Tambunan
13306035
PENDAHULUAN
ekonom klasik seperti Adam Smith berpendapat bahwa pasar bebas akan
cenderung ke arah keseimbangan ekonomi melalui mekanisme harga. That is,
any excess supply (market surplus or glut) would lead to price cuts , which
decrease the quantity supplied (by reducing the incentive to produce and sell the
product) and increase the quantity demanded (by offering consumers bargains),
automatically abolishing the glut. Artinya, ada kelebihan pasokan (surplus pasar
atau kekenyangan) yang akan menghasilkan potongan harga, penurunan jumlah
yang ditawarkan (dengan mengurangi insentif untuk memproduksi dan menjual
produk) dan meningkatkan kuantitas yang diminta (dengan menawarkan
konsumen tawar-menawar), secara otomatis akan menghapuskan kekenyangan.
Demikian pula, dalam pasar bebas, setiap permintaan berlebih (atau kekurangan)
akan menyebabkan kenaikan harga, mengurangi kuantitas yang diminta (sebagai
pelanggan adalah harga keluar dari pasar) dan meningkatkan jumlah yang
ditawarkan (sebagai insentif untuk memproduksi dan menjual produk naik).
Seperti sebelumnya, disekuilibrium (di sini, kekurangan) menghilang.
Penghapusan ini otomatis membedakan situasi pasar dari perencanaan pusat
skema, yang sering mengalami kesulitan mendapatkan harga yang tepat dan
menderita kekurangan terus-menerus dari barang dan jasa.
Pandangan ekonomi klasik tersebut diserang oleh 2 pandangan yang berbeda
yaitu, aliran utama ekonomi modern, Poin untuk kasus-kasus di mana
kesetimbangan tidak sesuai dengan kliring pasar (tetapi bukan untuk
pengangguran ), seperti dengan hipotesis efisiensi upah di ekonomi tenaga kerja.
Dalam beberapa hal paralel adalah fenomena penjatahan kredit , di mana bank
mempertahankan suku bunga rendah untuk menciptakan kelebihan permintaan
untuk pinjaman, sehingga mereka bisa memilah dan memilih siapa yang
meminjamkan kepada bank. Lebih jauh, keseimbangan ekonomi bisa sesuai
dengan monopoli , di mana perusahaan monopoli menjaga kekurangan buatan
Saut M. Tambunan
13306035
Keseimbangan pasar adalah suatu keadaan saat jumlah produk atau barang yang
diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada harga tertentu.
Keseimbangan pasar (market equilibrium), dapat tercapai jika jumlah produk yang
diminta sama dengan jumlah produk yang ditawarkan, atau harga dari produk
yang ditawarkan sama dengan harga produk yang diminta oleh konsumen. Saat itu
juga akan terjadi transaksi antara penjual dan pembeli, sebab telah terjadi
kesepakatan harga dan atau jumlah produk yang di inginkan.
Jika keseimbangan pasar dapat tercapai, apa yang akan terjadi? yang akan terjadi
adalah tidak akan ada lagi barang atau produk yang tersisa pada penjual, dan tidak
akan ada lagi konsumen yang tidak mendapatkan barang untuk memenuhi
kebutuhannya. Akibatnya tidak ada alasan untuk pasar untuk menaikan dan
menurunkan harga barang dengan asumsi ceteris pribus kondisi seperti inilah yang
disebut dengan keseimbangan pasar.Keseimbangan pasar akan terjadi bila
permintaan dan penawaran berada pada suatu titik yang sama (P,Q) jika dilukiskan
dalam suatu kurva. Kurva yang melukiskannya biasa dikenal dengan Kurva
keseimbangan pasar (Market Equilibrium).Dalam kurva keseimbangan ini, garis
penawaran dan garis penawaran akan bertemu pada suatu titik yang sama. Titik
ekuilibirum tersebut akan mampu bertahan (stayed) dalam jangka panjang apabila
pada titik tersebut konsumen dan produsen sama-sama diuntungkan atau
setidaknya hanya memperoleh kerugian yang sangat kecil.
Saut M. Tambunan
13306035
Keseimbangan pasar adalah suatu keadaan ketika jumlah barang yang diminta
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada harga tertentu. Ketika harga
mencapai keseimbangan, jumlah barang yang ingin dibeli konsumen sama dengan
jumlah barang yang ingin diproduksi atau dijual produsen.
2. PENGANGGURAN
Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia
adalah masalah pengangguran. Pengangguran yang tinggi berdampak
langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan
masalah - masalah sosial politik yang juga semakin meningkat. Dengan
jumlah angkatan kerja yang cukup besar, arus migrasi yang terus
mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat
ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar dan
kompleks.
masyarakat.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari
selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena
jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena
dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat
akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
masalah - masalah sosial lainnya.
2. Pendapatan Negara
3. Beban Psikologis
f). Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki
keterkaitan usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan.
Dengan sinergi tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi
lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan
secara bersama - sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi
dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa
pelat baja.
h). Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) yang akan dikirim ke luar
negeri. Perlu seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar
negeri.Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil.Hal itu dapat
dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
Saut M. Tambunan
13306035
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari
selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu
karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari
kerja.Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar
kerja.Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para
pencari kerja. Setiap penganggur diupayakan memiliki pekerjaan yang
banyak bagi kemanusiaan artinya produktif dan remuneratif sesuai Pasal
27 Ayat 2 UUD 1945 dengan partisipasi semua masyarakat Indonesia.
Lebih tegas lagi jadikan penanggulangan pengangguran menjadi
komitmen nasional.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://zenaoke.wordpress.com/2012/04/17/makalah-pengangguran/
www.anneahira.com/pengertian-pengangguran.html
Http://agungbudiblog.blogspot.com/arti-definisi-dan-pengertian.html
Http: //ekonomi-indonesia-bisnis.infogue.com
www.serbaseru.com/pengangguran-pengertian-jenis-macam.html