Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini sistem politik yang ada di indonesia menjadi perhatian umum dari
masyarakat. Karena politik merupakan unsur utama dalam menjalankan roda politik
diindonesia. Negara indonesia merupakan negara demokrasi, yang berarti
pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Dari sudut pandang masyarakat,
masyarakat mempuyai hak untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya
pemerintahan. Tetapi sepanjang dengan perkembangan indonesia dalam
pemerintahannya gua mengalami perkembangan masalah. Mulai dai KKN sampai
masalah-masalah lainnya. Masyarakat juga mulai mempertanyakan sistem
pemerintahan di indonesia. Akhir-akhi ini, dengan meningkatnya masalah-masalah
dalam pemerintahan di indonesia masayarakat mulai mempertanyakan
bagaimanakah tentang pemerintahan yang bersih dan berwibawa?
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Pengertian Pemerintahan Yang Bersih Dan Berwibawa?
2. Bagaimanakah Ciri-ciri Umum Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa?
3. Bagaimanakah Peran Masyarakat Dalam Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih
dan Berwibawa?
4. Bagaimanakah Fungsi Hukum Tata pemerintahan dalam mewujudkan
Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemerintahan Yang Bersih Dan Berwibawa


Pemerintahan disebut juga governance. Istilah governance secara harfiah
dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengarahan, pembinaan atau dalam bahasa
inggrisnya Guiding. Gevernance yang artinya adalah suatu proses dimana suatu
sistem sosial ekonomi atau sistem organisasi yang kompleks lainnya dikendalikan.
Pemerintahan yang bersih dapat dijelaskan sebagai kondisi pemerintahan
yang para pelaku yang terlibat di dalamnya menjaga diri dari perbuatan korupsi,
kolusi, dan nepotisme (KKN).
Korupsi adalah perbuatan pejabat pemerintah yang menggunakan uang
pemerintah dengan cara-cara yang tidak legal.
Kolusi adalah bentuk kerjasama antara pejabat pemerintah dengan oknum
lain secara ilegal pula (melanggar hukum) untuk mendapatkan keuntungan material
bagi mereka.
Nepotisme adalah pemanfaatan jabatan untuk memberi pekerjaan,
kesempatan, atau penghasilan, bagi keluarga ataupun kerabat dekat, sehingga
menutup kesempatan bagi orang lain.
Pemerintahan yang penuh dengan gejala KKN biasanya tergolong ke dalam
pemerintahan yang tidak bersih, dan demikian pula sebaliknya. Konsep
pemerintahan yang bersih dan berwibawa identik dengan konsep (pemerintahan
yang baik). Terdapat beberapa penafsiran mengenai pengertian Good Governance,
antara lain:
1. Definisi dari UNESCAP (United Nations Economic and Social Comission for Asia
and the Pacific)
Good governance adalah suatu pengertian yang tidak ditentukan, (pengertian
tersebut) digunakan dalam pengembangan kepustakaan untuk menggambarkan
bagaimana institusi- institusi publik melaksanakan urusan- urusan kemasyarakatan
dan mengelola sumber daya (milik) umum dalam rangka menjamin realisasi hak-
hak asasi. Pemerintahan menggambarkan proses pembuatan keputusan dan proses
pelaksanaannya (atau proses tidak dilaksanakannya). Istilah pemerintahan dapat
dipakai untuk menunjuk kepada korporat, internasional, nasional, pemerintahan
daerah atau pada hubungan- hubungan antar sektor- sektor lain dalam masyarakat.
2. Definisi dari Bank Dunia
Good Governance adalah suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang
solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang
efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik
secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan
legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.
3. Definisi yang umum di masyarakat
Good Governance pada umumnya diartikan sebagai pengelolaan pemerintahan
yang baik. Kata Baik disini dimaksudkan sebagai mengikuti kaidah-kaidah tertentu
sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Good Governance.
Untuk menegakkan pemerintah yang bersih dan berwibawa diperlukan berbagai
kondisi dan mekanisme hubungan yang berpotensi menopang pertumbuhan
moralitas politik. Tentunya budaya demokrasi pun perlu dikembangkan dalam proses
pemerintahan di negeri ini, sehingga tewujud pula pemerintahan yang demokratis.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka secara khusus sasaran yang harus dicapai
adalah:
a) Berkurangnya secara nyata praktek korupsi dan kolusi di birokrasi pemerintahan
daerah, dan dimulai dari tataran (jajaran) pejabat yang paling atas.
b) Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan daerah
yang bersih,efisien, efektif, transparan, profesional dan akuntabel.
c) Terhapusnya berbagai ketentuan dan praktek pelayanan yang bersifat
diskriminatif terhadap warga masyarakat, kelompok, atau golongan masyarakat.
d) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan public.

