Anda di halaman 1dari 12

SIMPTOMATOLOGI

A. Gambaran Umum
1. Penampilan :
suatu gambaran tentang penampilan pasien dan kesan fisik secara keseluruhan
yang disampaikan kepada dokter psikiatrik, seperti yang dicerminkan dari postur,
ketenangan, pakaian , dan dandanan.
Contoh hal-hal di dalam kategori penampilan adalah jenis tubuh, postur,
ketenangan, pakaian , dandanan, rambut, dan kuku.
Jika pasien tampak kacau , dokter dapat bertanya , apakah seseorang pernah
memberi komentar tentang penampilan anda?
2. Sikap terhadap pemeriksa : dapat digambarkan sebagai bekerja sama, bersahabat,
penuh perhatian, tertarik, datar, menggoda, bertahan, merendahkan, kebingungan,
apatis, bermusuhan, bermain-main, menyenangkan, mengelak, atau berlindung, tiap
kata sifat lainnya dapat digunakan.
3. Mood dan Afek
a. Suasana perasaan ( mood ): suasana perasaan yang menetap bersifat pervasif dan
bertahan lama, yang mewarnai persepsi seseorang tentang kehidupannya.
Mood eutimia: adalah suasana perasaan dalam rentang normal, yakni
individu mempunyai penghayatan perasaan yang luas dan serasi dengan
irama hidupnya.
Mood hipotimia: adalah suasana perasaan yang secara pervasif diwarnai
dengan kesedihan dan kemurungan. Individu secara subyektif mengeluhkan
tentang kesedihan dan kehilangan semangat. Secara obyektif tampak dari
sikap murung dan perilakunva yang lamban.
Mood disforia: menggambarkan suasana perasaan yang tidak menyenangkan.
Seringkali diungkapkan sebagai perasaan jenuh, jengkel, atau bosan.
Mood hipertimia: suasana perasaan yang secara pervasif memperlihatkan
semangat dan kegairahan yang berlebihan terhadap berbagai aktivitas
kehidupan. Perilakunya menjadi hiperaktif dan tampak energik secara
berlebihan.
Mood eforia: suasana perasaan gembira dan sejahtera secara berlebihan.
Mood ekstasia: suasana perasaan yang diwarnai dengan kegairahan yang
meluap-luap. Sering terjadi pada orang yang tnenggunakan zat
psikostimulansia.
Aleksitimia: adalah suatu kondisi ketidakmampuan individu untuk
menghayati suasana perasaannya. Sering kali diungkapkan sebagai
kedangkalan kehidupan emosi. Seseorang dengan aieksitimia sangat sulit
untuk mengungkapkan perasaannya.
Anhedonia: adalah suatu suasana perasaan yang diwarnai dengan kehilangan
minat dan kesenangan terhadap berbagai aktivitas kehidupan.
Mood kosong: adalah kehidupan emosi yang sangat dangkal, tidak atau
sangat sedikit memiliki penghayatan suasana perasaan. Individu dengan
mood kosong nyaris kehilangan keterlibatan emosinya dengan kehidupan
disekitarnya. Keadaan ini dapat dijumpai pada pasien skizofrenia kronis.
Mood labil: suasana perasaan yang berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Pergantian perasaan dari sedih, cemas, marah, eforia, muncul bergantian dan
tak terduga. Dapat ditemukan pada gangguan psikosis akut.
Mood iritabel: suasana perasaan yang sensitif, mudah tersinggung, mudah
marah dan seringkali bereaksi berlebihan terhadap situasi yang tidak
disenanginya

