BAB VA
PENGANGKUTAN BARANG-BARANG
sub 1
Ketentuan-ketentuan Umum.
Pasal 466
Pengangkut dalam pengertian bab ini ialah orang yang mengikat diri, baik dengan
carter
menurut waktu atau carter menurut perjalanan, maupun dengan suatu perjanjian
lain, untuk
Pasal 467
kecuali bila diperjanjikan suatu alat pengangkutan tertentu. (KUHPerd. 1374; KUHD
5179.)
Pasal 468
barangnya atau karena ada kerusakan, kecuali bila Ia membuktikan bahwa tidak
diserahkannya barang itu seluruhnya atau sebagian atau kerusakannya itu adalah
akibat
suatu kejadian yang selayaknya tidak dapat dicegah atau dihindarinya, akibat
sifatnya,
keadaannya atau suatu cacat barangnya sendiri atau akibat kesalahan pengirim.
digunakannya dalam pengangkutan itu. (KUHPerd. 1239, 1243 dst., 1367, 1613,
1706;
KUHD 86 dst., 89, 91, 249, 342, 359, 371, 452, 469 dst., 472 dst., 475,477, 479,
483, 487,
517c, p, x, 518n, 519u, 522 dst., 533, 707, 741-1 nomor 31, 746.)
Pasal 469
Terhadap pencurian dan hilangnya emas, perak, batu mulia dan barang berharga
lainnya,
tentang sifat dan nilai barang itu sebelum atau pada waktu ia menerimanya. (KUHD
96,
Pasal 470
bertanggung jawab tidak lebih daripada sampai jumlah yang terbatas untuk
kerugian yang
yang diperjanjikan, maupun karena perlakuan yang keliru atau penjagaan yang
kurang cukup
kecuali bila kepadanya diberitahukan tentang sifat dan nilai barangnya sebelum
atau pada waktu penerimaan. Jumlah ini tidak boleh ditetapkan lebih rendah dari f.
600,-.
kerugian, bila kepadanya diberitahukan sifat dan nilai barangnya dengan sengaja
secara
keliru. (AB. 23; KUHD 359 dst., 362, 469, 470a, 471, 476, 493, 517b, c, 524, 527; S.
1927.-
Pasal 470a
Persyaratan untuk membatasi tanggung jawab pengangkut dalam hal apa pun tidak
ternyata, bahwa kerugian itu adalah akibat dari cacat alat pengangkutannya atau
tatanannya.
Dari hal ini tidak dapat diadakan penyimpangan dengan perjanjian. (AB. 23; KUHD
359
Pasal 471
tanggung jawab, bila dibuktikan, bahwa ada kesalahan atau kelalaian padanya
sendiri atau pada orang-orang yang dipekerjakannya, kecuali bila tanggung jawab
untuk itu pun
ditiadakan dengan tegas. (KUHPerd. 13651367; KUHD 321, 342, 468', 470a, 517c,
700.)
Pasal 472
Ganti rugi yang harus dibayar oleh pengangkut karena tidak menyerahkan
seluruhnya atau
sebagian dari barang-barang, dihitung menurut nilai barang yang macam dan
sifatnya sama
di tempat tujuan, pada waktu barang itu seharusnya diserahkan, dikurangi dengan
apa yang
dihemat untuk bea, biaya dan biaya angkutan karena tidak adanya penyerahan.
Bila muatan selebihnya dengan ketentuan tujuan yang sama, sebagai akibat suatu
sebab
untuk hal mana pengangkut tidak bertanggung jawab, tidak mencapai tujuannya,
maka ganti
ruginya dihitung menurut nilai barang yang macam dan sifatnya sama di tempat
dan pada
waktu barang itu didatangkan. (KUHPerd. 1246 dst.; KUHD 366, 473, 476, 517c.)
Pasal 473
Dalam hal adanya kerusakan, maka harus diganti jumlah uang yang diperoleh
dengan
mengurangi nilai yang dimaksud dalam pasal 472 dengan nilai barang yang rusak,
dan selisih
ini dikurangi dengan apa yang dihemat untuk bea, biaya dan biaya angkutan karena
adanya
Pasal 474
Bila pengangkut adalah pengusaha kapal, maka tanggung jawab atas kerusakan
yang diderita
barang yang diangkut dengan kapal, terbatas sampai jumlah f. 50,- setiap meter
kubik isi
dengan apa yang untuk menentukan isinya dikurangkan dari isi kotor untuk ruangan
yang
ditempati oleh tenaga penggerak. (KUHD 320 dst., 468, 470, 475 dst., 517c, 525,
541; Rv.
316a-r.)
Pasal 475
Bila pengangkut bukan pengusaha kapal, kewajiban untuk ganti rugi menurut pasal
468
yang mengenai pengangkutan melalui laut, terbatas sampai jumlah yang dalam
urusan
kerusakan yang diderita, berdasarkan ketentuan pasal yang lalu, dapat ditagih pada
pengusaha kapal.
batas pertanggungjawabannya. (KUHD 470, 474, 476, 517c, 526; Rv. 316r.)
Pasal 476
penuh, bila kerusakan itu disebabkan oleh kesengajaan atau kesalahan besar
pengangkut
sendiri.
Persyaratan perjanjian yang bertentangan dengan ini adalah batal. (AB. 23; KURD
470,
Pasal 477
kejadian yang selayaknya tidak dapat dicegah atau dihindarinya. (KUHPerd. 1244
dst.;
KUHD 92, 342 dst., 367 dst., 370, 468, 517c, o, 528, 741-1 nomor 30.)
Pasal 478
Pengangkut mempunyai hak atas ganti rugi yang diderita karena tidak diserahkan
kepadanya
memungkinkannya untuk itu. (KUHD 347, 454, 504, 517c, 528, 741; S. 1927-34
pasal 117 dst.)