Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengertian Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer Asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Kebanyakan Protein
merupakan enzim atau subunit enzim.
Sejarah Penemuan Protein
Protein ditemukan oleh Jns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Namun
yang memperkenalkan istilah protein adalah Mulder, pada tahun 1830.
Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos yang berarti yang paling
utama.
Struktur Molekul Protein
Molekul Protein mengandung karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O),
nitrogen (N) dan kadang kala sulfur (S) serta fosfor (P).
Ciri Ciri Protein
Protein diperkenalkan sebagai molekul makro pemberi keterangan, karena
urutan asam amino dari protein tertentu mencerminkan keterangan genetik yang terkandung
dalam urutan basa dari bagian yang bersangkutan dalam DNA yang mengarahkan biosintesis
protein. Ciri-ciri protein adalah sebagai berikut:
Proses ini terjadi mulai dari lahir sampai menjadi dewasa muda. Dalam
masa ini proses pembentukan jaringan terjadi secara besar- besaran.
Pada waktu orang sakit keras atau pada berbagai penyakit menahun
terlihat orang menjadi kurus disebabkan banyak jaringannya yang rusak.
Sebagai enzim. Protein memiliki peranan yang besar untuk mempercepat reaksi biologis.
Sebagai alat pengangkut dan penyimpan. Protein yang terkandung dalam hemoglobin
dapat mengangkut oksigen dalam eritrosit. Protein yang terkandung dalam mioglobin dapat
mengangkut oksigen dalam otot.
Untuk penunjang mekanis. Salah satu protein berbentuk serabut yang disebut kolagen
memiliki fungsi untuk menjaga kekuatan dan daya tahan tulang dan kulit.
Sebagai pertahanan tubuh atau imunisasi Pertahanan tubuh. Protein ini biasa digunakan
dalam bentuk antibodi.
Sebagai media perambatan impuls syaraf.
Sebagai Pengendalian pertumbuhan.
Sumber Protein
Pengelompokan Protein dapat dibedakan menurut sumbernya yaitu :
A. Protein Hewani
Yaitu sumber protein yang berasal dari hewan.
Contohnya : Daging, ikan, ayam, udang, susu dll.
B. Protein Nabati
Yaitu sumber protein yang berasal dari tumbuhan.
Contohnya : suku polong polongan, kentang, tempe, tahu, dll.
Klasifikasi Protein
Penggolongan protein dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain:
1. Berdasarkan Struktur Molekulnya
B. Struktur Sekunder
Merupakan kombinasi antara struktur primer yang linear distabilkan oleh
ikatan hidrogen antara gugus =CO dan =NH di sepanjang tulang belakang
polipeptida. Salah satu contoh struktur sekunder adalah -heliks dan -
pleated. Struktur ini memiliki segmen-segmen dalam polipeptida yang
terlilit atau terlipat secara berulang. (Campbell et al., 2009; Conn, 2008).
C. Struktur Tersier
Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih
di atas pola struktur sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak
beraturan dari ikatan antara rantai samping (gugus R) berbagai asam
amino. Struktur ini merupakan konformasi tiga dimensi yang mengacu
pada hubungan spasial antar struktur sekunder. Struktur ini distabilkan
oleh empat macam ikatan, yakni ikatan hidrogen, ikatan ionik, ikatan
kovalen, dan ikatan hidrofobik. Dalam struktur ini, ikatan hidrofobik sangat
penting bagi protein. Asam amino yang memiliki sifat hidrofobik akan
berikatan di bagian dalam protein globuler yang tidak berikatan dengan
air, sementara asam amino yang bersifat hodrofilik secara umum akan
berada di sisi permukaan luar yang berikatan dengan air di sekelilingnya
(Murray et al, 2009; Lehninger et al, 2004).
Gambar 4. Bentuk struktur tersier dari protein denitrificans cytochrome
C550 pada bakteri Paracoccus denitrificans (Timkovich and Dickerson,
1976).
D. Struktur Kuartener
Adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau promoter
protein dalam ruang. Struktur ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit
protein dengan struktur tersier yang akan membentuk protein kompleks
yang fungsional. ikatan yang berperan dalam struktur ini adalah ikatan
nonkovalen, yakni interaksi elektrostatis, hidrogen, dan hidrofobik. Protein
dengan struktur kuarterner sering disebut juga dengan protein multimerik.
Jika protein yang tersusun dari dua sub-unit disebut dengan protein
dimerik dan jika tersusun dari empat sub-unit disebut dengan protein
tetramerik (Lodish et al., 2003; Murray et al, 2009).
Terdiri dari peptida berantai panjang dan berupa serat-serat yang tersusun
memanjang, dan memberikan peran struktural atau pelindung. Misalnya
fibroin pada sutera dan keratin pada rambut dan bulu domba. Protein ini
tidak larut dalam air, asam, basa, maupun etanol.
Globulin Glutelin. Tidak larut dalam larutan netral, larut asam dan basa
encer. Glutenin (gandum), orizenin (padi).
Gliadin (prolamin). Larut etanol 70-80%, tidak larut air dan etanol
100%. Gliadin/gandum, zein/jagung.
Protamin. Larut dalam air dan bersifat basa, dapat berikatan dengan
asam nukleat menjadi nukleoprotamin (sperma ikan). Contohnya salmin.
5. Protein Majemuk
Adalah protein yang mengandung senyawa bukan hanya protein. Di
antaranya adalah sebagai berikut :