Anda di halaman 1dari 6

STRES KERJA DAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT DAERAH (RSD)

MARDI WALUYO KOTA BLITAR


(Job Stress and Job Satisfaction Among Nurses in Mardi Waluyo Hospital Blitar)

Ahsan*, Adine Yenie Cahyaning Pradyanti*


Jurusan Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang
Jalan Veteran Malang 65145
Email: ahsanfkub@yahoo.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Perawat sebagai tenaga profesional di rumah sakit rentan mengalami stres kerja yang menyebabkan
gangguan fisiologis, psikologis, dan perilaku. Suatu studi menunjukkan bahwa stres kerja yang tinggi akan menurunkan
kepuasan kerja. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan stres kerja dengan kepuasan kerja perawat di ruang
rawat inap RSD Mardi Waluyo Kota Blitar. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross-sectional
dengan pengujian hubungan antar variabel menggunakan Rank-Spearman. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah total sampling, yaitu seluruh perawat yang bekerja di ruang rawat inap RSD Mardi Waluyo Kota Blitar. Seluruh
responden mengisi kuesioner tentang stres kerja dan kepuasan kerja. Jumlah responden adalah 61 orang. Hasil: Hasil uji
Rank-Spearman menunjukkan nilai 0,674 menunjukkan hubungan antar dua variabel terbalik dengan tingkat hubungan
kuat. Selang kepercayaan dalam penelitian ini adalah 95% dengan p (0,000) < p-value. Diskusi: Semakin berat tingkat
stres kerja perawat, maka tingkat kepuasan kerja perawat semakin rendah.

Kata kunci: stres kerja, kepuasan kerja, perawat

ABSTRACT
Introduction: Nurses as a professional worker in hospitals are often getting job stress that cause disturbance physiology,
psychology, and behavior. A study had shown that job stress in a high level would decrease the job satisfaction. The
objectived of this research was to analyze the relation of job stress with the nurse job satisfaction in Mardi Waluyo
Hospital in Blitar City. Methods: This research used cross-sectional as the method to conduct this research by examining
the relation among variables using Rank-Spearman. Sample of this research was the total sampling, which the total of
all nurses that work in the Hospital, Mardi Waluyo in Blitar City. All of the respondents filled out the questionnaires
about stress that occur while working and the job satisfaction. Total of respondents were 61 nurses. Results: The result
of Rank-Spearman showed the value of -0,674; there was an inverted relation among variables with a strong relationship
level, The significance in this research was 0,000 with a confidence interval of 95% (p-value). Discussions: there was
the more stress those nurses got, then there would be less job satisfaction.

Keywords: Job stress, job satisfaction, nurse

PENDAHULUAN Rumah Sakit Daerah (RSD) Mardi


Waluyo Kota Blitar merupakan rumah sakit
Kepuasan kerja merupakan perasaan
milik pemerintah daerah tipe B non pendidikan
suka atau puas dan ketidakpuasan kerja
yang ada di Kecamatan Sananwetan Kota
merupakan perasaan tidak suka terhadap
Blitar. Studi pendahuluan yang dilakukan
pekerjaan yang dialami oleh individu.
peneliti pada tanggal 19 November 2013, para
Kepuasan kerja dapat menyokong untuk
kepala ruang rawat inap mengungkapkan
mendapatkan hasil kerja yang optimal (Wasis,
bahwa bekerja di ruang rawat inap di
2008). Menurut hasil penelitian Mukarommah
RSD Mardi Waluyo Kota Blitar memiliki stres
(2007) kepuasan kerja perawat di RSUD
kerja yang tinggi. Sumber stres kerja yang
Kabupaten Pamekasan sebagian besar adalah
dialami perawat, berkaitan dengan sumber
kurang (53%). Terdapat hasil penelitian lain
daya perawat yang tidak seimbang dengan
oleh Febrianny (2009) lebih dari separuh
jumlah pasien, keberagaman diagnosa pasien,
responden (62,5%) menyatakan ketidakpuasan
komplain dari pasien atau keluarga, alat-alat
kerja di Ruang Triage IGD RS Dr. M. Djamil
medis penunjang yang tidak tersedia dengan
Padang.
baik, keterbatasan ruangan, dan metode

