DisusunOleh :
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Kecemasan adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas sebabnya. Kecemasan merupakan
kekuatan yang besar untuk menggerakkan tingkah laku baik tingkah laku yang menyimpang,
yang terganggu dan kedua-keduanya merupakan pernyataan, penampilan, penjelmaan, dari
pertahanan terhadap kecemasan (Gunarso, 2003:27).
Kecemasan adalah kondisi kejiwaan yang penuh dengan kekhawatiran dan ketakutan akan
apa yang mungkin yang akan terjadi, baik berkaitan dengan permasalahan yang terbatas
maupun hal-hal yang aneh. Deskripsi umum akan kecemasan yaitu perasaan tertekan dan
tidak tenang serta berpikiran kacau dengan disertai banyak penyesalan. Hal ini sangat
berpengaruh pada tubuh, hingga tubuh dirasa menggigil, menimbulkan banyak keringat,
jantung berdegup cepat, almbung terasa mual, tubuh terasa lemas, kemampuan
berproduktivitas kurang hingga banyak menusia yang melarikan diri ke alam imajinasi
sebagai bentuk terapi sementara (Musfir, 2005:512)
Masalah saya adalah saat saya sedang mengalami masalah yang sekiranya sangat
menguras pikiran saya disitulah saya meresakan kecemasan yang slalu muncul. Rasa cemas
yang saya alami sangat mengganggu kehidupan saya karena rasa cemas saya menimbulkan
kekhawatiran juga ketakutan akan kegagalan yang akan saya alami.
Kecemasan yang saya maksud sebagai contoh misal, saat saya akan melakukan ujian
praktikum dan itu dilakukan langsung berhadapan dengan penguji maka disaat itulah saya
mengalami kecemasan, saat belajar dikosan materi yang akan diujikan sangat lancar akan
tetapi disaat ujian berlangsung semua materi yang sudah saya pelajari langsung hilang
seketika.
Rasa cemas yang saya alami menyebabkan rasa pesimis yang akan saya lakukan, yang
saya harapkan dari proses pengerjaan tugas studi kasus ini saya lebih sadar bagaimana cara
menghilangkan secara perlahan rasa kecemasan yang saya alami.
1.2 Rumusan Masalah
Analisis Data
1. Perubahan fisik
2. Pikiran
Jenis kecemasan yang berbeda dihubungkan dengan pikran yang berbeda. Pikiran
tersebut misalnya berupa rasa takut diperhatikan orang banyak ataupun merasa
mengalami serangan jantung. Pada intinya penderita merasa berada dalam kondisi
yang berbahaya.
3. Perilaku
Reaksi yang perlu umum yang ditunjukkan oleh penderita cemas adalah sikap
menghindar. Misalnya apabila seseorang takut berada di kerumunan orang banyak
maka orang tersebut akan menghindari tempat-tempat keramaian.
Penyebab pasti rasa cemas tidak diketahui. Namun, sudah terbukti bahwa rasa cemas
disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor tertentu. Seperti gangguan mental lainnya, rasa
cemas disebabkan oleh gagalnya saraf-saraf otak untuk mengontrol emosi dan rasa takut.
Contohnya stress dapat mengubah alur komunikasi sel-sel saraf dalam sirkuit otak. Hal ini
akan mengubah struktur otak tertentu yang mengontrol emosi. Struktur otak tertentu ini pada
awalnya dibentuk dari genetik dan keturunan keluarga.
2.4 Hubungan Kecemasan dengan Manajemen Stress
Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-
orang, dan kejadian-kejadian yang ada memberi tuntutan yang berlebihan. Tidak ada seorang
pun yang bisa menghindari diri dari stres. Namun, stress bisa dikelola sehingga justru
mendatangkan nilai positif bagi seseorang. Stress tidak boleh dihilangkan sama sekali karena
dia membantu kelangsungan hidup dan memberikan dinamika hidup ( Diffi, 2005 ).
Manajemen stress sangat berhubungan dengan kecamasan. Karena dengan kita memiliki
manajemen stress kita lebih bisa mengatasi kekacauan yang mungkin akan terjadi. Selain itu
manajemen stress juga memiliki tujuan untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar
menjadi lebih baik. Oleh karena itu, diperlukan manajemen stress untuk menghilangkan
stress demi menjaga kesehatan yang optimal.
Adversity Quotiont juga berhubungan dengan kecemasan di buktikan dengan masalah saya
yaitu merasa cemas ketika menghadapi ujian praktikum, namun ketika saya mempunyai
Adversity Quotiont saya merasa lebih siap dalam menghadapi ujian atau masalah. Dalam hal
tersebut saya merasa mempunyai prinsip yang membuat saya tidak peduli dengan keadaan
yang sebenarnya.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kecemasan adalah suatu perasaan kawatir karena menghadapi situasi yang tidak bisa
mengharapkan sesuatu pertolongan, dan tidak bisa mengharapkan sesuatu pertolongan, dan
tidak ada harapan yang jelas akan mendapatkan hasil. Maka dari itu saya mengambil masalah
tersebut karena saya sering merasa cemas dan akhirnya saya tidak bisa mengontrol pemikiran
saya, ketika saya cemas maka timbulah stress .