b. Afek: respon emosional saat sekarang , yang dapat dinilai lewat ekspresi wajah,
pembicaraan, sikap dan gerak gerik tubuh, serasi dengan suasana yang
dihayatinya.
Yang dinilai :
Stabilitas : ketepatan dalam bereaksi
Contoh : lekas terharu, lekas kasihan, sehingga lekas menangis, lekas
gembira sehingga lekas terhibur oleh kerena ajakan atau cerita orang lain.
Pengendalian : sejalan dengan stabilitas , maka juga pengendalian
reaksi emosionil dalam keadaan normal harus dapat diadakan secara wajar.
Adakalanya orang seolah olah mengekang reaksi emosionalnya, ia terlalu
keras mengendalikan dirinya, dengan demikian memberi kesan keluar solah
olah tidak ada reaksi emosionil. Hatinya tidak terpengaruh oleh suasana sedih
atau gembira, tidak pula terpengaruh oleh rasa benci atau cinta.
Orang yang demikian ini boleh dianggap sebagai orang yang menguasai
dirinya secara berlebih lebihan, yang sering kita sebut : over controled dan
over formalictic.
Sungguh /tidak : untuk menilai apakah reaksi emosionil yang diekspresikan
penderita sungguh sungguh atau tidak.
Reaksi emosionil yang tak sungguh sungguh kita dapatkan pada penderita
dengan kepribadian histerik..
Dalam dan dangkal : tidak semua peristiwa reaksi emosionil manusia
dirasakan sebagai sesuatu yang sama mendalamnya. Adakalanya reaksi
emosionil itu terjadi seolah olah tanpa bekas. Sebaliknya sangat mendalam
dan berkesan dalam hati yang bersangkutan. Dalam keadaan normal manusia
bersifat obyektif terhadap semua peristiwa emosionil.
Pada penderita tertentu yang selalu terkena secara mendalam reaksi
emosionalnya lebih dalam dari pada orang normal. Hal ini sering akibat
stabilitasnya terganggu.
Sebaliknya , pada orang orang yang reaksi emosionilnya lebih dangkal dari
pada normal, kita teliti lebih lanjut corak kepribadiannya, apakah mungkin
terdapat: psikopati, kelainan organik degeneratif atau psikotif.
Empati : kemampuan dari fihak pemeriksa merasakan
reaksi emosionil yang dihayati dan dialami oleh penderita.
Para skizofrenia seringkali sangat sukar , atau tidak dapat sama sekali untuk
turut serta merasakan reaksi emosionilnya.
Skala deferensiasi : luas sempitnya skala diferensiasi dari reaksi
emosionil terganggu dari pengalaman intelektuil dan matangnya kepribadian
seseorang. Pada orang dengan gangguan jiwa baik yang bersifat psikotik
maupun neurotik , skala diferensiasinya yang luas itu, kemudian dapat
menjadi lebih sempit, sehingga penderita tersebut hanya mampu merasakan
sesuatu yang relatif lebih sempit.
Arus emosi : emosi dapat dimisalkan seolah olah mengalir
melalui suatu arus tertentu . dalam keadaan yang normal , maka reaksi
emosionil itu terjadi secara cukup cepat dan lincah. Dalam keadaan- keadaan
yang menyimpang dari normal, makam hanya secra perlahan lahan saja.

Macam macam afek:


Afek luas: adalah afek pada rentang normal, yaitu ekspresi emosi yang lugs
dengan sejumlah variasi yang beragam dalam ekspresi wajah, irama suara
maupun gerakan tubuh, serasi dengan suasana yang dihayatinya.
Afek menyempit: menggambarkan nuansa ekspresi emosi yang terbatas.
Intensitas dan keluasan dari ekspresi emosinya berkurang, yang dapat dilihat
dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang kurang benvariasi.
Afek menumpul: merupakan penurunan serius dari kemampuan ekspresi
emosi yang tampak dari tatapan mata kosong, irama suara monoton dan
bahasa tubuh yang sangat kurang.
Afek mendatar: adalah suatu hendaya afektif berat lebih parah dari afek
menumpul. Pada keadaan ini dapat dikatakan individu kehilangan
kemampuan ekspresi emosi Ekspresi wajah datar, pandangan mata kosong,
sikap tubuh yang kaku, gerakan-gerakan sangat minimal, dan irama suara
datar seperti 'robot'.
Afek serasi: menggambarkan keadaan normal dari ekspresi emosi yang
terlihat dari keserasian antara ekspresi emosi dan suasana yang dihayatinva.
Afek tidak serasi: kondisi sebaliknya yakni ekspresi emosi yang tidak cocok
dengan suasana yang dihavati. Misalnya seseorang yang menceritakan
suasana duka cita tapi dengan wajah riang dan tertawa tawa.
Afek labil: Menggambarkan perubahan irama perasaan yang cepat dan tiba-
tiba, yang tidak berhubungan dengan stimulus eksternal.

Cara memeriksa mood dan afek ( dilakukan secara beramaan):


Bagaimana perasaannya saat ini? ( gembira, sedih, marahm cemas , deg degan, dll)
Apa sebabnya anda sering merasa seperti ini?
Kalau ada saudara / ayah/ ibu yang meninggal, perasaannya bagaimana?
Apakah bapak punya pekerjaan yang disenangi ? ( hobi)
Apakah bisa tidur dengan nyenyak? Kenapa?

A. Pembicaraan
Gagasan, pikiran,perasaan yang diekspresikan melalui bahasa , komunikasi melalui
penggunaan kata kata dan bahasa. Bicara dapat digambarkan di dalam kuantitasnya,
kecepatan produksi bicara, dan kualitasnya. Pasien mungkin digambarkan sebagi senang
bicara , suka mengoceh, fasih, pendiam, tidak spontan, atau berespon normal terhadap
pewawancara. Bicara mungkin cepat atau lambat , tertekan, ragu ragu, emosional,
dramatik, monoton, keras, berbisik, bersambungan, terputus putus atau mengomel.
Gangguan bicara, seperti gagap , dimasukkan dalam bagian ini. Irama yang tidak biasanya
dan adanya penekanan mungkin ditemukan harus dicatat. Apakah pasien berbicara secara
spontan atau tidak?
Cara memeriksanya :
Dapat dinilai sambil berjalannya wawancara. Pemeriksa mengobservasi sambil berjalannya
wawancara.

B. Gangguan Persepsi
Persepsi adalah sebuah proses mental yang merupakan pengiriman stimulus fisik menjadi
informasi psikologis sehingga stimulus sensorik dapat diterima secara sadar.
Beberapa contoh gangguan persepsi:
1. Depersonalisasi: satu kondisi patologis yang muncul sebagai akibat dari perasaan
subyektif dengan gambaran seseorang mengalami atau merasakan diri sendiri (atau
tubuhnya) sebagai tidak nyata atau khayali (asing, tidak dikenali)
2. Derealisasi: perasaan subyektif bahwa lingkungannya menjadi asing, tidak nyata
3. Ilusi: satu persepsi yang keliru atau menyimpang dari stimulus eksternal yang nyata
Cara memeriksanya tanyakan:
Pernahkah anda melihat cermin dan bayangan dicermin berubah menjadi sosok
lain?
Pernahkan anda melihat pohon berubah menjadi wanita cantik?
4. Halusinasi: persepsi atau tanggapan palsu, tidak berhubungan dengan stimulus eksternal
yang nvata, menghayati gejala-gejala yang dikhayalkan sebagai hal yang nyata. Jenis-
jenis halusinasi dan cara memeriksa:
halusinasi hipnagogik: persepsi sensorik keliru yang terjadi ketika mulai jatuh
tertidur, secara umum bukan tergolong fenomena patologis
halusinasi hipnapompik: persepsi sensorik keliru yang terjadi ketika seseorang
mulai terbangun, secara umum bukan tergolong fenomena patologis
halusinasi auditorik: persepsi suara yang keliru, biasanya berupa suara orang
meski dapat saja berupa suara lain seperti musik, merupakan jenis halusinasi yang
paling sering ditemukan pada gangguan psikiatri
pernah dengar suara suara yang tidak ada wujudnya tidak?
Dengarnya ditelinga atau dihati?
Waktu suara itu bicara ada orangnya?
Berapa kali dengarnya?
Waktu dengar suara itu sedang tidur atau tidak?
Yang dengar anda sendiri atau ada orang lain yang mendengar?
halusinasi visual: persepsi penglihatan keliru yang dapat berupa bentuk jelas
(orang) ataupun bentuk tidak jelas (kilatan cahaya), sering kali terjadi pada
gangguan medis umum
pernah lihat cahaya putih?
Jelas tidak? Sering? Kapan?
Saat melihat cahaya putih itu dalam keadaan sadar tidak?
Kapan terakhir lihat?
halusinasi penciuman: persepsi penghidu keliru yang seringkali terjadi pada
gangguan medis umum
pernah ada bau bauan wangi/ busuk?
Ada sumbernya tidak? Jelas? Sering? Kapan? Dalam keadaan sadar tidak?
halusinasi pengecapan: persepsi pengecapan keliru seperti rasa tidak enak sebagai
gejala awal kejang, seringkali terjadi pada gangguan medis umum .
pernah merasa ada rasa manis/ asin dimulut?
Sumbernya dari mana? Jelas? Sering? Kapan? Dalam keadaan sadar tidak?
halusinasi taktil: persepsi perabaan keliru seperti phantom libs (sensasi anggota
tubuh teramputasi), atau formikasi (sensasi merayap di bawah kulit)
pernah merasa seperti ada serangga yang merayapi tapi tidak ada
wujudnya?
Gringgingan? Kesemutan?
halusinasi somatik sensasi keliru yang terjadi pada atau di dalam tubuhnya, lebih
sering menyangkut organ dalam (juga dikenal sebagai anesthesic hallucination)
pernahkan anda merasa tubuh anda meleleh?
Pernahkah anda merasa jantung anda hilang?
Atau pernahkan anda merasa usus anda berbicara?
halusinasi liliput: persepsi keliru yang mengakibatkan obyek terlihat lebih kecil
(micropsia)
pernahkan anda melihat orang lain menjadi sekecil semut?
Pernahkan anda merasa diri anda menjadi raksasa dan melihat orang dan
segala sesuatu disekitar anda menjadi sangat kecil?

C. Pikiran
Proses pikir primer: terminologi yang umum untuk pikiran yang dereistic, tidak logis,
magis; secara normal ditemukan pada mimpi, tidak normal seperti pada psikosis
1. Gangguan bentuk pikir:realistik,non realistik
2. Gangguan arus pikir:
a. asosiasi longgar: gangguan arus pikir dengan ide-ide yang berpindah dari satu
subyek ke subyek lain yang tidak berhubungan sama sekali; dalam bentuk yang
lehih parah disebut inkoherensia
b. Inkoherensia: pikiran yang secara umum tidak dapat kita mengerti, pikiran atau
kata keluar bersamasama tanpa hubungan yang logis atau tata bahasa tertentu
hasil disorganisasi pikir
c. Flight of Ideas/lompat gagasan: pikiran yang sangat cepat, verbalisasi berlanjut
atau permainan kata yang menghasilkan perpindahan yang konstan dari satu ide
ke ide lainnya; ide biasanya berhubungan dan dalam bentuk yang tidak parah,
pendengar mungkin dapat mengikuti jalan pikirnya.
d. Sirkumstansial: pembicaraan yang tidak langsung sehingga lambat mencapai
point yang diharapkan, tetapi seringkali akhirnya mencapai point atau tujuan yang
diharapkan, sering diakibatkan keterpakuan yang berlebihan pada detail dan
petunjukpetunjuk.
e. Tangensial: ketidakmampuan untuk mencapai tujuan secara langsung dan
seringkali pada akhirnya tidak mencapai point atau tujuan yang diharapkan.
f. Neologisme: kata baru yang diciptakan oleh pasien, seringkali dengan
mengkombinasikan suku kata dari kata kata lain, untuk alasan keanehan
psikologis.
g. Retardasi: pada penderita ini asosiasi sangat lambat , cara berfikir juga sangat
lambat. Pikirannya tibul secara pelan pelan, progrsinya lambat, biasanya dengan
nada yang sangat lemah, seolah olah kata demi kata harus ditarik keluar. ( sering
pada depresi atau skizofrenia.)
h. Blocking: tiba tiba arus fikir terhenti. Penderita tidak dapat mengeluarkan sepatah
kata pun. Sesudah keadaan ini menghilang arus fikiran dapat kembali seperti
semula. Sering pada skizofrenia.
i. Perseverasi: pengulangan terus menerus dari pokok pikiran , yang diulangi adalah
kalimat kalimat yang sama.
j. Verbigenasi: pengulangan terus menerus dari pokok pikiran , yang diulangi adalah
kata kata yang sama.
Cara memeriksanya adalah:
Dengan selama wawancara pemeriksa mengamati pasien.
3. Gangguan isi pikir:
Di sini yang terganggu adalah buah pikiran atau keyakinan seseorang, dan
bukan cara penyampaiannya. Dapat berupa miskin isi pikir, waham, obsesi, fobia,
dan lain-lain.
Kemiskinan isi pikir: pikiran yang hanya menghasilkan sedikit informasi karena
ketidakjelasan, pengulangan yang kosong, atau frase yang tidak dikenal.
Cara menilainya: observasi selama wawancara
Waham/delusi: suatu perasaan keyakinan atau kepercayaan yang keliru,
berdasarkan simpulan yang keliru tentang kenyataan eksternal, tidak konsisten
dengan inteligensia dan latar belakang budaya pasien, dan tidak bisa diubah lewat
penalaran atau dengan jalan penyajian fakta. Jenis-jenis waham:
a. waham bizarre: keyakinan yang keliru, mustahil dan aneh (contoh: makhluk
angkasa luar menanamkan elektroda di otak manusia)
b. waham sistematik: keyakinan yang keliru atau keyakinan yang tergabung
dengan satu tema/kejadian (contoh: orang yang dikejar-kejar polisi atau
mafia)
c. waham nihilistik: perasaan yang keliru bahwa diri dan lingkungannya atau
dunia tidak ada atau menuju kiamat
d. waham somatik: keyakinan yang keliru yang melibatkan fungsi tubuh
(contoh: yakin otaknya meleleh)
e. waham paranoid: termasuk di dalamnya waharn kebesaran, waham
kejaran/persekutorik, waham rujukan (reference), dan waham dikendalikan.
- waham kebesaran: keyakinan atau kepercayaan, biasanya psikotik
sifatnya, bahwa dirinya adalah orang yang sangat kuat, sangat berkuasa
atau sangat besar.
Cara bertanya:
anda cita citanya apa?
Apa anda merasa menjadi seorang pemimpin atau presiden?
Sebenarnya menurut anda, anda itu siapa? (apa seorang guru besr,
presiden, artis terkenal, bidadari, orang paling ganteng sedunia
- waham kejaran (persekutorik): suatu delusi yang menandai seorang yang
paranoid, yang mengira bahwa dirinya adalah korban dari usaha untuk
melukainya, atau yang mendorong agar dia gagal dalam tindakannya.
Kepercayaan ini sering dirupakan dalam bentuk komplotan yang khayali,
dokter dan keluarga pasien dicurigai bersama-sama berkomplot untuk
merugikan, merusak, mencederai, atau menghancurkan dirinya.
cara bertanya:
apa anda merasa ada yang berbuat jahat pada anda?( misalnya berniat
membunuh)
Apakah pernah merasa dikejar kejar orang?
Apakaha anda merasa tidak aman?
- waham rujukan (delusion of reference): suatu kepercayaan keliru yang
meyakini bahwa tingkah laku orang lain itu pasti akan memfitnah,
membahayakan, atau akan menjahati dirinya.
cara bertanya:
apakah anda merasa disindir oleh televisi?
- waham dikendalikan: keyakinan yang keliru bahwa keinginan, pikiran,
atau perasaannya dikendalikan oleh kekuatan dari luar.
Termasuk di dalamnya:
thought withdrawal: waham bahwa pikirannya ditarik oleh orang lain
atau kekuatan lain
apakah anda merasa pikiran anda pernah ditarik keluar dari dalam
kepala anda?
thought insertion: waham bahwa pikirannya disisipi oleh orang lain
atau kekuatan lain
apakah anda merasa pikiran anda disisipi oleh sesuatu dari luar?
thought broadcasting waham bahwa pikirannya dapat diketahui oleh
orang lain, tersiar di udara
apakah anda merasa pikiran anda tersiar keluar dan didengar oleh
orang lain?
f. waham cemburu: keyakinan yang keliru yang berasal dari cemburu
patologis tentang pasangan yang tidak setia
apakah anda punya pacar? Suami? Atau istri?
Apakah anda percaya kalau mereka setia?
g. erotomania: keyakinan yang keliru, biasanya pada wanita, merasa yakin
bahwa seseorang sangat mencintainya
apakah anda pernah merasa dicintai oleh seseorang atau banyak orang?
Obsesi: suatu ide yang kuat menetap dan seringkali tidak rasional, yang biasanya
disertai suatu kompulsi untuk melakukan suatu perbuatan, tidak dapat dihilangkan
dengan usaha yang logis, berhubungan dengan kecemasan.
Apakah anda mempunyai ide yang anda rasa jika tidak dilaksanakan akan
membuat anda tidak tenang?
Kompulsi: kebutuhan dan tindakan patologis untuk melaksanakan suatu impuls,
jika ditahan akan menimbulkan kecemasan, perilaku berulang sebagai respons
dari obsesi atau timbul untuk memenuhi satu aturan tertentu.
Apakah anda sering mencuci tangan anda berkali kali? Dan tetap merasa
kotor?
Apakah anda sering mengecek pintu berulang ulang?
Fobia: ketakutan patologis atau irasional yang persisten, irasional, berlebihan, dan
selalu terjadi berhubungan dengan stimulus atau situasi spesifik yang
mengakibatkan keinginan yang memaksa untuk menghindari stimulus tersebut.
Beberapa contoh di antaranya:
a. Fobia spesifik: ketakutan yang terbatas pada obyek atau situasi khusus
(contoh takut pada labalaba atau ular)
b. Fobia sosial: ketakutan dipermalukan di depan publik seperti rasa takut
untuk berbicara, tampil, atau makan di depan umum
c. Akrofobia: ketakutan berada di tempat yang tinggi
d. Agorafobia: ketakutan berada di tempat yang terbuka, ramai atau sulit untuk
melarikan diri
e. Klaustrofobia: ketakutan berada di tempat yang sempit
f. Ailurofobia: ketakutan pada kucing
g. Zoofobia: ketakutan pada binatang
h. Xenofobia: ketakutan pada orang asing
h. Fobia jarum: ketakutan yang berlebihan menerima suntikan
Cara bertanya:
Apakah anda pernah merasa takut akan sesuatu yang berlebihan seperti takut
ketinggian, di keramaian, ditempat sempit, ular, kucing, dsb?
Over value idea: ide ide yang berlebihan
Dilihat diobservasi selama pasien berbicara.
Hipokondri: perasaan keyakinan bahwa dirinya menderita penyakit serius
walaupun menurut dokter dan melalui pemeriksaan fisik dan penunjang tidak
ditemukan kelainan.
Apakah anda merasa menderita penyakit serius walaupun menurut dokter
anda baik baik saja?
Rasa bermusuhan: apakah anda merasa membenci seseorang?
Rasa rendah diri : apakah anda merasa ridak percaya diri dan malu?
Konfabulasi : ingatan yang palsu yang tidak disadari untuk menutupi kekosongan
ingatan. Biasanya terjadi pada demensia.
Diobservasi apakah perkataan pasien sesuai dengan kenyataanya .

Anda mungkin juga menyukai