Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah keputusan yang terbaik dari suatu permasalahan tentunya bukan berasal
dari satu kepala, segala sesuatunya harus ditentukan dengan musyawarah, salah satunya
dengan cara melakukan rapat. Suasana dalam diskusi atau rapat tentu akan
mempengaruhi para peserta rapat dalam menentukan keputusan bersama, dan salah satu
faktor penting yang mempengaruhi hal tersebut adalah kenyamanan dan kepraktisan
meja rapat. Meja rapat dituntut untuk bisa memberikan kenyamanan bagi penggunanya,
bahkan lebih dari itu meja rapat juga harus memiliki sifat-sifat lain seperti fleksibel,
ringan, mudah dalam penyimpanan dan lain sebagainya.
Oleh karena itu kami terinspirasi untuk merancang sebuah meja yang mampu
disesuaikan dengan kondisi rapat (fleksibel), ringan, nyaman, mudah dan praktis dalam
penyimpanan, dan tentunya dengan harga yang tidak jauh beda dengan yang ada di
pasaran. Melihat pada kondisi ruangan yang tidak selalu digunakan untuk rapat dan juga
penyesuaian jumlah dari peserta rapat yang relatif, maka meja rapat yang akan kami buat
memenuhi aspek fleksibilitas yang tinggi.

1.2 Rumusan Masalah


Kondisi ruangan yang tidak selalu digunakan untuk rapat kadang merepotkan apa bila
akan di gunakan untuk rapat. Berat meja yang berlebihan dan juga dimensi meja yang
besar akan merepotkan pengguna dalam proses persiapan rapat. Penggunaan material dan
juga konstruksi yang kurang baik mengakibatkan meja mempunyai beban yang berat.
Bentuk meja yang kaku juga akan membutuhkan ruang penyimpanan yang besar karena
dimensi meja saat di pasang sama dengan dimensi meja yang disimpan. Fasilitas yang
diberikan oleh meja rapat pada umumnya juga cenderung kurang seperti tidak adanya
sanggahan kaki, dudukan minum, tempat berkas dan juga instalasi listrik yang di
butuhkan oleh peserta rapat.
Pada kuliah perancangan ini kami mendapat tugas untuk membuat sebuah meja rapat
yang memiliki flesibilatas tinggi, sehingga memudahkan peserta rapat untuk mengatur
posisi meja sesuai dengan kebutuhan rapat. Tak lupa memberikian fasilitas yang
memanjakan pengguna agar mendapatkan kenyamanan maksimal pada saat digunakan,
seperti adanya sanggahan kaki, dudukan minum, tempat berkas, serta adanya instalasi
listrik untuk peralatan elektronik peserta rapat seperti laptop, ponsel, dll.

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
1. Mengerti tentang Methodology Perancangan dan Desain.
2. Dapat menuangkan ide-ide dalam gambar menggunakan berbagai software
CAD
3. Menumbuhkan kemampuan memecahkan suatu masalah melalui kerangka
kerja atau metodologi yang sistematis, yaitu :
1. Planing/ perencanaan,
2. Conceptual Design/ pengonsepan,
3. Embodiment Design/ perancangan detail,
4. Document/ penggambaran.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Membuat meja rapat yang mempiliki mobilitas tinggi dan berat yang ringan.
2. Membantu mewujudkan tuntutan akan meja rapat yang memberikan
kenyamanan bagi penggunanya
3. Membuat meja rapat yang fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kondisi
saat rapat
4. Membuat meja rapat yang praktis dalam penyimpanannya
1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
1.4.1 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pembuatan meja rapat pada mata kuliah Projek Perancangan
meliputi :

1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini dilakukan beberapa kegiatan seperti identifikasi
masalah yang dilakukan melalui beberapa metode seperti wawancara dan survey
kemudian menuliskan daftar tuntutan dari konsumen. Identifikasi masalah ini
membahas tentang penjabaran dari keinginan konsumen dan analisa pasar. Hasil
dari tahap ini adalah keluarnya daftar tuntutan sebagai acuan untuk tahap
selanjutnya.

2. Tahap Pengonsepan
Pada tahap pengonsepan ini dilakukan kegiatan perumusan alat yang akan
dibuat dengan melalui beberapa tahapan mulai dari pembuatan kotak morfologi,
alternatif konsep desain alat dan pemilihan konsep terpilih dengan metoda
pembandingan antar masing-masing variasi konsep yang disesuaikan dengan daftar
tuntutan. Hasil dari tahap ini adalah keluarnya satu konsep terpilih.
3. Tahap Perancangan Detail
Setelah mendapatkan konsep terpilih pada tahap mengonsep, lalu kegiatan
selanjutnya adalah perhitungan, pemilihan konponen sekaligus material. Hasil dari
tahap perancangan detail ini adalah Bill Of Material.
4. Tahap Penggambaran
Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam kegiatan perancangan. Hasil
akhir yang keluar dari tahap ini adalah dokumen atau gambar kerja.

1.4.2 Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan ditentukan pada projek perancangan ini adalah
perancangan Meja Rapat meliputi identifikasi masalah, mengonsep dan merancang
detail.
BAB II
MERENCANA
2. 1 Permintaan pemesan
Kebutuhan akan meja rapat dapat disebut sebagai salah satu kebutuhan
mutlak baik untuk sivitas akademika maupun instansi guna melakukan rapat.
Sudah banyak model dan jenis meja rapat yang terdapat di pasaran saat ini.
Namun kebutuhan akan inovasi serta desain meja yang baru tentu dibutuhkan,
mengingat makin pesatnya pertumbuhan perusahaanperusahaan di
indonesia.
Ruangan untuk mengadakan rapat yang sempit, serta kurang fleksibelnya
meja rapat yang terdapat di pasaran saat ini menjadikan kebutuhan inovasi dan
desain meja rapat sebagai sesuatu yang harus dilakukan. Beragam model serta
jenis meja rapat yang ada di pasaran saat ini dinilai memiliki bentuk yang
kaku.
Konsumen menginginkan meja rapat yang memiliki fleksibilitas tinggi
yang berarti meja dapat dengan mudah di pindah, namun tidak memakan
ruangan banyak. Selain itu, meja rapat yang kuat serta relatif murah menjadi
permintaan yang paling banyak diminta oleh konsumen. Kemudahan
penggunaan meja rapat serta cara meringkas dan menyimpan meja rapat juga
menjadi poin penting tersendiri.

2. 2 Keinginan konsumen
Kebutuhan meja rapat yang berbeda menuntut designer mempunyai
banyak inovasi. Mulai dari kemudahan pengoprasian sampai jenis material yg
di gunakan. Pada kasus ini konsumen atau pengajar mata kuliah Projek
Perancangan 1 menginginkan meja rapat dengan dimensi kecil pada saat
dilipat.

2. 3 Analisa pasar

Meja rapat yang terdapat di pasaran saat ini terdapat banyak varian dan
model, tentu dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Harganya pun
bervariasi. Meja rapat kapasitas dua orang yang ada dipasaran memiliki harga
berkisar Rp.900.000 - Rp.1700.000. Sedangkan untuk ukuran yang lebih besar
sekitar Rp.2.000.000,00 Rp3.500.000,00.
Banyaknya varian harga tersebut tidak hanya disebabkan dari ukurannya, namun
juga dari jenis bahan yang digunakan oleh meja tersebut, kekuatan menahan
beban, serta kemudahan penggunaan meja rapat tersebut.

Konsumen meja rapat yang berkapasitas dua orang biasanya merupakan


instansi pendidikan dan hotel yang belum mempunyai ruang rapat tetap,
sedangkan Fleksibilitas meja rapat juga menjadi suatu hal yang dinilai penting,
selain ukuran yang tidak terlalu besar namun dapat menahan beban tinggi.
Mahasiswa yang terkadang melakukan rapat dadakan dengan ruangan rapat yang
relatif sempit tentunya membutuhkan meja rapat yang berukuran tidak terlalu
besar serta dapat diringkas dengan mudah.

2. 4 Hasil riset
Setelah dilakukan survei terhadap 64 responden, 47 diantaranya
membutuhkan adanya instalasi listrik pada meja agar membudahkan untuk
kebutuhan listrik pada perangkat peserta rapat.
Untuk kebutuhan tempat minum pada meja, dari 64 responden, 40 orang
membutuhkan adanya dudukan minum pada meja agar minuman diatas meja
tidak mudah tumpah saat tersenggol.
Untuk sandaran kaki pada meja rapat, dari 64 responden, 54 orang
membutuhkan sandaran kaki pada meja rapat untuk menambah kenyamanan
kaki pada saat rapat berlangsung.
Untuk tempat berkas pada meja, dari 64 responden, 36 diantaranya sangat
membutuhkan tempat berkas, karena pada saat rapat berkas yang dibawa
membutuhkan tempat penyimpanan.

2. 5 Hak paten
1. Engsel Hinge: US1036734 A, 27 Ags 1912, Albert L. Sessions.
2. Baut Nut: US1933007 A, 31 Okt 1933, Dieter Paul W.
3. Slot - Dowel-pin: US1287678 A, 17 Des 1918, Burton P. Hall.

2. 6 Ekologi
Meja rapat ini dalam sistem kerjanya tidak merusak lingkungan karena
hanya digunakan pada ruangan dan sebagai tempat meyimpan berkas pada saat
melakukan rapat. Adapun material yang dipilih pun meminimalisir material
yang sulit didaur ulang atau secara tidak langsung merusak alam.

2. 7 Standar Mutu (kualitas) dan Keselamatan


Kebutuhan meja rapat yang yang aman dan nyaman menjadi prioritas
pengguna. Dengan membuat sudut meja yang tidak tajam dan memenuhi
keinginan konsumen, menjadikan meja rapat yang akan di buat memenuhi
kebutuhan pasar.

2.8 Rancangan Detail

Proses analisis, observasi dan pencarian yang sudah dilakukan dari


berbagai macam sumber, didapat beberapa daftar tuntutan yaitu :

Mobilitas tinggi (Mudah di sesuaikan dengan kondisi rapat)


Memiliki Dudukan minum
Memiliki tempat socket listrik
Memiliki sanggahan kaki
Harga sekitar Rp. 900.000 Rp. 1600.000
Mudah dalam penyimpanan (Tidak menghabiskan lahan)
Memiliki tempat penyimpanan berkas
Mampu menahan beban lebih dari 100 kg

BAB III

MENGKONSEP

3.1 Definisi Fungsi Utama

Fungsi utama dari Meja rapat ini antara lain dapat digunakan untuk melakukan rapat
secara nyaman dan dapat menopang beban dari barang bawaan peserta rapat. Selain itu meja
rapat juga memiliki sistem peringkasan agar tidak banyak memakan tempat untuk
penympanan.

3.2 Definisi Fungsi Bagian

Fungsi Bagian Menyangga Barang :Fungsi bagian dari meja rapat yang berfungsi
sebagai penyimpan utama perlengkapan yang di
bawa peserta rapat.

Fungsi Bagian Menopang :Fungsi bagian dari meja rapat sebagai kaki
meja yang dibutuhkan untuk
menopang/menahan beban dari perlengkapan
yang di bawa peserta rapat.

Fungsi Bagian Meringkas : Fungsi bagian dari meja rapat yang digunakan
untuk memperkecil dimensi meja ketika meja
tidak dalam keadaan dipakai.

Fungsi Bagian Mengunci :Menahan suatu bagian dari meja rapat agar
tetap dalam posisinya saat digunakan.

Fungsi Bagian Menyangga kaki :Fungsi bagian yang digunakan untuk


menyangga kaki, yang berfungsi untuk
memberikan kenyamanan pada peserta rapat.

Fungsi Bagian Menghambat gesekan :Fungsi bagian dari meja rapat yang berfungsi
untuk menahan gesekan sehingga meja tidak
mudah berpindah, dan juga agar meminimalisir
kerusakan akibat gesekan baik pada meja
maupun pada lantai.

Fungsi Bagian Menyimpan socket :Fungsi bagian dari meja rapat yang berfungsi
sebagai penyimpanan atau peletakan posisi
socket listrik.

Menyimpan Minum :Fungsi bagian yang berfungsi untuk


menyimpan wadah/gelas minuman yang di
bawa peserta rapat, dan juga untuk
meminimalisir minuman tersebut tumpah.
Fungsi Bagian Mengunci : Fungsi bagian dari meja rapat yang berfungsi
sebagai pengunci posisi meja, baik posisi ketika
meja digunakan maupun posisi ketika meja
diringkas.

Menyimpan berkas :Fungsi bagian yang berfungsi untuk


menyimpan berkas yang di bawa oleh peserta
rapat.

3.3 Kotak Morfologi

Fungsi
Solusi 1 Solusi 2 Solusi 3 Solusi 4
Bagian

Bujur sangkar
Bujur sangkar oval lingkaran
dapat dilipat
Menyangg
a Barang

Tiang T bisa
Papan flat Tiang penyangga Tiang berpengunci dilipat

Menopang

Engsel Poros bertingkat Sliding

Meringkas

Flat datar Flat miring Di lantai


Poros
Menyangg
a kaki
karet Plastik Roda

Menghamb
at gesekan

Di bawah
Penampang kapsul Di Samping Di belakang
permukaan
di permukaan meja permukaan meja
Menyimpa
n Socket
listrik

Silinder cekung
Silinder Timbul
Menyimpa
n minum

Pin Baut dan Mur Slot


Kait

Mengunci

Laci Rak jaring Di permukaan


Kolong meja
meja
Menyimpa
n berkas

3.4 Variasi Konsep

Setelah mendapatkan tabel morfologi dari hasil brainstorming, maka dapat dilakukan
pengelompokan serta pemilihan beberapa metode dari tiap-tiap fungsi bagian yang ada dan
memungkinkan untuk dibuat sebagai alternatif konsep. Alternatif konsep yang didapatkan
yaitu:

3.4.1 Variasi Konsep 1


Konsep 1
Menyangga Barang Oval
Menopang Tiang T lipat
Meringkas Poros bertingkat
Menyangga Kaki Poros
Menghambat gesekan Plastik
Menyimpan socket Di samping
listrik
Menyimpan minum Silinder timbul
Mengunci Pin
Menyimpan Berkas Di permukaan meja

a. Bentuk daun meja


Meja rapat variasi konsep 1 mempunyai bentuk daun meja menggunakan
solusi oval, hal ini bertujuan agar meja rapat ini bisa dikondisikan untuk posisi rapat
berhadapan.
b. Bentuk kaki
Meja rapat variasi konsep 1 menggunakan bentuk kaki solusi tiang T yang
terbuat dari logam yang berbentuk poros berongga, sehingga meja rapat ini kokoh dan
mempuyai tempat kaki yang lebih leluasa.
c. Mekanisme Peringkasan
Meja rapat variasi 1 diringkas degan sistem pelipatan menggunakan solusi
engsel, caranya yaitu dengan melipat kedua kaki yang berbentuk T ke tengah,
sehingga dimensi meja setelah dilipat menjadi kecil atau hanya seukuran daun meja
yang ditambah dengan ketebalan kaki meja.
d. Sanggahan kaki
Meja rapat variasi konsep 1 mempunyai sanggahan kaki dengan solusi poros
yang terbuat dari logam dan berbentuk poros berongga, sehingga sanggahan kaki ini
cukup kokoh serta berfungsi sebagai pengunci kaki meja. Sanggahan kaki dilepas
ketika proses pelipatan.
e. Menghambat gesekan
Meja rapat variasi konsep 1 menghambat gesekan dengan menggunakan solusi
plastik, karena plastik merupakan bahan sederhana yang mudah didapat namun cukup
untuk mengurangi/menghambat gesekan dengan lantai.
f. Posisi Socket listrik
Meja rapat variasi konsep 1 memposisikan socket listrik susuai dengan solusi
disamping meja atau dekat dengan peserta rapat, sehingga akan meminimalisir kaabel
dari suatu gadget terurai diatas permukaan meja.
g. Dudukan minum
Meja rapat variasi 1 mempunyai tempat dudukan minum dengan solusi
silinder timbul, yaitu dengan cara penambahan atau penempelan material tambahan
pada daun meja yang berbentuk silinder, dengan demikian ketika gelas minuman
peserta rapat disimpan di dudukan minuman tersebut akan meminimalisir kemungkian
air minum tumpah.

h. Tempat menyimpan berkas


Meja rapat variasi konsep 1 menggunakan solusi di permukaan artinya tidak
mempunyai tempat penyimpan berkas tambahan, berkas rapat disimpan langsung
diatas permukaan daun meja.
i. Mengunci
Meja rapat variasi konsep 1 menggunakan pengunci solusi pin, karena solusi
ini merupakan solusi paling sederhana, dan cukup untuk mengunci ketika posisi
digunakan maupun posisi disimpan.

Kelebihan :
Mudah diringkas, cukup oleh satu orang
Mampu menahan beban yang relatif berat
Mudah dalam penyimpanan masal ( ditumpuk )
Kekurangan :
Biaya produksi relatif mahal karena sebagian materialnya terbuat dari logam
Massa meja relatif berat
Tidak cocok untuk peletakan berbaris
Proses pembuatannya cukup kompleks, karena memerlukan beberapa jenis pengerjaan
(bubut, drill, dll )

3.4.2 Variasi Konsep 2

Konsep 1
Menyangga Barang Bujur sangkar ipat
Menopang Papan flat
Meringkas Engsel
Menyangga Kaki Flat miring
Menghambat gesekan Karet
Menyimpan socket Di bawah permukaan meja
listrik
Menyimpan minum Silinder cekung
Mengunci Slot
Menyimpan Berkas Rak jaring

a. Bentuk daun meja


Meja rapat variasi konsep 2 mempunyai bentuk daun meja menggunakan
solusi bujur sangkar yang dapat dilipat, hal ini bertujuan agar meja rapat ini bisa
dikondisikan untuk posisi rapat berhadapan ataupun berjejer.
b. Bentuk kaki
Meja rapat variasi konsep 2 menggunakan bentuk kaki solusi papan flat seperti
meja pada umumnya, terbuat dari kayu yang berbentuk papan, sehingga meja rapat ini
kokoh.
c. Mekanisme Peringkasan
Meja rapat variasi 2 diringkas degan sistem pelipatan menggunakan solusi
engsel, pelipatan ini dilakukan dua kali, yang pertama yaitu dengan melipat kedua
kaki yang berbentuk papan flat ke tengah, kemudian daun meja dilipat juga seperti
sistem papan catur sehingga dimensi meja setelah dilipat menjadi kecil atau hanya
setengah dari dimensi daun meja yang ditambah dengan ketebalan daun meja sisi
yang lainnya.
d. Sanggahan kaki
Meja rapat variasi konsep 2 mempunyai sanggahan kaki dengan solusi papan
flat yang terbuat dari kayu, sehingga sanggahan kaki ini cukup lebar dan memberikan
kenyamanan pada peserta rapat. Sanggahan kaki ini dilepas ketika proses pelipatan,
kemudian dimasukan pada sela-sela lipatan daun meja.

e. Menghambat gesekan
Meja rapat variasi konsep 2 menghambat gesekan dengan menggunakan solusi
karet, karena solusi karet ini merupakan solusi yang paling efisien untuk mengurangi
atau menghambat gesekan..
f. Posisi Socket listrik
Meja rapat variasi konsep 2 memposisikan socket listrik sesuai dengan solusi
di bawah permukaan meja, sehingga akan meminimalisir kabel dari gadget terurai
diatas permukaan meja.
g. Dudukan minum
Meja rapat variasi 2 mempunyai tempat dudukan minum dengan solusi
silinder cekung, yaitu dengan cara melubangi daun meja dengan berbentuk silinder,
dengan demikian ketika gelas minuman peserta rapat disimpan di dudukan minuman
tersebut akan meminimalisir kemungkian air minum tumpah, karena akan menahan
gelas minum ketika gelas tersenggol tangan
h. Tempat menyimpan berkas
Meja rapat variasi konsep 2 menggunakan solusi rak jaring, yaitu dengan cara
penambahan rak jaring pada samping meja, rak jaring ini terbuat dari plat dan poros-
poros kawat sehingga lebih minimalis dan tidak menambah dimensi meja saat dilipat.
i. Mengunci
Meja rapat variasi konsep 2 menggunakan pengunci solusi slot, karena solusi
ini merupakan solusi yang paling efisien untuk mengunci ketika posisi digunakan
maupun posisi disimpan.
Kelebihan
Mudah untuk diringkas
Dimensi meja setelah diringkas relatif kecil
Proses pengerjaan sederhana
Biaya pembuatan murah karena semua material dari kayu
Kokoh, mampu menahan beban yang relatif berat
Dapat disesuaikan dengan semua jenis rapat

Kekurangan
Daya tahan terhadap beban, tidak terlalu kuat
Proses peringkasan memerlukan waktu yang relatif lama

3.4.3 Variasi Konsep 3

Konsep 1
Menyangga Barang Bujur sangkar
Menopang Tiang penyangga
Meringkas Poros bertingkat
Menyangga Kaki Di lantai
Menghambat gesekan Plastik
Menyimpan socket Di belakang meja
listrik
Menyimpan minum Silinder cekung
Mengunci pin
Menyimpan Berkas Kolong meja

a. Bentuk daun meja


Meja rapat variasi konsep 3 mempunyai bentuk daun meja menggunakan
solusi bujur sangkar, hal ini bertujuan agar meja rapat ini bisa dikondisikan untuk
posisi rapat berhadapan maupun ketika posisi rapat berjejer.
b. Bentuk kaki
Meja rapat variasi konsep 3 menggunakan bentuk kaki solusi tiang penyangga.
yang terbuat dari logam yang berbentuk poros berongga, sehingga meja rapat ini
kokoh.
c. Mekanisme Peringkasan
Meja rapat variasi 3 diringkas degan sistem pelipatan menggunakan solusi
poros bertingkat, caranya yaitu dengan mendorong kaki ke arah atas, sehingga kaki
bagian bawah masuk ke bagian, seperti sistem pemanjangan antena atau payung.
Dengan demikian dimensi meja lebih kecil dan juga ketinggian meja bisa dirubah
menjadi lebih pendek.
d. Sanggahan kaki
Meja rapat variasi konsep 3 mempunyai sanggahan kaki dengan solusi lantai,
artinya meja ini tidak mempuyai tambahan sanggahan kaki, karena mempunyai
fasilitas khusus menjadi meja yang pendek atau lesehan.
e. Menghambat gesekan
Meja rapat variasi konsep 3 menghambat gesekan dengan menggunakan solusi
plastik, karena plastik merupakan bahan sederhana yang mudah didapat namun cukup
untuk mengurangi/menghambat gesekan dengan lantai.
f. Posisi Socket listrik
Meja rapat variasi konsep 3 memposisikan socket listrik sesuai dengan solusi
di belakang meja, sehingga kabel gadget yang tersimpan rapih dibawah permukaan
meja.
g. Dudukan minum
Meja rapat variasi 3 mempunyai tempat dudukan minum dengan solusi
silinder cekung, yaitu dengan cara melubangi daun meja dengan berbentuk silinder,
dengan demikian ketika gelas minuman peserta rapat disimpan di dudukan minuman
tersebut akan meminimalisir kemungkian air minum tumpah, karena akan menahan
gelas minum ketika gelas tersenggol tangan
h. Tempat menyimpan berkas
Meja rapat variasi konsep 3 menggunakan solusi di kolong meja, yaitu
dibawah permukaan meja ada ruang khusus untuk menyimpan berkas sehingga
peserta rapat lebih leluasa dalam menyimpan berkas.
i. Mengunci
Meja rapat variasi konsep 3 menggunakan pengunci solusi pin, karena solusi
ini merupakan solusi paling sederhana, dan cukup untuk mengunci ketika posisi
digunakan maupun posisi disimpan.

Kelebihan:

Mudah diringkas, cukup oleh satu orang


Waktu meringkas relatif cepat
Kokoh, mampu menahan beban yang relatif berat
Kekurangan:

Biaya produksi relatif mahal karena sebagian materialnya terbuat dari logam
Massa meja relatif berat
Dimensi meja sesudah diringkas masih cukup besar
Bentuk meja kurang menarik
Proses pengerjaan cukup rumit

3.4.3 Variasi Konsep 4

Konsep 1
Menyangga Barang Lingkaran
Menopang Tiang berpengunci
Meringkas Puzzle
Menyangga Kaki Plat datar
Menghambat gesekan Plastik
Menyimpan socket Di samping
listrik
Menyimpan minum Silinder cekung
Mengunci Baut dan mur
Menyimpan Berkas Di permukaan

