Anda di halaman 1dari 1

PERSALINAN NORMAL

BAB I PENDAHULUAN Kehamilan dan persalinan merupakan hal yang wajar terjadi pada
seorang perempuan. Kedua hal tersebut berperan penting dalam proses reproduksi guna
mempertahankan kelestarian spesies manusia. Meskipun merupakan suatu hal yang
fisiologis, kehamilan dan persalinan memiliki banyak resiko yang dapat membahayakan
nyawa ibu dan janinnya. Menurut Hanifa (Sarwono, 2006), angka kematian ibu dari
data yang terkumpul di WHO dari negara-negara maju berkisar antara 5-10 per 100.000
kelahiran hidup, sedangkan di negara-negara sedang berkembang berkisar antara 750-
1.000 per 100.00 kelahiran hidup.1 Data tentang kematian maternal di Indonesia pada saat
persalinan masih tergolong tinggi diantara negara berkembang.1 Hal ini sangat
mengkhawatirkan karena angka kematian ibu adalah satu parameter yang menunjukkan
kualitas pelayanan kesehatan khususnya dokter dalam memandu suatau pimpinan
persalinan. Seorang dokter dituntut memiliki kompetensi untuk mendiagnosis dan
melakukan tindakan penanganan suatu persalinan normal. Dengan semakin
berkembangnya ilmu kedokteran khsuusnya ilmu mengenai obstetri dan ginekologi maka
semakin berkembang pula teknik-teknik dalam persalinan untuk mencegah kematian dan
kompliaksi akibat persalinan. Persalina normal sendiri diartikan sebagai partus
normal atau partus spontan adalah bila bayi lahir dengan presentasi belakang kepala tanpa
memakai alat-alat atau alat bantu serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya
berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam. Beberapa jam terakhir pada masa
kehamilan merupakan masa yang tegang ditandai oleh adanya kontraksi uterus yang
menyebabkan dilatasi serviks dan mendorong fetus keluar melalui jalan lahir. Selama
proses ini, ibu akan memerlukan banyak tenaga. Kontraksi miometrium selama persalinan
akan terasa sangat menyakitkan pada ibu. Kontraksi ini didahului oleh timbulnya gaya
dorong yang melahirkan bayi. Kontraksi miometrium yang tidak menyebabkan
dilatasi serviks dapat dirasakan kapanpun selama masa kehamilan. Kontraksi ini timbul
dengan intensitas yang rendah dan durasi yang singkat. Timbul rasa tidak nyaman yang
terbatas di abdomen bawah dan lipatan paha. Menjelang saat-saat akhir kehamilan, ketika
uterus mulai mengalami persiapan untuk persalinan, kontraksi ini bertambah sering,
terutama pada multipara sehingga terkadang disebut persalinan palsu. Namun pada
beberapa ibu, kontraksi kuat dari uterus yang menimbulkan dilatasi serviks, penurunan
janin dan pelahiran konseptus dapat timbul secara mendadak tanpa adanya suatu
peringatan.1 Tiga faktor penting yang berperan pada dan selama persalinan adalah
kekuatan ibu (his), kondisi jalan lahir, dan janin itu sendiri.1,2 Sebab-sebab terjadinya
partus sampai kini asih merupakan teori-teori yang kompleks. Terdapat beberapa teori
yang sering dibicarakan antara lain faktor-faktor humoral, pengaruh prostaglandin, struktur
uterus, sirkulasi uterus, pengaruh saraf, dan faktor nutrisi dimana faktor-faktor ini dapat
menyebabkan pasrtus dimulai.3 Dalam laporan kasus ini akan dibahas lebih banyak
mengenai persalinan normal baik definisi, faktor penyebab mulainya persalinan, tahapan,
mekanisme, pemantauan persalinan dengan partograf WHO dan pimpinan persalinan guna
meningkatkan kualitas tenaga kesehatan khususnya dokter dalam memandu menurunkan
angka kematian maternal di negara ini selain menambah pengetahuan dalam pemberian
informasi yang benar pada pasien, keluarganya maupun masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai