Anda di halaman 1dari 12
ae 3. Masa Pensiun Sampai Sekarang, Tahun 1969, karena sudah jenuh dalam bidang usaha (saya tetap menjadi komisaris P.T. KTI dan P.TKaltimex Jaya), Kemudian saya bersama isteri pindah ke Malang untuk istirahat, karena di Malang saya anggap sesuai untuk tempat peristirahatan yang udaranya dingin dan tidak terlalu ramai seperti Jakarta Selama di Malang aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial, arisan dan apabila ada undangan atau rindu dengan anak dan cucu saya bersama isteri ke Jakarta, Kalau ke Jakarta biasanya saya naik mobil sendiri dengan supir yang cukup lama mengikuti saya yaitu Pak Kasan, kadang-kadang pula naik pesawat. Tahun 1972, saya bersama isteri menunaikan ibadah Haji lagi untuk yang ke-2 kalinya, dan sekembalinya dari ibadah Haji, Kembali lagi ke Malang Tahun 1974, saya bersama isteri ke Jepang melalui Singapore, Bangkok, Hongkong dan Korea, Selama dalam perjalanan banyak hal-hal yang menyenangkan dan melihat-lihat keindahan alam, tempat-tempat yang bersejarah di negara-negara yang saya kunjung Tahun 1976, saya bersama isteri keliling Eropa untuk menikmati sisa-sisa hidup di hari tua, dan dalam perjalanan keliling Eropa kami sampai ke Berlin Timur. Pada bulan Juni 1976, Ibu saya yang saya cintai sakit keras di Malang. Usia beliau memang sudah lanjut dan kemudian meninggal dunia pada usia 85 tahun, Pada bulan September 1976, isteri saya meninggal dunia pada usia 60 tahun, Ketika isteri saya meninggal dunia, saya dalam perjalanan naik mobil dari Jakarta menuju Malang. Rupanya berita duka ini di sampaikan melalui Polisi Lalu Lintas dan saya bersama supir ketika itu sedang mendekati Kota Malang, distop untuk penyampaian berita duka tersebut. Sesampainya di 28 ee ee ee ee Malang saya langsung kembali ke Jakarta untuk menyaksikan pemakaman isteri saya yang tercinta di Jakarta Pada waktu meninggal dunia isteri saya, saya dan semua anak-anak dan cucu-cucu serta semua keluarga terdekat merasa kehilangan seseorang yang sangat dicintai dan disayangi, dan suasana pada waktu itu diliputi rasa duka dan kepedihan, Semua keluarga maupun kerabat handai taulan yang hadir turut menyampaikan rasa duka kepada saya sekeluarga, Tahun 1977, saya bersama cucu saya bernama Indra dan Ari ke Singapore dan Malaysia untuk berlibur. Berlibur dengan cucu-cucu sangat menyenangkan, sehingga rasa duka dihati saya dapat terhibur. ‘Tahun 1978, rupanya tahun ini merupakan tahun berakhirnya masa duda saya, karena cukup lama saya menduda dan perasaan ingin mencari teman hidup memang ada dalam niatan saya. Pada bulan Juni 1978 saya diperkenalkan oleh Ny.Otto Amiddin dan Ny. Irawan dengan Sdri.Yuliati. Dalam perkenalan pertama ada perasaan dalam hati saya yang bertanya-tanya untuk menentukan teman hidup yang selama ini memang saya cari Setelah dua kali mengadakan pertemuan dan rupanya dengan kehendak dan izin Allah SWT. semata, melalui Bapak Abd. Madjid (Kakak Yuliati), kemudian dari hasil petemuan tersebut maka niat saya untuk menikah akan saya laksanakan, Pada tanggal 18 Juli 1978, setelah saya berunding dengan anak-anak dan keluarga-keluarga yang terdekat, saya melangsungkan akad nikah pada pukul 10.00 pagi di hadapan jenazah ayah kandung isteri saya (yang kedua). Sebab pada tanggal yang sama ayah isteri saya (mertua laki-laki saya) meninggal dunia pada pukul 05.30 pagi. Dalam acara akad nikah tersebut, suasana rasa bahagia dan duka menjadi satu, tetapi syukur Alhamdulillah 29 U acara tersebut berjalan dengan lancar dan selamat. Selesai acara akad nikah, saya mengantarkan jenazah Bapak mertua saya yang dimakamkan di Cicalengka dekat kota Bandung. Kemudian saya bersama isteri langsung ke Bandung untuk beristirahat dan bermalam di Bandung. Dari Bandung saya kembali ke Jakarta, selama seminggu di Jakarta kemudian saya bersama isteri berangkat ke Malang untuk tinggal dan menetap di Malang. Sejak saya melangsungkan perkawinan ‘yang kedua ini, saya bersama isteri menetap di Malang saja, tetapi kedang-kadang kami ke Jakarta untuk menghadiri undangan, atau kami rindu dengan anak-anak dan cucu-cucu disamping itu pernah juga kami ke Balikpapan, Samarinda dan Tenggarong untuk ‘melihat keluarga disana Pada tahun 1979, saya dengan isteri ke Singapore dan Kuala Lumpur untuk menghadiri acara pernikahan dan perkawinan keponakan Bapak Awang Faisal. Tahun 1980, kami berlibur ke Singapore, Muangthai, Malaysia, Jepang, Korea dan Filipina tentunya suasananya berbeda pada waktu saya berlibur pada masa lalu. Tahun 1982, kami berlibur lagi dan tujuan kami adalah keliling Eropa selama empat minggu. Waktu empat minggu mengelilingi Eropa rasanya tidak cukup, tetapi karena jadwalnya sudah diatur sehingga semua tempat-tempat rekreasi dan bersejarah kami kunjungi Tahun 1985, kami berlibur lagi tetapi tujuannya adalah ke Amerika, Mexico, Hawaii, Canada, Jepang dan Filipina. Selama dalam perjalanan kami selalu menyempatkan waktu untuk melihat-lihat tempat yang terkenal misalnya air terjun Niagara, Las Vegas dan lain-lain. Dari pengalaman perjalanan ke luar negeri merupakan rasa syukur kami kehadirat Allah SWT. bahwa kami dapat melihat keindahan dan kebesaran ciptaan Allah semata, 30 Selama berada di Los Angeles, cucunda Aria Widjaja yang sedang bersekolah di Montery / California, menyempatkan mengunjungi saya, Demikian juga di Tokyo saya bertemu dengan cucunda Arus Wiradjaja yang sedang sekolah di sana. - Kenangan-kenangan dan beberapa peristiwa penting. Tahun 1960, saya merayakan perayaan kawin perak, berarti usia perkawinan saya dengan isteri pertama sudah menjalani selama 25 tahun. Acara tersebut dihadiri keluarga-keluarga yang terdekat, anak-anak dan teman-teman, dan pada waktu itu di selenggarakan di JI. Wijaya X No. 35 Kebayoran Baru Jakarta, ‘tempat tinggal kami selama di Jakarta Tahun 1975, hari ulang tahun perkawinan saya yang ke-40, diperingati juga dan diselenggarakan di Jakarta, Undangan yang hadir adalah anak cucu serta keluarga dan teman-teman terdekat kami, Tahun 1984, saya memperingati hari ulang tahun yang ke-69, acara perayaan diselenggarakan di Hotel Indonesia, Waktu itu yang hadir adalah anak, cucu, keluarga terdekat dan handai taulan ddan undangan lainnya, Tahun 1985, pada tanggal 15 Agustus saya merayakan hari ulang tahun yang ke-70, Peringatan ini dilaksanakan di rumah anak saya H, Rustam Effendi di Jakerta. Pada acara ulang tahun saya tersebut banyak Keluarga yang datang, teman-teman_ serta undangan lainnya untuk turut bersyukur dan bahagia dan juga turut mendoakan agar saya selalu diberi oleh Allah SWT. umur yang panjang dan selalu dalam lindungan-Nya ‘Acara peringatan ini, selain dokumentasi foto, juga di shooting dalam rekaman video untuk kenang-kenangan, 31 Kenang-kenangan dan peristiwa penting lainnya tidak dapat saya sebutkan satu persatu, tetapi setiap acara yang menyangkut hrari-hari kelahiran, perkawinan baik diri saya, isteri saya, dan anak cucu selalu diperingati dengan acara syukuran dan peringatan yang sederhana - Kegiatan-kegiatan selama di Malang. Tahun 1981, saya bersama keluarga-keluarga dari Tenggarong, membentuk arisan keluarga yang disebut dengan arisan keluarga ‘Tenggarong Malang, dan saya sendiri menjadi ketuanya. Arisan ini bersifat sosial yaitu membantu keluarga yang memerlukan keuangan, juga memberi bantuan uang bagi anggota keluarga yang mendapat musibah misalnya sakit atau meninggal dunia. Tetapi fujuan utamanya adalah silaturahmi setiap bulannya. Kemudian arisan keluarga Tenggarong berkembang sampai sekarang, dan anggotanya bukan saja keluarga dari Tenggarong, tetapi juga dari Samarinda, Balikpapan, Tarakan sehingga nama arisan menjadi ‘Arisan Keluarga "Tenggarong" Kalimantan Timur. ‘Arisan ini sumber dananya adalah bantuan dari Pemda Tk. 1 Kalimantan Timur waktu itu Bapak Gubernur H. Soewandi, saya sendiri bersama keluarga dan anggota keluarga lainnya yang berasal dari Kalimantan Timur dan bertempat tinggal di Malang, Disamping itu saya diangkat menjadi Tetuha (Orang yang dituakan) atau sesepuh dari keluarga Kalimantan Timur yang berada di Malang. Dalam hal ini saya hanya memberikan naschat-nasehat kepada pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam KPMKT (Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Timur) Cabang Malang, juga kepada anggota penghuni Asrama Mahasiswa Kaltim yang ada di Malang. Apabila ada hal-hal yang menyangkut masalah mahasiswa maupun pelajar ataupun masalah daerah, saya selalu mengadakan 32 Helmy bersama-sama mengurus KPMKT dan pengurus asrama bak arama put maupun asrame pura ‘lain itu saya pun diminta dalam perkurm jpulan K-3 (Kerukunan Keluarga Kalimantan) Malang, sebagai Tet ili Kalimantan Timur. oe ee Kegiatan lainnya, saya juga bersama isteri mengikuti i a iti arisat yang diadekan oleh Rt Rw. dan kumpulan arsanlinnya. Pada acara-acara lain baik yang diselenggarakan oleh KPMKT misnya Halt Ball aaupun acaraperingatn lena, sya benans in selalu hadir, termasuk acara Halal Bihalal K-3 Syukur Alhamdulillah selama sa isteri di : ya bersama isteri di Malan; senantiasa dalam keadean schat-shat,tentunya pada usiasenj in saya sella memperhattan esthatan dan stearateratur pers ke lokter untuk konsultasi dan mengadakan Check-| secara keseluruhan, ne eee - Penutup. Akhimya biografi saya ini, ditulis bertepatan dengan hari ulang tahun perkawinan saya dengan isteri kedua yang ke-10 tabunnya pada tanggal 18 Juli 1988, dan waktu itu saya bersama isteri hanya mengundang makan bersama dan turut mendoakan yaitu ananda Abd, Rachman Helmy bersama ister ( Nanda Rachman Helmy ini seytanggp seperti Keluara, karen dla yang ering membants jan mendampingi saya dalam acara- aines ‘acara arisan maupun pertenuan Sebagai hadiah kepada hari ulang tahun saya yang ke-73, maka bosret iat menjadi kenangan saya dalam usia 73 tahun, semoga al memanjangkan umur saya, memberkahi-Nya d dalam lindungan-Nya. Mo Amiin Yarabal Alamiin. 