Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Adhe Kania
Matriks
a11 a12 a1n
a21 a22 a2 n
Bentuk : A
am1 am 2 amn
Vektor baris a a1 a2 an
b1
Vektor kolom b2
b
bn
Operasi Matriks
Contoh 1 2 3 2 5 4 3 7 7
4 5 6
7 1 3
11 6 9
3 2 1 9 6 5 12 8 6
Operasi Matriks
Perkalian dengan skalar
Perkalian matriks A berukuran m n dengan scalar c, ditulis cA, merupakan
matriks berukuran m n di mana entri-entrinya adalah perkalian c dengan
entri-entri A yang bersesuaian ( caij , 1 i m , 1 j n ).
Contoh
1 2 3 2 4 6 1 2 3
A 4 5 6 , 2 A 8 10 12 , A 4 5 6
3 2 1 6 4 2 3 2 1
Operasi Matriks
Hukum Perkalian Matriks
Hukum Penjumlahan Matriks dengan skalar
A B B A c( A B ) cA cB
( A B) C A ( B C ) (c k ) A cA kA
A0 A c(kA) (ck ) A
A ( A) 0 1A A
A, B, C : matriks berukuran m n
c, k : bilangan skalar
0 : matriks berukuran m n dengan semua entri bernilai 0
Perkalian Matriks
Perkalian C=AB dengan syarat A berukuran m r dan B berukuran r n
menghasilkan matrik C berukuran m n .
Elemen matrik C merupakan perkalian titik antara vektor baris dari A dan
vektor kolom dari B.
n
cij aik bkj ai1b1 j +ai 2b2 j + +ainbnj , 1 i m , 1 j n
k 1
Contoh
4 2 3 2 4.3 2.5 4.2 2.1 22 10
1 8 5 1 1.3 8.5 1.2 8.1 43 10
Perkalian Matriks
Hukum Perkalian Matriks
!
Sifat komutatif tidak berlaku
( AB)C A( BC ) untuk perkalian matriks
secara umum ( AB BA )
(A B )C AC BC
C ( A B ) CA CB
Catatan : ukuran dari matriks A,B,C harus sesuai agar operasi perkalian
dapat dijalankan
Transpose Matriks
Transpose dari matriks A (berukuran m n ) ditulis AT (berukuran n m ),
dibaca A transpose, merupakan pertukaran baris dan kolom dari matriks A
1 4
Contoh 1 2 3
A , AT
2 5
4 5 6 3 6
Transpose Matriks
Hukum Transpose Matriks
( AT )T A
( A B )T AT BT
(c A)T cAT
( AB)T BT AT
Teorema
Jika A matriks berukuran m n , maka
AI n A dan I m A A
Matriks Nonsingular / Invertible
Jika A dan B matriks bujur sangkar yang memiliki ukuran yang sama,
A dan B dikatakan saling invers jika memenuhi AB BA I
dengan A disebut matriks nonsingular / invertible / memiliki invers, dan B
disebut matriks invers dari A.
Jika tidak ada matriks B yang memenuhi, A disebut matriks singular.
Teorema
Jika B dan C keduanya matriks invers dari A maka B C
Pangkat dari Matriks
Jika A matriks bujur sangkar, maka
A0 I dan An AA A (sebanyak n kali)
Jika A memiliki invers, maka
A n ( A1 ) n A1 A1 A1 (sebanyak n kali)
Dalam hal ini, hukum pangkat bilangan real juga berlaku
Ar As Ar s dan (Ar ) s Ars
Teorema
Jika A dan B matriks nonsingular dengan ukuran yang sama, maka AB juga
matriks nonsingular dengan
( AB) 1 B 1 A1
Jika matriks A memiliki invers dan n adalah bilangan bulat tak negatif, maka
(a ) A1 juga memiliki invers dan ( A1 ) 1 A
(b) An juga memiliki invers dan ( An ) 1 A n ( A1 ) n
(c) kA juga memiliki invers untuk semua skalar tak nol k ,
dan (kA) 1 k 1 A1
(d) AT juga memiliki invers dan ( AT ) 1 ( A1 )T
Menentukan Invers Matriks
Maka
40 16 9
A1 13 5 3
5 2 1
Contoh
1 6 4
Tunjukkan apakah matriks berikut memiliki invers :
A 2 4 1
1 2 5
Karena kita mempunyai baris 0 di sisi kiri maka A tidak memiliki invers
Determinan
Determinan matriks 2x2
a b
Jika A matriks 2x2, A , maka determinan dari A adalah
c d
a b
det( A) ad bc
c d
Minor dan kofaktor dari entri a11 : Minor dan kofaktor dari entri a32 :
Determinan Matriks n n
Jika A matriks berukuran n n , maka , determinan A merupakan jumlah
dari perkalian entri suatu baris atau kolom dengan kofaktor yang
bersesuaian. Cara ini dinamakan ekspansi kofaktor dari A.
Ekspansi Kofaktor sepanjang kolom ke-j
det( A) a1 j C1 j a2 j C2 j anj Cnj
Ekspansi Kofaktor sepanjang baris ke-i
Catatan : Pemilihan ekspansi kofaktor dari baris atau kolom yang mana pun akan
menghasilkan nilai yang sama yaitu det(A)
Contoh
3 1 0
Tentukan determinan dari matriks A 2 4 3
5 4 2
0 1 5
A 3 6 9
2 6 1
Teorema
Misalkan A matriks bujur sangkar. Jika A mempunyai sebuah baris nol atau
kolom nol maka det( A) 0
Jika A matriks segitiga atas, segitiga bawah, atau matriks diagonal, maka
det(A) merupakan hasil kali dari entri-entri diagonal utamanya.
det( A) a11a22 ann
Determinan dari Operasi matriks
Perkalian dengan skalar
Jika A dan B matriks berukuran n n maka untuk sembarang scalar k
berlaku det(kA) k n det( A)
Penjumlahan matriks
Secara umum det( A B) det( A) det( B)
Perkalian matriks
Jika A dan B matriks berukuran n n maka det( AB) det( A)det( B)
Invers matriks
Jika A memiliki invers maka det( A1 ) 1
det( A)
Teorema : Equivalent Statement
3 2 1
A 1 6 3
2 4 0
Solusi SPL dengan Invers Matriks
Jika A matriks berukuran n n yang memiliki invers, maka untuk setiap matriks b
berukuran n 1 , sistem persamaan linier Ax b mempunyai tepat satu solusi
yaitu x A1b
dengan