Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN

LISTRIK

No Percobaan : 04
Judul : Hukum Ohm
Nama : Mardian Sundaynur
Kelas / NIM : TE 1A / 4.31.15.0.15
Pengampu : SRI ANGGRAENI KADIRAN, S.T, M. Eng.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2015 / 2016
PERCOBAAN 4
HUKUM OHM
4.1. Tujuan Percobaan :

Setelah melaksanakan percobaan mahasiswa dapat :

1. Merangkai percobaan hukum ohm


2. Melakukan pengukuran arus dan tegangan pada percobaan hukum ohm
3. Menguji kebenaran hukum ohm melalui pengukuran
4. Menggambar grafik V = f(R) pada arus tetap
5. Menggambar grafik I = f(R) pada tegangan tetap
6. Menggambar grafik V = f(I) pada resistor tetap

4.2. Landasan Teori

Hukum Ohm merupakan hukum dasar dari ilmu listrik yang sangat berguna untuk
menyelesaikan berbagai masalah rangkaian listrik. Hukum ohm menyatakan bahwa besarnya
arus yang mengalirpada rangkaian tertutup berbanding lurus terhadap tegangan catu dan
berbanding terbalik terhadap resistor di dalam rangkaian yang bersangkutan. Arus akan
mengalir dari potensial yang lebih tinggi ke potensial yang lebih rendah.

Hukum oh dapat dinyatakan seperti persamaan berikut :

V
R= I ()

Keterangan :

R = Nilai Resistor ( )

V = Tegangan pada resistor ( Volt )

I = Arus yang mengalir pada resistor ( Ampere )

4.3. Daftar Alat dan Komponen yang Digunakan

1. Multimeter Analog : 1 buah


2. Multimeter Digital : 1 buah
3. Catu Daya 0 40 Volt / DC : 1 buah
4. Resistor 100 : 1 buah
5. Resistor 470 : 1 buah
6. Resistor 1K : 1 buah
7. Resistor 3K3 : 1 buah
8. Proto board : 1 buah
9. Kabel penghubung : secukupnya

4.4. Langkah Percobaan

1. Susunlah rangkaian pengukuran seperti Gambar 4.1. di atas, pastikan kedudukan


multimeter sudah benar
2. Aturlah catu daya Vs = 2 V, ukur arus dan tegangan pada resistor, catat, dan masukkan
ke tabel 4.1.
3. Ulangi langkah 2, untuk Vs = 4 V, dilanjutkan pada Vs = 6 V, Vs = 8 V, dan Vs = 10 V
4. Ulangi langkah ke 2 dengan mengukur tegangan pada masing masing resistor dan
pada arus I = 2 mA, catat pada pengukuran arus dan tegangan pada resistor dan catat
pada tabel 4.2.
5. Ulangi langkah 4, untuk arus I = 4 mA dan dilanjutkan dengan arus I = 6 mA

A
Vs
V Rb

Gambar 4.1. Rangkaian Percobaan Hukum Ohm

6. Hasil Percobaan

Tabel 4.1. Perbandingan arus dan tegangan resistor secara teori dan praktik pada tegangan
konstan ( tetap )

Rb = 470
Tegangan I (mA) V (volt)
catu (volt) P P P P
T T
analog digital analog digital
2,069 4,4 4,3 4,45 2,068 2,1 2,055
4,05 8,6 8,4 8,71 4,042 4,2 4,03
6,05 12,8 12,5 13,07 6,016 6 6,03
8,08 17,1 16,8 17,46 8,037 8 8,04
10,08 21,4 21 21,87 10,058 9,9 10,03

Tegangan Rb = 1K
I (mA) V (volt)
catu (volt) P P P P
T T
analog digital analog digital
2,069 2,069 1,91 2,13 2,069 2,1 2,9
4,05 4,05 4 4,11 4,05 4,3 4,04
6,05 6,05 6,1 6,18 6,05 6,2 6,04
8,08 8,08 8 8,26 8,08 8 8,06
10,08 10,08 10 10,32 10,08 10 10,05

Rb = 3,3K
Tegangan I (mA) V (volt)
catu (volt) P P P P
T T
analog digital analog digital
2,069 0,62 0,61 0,63 2,046 2,3 2,089
4,05 1,22 1,2 1,23 4,026 4,2 4,04
6,05 1,83 1,8 1,85 6,039 6 6,05
8,08 2,44 2,4 2,47 8,052 7,9 8,06
10,08 3,05 3 3,1 10,065 10 10,06

Tabel 4.2. Perbandingan tegangan resistor secara teori dan praktik pada arus catu konstan
(tetap)

Rb = 100
Arus Catu ( mA ) Tegangan beban
Teori Praktik
Analog Digital
2 ( 210,9 mV ) 200 mV 200 mV 213,2 mV
4 ( 0,421 V ) 400 mV 0,4 V 0,415 V
6 ( 0,627 V ) 600 mV 0,56 V 0,616 V

Rb = 680
Arus Catu ( mA ) Tegangan beban
Teori Praktik
Analog Digital
2 ( 210,9 mV ) 1,36 V 1,6 V 1,364 V
4 ( 0,421 V ) 2,72 V 3V 2,723 V
6 ( 0,627 V ) 4,08 V 4,2 V 4,11 V
Rb = 3K3
Arus Catu ( mA ) Tegangan beban
Teori Praktik
Analog Digital
2 ( 6,58V ) 6,6 V 6,7 V 6,57 V
4 ( 13,03 V ) 13,2 V 13 V 13,02 V
6 ( 19,58 V ) 19,8 V 19 V 19,57 V

7. Pembahasan

8. Jawaban Pertanyaan

Pertanyaan :

1. Gambarkanlah grafik fungsi tegangan (V) terhadap resistor (R), V = f(R) pada arus
konstan (tetap) !
2. Gambarkanlah grafik fungsi arus (I) terhadap resistor (R), I = f(R) pada tegangan
konstan (tetap) !
3. Gambarkanlah grafik fungsi tegangan (V) terhadap arus resistor (I), V = f(R) pada
hambatan tetap !

9. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai