Anda di halaman 1dari 18

KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL

MAKALAH
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi dalam Daur Kehidupan

Oleh

LINGGAR AYU NUSADHANI

P17331113414

JURUSAN GIZI

PROGRAM STUDI D IV

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Gizi dalam Daur
Kehidupan yang berjudul KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi dalam Daur Kehidupan.

Dalam penyelesaian makalah ini, penulis tidak lepas dari bantuan, bimbingan, seta
dukungan dari berbagai pihak, baik berupa dukungan moral, material, maupun
spiritual.

Tidak lupa penulis mengucapkan maaf atas segala kekurangan dalam makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam
penyusunan makalah ini. Maka dari itu untuk kesempurnaan makalah ini, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan di masa yang
akan datang.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Bandung, Januari 2015

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................. 1
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................... 1
BAB 2 TINJAUAN TEORI............................................................................3
2.1. Pengertian...................................................................................... 3
2.1.1. Makanan................................................................................... 3
2.1.2. Gizi Seimbang............................................................................ 3
2.1.3. Makanan dan Gizi Seimbang..........................................................3
2.2. Gizi Ibu Hamil................................................................................. 4
2.2.1. Faktor....................................................................................... 5
2.2.2. Hal yang Diperhatikan..................................................................5
2.3. Dampak Kekurangan Gizi...................................................................6
2. 4. Kebutuhan Gizi untuk Ibu Hamil..........................................................6
2.5. Contoh Menu Makanan....................................................................11
2.6. Tanda Kecukupan Gizi pada Ibu Hamil.................................................12
BAB 3 PENUTUP..................................................................................... 14
3.1. Simpulan....................................................................................... 14
3.2. Saran........................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... iii

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga
bahagia. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami
dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan
setelah hamil. Agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu
konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil mendapatkan
tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan
energi. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat
kurang baik bagi ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena
itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil
merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita
yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin
yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap
persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak,
rambut rontok dan lain-lain.Agar ibu hamil lebih tahu dan mengerti tentang
pentingnya gizi seimbang serta menu seimbang saat kehamilan maka dengan
demikian dibuatnya makalah ini.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang serta menu seimbang bagi ibu
hamil?

2. Apa saja dampak dan factor yang mempengaruhi gizi pada ibu hamil?

3. Apa dampak kekurangan gizi serta kebutuhan gizi pada ibu hamil?

4. Apa saja contoh kombinasi menu makanan gizi seimbang pada ibu hamil
dalam 1 hari ?

1.3. Tujuan Penulisan

1
1. Untuk mengetahui pengertian gizi seimbang serta menu seimbang pada ibu
hamil.

2. Untuk mengetahui apa saja manfaat dan factor yang mempengaruhi gizi
pada ibu hamil.

3. Untuk mengetahui apa saja dampak kekurangan gizi serta kebutuhan gizi
pada ibu hamil.

4. Untuk mengetahui apa saja menu makanan gizi seimbang pada ibu hamil
dalam waktu 1 hari.

2
BAB 2

TINJAUAN TEORI
2.1. Pengertian
2.1.1. Makanan

Makanan dapat diartikan sebagai semua zat yang dapat digunakan dalam
metabolisme atau faal dan atau untuk memperoleh energi. Agar dapat digunakan
dalam proses metablisme atau faal, makanan harus disedehanakan terlebih dahulu
sehingga nantinya makanan akan berwujud molekul zat yang paling kecil yang
dapat diserap oleh sel-sel tubuh. Proses penyederhanaan ini disebut proses
pencernaan.

Agar tubuh kita tetap sehat, makanan harus mengandung semua zat yang
dibutuhkan oleh sel-sel tubuh. Dengan kata lain makanan harus mengandung gizi
yang baik. Makanan bergizi yang kita butuhkan harus mengandung beberapa zat,
yaitu karbohidrat, protein, lemak , garam mineral, viyamin dan air.

2.1.2. Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang terkandung di


dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam
kehidupan sehari-hari. Setiap orang harus makan makanan dan minum minuman
yang mengandung tiga zat gizi utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat
pembangun maupun zat pengatur. Tidak seimbang ataupun kurang asupan gizi
akan dapat mempengaruhi tubuh seseorang.

2.1.3. Makanan dan Gizi Seimbang

Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung


karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien

3
akan meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrien meningkat
secara proporsional

2.2. Gizi Ibu Hamil

Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu
sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan
menu selama hamil.Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi
dari pada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk
dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap
menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi
rusak, rambut rontok dan lain-lain. Demikian pula, bila makanan ibu kurang,
tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa
sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus,
BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat
mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang
mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula
mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu
kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu
dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.

A. Trimester pertama (usia kehamilan 1-3 bulan)

Merupakan masa penyusunan ibu terhadap kehamilannya

Pertumbuhan janin masih berlangsung lambat sehingga kebutuhan gizi


untuk pertumbuhan janin belum banyak

Kebutuhan gizi ibu hamil pada masa ini masih sama dengan wanita
dewasa biasa

Diketahui bahwa keluhan yang timbul pada trimester 1 adalah kurang


nafsu makan, mual, pusing, halusinasi, ingin makan yang aneh-aneh,
mual muntah dan lain-lain.

Dalam batas tertentu hal ini masih wajar, yang perlu dianjurkan adalah
makan berupa makanan yang mudah dicerna dalam porsi sedikit tapi
sering

4
Bahan makanan yang baik diberikan adalah makanan kering dan segar
seperti roti panggang, biskuit dan sereal serta buah-buahan segar atau
sari buah

Keluhan emesis (muntah) dapat dihindari dengan tidak makan dan


minum secara bersamaan atau sebaiknya diberi jarak sekitar 15-30
menit.

B. Trimester kedua (4-6 bulan) dan ketiga (7-9 bulan)

Pertumbuhan janin berlangsung cepat pada masa ini

50% dari penambahan BB terjadi pada bulan keenam dan ketujuh

Nafsu makan meningkat

Kemampuan mencerna makanan bertambah baik

Pada masa ini tambahan zat gula diperlukan untuk memelihara


kesehatan yang baik

C. Trimester ketiga (7-9 bulan)

Pertumbuhan janin berlangsung cepat pada masa ini

50% dari penambahan BB terjadi pada bulan keenam dan ketujuh

Nafsu makan meningkat

Kemampuan mencerna makanan bertambah baik

Pada masa ini tambahan zat gula diperlukan untuk memelihara


kesehatan yang baik

2.2.1. Faktor

Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil antara lain :

1. Umur

2. Berat badan

5
3. Suhu lingkungan

4. Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat gizi dalam makanan

5. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan

6. Aktivitas

7. Status kesehatan

8. Status ekonomi

2.2.2. Hal yang Diperhatikan

Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu makanan selama
hamil, antara lain:

1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang


berlebihan, susu berlemak dan makanan yang sudah tidak segar.
2. Ibu hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari.
3. Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.
4. Mempergunakan aneka ragam makanan yang ada.
5. Memilih dan membeli berbagai macam bahan makanan yang segar.
6. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas, seperti sawi,
kool, kubis dan lain-lain.
7. Mengurangi bumbu yang merangsang, seperti pedas, santan kental.
8. Menghindari merokok dan minum-minuman keras.

2.3. Dampak Kekurangan Gizi

1. Anemia gizi besi

Kekurangan zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga ibu hamil


dinajurkan agar mengkonsumsi tambahan zat besi atau makanan yang
mengandung zat besi. Seperti hati ayam dan lain-lain.

2. Kenaikan BB yang rendah selama hamil

Di negara maju rata-rata kenaikan BB selama hamil 12-14 kg. Bila ibu
hamil kurang gizi kenaikan BB hanya 7-8 kg berakibat melahirkan bayi

6
BBLR. Tapi, berdasarkan perkembangan terkini juga disampaikan bahwa
ternyata penambahan BB selama kehamilan tidak terlalu mempengaruhi
BB janin, karena ada kalanya ibu yang penambahan BB nya cukup
ternyata BB janinnya masih kurang dan ada juga ibu yang penambahan
berat badannya kurang selama kehamilan tapi BB janinnya sesuai.

3. Ngidam (pica) dan mual muntah berlebihan selama kehamilan


(hiperemesis gravidarum)

Mual muntah yang berlebihan yang sampai menyebabkan ibu pingsan dan
lemah memerlukan penanganan khusus. Namun , biasanya emesis ini
hanya terjadi pada awal-awal kehamilan saat kebutuhan gizi janin belum
terlalu besar.

2. 4. Kebutuhan Gizi untuk Ibu Hamil

1. Energi

Kebutuhan energi pada bumil tergantung pada BB sebelum hamil dan


pertambahan BB selama kehamilan, karena adanya peningkatan basal
metabolisme dan pertumbuhan janin yang pesat terutama pada trimester II
dan III, direkomendasikan penambahan jumlah kalori sebesar 285-300
kalori pada trimester II dan III. Dampak kekurangan energi adalah
pertumbuhan dalam janin terhambat (IUGR) bahkan dampak lebih parah
dapat mengakibatkan kematian. Pada trimester 1 energi masih sedikit
dibutuhkan, pada trimester 2 energi dibutuhkan untuk penambahan darah,
perkembangan uterus, pertumbuhan massa mammae/payudara, dan
penimbunan lemak, sedangkan pada trimester 3 energi dibutuhkan untuk
pertumbuhan janin dan plasenta. Sumber energi adalah hidrat arang seperti
beras, jagung, gandum, kentang, ubi-ubian dan lain-lain.

2. Protein

Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus, jaringan


payudara, hormon, penambahan cairan darah ibu serta persiapan laktasi.
2/3 dari protein yang dikonsumsi sebaiknya berasal dari protein hewani
yang mempunyai nilai biologi tinggi. Tambahan protein yang diperlukan
selama kehamilan sebanyak 12 gr/hari. Sumber protein hewani terdapat
pada daging, ikan, unggas, telur, kerang dan sumber protein nabati banyak
terdapat pada kacang-kacangan.

7
3. Vitamin
A. Asam folat dan vitamin B12 (sianokobalamin)

Berfungsi untuk memenuhi kebutuhan volume darah janin dan


plasenta (pembentukan sel darah), vitamin B12 merupakan faktor
penting pada metabolisme protein. Dalam bahan makanan asam
folat dapat diperoleh dari hati, sereal, kacang kering, asparagus,
bayam, jus jeruk dan padi-padian.

Asam folat dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 300-


400mcg/hari. Berfungsi untuk mencegah anemia megaloblastik,
mengurangi resiko defek tabung neural jiak dikonsumsi sebelum
dan selama 6 minggu pertama kehamilan.

B. Vitamin B6 (piridoksin)

Penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh. Vitamin B6


juga diberikan untuk mengurangi keluhan mual-mual pada ibu
hamil.

C. Vitamin C (asam askorbat)

Jika kekurangan/defisiensi vitamin C dapat mengakibatkan


keracunan kehamilan, ketuban pecah dini (KPD). Vitamin C
berguna untuk mencegah terjadinya ruptur membran, sebagai bahan
semen jaringan ikat dan pembuluh darah. Fungsi lain dapat
mengakibatkan absorbsi besi non hem, meningkatkan absorbsi
suplemen besi dan profilaksis perdarahan post partum.
Kebutuhannya 10 mg/hari lebih tinggi dari ibu tidak hamil.

D. Vitamin A

Berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan, pertumbuhan gigi


dan pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit, rambut dan
mencegah kelainan bawaan. Bila kelebihan vitamin A dapat
mengakibatkan cacat tulang wajah dan kepala, otak, jantung.
Sumber vitamin A banyak terdapat pada minyak ikan,kuning telur,
wortel, sayuran berwarna hijau dan buah-buahan berwarna merah.
Bumil sebaiknya tidak mengkonsumsi bahan kosmetik yang
mengandung vitamin A dosis tinggi. Kebutuhan vitamin A ibu
hamil 200 RE/hari lebih tinggi daripada ibu tidak hamil.

E. Vitamin D

8
Selama kehamilan akan mencegah hipokalsemia, membantu
penyerapan kalsium dan fosfor, mineralisasi tulang dan gigi.
Sumber vitamin D banyak terdapat pada kuning telur, susu, produk
susu dan juga dibuat sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar
matahari. Dapat menembus plasenta sehingga dapat memasuki
tubuh bayi. Bila terjadi defisiensi, gigi tidak normal dan lapisan
luar gigi anak buruk.

F. Vitamin E

Jarang terjadi defisiensi. Berfungsi pada pertumbuhan sel dan


jaringan dan integrasi sel darah merah. Dinajurkan dikonsumsi
melebihi 2 mg/hari. Pada binatang percobaan defisiensi vitamin E
menyebabkan keguguran.

G. Vitamin K

Jarang terjadi defisiensi. Bila terjadi kekurangan dapat


mengakibatkan gangguan perdarahan pada bayi.

4. Mineral
A. Kalsium (Ca)

Jumlah Ca janin sekitar 30 gram, terutama diperlukan pada 20


minggu terakhir kehamilan. Rata-rata setiap hari penggunaan Ca
pada bumil 0,08 gram dan sebagian besar untuk perkembangan
tulang janin. Bila intake Ca kurang, maka kebutuhan ca akan
diambil dari gigi dan tulang ibu. Sehingga tak jarang bagi bumil
yang kurang asupan Ca giginya menjadi caries atau pun keropos
serta diikuti dengan nyeri pada tulang dan persendian.

Metabolisme Ca memerlukan vitamin D yang cukup. Namun


demikian, ibu yang sering hamil cenderung terjadi defisiensi,
akibatnya janin menderita kelainan tulang dan gigi. Sumber
kalsium terdapat pada susu dan produk susu (yoghurt, keju), ikan,
kacang-kacangan, tahu, tempe dan sayuran berdaun hijau.
Konsumsi Ca yang dianjurkan untuk ibu hamil sebanyak 900-1200
mg/hari.

B. Fosfor

Fosfor berhubungan erat dengan Ca. Fosfor berfungsi pada


pembentukan rangka dan gigi janin serta kenaikan metabolisme

9
kalsium ibu. Jika jumlah didalam tubuh tidak seimbang sering
mengakibatkan kram pada tungkai.

C. Zat besi (Fe)

Sangat esensial, berhubungan dengan meningkatnya jumlah


eritrosit ibu (kenaikan sirkulasi darah ibu dan kenaikan kadar Hb)
diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia. Intake yang tinggi
dan berlebihan pada Fe juga tidak baik, karena dapat
mengakibatkan konstipasi (sulit BAB) dan nausea (mual muntah).

Zat besi paling baik dikonsumsi diantara waktu makan bersama jus
jeruk. Sedangkan kopi, teh dan susu dapat mengurangi absorbsi zat
besi nonhem, sehingga sebaiknya menghindari minum kopi, teh
ataupun susu jika akan mengkonsumsi FE. Sumber zat besi banyak
terdapat pada daging merah, ikan, unggas, kacang-kacangan,
kerang, sea food dan lain-lain.

D. Seng (Zn)

Berkaitan dengan pembentukan tulang selubung syaraf tulang


belakang. Hasil study menunjukkan bahwa rendahnya kadar Zn
pada ibu ditemukan padapersalinan abnormal dan BBLR (berat
bayi lahir rendah <2500gram). Sumber Zn terdapat pada kerang
dan daging. Kadar Zn yang dibutuhkan pada bumil yaitu sebanyak
20mg/hari atau lebih besar 5 mg dari pada kadar wanita dewasa
yang hanya 15 mg/hari.

E. Fluor

Dalam air minum sebenarnya cukup mengandung fluor. Fluor


diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Bila kurang dari
kebutuhan gigi tidak terbentuk sempurna. Dan jika kadar fluor
berlebih warna dan struktur gigi tidak normal.

F. Yodium

Defisisensi yodium mengakibatkan kretinisme. Jika kekurangan


terjadi kemudian, pertumbuhan anak akan terhambat. Tambahan
yaodium yang diperlukan sebanyak 25 ug/hari.

G. Natrium

10
Kebutuhan natrium meningkat sejalan dengan meningkatnya kerja
ginjal. Memegang peranan penting dalam metabolisme air dan
bersifat emngikat cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi
keseimbangan cairan tubuh pada ibu hamil. Natrium pada ibu
hamil bertambah sekitar 3,3 gram per minggu sehingga ibu hamil
cenderung menderita edema.

Satua Wanita Ibu


Zat gizi
n dewasa hamil
Energi Kal 2200 2485
Protein gr 48 60 2.5. Contoh
Vitamin A RE 500 700 Menu Makanan
Vitamin D ug 5 15
Vitamin E mg 8 18
Vitamin K mg 65 130 Makan pagi
Thiamin mg 1,0 1,2
Nasi 150 gram = 1
Riboflavin mg 1,2 1,4
Niacin mg 9 9,1 gelas
Vitamin B12 mg 1,0 1,3
Telur 60 gram = 1
Asam folat ug 150 300
butir
Piridoksin mg 1,6 3,8
Vitamin C mg 60 70 Tempe 50 gram =
Kalsium mg 500 900
2 potong
Fosfor mg 450 650
Zat besi mg 26 46 Sayuran 50 gram
Seng mg 15 20 = 1/2 gelas
Yodium ug 150 175
Selenium ug 55 70 Minyak 5 gram =
1/2 sendok makan

Susu 200 cc = 1 gelas

Pukul 10 : bubur kacang hijau 1 gelas

Makan siang/sore

Nasi 200 gram = 1 1/2 gelas

Ikan 50 gram = 1 potong

Tempe 50 gram = 2 potong

Sayuran 100 gram = 1 gelas

Pepaya 100 gram = 1 potong

11
Minyak 10 gram = 1 sendok makan

Pukul 16.00 : susu 1 gelas

2.6. Tanda Kecukupan Gizi pada Ibu Hamil

Kategori Penampilan
Keadaan umum Responsive, gesit
Berat badan Normal sesuai dengan tinggi badan dan bentuk tubuh
Postur tubuh Tegak, tungkai dan lengan lurus
Otot Kenyal, kuat, sedikit lemak dibawah kulit
Syaraf Perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal, mental stabil
Pencernaan Nafsu makan baik
Jantung Detak dan irama normal, tekanan daran normal
Vitalitas umum Ketahanan baik, energik, cukup istirahat, penuh semangat
Rambut Mengkilat, kuat, tidak mudah rontok, kulit kepala normal
Kulit Licin, lembab, segar
Muka dan leher Warna sama (tidak ada perubahan warna), licin, tampak sehat, segar
Bibir Licin, lembab, tidak pucat, tidak bengkak
Mulut Tidak ada luka, selaput merah
Gusi Merah normal, tidak ada perdarahan
Lidah Merah normal, licin, tidak ada luka
Tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, bersih, tidak ada perdarahan,
Gigi
lurus dagu normal
Mata Bersinar, bersih, konjungtiva tidak pucat, tidak ada perdarahan
Kelenjar Tidak ada perdarahan dan pembesaran
Kuku Keras dan kemerahan
Tungkai Kaki tidak bengkak

12
BAB 3

PENUTUP

3.1. Simpulan

Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi dari pada wanita
yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin
yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap
persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak,
rambut rontok dan lain-lain. Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh
kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum
hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi
lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat
mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang
mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula
mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu
kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu
dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.

3.2. Saran

Diakhir ucapan dan ungkapan penulis sebagai insan yang tak lepas dari salah dan
dosa, saya tidak henti-hentinya untuk selalu memohon pertolongan serta Rahmat
Allah SWT, Semoga tulisan ini akan menjadikan sebuah inspirasi serta motivasi
bagi para mahasiswa dan mahasiswi khususnya dalam menimba ilmu serta
mengamalkannya.

Demikianlah hanya ini yang bisa penulis sampaikan, penulis berhadap saran dan
kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan tulisan ini. Atas
segala saran dan kritik yang diberikan penulis mengucapkan terima kasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

docstoc.com/docs/16106147/Gizi-ibu-hamil

Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005.

scribd.com/doc/6223587/Kebutuhan-Zat-Gizi-Sepanjang-Daur-Kehidupan-
Manusia

Wiryo, H. 2002. Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil dan Menyusui dengan
Bahan Makanan Lokal. Jakarta: Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai