu) orang Nakhoda yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat III (ANT III)
, yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Nakhoda dan memiliki sertifikat sebag
aimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b.2) s/d 8); 2) 1 (satu) orang Muliam I yang
memiliki sertifikat ahli nautika tingkat IV (ANT IV) yang telah memperoleh peng
ukuhan sebagai Mualim I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 huruf b.2) s/d 8);
3) 1 (satu) orang Mualim yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat IV (ANT I
V) dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf d.2) s/d 7);
4) 1 (satu) orang operator radio yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat op
erator radio umum (ORU) bagi kapal yang dilengkapi dengan stasiun radio telephon
y atau 1 (satu) orang operator yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat radio
elektronika klas II (REK II) bagi kapal yang dilengkapi dengan stasiun radio te
lephony yang semata-mata melakukan pelayaran dalam negeri, atau 1 (satu) orang o
perator radio yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat REK II atau 2 (dua) or
ang yang dirangkap oleh Nakhoda dan Mualim yang memiliki sekurang-kurangnya sert
ifikat ORU atau 2 (dua) orang yang dirangkap oleh Mualim yang memiliki sekurang-
kurangnya sertifikat ORU bagi kapal yang dilengkapi dengan GMDSS; 5) 1 (satu) or
ang serang yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f;
6) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 huruf f; 7) 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dim
aksud dalam Pasal 9 huruf g;
d. Untuk kapal tonase kotor GT 500 s/d kurang dari GT 1.500, jumlah awak kapal 9
(sembilan) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut :
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
25
1) 1 (satu) orang Nakhoda yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat IV (ANT
IV), yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Nakhoda dan memiliki sertifikat se
bagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b.2) s/d 8); 2) 1 (satu) orang Muliam I y
ang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat IV (ANT IV) yang telah memperoleh p
engukuhan sebagai Mualim I dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pa
sal 9 huruf b.2) s/d 8); 3) 1 (satu) orang Mualim yang memiliki sertifikat ahli
nautika tingkat V (ANTV) dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasa
l 9 huruf d.2) s/d 7);
4) 1 (satu) orang operator radio yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat ope
rator radio umum (ORU) bagi kapal yang dilengkapi dengan stasiun radio telephony
atau 1 (satu) orang operator yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat radio
elektronika klas II (REK II) bagi kapal yang dilengkapi dengan stasiun radio tel
ephony yang semata-mata melakukan pelayaran dalam negeri, atau 1 (satu) orang op
erator radio yang memiliki sekurang-kurangnya sertifikat REK II atau 2 (dua) ora
ng yang dirangkap oleh Nakhoda dan Mualim yang memiliki sekurang-kurangnya serti
fikat ORU atau 2 (dua) orang yang dirangkap oleh Mualim yang memiliki sekurang-k
urangnya sertifikat ORU bagi kapal yang dilengkapi dengan GMDSS; 5) 1 (satu) ora
ng serang yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f; 6
) 3 (tiga) orang juru mudi yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam P
asal 9 huruf f; 7) 1 (satu) orang koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dima
ksud dalam Pasal 9 huruf g;
e. Untuk kapal tonase kotor kurang dari GT 500, jumlah awak kapal 6 (enam) orang
dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) orang Nakhod
a yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat IV (ANT IV), dan memiliki sertif
ikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c.2) b) s/d h); 2) 2 (dua) orang M
uliam yang memiliki sertifikat ahli nautika tingkat V (ANT V) dan memiliki serti
fikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf e.2) s/d 7);
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
26
3) 1 (satu) orang operator radio yang memiliki sertifikat sekurang-kurangnya ORU
yang dapat dirangkap oleh Nakhoda dan Mualim; 4) 1 (satu) orang juru mudi yang
memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf f; 5) 1 (satu) oran
g koki yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf g;
Pasal 16 Persyaratan minimal jumlah jabatan, sertifikat kepelautan dan jumlah aw
ak kapal bagian mesin di kapal niaga untuk daerah pelayaran lokal ditentukan seb
agai berikut:
a.
Untuk kapal dengan tenaga penggerak 7.500 KW atau lebih, jumlah awak kapal 8 (de
lapan) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu)
orang Kepala Kamar Mesin yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat II (ATT I
I), yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Kepala Kamar Mesin dan memiliki ser
tifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a.2) s/d 5); 2) 1 (satu) orang
Masinis II yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat III (ATT III) yang tel
ah memperoleh pengukuhan sebagai Masinis II dan memiliki sertifikat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 huruf a.2) s/d 5); 3) 1 (satu) orang Masinis yang memili
ki sertifikat ahli tehnika tingkat III (ATT III) dan memiliki sertifikat sebagai
mana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c.2) s/d 5); 4) 1 (satu) orang mandor mesin y
ang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d; 5) 3 (tiga)
orang juru minyak (oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam P
asal 10 huruf d; 6) 1 (satu) orang pembantu di kamar mesin (wiper) yang memiliki
sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf e;
b.
Untuk kapal dengan tenaga penggerak 3.000 KW s/d 7.500 KW, jumlah awak kapal 7 (
tujuh) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu)
orang Kepala Kamar Mesin yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat III (ATT
III), yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Kepala Kamar Mesin dan memiliki s
ertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a.2) s/d 5);
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
27
2) 1 (satu) orang Masinis II yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat III (
ATT III), yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Masinis II dan memiliki serti
fikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a.2) s/d 5); 3) 1 (satu) orang M
asinis yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat IV (ATT IV) dan memiliki se
rtifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c.2) s/d 5);
4) 1 (satu) orang mandor mesin yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dal
am Pasal 10 huruf d; 5) 3 (tiga) orang juru minyak (oiler) yang memiliki sertifi
kat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d;
c.
Untuk kapal dengan tenaga penggerak 750 KW s/d kurang dari 3.000 KW, jumlah awak
kapal 7 (tujuh) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1)
1 (satu) orang Kepala Kamar Mesin yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat
IV (ATT IV), yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Kepala Kamar Mesin dan me
miliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b.2) s/d 5); 2) 1 (s
atu) orang Masinis II yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat IV (ATT IV),
yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Masinis II dan memiliki sertifikat seb
agaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b.2) s/d 5); 3) 1 (satu) orang Masinis ya
ng memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat IV (ATT IV) dan memiliki sertifikat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c.2) s/d 5); 4) 1 (satu) orang mandor
mesin yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d; 5) 3
(tiga) orang juru minyak (oiler) yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 huruf d;
d.
Untuk kapal dengan tenaga penggerak kurang dari 750 KW, jumlah awak kapal 7 (tuj
uh) orang dengan jumlah jabatan dan sertifikat sebagai berikut : 1) 1 (satu) ora
ng Kepala Kamar Mesin yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat V (ATT V), y
ang telah memperoleh pengukuhan sebagai Kepala
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
28
Kamar Mesin dan memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c.
2) s/d 5); 2) 1 (satu) orang Masinis II yang memiliki sertifikat ahli tehnika ti
ngkat V (ATT V), yang telah memperoleh pengukuhan sebagai Masinis II dan memilik
i sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c.2) s/d 5); 3) 1 (satu)
orang Masinis yang memiliki sertifikat ahli tehnika tingkat V (ATT V) dan memili
ki sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c.2) s/d 5);
4) 1 (satu) orang mandor mesin yang memiliki sertifikat sebagaimana dimaksud dal
am Pasal 10 huruf d; 5) 3 (tiga) orang juru minyak (oiler) yang memiliki sertifi
kat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d;
Pasal 17 Terhadap kapal-kapal yang telah memenuhi persyaratan minimal jumlah jab
atan, sertifikat kepelautan dan jumlah awak kapal sebagaimana dimaksud dalam Pas
al 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15 dan Pasal 16 diberikan sertifikat
pengawakan (safe manning certificate) oleg Direktur Jenderal Perhubungan laut at
au pejabat yang ditunjuk.
BAB VI KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK-PIHAK YANG BERKAITAN DENGAN PENGAWAKAN
KAPAL Pasal 18 Setiap perusahaan wajib : a. memiliki dokumentasi dan data menge
nai para pelaut yang dipekerjakan dan siap untuk digunakan yang meliputi dokumen
tasi dan data mengenai pengalaman kerja, pelatihan, kesehatan dan kecakapan dala
m melaksanakan tugas; b. menjamin setiap pelaut yang disijil di atas kapal memil
iki sertifikat kepelautan yang memenuhi ketentuan nasional maupun internasional;
c. menjamin setiap pelaut yang dipekerjakan di atas kapal memiliki dokumendokum
en yang berkaitan dengan pengalaman kerja dan pengujian kesehatan; d. menjamin s
etiap pelaut yang disijil di atas kapal telah diberikan familiarisasi sehubungan
dengan tata susunan kapal, instalasi kapal, perlengkapan dan prosedur yang berk
aitan dengan tugas-tugas serta prosedur keadaan darurat;
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
29
e. melengkapi secara rinci uraian tugas setiap awak kapal dalam keadaan rutin ma
upun darurat yang terkait dengan keselamatan, pencegahan dan penanggulangan penc
emaran yang dilaksanakan secara terkoordinasi.
Pasal 19 (1) Perusahaan, Nakhoda, Kepala Kamar Mesin dan semua petugas jaga waji
b memperhatikan persyaratan-persyaratan, prinsip-prinsip dan panduan yang diatur
dalam BAB VIII Standards of Training, Certification and Watchkeeping of Seafare
rs Code (Koda STCW) guna menjamin tugas jaga yang aman, berkesinambungan selama
jangka waktu pelayaran sesuai dengan situasi dan kondisi pelayaran. (2) Untuk me
njamin agar tugas jaga dapat berjalan dengan aman dan berkesinambungan selama ja
ngka waktu pelayaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Nakhoda wajib memperha
tikan cara pengaturan tugas sebagai berikut : a. Para perwira yang melaksanakan
tugas jaga navigasi bertanggung jawab untuk melayarkan kapal secara aman dan sel
ama jangka waktu tugas jaganya harus benar-benar berada di anjungan atau di ruan
gan lain yang langsung berhubungan dengan anjungan, seperti ruang peta atau ruan
g kontrol anjungan; b. Para operator radio bertanggung jawab atas kesinambungan
tugas jaga radio pada frekuensi yang ditentukan selama masa tugas jaganya; c. Pa
ra perwira yang melaksanakan tugas jaga mesin sesuai dengan ketentuan dalam Stan
dard of Training Certification and Watchkeeping for Seafarers Code (Koda STCW) d
an atas perintah Kepala Kamar Mesin, harus segera berada di ruang-ruang mesin se
lama masa tugas jaganya; d. Tugas jaga yang aman untuk keselamatan harus tetap d
ipertahankan sepanjang waktu pada saat kapalberlabuh jangkar, dan apabila kapal
mengangkut muatan berbahaya, pengorganisasian tugas jaga harus memperhatikan sif
at, jumlah, kemasan dan penempatan muatan berbahaya serta kondisi-kondisi khusus
di kapal atau di darat.
Pasal 20 (1) Setiap awak kapal yang ditugasi jaga harus diberikan waktu istiraha
t tidak kurang dari 10 jam dalam jangka waktu 24 jam.
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
30
(2) Waktu istirahat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dibagi 2 yang sala
h satu diantaranya tidak kurang dari 6 jam kecuali dalam keadaan bahaya.
(3) Jumlah waktu istirahat dalam kondisi khusus dapat dikurangi menjadi 6 jam se
tiap 24 jam dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 hari secara berturut-turut
. (4) Jumlah waktu istirahat dalam 7 hari tidak boleh kurang dari 70 jam.
Pasal 21 (1) Setiap perusahaan yang memiliki dan/atau mengoperasikan kapal niaga
Indonesia, wajib menerima dan menampung serta menyediakan akomodasi para taruna
/calon perwira paling sedikit untuk 2 (dua) orang bagian dek dan atau mesin yang
akan melaksanakan praktek berlayar (proyek laut). (2) Nakhoda dan Kepala Kamar
Mesin wajib memberikan pengalaman praktek dan kehidupan di kapal kepada taruna/c
alon perwira dalam melengkapi praktek berlayarnya.
Pasal 22 (1) Pemilik atau operator kapal yang mempekerjakan awak kapal tanpa dis
ijil dan tanpa memiliki kemampuan serta dokumen pelaut yang dipersyaratkan dapat
dikenakan sanksi pidana sebagaiamana diatur dalam UU Nomor 21 Tahun 1992 tentan
g Pelayaran. (2) Nakhoda atau pemimpin kapal yang mempekerjakan awak kapal tanpa
disijil dan tanpa memiliki kemampuan serta dokumen pelaut yang dipersyaratkan d
apat dikenakan sanksi pidana sebagaiamana diatur dalam UU Nomor 21 Tahun 1992 te
ntang Pelayaran.
BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 23 (1) Ketentuan yang mengatur mengenai pengaw
akan kapal niaga dalam Keputusan ini tidak berlaku untuk : a. Kapal layar motor;
b. Kapal layar;
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
31
c. Kapal motor dengan tonase kotor kurang dari GT 35; d. Kapal yang tergabung da
lam kegiatan olahraga perairan; e. Kapal-kapal yang dioperasikan dalam batas-bat
as perairan pelabuhan atau berlayar tidak melebihi 30 mil dari pantai; f. Kapal
khusus; g. Kapal yang melakukan pelayaran tetap jarak pendek; h. Kapal yang seda
ng dalam pelayaran percobaan. (2) Ketentuan mengenai pengawakna kapal sebagaiman
a dimaksud dalam ayat (1), diatur tersendiri.
Pasal 24 (1) Dalam keadaan luar biasa atau force majeure dan atas permohonan per
usahaan, Direktur Jenderal Perhubungan Laut dapat memberikan dispensasi pengawak
an kapal. (2) Permohonan dispensasi oleh perusahaan harus menyebutkan : a. Nama
kapal dan nomor registrasi yang diterbitkan IMO (IMO number); b. Pelabuhan penda
ftaran; c. Pelabuhan tolak; d. Rencana pelayaran selama jangka waktu dispensasi;
e. Rencana muatan selama jangka waktu dispensasi; f. Nama Nakhoda kapal beserta
nomor sertifikat yang dimilikinya.
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilampiri dengan penjelasan m
engenai : a. jabatan yang dimohonkan dispensasinya, beserta usaha-usaha yang dil
akukan untuk mengisi jabatan tersebut dengan awak kapal yang memenuhi syarat; b.
nama, tanggal lahir dan pengalaman selama 5 (lima) tahun sebelumnya dari awak k
apalyang akan mengisi jabatan dimaksud; c. sertifikat kepelautan yang dimiliki o
leh awak kapal yang akan mengisi jabatan dimaksud; (4) Dispensasi sebagaimana di
maksud dalam ayat (1) dapat diberikan setelah dilakukan penelitian mengenai : a.
Alasan permohonan dispensasi serta kelayakan usaha-usaha yang dilakukan untuk m
engisi jabatan tersebut dengan awak kapal yang memenuhi syarat; b. Catatan dispe
nsasi atas nama pelaut yang bersangkutan;
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
32
c. Keabsahan sertifikat kepelautan yang dilaporkan dimiliki oleh pelaut yang ber
sangkutan; d. Kelayakan pelaut yang bersangkutan untuk mengisi jabatan tersebut
untuk sementara waktu sesuai pengalaman pelaut dimaksud dalam kaitannya dengan j
enis dan ukuran kapal serta jenis pelayaran dan sifat muatannya;
(5) Pemberian dispensasi pengawakan kapal sebagaimana dimaksud dlam ayat (1) han
ya diijinkan: a. Bagi pemegang sertifikat kepelautan satu tingkat di bawah persy
aratan minimal dan; b. Hanya untuk 1 (satu) orang awak kapal. (6) Dispensasi pen
gawakan kapal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan hanya 1 (satu) kali
dan tidak dapat diperpanjang serta tidak boleh melebihi jangka waktu 6 (enam) bu
lan, dan harus diyakini tidak mengurangi tingkat keselamatan dari kapal, muatan,
orang-orang di atas kapal dan lingkungan. (7) Dalam pemberian dispensasi pengaw
akan kapal sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus dicantumkan : a. Nama kapal
; b. Pelabuhan pendaftaran; c. Tempat mulainya dispensasi; d. Daerah pelayaran y
ang akan dilayari. (8) Pemberian dispensasi pengawakan kapal harus dicatat dan d
ievaluasi.
Pasal 25 Dispensasi pengawakan kapal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 tidak d
ibenarkan untuk jabatan Nakhoda atau Kepala Kamar Mesin, kecuali dalam keadaan d
arurat dan hanya untuk 1 (satu) kali pelayaran dari pelabuhan pemberangkatan ke
pelabuhan yang memungkinkan pergantian Nakhoda atau Kepala Kamar Mesin.
Pasal 26
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
33
Direktur Jenderal Perhubungan Laut melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Kep
utusan ini.
BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 27 Dengan berlakunya Keputusan ini maka keten
tuan-ketentuan yang mengatur mengenai pengawakan kapal serta ketentuan lain yang
bertentangan dengan Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.
BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 28 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditet
apkan.
Ditetapkan di Pada tanggal
: JAKARTA : 21 Oktober 1998
MENTERI PERHUBUNGAN ttd
GIRI S. HADIHARDJONO
F:\POKJAR REVISI KM 18\Copy of KM 70 JLD(I).doc
34

Anda mungkin juga menyukai