318
Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Perawat (Ahsan dan Adine Yenie Cahyaning Pradyanti)

penugasan yang belum berjalan efektif. Dari stres kerja, yaitu gangguan fisiologis, gangguan
uraian diatas, ditemukan beberapa gambaran psikologis, dan perubahan perilaku. Kuesioner
perawat mengalami stres kerja yang selanjutnya tiga berisi pertanyaan tentang kepuasan kerja
akan diteliti. berdasarkan teori Herzberg (Asad, 2006).
Berdasarkan penelitian Mathew (2013), Uji validitas dalam penelitian ini
dikatakan bahwa ada hubungan terbalik menggunakan pearson product momentdan
antara stres dan kepuasan kerja, seperti hasil dari uji validitas dinyatakan valid
stres meningkat, maka kepuasan kerja akan untuk semua item pertanyaan. Uji reliabilitas
menurun. Akibatnya, peningkatan stres menggunakan alpha-cronbach dan dinyatakan
umumnya bisa menyebabkan penurunan reliabel dengan koefisien keandalan kuesioner
kepuasan kerja dan penurunan kualitas stres kerja sebesar 0,74, kuesioner kepuasan
kehidupan. Hal ini dapat berkontribusi untuk kerja 0,73.
menimbulkan potensi bagi perawat untuk Analisis dalam penelitian ini dilakukan
meninggalkan profesi dan sebagai konsekuensi untuk mengidentifikasi hubungan stres kerja
akhir jumlah perawat akan berkurang. dengan kepuasan kerja perawat. Jenis data
Teori yang mendukung hasil penelitian dalam penelitian ini adalah ordinal dan
di atas adalah teori oleh Herzberg (Asad, ordinal, maka analisis bivariat non-parametrik
2006) dikatakan bahwa ada dua faktor yang pada penelitian ini menggunakan uji statistik
mempengaruhi kondisi pekerjaan seseorang, uji korelasi Spearman, yaitu untuk menguji
yaitu faktor motivasi motivation factor) yang tingkat atau eratnya hubungan antara dua
disebut juga dengan satisfaction atau intrinsic variabel. Pengolahan data ini dilakukan
motivation dan faktor kesehatan (hygienes) dengan program SPSS for Windows.
yang juga disebut dissatisfaction atau
ekstrinsic motivation. Berdasarkan fenomena
HASIL PENELITIAN
dan masalah tersebut, peneliti tertarik untuk
meneliti kekuatan Hubungan Stres Kerja Hasil penelitian tentang karakteristik
dengan Kepuasan Kerja Perawat di RSD Mardi usia responden RSD Mardi Waluyo Kota
Waluyo Kota Blitar, Blitar menggambarkan bahwa dari 61 orang
responden, usia terbanyak rentang antara 26
sampai 35 tahun sebanyak 41 orang. Hal ini
BAHAN DAN METODE
menunjukkan bahwa sebagian perawat RSD
Penelitian ini menggunakan rancangan Mardi Waluyo Kota Blitar termasuk dalam
deskriptif analitik korelatif dengan pendekatan usia dewasa muda atau dewasa awal.
cross sectional (Nursalam, 2008). Rancangan Berdasarkan jenis kelamin dari 61
deskriptif korelasional ini menggambarkan orang responden, sebanyak 43 orang (70,5%)
hubungan stres kerja dengan kepuasan kerja berjenis kelamin perempuan dan 18 orang
perawat di RSD Mardi Waluyo Kota Blitar. (29,5%) berjenis kelamin laki-laki. Hal ini
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh menunjukkan bahwa sebagian besar perawat
perawat yang bekerja di ruang rawat inap RSD Mardi Waluyo Kota Blitar berjenis
biasa di RSD Mardi Waluyo Kota Blitar. kelamin perempuan, berarti profesi perawat
Teknik sampling yang digunakan adalah total didominasi oleh perempuan. Alasan individu
sampling, artinya seluruh perawat yang bekerja menjadi perawat salah satunya adalah
di ruang rawat inap biasa RSD Mardi Waluyo pekerjaan perawat identik dengan pekerjaan
Kota Blitar dan bersedia menjadi responden. perempuan, yaitu merawat orang lain.
Instrumen penelitian menggunakan Karakteristik pendidikan responden
kuesioner, yang terdiri dari tiga kuesioner. menunjukkan bahwa perawat di RS Mardi
Kuesioner satu berisi data umum responden. Waluyo Blitar masih didominasi oleh
Kuesioner dua berisi pertanyaan tentang stress pendidikan vokasional. Sebanyak 38
kerja yang diukur menggunakan tiga indikator orang (62,3%) responden berpendidikan

319
Jurnal Ners Vol. 10 No. 2 Oktober 2015: 318323

D3 Keperawatan dan 23 orang (37,7%) 14 orang perempuan. Sebagian besar perawat


berpendidikan S1 Keperawatan (Ners). perempuan memiliki kepuasan kerja sedang.
Stres kerja perawat di RSD Mardi Terdapat hubungan bermakna di antara
Waluyo Kota Blitar mayoritas tingkat sedang kedua variabel. Hasil uji korelasi Spearman
sebesar 62,3%, 34,4% mengalami stres kerja Rank pada penelitian ini menunjukkan
ringan dan sebagian kecil yaitu 3,3% perawat bahwa besar korelasi (r) antara variabel
yang mengalami stres kerja berat. Hal ini 1 dan 2 adalah 0,674 yang berarti korelasi
berarti perawat di RSD Mardi Waluyo Kota tingkat stres kerja perawat dengan tingkat
Blitar terdapat sebagian kecil perawat yang kepuasan kerja perawat adalah kuat. Nilai
belum mampu memanajemen stres kerja tersebut masuk dalam rentang interval korelasi
sehingga berpotensi terjadi depresi terhadap 0,600,799 yang berarti korelasi kuat. Nilai
pekerja. korelasi bernilai negatif (-) berarti dua variabel
Tingkat stres kerja berdasarkan jenis memiliki hubungan terbalik, yaitu semakin
kelamin perawat didapatkan data 61 orang tinggi stres kerja perawat, maka kepuasan kerja
perawat di RSD Mardi Waluyo Kota Blitar, 21 perawat semakin rendah. Dengan demikian,
orang mengalami stres kerja ringan, 17 orang H0 ditolak.
diantaranya merupakan perempuan dan 4 laki-
laki. Sedangkan responden yang mengalami
PEMBAHASAN
stres kerja sedang, dari 38 orang yang berjenis
kelamin perempuan 24 orang dan laki-laki Tingkat stres kerja perawat sebagian
14 orang. Responden yang mengalami stres besar mengalami stres kerja sedang. Tingkat
kerja berat adalah 2 orang perempuan. Perawat stres kerja perawat di RSD Mardi Waluyo Kota
yang berjenis kelamin perempuan lebih rentan Blitar sebagian besar mengalami stres kerja
terkena stres. sedang diduga karena masa kerja pegawai
Be rd a sa rk a n t i ng k at ke pu a sa n yang tergolong cukup berpengalaman dalam
kerja perawat menunjukkan bahwa dari mengelola dan mengikuti kebiasaan di rumah
61 responden, 2 orang (3,3%) memiliki sakit maupun ruangan. Masa kerja lebih dari
kepuasan kerja rendah, 42 orang (68,9%) dua tahun dapat memberikan gambaran bahwa
memiliki kepuasan kerja sedang, dan 17 orang pegawai telah mampu beradaptasi dengan
(27,9%) memiliki kepuasan kerja tinggi. lingkungan pekerjaan, sehingga tingkat stres
Tingkat kepuasan kerja perawat kerja pun cenderung sedang.
berdasarkan jenis kelamin, didapatkan data Hasil penelitian ini menunjukkan
dari 61 responden, terdapat 2 orang perempuan adanya 2 perawat dengan stres kerja berat.
dengan kepuasan kerja rendah. Kepuasan kerja Menurut penelitian Vita Yustiya (2010), pada
perawat sedang sebanyak 42 orang, terdiri dari stres kerja tinggi, seseorang akan merasakan
15 orang laki-laki dan 27 orang perempuan. perubahan fisiologis, psikologis, bahkan
Kepuasan kerja perawat tinggi sebanyak perubahan perilaku. Pada stres kerja perawat
14 orang, terdiri dari 3 orang laki-laki dan sedang, seseorang akan merasakan terjadinya

Tabel 1. Tabel Tingkat Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Perawat


Tingkat kepuasan kerja perawat
Tingkat stres perawat Total
Ringan Sedang Tinggi
Ringan 0 10 11 21
Sedang 2 30 6 38
Berat 0 2 0 2
Total 2 42 17 61
Uji korelasi Rank-Spearman (r) -0,674
Signikansi () 0,000

320
Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Perawat (Ahsan dan Adine Yenie Cahyaning Pradyanti)

perubahan fisik dan psikologis dalam dirinya, pemenuhan kebutuhan yang baik dapat
namun ia masih mampu mengendalikan memenuhi aktualisasi diri perawat. Hanya
sehingga tidak sampai mengubah perilaku sekitar sepertiga dari perawat dapat memenuhi
orang tersebut. Sedangkan perawat yang aktualisasi diri terhadap pekerjaannya.
mengalami stres kerja rendah akan tetap stabil Ada hubungan stres kerja dengan
dalam menjalani pekerjaannya. Hal ini berarti kepuasan kerja perawat di RSD Mardi Waluyo
bahwa ada perawat yang mengalami gangguan Kota Blitar. Hal tersebut dapat dikatakan
fisiologis, psikologis, dan perilaku di RSD bahwa antara stres kerja perawat mempunyai
Mardi Waluyo Kota Blitar. hubungan yang bermakna dengan kepuasan
Ditinjau dari segi karakteristik kerja perawat dengan arah korelasi negatif.
pekerjaan, pekerjaan perawat tergolong Korelasi negatif bermakna semakin tinggi stres
pekerjaan yang membutuhkan profesionalisme kerja maka kepuasan kerja semakin rendah,
tinggi. Menurut Iwan Sain, 2014, keperawatan begitu pula sebaliknya. Berdasarkan kekuatan
adalah suatu bentuk perawatan profesional korelasi antar kedua variabel menunjukkan
yang mer upakan bagian integral dari hubungan kuat dengan nilai korelasi sebesar
pelayanan kesehatan yang didasarkan pada 0,674.
ilmu dan kiat keperawatan. Perawat selalu Penelitian ini sesuai dengan penelitian
dituntut profesional dalam setiap tindakan. oleh Neenu, (2013) berjudul Effect of Stress
Keprofesionalan akan mempengaruhi tingkat on Job Satifaction among Nurses in Central
stres kerja individu dalam menjalankan Kerala yang menyebutkan bahwa semakin
tugas. tinggi stres kerja perawat maka kepuasan kerja
Hasil penelitian menunjukkan sebagian perawat semakin rendah. Penelitian lain yang
besar perawat kepuasan kerja sedang. Kepuasan mendukung hasil penelitian di atas adalah
kerja perawat di RSD Mardi Waluyo yang penelitian oleh Simin Bemana, et al, (2013)
sebagian besar adalah sedang menunjukkan berjudul The Relationship among Job Stress
bahwa sebagian besar perawat merasa cukup and Job Satisfaction in Municipality Personnel
puas dengan pekerjaan yang dijalankan selama in Iran dikatakan bahwa terdapat hubungan
ini. bermakna antara stres kerja dengan kepuasan
Tingkat kepuasan kerja perawat kerja perawat.
menggambarkan kesukaan atau ketidaksukaan
perawat terhadap pekerjaannya (Mathew,
SIMPULAN DAN SARAN
2013). Bila terdapat sebagian kecil perawat
yang memiliki kepuasan kerja rendah, Simpulan
diduga perawat tersebut memiliki perasaan Semakin tinggi tingkat stres kerja maka
ke t id a k s u k a a n t e r h a d a p p e ke r ja a n . tingkat kepuasan kerja semakin rendah dengan
Ketidaksukaan individu terhadap pekerjaan tingkat korelasi hubungan kuat.
berdampak adanya niat untuk meninggalkan
pekerjaan (Mutukrisnhan, 2011). Meskipun Saran
hasil penelitian menunjukkan jumlah kecil
Pihak manajerial rumah sakit perlu
perawat yang memiliki kepuasan kerja rendah,
mempertimbangkan dalam hal pengambilan
perawat tersebut harus mendapat motivasi
keputusan dan penentuan kebijakan terkait
eksternal yang baik agar tidak ada keinginan
stres kerja dan kepuasan kerja yang dialami
meninggalkan pekerjaan.
perawat.
Hasil penelitian menunjukkan hampir
Bagi peneliti selanjut nya perlu
separuh perawat memiliki kepuasan kerja
mempertimbangkan dalam pemilihan desain
tinggi. Hal ini berkaitan dengan pemenuhan
penelitian yang dapat mengukur variabel stres
kebutuhan yang baik dan telah mampu
kerja dan kepuasan kerja dalam minimal dua
membentuk aktualisasi diri sebagai perawat
kali pengukuran agar terlihat perbedaan dalam
di RSD Mardi Waluyo Kota Blitar. Seperti
waktu yang berbeda dan pemilihan instrumen
yang dipaparkan dalam teori Maslow bahwa

