Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bioteknologi sudah dimulai ribuan tahun yang lalu, sebelum tahun 1985
orang-orang telah menggunakan ragi untuk membuat oti dan anggur melalui
proses fermentasi. Setelah tahun 1985 orang telah melakukan pengembangan
industri fermentasi yaitu pembuatan etanol, butanol, asam cuka, asam laktat, dan
asam organik lainnya serta pengolahan air limbah dengan menggunakan
mikroorganisme. Pada tahun 1985 Roux ahli Biologi berhasil melakukan kultur
jaringan sel (cell tissue culture). Berdasarkan percobaan Roux ini, para ahli mulai
memanipulasi sel tumbuhan secara in vitro.
Produk-produk bioteknologi tersebut selalu menimbulkan keterkejutan,
keheranan dan akhirnya memunculkan kekaguman kepada kita, karena tidak
pernah membayangkan sebelumnya produk-produk tersebut dapat dibuat oleh
manusia. Di bidang Pertanian, bioteknologi mampu menciptakan jenis tanaman
yang mempunyai sifat unggul (produksi tinggi, tahan hama dan penyakit), lebih
sensasional lagi bahwa tanaman tersebut dapat menghasilkan pupuk sendiri. Di
bidang peternakan dan perikanan, teknologi transgenik merupakan salah satu
alternatif upaya peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan protein hewani
masyarakat. Di bidang kesehatan dan pengobatan, bioteknologi telah mampu
menyelesaikan masalah infertilitas.
Kiranya sudah tidak dapat terbendung lagi derasnya arus bioteknologi
memasuki milenium ke tiga, yang semakin hari keberadaanya semakin kokoh.
Menurut beberapa informasi, sangat banyak manfaat bioteknologi ini bagi
kehidupan manusia dalam meningkatkan kesejahteraan dan perbaikan hidupnya,
antara lain untuk memerangi kelaparan, mengatasi kelangkaan sumber daya
energi, mengurangi pencemaran lingkungan dan masih banyak lagi.
Menghadapi pesatnya kemajuan bioteknologi ini, kita perlu memahami
bagaimana awal munculnya bioteknologi, perkembangannya dari masa ke masa,
serta penemuan-penemuan di bidang bioteknologi dari dulu hingga sekarang,
sehingga bioteknologi masih digunakan hingga saat ini. Maka disusunlah makalah
dengan tema Perkembangan Bioteknologi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Definisi bioteknologi, sejarah singkat perkembangan bioteknologi.
2. Contoh hasil perkembangan bioteknologi.
3. Dampak positif dan negatif perkembangan bioteknologi.
4. Upaya penanggulangan dampak negatif bioteknologi.

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan definisi bioteknologi, sejarah perkembangan bioteknologi.
2. Untuk menjelaskan contoh hasil perkembangan bioteknologi.
3. Untuk menjelaskan dampak positif dan negatif perkembangan bioteknologi
4. Untuk menjelaskan upaya penanggulangan dampak negatif bioteknologi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Pengertian Bioteknologi


Istilah bioteknologi untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Karl Ereky,
seorang insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi

2
dalam skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya
(Suwanto,1998). Beragam batasan dan pengertian dikemukakan oleh berbagai
lembaga untuk menjelaskan tentang Bioteknologi.
Beberapa diantaranya akan diulas singkat sebagai berikut:
1. Menurut Bull et al. (1982), bioteknologi merupakan penerapan asas-asas sains
(ilmu pengetahuan alam) dan rekayasa (teknologi) untuk pengolahan suatu bahan
dengan melibatkan aktivitas jasad hidup untuk menghasilkan barang dan/atau jasa.
2. Bioteknologi merupakan penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan
kerekayasaan untuk penanganan dan pengolahan bahan dengan bantuan agen
biologis untuk menghasilkan bahan dan jasa (OECD,1982).
3. Bioteknologi adalah teknik pendayagunaan organisme hidup atau bagian
organisme untuk membuat atau memodifikasi suatu produk dan
meningkatkan/memperbaiki sifat tanaman atau hewan atau mengembangkan
mikroorganisme untuk penggunaan khusus (OTA-US, 1982).
4. Menurut Primrose (1987), secara lebih sederhana bioteknologi merupakan
eksploitasi komersial organisme hidup atau komponennya seperti; enzim.
Berdasarkan terminologinya, maka bioteknologi dapat diartikan sebagai
berikut:
Bio memiliki pengertian agen hayati (living things) yang meliputi; organisme
(bakteri, jamur (ragi), kapang), jaringan/sel (kultur sel tumbuhan atau hewan),
dan/atau komponen sub-selulernya (enzim).
Tekno memiliki pengertian teknik atau rekayasa (engineering) yaitu segala
sesuatu yang berkaitan dengan rancang-bangun, misalnya untuk rancang bangun
suatu bioreaktor. Cakupan teknik disini sangat luas antara lain; teknik industri dan
kimia.
Logi memiliki pengertian ilmu pengetahuan alam (sains) yang mencakup;
biologi, kimia, fisika, matematika dsb. Ditinjau dari sudut pandang biologi
(biosain), maka bioteknologi merupakan penerapan (applied); biologi molekuler,
mikrobiologi, biokimia, dan genetika. Dengan demikian, bioteknologi merupakan
penerapan berbagai bidang (disiplin) ilmu (interdisipliner). Oleh karena itu, tidak
ada seorangpun yang dapat menguasai seluruh aspek bioteknologi.

3
Berdasarkan definisi dan pengertian di atas, maka bioteknologi tidak lain
adalah suatu proses yang unsur-unsurnya sebagai berikut:
1. Input yaitu bahan kasar (raw material) yang akan diolah seperti; beras, anggur,
susu dsb.
2. Proses yaitu mekanisme pengolahan yang meliputi; proses penguraian atau
penyusunan oleh agen hayati.
3. Output yaitu produk baik berupa barang dan/atau jasa, seperti; alkohol, enzim,
antibiotika, hormon, pengolahan limbah.
Apapun batasan yang diberikan oleh para ahli yang pasti dalam proses
bioteknologi terkandung tiga hal pokok :
1. Agen biologis (mikroba, enzim, sel tanaman, sel hewan)
2. Pendayagunaan secara teknologis dan industrial
3. Produk dan jasa yang diperoleh.
Dahulu bioteknologi dianalogikan dengan industri mikrobiologi (industri
yang berbasis pada peran agen-agen mikrobia). Tetapi perkembangan selanjutnya,
tanaman dan hewan juga dieksploitasi secara komersial seperti; hortikultura dan
agrikultura. Dengan demikian, payung bioteknologi sangatlah luas mencakup
semua teknik untuk menghasilkan barang dan jasa dengan memanfaatkan sistem
biologi.

B. Sejarah Bioteknologi
Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini, bioteknologi telah mengalami
perkembangan sangat pesat. Di beberapa negara maju, bioteknologi mendapatkan
perhatian serius dan dikembangkan secara intensif dengan harapan dapat memberi
solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi manusia pada saat
ini maupun yang akan datang yang menyangkut; kebutuhan pangan, obat-obatan,
penelitian, yang pada gilirannya semuanya bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup umat manusia.
Pemanfaatan mikroba untuk kepentingan manusia telah ada sejak zaman
sebelum masehi. Hingga sekarang manusia telah mengalami tiga periode
perkembangan bioteknologi, yaitu sebagai Berikut :
1. Periode bioteknologi tradisional ( sebelum abad ke-15 M )

4
Dalam periode ini telah ada teknologi pembuatan minuman bir dan
anggur menggunakan ragi (6000 SM), mengembangkan roti dengan ragi
(4000 SM), dan pemanfaatan ganggang sebagai sumber makanan yang
dilakukan oleh bangsa aztek (1500 SM ).

2. Periode bioteknologi ilmiah ( abad ke-15 sampai ke-20 M)


Periode ini ditandai dengan adanya beberapa peristiwa berikut ini :
Tahun 1670 : usaha penambangan biji tembaga dengan bantuan mikroba di
Rio Tinto, Spanyol.
Tahun 1686 : Penemuan mikrosop oleh Antony van Leeuwenhoek yang juga
menjadi manusia pertama yang dapat melihat mikrob.
Tahun 1870 : Louis pasteur menemukan adanya mikrob dalam makanan dan
minuman.
Tahun 1890 : alkohol dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar motor.
Tahun 1897 : penemuan enzim dari ekstrak ragi yang dapat mengubah gula
menjadi alkohol oleh Eduard Buchner.
Tahun 1912 : pengelolahan limbah dengan menggunakan mikrob.
Tahun 1915 : produksi aseton, butanol, dan gliserol dengan menggunakan
bakteri.
Tahun 1917 : Karl Ereky memperkenalkan istilah Bioteknologi
Tahun 1928 : penemuan zat antibiotik penisilin oleh Alexander Fleming
Tahun 1943 : Penisilin diproduksi dalam skala industri
Tahun 1944 : Avery, MacLeod, McCarty mendemonstrasikan bahwa DNA
adalah bahan genetik
Tahun 1955 : Watson & Crick menentukan struktur DNA
Tahun 1961 : Jurnal Biotechnology and Bioengineeringditetapkan
Tahun 1961-1966 : Seluruh sandi genetik terungkapkan
Tahun 1970 : Enzim restriksi endonuklease pertama kali diisolasi
Tahun 1972 : Khorana dan kawan-kawan berhasil mensintesa
secara kimiawi seluruh gen tRNA
Tahun 1953 : penemuan struktur asam deoksiribo nukleat ( ADN ) oleh
Crick dan Watson .

Tahun 1973 : Boyer dan Cohen memaparkan teknologi DNA rekombinan


Tahun 1975 : Kohler dan Milstein menjabarkan produksi antibodi
monoklonal
Tahun 1976 : Perkembangan teknik-teknik untuk menentukan urutan DNA
Tahun 1978 : Genetech menghasilkan insulin manusia dalam E.coli
Tahun1980: US Supreme Court: Mikroba hasil manipulasi dapat dipatenkan

5
Tahun 1981 : Untuk pertama kalinya automated DNA synthesizersdijual
secara komersial
Tahun 1981 : Untuk pertama kalinya kit diagnostik berdasar antibodi
disetujui untuk dipakai di Amerika Serikat
Tahun 1982 : Untuk pertama kalinya vaksin hewan hasil teknologi DNA
rekombinan disetujui pemakaiannya di Eropa
Tahun 1983 : Plasmid Ti hasil rekayasa genetik dipakai untuk transformasi
tanaman
Tahun 1988 : US Patent diberikan untuk mencit hasil rekayasa genetik
sehingga rentan terhadap kanker (untuk penelitian tumor)
Tahun 1988 : Metode Polymerase Chain Reaction dipubliikasi
Tahun 1990 : USA: Telah disetujui percobaan Terapi gen sel somatik pada
manusia
Tahun 1994 : Produksi besar-besaran penisilin
Tahun 1997 : Kloning hewan (domba Dolly) dari sel dewasa (sel kambing)
3. Periode bioteknologi modern ( abad ke-20 M sampai sekarang)
Periode ini diawali dengan penemuan teknik rekayasa genetik pada tahun
1970-an. Era rekayasa genetik dimulai dengan penemuan enzim endonuklease
restiksi oleh Dussoix dan Boyer. Dengan adanya enzim tersebut memungkinkan
kita dapat memotong ADN pada posisi tertentu, mengisolasi gen dari kromosom
suatu organisme, dan menyisipkan potongan ADN lain ( dikenal dengan teknik
ADN rekombinan). Setelah penemuan enzim endonuklease restriksi, dilanjutkan
dengan program bahan bakar alkohol dari brazil, teknologi hibridoma yang
menghasilkan antibodi monoklonal (1976), diberikannya izin untuk memasarkan
produk jamur yang dapat dikonsumsi manusia kepada Rank Hovis Mc. Dougall
(1980).
Peran teknologi rekayasa genetik pada era ini semakin terasa dengan
diizinkannya penggunaan insulin hasil percobaan rekayasa genetik untuk
pengobatan penyakit diabetes di Amerika Serikat pada tahun 1982. insulin buatan
tersebut diproduksi oleh perusahaan Eli Lilly dan Company. Hingga saat ini,
penelitian dan penemuan yang berhubungan dengan rekayasa genetik terus
dilakukan. Misalnya dihasilkan organisme transgenik penelitian genom makhluk
hidup.

6
Bioteknologi memiliki gradien perkembangan teknologi, yang dimulai dari
penerapan bioteknologi tradisional yang telah lama dan secara luas dimanfaatkan,
hingga teknik-teknik bioteknologi baru dan secara terus menerus berevolusi.

C. Contoh hasil produk dari perkembangan Bioteknologi


Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi
konvensional/tradisional dan modern.
1. Bioteknologi konvensional
Ciri-ciri bioteknologi konvensional; kurang steril, jumlah sedikit (terbatas),
kualitas belum terjamin. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang
memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula,
atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganism dapat
mengubah bahan pangan. proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan
fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju
dan yoghurt. proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masalalu. ciri khas
yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk
hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim. Contoh:
industri tempe, tape, anggur, yoghurt, dsb.
2. Bioteknologi modern
Ciri-ciri bioteknologi modern; steril, produksi dalam jumlah banyak (massal),
kualitas standar dan terjamin. Selain itu, bioteknologi modern tidak terlepas
dengan aplikasi metode-metode mutakhir bioteknologi (current methods of
biotecnology) seperti:
Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk memperbanyak jaringan/sel yang
berasal atau yang didapat dari jaringan orisinal tumbuhan atau hewan setelah
terlebih dahulu mengalami pemisahan (disagregasi) secara mekanis, atau kimiawi
(enzimatis) secara in vitro (dalam tabung kaca).
Teknologi DNA rekombinan (recombinant DNA technology) adalah suatu metode
untuk merekayasa genetik dengan cara menyisipkan (insert) gen yang dikehendaki

7
ke dalam suatu organisme. Transgenik adalah suatu metode untuk. Rekayasa
protein (protein engineering).
Hibridoma adalah suatu metode untuk menggabungkan dua macam sel eukariot
dengan tujuan mendapatkan sel hibrid yang memiliki kemampuan kedua sel
induknya.
Kloning adalah suatu metode untuk menghasilkan keturunan yang dikehendaki
sama persis dengan induknya.
Polymerase chains reaction (PCR) merupakan metode yang sangat sensitif untuk
mendeteksi dan menganalisis sekuen asam nukleat. RT-PCR untuk memperbanyak
(amplifikasi) rantai RNA menjadi DNA; tissue/cells extracted RNA/mRNA
rT-PCR copy DNA (cDNA).
Hibridisasi DNA adalah metode untuk menyeleksi sekuen DNA dengan
menggunakan probes DNA untuk hibridisasi (pencangkokan) rantai DNA.

D. Dampak Perkembangan Bioteknologi


1. Dampak positif

- Bioteknologi dapat mengatasi kekurangan bahan makanan (protein dan vitamin).


Dengan bioteknologi, bahan makanan dapat diproduksi secara lebih cepat tanpa
memerlukan ruangan yang luas (misal PST).
- Membantu mengatasi masalah kesehatan dengan menyediakan obat-obatan untuk
memberantas penyakit secara lebih murah.
- Menyediakan berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam asetat, gula, bahan
makanan, protein, vitamin.
- Menyediakan energi, misalnya biogas.
- Memperbaiki lingkungan (misal bakteri pencerna limbah)
- Mengatasi kesulitan memperoleh keturunan (bayi tabung)

2. Dampak negatif

- Dampak terhadap lingkungan


Dampak bioteknologi terhadap lingkungan adalah timbulnya dampak yang
merugikan terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya
aliran gen ketanaman sekarabat atau kerabat dekat.

8
Pelepasan organisme transgenik (berubah secara genetik) kealam bebas dapat
menimbulkan dampak berupa pencemaran biologi yang dapat lebih berbahaya
daripada pencemaran kimia dan nuklir. Dengan keberadaan rekayasa genetika,
perubahan genotipetidak terjadi secara alami sesuai dengan dinamika populasi,
melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi itu. Perubahan drastis ini akan
menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran. menciptakan makhluk hidup yang
seragam bertentangan dengan prinsipdi dalam biologi sendiri, yaitu
keanekaragaman.
Contoh lainnya adalah pembuatan tempe atau kecap dalam skala besar dapat
mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari proses
pembuatan tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam waktu cukup lama, limbah
tersebut mengubah lingkungan menjadi tidak sehat. Jika air limbah itu dibiarkan
mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan persawahan, kehidupan
ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati. Selain meracuni organisme
yang hidup di dalam air, limbah ini juga menimbulkan bau yang tidak enak.
Untukitu maka perlu ditangani secara baik agar tidak mencemari lingkungan.
- Dampak terhadap kesehatan
Produk rekayasa di bidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah serius.
Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang
meninggal di Inggris. TomatFlavr Savrt diketahui mengandung gen resisten
terhadap antibiotik.Susu sapi yang disuntik dengan hormon BGH disinyalir
mengandung bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya bagikesehatan
manusia.
Selain itu, di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen asing,
seperti, gen cry dari bacillus thuringiensis maupun bacillus sphaeericus,
dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di cermati pula bahwa
insersi (penyisipan) gen asing ke genom inang dapat menimbulkan interaksi
antara gen asing dan inang produk bahan pertanian dan kimia yang menggunakan
bioteknologi.
Tidak semua masyarakat menerima bioteknologi, karena menganggap melawan
kodrat alam. Padahal sebenarnya para ahli hanya mencontoh peristiwa yang

9
terjadi di alam. Bioteknologi yang menimbulkan kontroversi misalnya bayi
tabung, pengklonan manusia dan transplantasi organ. Belum ada hukum yang
mengikuti perkembangan bioteknologi, misalnya hukum tentang nenek yang
mengandung cucunya. Ada kekhawatiran keterampilan merekayasa gen
dimanfaatkan untuk kejahatan, misalnya mengubah gen bakteri untuk menjadi
ganas dan digunakan untuk senjata biologi.
Munculnya organisme transgenik yang belum diketahui dampaknya. Organisme
transgenik dikhawatirkan justru akan mempengaruhi keseimbangan alam, sulit
dikendalikan atau dapat membahayakan keselamatan manusia.
- Dampak di bidang sosial ekonomi
Beragam aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa bioteknologi mengandung
dampak ekonomi yang membawa pengaruh kepada kehidupan masyarakat.
Produk bioteknologi dapat merugikan petani kecil. Penggunaan hormon
pertumbuhan sapi (bovinegrowthhormone: BGH) dapat meningkatkan produksi
susu sapi sampai 20% niscaya akan menggusur peternak kecil. Dengan demikian,
bioteknologi dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat,kopi, gula, kelapa,
vanili, ginseng, dan opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika
tanaman lain, sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia ketiga
sebagai penghasil tanaman-tanaman tadi akan menderita kerugian besar.
Dampak bioteknologi di bidang sosial ekonomi yang lain adalah persaingan
internasional dalam perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi. Persaingan
tersebut dapat menimbulkan ketidakadilan bagi negara berkembang karena belum
memiliki teknologi yang maju. Kesenjangan teknologi yang sangat jauh
tersebut disebabkan karena bioteknologi modern sangat mahal sehingga
sulit dikembangkan oleh negara berkembang. Ketidakadilan, misalnya sangat
terasa dalam produk pertanian transgenik yang sangat merugikan bagi agraris
berkembang. Hak paten yang dimiliki produsen organisme transgenik juga
semakin menambah dominasi negara maju.
- Dampak terhadap etika

10
Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etikayang serius.
Menyisipkan gen mahkluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap melanggar
hukum alam dan sulit diterima masyarakat. Mayoritas orang Amerika berpendapat
bahwa pemindahan gen itu tidak etis, 90% menentang pemindahan gen manusia
kehewan,75% menentang pemindahan gen hewan ke hewan lain.
Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi
penganut agama tertentu. Bagaimana hukumnya bagi penganut agama Islam,
kalau gen babi disisipkan ke dalambuah semangka? Penerapan hak paten pada
makhluk hidup hasil rekayasa merupakan pemberian hak pribadi atas makhluk
hidup. Hal itu bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang menghargai
nilai intrinsik makhluk hidup.

E. U p a y a M e n g a t a s i D a m p a k N e g a t i f
Penggunaan Bioteknologi

Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi/mengatasi akibat buruk


penggunaan bioteknologi antara lain:

1. Penanganan limbah tempe, yang secara sederhana dapat dilakukan dengan cara:

a. Menampung dan menyaring limbah/air limbah tempe ke dalam sebuah bak.


Kemudian bak ditutup agar tidak menimbulkan bau.

b. Kemudian, mengalirkan air limbah yang sudah disaring ke bak pengumpul.


Pada bakini, air limbah yang berasal dari beberapa kali proses pembuatan tempe
akan bercampur secara merata dan seragam.

c. Terakhir, mengalirkan air limbah yang berasal dari bak penampung, ke bak
kedap udara dan selanjutnya diendapkan selama 20 hari. Didalam bak kedap
udara, benda-benda (polutan) berat yang dapat membahayakan lingkungan
diuraikan oleh mikroorganisme secara alami sehingga menjadi tidak berbahaya.

11
2. Untuk minuman beralkohol dikenai cukai atau pajak yang tinggi sehingga
harganya mahal. Akibatnya tidak sembarang orang dapat mengonsumsi.Selain itu
juga secara rutin diadakan penyitaan dan pemusnahan minum-minuman keras
terutama yang berkadar alkohol tinggi.

3. Di beberapa negara untuk mengurangi kecelakaan, pengemudi mobil di tes


kadar alkohol dalam darahnya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, diperoleh simpulan diantaranya :
1. Sejarah perkembangan Bioteknologi untuk kepentingan manusia telah ada sejak
zaman sebelum masehi dan hingga sekarang manusia telah mengalami tiga
periode perkembangan bioteknologi, yaitu Periode bioteknologi tradisional
( sebelum abad ke-15 M ), Periode bioteknologi ilmiah ( abad ke-15 sampai ke-20
M), dan Periode bioteknologi modern ( abad ke-20 M sampai sekarang)
2. Macam produk hasil perkembangan Bioteknologi dapat digolongkan menjadi
bioteknologi konvensional/tradisional dan modern.
3. Peran Bioteknologi dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang, diantaranya
pemanfaatan teknologi rekayasa genetik, Bioteknologi pengelolahan limbah
menghasilkan produk biogas, kompos, dan lumpur aktif., Bioteknologi di bidang
kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antar lain vaksin , antibiotik,
antibodi monoklat, dan interferon
4. Bioteknologi memiliki dampak negative dan dampak positif. Dampak negatif
diantaranya Timbulnya dampak yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati
disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen ketanaman sekarabat atau kerabat
dekat. Di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen asaing.
Sedangkan untuk dampak positif yaitu kompetensi menguasai bioteknologi dapat
tercapai manakala pembinaan sumber daya manusia diorientasikan pada
kompetensi meneliti dan menerapkan metode-metode mutakhir bioteknologi.

12
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu
referensi dalam proses belajar dan pembelajaran Biologi khusunya Bioteknologi.

Referensi

http://blogku--inspirasiku.blogspot.co.id/2012/06/makalah-bioteknologi.html

http://sangpujanggakecil.blogspot.co.id/2014/11/makalah-bioteknologi-dalam-
bidang-pangan.html

13

Anda mungkin juga menyukai