Anda di halaman 1dari 4

DEFINISI

Dalam aspek hukum kesehatan, hubungan dokter dengan pasien terjalin dalam suatu
ikatan transaksi atau kontrak terapeutik. Masing-masing pihak yaitu pihak yang memberikan
pelayanan (medical provider) maupun pihak yang menerima (medical receivers) mempunyai
hak serta kewajiban yang harus dihormati. Dalam ikatan demikianlah masalah Persetujuan
Tindakan Medik (PTM) ini timbul. Itu Artinya, disatu pihak dokter (tim dokter) mempunyai
3.. kewajiban untuk melakukan diagnosis, pengobatan maupun tindakan medik yang terbaik
menurut jalan pikiran dan pertimbangannya, akan tetapi dilain pihak, pasien maupun keluarga
pasien juga mempunyai hak untuk menentukan jenis pengobatan atau tindakan medik apa
yang harus dilaluinya

http://repository.uii.ac.id/410/SK/I/0/00/000/000715/uii-skripsi-05410044-nur%20kholish
%20majid-05410044-NUR%20KHOLISH%20MAJID-7906070783-bab%201.pdf

Kewajiban menurut KBBI adalah sesuatu yang diwajibkan, sesuatu yang harus dilaksankan,
keharusan, sesuatu yang harus dilaksanakan, atau juga tugas, dan hak tugas menurut hukum
http://kbbi.web.id/wajib

Dokter menurut KBBI lulusan pendidikan kedokteran yang ahli dalam hal penyakit dan
pengobatannya http://kbbi.web.id/dokter

PREVALENSI

Sejak 2006 hingga 2012, tercatat ada 182 kasus kelalaian medik --atau bahasa awamnya
malpraktek-- yang terbukti dilakukan dokter di seluruh Indonesia. Malpraktek ini terbukti
dilakukan dokter setelah melalui sidang yang dilakukan Majelis Kehormatan Disiplin
Kedokteran Indonesia (MKDKI) Dari 182 kasus malpraktek di seluruh Indonesia itu,
sebanyak 60 kasus dilakukan dokter umum, 49 kasus dilakukan dokter bedah, 33 kasus
dilakukan dokter kandungan, dan 16 kasus dilakukan dokter spesialis anak. Siasanya di
bawah 10 macam-macam kasus yang dilaporkan, katanya.
Selain itu, ada enam dokter yang diharuskan mengenyam pendidikan ulang. Artinya,
pengetahuan dokter kurang sehingga menyebabkan terjadinya kasus malpraktek
https://m.tempo.co/read/news/2013/03/25/058469172/sampai-akhir-2012-terjadi-182-kasus-
malpraktek.

Hingga Maret 2011, MKDKI telah menangani 127 pengaduan kasus pelanggaran disiplin
yang dilakukan dokter atau dokter gigi. Dari angka tersebut, sekitar 80 persen disebabkan
kurangnya komunikasi antara dokter dan pasien. Bila dirinci disiplin ilmu yang diadukan,
yang paling banyak adalah dokter umum (48 kasus), dokter ahli bedah (33 kasus), dokter ahli
kandungan dan kebidanan (20 kasus), dokter ahli anak (11 kasus), dokter ahli penyakit dalam
(10 kasus), dokter ahli paru (4 kasus), dokter ahli syaraf (4 kasus), dokter ahli anestesi (4
kasus), dokter ahli mata (3 kasus), dokter ahli jantung (3 kasus), dokter ahli radiologi (2
kasus), dan masing-masing 1 kasus oleh dokter ahli jiwa, ahli THT dan ahli kulit dan kelamin
serta 10 dokter gigi.

Berdasarkan sumber pengaduan, kata Dr. Sabir Alwy, terbanyak disampaikan oleh
masyarakat yaitu 119 kasus, disusul oleh Kementerian Kesehatan/Dinas Kesehatan 4 kasus,
tenaga kesehatan 2 kasus dan masing-masing 1 kasus pengaduan dari institusi pelayanan
kesehatan dan pihak asuransi.

http://www.depkes.go.id/article/print/1519/dugaan-pelanggaran-disiplin-terbanyak-akibat-
kurangnya-komunikasi-dokter-dan-pasien.html

KASUS KEWAJIBAN DOKTER PASIEN

Pada sebuah kasus di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Karawang,
keluarga pasien Agus mengatakan, sikap dokter yang saat itu sedang piket di ruang Instalasi
Gawat Darurat (IGD) tidak patut. Selain memberikan obat sambil marah, adiknya juga
dibiarkan saat terjatuh hingga infusan lepas. "Awalnya dokter minta adik saya minum obat
yang ditaruh di bawah lidah. Tapi obat itu tidak bisa ditelan, karena tensi darahnya sangat
tinggi," ujar Safrah seraya mengatakan adiknya adalah pasien umum, bukan pasien pengguna
BPJS atau KIS, Rabu (17/8) kemarin.
Ia melanjutkan, mendengar penjelasan keluarga pasien, sang dokter justru marah dan
menjawab jika pasien di rumah sakit lain juga mengkonsumsi obat di bawah lidah. "Terus
dokter jaga itu juga bilang kalau tidak mau minum obat, ya sudah biarin saja. Itu yang bikin
saya sakit hati," kata dia menceritakan kejadian yang menimpa adiknya di depan Bupati
Karawang Cellica Nurrachadian
Kemudian, tambah Safrah, saat pasien hendak pergi ke kamar mandi, terjatuh. Dan tidak ada
satu dokter atau perawat yang menolong. Bahkan, darah adiknya berceceran karena
infusannya dilepas. "Saya bilang sama dokter, tapi dia menjawab bahwa yang dirawat bukan
hanya adik saya saja. Tapi banyak pasien lain yang juga butuh perawatan. Dia juga bilang
kekurangan tenaga medis. Padahal adik saya sudah tergeletak di lantai," tuturnya.
Dokter jaga RSUD, dr Primi mengatakan, sebelum masuk IGD, keluarga pasien melapor
kalau Agus membutuhkan perawatan. Karena kamar ICU penuh, akhirnya pasien ditangani di
IGD. "Saat itu pasien Agus masuk IGD pukul 23.00 WIB," ujarnya kepada Radar Karawang.
Menurut Primi, saat keluarga pasien bernada emosi dan ketus meminta pelayanan, dokter atau
perawat tetap memberikan layanan sesuai prosedur. "Kita sudah lakukan pelayanan sesuai
kode etik yang ada pada dokter," tuturnya.
Ia melanjutkan, kondisi pasien memang dalam keadaan panik, sehingga saat diobati selalu
berontak. Infusan misalnya, berkali-kali perawat harus memasangkan kembali infus, karena
terus dilepas pasien. Mungkin karena faktor kelelahan, perawat jadi sedikit terlambat
memasang kembali infusan untuk kesekian kalinya. "Tangan saya juga sempat dihempaskan
saat memasang infus. Tidak tahu apa tidak sadar, atau memang tidak mau dirawat,"
ungkapnya.
Termasuk saat pasien tidak bisa minum obat, kata Primi, keluarga pasien disarankan kembali
membeli obat yang dimasukan dalam infusan. Saat itu, keluarga pasien malah meminta obat
penenang, agar pasien tidak gelisah. "Hal tersebut (pemberian obat penenang) tidak
dikabulkan, karena kondisi pasien sedang tensi tinggi, khawatir membahayakan,

Dalam pertemuan tersebut, Cellica meminta kedua belah pihak untuk saling
memaafkan. Sedangkan kedua dokter yang disebut menelantarkan pasien itu,
dipindahtugaskan. "Untuk sanksi pasti ada, bahkan teguran sudah ada. Kedua dokter ini kami
pindahtugaskan, supaya jadi pelajaran bagi yang lain," kata Cellica

http://www.radar-karawang.com/2016/08/pasien-igd-jatuh-darah-berceceran.html

Analisa Kasus

Hal ini bertentangan dengan kewajiban dokter terhadap pasien yang tertera dalam
KODEKI 2012, dimana tindakan dokter jaga IGD pada saat itu dikatakan keluarga pasien
tidak patut karena memberikan obat dan memberikan penjelasan dengan marah dan juga
mengatakan hal yang kurang baik kepada pasien dan keluarga. Pada pasal 10 tertera bahwa
Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan
ketrampilannya unruk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan,, maka atas persetujuan pasien ia wajib merujuk kepada dokter
yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.

Selain itu, pada saat kejadian, kamar yang dibutuhkan pasien di IGD tersebut sudah penuh
dan juga tenaga medis yang berbanding terbalik dengan jumlah pasien yang datang di hari
itu, sehingga dokter tidak dapat memberikan pelayanan maksimal, dan juga saat pasien
terjatuh di kamar mandi, dokter dan tenaga medis tidak sigap membantu pasien , sesuai
dengan kewajiban dokter pasien yang tertera pada KODEKI 2012 Pasal 13, Setiap dokter
wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan kecuali bila ia
yakin ada orang lain yang bersedia dan mampu melakukannya

Para dokter yang berjaga malam itu diberi sanksi berupa pemindahan tugas karena
dianggap sudah melakukan penelantaran pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen52 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • Asgsshh
    Asgsshh
    Dokumen31 halaman
    Asgsshh
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • Asgsaga
    Asgsaga
    Dokumen17 halaman
    Asgsaga
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • Afafa
    Afafa
    Dokumen27 halaman
    Afafa
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • DJFKGM
    DJFKGM
    Dokumen5 halaman
    DJFKGM
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • Sdnfjahbkdhnfl
    Sdnfjahbkdhnfl
    Dokumen9 halaman
    Sdnfjahbkdhnfl
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • GEJALA KONJUNGTIVITIS
    GEJALA KONJUNGTIVITIS
    Dokumen25 halaman
    GEJALA KONJUNGTIVITIS
    Kara Citra Kalandra
    0% (1)
  • Agagah
    Agagah
    Dokumen6 halaman
    Agagah
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • Konjungtivitis Vernal: Referat
    Konjungtivitis Vernal: Referat
    Dokumen29 halaman
    Konjungtivitis Vernal: Referat
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • Kode Etik Kedoktran
    Kode Etik Kedoktran
    Dokumen20 halaman
    Kode Etik Kedoktran
    Riskyana Dwi HA Rachmadani
    Belum ada peringkat
  • Eshahasflksm
    Eshahasflksm
    Dokumen1 halaman
    Eshahasflksm
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • SAGAHASHS
    SAGAHASHS
    Dokumen1 halaman
    SAGAHASHS
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • M DS, Asfdk MB, VSCX
    M DS, Asfdk MB, VSCX
    Dokumen4 halaman
    M DS, Asfdk MB, VSCX
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan
    Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan
    Dokumen340 halaman
    Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan
    Faleriano Makay
    88% (26)
  • Surat Apply Mata RSUD Cligeon
    Surat Apply Mata RSUD Cligeon
    Dokumen1 halaman
    Surat Apply Mata RSUD Cligeon
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • DJFKGM
    DJFKGM
    Dokumen5 halaman
    DJFKGM
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • Kondisi Umum Lokasi Penelitian
    Kondisi Umum Lokasi Penelitian
    Dokumen13 halaman
    Kondisi Umum Lokasi Penelitian
    Mudjiatko Saeri
    Belum ada peringkat
  • Referat Kodeki
    Referat Kodeki
    Dokumen51 halaman
    Referat Kodeki
    mada
    Belum ada peringkat
  • HEMANGIOMA LAPORAN KASUS
    HEMANGIOMA LAPORAN KASUS
    Dokumen45 halaman
    HEMANGIOMA LAPORAN KASUS
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kelompok 1 Hygiene Periode 15-22 Feb 2016
    Makalah Kelompok 1 Hygiene Periode 15-22 Feb 2016
    Dokumen42 halaman
    Makalah Kelompok 1 Hygiene Periode 15-22 Feb 2016
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • DJFKGM
    DJFKGM
    Dokumen5 halaman
    DJFKGM
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • HJHJGHH
    HJHJGHH
    Dokumen4 halaman
    HJHJGHH
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • Famfol
    Famfol
    Dokumen19 halaman
    Famfol
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • Tugas k3 New
    Tugas k3 New
    Dokumen34 halaman
    Tugas k3 New
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • CCCC
    CCCC
    Dokumen7 halaman
    CCCC
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • CCCC
    CCCC
    Dokumen7 halaman
    CCCC
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • CCCC
    CCCC
    Dokumen7 halaman
    CCCC
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • Abcdes
    Abcdes
    Dokumen6 halaman
    Abcdes
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat
  • Safafahaaha
    Safafahaaha
    Dokumen7 halaman
    Safafahaaha
    Kara Citra Kalandra
    Belum ada peringkat