Anda di halaman 1dari 2

Latihan oa

Pada penderita OA lutut, kekuatan otot anggota gerak bawah, khususnya otot
kuadriseps, dapat berkurang karena inaktivitas akibat nyeri, karena faktor usia, atau
karena adanya pembengkakan sendi. Kelemahan otot kuadriseps yang terjadi akan
semakin memperburuk proses OA. Oleh karena itu, latihan penguatan otot kuadriseps
merupakan bagian atau tahapan yang penting dalam penatalaksanaan pasien dengan
OA lutut secara komprehensif. Tehnik untuk dapat meningkatkan kekuatan otot adalah
dengan menggunakan tahanan yang optimal yang dapat dilawan oleh usaha otot yang
maksimal. Tehnik ini harus melibatkan kontraksi otot secara aktif, dengan besarnya
tahanan yang ditentukan oleh kapabilitas otot. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
latihan penguatan otot dengan tahanan (resistance training), dapat memperbaiki
perubahan fisiologik yang berkaitan dengan umur dan meningkatkan fungsi.

Beberapa Bentuk Latihan Otot Kuadriceps :

1. Latihan isometrik (statik dan konstan)

Latihan posisi duduk dan pasien mengangakat salah satu tungkai bawah dan ditahan
selama 6 hitungan,dan dilakukan sampai 8-10 kali repetisi. Dan dianjurkan ada periode
istirahat selama 20 detik selama pergantian repetisi. Hal yang perlu diperhatikan adalah
tidak boleh menahan nafas. Latihan untuk fase akut dapat dilakukan 2 kali per hari, dan
terus ditingkatkan hingga 3-10 kali per hari. Perlu diperhatikan juga kontraksi otot 10
detik dapat meningkatkan tekanan darah.

2. Latihan isotonik (dinamik dengan beban yang konstan)

Pada latihan ini kita dapat menggunakan beban, sebaiknya pada latihan ini
dikonsultasikan kepada dokter atau terapis anda .

Ada beberapa pertimbangan sebelum melakukan latihan penguatan otot kuadriseps


pada pasien OA lutut, antara lain:
Jenis latihan yang dipilih harus memperhitungkan derajat nyeri, perubahan
biomekanik (stabilitas) sendi, inflamasi atau efusi sendi, dan kondisi
kardiorespirasi (keadaan jantung dan paru

Otot tidak boleh dilatih sampai fatigue (lelah).

Anda mungkin juga menyukai