PENDAHULUAN
Profesi merupakan sebuah pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan
pengetahuan yang cukup, serta profesionalitas tinggi sehingga tidak semua orang
bisa melakukannya dengan optimal. Akuntansi adalah salah satu contoh profesi
dalam suatu pekerjaan. Tidak semua orang bisa melakukan pekerjaan dalam
bidang akuntansi dan mengerti semua di dalamnya. Dibutuhkan keahlian khusus
dalam bidang akuntansi dan pengetahuan yang cukup untuk bisa menjalankan
akuntansi ini dengan baik. Tanpa pengetahuan yang cukup dan keahlian yang
khusus, akuntansi tidak akan bisa berjalan dan tidak akan terasa manfaatnya.
Karena akuntansi ini adalah sebuah profesi yang mencatat, mengaudit, dan
melakukan segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan transaksi dalam
perusahaan maupun berhubungan langsung dengan yang namanya uang.
Profesi akuntansi memiliki tujuan untuk memudahkan sebuah perusahaan
ataupun organisasi dalam mencatat, mengaudit, dan melakukan segala hal yang
berhubungan dengan uang. Akuntansi ini merupakan sebuah profesi yang bisa
dikatakan terlalu sensitif, karena bisa menjadi malapetaka bila disalahgunakan
oleh orang yang memiliki tujuan yang tidak baik. Akuntansi ini sungguh harus
dijalankan oleh orang yang beretikat baik dalam segala hal, baik tujuan dia bekerja
maupun apapun yang behubungan dengan dirinya dan akuntansi. Tidak hanya
bertujuan untuk memudahkan perusahaan dalam masalah financial, akuntansi juga
berperan penting dalam kesejahteraan publik. Dalam melakukan transaksi dengan
klien dan orang luar, akuntansi harus memikirkan kesejahteraan dan keuntungan
para klien tersebut, bukannya malah memikirkan hal yang menguntungkan mereka
sendiri. Tanggung jawab sosial di sini sangat tinggi bagi seorang akuntan, karena
mereka dituntut untuk bersikap jujur dan bersih dalam pekerjaannya ini agar
semua pihak dapat merasakan manfaat dari pekerjaannya tersebut.
PEMBAHASAN
Accounting dan Auditing
Accounting dan auditing adalah dua istilah yang berkaitan, namun berbeda.
Pengertian accounting adalah proses pencatatan, pengelompokkan, dan
pengikhtisaran kejadian-kejadian ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis
dengan tujuan menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan. Sedangkan auditing adalah proses pengumpulan dan
pengevaluasian bukti-bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu
entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk
dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan
kriteriakriteria yang telah ditetapkan. Kesimpulannya adalah, dalam accounting
memiliki tiga unsur yakni Input, Process, dan Output. Yang mana accounting
bersifat konstruktif sedangkan auditing bersifat analitis. Proses accounting dimulai
dari input sampai ke output sedangkan proses audit dimulai dari laporan keuangan
hingga ke bukti-bukti yang mendasarinya.
Jenis Audit
1. Audit laporan keuangan, bertujuan menentukan apakah laporan keuangan telah
disajikan menurut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. Audit operasional, bertujuan untuk menelaah prosedur dan operasi suatu organisasi
untuk menilai efisiensi an efektifitasnya.
3. Audit ketaatan, bertujuan untuk mempertimbangkan apakah auditee telah mengikuti
prosedur atau aturan yang telah ditetapkan oleh pihak yang memiliki otoritas.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh KAP (menurut AICPA dan IAI):
1. Taat pada standar pengendalian mutu.
2. Peer review dari KAP lain.
3. Pendidikan lanjutan.
4. Rotasi partner.
5. Review oleh partner lain.
6. Larangan pemberian atas jasa tertentu.
7. Pelaporan ketidaksepakatan.
8. Pelaporan atas jasa konsultasi.
Peer Review (review sejawat) atau review mutu merupakan tinjauan yang
dilakukan oleh akuntan publik terhadap sistem pengendalian mutu KAP lain.
Tujuannya adalah untuk menilai apakah KAP tersebut telah memiliki kebijakan dan
prosedur yang layak untuk melaksanakan sembilan elemen pengendalian mutu dan
apakah KAP tersebut telah melaksanakannya dengan baik.