Anda di halaman 1dari 20

PERTUMBUHAN REMAJA, PUBERTAS, DAN KEMATANGAN SISTEM

REPRODUKSI

KONSEP KUNCI:
Transisi dari masa kanak-kanak hingga masa remaja ditandai dengan sejumlah
perubahan fisik dan budaya secara signifikan yang berkontribusi nyata bagi
perkembangan pertumbuhan motorik.

Periode waktu yang kita ketahui sebagai "remaja" dipengaruhi oleh baik keadaan
biologis maupun budaya. Hal yang dipengaruhi oleh keadaan biologis pada akhir masa
kanak-kanak dan awal masa remaja ditandai dengan awal terjadinya proses pematangan
(maturitas) seksual. Hal yang dipengaruhi oleh budaya pada akhir masa remaja dan awal
masa dewasa ditandai dengan kemandirian secara finansial dan emosional pada suatu
keluarga. Akibatnya, tetapan waktu seseorang dikatakan remaja telah berubah dari
waktu ke waktu. Pada masyarakat Amerika Utara, periode remaja jauh lebih lama
dibandingkan daripada seratus atau bahkan lima puluh tahun yang lalu. Saat ini,
permulaan pubertas (awal pematangan seksual) ditambah dengan jangka waktu yang
lebih bergantung pada keluarga telah yang menyebabkan kita melihat masa remaja
dalam perspektif yang lebih luas.
Kecenderungan saat ini tentang kematangan biologis selama seratus tahun
terakhir secara dramatis telah menurunkan rata-rata usia pubertas. Namun,
kecenderungan pada ekonomi dan sosial budaya selama periode yang sama secara
dramatis telah memperpanjang usia rata-rata remaja di luar usia 'remaja'. Saat dulunya
masa remaja pada umur 13-18 tahun, sekarang dimulai sejak usia 10 dan tidak berakhir
sampai sekitar usia 20 atau lebih.

KONSEP 15.1: Periode masa remaja telah memanjang karena pengaruh gabungan
dari biologi dan budaya.

1
Perubahan yang sangat besar terjadi selama masa remaja. Percepatan
pertumbuhan remaja, permulaan masa pubertas, kematangan seksual adalah tanda-tanda
biologis utama dari masa remaja. Masing-masing hal ini akan dibahas dalam bagian
berikut.

Pertumbuhan Remaja
Permulaan masa remaja ditandai dengan periode kenaikan tinggi dan berat badan
yang cepat. Usia untuk pertama kali, durasi, dan intensitas terjadinya percepatan
pertumbuhan ini secara genetik berdasarkan dan akan sangat bervariasi pada sertiap
individu ke individu. Genotipe seseorang (potensi pertumbuhan) akan menetapkan
batas-batas pertumbuhan seseorang. Namun, fenotipe seseorang (kondisi lingkungan)
akan mengalami pengaruh yang nyata pada pencapaian potensi pertumbuhan ini.

KONSEP 15.2: Genotipe seseorang akan mengontrol onset, durasi, dan intensitas
dari percepatan proses pertumbuhan, sedangkan fenotip seseorang mempengaruhi
pada potensi pertumbuhan.

Genotipe seorang remaja akan memainkan peran dalam menentukan ukuran


langkah linier tubuh, pematangan tulang, pematangan seksual, dan tipe badan. Tinggi
badan saat berdiri akhir, tubuh, lengan, dan panjang kaki orang dewasa pada akhirnya
ditentukan oleh faktor genetik. Demikian pula, osifikasi (pembentukan) tulang, masa
pubertas dan bagaimana lemak didistribusikan ke seluruh tubuh semua merupakan
produk dari genotipe. Masing-masing hal ini mungkin diubah sampai batas tertentu, tapi
seseorang tidak bisa melampaui potensi yang diwariskan pada dirinya. Di sisi lain,
lingkungan akan mempengaruhi seberapa dekat seseorang akan berkembang pada
potensi genetiknya. Hal seperti berat badan, lipatan kulit, dan semua ukuran lingkar
tubuh tunduk kepada proses modifikasi yang signifikan.

KONSEP 15.3: Kecenderungan secara Sekuler dalam hal pematangan biologis


telah menurunkan tetapan usia rata-rata masa pubertas di Amerika Utara

2
Tinggi Badan
Karena terjasinya interaksi genotip dengan lingkungan, terjadi variabilitas yang
cukup besar dalam proses pertumbuhan antara setiap individu selama masa remaja.
Namun, masa yang pasti terjadinya percepatan pertumbuhan terjadi pada akhir masa
kanak-kanak, periode ini dikenal dengan berbagai istilah, yaitu percepatan pertumbuhan
remaja, periode akselerasi pra-remaja, dan periode circumpubertal. Periode tumbuh
seperti rumput liar ini dimulai sebelum terjadinya pematangan seksual, karena itu,
untuk tujuan kami, kami akan melihatnya sebagai percepatan pertumbuhan remaja.

KONSEP 15.4: Percepatan pertumbuhan remaja menandai indikator visual


terhadap awal dari masa pubertas.

Percepatan pertumbuhan remaja (periode circumpubertal) adalah suatu periode


waktu yang berlangsung sekitar empat setengah tahun. Secara rata-rata, laki-laki mulai
terjadi percepatan pertumbuhan mereka sekitar usia 11 tahun, kecepatan tinggi
puncaknya dicapai pada usia 13, dan berkurang secara bertahap pada usia 15. Kecepatan
tinggi puncak merupakan tingkat tahunan maksimum dari pertumbuhan tinggi badan
selama proses percepatan pertumbuhan remaja. Pada perempuan terjadi sekitar dua
tahun lebih awal, percepatan pertumbuhan mereka dimulai sekitar usia 9 tahun, dalam
kecepatan pertumbuhannya memuncak pada usia tersebut, dan menurun secara bertahap
pada usia 13 (Malina dan Bouchard, 1991). Tidaklah biasa terjadinya penambahan
tinggi badan yang signifikan dalam satu tahun selama periode kecepatan puncak sebesar
16 sampai 8 inci (15,2-20,3 cm) atau lebih. Setelah itu Selanjutnya pertumbuhan
berlanjut pada akhir masa percepatan pertumbuhan remaja tetapi dengan tingkat yang
jauh lebih lambat. Pria terlihat mencapai ketinggian dewasa mereka sekitar usia 18
tahun. Wanita dilaporkan mencapai ketinggian maksimal pada sekitar usia 16 tahun
(Malina dan Bouchard, 1991). Namun, usia ini hanya merupakan indikator perkiraan
waktu di mana ketinggian maksimum tercapai. Terdapat banyak variasi di antara setiap
individu dalam pencapaian ukuran tubuh maksimal, dan banyak penelitian tentang
pertumbuhan berhenti ketika para peserta penelitian tamat dari SMA, mencegah untuk
melakukan tindak lanjut di luar tahun mereka sekolah. Pertumbuhan tinggi badan sering

3
berlanjut pada tingkat yang sederhana pada pria dan wanita beberapa tahun setelah
tamat SMA.

Konsep 15.5: Percepatan pertumbuhan remaja berlangsung sekitar empat tahun,


pada wanita dimulai sekitar dua tahun lebih awal dari pada laki-laki.

Proses percepatan pertumbuhan remaja sangat bervariasi dari setiap individu.


Beberapa orang bisa telah menyelesaikan proses tersebut sebelum yang lain
memulainya. Hasil tersbut jelas terbukti dalam bidang olahraga pada pemuda tertentu
ketika "orang dewasa" dan "anak-anak" sering dikelompokkan secara bersama dengan
akomodasi yang sedikit atau bahkan tidak ada terhadap variasi kematangan. Ingatlah,
perkembangan dipengaruhi oleh usia, tetapi tidak bergantung pada usia. Keyakinan
yang kuat pada kronologis usia sebagai panduan untuk seleksi pemuda unutuk tim
olahraga tidaklah bijaksana dan tidak konsisten dengan apa yang kita tahu tentang
perkembangan motorik dan pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, kita harus
menggunakan standar lain selain usia untuk melakukan seleksi tim olahraga.
Gambar 15.1 memberikan suatu tampilan longitudinal tentang pola pertumbuhan
dua individu (the Gallahue children, David Lee dan Jennifer). Tinggi badan, berat
badan, dan pengukuran lingkar badan tahunan dilakukan dari masa kanak-kanak sampai
remaja. Meskipun tampilan longitudinal yang hanya pada dua orang tidak memberikan
gambaran yang lengkap dari proses pertumbuhan, Gambar 15.1 tidak menunjukkan
pada kita dengan kurva dengan kecepatan tinggi yang khas dari dua individu. Perhatikan
bagaimana pada usia 9 tahun, Jennifer, seorang dewasa rata-rata, sebenarnya lebih
tinggi dari kakaknya ketika berusia sebesar dia, tapi bagaimana pada usia 10 tahun
David Lee 4 inci (10,2 cm) lebih tinggi dari adiknya pada usia sebesar itu. Perhatikan
juga pada antara usia 9 dan 11, David Lee (seorang yang dewasa lebih awal) bertambah
tinggi 10 inci penuh (25,4 cm), saat adiknya hanya bertambah tinggi sekitar 3 inci (7,6
cm) selama periode yang sama. Percepatan pertumbuhan remaja pada Jennifer paling
cepat antara umur 11 dan 12 tahun saat ia tumbuh 3 inci (7,6 cm) sebelum proses
pertumbuhannya melambat pada saat menarche (haid pertama) dan plateauing pada usia
16 tahun. Demikian pula pada kurva kecepatan David Lee melambat walaupun ia terus
sedikit bertambah tinggi setiap tahun pada usia 19 tahun.

4
Walaupun begitu, percepatan pertumbuhan remaja bersifat saling
ketergantungan. Pada laki-laki periode pertumbuhan yang cepat paling bertepatan
dengan munculnya karakteristik seks sekunder seperti tumbuhnya rambut ketiak dan
kemaluan. Pada perempuan kecepatan puncak pertumbuhan cenderung terjadi sebelum
menarche. Wanita dengan percepatan pertumbuhan yang lebih awal cenderung
mencapai menarche lebih awal dari mereka yang mengalami percepatan pertumbuhan
yang terlambat (Tanner, 1989).

KONSEP 15.6: Tinggi badan dewasa dapat diprediksi dari data pertumbuhan
remaja yang cukup akurat.

Pencapaian tinggi dewasa maksimal merupakan hal yang menarik bagi


kebanyakan remaja. Laki-laki sering khawatir akan menjadi terlalu pendek, dan wanita
sering khawatir akan menjadi terlalu tinggi. Tersedia beberapa rumus prediksi, dan
tinggi badan orang dewasa yang telah matang berhubungan dengan tinggi sebelum
terjadinya percepatan pertumbuhan saat remaja. Oleh karena itu, jika seorang anak
berada pada sebelum masa pubertas, ia kemungkinan akan terus berada pada persentil
yang sama setelah pubertas. Krogman (1980) merekomendasikan rumus berikut untuk
memprediksikan perkiraan tinggi saat dewasa.
Pria : 2 x tinggi badan pada usia 2 tahun = dewasa tinggi
Wanita : 2 x tinggi sebesar 1,5 tahun = tinggi dewasa

Pencapaian tinggi dewasa didominasi oleh genotipe seseorang, dan dalam


perkembangan yang normal, hanya sedikit dipengaruhi oleh lingkungan. (Di sisi lain,
faktor lingkungan sangat mempengaruhi pencapaian berat badan dewasa seseorang).
Orang yang cepat dewasa yang cepat cenderung lebih pendek dari yang diperkirakan
pada orang dewasa dari yang diperkirakan pada masa kecil mereka, dan orang yang
lama dewasa cenderung lebih tinggi (Krogman, 1980).
Tabel 15.1 menampilkan suatu grafik ekuivalen persentil untuk tinggi dalam
inci/cm untuk pria dan wanita yang berumur 12 sampai 17 tahun. Bagan ini dapat
digunakan untuk memprediksi tinggi badan dewasa dan untuk menentukan
perbandingan ekuivalen persentil seseorang dengan orang lain dari Amerika Serikat.

5
Sebagai contoh, seorang laki-laki pada persentil ke-25 di usia 12 tahun (57 inci/146.8
cm) mungkin akan tetap berada dalam persentil tersebut dan dapat diharapkan untuk
mencapai ketinggian sekitar 67 inci (170 cm) pada usia 17 tahun. Hal ini akan membuat
dia 2 inci (5 cm) lebih pendek dari rata-rata laki-laki Amerika Utara yang berusia 17
tahun (69,1 inci/175.5 cm) dan sekitar 3 inci (7,6 cm) lebih tinggi dari rata-rata
perempuan Amerika Utara (64,1 inci/162,8 cm).

GAMBAR 15.1 Kurva kecepatan longitudinal untuk tinggi badan bagi seorang laki-laki
dan seorang perempuan dari masa kanak-kanak sampai remaja (* = tanggal Jennifer
mengalami menarche, mulai tumbuhnya rambut ketiak pada David Lee)
Conger dan Peterson (1984) menunjukkan bahwa pernah ada seseorang yang
lebih cepat dewasa dan kawannya yang terlambat menjadi dewasa melewati masa
percepatan pertumbuhan remaja yang perbandingan tinggi badan mereka paling
mungkin untuk kembali pada masa sebelum remaja (P.94). Pengaruh genetik pada
perawakannya sangat kuat, kecuali dilakukan perubahan jangka panjang yang signifikan
dengan pola makan dan gaya hidup selama tahun-tahun tumbuh akan ada sedikit
variabilitas dari keadaan pertumbuhan yang diprediksikan (Tanner dkk., 1975). Gambar
15.2 menggambarkan nilai rata-rata tinggi badan untuk pria dan wanita menggunakan
data dari Tes Kebugaran Fisik AAU tahun 1993. Skor rata-rata ini tetap identik secara
esensial bagi riwayat selama tiga belas tahun penuh di mana data ini telah dikumpulkan,
sehingga menunjukkan tidak ada perubahan secara sekuler dari tahun 1980 hingga 1993.
Sebuah potensi baru dan agak menakutkan terhadap terjadinya retardasi
(keterlambatan) dan peningkatan pertumbuhan telah timbul ke permukaan dalam
beberapa tahun terakhir. Penggunaan steroid oleh remaja selama tahun-tahun
pertumbuhan telah ditemukan memberikan efek permanen pada perawakannya (Taylor,
1987). Penggunaan steroid oleh anak-anak sebelum pubertas dapat menyebabkan
terjadinya epifisis tulang panjang yang menyebabkannya menjadi prematur (Pernyataan
American College of Sport Medicine tentang Penggunaan dan Penyalahgunaan
Anabolic steroid-Androgenic dalam Olahraga, 1987). Namun, produk steroid tertentu
secara aman telah diresepkan oleh dokter selama bertahun-tahun untuk merangsang
pertumbuhan pada laki-laki yang mengalami memiliki perawakan pendek yang tidak
ada komplikasi. Taylor (1987) melaporkan bahwa:

6
Bukti yang jelas bahwa penggunaan steroid secara berat dapat mengurangi tinggi
badan akhir dari remaja masihlah kurang. Yang aman dikatakan bahwa hanya
penggunaan menurut resep sendiri dosis steroid melebihi terapi oleh remaja
dapat menyebabkan efek yang kuat pada proses pematangan dan efek ini dapat
menyebabkan peningkatan atau penurunan tinggi badan ketika dewasa. (hal.
147).

GAMBAR 15.2 Skor Tinggi badan rata-rata untuk pria dan wanita 6-l7, 1993.

KONSEP 15.7: Penggunaan steroid untuk tujuan terapi dan merangsang


pertumbuhan dapat mempengaruhi potensi pertumbuhan remaja dengan cara
yang belum dapat dijelaskan.

Keterlambatan pertumbuhan ini sering terlihat pada anak-anak penderita asma


karena penggunaan obat kortikostreroid secara berat untuk memperlebar saluran
bronkus (pernapasan). Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan efek jangka
panjang dari penggunaan steroid terhadap perawakan (tinggi badan) remaja. Dosis,
durasi, dan jenis steroid yang digunakan harus diteliti sebelum menarik suatu
kesimpulan.

Berat Badan
Terjadi perubahan besar pada berat badan selama masa remaja. Pada pria
maupun wanita, peningkatan berat badan cenderung mengikuti kurva umum yang sama
seperti pada kenaikan tinggi badan. Kecepatan pertumbuhan berat badan puncak adalah
periode yang terjadi selama proses percepatan pertumbuhan remaja ketika berat badan
mencapai nilai terbesar, umumnya peningkatan tersebut lebih besar pada anak laki-laki
dari pada anak perempuan. Juga, tampak bahwa kecepatan puncak berat terjadi lebih
dekat dengan kecepatan tinggi puncak pada anak laki-laki dari pada anak perempuan
(Malina dan Bouchard, 1991). Berat badan pada laki-laki remaja terutama disebabkan
oleh peningkatan tinggi badan dan massa otot. Massa lemak cenderung tetap relatif
stabil saat tersebut. Namun, pada wanita, kenaikan berat badan saat remaja sebagian
besar disebabkan karena peningkatan massa lemak dan tinggi badan, dan sebagian

7
kecilkarena peningkatan massa otot. Pematangan tulang, peningkatan massa otot dan
jaringan lemak, serta pertumbuhan organ semuanya berkontribusi terhadap peningkatan
berat badan masa remaja baik pada pria maupun wanita.

KONSEP 15.8: Peningkatan berat badan selama masa remaja diperkirakan karena
peningkatam kurva tinggi badan, tetapi berat badan jauh lebih dipengaruhi oleh
faktor lingkungan.

Meyakini kurva berat badan remaja tidaklah bijaksana karena berat badan
mencerminkan kombinasi dari proses perkembangan dan hasilnya terbatas pada nilai
informasinya saja. Sebagai contoh, kegagalan untuk menambah berat badan atau
kehilangan berat badan yang sebenarnya mungkin merupakan cerminan dari perhatian
seorang remaja yang meningkat untuk melakukan diet dan olahraga dan bukan alasan
untuk diwaspadai. Bagaimanapun, kegagalan untuk menambah tinggi badan akan tetap
menjadi perhatian. Peningkatan berat badan sepanjang masa remaja akan dipengaruhi
oleh asupan makanan, olahraga, motilitas lambung, dan faktor gaya hidup yang umum
maupun oleh faktor keturunan. Kita tahu bahwa pemuda di Amerika Serikat memiliki
persentase lemak tubuh yang lebih daripada rekan-rekan mereka dari dua puluh tahun
yang lalu (NCYFS, 1985, 1987). Persentase lemak tubuh yang rata-rata lebih tinggi ini
telah dikaitkan dengan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat pada banyak
anggota masyarakat kita.
Pada usia 10 tahun, laki-laki telah mencapai sekitar 55 persen dari berat badan
dewasa mereka, dan wanita telah mencapai 59 persennya (Heald dan Hung, 1970).
Sebelum usia 10 tahun berat badan rata-rata pria dan wanita hampir sama, di mana laki-
laki hanya sedikit lebih berat. Namun, selama proses percepatan pertumbuhan remaja,
perempuan seringkali lebih berat dari pasangan pria seusia mereka. Wanita cenderung
lebih berat daripada laki-laki sampai sekitar usia 14 tahun dimana peningkatan berat
badan mereka mulai menetap. Namun, laki-laki terus mengalami peningkatan berat
badan yang signifikan sampai sekitar usia 22 tahun. Gambar 15.3A dan 153B
menggambarkan kecenderungan sekuler yang pasti pada berat dari masa kecil hingga
remaja baik pada pria maupun wanita.

8
Anda harus mengabaikan tabel tentang tinggi/berat badan yang diterbitkan
sebelum tahuh 1960. Tren sekuler tentang tinggi dan berat badan telah berulang kali
didokumentasikan dan dilaporkan dalam literatur (Krogman, 1980; NCYFS, 1985,
1987). Alasan untuk hal ini termasuk karena perubahan status dan kesehatan gizi pada
remaja, faktor sosial ekonomi, faktor genetik, dan perubahan dalam pola aktivitas.
Apapun masalahnya, berat badan adalah hal yang sangat penting bagi remaja. Serangan
yang konstan dari media dan obsesi kita untuk mendapatkan "tubuh sempurna" telah
membangkitkan kesadaran pada berat badan dari remaja secara tipikal pada poin obsesi
tersebut. Perawatan harus dilakukan untuk membantu remaja memahami sifat
perubahan tubuhnya dan tidak untuk melangkahi garis baik antara hal yang sehat untuk
mengontrol berat badan dan keasyikan yang bersifat obsesif dengan peningkatan berat
badan.

GAMBAR 15.3A: Kecenderungan sekuler pada nilai berat badan rata-rata untuk pria 6-
17, 1980 dan 1993.
GAMBAR 15.3 B: Kecenderungan sekuler pada pada nilai berat badan rata-rata untuk
wanita 6-17. 1980 dan 1993.

Jantung dan Paru-Paru


Perubahan yang berarti pada tinggi dan berat badan mudah diamati selama
remaja, tapi bagaimana dengan perubahan lain yang kurang jelas terlihat namun sama-
sama pentingnya? Perkembangan jantung dan paru-paru adalah hal yang dramatis dan
merupakan faktor utama dalam peningkatan kapasitas fungsional dari remaja.
Jantung berkembang sekitar satu-setengah kali ukurannya dan hampir dua kali
lipat pada beratnya selama masa remaja (Malina dan Bouchard, 1991). Wanita memiliki
jantung yang sedikit lebih kecil daripada laki-laki selama masa kanak-kanak,
pertumbuhan mulai dipercepat dari ukuran jantung sebelumnya, dan mencapai
pertumbuhan total lebih kecil secara signifikan pada akhir masa remaja. Walaupun
denyut jantung berkaitan dengan ukuran tubuh secara keseluruhan, kami melihat
penurunan bertahap denyut jantung selama keseluruhan proses pertumbuhan. Pada usia
10 tahun, denyut jantung istirahat pada pria rata-rata berada pada 3 sampai 5 denyut per
menit lebih lambat dari denyut jantung pada perempuan. Pada akhir masa remaja, laki-
laki memiliki denyut jantung istirahat rata-rata sebanyak 57 sampai 60 denyut per

9
menit, dibandingkan dengan perempuan sebanyak 62 - 63 denyut per menit (Malina dan
Bouchard, 1991). Tekanan darah sistolik meningkat terus sepanjang masa kanak-kanan
dan mengalami percepatan selama pubertas sebelum menetap seperti nilai tekanan darah
dewasa pada periode akhir dari masa remaja (Katchadourian, 1977).

Pertumbuhan paru sejajar dengan pertumbuhan jantung selama masa remaja.


Kedua ukuran paru-paru dan kapasitas pernapasannya meningkat pesat selama masa
pubertas mengubah periode pertumbuhan bertahap selama masa kanak-kanak. Tingkat
pernapasan menurun selama masa kanak-kanak dan pubertas baik pada pria maupun
wanita. Namun, kapasitas vital (jumlah udara yang bisa dihirup dengan sekali bernapas
tunggal) meningkat jauh lebih cepat pada anak laki-laki dari sekitar usia 12 tahun
sampai seterusnya meskipun pria dan wanita hampir identik ukurannya sebelum masa
pubertas (Katchadourian, 1977). Perbedaan gender yang dramstis mungkin disebabkan
karena ukuran jantung yang besar dan gaya hidup aktif tradisional yang lebih aerobik
pada laki-laki.
Perbedaan fisik antara pria dan wanita hanya pada perbedaan tersebut, dan tidak
ada lagi yang lain. Satu yang dianggap lebih unggul atau lebih rendah pada salah
satu jenis kelamin terhadap yang lain didasarkan atas perbedaan biologis merupakan hal
yang tidak masuk akal. Di sisi lain, mereka yang menyangkal relevansi pada perbedaan
gender fisik dasar terpisah dengan fungsi reproduksi adalah hal yang naif. Perbedaan
genetik yang mendasar antara pria dan wanita tidak dapat ditetapkan secara terpisah
pada saat pembuahan yang meningkat selama masa remaja. Perbedaan yang signifikan
pada tinggi badan, berat badan, proporsi tubuh, dan kapasitas fungsional dari jantung
dan paru-paru hanya dapat dinyatakan dalam jumlah rata-rata populasi, dan terjadi
tumpang tindih antara kedua jenis kelamin. Satu-satunya cara di mana pria dan wanita
benar-benar unik adalah pada fungsi reproduksi. Untuk memahami keunikan ini kita
harus memahami proses pubertas dan pematangan seksual.

Masa pubertas
Pertama kali terjadi masa pubertas umumnya disebut pubescence. Pubescence
merupakan periode paling awal dari masa remaja, umumnya sekitar dua tahun sebelum
pematangan seksual. Selama masa pubertas karakteristik seks sekunder mulai muncul,

10
seks organ mulai matang, perubahan sistem endokrin mulai terjadi, dan dimulainya
percepatan pertumbuhan remaja.

KONSEP 15.9: Menarche adalah kejadian utama dari pubertas pada perempuan,
tetapi tidak menandai kematangan sistem reproduksi, yang mungkin bisa tertunda
selama dua tahun.