33 Sell a ee “wpa yolpry yurg “Lid mnyenq ‘said “onmmig OVI -UVH ‘0961 Malang, 15 Agustus 1988 HLA.R. Djoko Prawiro 34 S upuDyay py Lamp Iplag oumblg OYOIT “UVH ‘€ ‘O408ay ousos -g'y ‘Z “Saoyy “d'VH "] * ununyay wry vp ynpnq “(ayuarafuoy aqosapa 98 Sunpuog) “D4'q opnd amuliy “oY uosnniog “—gp6] “EPEYPOPIY DUOpAM “SSY "Q “PoowNIW " DUOPeM “SsY “L Wap] ‘9 “~YpULADUDS pmySuory wyoavtspp uosnniag °C “wdi] 8UOT] DuNpayy ‘uDUN2DUU20PgY “ “p '20[20 1InyY, yng ‘oumoig oyold MV'H "€ Wap] ‘7 wmL SuoT DMYSUOLT JoxDanss UnSNINdag “T yuunpalq wo1wy Suaosy yuy “up “y ‘vql00d uIpwla uM “E “ound OT YVH TZ Sunquas vpoyeyy whpouaiy "[ ; umumyey Ly ug “gC 'Y wnopBuaw yojares ‘Soop uaq npunjag uawajing Sunpap up sway ‘Soop uaq svpung vfay isuasasduoy ~6p61 ‘wap ‘yooy “xy 6 ‘wap: ‘oddouy “g ‘wapl ‘oMolg oyola UV H 'L ‘wept L0oN "YON ua1euDq YI '9 wept ‘YE Panfiwy] paoumonH 'S TH jsv82jaq M088un o1ofpuaog “x 'p ‘(avyasouag) ‘Ty uSupi9Usg uawauDdeg fos. ‘op8vprnowaosaoy onmaog “¢ “Sundalq mjvdeq waw8eq Z “o{O] I vIseUOpUT unpmpay fois *[ : wounyey ny yinq Bundelq uvSuap Supieg unsodumg uoSupuniag ynjun pumyed Sunk visauopuy ssv8ajaq wv3ummpay oto, uoduy vpaury “1S6T aimee sh ar tts ieeR Den Haag. Memasuki Istana Ratu Juliana di Den Haag 1949. Konperensi Meja Bundar di : 1. Berbaju hitam H.A.R. Djoko Prawiro. iuntuk menghadir® Resepsi. Dari kiri kekanan 2. Disebelah kanan H.A.P. Afloes. 1951. Perundingan Pampasan Perang Indonesia - Jepang Sebagian delegasi Indonesia, Dari kiri kekanan : 1. Mr. Soedjono, Duta Besar Indonesia di Jepang. 2. Ir, Djuanda, Ketua Delegasi Indonesia (Menteri Perhubungan Indonesia), 3. Mr. Ali Sastro Amidjoyo, Duta Besar Indonesia di Amerika Serikat, 4. HAR. Djoko Prawiro, Wk. Ketua Seksi Luar Negeri Parlemen Indonesia, “pimjuy tomoyioy, “L ‘ouosnsua08unpy pruning “9 ‘Soop “VT 'S “WpoouDUsY “p ‘MYDq20S "HIN 'E ojoKd OA MON ‘Buipling aieis ouduy dory apew ‘omer of0[ UVH Z naMuopuoy onO ‘| : uouyDY UrY UDG (GId wMUN SunpIs Dpod 55 ott [hy 18082qop poyasoued ding) YoR aay Suippng asoig ayiduiz Sorosa1 swySunp O10 “ESET. 1951. Perundingan Pampasan Perang Indonesia - Jepang di Gedung Kementerian Luar Negeri Jepang di Tokyo. Duduk dari kiri kekanan : 1. Machmoed Latjuba BA. 2. Ir. Kaslan Mangoenkoesoemo, 3, Mr. Soedjono. 4. Ir. Djuanda, 5. Mr. Besar Martokoesoemo 6, H.A.R. Djoko Prawiro. 7. F. Laoh. 8. Ir. Pangeran Moh. Noor. ‘pouyoy wpiay tpuz g “ON ‘owaosaoupoy “§ £ “ON foose0r WH'V 9 “ON “onMg OFT AV'H F “ON : undap suing uipsag (saqnq yalsy) ouossvpaos ug “&N £ ‘ON “YMfiN VIDYA 9 “ON “XI 7 OUOMng ny3uawnyy p ON ¢ uDUDyay LADY Dp -ynpnq. ung 7 DIoUOpUy UnIDgDYDLad HSA “ZS6T (N01) yousLiueg : Sunder 1sv8aj2q vniey Suduwsip ypnq “Sundar ss08ajaq vmyay upSuap uvSuvp uvirgnlieg vpuontq “s] Lrpiag -ouolpoos “up °Z “ouameg oYolg -M'VH “[ * uuvyey wry Lup ympnq ‘ocyo] 1p Sundar visouopuy Suni uosnduog uv8upuniog uonimasiag unurSuntopuoued 1561 wopag fs Ef wp TI ‘IT TING suDecpeS ‘OL ‘WD’ SuPstuoy “6 “InrVeNC “Seq ‘onmoig YT UVH 8 “AC “Sag yA ‘ouraoseoyooung apuny “Z -umyeuq Susounyy ‘Suomig Suos wo] “9 “annyou Buysoumy ays ‘Buomyy Buag wo “6N *s WOE suOstMOY ymin DUD aN II ON “XI 2% Ououng mySuowH OT “ON TUS 6 “ON PMY wpIqY Juz g “ON foosoor WAV LON ound OYE AVH “ON + UUDYeY UrY Mod “XT ay ouoKng mySuaumyy omay uv8uap vung ay vISuopU] “(uoLssIpY [p!MpooE) UDIOqDYDS4ag AINSI “ZC61 See ——— SSS SSS = Ha ‘(unyanq) ung wong ung “¢ “CUmya ‘Satd) oMmolg OY WVH "TCA Sal AM) Udaquy pry Bunuy “7 : uunyay My Mop ypsuanp ynpng “supsvwas 1p vpoyy Yvon yuvg ‘Ld uPLapuad isdasay “pS6T

Anda mungkin juga menyukai