Anda di halaman 1dari 6

Anggaran Produksi

Atau bisa didsebut juga production budget menjelaskan tentang banyaknya unit
yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan kebutuhan
persediaan akhir. Saldo akhir pada suatu periode akan menjadi saldo bagi awal
periode berikutnya. Untuk menghitung unit yang akan diproduksi, dibutuhkan
penjualan unit serta unit untuk persediaan awal dan persediaan barang akhir
barang jadi.
Unit yang akan diproduksi = perkiraan penjualan unit + unit dalam persediaan
akhir unit dalam persediaan awal
Berikut merupakan contoh laporan kebutuhan produksi untuk kuartal pertama.
Bahwa perusahaan mengantisipasi penjualan sebanyak 1000 kaus. Selain itu
perusahaan menginginkan adanya 240 kaus dalam persediaan akhir di akhir
kuartal pertama ( 0,20 x 1200 ). Jadi, 1240 kaus dibutuhkan pada kuartal
pertama.
Gambar : Laporan Anggaran Produksi

Dua hal yang perlu diperhatikan, yakni :

Persediaan awal untuk satu kuartal selalu sama dengan persediaan akhir
kuartal sebelumnya
Kolom tahun bukanlah hanya berupa penambahan jumlah keempat kuartal
tersebut

Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung (direct materials purchases


budget)
menyatakan jumlah dan biaya bahan baku yang dibeli tiap periode, jumlahnya
bergantung pada perkiraan penggunaan bahan baku dalam produksi dan
persediaan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan. Dimana jumlah bahan
yang digunakan tergantung pada anggaran produksi, sedangkan anggaran
pembelian bahan baku tergantung juga pada kebijakan manajemen dalam
sediaan bahan yang dikehendaki perusahaan.

Pembelian = bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk produksi + bahan


baku langsung yang diinginkan dalam persediaan akhir bahan baku langsung
dalam persediaan awal
Gambar : Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung untuk Tahun Berakhir 31
Desember 2008

Tabel diatas menunjukkan satu kaus polos diperlukan untuk tiga kaus berlogo
sehingga 1060 kaus berlogo yang akan diproduksi dikalikan dengan angka satu
untuk memperoleh jumlah kaus polos yang diperlukan untuk produksi. Lalu pada
persediaan akhir yang diinginkan, yakni 126 ( 10 persen dari kebutuhan produksi
kuartal berikutnya ) ditambahkan. Bahwa 1186 kaus polos dibutuhkan selama
kuartal pertama. Dari jumlah ini, 58 kaus sudah ada di persediaan awal. Berarti
sisanya sebanyak 1128 kaus harus dibeli. Mengalikan 1128 kaus polos dengan
biaya masing-masing sebesar 3 dolla, memberikan perusahaan perkiraan biaya
sebesar 3384 untuk pembelian kaus polos pada kuartal pertama tahun tersebut.

Anggaran Tenaga Kerja Langsung (direct labor budget)


Menunjukkan jumlah jam tenaga kerja langsung yang dibutukan dan biaya
terkait yang berhubungan dengan jumlah unit dalam anggaran produksi.
Anggaran jam tenaga kerja langsung ditentukan oleh hubungan antar tenaga
kerja dan output.
Dalam anggaran tenaga kerja langsung, tarif upah ( 10 dollar per jam dalam
contoh ini ) adalah upah rata-rata yang dibayarkan kepada tenaga kerja
langsung yang berhubungan dengan produksi kaus. Jumlah ini dinyatakan dalam
rata-rata untuk memungkinkan adanya perbedaan tarif upah yang dibayarkan
pada tiap pekerja.
Gambar : Laporan anggaran tenaga kerja langsung untuk tahun berakhir 31
Desember 2008
Anggaran Overhead ( overhead budget )
Menunjukkan biaya yang diharapkan dari semua komponen produksi tidak
langsung. Disini tidak terdapat hubungan input-output yang telah tersedia untuk
diidentifikasi, tetapi terdapat serangkaian aktivitas dan penggerak yang terkait.
Gambar : Laporan Anggaran Overhead untuk tahun terakhir berakhir 31
Desember 2008

Dapat dicontohkan angggaplah dua kelompok (pool) biaya overhead dibuat, satu
untuk overhead aktivitas yang berubah sesuai dengan jam tenaga kerja
langsung dan satu untuk semua aktivitas lain yang bersifat tetap. Tarif overhead
variabel adalah 5 dollar per jam tenaga kerja langsung; overhead tetap
dianggarkan sebesar 6580 dollar ( 1645 dollar per kuartal ). Dengan
menggunakan informasi ini dan jam tenaga kerja langsung yang dianggarkan
dari anggaran tenaga kerja langsung.

Anggaran Persediaan akhir barang jadi (ending finished goods


inventory budget )
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk neraca dan juga bertindak sebagai
input penting untuk persiapan anggaran pokok penjualan. Untuk menyiapkan
anggaran ini, biaya per unit untuk memproduksi tiap kaus berlogo harus dihitung
dengan menggunakan informasi dari laporan 3,4 dan 5. Biaya per unit kaus
berlogo dan biaya persediaan akhir yang direncanakan.
Gambar : Laporan Anggaran persediaan akhir barang jadi

Anggaran harga pokok penjualan


Mengungkapkan harga yang diharapkan untuk barang yang akan dijual
Dengan anggapan persediaan awal barang jadi bernilai 1251 dollar, laporan
harga pokok penjualan yang dianggarkan dapat disiapkan dengan menggunakan
laporan 3,4,5 dan 6. Laporan harga pokok penjualan adalah laporan terakhir
yang diperlukan sebelum anggaran laporan laba rugi dapat disiapkan.
Gambar : Laporan anggaran harga pokok penjualan untuk tahun berakhir 31
Desember 2008
Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi ( selling and
administrative budget )
Menguraikan pengeluaran yang direncanakan untuk aktivitas nonproduksi.
Administrasi dapat dibagi dalam komponen tetap dan variabel. Komponen-
komponen seperti komisi penjualan, pengiriman, dan perlengkapan berubah
sesuai dengan aktivitas penjualan.
Gambar : Laporan anggaran beban penjualan dan administrasi untuk tahun
berakhir 31 Desember 2008

Laporan laba rugi yang dianggarkan Dengan selesainya laporan harga pokok
penjualan yang dianggarkan dan anggaran beban penjualan dan administrasi,
perusahaan memiliki semua anggaran operasional yang dibutuhkan untuk
menyiapkanperkiraan laba bersih. Laporan laba rugi yang
dianggarkan ini ditunjukkan pada laporan 9. Kedelapan laporan yang sudah
disiapkan dan laporan laba rugi operasional yang dianggarkan menetapkan
anggaran operasional bagi perusahaan
Laba operasional (operational income) tidak sama dengan laba bersih (net
income) perusahaan. Untuk mendapatkan laba bersih, beban bunga, dan pajak
harus dikurangi dari laba operasional.
Gambar : Laporan laba rugi yang dianggarkan

Anda mungkin juga menyukai