2. Pengalaman
Pengalaman adalah sumber pengetahuan yang telah banyak diketahui dan
digunakan orang. Berdasarkan pengalaman pribadi seseorang dapat menemukan
jawaban atas banyak persoalan yang diahadapinya. Andaikata kita dapat mengambil
manfaat dari pengalaman itu, mungkin kemajuan akan sangat terlambat. Meski
demikian pegalaman sebagai sumber kebenaran mepunyai keterbatasan. Ada kalanya
pengaruh suatu kejadian terhadap seseorang , akan bergantung kepada siapa orang
itu. Dua orang yang mengalami situasi yang sama mungkin akan meperoleh
pengalaman yang berbeda. Kelemahan lain dari pengalaman ialah bahwa seringkali
seseorang perlu mengetahuai hal-hal yang tidak dapat dipelajari/diketahui lewat
pengalaman sendiri. Seorang guru, melalui pengalamannya dapat mengetahui jumlah
keseluruhan murid dalam satu kelas pada suatu hari, tetapi ia tidak dapat menghitung
secara pribadi jumlah penduduk indonesia seluruhnya.
3. Pemikiran tradisional
Pemikiran tradisional merupakan sikap mental dalam merspon berbagai persoalan
dalam masyarakat (sajogyo, Pudjiwati, 1985:90). Didalamnya terkandung metodologi
atau cara berpikir dan bertindak yang selalu berpegang teguh atau berpedoman pada
nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan kata lain setiap tindakan
dalam menyelesaikan suatu persoalan berdasarkan tradisi. Sesorang akan merasa
yakin bahwa menyelesaikan persoalan berdasarkan tradisi. Seseorang akan merasa
yakin bahwa suatu tindakanya akan betul dan baik, bila dia bertindak untuk
mengambil keputusan sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Dan sebaliknya,
dia akan merasa bahwa tindakanya salah atau keliru bila berbuat di luar tradisi atu
kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakatnya. Disamping itu berdasarkan pengalaman
atau kebiasaannya, dia akan tahu persis mana yang menguntungkan dan mana yang
tidak. Oleh karena itu, sikap tradisional adalah bagian terpenting dalam sistem
transformasi nilai-nilai kebudayaan.
4. Otoritas
Periode otoritas dalam proses berpikir manusia ditandai dengan pengaruh besar
pada pemegang otoritas (kekuasaan) terhadap cara berpikir manusia. Periode ini
berhasil dicapai setelah manusia begitu lama bergelut dengan proses berpikir
mencoba-coba. Pemegang otoritas menjadi sandaran kebenaran suatu ilmu
pengetahuan, misalnya raja, gereja, bangsawan, dan sebagainya. Kata-kata pemegang
otoritas adalah kebenaran dan tidak dapat dibantah. Oleh karena itu, ketika Nicolaus
Copernicus pada masanya menyatakan bahwa pusat tata surya kita adalah matahari,
maka dihukum penggal lah ia. Kebenaran yang berlaku saat itu dipegang oleh raja dan
gereja, di mana menurut pengetahuan pemegang otoritas, pusat atata surya kita bukan
matahari melainkan bumi.
5. Saintific aproud
Secara etimologi, metode berasal dari bahasa yunani yaitu kata meta (sesudah atau
dibalik sesuatu) dan hodos (jalan yang harus ditempuh). jadi metode adalah langkah-
langkah (cara dan teknis) yang diambil, menurut urutan atau sistematika tertentu
untuk mencapai pengetahuan tertentu, Metode menurut Senn, merupakan suatu
prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang
sistematis. Metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-
peraturan dalam metode tersebut. jadi metodologi ilmiah merupakan pengkajian dari
peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode ilmiah.Metode berpikir ilmiah
merupakan prosedur, cara atau teknik dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut
ilmu, jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah atau
dengan kata lain bahwa suatu pengetahuan baru dapat disebut suatu ilmu apabila
diperoleh melalui kerangka kerja ilmiah, syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu
pengetahuan bisa disebut ilmu tercantum dalam apa yang dinamakan metode ilmiah.
Pendapat lain mengatakan bahwa metode ilmiah adalah sebuah prosedur yang
digunakan ilmuwan dalam pencarian kebenaran baru. Dilakukan dengan cara kerja
sistematis terhadap pengetahuan baru dan melakukan peninjauan kembali kepada
pengetahuan yang telah ada. Tujuan dari penggunaan metode ilmiah adalah tuntutan
supaya ilmu pengetahuan bisa terus berkembang seiring perkembangan zaman dan
menjawab tantangan yang dihadapi.