NIM : 2011730053
1. obat anti-mania
mekanisme kerja obat anti-psikosis tipikal adlah memblokade dopamin pada reseptor pasca-
sinaptik neuron di otak, khususnya di sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal (Dopamine
D2 receptor antagonis), sehingga efek untuk gejala POSITIF. Sedangkan obat anti-psikosis
atipikal di samping berafinitas terhadap Dopamin D2 Receptor, juga terhadap Serotonin 5
HT2 Reseptors (serotonin-dopamin antagonists), sehingga efek juga untuk gejala NEGATIF.
-stuttering (gagap) adalah gangguan kelancaran bicara yang merupakan adanya pengulangan,
perpanjangan, penghentian pada kata dan suku kata tertentu.
-cluttering (bicara kacau) adalah gangguan bicara yang ditandai dengan adanya irama yang
sangat cepat sehingga terjadi misartikulasi dan pendengarnya sulit mengerti.
- Distimia
Distimia atau gangguan distimik adalah suatu kondisi kronis yang ditandai dengan gejala
depresi yang terjadi hampir sepanjang hari, lebih banyak hari daripada tidak, setidaknya
selama 2 tahun (menurut kamus kesehatan). Gangguan distimik merupakan suatu gangguan
kronis yang ditandai oleh adanya mood yang terdepresi (atau mudah marah pada anak-anak
dan remaja) yang berlangsung hampir sepanjang hari dan ditemukan pada sebagian besar
hari.
- Siklotimia
Gangguan siklotimik dibedakan dari gangguan bipolar II, yang ditandai oleh adanya episode
depresif berat dan episode hipomanik. Seperti gangguan distimik, kategorisasi gangguan
siklotimik dengan gangguan mood menyatakan adanya hubungan, kemungkinan biologis,
dengan gangguan bipolar I.
gangguan siklotimik merupakan gangguan yang lebih ringan dimana periode depresi dan
kegembiraan tidakselalu berat.berlangsung hanya beberapa hari. dan kambuh dalam selang
waktu yang tidak beraturan.
5. macam-macam psikoterapi
a. Psikoterapi Suportif
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan, semangat dan motivasi agar
penderita tidak merasa putus asa dan semangat juangnya (fighting spirit) dalam menghadapi
hidup ini tidak kendur dan menurun.
b. Psikoterapi Re-edukatif
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memberikan pendidikan ulang yang maksudnya
memperbaiki kesalahan pendidikan di waktu lalu dan juga pendidikan ini dimaksudkan
mengubah pola pendidikan lama dengan yang baru sehingga penderita lebih adaptif terhadap
dunia luar.
c. Psikoterapi Re-konstruktif
Jenis psikoterpi ini dimaksudkan untuk memperbaiki kembali keperibadian yang telah retak
menjadi keperibadian utuh seperti semula sebelum sakit.
d. Psikoterapi Kognitif
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memulihkan kembali fungsi kognitif (daya pikir dan
daya ingat) rasional sehingga penderita mampu membedakan nilai-nilai moral etika, mana
yang baik dan buruk dan lain sebagainya (discriminative judgment).
e. Psikoterapi Psiko-dinamika
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk menganalisa dan menguraikan proses dinamika
kejiwaan yang dapat menjelaskan seseorang jatuh sakit dan upaya mencari jalan keluarnya.
f. Psikoterapi Perilaku
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memulihkan gangguan perilaku yang terganggu
(maladaptif) menjadi perilaku yang adaftif (mampu menyesuaikan diri).Kemampuan adaptasi
penderita perlu dipulihkan agar penderita mampu berfungsi kembali secara wajar dalam
kehidupan sehari-hari baik di rumah, di lingkungan sosial.
g. Psikoterapi Keluarga
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memulihkan hubungan penderita dengan
keluarganya. Dengan psikoterapi ini diharapkan keluarga dapat memahami mengenai
ganguan jiwa Skizofrenia dan dapat membantu mempercepat proses penyembuhan penderita.
6. gangguan kepribadian
F60 Gangguan Kepribadian Spesifik Menurut PPDGJ III.
F60.0 Gangguan Kepribadian Paranoid
F60.1 Gangguan Kepribadian Schizoid
F60.2 Gangguan Kepribadian Disosial
F60.3 Gangguan Kepribadian Emotional tak stabil
F60.4 Gangguan Kepribadian Histrionik
F60.5 Gangguan Kepribadian Anankastik
F60.6 Gangguan Kepribadian Anxious (avoidant)
F60.7 Gangguan Kepribadian Dependent
F60.8 Gangguan kepribadian spesifik lainnya