PENDAHULUAN
Masa remaja atau masa adolescence merupakan suatu fase tumbuh kembang
yang dinamis dalam kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode
Misaroh, 2009). Menurut World Health Organication (WHO) batasan usia remaja
Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2007, remaja adalah laki-laki dan perempuan
yang belum kawin dengan batasan usia meliputi 15-24 tahun. Remaja perempuan
mengalami masa pubertas lebih cepat dibandingkan laki-laki. Pubertas pada remaja
(Wong, 2008).
antara tanggal mulainya menstruasi yang lalu dan mulainya menstruasi berikutnya.
Siklus menstruasi pada wanita normalnya berkisar antara 21-35 hari dan hanya
10-15% yang memiliki siklus menstruasi 28 hari dengan lama menstruasi 3-5 hari,
1
ada yang 7-8 hari (Proverawati & Misaroh, 2009). Menurut Prawirohardjo (2009)
fungsi hormon, kelainan sistemik, stres, kelenjar gondok, dan hormon prolaktin
yang berlebihan. Gangguan pada siklus menstruasi terdiri dari tiga, yaitu: siklus
menstruasi pendek yang disebut juga dengan Polimenore, siklus menstruasi panjang
atau oligomenore, dan amenore jika menstruasi tidak datang dalam 3 bulan berturut-
terdapat 75% remaja yang mengalami gangguan haid dan ini merupakan
Siklus haid pada remaja sering tidak teratur, terutama pada tahun pertama setelah
menarche sekitar 80% remaja putri mengalami terlambat haid 1 sampai 2 minggu
dan sekitar 7% remaja putri yang haidnya datang lebih cepat, disebabkan oleh
ovulasi yang belum terjadi (Anovulatory cycles). Data dari Riset Kesehatan Dasar
(RIKESDAS, 2010) sebagian besar 68% perempuan di Indonesia berusia 10-59 tahun
melaporkan haid teratur dan 13,7% mengalami masalah siklus haid yang tidak teratur
Data Dinas Pendidikan Provinsi Lampung tahun 2015, diperoleh data bahwa
SMA Persada Bandar Lampung adalah salah satu SMA swasta di Lampung yang
hubungan tingkat stress dengan siklus mentruasi. SMA Persada merupakan salah satu
2
dari 46 SMA swasta di Kota Bandar Lampung yang memiliki jumlah siswa terbanyak
ke 7, di bawah SMA YP Unila dengan jumlah 799 siswa, SMA Perintis dengan
jumlah 669 siswa, SMA Taman Siswa dengan jumlah 482 siswa, SMA Gajah Mada
dengan jumlah 388 siswa, SMA Perintis 2 dengan jumlah 373 siswa, SMA Fransiskus
dengan jumlah 333 siswa, dan SMA persada dengan jumlah 327 siswa.
salah satunya adalah transisi di lingkungan sekolah. Rutinitas dan tuntutan akademik
yang tinggi membuat siswi-siswi rentan mengalami stress (Toduho, 2014). Stress
juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi yaitu ketika mengalami frustasi,
Stress merupakan respons tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap tuntutan
beban yang merupakan respon fisiologis, psikologis dan perilaku dari manusia yang
mencoba untuk mengadaptasi dan mengatur baik tekanan internal dan eksternal
dengan orang lain dan keluhan-keluhan fisik lain yang salah satunya adalah
SMA 5 Cimahi, stres dapat mempengaruhi siklus menstruasi, karena pada saat
stres, hormone stres yaitu hormon kortisol sebagai produk dari glukokortioid
korteks adrenal yang disintesa pada zona fasikulata bisa mengganggu siklus
3
menstruasi karena mempengaruhi jumlah hormon progesterone dalam tubuh. Jumlah
hormon dalam darah yang terlalu banyak inilah yang dapat menyebabkan perubahan
siklus menstruasi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Toduho (2014) pada siswi kelas
3 Tidore Kepulauan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Isneini (2010) pada
menunjukkan bahwa ada hubungan secara positif antara stres dengan pola mentruasi
Bandar Lampung, didapatkan bahwa sebagian besar termasuk dalam pola menstruasi
yang tidak normal yaitu sebanyak 143 mahasiswi (61,1%) dengan oligomenorea
39 mahasiswi (16,7%). Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Marzalena (2011)
tentang hubungan stress dengan gangguan siklus menstruasi pada remaja putri di SMP
menstruasi pada remaja putri di SMP Negeri 1 Kotabumi Kabupaten Lampung Utara
Hasil survey awal di SMA persada Bandar Lampung pada tanggal 21 Maret
2016, diperoleh data jumlah siswi perempuan kelas X dan kelas XI keseluruhan
4
adalah 75 orang, yang terdiri dari 35 siswi kelas X dan 40 siswi kelas XI. Dari 10
siswi yang diberi lembar kuesioner 80% siswi mengalami stress sedang, 10% siswi
mengalami stress ringan dan 10% siswi mengalami stress berat. Dan untuk siklus
menstruasi 70% siswi meyatakan siklus menstruasinya tidak teratur sedangkan 30%
menstruasi pada siswi kelas X dan kelas XI SMA Persada Bandar Lampung pada
tahun 2016.
hubungan tingkat stress dengan siklus menstruasi pada siswi kelas X dan kelas XI
siswi kelas X dan kelas XI SMA Persada Bandar Lampung pada tahun 2016.
1.3.2.1 Untuk mengetahui distribusi frekuensi tingkat stress siswi kelas X dan
5
1.3.2.3 Untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan siklus menstruasi
pada siswi kelas X dan kelas XI SMA Persada Bandar Lampung pada tahun
2016.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
yang dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi. Dan dapat menjadi masukan
menstruasi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi yang