Anda di halaman 1dari 9

RUMAH SAKIT KHUSUS IBU & ANAK

WIJAYAKUSUMA
Jl. Gelatik No.1 Kebumen 54312 Jawa Tegah Telp./Fax. : (0287) 381954

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK


WIJAYAKUSUMA
NOMOR
Tentang
PANDUAN PEYELENGGARAAN PELAYANAN HIGH CARE UNIT
DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK WIJAYAKUSUMA

Menimbang : a; bahwa dalam meningkatkan mutu pelayanan


dan obsevasi secara ketat terhadap penyakit
menular maupun tidak menular di Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Wijayakusuma,
maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
High Care Unit di Rumah Sakit Khusus Ibu
dan Anak Wijayakusuma ;
b; bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam butir a, perlu
ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Wijayakusuma
Mengingat : 1; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2; Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan.
3; Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004
Tentang Praktek Kedokteran.
4; Kepmenkes 1333/1999 Tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit
5; Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No 519/MENKES/PER/III/2011
Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif di
Rumah Sakit.
6; Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No 834/MENKES/SK/VII/2010
Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan High Care Unit (HCU) di Rumah
Sakit.
7; Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya
Kesehatan No HK.03.05/I/2063/11 Tentang
Petunjuk Teknis High Care Unit (HCU) di
Rumah Sakit.
8; Surat Keputusan Ketua Yayasan
Wijayakusuma Nomor 01 / SK.YWK / I / 2017
tentang Pengangakatan Direktur RSKIA
Wijayakusuma Kebumen

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Kesatu : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS
IBU DAN ANAK WIJAYAKUSUMA TENTANG
PELAYANAN HIGH CARE UNIT (HCU)
Kedua : Panduan Pelayanan High Care Unit (HCU) Diktum
Kesatu sebagaiman terlampir dalam Lampiran
Peraturan ini.
Ketiga : Panduan Pelayanan High Care Unit (HCU)
dimaksud Diktum Kedua digunakan sebagai acuan
dalam proses pelayanan pasien High Care Unit
(HCU) di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Wijayukusuma

Keempat : Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan


Ditetapkan di :
Pada tanggal :

Direktur
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Wijayakusuma

LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH
SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK
WIJAYAKUSUMA
NOMOR
PANDUAN PELAYANAN HIGH
CARE UNIT (HCU)
BAB I
DEFINISI

Pengertian pelayanan High Care Unit (HCU) :


1; Pelayanan High Care Unit adalah suatu unit pelayanan di Rumah Sakit
bagi pasien dengan kondisi stabil dari fungsi respirasi, hemodinamik, dan
kesadaran namun masih memerlukan pengobatan, perawatan, dan
pemantauan secara ketat. Tujuannya ialah agar bisa diketahui secara
dini perubahan perubahan yang membahayakan, sehingga bisa dengan
segera dipindahkan ke ICU untuk dikelola lebih baik lagi
2; Pasien yang dimaksud pada point a tersebut adalah pasien yang
memerlukan tingkat pelayanan yang berada di antara ICU dan ruang
rawat inap biasa (artinya tidak perlu perawatan ICU namun belum dapat
dirawat di ruang rawat inap biasa karena masih memerlukan
pemantauan ketat.
3; Waktu penyelenggaraan pelayanan HCU berlangsung selama 24 jam
sehari selama 7 hari per minggu

BAB II
RUANG LINGKUP

Pelayanan HCU diberikan kepada pasien dengan kondisi kritis


stabil yang membutuhkan pelayanan, pengobatan dan pemantauan
secara ketat tanpa penggunaan alat bantu (misalnya ventilator) dan
terapi titrasi.
BAB III
TATA LAKSANA

Pelayanan HCU adalah tindakan medis yang dilaksanakan melalui


pendekatan tim multidisiplin yang dipimpin oleh dokter spesialis yang
telah mengikuti pelatihan dasar-dasar ICU. Anggota tim terdiri dari dokter
spesialis dan dokter serta perawat yang bekerja secara interdisiplin
dengan focus pelayanan pengutamaan pada pasien yang membutuhkan
pengobatan, perawatan, dan pemantauan secara ketat sesuai dengan
standar prosedur operasional yang berlaku di rumah sakit.
Pelayanan HCU meliputi pemantauan pasien secara ketat
menganalisis hasil pemantauan dan melakukan tindakan medic dan
asuhan keperawatan yang diperlukan.
Ruang lingkup pemantauan yang harus dilakukan antara lain:
a; Tingakat kesadaran
b; Fungsi pernapasan dan sirkulasi dengan interval waktu
minimal 4 (empat) jam atau disesuaikan dengan kesadaran
pasien.
c; Oksigenasi dengan menggunakan oksimeter secara terus
menerus
d; Keseimbanagan cairan dengan interval waktu minimal 8
(delapan) jam atau disesuaikan dengan keadaan pasien.
Tindakan medik dan asuhan keperawatan yang dilakukan adalah :
a; Bantuan Hidup Dasar/Basic Life Support (BHD/BLS) dan
Bantuan Hidup Lanjut/Advanced Life Support (BHD/ALS)
Jalan nafas : membebaskan jalan nafas, bila perlu
menggunakan alat bantu jalan nafas, seperti pipa
oropharingeal atau pipa nasopharyngeal. Dokter HCU juga
harus mampu melakukan intubasi endotrakea bila
diindikasikan dan segera memindahkan / merujuk pasien
ke ICU.
Pernafasan/ventilasi : mampu melakukan bantuan nafas
(breathing support) dengan bag-mask-valve.
Sirkulasi : resusitasi cairan, tindakan defibrilasi, tindakan
kompresi jantung luar.
b; Terapi Oksigen
Memberikan oksigen sesuai kebutuhan pasien dengan
berbagai alat pengalir oksigen, seperti : kanul nasal, sungkup
muka sederhana, sungkup muka dengan reservoir, sungkup
muka dengan katup dan sebagainya.
c; Penggunaan obat-obatan untuk pemeliharaan/stabilisasi (obat
inotropik, obat anti nyeri, obat aritmia jantung, obat-obatan
yang bersifat vasoaktif, dan lain-lain).
d; Nutrisi enteral atau nutrisi parenteral campuran.
e; Fisioterapi sesuai dengan keadaan pasien.
f; Evaluasi seluruh tindakan dan pengobatan yang telah
diberikan.
Indikasi Pasien Masuk HCU
a; Pasien dengan gagal organ tunggal yang mempunyai
risiko tinggi untuk terjadi komplikasi.
b; Pasien yang memerlukan perawatan perioperatif
c; Contoh Indikasi pasien masuk berdasarkan keluhan sistem
organ :
Sistem Kardiovaskuler : Miokard infark dengan
hemodinamika stabil, Gangguan irama jantung dengan
hemodinamika stabil, Gangguan irama jantung yang
memerlukan pacu jantung sementara / menetap
dengan hemodinamika stabil, Gagal jantung kongestif.
Sistem Pernapasan : Gangguan pernapasan yang
memerlukan fisioterapi yang intensif dan agresif.
Sistem Saraf : Cedera kepala sedang sampai
berat/stroke yang stabil dan memerlukan tirah baring
dan memerlukan pemeliharaan jalan nafas secara
khusus, seperti hisap lender berkala, Cedera sumsum
tulang belakang bagian leher yang stabil.
Sistem Kelenjar Endokrin : DKA dengan infuse insulin
yang konstan.
Sistem Saluran Pencernaan : Perdarahan saluran
cerna bagian atas tanpa hipotensi ortostatik dan
respon dengan pemberian cairan.
Pembedahan : Pascabedah besar dengan
hemodinamik stabil tapi masih memerlukan resusitasi
cairan.
Kebidanan dan Kandungan : Pre Eklamsia pada
kehamilan atau pascapersalinan.

Indikasi Pasien Keluar


a; Pasien sudah stabil yang tidak lagi membutuhkan
pemantauan yang ketat.
b; Pasien yang memburuk sehingga perlu pndah ke ICU.

BAB IV
DOKUMENTASI
Pelayanan Pasien
Rekam Medis (CPPT)
Formulir masuk HCU

Ditetapkn di :
Pada tanggal :

Direktur
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Wijayakusuma

Anda mungkin juga menyukai