PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
a. Apakah yang dimaksud dengan pengukuran ?
b. Bagaimanakah karakteristik kerja alat ukur ?
c. Bagaimanakah cara menggunakan mikrometer sekrup yang benar?
d. Bagaimanakah cara menggunakan jangka sorong yang benar ?
e. Bagaimanakah cara menggunakan neraca ohauss yang benar?
f. Bagaimanakah cara menggunakan thermometer yang benar?
g. Bagaimanakah cara menggunakan stopwatch yang benar?
h. Bagaimanakah cara menggunakan multimeter yang benar?
C. Tujuan
1
Sesuai dengan permasalahan diatas, tujuan yang dicapai dalam
tugas ini adalah :
1. Mendeskripsikan apa yang dimaksud pengukuran.
2. Mendeskripsikan karakteristik kerja alat ukur.
3. Mendeskripsikan cara menggunakan mikrimeter sekrup.
4. Mendeskripsikan cara menggunakan jangka sorong.
5. Mendeskripsikan cara menggunakan neraca ohauss.
6. Mendeskripsikan cara menggunkan thermometer.
7. Mendeskripsikan cara menggunkan stopwatch.
8. Mendeskripsikan cara menggunakan multimeter.
D.Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengukuran
2
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas,
biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran. Pengukuran
tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas
untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti
tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan konsumen. Pengukuran dapat
dilakukan dengan dua cara : 1) menggunakan alat-alat yang standar,
2) menggunakan alat-alat yang tidak standar.
1. Karakteristik Statis
Karakteristik statis suatu alat ukur adalah karakteristik
yang harus diperhatikan apabila alat tersebut digunakan untuk
mengukur suatu kondisi yang tidak berubah karena waktu atau hanya
berubah secara lambat laun.
2. Karakteristik dinamis
3
Suatu alat ukur adalah fungsi waktu. Hubungan masukan-
keluaran dinyatakan dalam bentuk persamaan diferensial. Karaketristik
utama adalah kecepatan dalam tanggapan dan kecermatan.
4
adalah 1% X 10A = 0,1A sehingga harga sebenarnya dari hasil
pengukurannya adalah (10 + 0,1)A.
4. Resolusi
Adalah kemampuan sistem pengukur termasuk
pengamatnya, untuk membedakan harga-harga yang hampir sama.
Resolusi adalah nilai perubahan terkecil yang dapat dirasakan oleh alat
ukur. Contoh : suatu timbangan pada jarum penunjuk yang
menunjukkan perubahan 0,1 gram (terkecil yang dapat dilihat) maka
dikatakan bahwa resolusi dari timbangan tersebut adalah 0,1 gram.
Harga resolusi sering dinyatakan pula dalam persen skala penuh.
5. Sensitivitas (Sebsitifity)
5
7. Kalibrasi
Kalibrasi mengacu kepada suatu keadaan dimana semua
masukan (yang dikehendaki, yang mengganggu, yang mengubah)
kecuali satu masukan dipertahankan pada nilai tetap, Masukan yang
dipelajari tersebut kemudian diubah-ubah sepanjang rentang nilai
konstanta yang sama, yang menyebabkan nilai keluaran berubah
sepanjang rentang nilai konstanta tertentu. Prosedur yang sama
diulangi secara bervariasi sesuai dengan setiap masukan yang teliti
berdasarkan minat, sehingga mengembangkan satu kumpulan
hubungan masukan-keluaran statis. Jumlah data yang sedikit dapat
dihitung secara statistik untuk memeperoleh nilai spesifik dari suatu
tes signifikansi. Hubungan masukan-keluaran harus disajikan dengan
grafik yang menyatakan keadaan ketika hubungan tersebut dibuat.
Curve fitting yang dibuat nampaknya memegang peranan penting
dalam menggambarkan hubungan masukan-keluaran alat ukur. Metode
kuadrat terkecil dari suatu curve fitting digunakan untuk tujuan ini
dalam penggunaaan yang luas.
6
C. Macam-Macam Alat Ukur dan Teknik Pengukuran
1. Jangka Sorong
7
5). Putar Pengunci ke kanan
8
c) Mengukur Kedalaman Benda
d)
Skala Utama dan Skala Nonius
9
Mula mula perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah
satu skala utama. Hitunglah berapa skala hingga ke angka nol. Pada
gambar, skala nonius yang berimpit
dengan skala utama adalah 4 skala.
Artinya angka tersebut 0,4 mm.
Selanjutnya perhatikan skala utama.
Pada skala utama, setelah angka nol
mundur ke belakang menunjukkan
angka 4,7 cm. Sehingga diameter yang diukur sama dengan 4,7 cm +
0,4 mm = 4,74 cm
2. Micrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan salah satu alat ukur panjang.
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang memiliki tingkat
ketelitian tertinggi. Tingkat ketelitian mikrometersekrup mencapai 0,01
mm atau 0,001 cm. Dengan ketelitiannya yang sangat tinggi,
mikrometersekrup dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar dari
benda yang sangat kecil maupun tipis seperti kertas, pisau silet,
maupun kawat.
