Anda di halaman 1dari 29

PENERIMAAN DAN PENGKAJIAN RESEP OBAT

NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
DI BUAT OLEH KEPALA PUSKESMAS

TIM SOP PUSKESMAS Eniyati, SST, M.Kes


WAY DENTE NIP. 19710316 199101 2 002
Peracikan obat harus berdasarkan resep dari dokter yang telah memeriksa
PENGERTIAN pasien

1. Melakukan penerimaan dan pengkajian resep


TUJUAN
2. Menyediakan obat untuk pasien berdasarkan resep dokter

Petugas apotik dalam meracik obat, pemberian etiket, menerangkan cara


SASARAN pemakaian obat dan pencatatan / pelaporan obat di apotik

URAIAN UMUM
1. Peracikan Obat
Pengambilan dan Pembuatan ( Puyer ) jenis obat sesuai dengan resep

2. Pemberian etiket
Pemberian label pada masing-masing obat meliputi :
Nama
Alamat
Dosis
Cara penggunaan
a. Menerangkan cara pemakaian obat
INSTRUKSI Menerangkan pada pasien tentang aturan minum, waktu
KERJA pemakaian dan cara penggunaan obat.
b. Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan hasil jumlah penggunaan obat dalam sebulan dengan
buku Bantu register pengeluaran obat

LANGKAH-LANGKAH
a. Petugas menerima resep dari Ruang Pengobatan Umum, Ruang
Pengobatan gigi, Ruang KIA / KB di apotik.
b. Petugas membaca dan meneliti resep yang di terima.
c. Petugas menanyakan kembali kepada penulis resep apabila resep
yang di terima kurang jelas atau obat yang di minta tidak tersedia

UNIT Apotik
TERKAIT
SURVEY PHBS TATANAN RUMAH TANGGA
SURVEY PHBS TATANAN RUMAH TANGGA
NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
DI BUAT OLEH KEPALA PUSKESMAS

TIM SOP PUSKESMAS Eniyati, SST, M.Kes


WAY DENTE NIP. 19710316 199101 2 002

Upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu
PENGERTIAN
melaksanakan PHBS serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat
Tujuan Untuk mencapai Rumah Tangga Sehat
ALAT :
1. Daftar sasaran
2. Daftar pertanyaan
Alat & Bahan 3. Alat tulis
4. Media penyuluhan
BAHAN :
- ATK
1. Petugas promkes berkoordinasi dengan kader Posyandu tentang rencana
pendataan
2. kader posyandu melaksanakan pengumpulan data dengan cara mengunjungi
rumah tangga di tiap wilayah sesuai dengan pembagian wilayah posyandu
3. Kader melakukan wawancara pada KK/Istri dan observasi kondisi
Instruksi Kerja lingkungan/rumah
4. kader melakukan pencatatan hasil wawancara/observasi dalam kuesioner yang di
bawa secara cermat
5. data hasil pendataan dipegang kader pendata, hasil pendataan di serahkan oleh
kader posyandu kepada petugas promkes
6. petugas promkes mengelola data untuk mengetahui urutan permasalahan

Unit terkait 1. Lintas sector

PENYULUHAN KELOMPOK DILUAR GEDUNG


PENYULUHAN KELOMPOK DILUAR GEDUNG
NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
DI BUAT OLEH KEPALA PUSKESMAS

TIM SOP PUSKESMAS Eniyati, SST, M.Kes


WAY DENTE NIP. 19710316 199101 2 002

PENGERTIAN Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan di luar lingkungan Puskesmas

Tujuan Tercapainya perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan positif dari Individu/Masyarakat
dalam bidang kesehatan
ALAT :
1. Leaflet
2. Poster
3. Lembar balik
Alat & Bahan 4. Computer
5. LCD Proyektor

BAHAN :
1. Persiapan
Petugas promkes berkoordinasi dengan Kepala Desa dan Bidan Desa tentang Penyuluhan
yang akan dilaksanakan
Menentukan maksud dan tujuan penyuluhan
Menentukan sasaran pendengar
Mempersiapkan materi yang akan diberikan sesuai tren masalah
Mempersiapkan alat peraga/penyuluhan
Menyiapkan absensi peserta
Bidan Desa melakukan penyuluhan
2. Pelaksanaan
Perkenalan diri
Instruksi Kerja
Mengemukakan maksud dan tujuan
Menjelaskan point-point isi penyuluhan
Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan irama yang tidak membosankan
Tujukan tatapan mata pada setiap pendengar dan tidak tetap duduk di tempat
Selingi dengan humor segar
Pergunakan bahasa sederhana
Ciptakan suasana relax ( santai ), pancinglah pendengar agar turut berpartisipasi
Jawab setiap pertanyaan secara jujur dan meyakinkan
Sediakan waktu untuk tanya jawab
Menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri penyuluhan
Tutuplah penyuluhan anda dengan mengucapkan terima kasih

1. Lintas sector
Unit terkait
2. Lintas Program

SURVEY PHBS TATANAN INTITUSI KESEHATAN


SURVEY PHBS TATANAN INTITUSI KESEHATAN
NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
DI BUAT OLEH KEPALA PUSKESMAS

TIM SOP PUSKESMAS Eniyati, SST, M.Kes


WAY DENTE NIP. 19710316 199101 2 002

Upaya membudayakan PHBS petugas kesehatan di institusi kesehatan agar mampu


PENGERTIAN melakukan pembinaan PHBS dan mengenali masalah kesehatan serta mampu mengatasi,
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan di wilayah kerjanya.
Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku petugas kesehatan di
tatanan institusi kesehatan
ALAT :
1. Daftar sasaran
2. Daftar pertanyaan
3. Alat tulis
Alat & Bahan 4. Media penyuluhan

BAHAN :
- ATK
1. petugas menyusun jadwal pendataan dan persiapan pendataan (blangko)
2. petugas mengadakan pendataan sesuai dengan jadwal
Instruksi Kerja 3. petugas melakukan pencatatan hasil wawancara dan observasi dalam kuesioner/blangko
yang dibawa secara cermat
4. hasil pendataan di rekap dan diurutkan permasalahan yang ada

Unit terkait
Semua institusi kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas

SURVEY PHBS TATANAN INTITUSI PENDIDIKAN


SURVEY PHBS TATANAN INTITUSI PENDIDIKAN
NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
DI BUAT OLEH KEPALA PUSKESMAS

TIM SOP PUSKESMAS Eniyati, SST, M.Kes


WAY DENTE NIP. 19710316 199101 2 002

Upaya membudayakan PHBS bagi siswa dan guru di institusi pendidikan untuk mengenali
PENGERTIAN masalah dan tingkat kesehatannya serta mampu mengatasi, memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya sendiri.
Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku siswa dan guru di tatanan
institusi pendidikan.
ALAT :
1. Daftar sasaran
2. Daftar pertanyaan
3. Alat tulis
Alat & Bahan 4. Media penyuluhan

BAHAN :
- ATK
petugas menyusun jadwal pendataan dan persiapan pendataan (blangko)
2. petugas mengadakan pendataan sesuai dengan jadwal
Instruksi Kerja 3. petugas melakukan pencatatan hasil wawancara dan observasi dalam kuesioner/blangko
yang dibawa secara cermat
4. hasil pendataan di rekap dan diurutkan permasalahan yang ada
Unit terkait Semua institusi pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas

SURVEY PHBS TATANAN INTITUSI TEMPAT KERJA


SURVEY PHBS TATANAN INTITUSI TEMPAT KERJA
NO. DOK : NO. HALAMAN :
REVISI :
TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
DI BUAT OLEH KEPALA PUSKESMAS

TIM SOP PUSKESMAS Eniyati, SST, M.Kes


WAY DENTE NIP. 19710316 199101 2 002

Upaya membudayakan PHBS masyarakat di tempat-tempat kerja untuk mengenali


PENGERTIAN masalah dan tingkat kesehatannya serta mampu mengatasi, memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri.
Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku karyawan / pekerja
di tatanan tempat-tempat kerja.
ALAT :
1. Daftar sasaran
2. Daftar pertanyaan
3. Alat tulis
Alat & Bahan 4. Media penyuluhan

BAHAN :
- ATK
petugas menyusun jadwal pendataan dan persiapan pendataan (blangko)
petugas mengadakan pendataan sesuai dengan jadwal
Instruksi Kerja 3. petugas melakukan pencatatan hasil wawancara dan observasi
dalam kuesioner/blangko yang dibawa secara cermat
4. hasil pendataan di rekap dan diurutkan permasalahan yang ada
Unit terkait Semua unit kerja

SURVEY PHBS TATANAN INTITUSI TEMPAT UMUM


SURVEY PHBS TATANAN INTITUSI TEMPAT UMUM
NO. DOK : NO. HALAMAN :
REVISI :
TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
DI BUAT OLEH KEPALA PUSKESMAS

TIM SOP PUSKESMAS Eniyati, SST, M.Kes


WAY DENTE NIP. 19710316 199101 2 002

Upaya membudayakan PHBS masyarakat di tempat-tempat umum untuk mengenali


PENGERTIAN masalah dan tingkat kesehatannya serta mampu mengatasi, memelihara, meningkatkan
dan melindungi kesehatannya sendiri.
Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat/pengelola
di tatanan tempat-tempat umum.
ALAT :
1. Daftar sasaran
2. Daftar pertanyaan
3. Alat tulis
Alat & Bahan 4. Media penyuluhan

BAHAN :
- ATK
Petugas menyusun jadwal pendataan dan persiapan pendataan (blangko)
Petugas mengadakan pendataan sesuai dengan jadwal
Instruksi Kerja 3. Petugas melakukan pencatatan hasil wawancara dan observasi dalam kuesioner/blangko
yang dibawa secara cermat
4. Hasil pendataan di rekap dan diurutkan permasalahan yang ada
Seluruh tempat-tempat umum
Unit terkait

PEMBINAAN DAN PENGAMBANGAN POSYANDU


PEMBINAAN DAN PENGAMBANGAN POSYANDU
NO. DOK : NO. HALAMAN :
REVISI :
TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
DI BUAT OLEH KEPALA PUSKESMAS

TIM SOP PUSKESMAS Eniyati, SST, M.Kes


WAY DENTE NIP. 19710316 199101 2 002

Kegiatan keterpaduan di tingkat desa atau RW diwujudkan dalam bentuk Pos Pelayanan
PENGERTIAN
Terpadu atau lebih dikenal dengan nama Posyandu
1. mempercepat penurunan AKB, anak balita dan angka kelahiran
2. peningkatan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
Tujuan 3. mempercepat penerimaan NKKBS
4. meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan
kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat
ALAT :
1. Buku Regester
2. Buku bantu Posyandu
3. Media penyuluhan
Alat & Bahan 4. Tensimeter, Stetoskop, Metilen dan pengukur LILA

BAHAN :
1. Vaksin, Oralit, Vit A, Tablet FE dan KB
Petugas Promkes mempersiapkan tanggal pelaksanaan kegiatan sebagaimana yang telah
terjadwal.
Kader melakukan koordinasi dengan Bidan Desa apabila ada perubahan jadwal.
Kader mempersiapkan pelaksanaan Posyandu.
Petugas pembina Posyandu ( Bidan Desa ) mempersiapkan pelaksanaan.
Sasaran datang langsung ke pendaftaran (Meja I)
Oleh Kader Posyandu, sasaran dicatat nama, umur dan nama Orang tuanya.
D Bagian penimbangan (Meja II)
Oleh Kader sasaran ditimbang dan hasil penimbangannya ditulis di kertas (kitir).
Di bagian pencatatan (Meja III)
Sasaran menyerahkan KMS dan kertas (kitir) yang berisi hasil penimbangan kepada Kader
Instruksi Kerja D Bagian penyuluhan (Meja IV)
Kader memberikan penyuluhan sesuai masalah.
D Bagian pelayanan (Meja V)
Petugas pembina Posyandu memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
balita/ bumil/ buteki.
10. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian PMT penyuluhan dan penyuluhan kelompok oleh
Kader Posyandu dan atau Petugas Kesehatan
S selesai pelaksanaan Posyandu, diadakan pertemuan pasca posyandu
12. Bidan Desa mencatat hasil kegiatan program Posyandu dalam buku bantu posyandu.
13. Kader Posyandu merekap hasil kegiatan posyandu di masukan pada blangko F1, dan
dikirim ke petugas Gizi Puskesmas, untuk di rekap dan di analisa paling lambat waktu
pertemuan kader posyandu tingkat kecamatan tiap akhir bulan.
Bidan Desa
Lintas program
Unit terkait
Kader
Lintas Sektor
PROTAP PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA
PROTAP PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA
NO. DOK : NO. HALAMAN :
REVISI :
TANGGAL TERBIT :
DI BUAT OLEH MENGETAHUI
KEPALA PUSKESMAS

TIM SOP PUSKESMAS Eniyati, SST, M.Kes


WAY DENTE NIP. 19710316 199101 2 002

Desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemauan untuk mencegah
PENGERTIAN dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan
secara mandiri.
Tujuan Terwujudnya masyarakat desa yang sehat serta peduli dan tanggap terhadap
permasalahan kesehatan di wilayahnya.
ALAT :
1. Buku panduan
2. Buku pegangan kader
Alat & Bahan 3. Media penyuluhan

BAHAN
- ATK
1. Petugas progam promkes mensosialisasikan Desa Siaga kepada lintas program yang ada
di Puskesmas.
2. Petugas program promkes bersama Kepala Puskesmas dan petugas lainnya
mensosialisasikan Desa Siaga kepada lintas sektor.
3. Petugas program promkes dengan Tim mengadakan pelatihan Kader Desa Siaga
(Pembantu Petugas/Bagas )
4. Petugas program Promkes bersama Kepala Desa membentuk Forum Masyarakat Desa
(FMD)
5. Petugas program Promkes bersama tim pembina desa siaga mengadakan Pelatihan
seksi-seksi dengan materi :
5.1 Seksi Kesehatan Ibu anak
T a) abulin & dasolin c) Ambulance Desa
b) b) Donor darah d) Notifikasi (pendataan bumil)
5.2 Seksi Surveilance
Pendata Pencegahanan penyakit menular
Sistem Pelaporan
Penan Penanganan serta pencegahan penyakit menular
Instruksi Kerja 5.3 Seksi Kesling
Penyehatan Air
Penyehatan makanan minuman
Penyehatan perumahan
Penyehatan pembuangan limbah
Penyehatan pembuangan sampah
5.4 Seksi Gizi
Kadarzi
5.5 Seksi tanggap Bencana
Kesiagaan sebelum bencana
Kesiagaan pada waktu terjadi bencana
Kesiagaan pasca bencana
6. Tim pembina dari Puskesmas bersama FMD mengadakan SMD
FMD bersama tim pembina berdasar hasil SMD mengadakan MMD untuk membahas
temuan pada waktu SMD serta membahas tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan
yang ditemukan
Evaluasi kegiatan dilakukan dengan mengadakan SMD guna melihat perkembangan dari
intervensi yaang dilakukan
1. Lintas Program
Unit terkait
2. Lintas Sektor

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NGRAMBE

Alamat : Jln. Diponegoro No. 18C. Ngrambe-Ngawi 63263 (0351)


730118 Email:puskesmasngrambe@gmail.com
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KARYAWAN DI PUSKESMAS

1. NAMA JABATAN : PELAKSANA PROMOSI KESEHATAN


2. UNIT ORGANISASI : PUSKESMAS NGRAMBE
3. RINGKASAN TUGAS :
a. Membina dan mengembangkan UKBM, mengkoordinasikan kegiatan promosi kesehatan
dilingkup kerja, dan mengembangkan Kemitraan kemitraan
b.Mengelola kegiatan Jaminan Kesehatan Masyarakatl di Puskesmas
c.Mengelola system informasi kesehatan di lingkup kerja.

4. HASIL KERJA :
a.Terlaksananya kegiatan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM)
b.Terlaksananya kegiatan Promosi kesehatan, dilingkup kerja puskesmas baik dalam gedung
dan luar gedung.
c.Terlaksananya upaya pengembangan kemitraan diwilayah kerja puskesmas.
d.Terlaksananya upaya pengembangan jaminan kesehatan masyarakat diwilayah kerja
puskesmas.
e.Terlaksananya kegiatan system informasi kesehatan di lingkup kerja.

5. RINCIAN TUGAS :
A. TUGAS POKOK
1) Membina dan mengembangkan Pos Pelayan Terpadu (Posyandu), generasi Muda dalam
Pembangunan Kesehatan (Saka Bakti Husada), kesehatan pondok pesantren (poskestren),
peningkatan peranan wanita dalam pembangunan kesehatan (P2WPK), pemanfaatan tanaman obat
keluarga (TOGA), pengawasan pengobatan tradisional (BATRA), pos obat desa (POD), Polindes
Serta bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat lainnya.
2) Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam melaksanakan promosi
kesehatan melalui berbagai metoda, terhadap berbagai kelompok potensial, Dunia Swasta dan
lembaga swadaya masyarakat serta mitra kerja; meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan dan pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS); menciptakan dan
mengembangkan desa siaga, desa sehat, kecamatan sehat dan kabupaten sehat;melaksanakan
promosi bahaya narkotika, psikotropika dan alat berbahaya serta penyakit HIV AIDS dan penyakit
berbahaya lainnya.
3) Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor serta mengembangkan
kemitraan dalam melaksanakan pengembangan kemitraan melalui berbagai metode, terhadap
berbagai kelompok potensial, dunia swasta dan lembaga swadaya masyarakat serta mitra kerja;
menyelenggarakan dan mengembangan program upaya kesehatan sekolah dan program upaya
kesehatan gigi sekolah; mengelola dan mensosialisaikan kegiatan jaminan social masyarakat,
membina dan mengembangkan Upaya Kesehatan Kerja (UKK).

B. TUGAS TAMBAHAN
1) Mengelola kegiatan jaminan sosial masyarakat.
2) Mengelola dan mengembangkan sistem informasi kesehatan .
3) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala UPTD.

6. KEADAAN TEMPAT KERJA


Keadaan Ruangan Kerja : kurang nyaman
Suhu : Baik
Udara : Nyaman
Penerangan : Baik
Suara : Baik
7. TANGGUNG JAWAB :
a. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas
b. Kebenaran hasil kerja
c. Akuransi dan validasi data kegiatan
d. Kelancaran proses kegiatan

8. WEWENANG :
- Melakuakan kegiatan sesuai uraian tugas dan SOP.

9. SYARAT JABATAN
a. Pangkat/ Golongan : Penata Tk I / IIID
b. Pendidikan Formal : Keseahatan Lingkungan (D III)
c. Pendidikan dan Latihan :
Pimpinan :
Teknis dan Fungsional : Pelaksana keperawatan
d. Pengetahuan : SOP (Standard Operasional Prosedur)
e. Keterampilan : sertifikat kompetensi di bidang kesehatan
f. Pengalaman Kerja :
g. Syarat Kondisi Fisisk : Sehat jasmani dan rohani
h. Bakat
G (Intelegensi) : Kemampuan belajar secara umum
V (Verbal) : Kemampuan untuk memahami arti kata-kata dan menggunakannya
secara tepat dan akurat
N ( Numerik) : kemampuan untuk melakukan operasi aritmatika
secara tepat dan akurat
Q ( Ketelitian) : kemampuan menyerap perincian yang berkaitan dalam bahan
verbal atau dalam table
K ( Kondisi motor) : kemampuan untuk mengkoordinir mata, tangan, dan jari secara
cepat dan cermatdalam membuat gerakan yang cepat
F ( Kecekatan jari) : kemampuan menggerakkan tangan dengan mudah dengan penuh
terampil
E ( Kondisi mata, tangan, kaki) : kemampuan menge\gerakkan tangan dan kaki secara koordinatif satu
sama lain sesuai dengan rangsangan penglihatan
C ( Membedakan warna) : kemampuan memadukan atau membedakan berbagai warna yang asli
yang pemerlapan
M ( Kecepatan tangan) : kemampuan menggerakkan tangan dengan mudah dengan penuh
terampil.
i. Minat :
1. Pilihan melakukan kegiatan-kegiatan dengan benda-benda dan objek
2. Pilihan melakuakn kegiatan yang berhubungan dengan komunikasi data
3. Pilihan melakukan kegiatan-kegiatan rutin, konkert, dan teratur
4. Pilihan melakukan kegiatan-kegiatan yang dianggap baik bagi orang lain
j. Tempramen :
P : kemampuan menyesuaikan diri dalam berhubungan dengan orang lain lebih dari penerimaan
dan pembuatan instruksi
R : Kemampuan menyesuaikan diri dalam kegiatan-kegiatan yang berulang atau secara terus-
menerus melakukan kegiatan sama
T : kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi yang menghendaki pencapaian dengan tepat
menurut perangkat batas, toleransi, atau standard tertentu.
10. BUTIR INFORMASI LAIN :
a. Nama Lengkap dengan Gelar : SUGENG AMKl
b. NIP : 19640202 198810 1 001
c. Pangkat/Golongan : Penata Tk. I IIId
d. Pendidikan dan Latihan :
Pimpinan :_
Teknis/ Fungsional : Pelaksana Kesehatan lingkungan

Mengetahui Atasan Langsung Yang Membuat

dr. RIA ISNAENI SUGENG,


AMKL
NIP. 19701128 200112 2 002 NIP. 19640202 198810
1001

RABU, 25 FEBRUARI 2015

prosedur mutu promkes


PROSEDUR MUTU PROMOSI KESEHATAN

PROSEDUR MUTU PROGRAM PROMOSI


KESEHATAN
NO. DOK : NO. HALAMA
REVISI : N :
TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
DI BUAT OLEH KEPALA
PUSKESMAS

TIM SOP
PUSKESMASNGRAM dr. Ria Isnaeni
BE NIP. 19701128
200112 2 002

TUJUAN
Prosedur bidang Promosi Kesehatan ini bertujuan untuk menetapkan tata cara
pelaksanaan Promosi Kesehatan kepada masyarakat. Diharapkan prosedur ini
dapat menjadi bahan acuan bagi kegiatan/program Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang
mengharapkan keterlibatan dari masyarakat/pihak lain.

RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup prosedur ini mengatur :
Penyuluhan di dalam gedung (Puskesmas)
Penyuluhan di luar gedung (Puskesmas)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah tangga
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan Institusi Kesehatan,
Institusi Pendidikan, tatanan TTU, Institusi Tempat Kerja, Pondok Pesantren.
Pembinaan dan pengembangan Posyandu
Pembinaan dan pengembangan Poskestren
Pembinaan dan pengembangan Upaya Kesehatan Kerja ( UKK )
Pembinaan dan pengembangan JKN
Pengembangan Desa Siaga

REFERENSI
Buku petunjuk kerja kader kesehatan lingkungan jaga dan spal inpres
kesehatan, Departemen Kesehatan RI, 1984.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128/Menkes/SK/II/2004 Tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
Keputusan Menteri kesehatan RI No 131/Menkes/SK/II/2004 Tentang
Sistem Kesehatan Nasional.
Kepmenkes RI No.038/menkes/SK/I/2007 Tentang Pedoman Pelayanan
Kesehatan Kerja Pada Puskesmas Kawasan/Sentra Industri
Kepmenkes No. 1075/Menkes/SK/VII/2003 Tentang Pedoman Sistem
Informasi Manajemen Kesehatan Kerja.
ARRIF Pedoman manajemen Peran Serta Masyarakat, Depkes RI, 1997
Program pelaksanaan UKK di Puskesmas, Depkes RI, 2005.
Pos UKK, Depkes RI, 2006.
Sebaiknya Anda Tahu, Depkes RI Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Peningkatan Peran Serta Masyarakat, Panduan Bagi Petugas Puskesmas,
Depkes RI, 1990
Materi Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja, Depkes RI, 2003
Buku Pegangan Fasilitator dan teknis Penyampaian materi inti Kesehatan
Reproduksi Remaja (PKPR), Depkes RI, 2003
Modul Pelatihan Bimbingan dan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja,
Dinkes Prov. Jatim, 2003
Kepmenkes RI no. 585/Menkes/SK/V/2007 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Promosi Kesehatan di Puskesmas
Promosi Kesehatan di tempat Kerja, Depkes RI, 2007
Kurikulum dan Modul Pelatihan Pos Kesehatan Pesantren, Depkes RI, 2007
Rumah tangga Sehat Dengan PHBS, Depkes RI, 2008
Pedoman pelaksanaan pengembangan desa siaga, Dinas Kesehatan Jawa
Timur Surabaya 2007.
Buku Kader Posyandu , Departemen Kesehatan , Jakarta ,tahun 2006.
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat di Rumah Tangga, Pusat Informasi
Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2006
Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV, Departemen Kesehatan RI, 1991/1992

DEFINISI
Penyuluhan adalah proses penyampaian pesan kesehatan kepada sasaran
oleh petugas dengan harapan peserta mengerti dan mau melaksanakan apa
yang menjadi tujuan penyuluhan.
Materi penyuluhan adalah pesan yang ingin disampaikan kepada audience
Alat Bantu Penyuluhan adalah alat/bahan untuk memperjelas isi penyuluhan
sehingga mudah dimengerti oleh audience
Penyuluhan pra pelayanan merupakan penyuluhan yang dilakukan oleh
petugas sebelum/pada waktu pelayanan dilakukan ataupun pada waktu pasien
menunggu pelayanan.
Penyuluhan inter personal adalah penyuluhan dua arah seperti konseling
Visite adalah kunjungan dokter untuk menilai kondisi kesehatan penderita
yang dirawat di puskesmas dengan rawat inap.
Dasa Wisma kelompok masyarakat yang dibagi dalam 10 keluarga.
Toga adalah Tanaman Obat Keluarga.
Toma adalah Tokoh Masyarakat
Lintas Sektor adalah Unit lain yang berhubungan dengan kerja Puskesmas,
yaitu Kecamatan, Kelurahan, Dinas P&K, KUA , Dinas Pertanian
PHBS adalah Prilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Tatanan Rumah Tangga adalah kumpulan Rumah tangga di suatu wilayah /
daerah
Kader adalah seseorang yang dengan sukarela membantu kelancaran petugas
di masyarakat diposyandu.
Asi Exclusive adalah pemberian air susu ibu kepada bayi mulai usia
0 sampai 6 bulan tanpa diberikan makan dan minuman lain.
Air Bersih adalah air yang dapat dipergunakan untuk kegiatan manusia dan
harus terhindar dari kuman penyakit dan bebas dari bahan-bahan kimia yang
dapat mencemari air bersih tersebut,dengan mamfaat bias jatuh sakit
SPAL adalah saluran pembuangan air limbah
Pokja IV Kelurahan adalah Kelompok Kerja di PKK yang menangani
bidang kesehatan, perencanaan sehat, dan kelestarian lingkungan
Institusi Kesehatan adalah sarana yang mengadakan pelayanan kesehatan
Wilayah Kerja Puskesmas adalah wilayah/daerah dimana puskesmas
melaksanakan program kerja
Tatanan Institusi Pendidikan adalah kumpulan sarana yang mengadakan
kegiatan pendidikan yang resmi /terdaftar di suatu wilayah
Bahan Pengawet adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami
bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan
kedalam pangan untuk mengawetkan makanan.
Garam Beryodium adalah garam yang mempunyai kandungan yodium
dengan kadar yang cukup lebih dari 30 PPM kandungan kalium yudat.
UKS adalah Upaya Kesehatan Sekolah
Posyandu adalah pos pelayanan terpadu,tempat melayani balita, bumil dan
bufas.
PMT Penyuluhan adalah Pemberian Makanan Tambahan yang bertujuan
sebagai contoh/penyuluhan.
KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan anak yang dicatat setiap
bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS diberikan pada balita
yang tidak mempumyai buku KIA.
Imunisasi adalah pemberian kekebalan dengan memasukkan antingen ke
dalam tubuh melalui vaksinasi.
KB adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,pengaturan
kelahiran,pembinaan ketahanan keluarga,penigkatan kesejahteraan keluarga.
JKN adalah jaminan pemeliharaan kesehatan masyrakat.
Bapel JKN adalah badan pelaksana jaminan pemiliharaa kesehatan
masyarakat
Kapsul Yodium adalah kapsul yang mengandung yodium.
Program tambahan adalah program yang dilaksanakan di posyandu selain
program utama misal, KP, KIA, TABULIN, donor darah, P3K.
KPKIA adalah Kelompok Peminat Kesehatan Ibu Anak.
BKB adalah Bina Keluarga Balita.
Dasolin adalah dana sosial bersalin
Tabulin adalah tabungan ibu bersalin
Poskestren adalah Pos Kesehatan Pesantren
KRR adalah kesehatan reproduksi remaja
Upaya Kesehatan Kerja (UKK) adalah upaya pemberian perlindungan
kesehatan dan keselamatan kerja bagi masyarakat pekerja
Bagas adalah Pembantu Petugas
FMD adalah Forum Masyarakat Desa
Ambulan Desa adalah kendaraan milik warga yang dengan kesepakatan bisa
digunakan untuk berperan sebagai ambulan masyarakat sekitar
Kadarzi adalah Keluarga Sadar Gizi
KEP adalah Kekurangan Energi Protein

PENANGGUNG JAWAB
Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas pelaksanaan Promkes diwilayah
Puskesmas serta bertanggung jawab atas pembinaan koordinator
Pemberdayaan Kesehatan dan pemegang program.
Koordinator Pemberdayaan Kesehatan bertanggung jawab atas pelaksanaan
program Promkes serta bertanggung jawab atas pembinaan pemegang
program promkes.
Pemegang Program promkes bertanggung jawab atas pelaksanaan program
promkes serta mengkoordinasikan kegiatan Penyuluhan dan Peran Serta
Masyarakat (PSM) yang dilakukan di kelurahan ataupun yang dilakukan di
Puskesmas (Pemegang program maupun karyawan lain )
Petugas puskesmas bertanggung jawab atas promosi kesehatan di
puskesmas.

KETENTUAN UMUM
Program Promosi Kesehatan merupakan program yang menitik beratkan
pada penyuluhan dan peningkatan peran serta masyarakat yang berfungsi
untuk meningkatkan keberhasilan program program puskesmas terutama
dengan meningkatkan keberadaan dan fungsi dari Upaya Kesehatan
Bersumber daya Masyarakat (UKBM).
Wilayah kerja program promkes adalah didalam Puskesmas dan luar
Puskesmas (masyarakat )
Pelaksanaan promkes di dalam maupun diluar Puskesmas dikoordinasikan
oleh seorang koordinator Pemberdayaan Kesehatan dan dibantu oleh
Pemegang Program serta petugas/karyawan puskemas lain.
Sasaran penyuluhan dalam gedung diberikan kepada pasien, pengantar
pasien maupun pengunjung puskesmas yang lain baik di rawat jalan maupun
rawat inap.
Sasaran penyuluhan diluar gedung (Puskesmas) adalah masyarakat atau
kelompok masyarakat seperti: Posyandu, Dasa Wisma, RT, RW, Kelurahan,
TOGA / TOMA, Lintas Sektoral.
Sasaran PHBS tatanan Rumah Tangga adalah seluruh Rumah Tangga di
wilayah kerja Puskesmas.
Pelaksanaan pendataan PHBS tatanan Rumah Tangga dilakukan oleh kader ,
masing wilayah ,tiap posyandu dilakukan 1 (satu) kali tiap tahun dengan data
yang diambil adalah 10 indikator lingkungan dan prilaku hidup bersih dan
sehat.
Kemana persalinan dilakukan
Pemakaian ASI Exclusive
menimbang balita
mencuci tangan
Ketersediaan Air Bersih
Ketersediaan Jamban Sehat
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Konsumsi buah dan sayur tiap hari
Perilaku beraktifitas fisik tiap hari
10. Perilaku merokok di dalam rumah
Sasaran program PHBS tatanan Institusi Kesehatan adalah seluruh Institusi
Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Ngrambe baik institusi kesehatan
pemerintah maupun swasta.
Pelaksanaan pendataan PHBS tatanan Institusi Kesehatan dilakukan oleh
tenagaPromkes, 1 (satu) kali tiap tahun dengan data yang diambil adalah :
Ketersediaan air bersih
Ketersediaan sarana jamban untuk pengunjung dan petugas
Ketersediaan tempat sampah
Tidak adanya petugas yang merokok
Tidak meludah disembarangan
Keterbebasan jentik nyamuk
Sasaran program PHBS tatanan Institusi Pendidikan adalah seluruh institusi
pendidikan di wilayah Puskesmas
Pelaksanaan pendataan PHBS tatanan Institusi Pendidikan dilakukan oleh
tenaga Promkes 1 (satu) kali tiap tahun , yang diambil adalah :
Mencucui tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun
Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
Menggunakan jamban bersih dan sehat
Olah raga teratur dan terukur
Keterbebasan jentik nyamuk
Tidak merokok di sekolah
Menimbankan berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
sekali.
Sasaran program PHBS tatanan TTU adalah seluruh Tempat-Tempat
Umum (musholla, masjid, warung makan, dll.) di wilayah Puskesmas
Pelaksanaan pendataan Tatanan TTU dilakukan oleh tenaga Promkes 1
(satu) kali tiap tahun dengan data yang diambil adalah :
Untuk Tempat Ibadah
Kebersihan ruangan dan halaman
Ketersediaan air bersih
Keterbebasan jentik nyamuk
Kebersihan pakaian dan badan pengelola/jamaah
Ketersediaan sarana jamban untuk jamaahnya
Ketersediaan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)
Adanya penyuluhan/media penyuluhan
Informasi tentang AIDS
Tidak adanya pengelola dan pengunjung yang merokok
Ketersediaan poster/media penyuluhan kesehatan yang lain
Kepesertaan JKN
Untuk Warung Makan
Tidak digunakannya bahan pengawet
Penggunaan garam beryodium
Ketersediaan air bersih
Ketersediaan tempat cuci tangan dan sabun
Kebersihan ruangan dan halaman
Terhindarnya bahan dan makanan dari serangga dan binatang pengerat
Kebersihan pakaian dan badan pengelola/penyaji
Keterbebasan jentik nyamuk
Ketersediaan tempat sampah
Ketersediaan sarana jamban untuk pengelola dan pengunjung
Sasaran program PHBS Institusi Tempat Kerja adalah seluruh institusi
Tempat kerja/ kantor di wilayah Puskesmas
Pelaksanaan pendataan Intitusi Tempat Kerja dilakukan oleh tenaga Promkes
1 (satu) kali tiap tahun dengan data yang diambil adalah :
Tidak merokok ditempat kerja
Membeli dan mengkonsumsi makanan ditempat kerja
Melakukan olahraga/aktivitas fisik secara teratur
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Keterbebasan jentik nyamuk
Ketersediaan air bersih
Menggunakan jamban saat buang air besar dan kecil
Membuang sapah pada tempatnya
Tersedianya Alat Pelindung diri(APD) sesuai jenis pekerjaan
Sasaran program PHBS tatanan Pondok Pesantren adalah seluruh Pondok
pesantren di wilayah Puskesmas
Pelaksanaan pendataan PHBS Ponpes , dilakukan oleh tenaga Promkes 1
(satu) kali tiap tahun dengan data yang diambil adalah :
Kebersihan pakaian, badan
Ketersediaan air bersih
Kebersihan tempat wudlu
Ketersediaan sarana jamban untuk siswa, guru dan karyawan
Kebersihan asrama dan halaman
Kebersihan ruang belajar dan halaman
Keterbebasan jentik nyamuk
Ada / tidaknya kader UKS
Terlaksananya kegiatan kader UKS di lingkungan sekolah
Penggunaan garam beryodium
Konsumsi makanan dengan gizi seimbang
Pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan
Tidak adanya santri dan pengelola yang merokok di lingkungan pesantren
Informasi AIDS
Kepesertaan JKN
Posyandu dibentuk jika ada sasaran balita antara 80 100 anak dan atau
lokasi terlalu jauh dengan posyandu yang sudah terbentuk.

Adapun sasaran Posyandu adalah Anak Balita, Ibu Hamil, Ibu Nifas
(menyusui), Pasangan Usia Subur (PUS)
Jenis catatan minimal di Posyandu adalah :
Register Gizi
Data PUS WUS
Data Hasil Kegiatan Posyandu
Data Kelahiran dan Kematian
Register Ibu Hamil
Data Pengunjung Petugas Posyandu, Kelahiran dan Kematian bayi / Bumil
melahirkan / Nifas
Kegiatan Penyuluhan dilakukan di meja IV Posyandu ( Meja Penyuluhan )
adalah :
Fungsi dan peran Posyandu
Penanganan dan penanggulangan diare
UPGK
Kesehatan Ibu dan Anak, Imunisasi, Asi Exclusive,KB
JKN
PHBS / Tabulin
JIka tidak ada masalah, diberi pujian / motivasi
materi lain sesuai dengan program tambahan
Kegiatan Pelayanan meja V di Posyandu adalah :
Pemberian Imunisasi pada Balita sesuai jadwal
Pemeriksaan ibu hamil antara lain timbang, tinggi badan, tensi, tablet Fe,
imunisasi TT
Pemberian Tablet Fe, kapsul Yodium pada Bumil dan Buteki
Pemberian Kapsul Vit. A pada Balita (Febuari dan Agustus)
Program tambahan di Posyandu 5 kegiatan posyandu antara lain :
Gizi,KIA, KB, imunisasi, penanggulangan diare.
Sasaran program pembinaan Pokestren adalah seluruh pondok pesantren
(Ponpes) yang ada di wilayah Puskesmas, dilaksanakan pembinaan pokestren
minimal 2 kali dalam setahun.
Sasaran program Pembinaan UKK adalah kelompok kelompok Pekerja
yang ada di wilayah Puskesmas seperti kelompok pekerja home industri.
Pembentukan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) di Kelompok Kerja
dengan anggota minimal 50 orang dengan susunan pengurus :
Ketua, Sekretaris, Bendahara, danKader ( 5 orang )
Pelatihan kader UKK dengan materi :
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Akibat Hubungan Kerja
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Tim Pembina Pos UKK adalah : Promkes, Kesling, P2, PK
Sasaran program pengembangan JKN adalah seluruh anggota masyarakat
sewilayah kerja puskesmas yang tidak mempunyai Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan (misal Askes, Askeskin, Astek).
Sasaran program Desa Siaga adalah seluruh Desa yang ada di wilayah
Puskesmas
Tim pembina Desa Siaga terdiri dari : Promkes, Pemegang Program
KIA, Pemegang Program P2, Pemegang Program Kesling, Pemegang
Program Gizi.
Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui kegiatan Penjaringan
dan pembinaan dan pelatihan Kader Tiwisada.
Sasaran Penjaringan anak sekolah yang wajib dilakukan yaitu semua siswa
klas 1 anak sekolah dasar, sedangkan kegiatan untuk siswa klas 1 SLTP dan
SLTA merupakan inovatip dari Puskesmas.
Sasaran Pembinaan dan pelatihan kader Tiwisada yaitu siswa klas 3 5
Sekolah dasar.
Program Saka Bhakti Husada (SBH) melalui pembinaan generasi muda
lewat Pramuka
Sasaran Saka Bhakti Husada Pramuka penggalang sampai penegak yang
aktip di gudep masing-masing.

URAIAN PROSEDUR
Tata Cara Penyuluhan di dalam gedung (Puskesmas)
Petugas program Promkes mempersiapkan materi yang akan diberikan
sesuai kebutuhan sasaran, trend permasalahan, tren program.
Petugas mempersiapkan alat bantu penyuluhan.
Petugas melaksanakan penyuluhan di unit rawat jalan melalui media televisi,
leflet dan cara inter personal (konsultasi).
Petugas melaksanakan penyuluhan di unit rawat inap dengan cara
menjelaskan kepada pasien maupun keluarga/penunggu tentang :
Peraturan serta tata tertib
Rencana perawatan dan diet pasien
Petugas membuat laporan hasil penyuluhan tiap bulan dan triwulan ke
Dinkes dengan mengetahui kepala Puskesmas.
Tata Cara Penyuluhan di luar gedung
Petugas Program Promkes melakukan koordinasi dengan Bidan Desa tentang
penyuluhan yang akan dilaksanakan.
Petugas Program Promkes mempersiapkan materi yang akan diberikan sesuai
tren masalah, tren program.
Bidan Desa melakukan penyuluhan sesuai target yang telah ditentukan.
Bidan Desa mencatat hasil kegiatan penyuluhan dalam Buku Kegiatan
Posyandu.
Berdasarkan data dari Buku Kegiatan Posyandu, Petugas Program Promkes
membuat laporan kegiatan tiap bulan dan triwulan ke Dinkes dengan
mengetahui kepla Puskesmas.
Tata Cara Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan
Rumah Tangga
Petugas Program Promkes berkoordinasi dengan kader posyandu tentang
rencana pendataan.
Petugas Program promkes melatih kader tentang pendataan PHBS tatanan
rumah tangga dengan mengambil 1 orang kader PHBS tiap posyandu.
Kader Posyandu melaksanakan Pengumpulan data dengan cara mengunjungi
rumah tangga di tiap wilayah sesuai dengan pembagian wilayah posyandu
Kader melakukan wawancara pada Kepala Keluarga / Istri dan observasi
kondisi lingkungan / rumah
Kader melakukan pencatatan hasil wawancara / observasi dalam kuesioner
yang dibawa secara cermat. Data hasil pendataan dipegang kader pendata,
hasil pendataan diserahkan oleh kader Posyandu kepada petugas Promkes.
Petugas Promkes mengelola data untuk mengetahui urutan permasalahan.
Pelaksanaan Intervensi dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ada
sesuai dengan hasil Pendataan PHBS yang telah dilakukan.
Petugas Program promkes membuat laporan pelaksanaan kegiatan tiap
triwulan ke Dinkes dan Puskesmas.
Tata Cara Pengembangan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan
Institusi Kesehatan, Institusi Pendidikan, tatanan TTU, Institusi Tempat Kerja
dan Pondok Pesantren
Petugas Program promkes menyusunan jadwal pendataan dan persiapan
pendataan ( blanko).
Petugas Program Promkes mengadakan pendataan sesuai dengan jadwal
Hasil pendataan di rekap dan diurutkan permasalahan yang ada serta
disampaikan kepada pengelola institusi kesehatan sebagai bentuk intervensi.
Petugas Program promkes membuat laporan pelakasanan kegiatan tiap
bulan dan triwulan ke Dinkes dengan mengetahui dan
persetujuan kepala Puskesmas.
Tata Cara Pembinaan dan Pengembangan Posyandu
Petugas Promkes mempersiapkan tanggal pelaksanaan kegiatan sebagaimana
yang telah terjadwal.
Kader melakukan koordinasi dengan Bidan Desa apabila ada perubahan
jadwal.
Kader mempersiapkan pelaksanaan posyandu :
PMT penyuluhan
Alat penimbangan seperti tree foot, dacin dan celana timbang
Meja dan kursi
SIP dan buku catatan yang lain
Pemberitahuan ke sasaran sebelum pelaksanaan.
Petugas pembina posyandu mempersiapkan pelaksanaan :
Alat dan bahan imunisasi
Catatan hasil kegiatan
Sasaran datang langsung ke pendaftaran (Meja I), Oleh kader posyandu,
sasaran dicatat nama, umur dan nama orang tuanya. Jika sasaran baru, dicatat
dalam Buku Register dan KMS. Selanjutnya sasaran diberi secarik kertas
(kitir) yang berisikan nama, umur, dan berat badan beserta KMS.
Di bagian penimbangan ( Meja II ) oleh kader sasaran ditimbang dan hasil
penimbangannya ditulis di kertas (kitir)
Di bagian Pencatatan (Meja III) sasaran menyerahkan KMS dan kertas (kitir)
yang berisi hasil penimbangan kepada kader. Oleh kader data hasil
penimbangan dimasukkan ke buku SIP dan KMS.
Di bagian Penyuluhan (Meja IV) berdasar status hasil penimbangan dan
status kehadiran balita tiap bulan, kader memberikan penyuluhan
sesuai masalah.
Di bagian Pelayanan ( Meja V ), petugas pembina posyandu memberikan
pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan balita / bumil /
buteki (pemberian imuisasi, tablet Fe, kapsul yodium, , vitamin A ).
7.5.10 Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian PMT penyuluhan dan penyuluhan
kelompok oleh kader posyandu dan atau Petugas Kesehatan.
Selesai pelaksanaan Posyandu, diadakan pertemuan Pasca Posyandu dengan
membahas :
Hasil penimbangan posyandu
Permasalahan kehadiran sasaran beserta peran serta masyarakat
Rencana menu PMT Penyuluhan bulan depan
Rencana kader tugas bulan depan
Rencana pelaksanaan program khusus jika ada untuk bulan depan misalnya
pemberian Vit.A dll
Pelaksanaan posyandu bulan depan
Bidan Desa mencatat hasil kegiatan program posyandu dalam Buku Bantu
Posyandu.
Kader Posyandu merekap hasil kegiatan posyandu di masukan pada blangko
F1, dan dikirim ke petugas Gizi Puskesmas, untuk di rekap dan di
analisa paling lambat waktu pertemuan kader posyandu tingkat kecamatan
tiap akhir bulan.
Tata Cara Pembinaan dan Pengembangan Poskestren
Petugas program promkes menyusun jadwal pembinaan dalam satu tahun.
Petugas program promkes menyiapkan materi pembinaan dengan berpedoman
pada hasil survey PHBS tatanan Pondok Pesantren.
Petugas program promkes membuat surat dan menghubungi pihak pengelola
untuk menyampaikan maksud kegiatan.
Petugas program promkes mengadakan penyuluhan / pembinaan kepada
santri dan kader Poskestren.
Petugas program promkes mencatat hasil kegiatan pembinaan.
Tata Cara Pembinaan dan pengembangan Upaya Kesehatan Kerja ( UKK )
Petugas program promkes melakukan koordinasi dengan kader UKK tentang
rencana pendataan UKK di masing-masing desa.
Kader UKK mengumpulkan data kelompok kelompok pekerja yang ada di
wilayahnya dan menyerahkan kepada Petugas program promkes puskesmas.
Petugas program promkes bersama kader UKK mengadakan pendekatan
kepada ketua kelompok ( anggota minimal 50 orang ) untuk dibentuk Pos
UKK.
Petugas program promkes merencanakan pelatihan kader dengan dibantu
oleh tim pembina pos UKK yang lain.
Tim Pembina mengadakan Pembinaan / Cek Kesehatan di Pos UKK tiap
bulan untuk pekerja dengan pemeriksaan :
Posisi / sikap kerja
Pemeriksaan fisik pekerja
Petugas program promkes mencatat hasil kegiatan dan melaporkan tiap
triwulan ke Dinkes dengan persetujuan kepala puskesmas.
Tata Cara Pembinaan dan pengembangan JKN
Petugas program promkes mengumpulkan data dan permasalahan di
masyarakat dari desa/kelurahan.
Petugas program promkes melaksanakan advokasi lepada lintas sector dalam
upaya peningkatan kepesertaan JPK serta sosialisasi program JPK.
Petugas program promkes melaksanakan advokasi kepada Stake Holder
dalam upaya pembentukan Badan Penyelenggara JPK seperti : Bapak Lurah,
Ketua Perkumpulan dan Organisasi Kemasyarakatan, Bapak RT / RW.
Petugas program melaksanakan Penyuluhan sesuai jadwal
Petugas program promkes mencatat hasil kegiatan dan melaporkan tiap
bulan ke Dinkes dengan persetujuan kepala puskesmas.
Tata Cara Pengembangan Desa Siaga
Petugas program promkes mensosialisasikan Desa Siaga kepada lintas
program yang ada di Puskesmas
Petugas program promkes bersama Kepala Puskesmas dan petugas lainnya
mensosialisasikan Desa Siaga kepada Stake Holder seperti :
Bapak Camat
Ibu Ketua TP PKK Kecamatan
Bapak Lurah
Ibu Ketua TP PKK Kelurahan
Tokoh Masyarakat / Tokoh Agama
RW / RT
Petugas program promkes dengan Tim mengadakan pelatihan Kader
Desa Siaga (Pembantu Petugas/Bagas)
Petugas program Promkes bersama Kepala Desa membentuk Forum
Masyarakat Desa (FMD) dengan susunan pengurus :
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Bendahara
Petugas Kesehatan
Pembantu Petugas (Bagas)
Seksi Kesehatan Ibu Anak
Seksi Surveillance
Seksi Kesling
Seksi Gizi
Seksi Tanggap Bencana
Petugas program Promkes bersama tim pembina desa siaga mengadakan
Pelatihan seksi seksi dengan materi :
7.9.5.1 Seksi Kesehatan Ibu anak
Tabulin & dasolin
Donor darah
Ambulance Desa
Notifikasi (pendataan bumil)
7.9.5.2 Seksi Surveillance
Pendataan penyakit menular
Sistem pelaporan
penanganan serta pencegahan penyakit menular
7.9.5.3 Seksi Kesling
Penyehatan Air
Penyehatan Makanan Minuman
Penyehatan Perumahan
Penyehatan Pembuangan Limbah
Penyehatan Pembuangan sampah
7.9.5.4 Seksi Gizi
Kadarzi
7.9.5.5 Seksi Tanggap Bencana
Kesiagaan Sebelum bencana
Kesiagaan pada waktu terjadi bencana
Kesiagaan Pasca bencana
Tim pembina dari Puskesmas bersama FMD (Forum Masyarakat desa)
mengadakan SMD ( Survey Mawas Diri ) dengan materi survey :
PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat ) dan Kesling (Kesehatan
Lingkungan)
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Kadarzi
DHF
FMD bersama tim Pembina berdasar hasil SMD mengadakan MMD
(Musyawarah Masyarakat Desa) untuk membahas temuan pada waktu SMD
serta membahas tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan
Evaluasi Kegiatan dilakukan dengan mengadakan Survey Mawas Diri guna
melihat perkembangan dari interfensi yang dilakukan.
7.10 Tata Cara Pelaksanaan Penjaringan anak sekolah
7.10.1 Pelaksanaan diawali dengan pertemuan guru UKS yang membahan tentang
tatacara dan jadwal pelaksanaan kegiatan UKS di sekolah.
7.10.2 Petugas yang terdiri dari Dokter, dakter gigi, Perawat, Bidan desa, Promkes,
Kesling, gizi bekerjasama sesuai bidang masing-masing, melaksananakan
kunjungan sesuai jadwal yang telah disepakati bersama
7.10.3 Dakter, Dakter gigi dan perawat mengadakan pemeriksaan secara intensip
tentang kesehatan anak, apabila ada kelainan disampaikan kepada sekolah
untuk ditindak lanjuti
7.10.4 Petugas Promkes mengadakan penyuluhan tentang PHBS sedangkan gizi
materi gizi anak sekolah.
7.10.5 Petugas Kesling memeriksa keadaan sekolah, dan apabila ada yang kurang
bersih akan disampaikan ke pihak sekolah.
7.10.6 Evaluasi kegiatan dilakukan setelah selesai kegiatan penjaringan lewat
pertemuan Guru UKS.
7.11 Tata Cara Pelaksanaan Pembinaan dan pelatihan kader Tiwisada
Pelaksanaan Pelatihan Kader Tiwisada dilakukan 2 tahun sekali
Materi Pelatihan kader tiwisada:
P3K (pertolongan Pertama pada Kecelakaan)
GiZi
Kesling
PHBS
Gigi
CTPS
Pemantauan jentik
7.12 Tata cara Pelaksanaan dan pembinaan kader SBH
7.12.1 Perekutan SBH melalui sekolah-sekolah yang dilakukan oleh dewan saka
7.12.2 Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari minggu.
7.12.3 Persyaratan menjadi anggota SBH:
1. Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat
Penggalang Terap.
2. Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus
3. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
4. Pamong Saka dan Instruktur tetap.
7.12.4 6 krida dalam pengajaran Saka Bakti Husada:
1. Krida Bina Lingkungan Sehat
2. Krida Bina Keluarga Sehat
3. Krida Penangulangan Penyakit
4. Krida Bina Gizi
5. Krida Bina Obat.
6. Krida PHBS

LAMPIRAN
Jadwal Posyandu
Rekapan PHBS
Laporan Bulanan dan Triwulan Penyuluhan
Laporan Tribulan Promkes
SK Posyandu

Diposkan oleh puskesmas ngrambe di 14.24

PROTAP KLINIK SANITASI


KLINIK SANITASI DI PUSKESMAS
A. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan mutu pelayanan klinik sanitasi di Puskesmas
2. Tujuan khusus
2.1. Petugas klinik sanitasi tahu dan mampu melaksanakan kegiatan klinik sanitasi
2.2. Petugas klinik sanitasi mampu menggali dan menemukan masalah lingkungan dan perilaku yang berkaitan dengan penyakit berbasis lingkungan.
2.3. Petugas klinik sanitasi mampu memberikan saran tindak lanjut perbaikan lingkungan dan perilaku yang tepat sesuai dengan masalah.

B. RUANG LINGKUP
1. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air, meliputi penyakit diare, Demam berdarah, malaria dan kulit.
2. Penyakit-penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi perumahan dan lingkungan yang jelek antara lain ISPA dan TB Paru.
3. Penyakit-penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui makanan antara lain : diare, kecacingan dan keracunan makanan.
4. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan kimia dan pestisida di rumah tangga

C. DEFINISI
1. Klinik sanitasi
Merupakan suatu upaya/kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan antara promotif, preventif dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang berisiko
tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan pemukiman.
2. Anammesa
Wawancara terhadap pasien atau keluarganya mengenai :
Keluhan utama
Keluhan tambahan
Riwayat penyakit terdahulu
Riwayat penyakit keluarga
Lamanya sakit
Kondisi lingkungan
Sarana sanitasi yang digunakan
3. Konseling
Komunikasi antara dua orang atau lebih antara petugas konseling dan pasien/klien yang memutuskan untuk bekerjasama sehingga pasien dan klien dapat mengenali dan
memecahkan masalah kesehatan lingkungan secara mandiri maupun dengan bantuan pihak lain.
D. KETENTUAN UMUM
1. Kriteria utama penderita penyakit berbasis lingkungan yang dirujuk ke klinik sanitasi :
1.1. Pasien menderita penyakit yang diduga kuat berkaitan dengan faktor lingkungan : diare, DBD, Malaria, Penyakit kulit, Penyakit Kecacingan, TB Paru
1.2. Pada kunjungan sebelumnya pasien pernah menderita penyakit yang sama (berulang)
1.3. Dalam 1 keluarga terdapat 2 orang atau lebih menderita penyakit yang sama. Khusus untuk penderita TB Paru BTA +, Malaria dan DBD harus dirujuk ke klinik sanitasi
1.4. Adanya kecendrungan jumlah penderita meningkat atau potensial KLB

E. URAIAN PROSEDUR
1. Menerima rujukan dari BP/KIA/Gizi.
2. Mempelajari kartu status/rujukan tentang diagnosis oleh petugas poloklinik
3. Menyalin dan mencatat nama penderita atau keluarganya, karakteristik penderita yang meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat serta diagnosis penyakitnya ke
dalam buku register.
4. Melakukan konseling dengan penderita/keluarga tentang kejadian penyakit, keadaan lingkungan dan perilaku yang diduga berkaitan dengan kejadian penyakit yang
mengacu pada buku Pedoman Teknis Klinik Sanitasi untuk Puskesmas dan Panduan Konseling Bagi Petugas Klinik Sanitasi di puskesmas.
5. Membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan atau perilaku yang berkaitan dengan penyakit yang diderita.
6. Memberikan saran tindak lanjut sesuai permasalahan.
7. Bila diperlukan, membuat kesepakatan dengan penderita atau keluarganya tentang jadual kunjungan lapangan.

PROSEDUR TETAP (PROTAP) PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH


DENGUE (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
di wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Palas Utara yang erat kaitannya dengan peningkatan
curah hujan, kepadatan dan mobilitas penduduk, sejalan dengan semakin lancarnya hubungan
transportasi serta tersebar luasnya virus Dengue dan nyamuk penularnya diberbagai lokasi di
wilayah kerja UPT Puskemas Tanjung Palas Utara.
Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di
wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Palas Utara mengacu
pada prosedur tetap (Protap) yang ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yaitu :
1. 1. Tatalaksana Demam Berdarah Dengue
Tatalaksana penyakit Demam Berdarah Dengue dilakukan di
tempat-tempat pelayanan Kesehatan seperti Puskesmas,
Rumah Sakit, Klinik, Balai Pengobatan dan lain-lain,
dengan melakukan pemeriksaan tersangka penderita DBD
sebagai berikut :
Anamnesis (wawancara) penderita atau keluarga tentang
keluhan yang dirasakan sehubungan dengan gejala DBD.
Observasi kulit dan konjungtiva untuk mengetahui tanda pendarahan
Pemeriksaan keadaan umum dan tanda tanda vital (kesadaran, tekanan darah, nadi dan
suhu)
Penekanan pada ulu hati (epigastrium).
Uji Tourniquet (Rumple Leede Test)
Pemeriksaan laboratorium
Pemutusan Rantai penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue
a. Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada
masyarakat tentang penyakit DBD, bagaimana cara mencegah dan memberantas penyakit demam
berdarah yang lebih efektif, yaitu melalui pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah (PSN-
DBD) dengan 4 M-Plus.
Manfaat dari kegiatan penyuluhan adalah menambah pengetahuan masyarakat yang pada akhirnya
mau dan mampu secara bersama sama dan terus menerus berperan aktif melakukan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 4 M-plus.
1. b. Pemantauan Jentik Berkala
Pemantauan jentik berkala kegiatan untuk melihat situasi kepadatan jentik pada tempat
penampungan air di rumah/bangunan milik masyarakat maupun tempat tempat umum oleh kader
Juru Pemantau Jentik (Jumantik) atau tenaga puskesmas , sehingga dapat meningkatkan
kewaspadaan dini agar masyarakat terhindar dari penularan penyakit Demam Berdarah Dengue.
Jumantik merupakan kader yang berasal dari masyarakat dan bertugas melakukan Pemantauan &
pemeriksaan jentik tempat-tempat penampungan air di lingkungan masyarakat secara berkala dan
terus-menerus, memberikan penyuluhan serta menggerakkan masyarakat dalam melaksanakan
pemberantasan sarang nyamuk DBD.
Manfaat jumantik adalah memantau dan memberantas jentik-jentik nyamuk demam berdarah yang
ada dilingkungan masyarakat serta memotivasi dan menggerakkan masyarakat untuk berperan
serta dalam melakukan PSN-DBD, sehingga diharapkan populasi jentik nyamuk demam berdarah
yang ada di lingkungan masyarakat menjadi berkurang.
1. c. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
Kegiatan dimaksud adalah pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara bersama
sama pada waktu yang bersamaan (serentak) oleh semua lapisan masyarakat baik pemerintah
maupun swasta. Sehingga kegiatan ini dapat memotivasi dan menggerakkan masyarakat untuk
berperan serta dalam melakukan PSN-DBD secara mandiri dan berkesinambungan.
1. d. Larvasidasi Selektif
Larvasidasi terutama dilakukan di daerah yang banyak menampung air/susah air dan pada
penampungan air terbuka yang susah dikuras/dibersihkan.
Manfaat kegiatan Larvasidasi adalah memberantas jentik-jentik nyamuk demam berdarah dengan
menggunakan bubuk abate terutama di daerah yg banyak menampung air/susah air dan pada
penampungan air terbuka yang susah dikuras/dibersihkan.
1. e. Fogging dengan Insektisida
Pengasapan dilakukan sesuai dengan kesimpulan analisis dari kegiatan penyelidikan epidemiologi
penyakit DBD di tempat tinggal penderita dan lingkungan sekitarnya.
Apabila kesimpulan akhir harus dilaksanakan pengasapan (fogging) , maka Pengasapan
(fogging) dilakukan oleh petugas puskesmas atau bekerjasama dengan dinas kesehatan
kabupaten/kota. Petugas penyemprot adalah petugas puskesmas atau petugas harian lepas yang
terlatih.
Persyaratan Fogging dengan insektisida :
Adanya penderita positif DBD berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dan laporan
(SO) dari Rumah Sakit/Klinik/BP/Puskesmas.
Didukung hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
telah terlatih dengan ditemukannya penderita demam tanpa sebab minimal 3 orang dan atau
tersangka penderita DBD serta ditemukan positif jentik Aedes ( 5 %) dari rumah/bangunan
disekitar rumah penderita.
Kegiatan fogging focus ini bertujuan memutus rantai penularan dengan membunuh nyamuk
dewasa yang sudah mengandung virus dengue dengan radius 100 M dari rumah penderita.
Tetapi kegiatan fogging ini bukan merupakan solusi utama untuk pencegahan DBD selain itu
fogging tersebut harus dilakukan oleh tenaga khusus dan terampil karena obat (insektisida) yang
digunakan mempunyai efek samping berbahaya bagi lingkungan dan orang yang
melaksanakannya serta terjadinya resistensi terhadap nyamuk itu sendiri.
Menginggat Untuk pencegahan yang paling efektif dapat dilakukan dengan memberantas tempat
berkembang biak nyamuk demam berdarah dengue dengan berperilaku hidup bersih dan sehat di
keluarga dan dilingkungan tempat tinggal yaitu dengan cara antara lain :
1. 1. Membersihkan lingkungan dan rumah masing-masing setiap hari, terutama tempat
penampungan air sebagai tempat berkembangbiak nyamuk demam berdarah dengue seperti bak
mandi, drum, ban bekas, alas pot bunga, dispenser, tempat minum burung dan lain-lain.
2. 2. Melaksanakan kerja bakti secara teratur (satu minggu sekali) dilingkungan masing-
masing.
3. 3. Melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 4 M PLUS :
o MENGURAS : Menguras dan menyikat dinding tempat penampungan air seperti :
bak mandi dan drum.
o MENUTUP : Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti : drum,
tempayan dan lain-lain.
o MENGUBUR : Mengubur atau menimbun barang-barang bekas serta
mengumpulkan barang-barang bekas yang dapat menampung air dan dibuang ke tempat
pembuangan sementara (TPS).
o PLUS CARA LAIN : Mengganti air vas bunga seminggu sekali, mengeringkan air
di alas pot bunga, memperbaiki saluran air dan talang air yang tidak lancar/rusak serta memasang
kawat kasa atau menggunakan obat anti nyamuk serta menggunakan kelambu untuk menghindari
dari gigitan nyamuk.
o MEMANTAU : Memantau dan memeriksa tempat-tempat penampungan air
sebagai tempat berkembangbiak nyamuk aedes aegpty seperti bak mandi, drum, ban bekas, alas
pot bunga, dispenser, tempat minum burung dan lain-lain.
Peran serta masyarakat dan pihak terkait sangat diperlukan dalam melakukan pencegahan DBD
melalui PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) tersebut.

Anda mungkin juga menyukai