a. Bentuk daun meja


Meja rapat variasi konsep 4 mempunyai bentuk daun meja menggunakan
solusi lingkaran, karena meja rapat ini dikondisikan untuk posisi rapat berkumpul.
b. Bentuk kaki
Meja rapat variasi konsep 4 menggunakan bentuk kaki solusi tiang T yang
terbuat dari logam yang berbentuk kotak berongga, sehingga meja rapat ini kokoh.
c. Mekanisme Peringkasan
Meja rapat variasi 4 diringkas degan solusi poros bertingkat namun dengan
bentuk yang berbeda yaitu kotak, cara peringkasannya sama dengan poros bertingkat
yaitu salah satu bagian dimasukan ke bagian yang lain.
d. Sanggahan kaki
Meja rapat variasi konsep 4 mempunyai sanggahan kaki dengan solusi plat
datar yang terbuat dari logam dan berbentuk poros berongga, sehingga sanggahan
kaki ini cukup kokoh.
e. Menghambat gesekan
Meja rapat variasi konsep 4 menghambat gesekan dengan menggunakan solusi
plastik, karena plastik merupakan bahan sederhana yang mudah didapat namun cukup
untuk mengurangi/menghambat gesekan dengan lantai.
f. Posisi Socket listrik
Meja rapat variasi konsep 4 memposisikan socket listrik susuai dengan solusi
disamping meja atau dekat dengan peserta rapat, sehingga akan meminimalisir kaabel
dari suatu gadget terurai diatas permukaan meja.
g. Dudukan minum
Meja rapat variasi 4 mempunyai tempat dudukan minum dengan solusi
silinder cekung, yaitu dengan cara melubangi daun meja dengan berbentuk silinder,
dengan demikian ketika gelas minuman peserta rapat disimpan di dudukan minuman
tersebut akan meminimalisir kemungkian air minum tumpah, karena akan menahan
gelas minum ketika gelas tersenggol tangan
h. Tempat menyimpan berkas
Meja rapat variasi konsep 4 menggunakan solusi di permukaan artinya tidak
mempunyai tempat penyimpan berkas tambahan, berkas rapat disimpan langsung
diatas permukaan daun meja.

i. Mengunci
Meja rapat variasi konsep 1 menggunakan pengunci solusi mur dan baut,
karena mur dan bauti merupakan pengunci yang paling kuat dan tepat untuk
penguncian pada posisi meja ketika diguhnakan.

Kelebihan:
Dimensi meja setelah diringkas relatif kecil
Massa meja yang realtif ringan
Kokoh, mampu menahan beban yang relatif berat
Kekurangan:
Sulit untuk diringkas
Tidak cocok untuk peletakan berjejer
Bentuk meja kurang menarik
Proses pengerjaan cukup rumit
Tidak bisa disesuaikan untuk kondisi rapat tertentu

3.5 Penentuan Konsep terpilih

Untuk menentukan konsep terpilih harus dilakukan evaluasi, evaluasi dilakukan untuk
menentukan varian konsep mana yang terpilih melalui penilaian dari berbagai kriteria,
sehingga proses ini menghasilkan satu konsep terpilih. Konsep terpilih ini bisa dari varian
konsep yang terpilih ataupun gabungan/kombinasi dari varian konsep.

Dalam menilai konsep desain terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui. Langkah-
langkah adalah sebagai berikut:

1. Memilih kriteria

2. Membuat tabel pembobotan kriteria

3. Menilai konsep dengan mengacu pada kriteria

3.4.1 Pembobotan Kriteria

Sebelum proses evaluasi atau penilaian, langkah yang harus ditempuh adalah
menentukan bobot kriteria yang akan menjadi tolak ukur penilaian. Kriteria pun dipilih
berdasarkan dari daftar tuntutan sehingga dapat mengurangi pandangan-pandangan yang
bersifat subjektif.

Kriteria A B C D E F G H I Jumla Bobot Peringkat


h
A Kekokohan 0 1 1 1 0 1 0 1 5 0,138889 3
B Kemudahan untuk diringkas 1 1 1 1 0 1 1 1 7 0,194444 2
C Kemudahan Penggunaan 0 0 1 1 0 1 0 1 4 0,111111 5
D Kemudahan Untuk dibuat 0 0 0 1 0 1 1 1 4 0,111111 6
E Besarnya ukuran 0 0 0 0 0 1 0 1 2 0,055556 7
F Daya tahan terhadap beban 1 1 1 1 1 1 1 1 8 0,222222 1
G Massa Meja Rapat 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0,027778 8
H Biaya Prodksi 1 0 1 0 1 0 1 1 5 0,138889 4
I Estetika 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9
36

3.4.2 Penilaian Bobot Rating

Kekokohan SB Tahan terhadap guncangan baik vertikal maupun horizontal


(4) kedua aspek itu baik
B (3) Tahan terhadap guncangan baik vertical maupun horizontal
namun salah satu aspek itu lemah
C (2) Tahan terhadap guncangan yang relatif kecil
J (1) Tidak tahan terhadap guncangan
Kemudahan untuk SB Tanpa alat bantu, dilakukan oeh satu orang
diringkas (4)
B (3) Tanpa alat bantu, dilakukan oeh dua orang
C (2) Menggunakan alat bantu, dilakukan oleh satu orang
J (1) Menggunakan alat bantu, dilakukan oleh dua orang
Kemudahan Penggunaan SB Tanpa alat bantu, dilakukan oleh satu orang
(4)
B (3) Tanpa alat bantu, dilakukan oleh dua orang
C (2) Menggunakan alat bantu, dilakukan oleh satu orang
J (1) Menggunakan alat bantu, dilakukan oleh dua orang
Kemudahan Untuk SB Dapat dibuat menggunakan mesin standard
dibuat (4)
B (3) Dapat dibuat menggunakan mesin standard dengan peralatan
tambahan
C (2) Hanya dapat dibuat menggunakan mesin modern
J (1) Hanya dapat dibuat menggunakan mesin modern dengan
peralatan tambahan
Besarnya ukuran SB Ukuran saat diringkas lebih kecil atau sama dengan 1/4 dari
(4) ukuran meja saat dipakai
B (3) Ukuran saat diringkas lebih kecil atau sama dengan 1/2 dari
ukuran meja saat dipakai
C (2) Ukuran saat diringkas lebih kecil atau sama dengan 3/4 dari
ukuran meja saat dipakai
J (1) Ukuran saat diringkas sama dengan ukuran meja saat dipakai
Daya tahan terhadap SB Tahan terhadap beban lebih dari 150 kg
beban (4)
B (3) Tahan terhadap beban 100 sampai 150 kg

C (2) Tahan terhadap beban 75 sampai 100 kg

J (1) Tahan terhadap beban kurang terhadap 75 kg

Massa meja rapat SB Kurang atau sama dengan 20 kg


(4)
B (3) 20 sampai 25 kg

C (2) 25 sampai 30 kg

J (1) lebih dari 30kg

Biaya produksi SB Kurang dari Rp. 750000


(4)
B (3) Rp. 750000 sampai Rp. 1000000

C (2) Rp. 1000000 sampai Rp. 1250000

J (1) Lebih dari Rp 1250000

Estetika SB Menyerupai bentuk meja formal modern


(4)
B (3) Menyerupai bentuk meja formal

C (2) menyerupai bentuk meja saja

J (1) Tidak menyerupai bentuk meja

Nilai
Sangat baik (SB) 4
Baik (B) 3

Cukup (C) 2

Jelek (J) 1
Kriteria Konsep Varisi

Variasi 1 Variasi 2 Variasi 3 Variasi 4

Kekokohan SB SB B SB

Kemudahan untuk diringkas C B SB C

Kemudahan Penggunaan B B B C

Kemudahan Untuk dibuat J SB B C

Besarnya ukuran C SB C B

Daya tahan terhadap beban SB B B SB

Massa Meja Rapat C B B B

Biaya Prodksi C SB B B

Estetika B B C C

Jumlah 23 31 26 25

Tabel Evaluasi Akhir

Kemudahan untuk diringkas 0,19 0,38 0,57 0,76 0,38

Kemudahan Penggunaan 0,11 0,33 0,33 0,33 0,22

Kemudahan Untuk dibuat 0,11 0,11 0,44 0,33 0,22

Besarnya ukuran 0,06 0,12 0,24 0,12 0,18


Daya tahan terhadap beban 0,22 0,88 0,66 0,66 0,88

Massa Meja Rapat 0,03 0,06 0,09 0,09 0,09

Biaya Prodksi 0,14 0,28 0,56 0,42 0,42

Estetika 0 0 0 0 0

Jumlah 2,72 3,45 3,13 2,95

Peringkat 4 1 2 3

3.5 Konsep Terpilih


Setelah melakukan evaluasi terhadap empat variasi konsep yang ada didapatkanlah
konsep yang terpilih. Konsep yang terpilih adalah konsep yang mendapatkan poin yang
paling besar. Konsep tersebut adalah variasi konsep 2 Berdasarlan hasil evaluasi di atas
maka konsep terpilih adalah variasi konsep 2.
BAB IV
MERANCANG

4.1 Pemilihan komponen (elemen mesin) standar


1. Sambungan Ulir pada engsel bawah daun meja dengan beban
eksentrik sejajar sumbu baut
Mo = 100 kg
n =8
unit
a = 0,5 a

g = 9,81 m/s2 u = 370 N/mm2 (Bahan Ulir : St 37) L =


325 mm
Wo = mo x g = 981 N sf = 4 L2 = L 7
= 175 mm
u
Fc = 1,2 a = = 92,5 N/mm2 L4
sf
= L5 = 225 mm
L1 = L8 = 150 mm L3 = L6 = 200 mm

Tegangan Tarik Ijin


a = 0,5 . 92,5 = 46,25 N/mm2
Beban Tarik Langsung
Beban Rencana
W = Wo . fc = 100 . 1,2 = 1177 N

W 1177
Wt = n = 8 = 147,15 N

Beban Tarik Karena Momen


Wtn = C . Ln
W.L
C= 2 2 2 2 2 2 2
L 1 + L2 + L 3 + L 4 + L 5 + L6 + L 7 + L 8
2

W.L 1177 x 325


= 2 ( L 1 + L 22 + L3 2+ L 4 2 )
2 = 2 ( 150 +1752 +2002 +2252 )
2
= 1,33 N/mm
Wt1 = Wt8 = C . L1 = 1,33 . 150 = 199,5 N
Wt2 = Wt7 = C . L2 = 1,33 . 175 = 232,75 N
Wt3 = Wt6 = C . L3 = 1,33 . 200 = 266 N
Wt4 = Wt5 = C . L4 = 1,33 . 225 = 299,25 N
Beban Tarik Total
Wtotal = Wt + Wtn max = 147,15 + 299,25 = 446,4 N
Diameter Ulir

d1 4.Wtotal
. a 4.446,4
.92,5 2,48 mm (M4)

Hasil Perencanaan (di lihat pada tabel standar baut)


d1 = 3,24 mm d = 4 mm
p = 0,7 mm Pilih = M4 (terbukti pemilihan baut M4)

2. Sambungan Ulir pada engsel penopang (Kaki Meja) dengan beban


eksentrik tegak lurus sumbu baut

Mo = 100 kg n = 8 unit 1 =
270o
G = 9,81 m/s2 u = 370 N/mm2 (Bahan Ulir : St
37) 2 = 45o
Wo = mo x g = 981 N sf =4 3 = 135o
u
Fc = 1,2 a = = 92,5 N/mm2 4 =
sf
90o
L1 = L4 = L5 = L8 = 624,6 mm a = 0,5 a

L2 = L3 = L6 = L7 = 615 mm L = 144 mm
Tegangan Geser Ijin
a = 0,5 . 92,5 = 46,25 N/mm2
Beban Geser Langsung
Beban Rencana
W = Wo . fc = 100 . 1,2 = 1177 N

W 1177
Ws = n = 8 = 147,15 N

Beban Geser Karena Momen


Wsn = C . Ln
W.L
C= L 1 + L2 + L 3 + L 42 + L 52+ L6 2+ L 72 + L 82
2 2 2

W .L 1177 x 144
= 4 ( L 12+ L 22 ) = 4 ( 624,6 2+615 2 )

= 0,06 N/mm
Ws1 = Ws4 = Ws5 = Ws8 = C . L1 = 0,06 . 624,6 = 34,45 N
Ws2 = Ws3 = Ws6 = Ws7 = C . L2 = 0,06 . 615 = 33,92 N
Beban Geser Gabungan

Wsgn = Ws +Ws +2. Ws . Ws . cos


2 2
n n

Wsg1 = Wsg5 = Ws +Ws +2.Ws . Ws . cos


2 2
1 1 1

= 147,152+34,45 2+2.147,15 .34,45 . cos 2700


= 151,13 N

Wsg2 = Wsg6 = Ws +Ws +2.Ws . Ws . cos


2 2
2 2 2

= 147,152+33,922 +2.147,15 .33,92. cos 450


= 172,81 N

Wsg3 = Wsg7 = Ws +Ws +2. Ws . Ws . cos


2 2
3 3 3

= 147,152+33,922 +2.147,15 .33,92. cos 135 0


= 129,45 N
Wsg4 = Wsg8 = Ws +Ws +2. Ws .Ws
2 2
4 4 . cos 4

= 147,152+34,45 2+2.147,15 .34,45 . cos 900


= 151,13 N
Diameter Ulir

d1 4.Wsgn max
. a 4.172,81
.46,25 2,18 mm (M3)

Hasil Perencanaan (di lihat pada tabel standar baut)


d1 = 2,46 mm d = 3 mm
p = 0,5 mm Pilih = M3
Meskipun pada hasil perancangan didapat M3 pada beban eksentrik tegak
lurus sumbu baut namun agar lebih efisien hanya digunakan satu jenis baut
dan dikarenakan pada standar engsel yang ada dibutuhkan baut M4, maka
kami memilih M4 untuk rancangan karena dianggap tidak masalah, dengan
bukti :
Syarat Tidak Rusak : (Baut yang digunakan) (Baut yang diizinkan/hasil
perencanaan dari perhitungan)
3. Sambungan Ulir pada engsel tengah daun meja dengan beban
eksentrik sejajar sumbu baut
Mo = 100 kg
n= 8 unit
a = 0,5 a

g = 9,81 m/s2 u = 370 N/mm2 (Bahan Ulir : St 37) L


= 310 mm
Wo = mo x g = 981 N sf =4 L2 = L 5 =
225 mm
u
Fc = 1,2 a = = 92,5 N/mm2 L4 = L 5
sf
= 243 mm
L1 = L6 = 207 mm

Tegangan Tarik Ijin


a = 0,5 . 92,5 = 46,25 N/mm2
Beban Tarik Langsung
Beban Rencana
W = Wo . fc = 100 . 1,2 = 1177 N

W 1177
Wt = n = 6 = 196,17 N

Beban Tarik Karena Momen


Wtn = C . Ln
W .L
C= L 1 + L2 + L 32+ L 42 + L 52+ L6 2
2 2

W .L 1177 x 310
= 2 ( L 1 + L 22 + L3 2 )
2 = 2 ( 207 2+225 2+243 2)

= 1,2 N/mm
Wt1 = Wt6 = C . L1 = 1,2 . 207 = 248,4 N
Wt2 = Wt5 = C . L2 = 1,2 . 225 = 270 N
Wt3 = Wt4 = C . L3 = 1,2 . 243 = 291,6 N
Beban Tarik Total
Wtotal = Wt + Wtn max = 196,17 + 291,6 = 487,77 N
Diameter Ulir

d1 4.Wtotal
. a 4.487,77
.92,5 2,59 mm (M4)

Hasil Perencanaan (di lihat pada tabel standar baut)


d1 = 3,24 mm d = 4 mm
p = 0,7 mm Pilih = M4 (terbukti pemilihan baut M4)

4. Sambungan Ulir pada engsel tengah sanggahan kaki dengan beban


eksentrik sejajar sumbu baut
Dari 3 perhitungan diatas agar lebih efisien hanya digunakan satu jenis
baut dan dikarenakan pada standar engsel yang ada dibutuhkan baut M4
agar digunakan engsel yang sama pula, maka kami memilih baut M4 untuk
rancangan pada bagian ini, hal tersebut menurut kami tidak masalah
karena beban yang diberikan dapat jauh lebih kecil dibanding pada engsel
yang lainnya hanya beban kejut yang sangat besar mungkin dapat
membuat sambungan tersebut rusak, dengan hal itu kami mengantisipasi
dengan menjadikan sanggahan kaki ini kaku seolah-olah seperti satu papan
dengan menggunakan pengunci dari sisi yang lain dari engsel yang ada
yakni sebuah slot standar dengan ini ada peredam untuk mengurangi
dampak kerusakan saat adanya beban kejut yang sangat besar.

4.2 Pertimbangan proses pengerjaan/manufaktur


Komponen CARA PEMBUATAN
Komponen ini dibuat
1 dengan cara dipotong
4.3 Per
dengan gergaji.
1. Duduakan minum dibuat hit
dengan cara menggunakan
un
gerinda bulat.
2. Luban-lubang untuk baut gan
2 dilakukan dengan proses
borring hanya
menghasilkan alur kepala
baut.

Komponen ini dibuat


2 dengan cara dipotong
dengan gergaji .
1. Alur pada bagian ini
dipotong menggunakan alat
1 pemotong.
2. Lubang alur baut dibuat
dengan borring.

Komponen ini dibuat


dengan cara dipotong
dengan gergaji .
1. Lubang alur baut dibuat
dengan borring.
1

Komponen ini dibuat


dengan cara dipotong
dengan gergaji.
1. Alur tersebut dibuat dengan
menggunakan alat
pemotong alur.
1

Komponen ini dibuat


dengan cara dipotong
dengan gergaji.

kekuatan bahan dan pemilihan material


Pada perhitungan konstruksi ini kami menggunakan perhitungan tegangan
geser (tegangan yang disebabkan oleh gaya yang cenderung
menggelincirkan benda yang ditahan oleh luas penampang yang
menahannya.
Pada bahan kayu secara umum memiliki kekuatan tarik ( u 100 kali lebih
lunak dibandingkan kekuatan tarik pada baja untuk kayu yang tipis dan
untuk yang tebal bisa sampai 30-50 kali lebih lunak.
Dari bentuk papan hasil seluruh ringkasan pada lipatan daun meja agar
beban terdistribusi merata dan stabil dilakukan perhitungan sebagai berikut.
(Asumsikan u = 0,04 N/mm2 lebih lunak dibandingkan baja).

Mo = 100
kg 1
= 3 = 650 mm total = 2100 mm
g = 9,81 m/s2 2 = 4 = 400 mm A = total .
tebal
F
F = mo x g = 981 N u = 0,6 u = 0,0252 N/mm2 g = A
Syarat Tidak Rusak : u
F F F
A u total .tebal u total . u tebal

981
2100 . 0,0252 tebal

18,54 mm tebal
Dari hasil perhitungan didapat tebal papan kayu yang kami gunakan adalah
20 mm. Karena tebal papan kayu 2 cm lebih mudah ditemukan pada standar
lembaran kayu.
Dari hasil analisis dan perhitungan di atas kami akan memperlakukan
material yang kami gunakan sesuai dengan sifat-sifat kayu sebagai berikut
agar kekuatan material yang digunakan dapat maksimal.
Kekuatan Tarik
Dua arah kekuatan tarik pada kayu yaitu searah serat kayu atau tegak lurus
(melintang) arah serat kayu. Kekuatan tarik kayu adalah bagaimana reaksi
bahan kayu terhadap gaya-gaya yang menarik kayu. Pada umumnya kayu
memiliki kekuatan tarik lebih besar searah serat kayu.
Kekuatan Tekan
Adalah daya tahan kayu terhadap
tekanan pada searah serat kayu
atau melintang serat kayu. Kekuatan
tekan kayu lebih lemah pada arah
melintang serat.

Keteguhan Geser
Keteguhan geser adalah kekuatan kayu menahan gerakan dan tekanan yang
membuat kayu bergeser (tanpa pukulan) baik itu beban mati ataupun beban
hidup. Beban mati artinya tekanan secara terus menerus pada skala tekanan
tertentu. Sedangkan beban hidup berarti tekanan yang berulang-ulang dan
bisa berubah-ubah kekuatannya. Keteguhan geser kayu paling besar adalah
pada posisi melintang serat kayu.

Kelenturan (Kekuatan Lengkung)


Kayu juga tahan terhadap gaya yang berusaha melengkungkan kayu dengan
satu kali tekanan secara terus menerus atau berkali-kali (secara mendadak,
seperti pukulan).
4.4 Pertimbangan perawatan dan pemeliharaan
Untuk perawatan meja sebaiknya meja tidak disimpan ditempat yang lembab dan
dalam ruangan dengan suhu yang terjaga (kering), dan jangan tempatkan meja ditempat
yang tekena sinar matahari langsung agar tahan lama dan tidak mudah rusak. Komponen
yang diperkirakan akan diganti yakni pada bagian engsel. Jika tidak dipakai usahakan
kondisi meja rapat dalam kodisi diringkas, hal ini dapat membuat engsel tahan lama dan
agar engsel tidak kaku.

4.5 Pertimbangan ergonomi dan estetika


Pada meja rapat yang didesain hal yang perlu di pertimbangkan adalah kenyamanan
bagi pengguna. Untuk bentuk daun meja berbentuk bujur sangkar bentuk ini dipilih
karena pemanfaatan bagiaan dari segala arah bisa digunakan pengguna apabila peserta
rapat ingin berhadapan, karena meja ini ideal untuk dua orang. Adapun bentuk
sanggahan kaki yang miring menghadap pengguna, adalah solusi yang sangat
memanjakan pengguna karena kaki dapat merasa lebih relax dan tidak terlalu
tertekuk. Sedangkan fasilitas yang di tawarkan membuat meja rapat ini semakin
menarik dan minimalis.

4.6 Pertimbangan biaya produksi dan harga

Nama komponen harga jumlah

1. Baut Countersunk m4 Rp. 200,- 26 Rp. 5.200,-


2. Papan Kayu MDF Rp. 200.000,- 1 lembar Rp. 200.000,-
122 x 244 x 20
3. Engsel 6 Lubang Rp. 15.000,- 2 Rp. 30.000,-
4. Engsel 8 Lubang Rp. 20.000,- 5 Rp. 100.000,-
5. Slot Rp. 15.000,- 2 Rp. 30.000,-
6. Pernis Rp. 60.000,- 1 Can Rp. 60.000,-
7. Klip Kabel 5mm Rp. 150.- 6 Rp. 900,-
8. Part dari rak piring Rp. 15.000,- 2 Rp. 30.000,-
9. Socket Listrik Rp. 32.000,- 1 Set Rp. 32.000,-
10. Tukang, listrik, dll Rp, 100.000,- - Rp. 100.000,- +

Total Rp. 588.100,-

Keterangan rancangan pemotongan


BAB V

MENDOKUMENTASIKAN

5.1 Gambar Susunan


Berikut ini merupakan gambar susunan dari meja rapat yang kami buat :
1 18
2 3
13 16 11

12

8
10
5
6
9
5.2 Gambar Bagian dan Bill of Materials 4 14
15 Part yang
No Bagian Jumla Bahan Part Keteranga
dibuat
Ukuran
. h Standar
n
1. MP Daun meja kanan 1 MDF 800x650x2
0
MP Daun meja kiri

800x650x2
2. 1 MDF
0

MP Frame samping kanan

3. 1 MDF 580x70x20

MP Frame samping kiri

4. 1 MDF 580x70x20

MP Frame tengah kanan

5. 1 MDF 580x70x20

6. MP Frame tengah kiri 1 MDF 580x70x20


MP Frame depan

7. 4 MDF 800x70x20

MP Kaki meja kanan

650x570x2
8. 1 MDF
0

MP Kaki meja kiri

650x570x2
9. 1 MDF
0

MP Sanggahan kaki

770x150x2
10. 2 MDF
0

11. Dudukan Berkas 2 Polimer


Engsel Besar

12. 5 Steel

Engsel kecil

Kuninga
13. 2
n

Slot

14. 2 Steel

Countersunk M4x14

15. 26 Steel

Socket listrik

16. 1 Polimer

17. Klip kabel 6 Polimer


5.1 Spesifikasi Akhir
Spesifikasi dari meja rapat yang kami rancang adalah sebagai berikut :

Memiliki dimensi umum (ketika


digunakan) 1800x650x700
Memiliki dimensi ketika diringkas
800x650x160
Mampu menahan beban maksimum 100kg
Mampu digunakan untuk berbagai posisi
rapat (berjajar, berhadapan, maupun
berkelompok)
Mempunyai sanggahan kaki berbentuk flat
miring yang berfungsi untuk memberikan
kenyamanan pada peserta rapat .

Mempunyai penghambat gesekan berupa


karet yang diletakan pada ujung kaki meja

Mempunyai socket listrik yang terletak


secara permanen di bawah permukaan meja

Mempunyai tempat dudukan minum yang


berbentuk silinder

Mempunyai tempat menyimpan berkas


yang terletak disamping kaki meja, yang
mampu menyimpan berkas dengan
ketebalan maksimum 20mm

5.2 Assembly Manual


Assembly terbagi menjadi 3 tahapan umum
a. Pemasangan komponen pada bagian kanan dan kiri meja, yaitu dilakukan
dengan cara pertama memasang frame meja pada bagian daun meja dan
dikunci menggunakan baut, kemudian setelah itu menggabungkan kaki
meja pada daun meja menggunakan engsel, selanjutnya memasangkan
slot pada frame meja dan dudukan berkas pada kaki meja.
b. Penggabungan meja bagian kanan dan bagian kiri, dengan menggunakan
engsel.
c. Pemasangan sanggahan kaki meja pada meja, dengan sistem sliding.
5.3 Operation Manual
Mekanisme peringkasan meja adalah sebagai berikut :
Buka slot 1 dan slot 2

Lepaskan Sanggaahan kaki dari meja

Lipat kedua kaki meja ke bagian tengah atas


Lipat dan masukan sanggahan kaki kedalam celah meja

Lipat bagian kiri meja ke bagian kanan meja

Kunci dengan menggunakan slot yang ada disamping frame meja

Anda mungkin juga menyukai