TUGAS KHUSUS
EVALUASI KINERJA WATER TREATMENT DALAM PENENTUAN DOSIS
BAHAN KIMIA MENGGUNKAN JARTEST DAN ANALISA PADA WASTE WATER
TREATMENT
Sediment Pond
Adalah kolam untuk mengendapkan lumpur atau padatan yang telah terbentuk di
clarifier tetapi belum sempat mengendap. Air dari kedua clarifier masuk ke dalam kolam
pengendapan dan langsung dipompa ke sand filter Di sedimen pond ini juga bermuara air dari
overflow feedwater boiler. Ada sebagian air dari sedimen pond yang dipompa ke sistem
hydrant penanggulangan bahaya kebakaran.
Sand Filter
Adalah alat untuk menyaring padatan yang masih lolos. Air yang dipompakan dari
kolam pengendapan masuk ke sand filter dan dilewatkan pada nosel yang akan
menyemprotkan air melewati lapisan pasir kuarsa, di lapisan pasir ini terjadi proses
penyaringan, sehingga air yang keluar dari sand filter sudah bebas dari padatan tetapi untuk
keperluan feedwatwr boiler perlu pengolahan lebih lanjut. Dari sand filter ini air untuk
keperluan pabrik langsung dibawa ke water tower pabrik, dan ada yang langsung dialirkan ke
water tower perumahan. Bila tekanan antara pipa atas dan pipa bawah sudah terjadi
perbedaan yang agak besar maka dapat dilakukan backwash, dengan cara membalik aliran
arah air dan keluarannya di drain. Bagusnya selisih tidak lebih dari 1 barg.
Water Tower
Sebagai tempat cadangan/buffer air untuk keperluan pabrik juga untuk memberi
tekanan pada air yang keluar agar dapat mengalir ke pabrik secara gravitasi. Air dari sediment
pond dipompa masuk ke water tower, keluaran dari water tower lansung ke keran-keran di
pabrik dan untuk keperluan boiler, overflow dari water tower akan dialirkan ke sedimen pond
dan drain ke selokan. Setiap 6 bulan sekali dilakukan pengurasan untuk membersihkan
bagian dalamnya dari lumut dan kotoran-kotoran.
Softener
Berfungsi untuk melunakkan (menurunkan total hardness) air yang akan digunakan
sebagai feedwater boiler. Air dari water tower dipompakan ke dalam softener dan dilewatkan
pada nosel yang kemudian melewati lapisan resin penukar ion. Pada waktu
kontak/bersentuhan dengan resin tersebut, beberapa jenis ion dalam air akan ditukar dengan
ion lain yang terikat pada resin. Pada proses pelunakan yang ditukar adalah ion calcium
(Ca2+) dan magnesium (Mg2+) akan ditukar dengan ion natrium (Na+).
Pada softener terdapat empat operasi utama, yaitu :
a) Service yaitu proses pertukaran ion.
b) Backwash yaitu pencucian untuk menghilangkan padatan yang terperangkap di pori-pori
antara resin, dilakukan dengan mengalirkan air dari bawah ke atas. Backwash dilakukan bila
tekanan antara pipa atas dan bawah sudah terjadi perbedan yang besar.
c) Regenerasi adalah pengaktifan kembali dengan regenerant yang sesuai dengan melewatkan
air yang telah membawa regenerant, aliran dari atas ke bawah.
d) Rinse (pembilasan) adalah pengaliran air untuk menghilangkan regenerant yang tersisa.
Regenerant yang bisa digunakan adalah natrium sulfite. Air keluar dari softener kandungan
total hardnessnya akan trace (< 0.5ppm). Total hardness adalah penyebab terjadinya
pengerakan air terutama dalam boiler terutama yangmengakibatkan pembuntuan pipa boiler.
Bila hasil analisa laboratorium menunjukkan bahwa kandungan total hardness meningkat
maka perlu dilakukan regenerasi pada softener.
Water Treatment adalah suatu proses pengolahan atau perjernihan air dari air baku (air
sungai) menjadi air yang siap untuk dipakai sesuai dengan kebutuhan. Tujuan proses
penjernihan air baku, yaitu :
Menghilangkan/meminimalkan padatan tersuspensi (suspended solid).
Membantu mengurangi kandungan besi dari air baku.
Bagan
Waste Water Treatment adalah Unit yang bertugas untuk melakukan pengolahan
limbah cair pabrik agar dihasilkan air yang memenuhi standar untuk dibuang ke sungai/laut.
Sumber air limbah utama:
1. Refinery & Fractionation Plant
2. Tank Farm
3. PKC
Tujuan pengolahan air limbah
Menurunkan kandungan bahan pengotor (pencemar) di dalam air limbah agar air
tersebut dapat dibuang ke lingkungan dengan aman.
Karakteristik limbah cair pada industri minyak kelapa sawit:
n Banyak mengandung minyak
n Suspended solid tinggi
n Dissolved Oxygen (DO) rendah
n Chemical Oxygen Demand (COD) tinggi
n Biological Oxygen Demand (BOD) tinggi
n pH umumnya asam, namun bisa menjadi tinggi saat ada proses cleaning
Jartest merupakan simulasi dari proses pengendapan yang terjadi pada unit
clarifier untuk menentukan dosis pada penjernihan air . Waktu 1 5 menit pada proses jar
test dapat berarti 30 menit pada proses pengendapan pada unit clarifier. Jartest harus
dilakukan secara rutin karena dosis bahan kimia pada penjernihan air sangat tergantung
kepada kualitas air baku dan kualitas air baku cenderung berubah karena factor lingkungan
(cuaca, curah hujan, dll).
4.2. Permasalahan
Dalam penyusunan laporan ini kami akan membahas permasalahan dalam kinerja
dalam penentuan dosis bahan kimia yang di pakai pada penjernihan air baku dengan
menggunakan jartest, dan analisa lumpur pada Waste Water Treatment secara fisika, serta
penerapan teori-teori yang telah kami dapatkan dengan aktualisai serta aplikasi di lingkungan
pabrik.
Telah diketahui bahwa tujuan dari proses Jartest ini sendiri adalah untukmenentukan
dosis pada penjernihan air. Jartest harus dilakukan secara rutin karena dosis bahan kimia pada
penjernihan air sangat tergantung kepada kualitas air baku dan kualitas air baku cenderung
berubah karena factor lingkungan (cuaca, curah hujan, dll).
Untuk memperjelas kinerja daripada Jartest ini kami membatasi permasalahan pada
proses jastest itu sendiri. Pada proses ini yang akan kami bahas adalah permasalan :
Berapa banyak bahan kimia dalam proses water treatment yang di pakai per shiff
Berapa cost production yang dikeluarkan
Penanggulangan daripada limbah di Waste Water Treatment
4.3 Tujuan
Perhitungan Bahan kimia yang akan dipakai pada proses penjernihan air baku dengan
proses jartest ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak pemakaian bahan kimia untuk
menjernihan air baku dalam setiap shiff serta mengetahui pengeluaran biaya (cost production)
nya, jika pemakaian bahan kimia banyak maka cost production nya juga pasti banyak maka
dari itu dilalkukan proses jartest ini selain untuk mengetahui jumlah bahan kimia yang di
pakai, juga untuk mengetahui pH dan turbidity dari air baku. Serta pemanfaatan dari pada
pengolahan limbah agar dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti pupuk tanaman.
4.4 Perhitungan
Persamaan-persamaan yang dipakai dalam menghitung Jartest adalah :
A (ppm) = B (ml) x C (mg/ml) x (1000 / volume sample)
Keterangan ;
A = dosis bahan kimia (ppm)
B = jumlah larutan standart yang terpakai (ml)
C = jumlah bahan kimia (mg) dalam setiap ml larutan standart
Keterangan ;
D = jumlah bahan kimia yang harus dilarutkan (kg)
E = dosis hasil jartest (ppm)
F = flowrate raw water pump (kg/jam)
G = flowrate chemical per shiff (jam)
Data Jartest :
Bahan B1 B2 B3 B 4 B1 B2 B3 B4 B1 B2 B3 B4
Kimia Jumlah (ppm) pH Turbidity
AlSO4 40 30 20 5 7 6,8 6.7 7 3.9 8 2 5
NaOH 35 25 15 5 6,8 7 6,8 6.8 6 3 5 9
D = [ 40 x 30 x 8 ] / 1000
= 9,6 kg
b. Pada B2
D = [30 x 30 x 8 ] / 1000
= 7,2 kg
c. Pada B3
D = [ 20 x 30 x 8 ] / 1000
= 4,8 kg
d. Pada B4
D = [ 5 x 30 x 8 ] / 1000
= 1,2 kg
Jadi dari perhitungan AlSO4 didapatlah hasil yang akan di pakai untuk menjernihkan air baku
dalam flow rate 30 ton/shiff adalah pada hasil 4,8 kg AlSO4, karena untuk menekan biaya
produksi dalam 4,8 kg pun sudah bisa mencapai target pH 6,7 dan turbidity nya 2.
D = [ 35 x 30 x 8 ] / 1000
= 8,4 kg
f. Pada B2
D = [25 x 30 x 8 ] / 1000
= 6 kg
g. Pada B3
D = [ 15 x 30 x 8 ] / 1000
= 3,6 kg
h. Pada B4
D = [ 5 x 30 x 8 ] / 1000
= 1,2 kg
Jadi dari perhitungan NaOH didapatlah hasil yang akan di pakai untuk menjernihkan air baku
dalam flow rate 30 ton/shiff adalah pada hasil 3,6 kg NaOH, karena untuk menekan biaya
produksi pada 3,6 kg pun sudah bisa mencapai target pH 6,8 dan turbidity nya 5.
Kesimpulan perhitungan :
Dalam 30 ton / shiiff maka bahan kimia yang akan di pakai dalam menjernihkan air
adalah :
AlSO4 sebanyak 4,8 kg dengan pH 6,7 dan Turbidity 2.
NaOH sebanyak 3,6 kg dengan pH 6,5 dan Turbidity 5.
Pada proses pengolahan limbah cair di PT Sinar Alam Permai menggunakan proses Waste
Water Treatment Plant (WWTP) dengan rangkaian alat yang digunakan adalah sebagai
berikut :
a. Regulation Tank
Regulation Tank adalah tangki penampung air limbah masuk sebelum diolah ke bagian
berikutnya di WWTP, disini air limbah ditampung agar terjadi proses anaerobik. Air yang
akan masuk ke regulation tank terlebih dahulu disaring dengan sand filter.
c. Sand Filter
Sand Filter adalah alat untuk menyaring air dengan menggunakan pasir kuarsa sebagai media
penyaring.
d. Bak DAF
Bak DAF adalah DAF (Dissolved Air Flotation) bak yang terdapat pada proses WWTP yang
berfungsi untuk mengendapkan kotoran yang terdapat di dalam air limbah dan
mengapungkan kotoran dengan alat DAF.
e. SBR Tank
SBR Tank adalah SBR (Section Bacteri Reaction), tahapan reaksi bacteri dimana proses
biologis menggunakan bacteri aerobic untuk menguraikan polutan di dalam air limbah.
f. Sludge Tank
Sludge Tank adalah bak untuk menampung lumpur dari proses.
g. Filter Press
Filter Press adalah alat untuk memisahkan lumpur dengan air sehingga lumpur menjadi
kering seperti tanah.
Pada gambar diatas mewakili tank SBR, sebelum dilakukan pembuangan langsung
pada sungai tank SBR dilakukan pemblowingan agar sludge yang ada dalam tank bisa merata
, pemblowingan dilalukan selama 1 shiif, barulah kemudian bisa diambil sampel untuk bisa
dilihat sludge yang ada didalam SBR, jadi apabila sludge yang berada dalam becker glass
melebihi 40 ml maka tank SBR akan melakukan drain.
1.Produksi
Limbah padat dari industri di PT Sinar Alam Permai berupa bleaching earth. Pada
awalnya bleaching earth berwarna coklat muda, setelah digunakan dalam prosesbleaching
earth warnanya menjadi hitam. Bleaching earth yang dihasilkan dari
prosesbleaching disebut spent earth yang biasa digunakan oleh masyarakat sekitar pabrik
sebagai penimbun jalan. Sebelum digunakan spent earth dibiarkan di udara terbuka untuk di
proses secara alami. Spent earth yang telah terkena panas dan hujan yang berulang-ulang
akan mengurangi kandungan minyak yang masih terkandung dalam spent earth dan lama
kelamaan akan habis. Selanjutnya spent earth ini siap untuk digunakan sebagai bahan
penimbun jalan.
2.Utilitas
Limbah padat yang dihasilkan pada utilitas adalah abu hasil dari pembakaran
cangkang pada boiler.