321
Jurnal Ners Vol. 10 No. 2 Oktober 2015: 318323

penelitian untuk observasi secara langsung Kinerja Perawat Wanita di Rumah Sakit.
perubahan fisiologis, psikologis, dan perilaku Tesis. Fakultas Manajemen. Universitas
perawat. Hasil penelitian ini dapat dijadikan Diponegoro. Diakses pada 18 Oktober
sebagai referensi bagi yang hendak meneliti 2013 dari http://eprints.undip.ac.id.
lebih lanjut tentang stres kerja dan kepuasan Mathew, M.N.A. 2013. Effect of Stress on
kerja perawat. Job Satisfaction among Nurses in
Central Kerala.Journal of Business and
Management, 7(2), 47.
KEPUSTAKAAN Molouk dan Ali Khani. 2012. Evalution of
the Nurses Job Satisfaction, and
Asad. 2006. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia:
Its Association with Their Moral
Psikologi Industri. Cetakan kesebelas.
Sensitivities and Well-being. Journal
Yogyakarta: Liberty.
of Clinical and Diagnostic Research.
Bemana, Simin, et al. 2013. The Relationship
Vol. 6(10): 17611764.
among Job Stress and Job Satisfaction in
Mukarommah, Nur., et al. 2007. Hubungan
Municipality Personnel in Iran. World
Pendidikan dan Kinerja dengan
Applied Science Journal 22 (2): 233-
Kepuasan Kerja Perawat di Ruang
238.
Ra wat Inap R SUD Kab upate n
Breuklin, Selsbi Rihulay. 2012. Perbedaan
Pamekasan. Manuskrip.
Tingkat Stres Kerja Perawat di Unit
Munandar, A.S. 2004. Psikologi Industri dan
Rawat Inap dan Perawat Unit Gawat
Organisasi. Jakarta: UI-press.
Darurat di Rumah Sakit Panti Wilasa
Munandar, A.S. 2008. Psikologi Industri dan
Citarum dan Rumah Sakit Panti Wilasa
Organisasi. Jakarta: UI-press.
dr. Cipto Semarang. Skripsi. Salatiga:
Muthmainah S, Iin. 2012. Faktor-faktor
Universitas Kristen Satya Wacana.
Penyebab Stres Kerja di Ruangan
Chanae, Djuariah. 2005. Hubungan Presepsi
ICU Pelayanan Jantung Terpadu dr.
Perawat Pelaksana tentang Jenjang
Cipto Mangunkusumo Jakarta. Skripsi.
Karir dengan Kepuasan Kerja di RSUD
Depok: UI lib.
Budhi Asih Jakarta. Tesis. Jakarta:
Muthukrishnan, N, et al. 2011. Factors Driving
Universitas Indonesia.
Occupational stress of Employees
Dwijayanti, W. 2010. Stres Kerja pada Perawat
Working in hospital in Dehradun.
Pelaksana di Ruang Rawat Inap RS
International Journal of Research in
Krakatau Medika tahun 2010. Skripsi.
IT & Management. 61:77.
Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Nakakis Konstantinos, O.C. 2008. Factors
Universitas Indonesia.
Influencing Stress and Job Satisfaction
Febriany, Mimi. 2009. Faktor-faktor yang
of Nurses Working in Psychiatric Units:
Berhubungan dengan Kepuasan Kerja
A Research Review.Health Science
Perawat di Ruang Triase IGD RS.
Journal, 2(4).
Dr. Djamil Padang tahun 2009. Skripsi.
Notoadmodjo. 2005. Metodologi Penelitian
Padang: Universitas Andalas.
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Greenberg, J.S. 2006. Comprehensive Stress
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
Management. Edisi 7. New York:
Metodolog i Pe nelit ian I lmu
McGraw-Hill Company, Inc.
Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba
Hasibuan, H.H.S.P. 2009. Manajemen Sumber
Medika.
Daya Manusia. Edisi ketiga. Jakarta:
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental
Bumi Aksara.
Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Henny. 2007. Hubungan Stres Kerja dengan
Praktik. Edisi 4. Volume 2. Alih Bahasa:
Kepuasan Kerja Karyawan Bagian
Renata Komalasari, dkk. Jakarta:
Customer Care pada PT Telekomunikasi
EGC.
Indonesia Tbk Bekasi. Skripsi. Bogor:
Price. 2003. Professional Turnover: the Case
Institut Pertanian Bogor.
for Nurses. New York: Medical and
Indriyani, A. 2009. Pengaruh Konflik Peran
Scientic Books.
Ganda dan Stres Kerja terhadap

322
Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Perawat (Ahsan dan Adine Yenie Cahyaning Pradyanti)

Robbins, Stephen. 2003. Perilaku Organisasi. Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi
Jakarta: Gramedia. Sumatera Utara. Skripsi. Medan:
Rosnawati, M.R., et al. 2010. The Bahasa Universitas Sumatera Utara.
Melayu Version of The Nursing Stress Siagian, S.P. 2004. Teori Pengembangan
Scale Among Nurses: A Reliability Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Study in Malaysia. Asia-Pasific Journal Siagian, S.P. 2005. Teori Pengembangan
of Public Health. 22(4), 501504. Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
S, Timoteus. 2011. Teori Motivasi Abraham Waluyo. 2009. Psikologi Teknik Industri.
H. Maslow dan Penerapannya dalam Jakarta: Graha Ilmu.
Manajemen. Skripsi. Depok: UI lib. Wasis. 2008. Pedoman Riset Praktis untuk
Sain, Iwan. 2014. Keperawatan Profesional. Profesi Perawat. Jakarta: EGC.
Presentasi dalam Seminar Keperawatan Yustiya, Vita. 2010. Forgiveness dan Stres
Januari 2014. Kerja terhadap Perawat. Skripsi.
Sari, Perdana. 2012. Gambaran Kepuasan Malang: UMM press.
Kerja pada Perawat di Unit Rawat Inap

323

Anda mungkin juga menyukai