PENDAHULUAN
2
1.2.4 Apa saja upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk menangani
pelanggaran konstitusi terjadi pada anak jalanan ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui bentuk pelanggaran konstitusi yang terjadi pada anak jalanan
1.3.2 Untuk mencari solusi untuk mengurangi pelanggaran konstitusi yang terjadi
pada anak jalanan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Pembahasan
1.2.1 Apakah difinisi anak jalanan dan konstitusi?
Anak jalanan adalah seorang yang berumur dibawah 18 tahun yang
menghabiskan sebagian waktunya atau seluruh waktunya di jalanan
mmelakukan kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan uang atau guna
mempertahankan hidupnya. Berdasarkan hubungan nnya dengan orang tua,
anak jalanan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu, anak yang bekerja di
jalanan dan anak yang tinggal di jalanan. Anak jalanan mengalami
kehidupan yang keras dalam kondisi dan situasi yang buruk bahkan hak-
4
haknya banyak terlanggar. Sebagai anak, mereka tidal lagi mampu
menikmatik hak-haknya yang tercakup sebagai hak anak yang telah diatur
dalam perundang-undangan di negara kita.
Konstitusi pada umumnya bersifat kodifikasi yaitu sebuah dokumen
yang berisian aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi
pemerintahan negara, namun dalam pengertian ini, konstitusi harus
diartikan dalam artian tidak semuanya berupa dokumen tertulis (formal).
namun menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi harus
diterjemahkan termasuk kesepakatan politik, negara, kekuasaan,
pengambilan keputusan, kebijakan dan distibusi maupun alokasi, Konstitusi
bagi organisasi pemerintahan negara yang dimaksud terdapat beragam
bentuk dan kompleksitas strukturnya, terdapat konstitusi politik atau hukum
akan tetapi mengandung pula arti konstitusi ekonomi.
1.2.2 Apa saja pelanggaran konstitusi yang terjadi pada anak jalanan ?
Padahal di dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi Pemerintah
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan mensejahterakan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Tapi kenyataannya pemerintah
menjalankannya dengan setengah-setengah.
Bentuk HAM tersebut menurut saya penting untuk dijamin
perlindungan, pemajuan, penegakkan, dan pemenuhannya karena sesuai
dengan bunyi pasal tersebut yang berbunyi Fakir miskin dan anak-anak
terlantar dipelihara oleh Negara memang selayaknya dilindungi. Karena
fakir miskin dan anak-anak jalan juga berhak mendapatkan hak yang setara
dengan orang-orang yang derajatnya lebih tinggi dibandingkan mereka. Jadi
walaupun mereka fakir miskin ataupun anak-anak jalanan, mereka tetap
mempunyai hak yang memang seharusnya untuk mereka.
Seringkali orang memandang fakir miskin dan anak jalanan itu
mengganggu. Dengan pasal 34 ayat 1 ini mereka terlindungi karena orang
lain tidak akan mendiskriminasi mereka. Seharusnya mereka dapat hidup
dengan layak seperti kita semua.
1.2.3 Apa saja hak hak yang seharusnya didapatkan oleh seorang anak jalanan ?
6
Menurut laporan Kemenkes, hingga Juni 2012 tercatat 821 penderita
AIDS berusia 15 19 tahun, bahkan 212 penderita berusia 514 tahun.
Sedangkan untuk anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba,
Badan Narkotika Nasional (2006) menyebutkan, 80% dari sekitar 3,2
pengguna berasal dari kelompok usia muda (remaja/pemuda). Penggunaaan
jarum suntik secara bergantian dalam mengkonsumsi narkotika adalah
praktek yang lazim ditemukan di dalam kalangan remaja. Ini membuat
mereka bersiko tertular virus HIV/AIDS. Pada September 2011, Kemensos
merilis kabar adanya 464 anak Indonesia usia di bawah 15 yang tahun
mengidap HIV/AIDS. Selain dari jarum suntik, pemakai narkoba anak itu
mewarisi HIV dari ibu mereka.
1.2.4 Apa saja upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk menangani
pelanggaran konstitusi terjadi pada anak jalanan ?
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peran pemerintah tentang perundang-undangan hak anak jalanan harus
didukung oleh masyarakat, karena tanpa adanya dukungan dari masyarakat
aturan-aturan pemerintah hanyalah berjalan seadanya. Hal itu membuktikan
bahwa tujuan Negara adalah tujuan masyarakat itu sendiri.
Hak-hak anak yang sering terlanggar dalam kehidupan anak jalanan
diantaranya hak mendapat perlindungan dari orang tua dan masyarakat,
memperoleh pengajaran, dan hak perlindungan dari tindak kekerasan dan
diskriminasi serta hak perlindungan anak dari eksploitasi. Bentuk
penyelenggaraan yang sering terjadi dalam kehidupan anak jalanan
diantaranya eksploitasi oleh oknum-oknum tertentu untuk menjadi pengemis,
pengamen, pencopet, bahkan pelacur oleh sindikat tertentu, tidak adanya
akses pendidikan dan siksaan dan kekerasan dari berbagai pihak. Masalah
pelanggaran konstitusi dalam kehidupan anak jalanan ini menuntut
serangkaian upaya untuk memperjuangkannya agar tidak semakin
memperpanjang daftar pelanggaran kosntitusi di negara kita. Akan tetapi
menangani masalah anak jalanan bukanlah hal yang mudah karena
kekomplekan masalahnya. Sehingga untuk mengatasinya diperlukan
kerjasama dari berbagai pihak baik pemerintah, lembaga kemasyarakatan
maupun akademisi.
3.2 Saran
Seharusnya pemerintah lebih memprioritaskan untuk memajukan
tingkat kesejahteraan rakyatnya dalam hal ini anak jalanan, melalui
kerjasama antara lembaga kemasyarakatan dan masyarakat itu sendiri.
Dikarenakan masyarakat lebih mengetahui apa yang terjadi di daerahnya
masing-masing dari pada pemerintah.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
9
http://www.slideshare.net/MelandaKucing/makalah-kewarganegaraan-anak-jalanan
id.wikipedia.org/wiki/Anak_jalanan
http://fatwasabilla.blogspot.com/2014/02/karya-ilmiah-anak-jalanan-masalah-
dan.html
http://t4rbiyah.blogspot.com/2008/01/permasalahan-anak-jalanan-dan.html
http://hukum.kompasiana.com/2014/09/03/pelanggaran-ham-tentang-fakir-miskin-dan-anak-
anak-jalanan-yang-terlantar-685317.html
http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/byId/53888
10