Anda di halaman 1dari 5

PRE PLANNING IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA

PENDIDIKAN KESEHATAN
PADA KELUARGA Tn. S KHUSUSNYA PADA Ny. B
DENGAN STROKE HEMORARGIK
DI KELURAHAN LEMBERANG RT. 006 RW. 001 SOKARAJA
BANYUMAS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas PKK Keluarga Puskesmas Sokaraja II

Oleh :
Yanuar Bagus Santosa
P1337420214102

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEGATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO
2017
PRE PLANNING IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA
PENDIDIKAN KESEHATAN
PADA KELUARGA Tn. S KHUSUSNYA PADA Ny. B
DENGAN STROKE HEMORARGIK
DI KELURAHAN LEMBERANG RT. 006 RW. 001 SOKARAJA
BANYUMAS

A. Latar Belakang
Proses menua adalah keadaan yang tidak dapat dihindari. Manusia seperti
halnya semua makhluk hidup di dunia ini mempunyai batas keberadaannya dan
akan berakhir dengan kematian. Perubahan-berubahan pada usia lanjut dan
kemunduran kesehatannya terkadang sukar dibedakan dari kelainan patologi
yang diakibatkan oleh penyakit.
Lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam
ukuran dan fungsi juga telah menunjukan kemunduran sejalan dengan waktu.
Ada beberapa pendapat mengenai Usia Kemunduran yaitu ada yang
menetapkan 60 tahun, 65 tahun, dan 70 tahun. Badan Kesehatan Dunia (WHO)
menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukan proses menua yang
berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut sebagai lanjut usia. Dari
sembilanbelas juta jiwa penduduk Indonesia 8,5% mengalami stroke di usia
lansia.
Stroke adalah suatu penyakit gangguan fungsi anatomi otak yang terjadi
secara tiba-tiba dan cepat, disebabkakn karena gangguan perdarahan otak.
Insiden stroke meningkat secara exponensial dengan bertambahnya usia dan 1,25
kali lebih besar pada pria diibandingkan dengan wanita.
Kecendrungan penyakit neurologi terutama gangguan susunan saraf pusat
tampaknya mengalami peningkatan penyakit akibat gangguan pembuluh darah
otak, akibat kecelakaan serta karena proses degeneratif sistem saraf tampaknya
sedang merambah naik di Indonesia.
Faktor penyebab munculnya masalah ini adalah adanya perkembangan
ekonomi dan perubahan gaya hidup terutama masyarakat perkotaan.
Kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup terlihat semakin
mudah sehingga meningkatkan hasrat untuk terus berjuang mencapai tujuan
dengan penuh persaingan dalam perjuangan tersebut. Benturan-benturan fisik
tidak pernah difikirkan bagi efek kesehatan jangka panjang. Usia harapan hidup
di Indonesia kian meningkat sehingga semakin banyak terdapatnya lansia.
Dengan bertambahnya usia maka permasalahan kesehatan yang terjadi akan
semakin besar/kompleks. Salah satu penyakit yang sering dialami oleh lansia
adalah stroke. Usia adalah faktor resiko yang paling penting bagi semua jenis
stroke.
Hasil Pengkajian pada Kelurahan Lemberang RT.006 RW.001 pada
tanggal 27 Februari 2017, menunjukan data terdapat 1 Keluarga dengan
jumlah 2 Lansia di RT.006 RW.001, 1 diantaranya memiliki riwayat atau post
stroke hemorargik selama 2 tahun. Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada
tanggal 27 Februari 2017 ditemukan bahwa keluarga belum mengerti benar
mengenai penyakit yang dialami oleh Ny. B yaitu Stroke Hemorargik. Maka
kegiatan pendidikan kesehatan sangatlah diperlukan oleh keluarga Tn. S guna
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai penyakit yang diderita oleh
Ny. B yaitu Stroke Hemorargik.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan implementasi kegiatan sesuai dengan kebutuhan agar
kebutuhan pasien terpenuhi.
2. Tujuan Khusus
a. Membantu pasien mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Membantu pasien meningkatkan kesehatan.
c. Membantu pasien dalam pemulihan kesehatan.
d. Membantu pasien terhindar dari penyakit komplikasi.
C. Metode Pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

D. Media
1. SAP
2. Leaflat
3. Perlengkapan Alat Tulis

E. Setrategi Pelaksanaan
1. Sasaran
a. Sasaran : Ny. B dan keluarga Tn. S
b. Waktu : Rabu, 1 Maret 2017 pukul 08.15 s/d 11.00 WIB
c. Tempat : Rumah Keluarga Tn. S, di Kelurahan Lemberang
RT.006 RW.001 Sokaraja, Banyumas.
2. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Yanuar Bagus Santosa
3. Susunan Acara

No
Acara Kegiatan Waktu
.

1. Fase Menyiapkan perlengkapan lapangan 5 menit


Persiapa yang perlu untuk pelaksanaan.
n

2. Fase 1. Menyampaikan salam. 10 menit


2. Menyampaikan maksud dan tujuan
Orientasi
dari penyuluhan.
3. Menyepakati kontrak dengan
keluarga yang telah disepakati
sebelumnya.
4. Menanyakan kesediaan dari
keluarga untuk diadakannya
kegiatan penyuluhan.

3. Fase 1. Membina hubungan saling percaya 25 menit


Kerja dengan keluarga.
2. Melakukan pemeriksaan fisik.
3. Melakukan penkes tentang penyakit
Stroke Hemorargik.
4. Fase 5 Menit
1. Menanyakan kepada peserta tentang
Terminasi
materi yang telah diberikan.
2. memberikan reinforcement positif.
3. Mengakhiri pertemuan dan
mengucapkan terimakasih.
4. Mengucapkan salam.

F. Seting Tempat

Keterangan :

C A : Mahasiswa
B A B : Keluarga

C : Keluarga

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan SAP dan Leaflat
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga menyambut kedatangan sesuai dengan kontrak.
b. Keluarga memahami penjelasan dari kegiatan penyuluhan.
c. Mahasiswa dapat melakukan wawancara dan penjelasan dengan baik.
d. Kegiatan berjalan dengan lancar.
3. Evaluasi Hasil
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali tentang penyuluhan
yang telah dilaksanakan.
b. Pasien dan keluarga mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai