Anda di halaman 1dari 10

Konsep Tumbuh Kembang Pada Usia Konsepsi Sampai 1 Tahun

Pengertian tumbuh kembang

Pertumbuhan (growth) merupakan peingkatan jumlah dan besar sel di seluruh bagian
tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan mensintesis protein-protein baru menghasilkan
penambahan jumlah dan berat secara keseluruhan atau sebagian.

Perbembangan (development) adalah perubahan secara berangsur-angsur dan


bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkankan dan meluasnya kapasistas seseprang
melalui pertumbuhan, kemantangan atau kedewasaan (maturation) dan pembelajaran (learning)

Pada proses pertumbuhan terjadi perubahan dalam besar, jumlah dan ukuran di tingkat sel
maupun organ. Sedangkan pada proses perkembangan terjadi perubahan dalam bentuk dan
fungsi kematangan organ mulai dari aspek fisik, intelektual, dan emosional.

Pola Pertumbuhan dan Perkembangan


Pola pertumbuhan fisik yang terarah
Cephalocaudal, merupakan pola pertumbuhan dari arah kepala ke kaki, ditandai dengan
berkembangnya bagian kepala pertama kali, yang berukuran besar dan sangat kompleks, baru
selanjutnya bagian bawah yang berukuran lebih kecil dan sederhana.
Proksimodistal, merupakan pola pertumbuhan dari arah yang dekat kea rah yang jauh,
dimulai dengan mennggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat, kemudian
menggerakkan anggota gerak yang lebih jauh atau kea rah bagian tepi, seperti menggerakkan
bahu dulu kemudian jari-jari
Diferensiasi, merupakan pola pertumbuhan dari aktivitas dan fungsi yang sederhana ke
yang lebih komplek. Seluruh area perkembangan (fisik,mental,social,emosional) mengkuti
pola ini.
Pola perkembangan dari umum ke khusus
Dimulai dari sederhana hingga kompleks, seperti gerakkan melambaikan tangan dahulu
kemudian baru memainkan jari atau menggerakkan lengan atas, menggerakkan bawah
telapak tangan sebelum menggerakkan jari tangan, atau menggerakkan badan atau tubuh
sebelum menggunakan kedua tungkai untuk menyangga, melangkah dan berjalan.
Pola perkembangan sejalan dengan tahapan perkembangan
Pada pola ini, tahapan perkembangan dibagi menjadi beberapa bagian yang memiliki
prinsip atau ciri khusus sesuai tahapannya, yaitu:
a. Masa prenatal, terjadi pertumbuhan yang sangat cepat pada alat dan jaringan tubuh.
b. Masa neonatus, terjadi proses penyesuaian dengan kehidupan diluar rahim dan hampir
sedikit perubahan pada aspek pertumbuhan fisik.
c. Masa bayi, terjadi perkembangan sesuai dengan lingkungan yang mempengaruhi dan
memiliki kemampuan untuk melindungi dan menghindar dari ancaman.
d. Masa anak, terjadi perkembangan yang cepat dalam aspek sifat, sikap, minat, dan cara
penyesuaian dengan lingkungan, dalam hal ini keluarga dan teman sebaya.
e. Masa remaja, terjadi perubahan kea rah dewasa, yaitu kematangan pada tanda-tanda
pubertas.
Pola perkembangan sejalan dengan proses maturasi
Pola tumbuh kembang ini menikut proses maturisi atau kematangan dari organ tubuh
seperti ketika alat gerak (kaki) pada bayi berfungsi untuk berjalan, maka proses tumbuh
kembang diawali dari duduk, merangkak,berdiri, lalu berjalan sedikit, dan akhirnya berjalan
dengan beberapa langkah kemudian berlari. Proses tersebut mengikuti proses kematangan
organ.

PROSES KONSEPSI

1. Pembuahan
Konsepsi adalah merupakan awal dari kehamilan, dimana satu sel telur telah dibuahi oleh
satu sperma. Ovulasi (pelepasan sel telur) adalah merupakan bagian dari siklus menstruasi
normal, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang dilepaskan bergerak
keujung tuba falopi (saluran telur) yang berbentuk corong, yang merupakan tempat terjadinya
pembuahan.
Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan
dibuang melalui vagina bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel
telur yang telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh
menjadi embrio (bakal janin). Jika pada ovulasi dilepaskan lebih dari satu sel telur dan kemudian
diikuti dengan pembuahan, maka akan terjadi kehamilan ganda, biasanya kembar dua. Kasus ini
merupakan kembar fraternal.
Kembar identik terjadi jika pada oawal pembelahan,sel telur yang dibuahi membelah
menjadi 2 sel yang terpisah atau dengan kata lain, kembar identik berasal dari satu sel telur. Pada
saat ovulasi, lapisan lendir didalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma
mudah menembus kedalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai keujung tuba valopi yang
berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melaisi tuba falopi mempermudah terjadinya
pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi).

2. Implantasi dan Perkembangan Plasenta


Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding rahim, yaitu pada tempatnya tertanam.
Blastosis biasanya tertanam di dekat puncak rahim. Pada bagian depan maupun dinding
belakang. Dinding blastosis memilikki ketebalan satu lapis sel, kecuali pada daerah tertentu
terdiri dari 3-4 sel. Sel-sel bagian dalam pada dinding akan bertemu menjadi embrio, sedangkan
sel-sel di bagian luar tertanam pada dinding rahim dan membentuk plasenta (ari-ari). Plasenta
menghasilkan hormone untuk membantu memelihara kehamilan dan memungkin perputaran
oksigen, zat gizi serta limbah antara ibu dan janin. Implantasi mulai terjadi pada hari ke 5-8
setelah pembuahan dan selesai pada hari 9-10.
Dinding blastosis merupakan lapisan luar dari slaput yang membungkus (korion).
Lapisan dalam (amneon) mulai dibuat dari 10-12 dan membentuk kantong amneon. Kantung
amneon berisi cairan jernih (cairan amneon) dan akan mengembang untuk membungkus embrio
yang sedang tumbuh, yang mengampung di dalamnya. Tonjolan kecil (vili) dari plasenta yang
sedang tumbuh, memanjang dalam dinding rahim dan membentuk percabangan seperti sususan
pohon. Susunan ini menyebabkan penambahan yang luas daerah kontak antara ibu dan plasenta,
sehingga zat gizi dari ibu lebih banyak yang sampai kejanin dan limbah lebih banyak dibuang
dari janin ke ibu. Pembentukan plasenta yang sempurna biasanya selesai pada minggu 18-20,
tetapi plasenta akan terus tumbuh selama kehamilan dan pada saat persalinan beratnya mencapai
500 gram.

3. PERKEMBANGAN EMBRIO
Embrio pertama kali dapat dikenali di dalam blastosis sekitar 10 hari setalah pembuhan.
Kemuadian mulai terjadi pembentukan daerah yang akan menjadi otak dan mendulla spinalis,
sedangkan jantung dan pembulu darah mulai di bentuk pada hari 16-17. Jantung mulai
memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari 20 dan hari berikutnya muncul sel darah
merah yang pertama. Selanjutnya, pembuluh darah terus berkembang di seluruh embrio plasenta.
Organ-organ terbentuk sempurna pada usia kehamilan 12 minggu (10 minggu setelah
pembuahan), kecuali otak dan medulla spinalis, yang terus mengalami pematangan selama
kehamilan. Kelainan pembentukan organ (malformasi) paling banyak terjadi pada trimester
pertama (12 minggu pertama) kehamilan yang merupakan masa-masa pembentukan organ di
mana embrio sangat rentan terhadap efek obat-obatan atau virus. Karena itu seorang wanita
hamil sebaiknya tidak menjalani imunisasi atau mengomsumsi obat-obatan pada trimester
pertama kecuali sangat penting untuk melindungi kesehatannya. Pemberian obat-obatan yang di
ketahui dapat menyebabkan malformasi harus di hindari. Pada awalnya, perkembangan embrio
terjadi di bawah lapisan rahim pada salah satu sisi rongga rahim, tetapi pada minggu ke 12, janin
(istilah yang di gunakan setelah usia kehamilan mencapai 8 minggu) telah mengalami
pertumbuhan yang pesat sehingga lapisan pada ke 2 sisi rahim bertemu (karena janin telah
memenuhi seluruh rahim)

4. Perubahan Fisik Selama Kehamilan


Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh, kebanyakan perubahan ini akan
menghilang setelah persalinan. Jantung dan pembuluh darah. Selama kehamilan, jumlah darah
yang dipompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung) meningkat sampai
30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada
kehamilan 16-28 minggu. Karena curah jantung meningkat, maka denyut jantung pada saat
istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit). Setelah
mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak menurun karena rahim yang membesar
menekan vena yang membawa darah dari tungkai ke jantung.

Selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar 30%, setelah persalinan curah
jantung menurun sampai 15-25% di atas batas kehamilan, lalu secara perlahan kembali kebatas
kehamilan. Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya
perubahan dalam aliran darah kerahim. Karena janin terus tumbuh, maka darah lebih banyak
dikirim kerahim ibu. Pada akhir kehamilan, rahim menerima seperlima dari seluruh darah ibu
ketika melakukan aktifitas atau olah raga maka curah jantung. Denyut jantung dan laju
pernafasan pada wanita hamil lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak sedang hamil.
Rontgen dada dan EKG menujukkan sejumlah perubahan dalam jantung, dan kadang terdengar
mur-mur jantung tertentu serta ketidak teraturan irama jantung.

Semua perubahan tersebut adalah normal terjadi pada masa hamil, tetapi beberapa
kelainan irama jantung mungkin akan memerluka pengobatan khusus. Selama trimester kedua
biasanya tekanan darah menurun tetapi akan kembali normal pada trimester ketiga. Selama
kehamilan, volume darah dalam peredaran meningkat sampai 50%, tetapi jumlah sel darah merah
yang mengangkut oksigen hanya meningkat sebesar 25-30%. Untuk alasan yang belum jelas,
jumlah sel darah putih (yang berfungsi melindungi tubuh terhadap infeksi) selama kehamilan,
pada saat persalinan dan beberapa dari setelah persalinan, agak meningkat.

4.1 Ginjal

Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya
meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada kehamilan 16-24 minggu
sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat
penekanan rahim yang membesar).

Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menurun ketika
berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering
merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring atau tidur. Pada akhir kehamilan,
peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar tejadi pada wanita hamil yang tidur miring. Tidur
miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga
terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah
jantung.

4.2 Paru-paru

Ruang yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan meningkatnya pembentukan
hormon progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi lain dari biasanya. Wanita hamil bernafas
lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya dan untuk
janin. Lingkar dada wanita hamil agak membesar. Lapisan saluran pernafasan menerima lebih
banyak darah dan menjadi agak tersumbat oleh pengelumpukan darah (kongesti). Kadang hidung
dan tenggorokan mengalami penyumbatan parsial akibat kongesti ini. Tertekan dan kualitas
suara wanita hamil agak berubah.
4.3 Sistem Pencernaan

Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah sehingga
terjadi sembelit ( konstipasi). Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus di
perlambat oleh tingginya kadar progesteron. Wanita hamil sering mengalami heartburn (rasa
panas di dada) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada di
dalam lambung dan relaksasi sfingter di kerongkongan. Ulkus gastrikum jarang di temukan pada
wanita hamil dan jika sebelumnya menderita ulkus gastrikum biasanya akan membaik karena
asam lambung yang di hasilkan lebih sedikit.

4.4 Kulit

Topeng kehamilan (melasma) adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di


kulit kening dan pipi. Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling puting susu. Sedangkan
di perut bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap. Spider angioma (pembuluh darah
kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba) bisa muncul di kulit ,biasanya di atas pinggang.
Sedangkan pelebaran pembuluh darah kecil yang berdinding tipis seringkali tampak di tungkai
bawah.

4.5 Hormon

Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam tubuh. Plasenta menghasilkan


sejumlah hormon untuk membantu tubuh dalam mempertahankan kehamilan. Hormon utama
yang di hasilkan oleh plasenta adalah HCG (human chorionic gonadotropin), yang berperan
mencegah ovulasi dan merangsang pembentukan estrogen serta progesteron oleh ovarium untuk
mempertahankan kehamilan. Plasenta juga menghasilkan hormon yang menyebabkan denyut
jantung yang cepat, jantung bedebar-debar (palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan
suasana hati, selain itu juga bisa terjadi pembesaran kelenjar tiroid. Tetapi hipertiroidisme (over
aktivitas kelenjar tiroid) hanya terjadi pada kurang dari 1% kehamilan.

Plasenta juga menghasilkan melanocyte-stimulating hormone yag menyebabkan kulit


berwarna lebih gelap dan hormon yang menyebabkan peningktan kadar hormon adrenal di dalam
darah. Peningkatan kadar hormon ini mungkin menyebabkan tanda peregangan berwarna pink
pada kulit perut. Selama kehamilan diperlukan lebih banyak insulin yang dihasilkan oleh
pankreas. Karena itu penderita diabetes yang sedang hamil bisa mengalami gejala diabetes yang
lebih buruk.
TAHAP PERKEMBANGAN MANUSIA

Tahap Perkembangan Pada Masa Neonatus (0-28 hari)


Tumbuh kembang pada masa pascanatal diawali dengan masa
neonatus (0-28 hari), yaitu masa dimana terjadinya kehidupan yang baru
dalam ekstra uteri.

Proses adaptasi dari masa neonatus:

1. Dimulai dari aktivitas neonatus


2. Pertukaran gas dengan frekuensi pernafasan antara 35-50 kali
permenit
3. Penyesuaian denyut jantung antara 120-160 kali permenit
4. Gerakan bayi mulai meningkat untuk memenuhi kebutuhan gizi seperti
menangis, menghisap dan menelan.
5. Perubahan selanjutnya adalah pada pengeluaran feses atau tinja yang
terjadi dalam waktu 24 jam serta adanya mekonimum (isi usus janin
yang terjadi dari getah kelenjar usu dan air ketuban berwarna hijau
kehitam-hitaman)

Tahap perkembangan pada masa bayi (29 hari- 1 tahun)

Pada masa bayi,tahap tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi tiga


tahap,yaitu:

a. Usia 1-4 bulan


Tumbuh kembang pada tahap ini diawali dengan perubahan berat
badan. Bila gizi anak baik, maka perkiraan berat badan akan mencpai
700-1.000 g/bulan.
Perkembangan motorik kasar di tunjukkan dengan kemampuan
mengangkat kepala saat tengkurap,mencoba duduk sebentar untuk di
topang,dapat duduk dengan kepala tegak,mengangkat kepala sambil
terbaring terlentang.
Pergerakan motorik halus ditandai dengan dapat melakukaan usaha
yang bertujuan untuk memegang benda dan memasukkn ke dalam
mulut,memegang benda terlepas,memegang benda dengan ke dua
tangan.
Perkembangan bahasa ditandai dengan adanya kemampuan bersuara
dan tersenyum, dapt membunyikan huruf hidup, bercelateh, mulqi
mqmpu mengucapkan kata ooh atau ahh. Tertawa dan berteriak,
mengoceh spontan.
Perkembangan adaptasi sosial dengan adanya kemampuan untuk
tersenyum spontan dan membalas senyum bila diajak senyum,
mengenal sang ibu dengan penglihatan, mencium dan mendengarkan,
mampu membedakan wajah yang dikenal dengan yang tidak dikenal.
b. Usia 4-8 bulan
Pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan perubahan berat badan
menjadi dua kali berat badan pada waktu lahir.
Perkembangan motorik kasar yang terjadi pada permulaan fase ini
ditandai dengan perubahan aktivitas seperti :
Mampu berguling kekanan dan kekiri
Menumpuh beban pada kaki
Bangkit dengan kepala tegak

Perkembangan motorik halus ditandai dengan :

Mulai mengamati benda


Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memegang
Mengambil objek dengan tangan
Memindah objek dari satu tangan ketangan yang lain

Perkembangan bahasa ditandai dengan :

Dapat meniru bunyi atau kata-kata


Menoleh kearah suara dan sumber bunyi
Tertawa, menjerit
Menggunakan kata-kata yang terdiri atas dua suku kata dan dapat membuat bunyi
vokal yang bersama seperti ba-ba

Perkembangan adaptasi sosial ditandai dengan :

Adanya perasaan takut akan kehadiran orang asing


Mulai bermain dengan mainan
Memukul-mukul lengan dan kaki jika kesal

c. Usia 8-12 bulan

Pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat mencapai tiga kali berat badan lahir,
pertambahan berat badan perbulan sekitar 350-4500 gram pada usia 7-9 bulan, 250-350 pada
usia 10-12 bulan. Pertumbuhan tinggi badan sekitar 1,5 kali tinggi badan pada saat lahir.

Perkembangan motorik kasar ditandai dengan :

Kemampuan untuk duduk tanpa berpegangan


Berdiri dengan berpegangan
Berdiri beberapa detik
Akhirnya bisa berdiri sendiri

Perkembangan motorik halus ditandai dengan :


Kemampuan mencari atau meraih benda kecil
Bila diberi kubus mampu memindahkan
Mampu mengambil dan memegang dengan jari atau ibu jari
Membenturkannya

Perkembangan bahasa ditandai dengan :

Kemampuan mengatakan papa atau mama yang belum spesifik


Dapat mengucapkan 1-2 kata

Perkembangan adaptasi social ditandai dengan:

Kemampuan untuk bertepuk tangan


Menyatakan keinginan
Meniru gerakan orang lain

Penguasaan ruang pada anak terbentuk melalui 3 tingkat:

1. Uhrraum (ruang permulaan). Anak-anak pada saat ini mengenal tubuhnya sendiri melalui
mulut sebagai alat peraba. Sering ita melihat anak selamanya memasukkan segala sesuatu
didapatnya ke dalam mulut sebagai satu usaha eksperimen mengenal bentuk dan sifat
benda-benda itu. Periode ini berkisar umur 6 bulan.
2. Nahraum (ruang dekat). Daerah ruang yang dijelajahi anak berkisar antara meter dari
titik pusat kepala. Barang-barang yang berada disekitar itu diraba dengan tangan (bukan
dengan mulut lagi). Periode ini berkisar antara 6 bulan sampai 1 tahun.
3. Ferhraum (ruang jauh). Ruang yang dikuasai sesuai dengan kesanggupan berjalan. Pada
saat ini anak mulai mengadakan eksploirasi yang lebih luas dan periode ini berkisar umur
1 tahun.

Refleks pada bayi:

Refleks adalah gerakan spontan atau otomatis tanpa disadari

Macam-macam refleks:

a. Refleks tonus leher


Gerakan spontan otot kuduk, bila bayi ditengkurapkan secara spontan memiringkan
kepalanya.
b. Refleks menghisap
Bila menyentuh daerah sekitar mulut bayi akan membuka mulutnya. Misalnya putting
susu maupun dot.
c. Refleks menggenggam
Bila telapak tangan disentuh jari ia akan menggenggamnya.
d. Refleks moro
Reaksi emosional yang timbul diluar kesadaran bayi. Reflex ini timbul bila bayi
direnggut secara kasar dari gendongan.
e. Reflex menghentak
Reaksi emosional berupa hentakan dan gerakan seperti mengejang pada lengan dan
tangan diikuti dengan rasa takut dan tangis.
f. Refleks staping
Bila bayi diangkat dan kakinya satu persatu pada satu dasar, bayi akan melakukan
gerakan melangkah seperti berjalan.

Anda mungkin juga menyukai