Cara penggunaan
micrometer :
a) Penyesuaian nol
Sebelum
menggunakan
mikrometer, periksa
untuk memastikan
bahwa ujung nol
disejajarkan dengan
benar.
b) Pemeriksaan
Pada mikrometer berukuran 50~75mm seperti terlihat pada
gambar, letakkan pengukur standar 50mm pada pembukaan, dan
biarkan racher stopper untuk bergerak secara bebas sebanyak 2
10
sampai 3 putaran. Kemudian, periksa bahwa garis dasar pada
thimbel dan garis ujung nol pada dengan garis outer sleeve sejajar.
c) Penyetelan
3. Neraca
Timbangan / Neraca adalah alat yang dipakai melakukan
pengukuran massa suatu benda. Timbangan/neraca dikategorikan
kedalam sistem mekanik dan juga elektronik /Digital.
Macam macam neraca :
a) Neraca gantung
Neraca gantung berbentuk menggantung dan memanjang dan
mempunyai lengan di salah satu sisi. Cara penggnaannyaadalah
dengan menggeser beban pemberat di sepanjang batang.
b) Neraca analog
Berbentuk seperti nampan atau wadah, dan dibawahnya terdapat
jarum yang menunjukkan massa dari benda yang diukur
c) Neraca digital
Neraca digital mampu membantu mengukur berat serta cara
kalkulasi secara otomatis. Hasil dari neraca digital dalam
pengukurannya lebih tepat dibandingkan dengan alat ukur massa lain.
11
Berbentuk seperti trapesium, dan sedikit berat, akan muncul nominal
di layarnya ketika beban diletakkan diatas alat.
d) Neraca ahaus
Neraca Ohaus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01
gram. Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa
benda yang akan diukur dengan anak timbangan. Berikut adalah
bagian bagian neraca ohaus :
12
memastikan bahwa timbangan dalam posisi seimbang sebelum
dilakuan pengukura massa.
13
sehingga titik kesetimbangan lengan atau ujung lengan tepat pada
garis kesetimbanagn
3. Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala
yang kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0 dan
4. Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca
hasil pengukurannya.
14
Anting lengan depan = 5,8 gram
Anting lengan tengah = 40,0 gram
Anting lengan belakang = 300 gram
+
4. Thermometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu
(temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal
dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti
untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam,
yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
Jenis jenis termometer :
a). Termometer Digital
Fungsinya : digunakan untuk mengetahui suhu objek benda
atau tubuh. Cara Menggunakan :Termometer digital, biasanya
menggunakan termokopel sebagai sensornya untuk membaca
perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa dua
buah kabel dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya
ujungnya saja, disatukan (dilas). Titik penyatuan ini disebut hot
junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan
antara tegangan (volt) dengan temperatur.
15
menunjukkan angka maksimum.Untuk mengembalikan keping baja
pada posisi semula digunakan magnet tetap.
16
dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan
yang konduktor.
5. Stopwatch
Stopwatch adalah suatu alat ukur yang
dugunakan untuk mengukur waktu yang
dibutuhkan dalam melakukan kegiatan yang
memiliki ketelitian sampai tingkat detik.
17
b. Tombol kalibrasi/ pembuat posisi nol berfungsi untuk mengkalibrasi
sebelum pengukuran dan pembuat posisi jarum menunjukkan angka
nol. Stopwatch analog ini ada yang berjenis tombol start/stop dan
kalibrasi/pembuat nol dipisah, ada pula yang digabung.
c. Jarum penunjuk menit berfungsi untuk menunjukkan hasil
pembacaan dalam menit dan jarum penunjuk detik untuk
menunjukkan hasil pembacaan dalam detik.
d. Skala pengukuran dalam menit dan dalam detik merupakan ruas
atau selang antara detik dengan satu detik diatasnya atau
dibawahnya, ruas atau selang antara menit dengan satu menit
diatasnya atau dibawahnya.
Cara menggunakan stopwatch
18
6. Multimeter
19
c. Selanjutnya lihat jarum dan apabila bergerak dan tidak kembali
pada posisi nol, maka alat yang ditest tersebut mempunyai umur
yang masih baik. Namun apabila sudah dihubungkan tetapi
masih menunjukan angka nol berarti alat yang di test bisa
dipastikan rusak dan tidak ada tenaga untuk menghidupkan
benda tersebut.
20
Gambar. Pengukuran Arus Pada Rangkaian
(Pada titik tertentu rangkaian diputus untuk kemudian arus diukur)
D.Contoh soal
21
2. Skala pada Outer Sleeve (Atas) = 55,00 mm
Kenaikan / Skala pada Outer Sleeve (bawah) = 0,5 mm
Skala Thimble = 0,45 mm
Hasil pengukuran 55+0,5+0,45 = 55,95 mm
3. Perhatikan gambar!
Pembahasan :
= 1150 gram
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengukuran adalah
penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas,
biasanya terhadap suatu standar atau satuan
pengukuran.
Karakteristik kerja alat ukur secara
garis besar, yaitu karakteristik statis dan dinamis. Beberapa
karakteristik lain adalah kecepatan tanggapan (respon), kecermatan
atau keterulangan (precision/repeatibility), ketelitian atau
keseksamaan (accuracy), resolusi, sensitivitas (sebsitifity), ketepatan
alat ukur, dan kalibrasi.
22
Macam-macam alat ukur yaitu
1. Jangka sorong
2. Mikrometer sekrup
3. Neraca
4. Thermometer
5. Stopwatch
6. Multimeter
DAFTAR PUSTAKA
http://diaryfisika.blogspot.com/2012/01/karakteristik-alat-ukur.html?m=1
http://infokitabersama123.blogspot.com/2012/10/karakteristik-dasar-alat-
ukur.html?m=1
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengukuran
http://ahmadfahrudintkr3.blogspot.com
http://masahyat32.blogspot.com
23