Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah sakit merupakan salah satu organisasi pemberi jasa pelayanan kesehatan

terhadap masyarakat yang semakin dituntut untuk bekerja secara profesional sesuai

dengan standar pelayanan yang telah ditentukan.

Mengacu pada visi dan misi dari Millenium development goals, maka perlu disusun

suatu rencana kerja, sehingga kegiatan dari bagian ini menjadi lebih sistematis dan

terorganisir. Program kerja akan menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan

pelayanan maternal-perinatal yang komprehensif dalam periode satu tahun.

Di rumah sakit dustira pada tahun 2014 didapatkan data angka kematian Ibu yaitu

1/100.000 kelahiran hidup Dan angka kematian neonatal 5/1000 kelahiran hidup atau

0,7 %.. Penyebab kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, eklamsia, partus lama.

Dan penyebab kematian neonatal yaitu prematur, infeksi, dan kelainan kongenital.

Saat ini rumah sakit dustira telah siap melayani kasus komplikasi maternal dan

neonatal. Dengan adanya pelayanan obstetri dan neonatal secara komprehensif di

rumah sakit diharapkan dapat mempercepat penurunan AKI dan AKN serta

meningkatkan kesehatan ibu.

Program menurunkan angka kematian neonatal dan meningkatkan kesehatan ibu

dan bayi tersebut dapat diperoleh dengan dukungan faktor keterampilan tenaga

kesehatan khusus PONEK serta pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang berkualitas

di rumah sakit,

1
B. TUJUAN
1. Sebagai pedoman bagi para pelaksana kesehatan di rumah sakit
2. Menjalankan program pemerintah dalam pelaksanaan pelayanan rawat gabung

ibu dan bayi

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Rumah sakit Ciremai merupakan rumah sakit rujukan tertinggi bagi anggota TNI,

PNS beserta keluarganya di wilayah jajaran korem 063 /SLW. Selain itu rumah sakit

Ciremai juga memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien umum, maupun peserta

jaminan kesehatan. Pelayanan yang dilakukan yaitu :


1. Tata laksana pelayanan rawat gabung ibu dan bayi
2. Penanganan keamanan bayi yang rawat gabung

D. BATASAN OPERASIONAL
Pelayanan rawat gabung ibu dan bayi adalah menempatkan ibu dan bayinya dalam

satu ruangan bersama sehingga ibu dapat memberikan ASI langsung kepada bayi

dan terjadi ikatan psikologis yang kuat antara ibu dan bayi.

E. DASAR HUKUM

1.Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
2.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan LembaranNegara Nomor
4844);
F.
3.Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Nomor 49 Tahun 1996, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);

4.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan


Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Nomor 82 Tahun 2007, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4737);
5.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4741);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/ VIII/2010 tentang
Organisasi danTata Kerja Kemeterian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor585) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 35 Tahun2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 741);

7.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/ Menkes/Per/XII/2005 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah
2
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1295/Menkes/Per/XII/2007;
8.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512/ Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik
dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KualifikasiSumber daya manusia


1. Perawat yang telah mendapatkan pelatihan managemen laktasi
2. Bidan yang telah mendapatkan pelatihan managemen laktasi

B. Distribusi ketenagaan
1. Ruang bersalin /Ruang Widya
2. Ruang perinatal

C. Pengaturan Jaga
Pengaturan jadwal jaga tenaga perawat dan bidan dilakukan oleh masing-masing

kepala ruangan berdasarkan SPO yang ada di Rumah Sakit Ciremai.

BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan

Ruang nifas untuk pelayanan rawat gabung terletak berhadapan dengan ruang

perinatal ( denah ruangan terlampir)

B. Standar Fasilitas

1. Kriteria umum ruangan

a. Struktur fisik

3
Lantai porselen dan dinding dicat atau dilapisi keramik agar mudah

dicuci

b. Kebersihan

Cat dan lantai berwarna terang dan sehingga kotoran terlihat dengan

mudah. Ruangan bersih bebas dari debu dan kotoran sampah atau

limbah rumah sakit.Hal ini berlaku pula untuk mebel, perlengkapan,

instrumen, pintu, jendela, steker listrik, dan langit-langit

c. Pencahayaan

Listrik berfungsi baik, kabel dan steker tidak membahayakan dan

semua lampu berfungsi baik dan kokoh. Pencahayaan terang dari

cahaya alami atau listrik

d. Ventilasi

Suhu ruangan dijaga 24-26 c dan pendingin ruangan berfungsi

dengan baik

e. Pencucian tangan

Wastafel dilengkapi dengan dispenser sabun, serta tissu untuk

mengeringkan tangan

2. Kriteria khusus ruangan

a. Box bayi

b. Lemari pakaian bayi dan perlengkapan

4
c. Hordeng/kelambu

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI

1. Petugas memeriksa kondisi bayi baru lahir meliputi keadaan umum dan tanda vital

berikut identitasnya dan didokumentasikan dalam asuhan keperawatan


2. Memakaikan pakaian bayi dan menyiapkan tempat tidur untuk bayi serta

perlengkapannya
3. Petugas memberitahu dan menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa akan

dilakukan rawat gabung ibu dan bayi,


4. Petugas menghubungi ruang nifas / ruang Widya untuk menanyakan kondisi ibu dan

memberitahu bahwa akan dilakukan rawat gabung ibu dan bayi


5. Menempatkan bayi pada tempat tidur dan didekatkan pada ibunya
6. Memberikan penjelasan kepada ibu dan keluarga tentang keuntungan rawat gabung,

dan memberikan penjelasan tentang cara menyusui


7. Memberikan penjelasan tentang tanda-tanda kegawatan pada bayi dan Memberitahu

ibu dan keluarga untuk segera menghubungi petugas


8. Melakukan pemantauan kondisi bayi meliputi keadaan umum, tanda vital, dan

keberhasilan menyusui. Lalu mendokumentasi dalam lembar pemantauan dan

asuhan keperawatan

9. Kriteria :
a. Bayi baru lahir normal
b. Berat badan diatas 2500 gram
c. Usia kehamilan cukup bulan
d. Kondisi fisik dan psikologis ibu baik

BAB V
LOGISTIK
1. Pelayanan peralatan umum dipusatkan di penunjang umum Rumah Sakit

Cireamai.
2. Pelayanan peralatan kesehatan dipusatkan di Alpakes Rumah Sakit Ciremai

5
BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

Mengacu pada sasaran keselamatan pasien di rumah sakit yaitu :


1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien cedera jatuh

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Agar tidak terjadi infeksi silang maka dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian

infeksi melalui komponen kewaspadaan standar meliputi :


1. Cuci tangan
2. APD (sarung tangan, masker, pelindung mata dan wajah, gaun/apron)
3. Peralatan perawatan pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Penanganan linen
6. Penanganan limbah
7. Kesehatan karyawan
8. Penempatan pasien
9. Penyuntikan yang aman
10. Etika batuk
11. Prosedur lumbal pungsi

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Ada pertemuan khusus secara formal antara pimpinan dan staf pelaksana di lapangan.

Mengenai rencana kegiatan, dan evaluasi, yang dilakukan setiap satu bulan. Mutu dinilai

dari jumlah bayi yang telah dilaksanakan rawat gabung.

BAB IX

PENUTUP

Pedoman ini dibuat untuk memberikan arahan tindakan pelayanan rawat gabung di Rumah
Sakit Ciremai Dengan demikian pedoman ini harus dilaksanakan dengan disertai tekad dan
kemauan yang kuat guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Ciremai
Cirebon.
6
Ditetapkan : di Cirebon
Pada tanggal : 2014

Kepala Rumah Sakit Ciremai

dr. Handy Hernandy Yuliawan,Sp.M

Letkol Ckm NRP 11930098810770

Denah Ruang
Dekonta kamar kamar D Kamar

G TempatCuci Minasi mandi mandi Ruang istirahat A Mandi


pakaian pasien
U kamar pasien pasien G P
dokter

D mandi U U Tempat

A D R sholat

N A

G N

DEKONTAMINASI G

Ruang Ruang tindakan Ruang VK Ruang Observasi Kantor Ruang dokter


Perinatologi ginekologi kebidanan

OK 50 meter KOLIDOR

TEMPAT
PENUNGG
U PASIEN

7
KOLIDOR

Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang


perawatan perawatan perawatan perawatan perawatan
Wira Wira
Kelas II Kelas III Kelas I

Anda mungkin juga menyukai