Anda di halaman 1dari 1

Pasien datang ke IGD RS.

Syamsudin tanggal 27 Oktober 2016 diantar oleh kakak


kandung dan sepupunya dengan keluhan mengamuk sejak 4 hari terakhir SMRS.
Pasien mengamuk dengan mengeluarkan kata-kata kasar dan berbicara lantang,
selain itu juga membanting-banting barang. Gaduh gelisah serta bicara kacau,
kadang yang diucapkan sulit dimengerti. Hal ini terjadi lantaran pasien
bertengkar dengan temannya sesama pengamen karena pasien mengambil
lapak pekerjaan temannya. Pasien diusir dari tempat itu dan disuruh pindah ke
tempat yang lain. Malam hari nya ternyata ada salah seorang warga yang
melihat pasien dijalanan membuka pakaian nya, disana pasien telanjang sambil
bermain-main air seperti anak kecil. lalu pasien pulang kerumah dengan keadaan
basah dan hanya menggunakan celana dalam saja. Kakak kandungnya sudah
menyuruh nya untuk memakai bajunya, tetapi pasien malah marah-marah dan
membanting barang yang ada didekatnya. 4 hari terakhir ini memang pasien
sulit sekali tidur, pasien lebih sering keluar rumah, dan keluarga tidak ada yang
tau kemana pasien pergi.

Tingkah laku pasien sudah meresahkan warga, bukan hanya dilingkungannya,


tetapi pasien membuat keributan di pasar maupun di Ramayana. Kejadian ini
tidak menimbulkan korban, pasien juga tidak pernah melukai dirinya maupun
orang lain. Kakak pasien juga sering melihat pasien berbicara sendiri sambi
tertawa sendiri, tidak tahu apa yang dibicarakannya. Saat berbicara kepada
pasien, kadang pasien masih nyambung diajak bicara, tetapi lama-kelamaan
berbicara nya mulai kacau dan sulit dimengerti.

Keluhan ini sebenernya sudah dialami pasien sejak 3 bulan yang lalu, pasien
sering marah-marah, mengamuk, banting-banting barang dirumah jika
kemauannya tidak dituruti. Tetapi tidak separah saat ini. Pasien hanya
meresahkan warga sekitar rumahnya, pasien sering mengambil barang
tetangganya , tetapi tidak untuk dijual, melainkan diberikan kepada tetangga
lainnya, tetapi pasien tidak sadar apa yang dilakukannya. Setiap kali ditanya
kakak pasien tentang barang diambilnya, pasien selalu menjawab lupa. Hal ini
terjadi karena menurut kakak pasien, pasien memiliki banyak hutang yang tidak
bisa ia bayarkan. Sedangkan ia harus menafkahi adik nya untuk tetap
bersekolah. Setelah itu pasien dibawa ke orang pintar yang disebut Ustadz di
Cianjur. Diberi doa-doa dan sempat di rukiyah juga. Keluhan pun berkurang, tapi
tidak begitu lama keadaan membaiknya. Lalu pasien berubah seperti itu lagi dan
semakin parah 4 hari terakhir ini. Kakak pasien khawatir pasien mengikuti ilmu-
ilmu hitam, karena pasien sempat berkali-kali mengatakan dirinya sangat kuat,
tidak bisa sakit ataupun mati. Pasien pernah melompat dari lantai dua lalu dia
merasa dirinya kuat dan tidak akan kesakitan ataupun mati.

Anda mungkin juga menyukai