Anda di halaman 1dari 3

BAB VI

GAMBAR KONSTRUKSI SAMBUNGAN KAYU

Tujuan pembelajaran umum :


Mampu memahami dan menggambarkan sambungan kayu untuk konstruksi
bangunan

Tujuan pembelajaran khusus :


1. Mampu memahami macam-macam ukuran kayu dan nama istilahnya
2. Mampu memahami ketentuan sambungan dan hubungan sambungan kayu
3. Mampu memahami macam-macam sambungan kayu
4. Mampu dan menggambarkan dalam merencanakan pada konstruksi
sambungan kayu

6. G
ambar Sambungan Kayu

Sambungan kayu merupakan salah satu bagian dari konstruksi bangunan yang
merupakan pengetahuan dasar yang sangat membantu dalam merencanakan
penggambaran konstruksi sambungan kayu baik berat maupun ringan sesuai
dengan persyaratan yang berlaku dalam perencanaan.
Sambungan dan hubungan mempunyai arti tersendiri kita bedakan pengertian
sambungan adalah dua batang kayu yang bila disatukan disambung menjadi satu
kesatuan yang diterapkan ke sistem sambungannya, sedangkan hubungan kayu
adalah apabila dua batang kayu atau lebih digabungkan secara bentuk dapat berupa
menerus, melintang, pertemuan, sudut, melebar, dan tegak
Berdasarkan ukuran dan dimensi dalam istilah di lapangan kayu dapat dibedakan
bentuk dan besarnya kayu, yang umum di gunakan konstruksi kayu adalah
mengacu kepada penampang melintang kayu.

6.1 Ukuran penampang melintang kayu dapat digolongkan sebagai berikut:


a. Kayu Balok yaitu kayu yang mempunyai ukuran penampang melintang
5/10 ; 6/12 ; 6/15 ; 8/12 ; 8/15 ; 10/10 ; 15/15 ; 20/20 dst.
b. Kayu Kaso/Usuk yaitu kayu yang mempunyai ukuran penampang
melintang 4/4 ; 4/6 ; 5/5 ; 5/7.
c. Kayu Reng yaitu kayu yang mempunyai ukuran penampang melintang 2/3
; 3/4
d. Kayu Pipih yaitu kayu yang mempunyai ukuran penampang melintang
2/20 ; 2/30 ; 3/30 ; 3/40 ; 4/40 ; 5/60. dst.

Sifat dari penggunaan kayu dapat memberikan keuntungan dan kerugian kayu
sebagai bahan bangunan adalah sebagai berikut :

Sifat menguntungkan :

GambarTeknik1 61
a. Mudah diperoleh dan relatip murah dibanding beton dan baja.
b. Pengerjaanya mudah tanpa harus menggunakan alat berat yang khusus
dalam pembentukannya.
c. Bentuknya dapat di expose sehingga serat kayu dapat memberikan kesan
yang indah dan alami.
d. Suasana bangunan yang banyak menggunakan kayu terasa nyaman (tidak
panas)
e. Kayu tahan terhadap asam dan garam dapur
f. Beban konstruksinya ringan
g. Multi guna dalam kebutuhan baik bangunan maupun sebagai meubeler.
h. Kayu-kayu yang tidak dipakai dapat dimanfaatkan lagi untuk konstruksi
lainnya.

Sifat kerugiannya adalah sebagai berikut :


a. Mudah terbakar.
b. Kekuatan dan kawetan tergantung dari jenis kayu yang digunakan
c. Apabila konstruksi ditempat terbuka yang selalu berhubungan dengan
cuaca baik panas maupun hujan mudah lapuk.
d. Apabila tidak diperlukan zat kimia (pengawet) mudah diserang rayap.
e. Secara fisik kayu dapat berubah bentuk (susut atau mengembang)
f. Ketidak seragaman dalam kekuatannya walaupun jenis kayu tersebut sama
(mata kayu, bentuk serat yang tidak teratur).
Konstruksi bangunan kayu pada suatu bangunan akan terjadi sambungan,
dalam hal ini maka para ahli dibidang teknik kayu telah memberikan macam-
macam sambungan yang disesuaikan dengan gaya yang diberikan kepada kayu
tersebut. Karena pada sambungan ini merupakan titik kritis atau terlemah
apabila menerima gaya baik tekan maupun tarik.

6.2 Ketentuan ukuran Sambungan Kayu


Ketentuan ukuran sambungan kayu yang umum dipergunakan berdasarkan
data lapangan adalah sebagai berikut :
a. Kedalaman sambungan biasanya berkisar 1/5 t ~ 1/6 t
b. Panjang sambungan diambil (2t ~ 3 t)
c. Yang khusus (purus/takikan) yaitu : 1/3 t ~ 1/2 t
Catatan :
t = tinggi kayu

Contoh :

GambarTeknik1 62
Gambar 6.1 Ketentuan Sambungan
6.3 Macam-macam hubungan kayu :

Tabel 6.1 Macam Hubungan Kayu

GambarTeknik1 63

Anda mungkin juga menyukai