B. Ciri-ciri Umum Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa


1. Partisipasi
Partisipasi oleh pria dan wanita adalah pedoman kunci good governance.
Partisipasi dapat dilakukan secara langsung atau melalui perwakilan- perwakilan
atau institusi- institusi perantara yang sah. Penting untuk ditunjukkan bahwa dalam
demokrasi perwakilan tidak selalu berarti kekuatiran pihak- pihak yang paling lemah
dalam masyarakat akan selalu dipertimbangkan dalam pembuatan kebijakan.
2. Tegaknya Hukum
Good governance memerlukan kerangka kerja hukum yang adil yang penegakan
hukumnya dilaksanakan secara menyeluruh dan tidak sepotong- sepotong .
Penegakan hukum yang menyeluruh memerlukan peradilan yang bebas dan
kepolisian yang bebas dari korupsi.
3. Transparansi
Transparansi berarti bahwa keputusan- keputusan yang diambil dan
pelaksanaannya dilakukan dalam tata cara yang sesuai dengan peraturan-
peraturan dan regulasi- regulasi. Hal tersebut juga berarti bahwa informasi tersedia
secara bebas dan dapat diakses secara langsung oleh pihak- pihak yang akan
dipengaruhi oleh keputusan- keputusan dan pelaksanaannya.
4. Sikap tanggap
Good governance memerlukan institusi- institusi dan proses-proses yang
melayani semua pihak yang berkepentingan dalam kurun waktu yang masuk akal
atau pantas.
5. Orientasi pada kesepakatan
Good governance memerlukan mediasi kepentingan- kepentingan dalam
masyarakat untuk mencapai kesepakatan yang luas tentang apa yang menjadi
kepentingan paling utama seluruh anggota masyarakat dan bagaimana hal tersebut
dapat dicapai. Hal tersebut juga memerlukan suatu perspektif jangka panjang yang
luas tentang apa yang diperlukan dalam pembangunan manusia yang berkelanjutan
dan bagaimana mencapai tujuan- tujuan pembangunan tersebut. Kesepakatan
tersebut hanya dapat dihasilkan dari pengertian dalam konteks historis, budaya dan
sosial masyarakat atau komunitas.
6. Kesetaraan dan Inklusifitas
Suatu kestabilan masyarakat tergantung pada kemampuannya memastikan
semua anggotanya merasa bahwa mereka mempunyai peranan didalamnya dan
tidak merasa disisihkan dari arus utama kehidupan masyarakat. Hal tersebut
mengharuskan semua anggota kelompok terutama golongan yang paling lemah
mempunyai kesempatan- kesempatan untuk meningkatkan atau memelihara
kestabilan.
7. Efektifitas dan efisiensi
Good governance berarti bahwa proses- proses dan institusi- institusi
menghasilkan hal yang memenuhi kebutuhan- kebutuhan masyarakat ketika
menggunakan sumber daya yang dimilikinya secara tepat guna. Konsep efisiensi
dalam konteks good governance juga mencakup penggunaan sumber- sumber daya
alam secara bijaksana dan perlindungan lingkungan.
8. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kebutuhan kunci untuk (mewujudkan) good governance.
Secara umum suatu organisasi atau institusi (seharusnya) akuntabel pada siapa
yang akan dipengaruhi oleh keputusan- keputusan atau tindakan- tindakannya.
Akuntabilitas tidak dapat diterapkan tanpa transparansi dan tegaknya hukum.

C. Peran Masyarakat Dalam Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih dan


Berwibawa
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Peran Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara dinyatakan bahwa
yang dimaksud dengan peran serta masyarakat adalah peran aktif masyarakat untuk
ikut serta mewujudkan Penyelenggara Negara yang bersih dan berwibawa yang
dilaksanakan dengan menaati norma hukum, moral, dan sosial yang berlaku dalam
masyarakat.
Peran masyarakat dalam penyelenggaraan negara untuk mewujudkan
Penyelenggara Negara yang bersih dilaksanakan dalam bentuk :
a) Hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi mengenai
penyelenggaraan Negara.
b) Hak untuk memperoleh pelayanan yang sama dan adil dari Penyelenggara
Negara.
c) Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab terhadap
kebijakan Penyelenggara Negara.
d) Hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal :
Melaksanakan haknya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c
Diminta hadir dalam proses penyelidikan, penyidikan, dan di sidang pengadilan
sebagai saksi pelapor, saksi, atau saksi ahli, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

D. Fungsi Hukum Tata pemerintahan dalam mewujudkan Pemerintahan yang


Bersih dan Berwibawa
Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, hukum
tata pemerintahan memegang peranan atau fungsi yang sangat penting, antara lain:
1. Sebagai alat/sarana untuk memberikan dasar yuridis dan panduan dalam upaya
menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk praktek-
praktek (KKN). Dalam praktik operasionalnya, dapat dilakukan dengan cara:
a) Penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik pada semua tingkat dan lini
pemerintahan serta dalam semua kegiatan.
b) Pemberian sanksi yang seberat-beratnya bagi pelaku KKN sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
c) Peningkatan efektivitas pengawasan aparatur negara melalui Koordinasi dan
sinergi pengawasan interna, eksternal dan pengawasa masyarakat.
d) Peningkatan budaya kerja aparatur yang bermoral, profesional, produktif, dan
bertanggung jawab.
e) Percepatan pelaksanaan tindak lanjut hasil-hasil pengawasan dan pemeriksaan.
f) Peningkatan pemberdayaan penyelenggaraan antar dunia usaha dan masyarakat
dalam pemberantasan KKN.
2. Sebagai alat/sarana untuk memberikan dasar yuridis dan panduan dalam upaya
meningkatkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa, terutama dalam upaya pencegahan dan pemberantasan
korupsi.
Peran serta masyarakat akan sangat membantu aparat penegak hukum dalam
memantau kinerja dan perilaku aparat pemerintahan. Dengan adanya suatu sistem
penghargaan bagi peran serta masyarakat yang diatur dalam suatu produk hukum
yang mempunyai legitimasi/ terpercaya maka diharapkan peran serta masyarakat
akan meningkat.
Jadi pemerintahan yang bersih dan berwibawa adalah pemerintahan yang para
pelaku yang terlibat di dalamnya bisa menjaga diri atau bisa menghindari dari
tindakan-tindakan KKN agar bisa terwujud pemerintahan yang demokratis.
Pemerintahan yang bersih dan berwibawa juga merupakan sebuah keniscayaan dari
demokrasi dan masyarakat madani pada tingkat kekuasaan negara.
Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa diperlukan
berbagai kondisi dan mekanisme hubungan yang berpotensi menopang
pertumbuhan moralitas politik. Dan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih
dan berwibawa harus adanya peran masyarakat yang dimana masyarakat
mempunyai hak untuk mencari, memperoleh, dan memberikan informasi mengenai
penyelenggaraan Negara, Hak untuk memperoleh pelayanan yang sama dan adil
dari Penyelenggara Negara, Hak menyampaikan saran dan pendapat secara
bertanggung jawab terhadap kebijakan Penyelenggara Negara.
Tanpa adanya peran masyarakat dalam mewujudkan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa mungkin akan sulit untuk terwujudnya pemerintahan yang
bersih dan berwibawa. Selain itu pula untuk terwujudnya pemerintahan yang bersih
dan berwibawa, para pelaku hukum harus berani menindak tegas para pelaku KKN
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jadi pemerintahan yang bersih dan berwibawa adalah pemerintahan yang para
pelaku yang terlibat di dalamnya bisa menjaga diri atau bisa menghindari dari
tindakan-tindakan KKN agar bisa terwujud pemerintahan yang demokratis.
Pemerintahan yang bersih dan berwibawa juga merupakan sebuah keniscayaan dari
demokrasi dan masyarakat madani pada tingkat kekuasaan negara.
Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa diperlukan
berbagai kondisi dan mekanisme hubungan yang berpotensi menopang
pertumbuhan moralitas politik. Dan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih
dan berwibawa harus adanya peran masyarakat yang dimana masyarakat
mempunyai hak untuk mencari, memperoleh, dan memberikan informasi mengenai
penyelenggaraan Negara, Hak untuk memperoleh pelayanan yang sama dan adil
dari Penyelenggara Negara, Hak menyampaikan saran dan pendapat secara
bertanggung jawab terhadap kebijakan Penyelenggara Negara.

Saran
Peran serta masyarakat akan sangat membantu aparat penegak hukum dalam
memantau kinerja dan perilaku aparat pemerintahan. Dengan adanya suatu sistem
penghargaan bagi peran serta masyarakat yang diatur dalam suatu produk hukum
yang mempunyai legitimasi/ terpercaya maka diharapkan peran serta masyarakat
akan meningkat.
Tanpa adanya peran masyarakat dalam mewujudkan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa mungkin akan sulit untuk terwujudnya pemerintahan yang
bersih dan berwibawa. Selain itu pula untuk terwujudnya pemerintahan yang bersih
dan berwibawa, para pelaku hukum harus berani menindak tegas para pelaku KKN
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai