Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PT PLN (PERSERO)
Jl Trunojoyo Blok M I/135
JAKARTA
DOKUMEN: PDM/SGI/26:2014
DOKUMEN Lampiran Surat Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO)
Koordinator Verifikasi dan Finalisasi Review KEPDIR 113 & 114 Tahun
2010 (Nota Dinas KDIVTRS JBS Nomor 0018/432/KDIVTRS JBS/2014)
Tanggal 27 Mei 2014
1. Jemjem Kurnaen
2. Sugiartho
3. Yulian Tamsir
4. Eko Yudo Pramono
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
DAFTAR ISI
i
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
ii
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
DAFTAR GAMBAR
iii
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
DAFTAR TABEL
iv
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
DAFTAR LAMPIRAN
v
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
PRAKATA
PLN sebagai perusahaan yang asset sensitive, dimana pengelolaan aset memberi
kontribusi yang besar dalam keberhasilan usahanya, perlu melaksanakan pengelolaan
aset dengan baik dan sesuai dengan standar pengelolaan aset. Parameter Biaya, Unjuk
kerja, dan Risiko harus dikelola dengan proporsional sehingga aset bisa memberikan
manfaat yang maksimum selama masa manfaatnya.
Dalam pengelolaan aset diperlukan kebijakan, strategi, regulasi, pedoman, aturan, faktor
pendukung serta pelaksana yang kompeten dan berintegritas. PLN telah menetapkan
beberapa ketentuan terkait dengan pengelolaan aset yang salah satunya adalah buku
Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran tenaga listrik.
Pedoman pemeliharaan yang dimuat dalam buku ini merupakan bagian dari kumpulan
Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran yang secara keseluruhan terdiri atas 25
buku. Pedoman ini merupakan penyempurnaan dari pedoman terdahulu yang telah
ditetapkan dengan keputusan direksi nomor 113.K/DIR/2010 dan 114.K/DIR/2010.
Perubahan atau penyempurnaan pedoman senantiasa diperlukan mengingat perubahan
pengetahuan dan teknologi, perubahan lingkungan serta perubahan kebutuhan
perusahaan maupun stakeholder. Di masa yang akan datang, pedoman ini juga harus
disempurnakan kembali sesuai dengan tuntutan pada masanya.
Penerapan pedoman pemeliharaan ini merupakan hal yang wajib bagi seluruh pihak yang
terlibat dalam kegiatan pemeliharaan peralatan penyaluran di PLN, baik perencana,
pelaksana maupun evaluator. Pedoman pemeliharaan ini juga wajib dipatuhi oleh para
pihak diluar PLN yang bekerjasama dengan PLN untuk melaksanakan kegiatan
pemeliharaan di PLN.
Demikian, semoga kehadiran buku ini memberikan manfaat bagi perusahaan dan
stakeholder serta masyarakat Indonesia.
DIREKTUR UTAMA
NUR PAMUDJI
vi
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
1 PENDAHULUAN
SOGI adalah singkatan dari Sistem Otomasi Gardu Induk yang merupakan sistem
komputerisasi gardu induk dilengkapi dengan IED bay control unit (BCU), IED Proteksi,
server, gateway dan local HMI dengan kemampuan manuver instalasi secara otomatis
menggunakan protokol IEC standar.
SOGI terbagi atas Bay level dan Station level. Bay level adalah peralatan primer
dilapangan sampai dengan interface panel, Bay Control Unit (BCU) dan IED Proteksi di
gardu induk. Station level adalah peralatan sekunder yang terdiri dari server, gateway,
Local HMI dan peripheral pendukung.
Pada buku ini akan dibahas pemeliharaan SOGI pada Bay Control Unit (BCU) di sisi Bay
Level dan seluruh komponen pada Station Level.
Gambar 1.1 adalah konfigurasi umum dari Sistem Otomasi Gardu Induk (SOGI) yang
menggambarkan tentang pembagian bay level dan station level.
Server
(Backup)
IEC 61850
Ethernet Switch
1
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
a. Bay 500 kV: 1 IED BCU untuk setiap CB, sedangkan untuk merk dan
hardware IED MPU 1 dan IED MPU 2 harus berbeda jenis proteksi atau
jika jenisnya sama harus menggunakan algoritma pengukuran yang
berbeda atau manufaktur yang berbeda (sesuai dengan SPLN T5.002-
2:2010).
b. Bay 150 kV: 1 IED BCU untuk setiap CB, untuk IED MPU, IED BPU
terpisah secara hardware.
e. Rangkaian trip, dari IED proteksi sampai ke trip coil di CB, dimonitor oleh
fungsi Trip Circuit Supervision (TCS). Apabila terjadi gangguan maka akan
mengirim alarm.
j. IED proteksi, IED BCU, gateway, ethernet switch, server, GPS, inverter
memiliki self diagnostic unit dan memberikan indikasi alarm.
k. Semua IED memiliki kemampuan remote reset untuk indikasi proteksi yang
muncul. Untuk release lock out dapat dilakukan sesuai dengan SOP.
l. IED proteksi (distance relay, line current differential dengan input CVT,
directional over current relay, directional earth fault relay) dan IED BCU
harus memiliki fasilitas indikasi CVT-failure.
2
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
3
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
a. Link komunikasi dari bay level sampai dengan station level menggunakan
konfigurasi single ring.
Station level terdiri dari beberapa perangkat yang mempunyai fungsi untuk mengakuisisi,
memproses, remote control, menampilkan informasi dan menyimpan data.
a. HMI
System overview
Event list
Alarm list
Trending
4
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
b. Server
Server redundant.
c. Gateway
Data yang diterima dari IED BCU harus merupakan hasil penggabungan grup scan.
Setiap grup scan harus terdiri dari masukan analog, masukan digital atau gabungan dari
5
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Interface digital input harus bisa dihubungkan dengan isolasi kontak tidak bertegangan
maupun bertegangan (isolated dry and wet contact).
Tipe masukan digital berikut ini harus ada dan diimplementasikan pada IED dimana
status masukan digital dapat menggambarkan status peralatan.
Status point
Deteksi status point mempunyai dua kondisi. Masukan digital mempunyai dua kontak
yaitu kontak A atau B. IED BCU dapat diset untuk perubahan posisi kontak dalam durasi
1 detik (sesuai dengan Control center). Jika durasi kurang dari setting harus dinyatakan
bahwa tidak ada perubahan (posisi kontak).
Status point MCD harus diset untuk perubahan posisi kontak dalam durasi 1 detik
(sesuai dengan ControlCenter). Jika durasi kurang dari setting harus dinyatakan bahwa
tidak ada perubahan (posisi kontak).
Fasilitas ini berfungsi untuk menghitung dan menyajikan jumlah kontak yang dihasilkan
oleh peralatan dari luar yang dikirim ke IED. Akumulator mampu membedakan kontak
yang satu dengan yang lain. Akumulator akan naik satu hitungan untuk setiap perubahan
status kontak. Akumulator harus mampu menerima perhitungan kisaran naik lebih dari 10
cycle per detik. Akumulator mempunyai kemampuan untuk mereset (kembali ke nol) dari
Control center atau dari IED.
IED BCU harus mempunyai kemampuan untuk mengukur parameter listrik dan suhu (A,
V, MW, MVAR, KWh, oC).
Akurasi masukan analog minimal 99,75%, pada temperatur 40 oC. Akurasi rata-rata harus
tidak ada drift (penyimpangan) lebih dari 0,002 % per oC dalam kisaran temperatur -20 oC
sampai dengan 60 oC. Penentuan akurasi harus dibuat pada multiplexer analog yang
sedang beroperasi dalam kecepatan tinggi. Konverter analog ke digital harus
menghasilkan presisi minimal 4096 level kuantisasi ( 12 bit atau sign + 11 bit ).
6
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Peralatan sistem tenaga listrik yang dapat dikendalikan oleh IED BCU yaitu:
a. Peralatan dua kondisi: misalnya circuit breaker (CB) dan disconnecting
switch (DS) yang dioperasikan secara manual atau otomatis.
IED BCU harus mempunyai kemampuan pengumpulan data urutan kejadian dengan
resolusi waktu kurang dari kecepatan operasi peralatan sistem tenaga. Ketentuan resolusi
waktu tersebut ditujukan agar SOE dapat digunakan untuk analisa gangguan. Semua
masukan digital pada IED BCU harus dimasukkan sebagai point SOE.
Time tag yang direkam dengan tiap event harus dihasilkan dari clock internal IED. Clock
internal harus menghasilkan kode waktu dengan resolusi 1 milidetik.
Setiap clock internal IED harus disinkronisasi dengan GPS di control center melalui server
dan/atau gateway.
Data Sequence of Event (SOE) dapat diambil di HMI atau langsung ke BCU. Data SOE
harus dalam format ASCII.
b. 10 mA DC,
c. 5 mA DC,
d. 0 s/d +20 mA DC
7
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Untuk GI pembangkit yang ikut berpartisipasi dalam program LFC harus memiliki
kemampuan untuk mengakses LFC dari Control Center ke peralatan LFC di pembangkit.
Jenis perintah kendali LFC yaitu:
a. Besaran untuk menaikkan atau menurunkan beban (MW) unit pembangkit.
c. Perintah LFC.
Interval waktu perintah LFC dari Control center, dapat dilakukan dalam
waktu tertentu (0,1 detik sampai dengan 2 detik dengan minimum kenaikan 8
milidetik).
Setiap Otomasi GI harus dilengkapi dengan simulator kendali keluaran berupa hardware
(dummy CB). Fasilitas ini harus dapat mensimulasikan status dari perubahan kendali.
a. IED ke Server.
Semua IED yang disuplai mempunyai dua port, untuk berkomunikasi dengan switch dan
untuk berkomunikasi dengan konfigurator.
8
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
1.4.3 Modem
Jika dibutuhkan modem untuk komunikasi dari gateway ke control center, maka modem di
gateway harus dapat dikonfigurasi sesuai dengan modem yang ada di Control center
menggunakan 4 kawat sebagai interface jaringan komunikasi.
Gateway dapat pindah link (switch over link) secara otomatis bila terjadi gangguan pada
salah satu link komunikasi serial IEC 60870-5-101 dan tidak ada data yang hilang.
Permintaan link data Gateway dapat diinisiasi oleh Control center.
Pada HMI terdapat pilihan mode lokal dan mode remote yang diatur secara software.
Kondisi operasi
Pada kondisi operasi, operator dapat melakukan perintah remote control melalui HMI jika
dalam mode lokal, sedangkan dalam mode remote, perintah remote control dilakukan dari
control center.
Kondisi pemeliharaan
Ketika pemeliharaan satu atau beberapa bay, BCU dapat melakukan kontrol lokal.
HMI dapat berupa workstation dengan operating system Unix / Linux / Windows, monitor
LCD, keyboard, mouse, aplikasi SCADA dan aplikasi HMI.
c. Banner untuk printing, log off, stop sirene, engineering tools (seperti untuk
setting atau analisis);
9
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Seluruh tampilan HMI sesuai buku standar Teleinformasi Data Untuk Pemeliharaan
Instalasi Sistem Tenaga Listrik.
Fungsi utama HMI antara lain: fungsi supervisi, kontrol, data recording, dan pemeliharaan
Software SOGI. Penjabaran fungsi-fungsi tersebut adalah seperti di bawah ini.
Supervisi:
a. Menampilkan topologi dari SLD, tampilan umum, level tegangan, detail dari
tiap bay. Termasuk juga posisi switchgear, telemetering, counter operasi,
counter trip, grafik, alarm dan lain-lain. Perubahan kondisi, misalnya
terbukanya CB dari relay proteksi, harus ditampilkan dengan warna yang
khusus.
d. Menampilkan kurva berdasar real time atau rekaman data. Informasi yang
invalid ditandai dengan jelas.
Kontrol:
a. Kontrol terhadap primary equipment, dengan tampilan pop-up windows yang
memungkinkan pilihan sebelum dilakukan eksekusi, penggunaan synchro-
check untuk CB dan interlocking untuk switchgear.
Rekaman data:
a. Menyimpan urutan kejadian, telemetering dan gangguan.
10
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Pada HMI terdapat tampilan status IED yang didapat dari server. Server menerima status
IED dengan fasilitas reporting. Dengan fasilitas tersebut server akan menerima reporting
secara real time dari IED.
Operasi untuk mengendalikan keluaran scan Inhibit dan Enable harus dilakukan dengan
urutan perintah kendali select-check-before-execute. Kendali ini mempunyai urutan
sebagai berikut:
c. HMI akan memeriksa pesan yang dikembalikan untuk validitas dan jika valid
maka dikeluarkan perintah eksekusi ke IED.
d. IED hanya melakukan kendali pada point yang telah ditentukan sesuai
dengan perintah eksekusi yang diterima.
Periode waktu tersebut harus dapat diatur secara variabel pada database IED .
Setiap pesan yang dikirim mengandung kode pendeteksian error (error detection) untuk
mencegah pesan salah dianggap valid.
11
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Setiap waktu event dideteksi, IED harus menandai waktu event dan menyimpan deskripsi
dan tag berbasis waktu event pada buffer SOE. Buffer harus mampu menyimpan, minimal
jumlah event yang sama dengan lima kali jumlah point SOE yang diimplementasikan
dalam IED.
Ketika diperintah, IED harus mengirim data SOE yang tersimpan dalam buffer ke HMI.
Data dalam buffer IED harus bisa dipelihara hingga bisa dikirim ke HMI dan mendapat
acknowledgement. Indikasi event yang disimpan di IED harus dikirim ke HMI sehingga
mendapat prioritas agar dapat diketahui oleh HMI untuk mengamankan data SOE. Jika
buffer penuh, maka terdapat status yang mengindikasikan bahwa IED mengalami buffer
overflow.
1.5.10 Alarm
Alarm akan muncul jika terjadi perubahan status digital, pengukuran yang melebihi batas
atau gangguan internal sistem (seperti gangguan komunikasi, gangguan IED) sesuai buku
standar Teleinformasi Data khusus untuk SOGI.
Alarm ditampilkan pada HMI menggunakan tampilan window khusus yang terdiri dari:
a. Kronologis alarm.
c. Single Line Diagram yang ditampilkan secara real time sesuai status alarm
setiap peralatan.
Setiap alarm, annunsiator dapat direset dari HMI dan alarm tersebut akan hilang apabila
kondisi normal.
a. Administrator;
Nama user dan passwordnya dapat dibuat/dihapus secara on line di HMI oleh
administrator. Minimal dapat didefenisikan 50 nama user. Password dapat dimodifikasi
online oleh user itu sendiri atau user dengan hak sebagai administrator.
12
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
c. Tabel tahunan untuk nilai minimum, maksimum, rataan, dan jumlah, dihitung
pada referensi waktu setiap bulan (dapat diset). Tabel tahunan dapat
disimpan dalam 5 tahun.
1.6 Otomasi
a. Interlocking Hardware:
b. Interlocking Software:
Diterapkan di BCU.
IED memiliki akses untuk pengaturan tegangan secara manual atau otomatis.
Eksekusi dari urutan otomasi harus menjamin tidak ada kehilangan data selama proses.
13
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
14
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
a. Permintaan operator,
1.7 Penunjang
Inverter digunakan untuk mensuplai server, HMI Lokal, gateway dan printer. Kemampuan
setiap inverter adalah dua kali kapasitas beban total. Inverter dipasang secara paralel.
Inverter terhubung dengan rectifier 110 VDC yang telah tersedia di Gardu Induk.
15
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
2 PEDOMAN PEMELIHARAAN
16
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
a. AVO meter;
c. Konfigurator database;
d. Diagnostic test;
e. Current source;
h. Laptop;
a. Pemeliharaan preventive
b. Pemeliharaan predictive
c. Pemeliharaan corrective
17
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan menggunakan formulir standar (checklist)
kecuali dinyatakan secara khusus. Adapun komponen SOGI yang harus diperhatikan
pada In Service Inspection adalah dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Kondisi Lingkungan:
d. Lampu Penerangan
18
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
j. Peralatan Proteksi
Memeriksa apakah
peralatan proteksi terpantau
3 Kondisi Panel:
19
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
(bulanan)
Pekerjaan ini dilakukan saat pemeliharaan rutin setiap bulan maupun saat investigasi
ketidaknormalan. Komponen-komponen In Service Function Check dapat dilihat pada
Tabel 2.2.
20
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Berkomunikasi dengan
1 Server Local HMI sebagai Melihat tampilan di Local
pengganti control panel di HMI.
GI
Melakukan pengecekan
2 Gateway di Tampilan HMI Control
center.
Berkomunikasi dengan
control center
Mengamati lampu tx dan
rx di port komunikasi
atau tampilan Local HMI.
Melihat besaran
Fungsi telemetering pengukuran pada
tampilan local HMI
21
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Melihat besaran
4 IED BCU Fungsi telemetering pengukuran pada
tampilan display BCU
Melihat status
Sinkronisasi waktu sinkronisasi waktu pada
BCU
Untuk seluruh sistem SOGI diperlukan pemeliharaan khusus dalam periode tahunan. Item
pemeliharaan tercakup dalam tabel 2.3.
22
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Backup ke media
Server
penyimpanan yang tahan
1 Backup konfigurasi Server
lama (CD, DVD, flash disk
dan harddisk).
Backup ke media
Backup konfigurasi Local penyimpanan yang tahan
2 Local HMI
HMI lama (CD, DVD, flash disk
dan harddisk)
Backup ke media
penyimpanan yang tahan
3 Gateway Backup konfigurasi gateway
lama (CD, DVD, flash disk
dan harddisk)
Pekerjaan ini dilakukan dalam periode bulanan untuk memeriksa kesesuaian data antara
data pada sistem SOGI dengan kondisi peralatan di lapangan. Komponen komponen
sistem SOGI dapat dilihat pada tabel 2.4.
Beban CPU
23
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Kapasitas Hardisk
Beban CPU
Visual di Gateway atau
3 Gateway
dengan aplikasi
Beban memori
Pekerjaan ini dilakukan pada saat pemeliharaan di sisi tegangan tinggi dengan periode
sesuai dengan periode pemeliharaan peralatan tegangan tinggi, dimana seluruh peralatan
SOGI pada sisi bay yang padam tersebut dilakukan pengecekan fungsi. Komponen-
komponen SOGI yang perlu diperhatikan pada Shutdown Function Check dapat dilihat
pada Tabel 2.5.
1 Pengujian Remote Control Menguji fungsi remote control Visual dengan melihat event log
dari BCU, Lokal HMI dan dari master sampai dengan di master station dan event di
Master peralatan tegangan tinggi. lokal HMI bila diperlukan
Pengujian dari lokal HMI dan
BCU bila diperlukan
2 Pengujian status dari Pengecekan status PMT dan Pengujian real dari switchyard ke
switchyard ke BCU PMS dari switchyard ke BCU BCU untuk posisi open dan close
3 Pengujian alarm Pengecekan alarm proteksi di Menguji fungsi IED proteksi untuk
local HMI mendapatkan alarm di local HMI
24
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Pekerjaan ini dilakukan pada saat pemeliharaan di sisi tegangan tinggi sesuai dengan
periode pemeliharaan peralatan tegangan tinggi, dimana seluruh peralatan SOGI pada
sisi bay yang padam tersebut dilakukan pengecekan measurement. Komponen-
komponen SOGI yang perlu diperhatikan pada Shutdown Measurement Check dapat
dilihat pada Tabel 2.6.
3.1.1 Standar
Standar hasil pemeliharaan In Service Inspection dapat dilihat pada Tabel 3.1.
1 Kondisi Lingkungan:
a. Suhu ruangan 24 oC
25
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
b. Kelembaban 70 %
26
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
i. Peripheral
j. Peralatan proteksi
Kondisi Panel:
Bersih
b. Kebersihan dalam panel
Tertutup
c. Penutup lubang kabel
3
Terang
d. Lampu penerangan panel
Tertutup rapat
e. Kondisi pintu panel
Exhaust fan berfungsi normal
f. Kondisi ventilasi dan Exhaust
fan panel
Standar hasil pemeliharaan In Service Function Check dapat dilihat pada Tabel 3.2.
27
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
28
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Standar hasil pemeliharaan In service Measurement dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Standar hasil pemeliharaan Shutdown Function Check dapat dilihat pada Tabel 3.4.
29
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Pengujian Remote Control dari BCU, Remote control berfungsi dengan baik
1
Lokal HMI dan Master
Adapun rekomendasi atas hasil pemeliharaan yang tidak sesuai dengan standar
pemeliharaan In Service Inspection dapat dilihat pada Tabel 4.1, In Service Function
Check pada Tabel 4.2, Shutdown Function Check dan Shutdown Measurement dapat
dilihat pada Tabel 4.3.
Kondisi Lingkungan:
30
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
31
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
j. Peralatan proteksi
Reboot dan apabila rusak
diganti
Kondisi Panel:
Disempurnakan agar
c. Penutup lubang tertutup rapat
kabel Tidak tertutup rapat
Diganti dengan lampu yang
d. Lampu penerangan memiliki intensitas cahaya
32
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
33
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
2 Gateway
Dilakukan Restart Gateway,
pemeriksaan pada interface
Tidak dapat komunikasi, modem dan
berkomunikasi media komunikasi data.
dengan control center Ganti peralatan, instal ulang
dan restore konfigurasi bila
diperlukan.
34
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
35
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
36
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Pemeriksaan wiring,
Status tidak sesuai konfigurasi dan modul
Pengujian status dari
2 dengan status digital input BCU. Ganti
switchyard ke BCU
peralatan switchyard modul digital input baru bila
rusak.
Periksa konfigurasi
Alarm proteksi dan
komunikasi di relay
3 Pengujian Alarm non proteksi tidak
proteksi, rekonfigurasi
terbaca
database bila diperlukan.
37
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
38
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
26 SOGI
26.1 Inspeksi
Inspeksi level -1 (In service
26.1.1 Inspection)
26.1.1.1 Kondisi Lingkungan
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
41
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
43
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
26.1.3.1 Server
44
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
KONDISIONAL
1 TAHUNAN
2 TAHUNAN
5 TAHUNAN
MINGGUAN
3 BULANAN
BULANAN
HARIAN
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
Rusak
Harddisk
Hang/tidak terbaca
CPU Rusak
Rusak
Power Suply
Fuse putus
Hang/tidak terbaca
Konfigurasi hilang
Virus
Sistem
Operasi dan Lisensi hilang
Software
Lisensi expired
Aplikasi Rusak
Konfigurasi hilang
Konfigurasi Konflik
Database
Tidak sesuai dengan peralatan
Konfigurasi
Rusak
Corrupt
Salah Konfigurasi
Port Rusak
Modul
Komunikasi
Salah wiring
46
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Peripheral Rusak
Rusak
Harddisk
Hang/tidak terbaca
CPU Rusak
Rusak
Power Suply
Fuse putus
Hang/tidak terbaca
Konfigurasi hilang
Virus
Sistem
Operasi dan Lisensi hilang
Software
Lisensi expired
Konfigurasi hilang
Konfigurasi Konflik
Database
Tidak sesuai dengan peralatan
Konfigurasi
Rusak
Corrupt
Salah Konfigurasi
Port Rusak
Modul
Komunikasi
Salah wiring
Peripheral Rusak
47
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Rusak
Harddisk
Hang/tidak terbaca
CPU Rusak
Rusak
Power Suply
Fuse putus
Hang/tidak terbaca
Konfigurasi hilang
Software
Virus
Gateway
Lisensi hilang
Lisensi expired
Konfigurasi hilang
Corrupt
Salah Konfigurasi
Port Rusak
Port
Komunikasi
Salah wiring
Modem Rusak
Modem
Salah wiring
Port Rusak
48
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Rusak
Power Suply
Fuse putus
card rusak
wiring putus
Salah wiring
card rusak
wiring putus
card rusak
salah wiring
Input Arus
Salah Konfigurasi
Salah rasio CT
card rusak
salah wiring
Input
Tegangan
Salah Konfigurasi
Salah Rasio PT
CPU Rusak
LCD Rusak
Display Unit
LCD Blank
49
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Salah Konfigurasi
Salah Konfigurasi
Port Rusak
Modul
Komunikasi
Salah wiring
Konfigurasi hilang
Konfigurasi Konflik
Database
Tidak sesuai dengan peralatan
Konfigurasi
Rusak
Corrupt
Rusak
Power Suply
Fuse putus
card rusak
wiring putus
wiring putus
Salah wiring
50
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
card rusak
salah wiring
Salah Konfigurasi
card rusak
Salah Konfigurasi
card rusak
salah wiring
Input Arus
Salah Konfigurasi
Salah rasio CT
card rusak
salah wiring
Input
Tegangan
Salah Konfigurasi
Salah Rasio PT
CPU Rusak
LCD Rusak
Salah Konfigurasi
Salah Konfigurasi
Port Rusak
Modul
Komunikasi
Salah wiring
51
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Rusak
Corrupt
Rusak
Power Suply
Fuse putus
CPU Rusak
card rusak
Salah Konfigurasi
Salah Konfigurasi
IED Analog
Port Rusak
Output Modul
Komunikasi
Salah wiring
Konfigurasi hilang
Konfigurasi Konflik
Database
Tidak sesuai dengan peralatan
Konfigurasi
Rusak
Corrupt
Rusak
Power Suply
Fuse putus
AVR
card rusak
Modul I/O
wiring putus
52
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
salah wiring
Salah Konfigurasi
polaritas terbalik
Salah Konfigurasi
Port Rusak
Modul
Komunikasi
Salah wiring
Konfigurasi hilang
Konfigurasi Konflik
Database
Tidak sesuai dengan peralatan
Konfigurasi
Rusak
Corrupt
Salah Konfigurasi
Port Rusak
IED Modul
Proteksi Komunikasi
Salah wiring
Rusak
Power Suply
Fuse putus
Perangkat
Switch Salah Konfigurasi
LAN
Komunikasi Port Rusak
Salah wiring
53
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Rusak
Power Suply
Fuse putus
Salah Konfigurasi
Port Rusak
Komunikasi
Salah wiring
Konfigurasi hilang
Konfigurasi Konflik
Database
Tidak sesuai dengan peralatan
Konfigurasi
Rusak
Corrupt
Putus
Kabel FO
Konektor rusak
Perkabelan
Putus
Kabel
Twisted Pair
Konektor rusak
Rusak
Power Suply
Fuse putus
Salah Konfigurasi
54
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
Kertas habis
Tinta Habis
Printer
Printer rusak
Komunikasi putus
Peripheral
Bateray
Dibahas dalam buku sistem
catu daya
Rectifier 110V
55
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
SOGI
Region/UPT/AP2B :
GI :
Tanggal/Jam Inspeksi :
1. Suhu Ruangan C
2. Kelembapan %
2. Tampilan
HMI* Normal Tidak normal
3. Peralatan
BCU* Normal Tidak normal
5. Peralatan
AVR* Normal Tidak normal
56
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
( ) ( )
57
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
SOGI
Region/UPT/AP2B :
GI :
Tanggal/Jam Inspeksi :
I. SERVER
1. Beban CPU %
2. Kapasitas Harddisk %
1. Beban CPU %
2. Kapasitas Harddisk %
III. Gateway
1. Beban CPU %
2. Beban
memori %
IV. Inverter
Kapasitas beban %
( ) ( )
58
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
DAFTAR ISTILAH
1. Inservice
2. Inservice Inspection
4. Inservice Measurement
5. Shutdown Testing/Measurement
59
SISTEM OTOMASI GARDU INDUK
DAFTAR PUSTAKA
60