Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AKHIR SOFT SKILL

Kecemasan yang berhubungan dengan Manajement Stress dan Adversity


Quotient

DisusunOleh :

Santi Dwi Purwaningsih 2015.01.033

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecemasan adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas sebabnya. Kecemasan merupakan
kekuatan yang besar untuk menggerakkan tingkah laku baik tingkah laku yang menyimpang,
yang terganggu dan kedua-keduanya merupakan pernyataan, penampilan, penjelmaan, dari
pertahanan terhadap kecemasan (Gunarso, 2003:27).

Kecemasan adalah kondisi kejiwaan yang penuh dengan kekhawatiran dan ketakutan akan
apa yang mungkin yang akan terjadi, baik berkaitan dengan permasalahan yang terbatas
maupun hal-hal yang aneh. Deskripsi umum akan kecemasan yaitu perasaan tertekan dan
tidak tenang serta berpikiran kacau dengan disertai banyak penyesalan. Hal ini sangat
berpengaruh pada tubuh, hingga tubuh dirasa menggigil, menimbulkan banyak keringat,
jantung berdegup cepat, almbung terasa mual, tubuh terasa lemas, kemampuan
berproduktivitas kurang hingga banyak menusia yang melarikan diri ke alam imajinasi
sebagai bentuk terapi sementara (Musfir, 2005:512)

Masalah saya adalah saat saya sedang mengalami masalah yang sekiranya sangat
menguras pikiran saya disitulah saya meresakan kecemasan yang slalu muncul. Rasa cemas
yang saya alami sangat mengganggu kehidupan saya karena rasa cemas saya menimbulkan
kekhawatiran juga ketakutan akan kegagalan yang akan saya alami.

Kecemasan yang saya maksud sebagai contoh misal, saat saya akan melakukan ujian
praktikum dan itu dilakukan langsung berhadapan dengan penguji maka disaat itulah saya
mengalami kecemasan, saat belajar dikosan materi yang akan diujikan sangat lancar akan
tetapi disaat ujian berlangsung semua materi yang sudah saya pelajari langsung hilang
seketika.

Rasa cemas yang saya alami menyebabkan rasa pesimis yang akan saya lakukan, yang
saya harapkan dari proses pengerjaan tugas studi kasus ini saya lebih sadar bagaimana cara
menghilangkan secara perlahan rasa kecemasan yang saya alami.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Kecemasan ?


2. Apa ciri-ciri dari Kecemasan ?
3. Apakah penyebab dari Kecemasan ?
4. Apakah hubungan Kecemasan dengan manajemen strees ?
5. Apakah hubungan Kecemasan dengan adversity Quotiont ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi tugas soft skill


2. Untuk mengatahui pengertian dari kecemasan
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari Kecemasan
4. Untuk mengetahui apa saja penyebab dari kecemasan
BAB 2

Analisis Data

2.1 Pengertian dari Kecemasan

Sumadinata (2004) mengatakan bahwa seseorang yang merasa khawatir karena


menghadapi situasi yang tidak bisa mengharapkan sesuatu pertolongan, dan tidak bisa
mengharapkan sesuatu pertolongan, dan tidak ada harapan yang jelas akan mendapatkan
hasil. Kecemasan dan kekhawatiran yang ringan dan menjadi sebuah motivasi. Sedangkan
kecemasan dan kekhawatiran yang kuat dan negatif dapat menimbulkan gangguan fisik
maupun psikis.

2.2 Ciri-ciri dari Kecemasan

1. Perubahan fisik

Perubahan fisik ini dapat bermacam-macam.Namun, yang paling umum dialami


adalah napas yang pendek, pusing, jantung yang berdebar-debar, tubuh yang
bergemetar, ketegangan otot, berkeringat, mulut kering, rasa tidak nyaman pada perut,
dan mual.

2. Pikiran

Jenis kecemasan yang berbeda dihubungkan dengan pikran yang berbeda. Pikiran
tersebut misalnya berupa rasa takut diperhatikan orang banyak ataupun merasa
mengalami serangan jantung. Pada intinya penderita merasa berada dalam kondisi
yang berbahaya.

3. Perilaku

Reaksi yang perlu umum yang ditunjukkan oleh penderita cemas adalah sikap
menghindar. Misalnya apabila seseorang takut berada di kerumunan orang banyak
maka orang tersebut akan menghindari tempat-tempat keramaian.

2.3 Penyebab dari Kecemasan

Penyebab pasti rasa cemas tidak diketahui. Namun, sudah terbukti bahwa rasa cemas
disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor tertentu. Seperti gangguan mental lainnya, rasa
cemas disebabkan oleh gagalnya saraf-saraf otak untuk mengontrol emosi dan rasa takut.
Contohnya stress dapat mengubah alur komunikasi sel-sel saraf dalam sirkuit otak. Hal ini
akan mengubah struktur otak tertentu yang mengontrol emosi. Struktur otak tertentu ini pada
awalnya dibentuk dari genetik dan keturunan keluarga.
2.4 Hubungan Kecemasan dengan Manajemen Stress

Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-
orang, dan kejadian-kejadian yang ada memberi tuntutan yang berlebihan. Tidak ada seorang
pun yang bisa menghindari diri dari stres. Namun, stress bisa dikelola sehingga justru
mendatangkan nilai positif bagi seseorang. Stress tidak boleh dihilangkan sama sekali karena
dia membantu kelangsungan hidup dan memberikan dinamika hidup ( Diffi, 2005 ).

Manajemen stress sangat berhubungan dengan kecamasan. Karena dengan kita memiliki
manajemen stress kita lebih bisa mengatasi kekacauan yang mungkin akan terjadi. Selain itu
manajemen stress juga memiliki tujuan untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar
menjadi lebih baik. Oleh karena itu, diperlukan manajemen stress untuk menghilangkan
stress demi menjaga kesehatan yang optimal.

2.5 Hubungan Kecemasan dengan Adversity Quotiont

Adversity Quotiont adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam menghadapi


masalah, baik fisik maupun psikis dalam menghadapi problematika atau permasalahan yang
sedang dialami. Namun, Adversity Quotiont membantu individu memperkuat kemampuan
dan ketekunan dalam menghadapi tantangan hidup sehari-hari seraya tetap berpegang teguh
pada prinsip dan impian tanpa memperdulikan apa yang sedang terjadi (Leman, 2007).

Adversity Quotiont juga berhubungan dengan kecemasan di buktikan dengan masalah saya
yaitu merasa cemas ketika menghadapi ujian praktikum, namun ketika saya mempunyai
Adversity Quotiont saya merasa lebih siap dalam menghadapi ujian atau masalah. Dalam hal
tersebut saya merasa mempunyai prinsip yang membuat saya tidak peduli dengan keadaan
yang sebenarnya.
BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kecemasan adalah suatu perasaan kawatir karena menghadapi situasi yang tidak bisa
mengharapkan sesuatu pertolongan, dan tidak bisa mengharapkan sesuatu pertolongan, dan
tidak ada harapan yang jelas akan mendapatkan hasil. Maka dari itu saya mengambil masalah
tersebut karena saya sering merasa cemas dan akhirnya saya tidak bisa mengontrol pemikiran
saya, ketika saya cemas maka timbulah stress .

Dalam memanagemet stress mungkin saya bisa mengontrol kecemasan saya.yang


akhirnya saya cemas menghadapi suatu masalah namun ketika saya bisa mengendalikan
situasi dan kondisi pada diri sendiri maka kecemasan saya berkurang. Seseorang tidak bisa
menghindari stress,namun stress itu sendiri bisa dikelola dan bisa bernilai positif bagi diri
sendiri maupun orang lain. Jadi itu perlunya management stress untuk menyelesaikan
masalah yang saya hadapi saat ini.

Untuk mempermudah kearah selanjutnya saya juga mengunakan analiasa Adversity


Quotiont dimana saya bisa menghadapi suatu masalah baik fisik maupun psikis. Untuk
mengurangi kecemasan dalam menangapi suatu masalah saya seharusnya mempunyai prinsip
dalam memperkuat kemampuan dan ketekunan dalam menghadapi suatu masalah. Sehinga
yang lebih dahulu di benahi ialah management stress terlebih daulu kemudian ditambah
dengan penguatan dalam Adversity Quotion.
Daftar Pusataka

Gunarso, Singgih.2003. Psikologi Perawatan, Jakarta: Gunung Mulia

Mudjaddid, Diffy.2005. Manajement Stress.jakarta

Musfir,2005. Konseling Terapi, Jakarta: Gema Insani Press

Sumadinata, N. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung

Leman. 2007. Psikologi Adversity Quotiont. Surabaya

Gunasro,2003. Konseling Kecemasan. Jakarta: Gema insani Press

Anda mungkin juga menyukai