Puncak masa pubertas pada perempuan ditandai oleh suatu kejadian yang jelas
dapat dibedakan, yaitu menarche. Menarche (terjadinya menstruasi pertama) umumnya
terjadi antara umur 12,5 sampai 13,5 tahun pada rata-rata perempuan di Amerika Utara
(Wieczorek dan Natapoff, 1981). Perkembangan ovum yang matang terjadi dua tahun
setelah menarche, sehingga masa pubertas belumlah lengkap pada wanita sampai
terjadinya kematangan seksual.
Potensi terjadinya menarche tertunda dan hipotesis penyebabnya telah menjadi
topik perdebatan yang intens. Secara historis, telah diamati bahwa intensitas latihan
fisik akan yang meningkat juga akan meningkatokan usia menarche, dimana usia
menarche yang terlambat ditemukan di para pemain paling elit (Stager, Robertshaw, dan
Miescher, 1984). Pandangan ini didukung oleh data retrospektif yang membandingkan
usia menarche pada sampel atlet dan nonatlet, di mana telah ditemukan bahwa rata-rata
usia menarche pada atlet lebih lama dari rekan-rekan mereka yang nonatlet (Malina,
1993).
Malina (1983,1994) menawarkan beberapa penjelasan untuk kemungkinan usia
menarche yang terlambat pada sampel atlet. Dia menyarankan bahwa orang yang proses
pendewasaannya terlambat akan lebih tinggi dan lebih ramping dari orang yang proses
kedewasaannya lebih cepat dan banyak olahraga memilih bentuk tubuh ini untuk
membangun karakteristik. Kerampingan tubuh pada olahraga tertentu sering dipandang
berhubungan dengan kualitas kinerja yang diinginkan. Praktek diet yang dilakukan
untuk mengurangi lemak tubuh dapat dikaitkan dengan onset menarche yang terlambat.
Faktor sosialisasi, stes psikologis dan emosional, riwayat keluarga, bahkan jumlah
saudara kandung dalam keluarga seseorang (Malina et al., 1997) merupakan faktor-
faktor yang mungkin berkaitan dengan onset menarche yang terlambat.

11
Namun, Malina secara cepat menunjukkan banyak penelitian dalam bidang ini
mengarah pada kesalahan karena sifat retrospektifnya. Peserta penelitian dalam studi ini
harus bergantung pada ingatan mereka dalam melaporkan kapan mereka mulai
menstruasi. Bagi beberapa orang, ingatan terseubt mungkin tidak akurat. Peserta lainnya
mungkin lebih jelas dalam mengingat kapan hal ini terjadi. Malina juga menyatakan
bahwa karena standar deviasi dari satu tahun atau lebih di dalam penelitian ini, penting
untuk dicatat bahwa tidak semua atlet wanita mengalami menarche yang terlambat.
Puncak pubertas pada pria sedikit berbeda daripada perempuan. Dalam bidang
klinis, hal ini ditandai dengan ejakulasi pertama (keluarnya air mani secara tiba-tiba),
tetapisama seperti menarcheacuan ini tidak benar-benar menandai kematangan
reproduksi. Kematangan reproduksi bisa tercapai hanya ketika sperma yang hidup sudah
dihasilkan. Sperma yang hidup umumnya muncul pada anak laki-laki antara umur 13
sampai 16 tahun (Wieczorek dan Natapoff, 1981).

Onset (Permulaan) dari Pubertas


Selama periode bayi dan kanak-kanak, baik pada anak laki-laki dan anak
perempuan berkembang dengan kecepatan yang sama. Mereka memiliki beberapa
perbedaan pada tinggi badan, berat badan, dan ukuran jantung dan paru-paru, dan
komposisi tubuh pada dasarnya sama. Pada usia 10 tahun anak telah mencapai sekitar
80 persen dari tinggi badan dewasa dan setengah lebih sedikit dari berat badan dewasa
mereka. Tapi saat anak-anak mulai memasuki dekade kedua, perubahan dramatis terjadi
tidak hanya pada ukuran pertumbuhan, tetapi juga pada pematangan seksual. Masa
permulaan pubertas menandai transisi dari masa kanak-kanak sampai dewasa secara
seksual. Tepat ketika proses ini dimulai dan apa yang memulai proses ini tidak jelas
dipahami. Namun, kita tahu bahwa waktu terjadinya proses ini sangat bervariasi dan
mungkin mulai yang cepat pada usia 8 tahun pada wanita dan usia 9 tahun pada laki-
laki, atau yang terlambat masing-masing pada usia 13 dan 15 (Katchadourian, 1977).
Urutan peristiwa yang umum yang menandai masa pubertas lebih mudah diprediksi
daripada tanggal tertentu di mana hal itu akan terjadi.
Secara berurutan, bagi remaja laki-laki, percepatan pertumbuhan didahului
dengan pertumbuhan testis dan bertepatan dengan terjadinya pembesaran penis. Hal ini
umumnya diikuti dengan pertama tumbuhnya rambut kemaluan. Pertumbuhan rambut

12
ketiak (rambut di bawah lengan) terjadi segera setelahnya, bersamaan dengan terjadinya
pendalaman (perubahan) suara. Pembentukan sperma yang matang dan pematangan
secara seksual terjadi tak lama setelah itu, diikuti dengan terlihatnya pertumbuhan
rambut wajah (kumis/jenggot) dan rambut tubuh yang meningkat.
Urutan kejadian pubertas pada perempuan juga dapat diprediksi. Ada hubungan
erat antara percepatan pertumbuhan dengan perkembangan payudara pada perempuan
(Herman-Giddens, 1997). Membesarnya puting susu terjadi sebelum membesarnya
payudara. Pengembangan payudara bertepatan dengan awal tumbuhnya rambut
kemaluan, diikuti oleh pertumbuhan alat kelamin. Pertumbuhan rambut aksila (ketiak)
dan menarche akan segera terjadi, diikuti oleh perkembangan ovum yang matang dan
berkapasitas untuk hamil. Kecenderungan terhadap tumbuhnya jerawat dan sedikit
mendalamnya suara adalah kejadian-kejadian akhir dari masa pematangan seksual
wanita. Tabel 15.2 memberikan representasi visual tentang urutan kejadian yang
menandai masa pubertas dan waktunya yang diperkirakan. Banyak peristiwa pada
pubertas yang tumpang tindih dan tidak boleh diharapkan terjadi dalam bidang waktu
tertentu.

Pengaruh hormonal
Masa pubertas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, tetapi faktor genetik
memainkan peran yang dominan. Misalnya, perempuan Cina cenderung mencapai
menarche lebih awal dari perempuan yang berasal dari Eropa (Conger dan Peterson,
1984), dan terjadinya pubertas jauh lebih erat kaitannya di antara yang kembar identik
daripada antara kembar yang tidak identik dan usia saudara kembarnya yang tidak sama
(Tanner, 1989) . Faktor-faktor dalam lingkungan mungkin juga memiliki dampak yang
dramatis terhadap masa pubertas. Meskipun tidak sempurna dipahami, stres, status gizi,
kesehatan umum, dan metabolisme semuanya terlihat mempengaruhi onset dan durasi
pubertas pada beberapa orang dengan cara yang belum dapat dijelaskan.

KONSEP 15.10: Permulaan masa pubertas ditentukan menurut keturunan dan


mungkin dipengaruhi oleh nutrisi, penyakit, iklim, dan stres emosional.

13
Sistem endokrin memainkan peran penting dalam proses pertumbuhan dan
pematangan. Malina (1986) melaporkan bahwa "sekresi endokrin itu sendiri sangat
dipengaruhi oleh mekanisme genetik ... Sistem saraf, yang pada gilirannya, sangat erat
terlibat dalam mengatur sekresi endokrin "(hal. 24). Terlihat ada interaksi yang
kompleks antara sistem endokrin, sistem saraf, dan gonad (sistem kelamin) yang
menyebabkan terjadinya pubertas. Hormon-hormon dari sistem endokrin bertanggung
jawab untuk "menerjemahkan instruksi dari gen kepada realitas bentuk dewasa"
(Tanner, 1962, hal. 112).
Kelenjar pituitari, yang terletak di bawah otak, tampaknya sangatlah penting.
Ketika hipotalamus (saraf pusat pengatur utama di dalam otak) mulai matang, ia akan
mengeluarkan hormon yang pada gilirannya akan merangsang kelenjar hipofisis anterior
untuk mulai melepaskan hormon gonadotropic (GnRH). Hormon tersebut dilepaskan
oleh kelenjar hipofisis anterior memiliki efek merangsang kelenjar endokrin lainnya,
sehingga terjadi pelepasan hormon pertumbuhan dan hormon seks lainnya. Pelepasan
hormon yang berhubungan dengan seks memulai terjadinya pematangan gonad.
Estrogen (hormon wanita) menyebabkan mulainya peristiwa pubertas pada perempuan.
Malina (1986) mengutip pernyataan Wierman dan Crowley (1986) yang menyatakan
bahwa: Pada saat ini, bagaimanapun, tidak ada pernyataan pasti yang dapat dijadikan
pemicu yang tepat (atau banyak pemicu) terhadap pematangan seksual. Meskipun jalur
akhir yang umum terjadi dari efek ini jelas dimediasi oleh modulasi sekresi hipotalamus
terhadap GnRH, hal yang sedikit jelas (hal.235).

Pematangan Sistem Reproduksi


Permulaan terjadinya percepatan pertumbuhan remaja dan pubertas menandai
terjadinya transisi dari masa kanak-kanak dengan pematangan reproduksi. Perubahan
fisik dan terlihatnya karakteristik seks sekunder sering merupakan penyebab untuk
bertambahnya tinggi tubuh seseorang dan tingkat kesadaran diri yang meningkat secara
dramatis. Jika remaja muda terlihat sibuk dengan keadaan seks (kelamin) mereka, itu
karena seluruh bentuk perubahan dramatis dan cepat yang terjadi tepat di depan mata
mereka. Para remaja muda sering merasa seperti seorang penonton dalam proses
pertumbuhannya sendiri. Setiap hari tampaknya terjadi perubahan yang membisikkan
tentang, tertawa yang berlebihan, dan diteliti dengan erat. Orang dewasa yang bijaksana

14
akan peka terhadap perubahan-perubahan fisik dan dampak yang mereka miliki pada
pengembangan sosial dan emosional seseorang. Perjalanan dari masa kecil hingga masa
pematangan reproduksi mengikuti pola yang dapat diprediksi baik pada pria maupun
wanita. Mahasiswa bidang perkembangan motorik akan ingin memiliki pengetahuan
tentang hal ini dan akan belajar untuk mengenali perubahan fisik yang memberikan
petunjuk terhadap kematangan fisik. Hal ini banyak yang telah dibahas dalam bagian
sebelumnya tentang pertumbuhan dan pubertas. Oleh karena itu, bagian ini akan
berfokus pada gambaran singkat mengenai pematangan seksual pada wanita dan pria,
dan teknik yang dapat diandalkan untuk penilaian kematangan fisik seseorang.

Perempuan
Pertumbuhan payudara menandai tanda pertama yang terlihat dari perjalanan
kematangan seksual pada perempuan. Perkembangan payudara dimulai sekitar usia 11
tahun dan selesai sekitar usia 15 tahun, meskipun mungkin mulai lebih cepat pada usia 8
tahun dan tidak berakhir sampai usia 18 tahun (Katchadourian, 1977). Perkembangan
payudara telah dijelaskan oleh Tanner (1962) dan diuraikan dalam tabel 15.3. Seiring
dengan perkembangan rambut pubis (kemaluan) pada perempuan. Tahap ini dapat
berguna sebagai acuan yang dapat diandalkan dari perkembangan kematangan seksual.
Rambut kemaluan biasanya merupakan tanda kedua dari kemajuan menuju
proses pematangan seksual. Rata-rata, pertumbuhan rambut dimulai antara usia 11 tahun
sampai 12 tahun, dan pola trias pertumbuhan dewasa terjadi sekitar usia 14 tahun.
Tahapan pengembangan rambut kemaluan yang dikembangkan oleh Tanner (1962)
memberikan indikasi yang berguna dari proses perkembangan seksual.
Perubahan alat kelamin perempuan biasanya merupakan tahap ketiga dari proses
menuju pematangan sistem reproduksi. Organ seks eksternal (yaitu, vulva, mons, labia,
dan klitoris) semua mengalami peningkatan ukuran dan menjadi sensitif terhadap
rangsangan. Perubahan alat kelamin eksterior pada perempuan tidak sepenting
terjadinya pertumbuhan rambut kemaluan dan perkembangan payudara sebagai indeks
untuk menilai kematangan secara klinis. Organ seks internal perempuan juga
mengalami perubahan cukup besar. Berat rahim dan ovarium mengalami peningkatan.
Rahim mengalami pertambahan berat yang dramatis, menjadi lebih besar dan
mengembangkan otot yang kokoh dan kuat (Katchadourian, 1977, hal.59). Ukuran

15
vagina meningkat, dan ovarium, meskipun secara struktural sudah lengkap saat lahir,
beratnya terus bertambah sepanjang masa remaja.
Rata-rata usia menarche pada wanita di Amerika Serikat yang lebih cepat
daripada penduduk lainnya yang diteliti dan dilaporkan sekitar usia 12,8 tahun (Malina
dan Bouchard, 1991). Namun, mungkin berkisar paling cepat sejak umur 9 tahun hingga
paling terlambat pada usia 18 tahun (Katchadourian, 1977). Menarche terjadi setelah
puncak dari masa percepatan pertumbuhan dan sekitar dua tahun setelah dimulainya
perkembangan payudara, tetapi tidak menandai awal dari kematangan reproduksi.
Secara umum, bisa selama 1,5 tahun dari siklus menstruasi pertama sampai perempuan
muda secara fisiologis mampu untuk konsepsi/proses pembuahan (Conger dan Peterson,
1984). Kelambanan ini dikenal sebagai periode sterilitas/kemandulan relatif dari
pubertas. Meskipun demikian, tidak bijaksana untuk menganggap bahwa ini adalah
periode yang "aman" untuk konsepsi. Perbedaan individual antara menarche dan
kematangan reproduksi sangat besar, dan tidak ada periode aman yang dapat dijamin.

Laki-laki
Pubertas dimulai pada laki-laki dengan terjadinya pertumbuhan testis.
Peningkatan pertumbuhan testis dimulai sekitar usia 11,5 tahun dan dapat berkisar dari
usia 10 sampai 14 tahun (Tanner, 1962). Pertumbuhan terus berlanjut sampai berada
antara usia 14 dan 18 tahun (Katchadourian, 1977). Sebagai kelenjar reproduksi bagi
laki-laki, testis memproduksi hormon seks laki-laki dan sperma. Kemampuan pria untuk
mengejakulasi cairan mani sebagian besar merupakan fungsi dari kelenjar prostat, yang
menjadi jauh lebih besar selama masa pubertas. Ejakulasi adalah suatu peristiwa
psikologis dan terjadi paling sering pada pria muda melalui emisi mani pada malam hari
dan awal masturbasi sekitar usia 12 sampai 16 tahun (Katchadourian, 1977). Jelasnya
peningkatan perilaku seksual ini dikaitkan dengan meningkatnya kadar testosteron.
Sperma yang matang tidak terdapat pada saat ejakulasi sampai sekitar usia 15 sampai 17
tahun.

KONSEP 15.11: Kemampuan untuk mengejakulasi cairan mani adalah peristiwa


utama pada masa pubertas laki-laki, tetapi kematangan reproduksi membutuhkan
produksi sperma yang matang.

16
Pertumbuhan alat kelamin dimulai sejak usia 10 sampai akhir l5 tahun. Seperti
pada pematangan seksual wanita, Tanner (1962) mengembangkan skala lima-tahap
untuk laki-laki (tabel 15.4). Pematangan (tahap 5) distribusi rambut pubis berlanjut pada
pertengahan usia 20-an pada laki-laki, dan bagian tersebut kurang jelas terlihat dari pada
wanita. Telah dicatat bahwa penggunaan sistem melihat rambut kemaluan saja untuk
tahapan dari Tanner dapat memberikan klasifikasi yang akurat dari beberapa laki-laki
pada tahap paling awal dari pematangan pubertas. Bisa saja terjadi perkembangan testis
tanpa tubuhnya rambut kemaluan (Biro et al. 1995).
Alat kelamin eksternal (bagian luar) laki-laki, penis dan skrotum,
penampilannya sedikit berubah dari pada masa kanak-kanak. Pertumbuhan penis
dimulai sekitar setahun setelah onset pertama pertumbuhan testis dan rambut kemaluan.
Skrotum adalah pertama kali menjadi lebih besar, kemudian diikuti dengan memanjang
dan menebalnya penis (Tanner, 1962). Lihat tabel 15.4 untuk tahapan perkembangan
kelamin laki-laki yang pertama kali dijelaskan oleh Tanner (1962). Penting untuk dicatat
bahwa ukuran dan bentuk penis laki-laki tidak berhubungan dengan fisik, ras, dan
kejantanan (Masters dan Johnson, 1970).
Karakteristik seks sekunder seperti tumbuhnya rambut ketiak, rambut wajah
(kumis), dan mendalamnya suara semua terkait dengan kemajuan menuju proses
kematangan reproduksi. Rambut aksila dan wajah biasanya mulai muncul sekitar dua
tahun setelah tumbuhnya rambut kemaluan. Rambut wajah, sebuah "lencana" penting
untuk menandakankedewasaan, pertama muncul di atas bibir. Kemudian mulai tumbuh
di pipi atas sejajar dengan daerah telinga yang lebih rendah, dan kemudian di bawah
bibir bawah. Pada tahap akhir, pertumbuhan rambut wajah menyebar ke wajah bagian
bawah dan dagu, yang menjadikan jenggot yang penuh (Katchadourian, 1977). Rambut
aksila muncul bersamaan dengan rambut wajah, dan rambut tubuh mulai terus tumbuh
menyebar hingga jauh setelah masa pubertas.

Penilaian Kematangan
Penilaian kematangan adalah sarana untuk menentukan seberapa jauh seseorang
telah berkembang menuju kematangan fisik. Berbagai teknik, termasuk penilaian
circumpubertal, rangka tubuh, dan gigi, dapat mengukur perkembanaan bagian tubuh
tertentu atau sistem menuju kedewasaan. Sayangnya, penilaian kematangan ini jarang

17
digunakan dalam pemeriksaan fisik rutin atlet muda yang akan diikutsertakan pada
bidang olahraga. Kelalaian ini sangat disayangkan karena dengan pemeriksaan ini atlet
muda dapat lebih adil dapat diseleksi untuk kompetisi. Kronologis umur adalah ukuran
yang paling sering digunakan untuk menilai kematangan seseorang. Sepanjang teks ini
kita telah terus-menerus mengacu pada individualitas dan variabilitas ekstrim dari
proses pertumbuhan, khususnya selama akhir masa kanak-kanak dan awal masa remaja.
Meskipun proses penilaian kedewasaan yang ada memakan waktu lamah, mahal, dan
tidak nyaman, standar perkembangan berdasarkan faktor-faktor selain kronologis usia
harus digunakan untuk menilai dan menempatkan atlet muda. Beberapa proses
menyamakan pemuda untuk berpartisipasi dan mengikuti kompetisi harus dirancang
untuk mengurangi kejadian cedera pada atlet.

KONSEP 15.12: Skala penilaian kematangan merupakan sarana yang berlaku dan
dapat diandalkan untuk menyamakan kelompok (umur) atlet, membatasi prosesn
latihan, dan mengurangi kejadian cedera.

Caine dan Broekboff (1987) menyajikan argumen yang meyakinkan untuk


memasukkan penilaian kematangan standar dalam pemeriksaan fisik pra-partisipasi di
man setiap pemuda harus menjalaninya sebelum berpartisipasi dalam olahraga. Mereka
berpendapat bahwa penilaian kematangan dapat digunakan untuk mencocokkan remaja
untuk berhubungan dengan olahraga tertentu, dan untuk menentukan kapan pemuda
mengalami percepatan perkembangan, yang membuat mereka lebih rentan terhadap
cedera. Caine dan Broekboff (1987) berpendapat bahwa tahap-tahap pematangan
circumpubertal yang diusulkan oleh Tanner (1962) dapat dengan mudah dan efektif
digunakan. Untuk mengakomodasi sosial budaya, adat-istiadat, dan menghindari rasa
malu, orang tua dapat diminta untuk menilai kematangan circumpubertal pada anak-
anak mereka atau atlet muda dapat menentukan tingkat kematangan mereka dengan
mengacu pada skala pertumbuhan rambut kemaluan. Duke et al. (1980) serta Kreipe dan
Gewanter (1983) melaporkan korelasi yang sedang hingga tinggi antara tahap penilaian
diri dan tahap penilaian oleh dokter tentang perkembangan rambut kemaluan.

18
Manfaat dari skala penilaian kematangan sangalah jelas. Pertama, hal ini dapat
membantu dalam pengurangan kejadian cedera, yang akan menjadi basis untuk
pencocokan atlet untuk berhubungan dengan olahraga tertentu. Kedua, dapat berfungsi
sebagai sarana untuk membatasi atau mendiskualifikasi seseorang untuk berpartisipasi
dalam olahraga tertentu. Ketiga, dapat digunakan untuk mengidentifikasi periode
pertumbuhan yang cepat dan untuk membenarkan penurunan tingkat latihan pada
olahraga jangka panjang dan dengan intensitas tinggi seperti olahraga lintas alam,
renang, senam, dan balet.

RINGKASAN
Masa remaja secara bertahap meluas karena faktor biologcis dan budaya untuk
titik di mana hal ini sekarang meliputi dekade kedua pada anak. Peningkatan
pertumbuhan secara dramatis, permulaan masa pubertas, dan pematangan reproduksi
adalah hal yang penting disoroti dari masa remaja.
Pertumbuhan tinggi dan berat badan remaja mengikuti pola yang dapat
diprediksi, meskipun ada variabilitas yang cukup besar pada onset dan durasi dari
proses percepatan pertumbuhan remaja. Variasi yang luas pada perawakan terjadi secara
khas diantara anak sebelum remaja dan memiliki banyak konsekuensi bagi partisipasi
atlet dan penerimaan sosial.
Masa pubertas umumnya dianggap bertepatan dengan dimulainya proses
percepatan pertumbuhan. Pubertas dipengaruhi oleh berbagai faktor genetik yang
berperan bersama dengan keadaan lingkungan.
Pubertas dan kematangan sistem reproduksi bukanlah hal yang sama.
Kematangan reproduksi terjadi sesat setelah masa pubertas. Menarche pada wanita dan
ejakulasi pada laki-laki tidak menunjukkan mulai terjadinya kematangan reproduksi.
Pembentukan ovum dan produksi sperma yang matang adalah tanda acuan dari
kematangan sistem reproduksi.
Skala penilaian kematangan dapat digunakan sebagai sarana bantuan yang
efektif untuk menyeleksi umur atlet muda yang diikutkan kompetisi dan mengurangi
risiko cedera. Langkah-langkah penilaian circumpubertal, meskipun bukan tanpa
kesulitan, adalah sarana dapat diandalkan dan valid untuk menentukan tingkat
kedewasaan/kematangan seseorang.

19
ISTILAH YANG PENTING UNTUK DIINGAT
Periode Circumpubertal. Istilah lain untuk proses percepatan pertumbuhan
remaja yang berlangsung hingga empat setengah tahun.
Ejakulasi. Pengeluaran air mani secara tiba-tiba pada pria.
Estrogen. Hormon pada perempuan yang berguna untuk inisiasi masa pubertas
pada perempuan.
Genotipe. Suatu potensi pertumbuhan genetik seseorang.
Hormon Gonadotropik (GnRH). Hormon pada laki-laki yang merangsang
kelenjar endokrin untuk melepaskan hormon pertumbuhan dan hormon seks.
Percepatan Pertumbuhan. Suatu periode selama masa remaja yang berlangsung
hingga empat setengah tahun di mana kecepatan maksimum tinggi badan
seseorang dicapai.
Penilaian Kematangan. Berbagai pendekatan yang digunakan dalam
menentukan seberapa jauh seseorang telah berkembang menuju kematangan
fisik.
Menarche. Kejadian menstruasi pertama dari wanita remaja.
Kecepatan Tinggi Badan Puncak. Titik waktu selama percepatan pertumbuhan
remaja di mana tingkat pertumbuhan tingginya mencapai maksimum.
Fenotip. Suatu kondisi lingkungan seseorang yang dapat mempengaruhi potensi
pertumbuhannya.
Pubertas. Periode perkembangan yang merupakan awal terjadinya proses
pematangan seksual.
Sterilitas Relatif dari Pubertas. Periode waktu dari siklus menstruasi pertama
sampai seorang perempuan muda secara fisiologis mampu melakukan
pembuahan (konsepsi).
Karakteristik Seks Sekunder. Bukti yang mudah diamati, seperti rambut aksila
dan rambut wajah, yang berkaitan dengan kemajuan ke arah kematangan sistem
reproduksi.

20

Anda mungkin juga menyukai